PENGARUH EFIKASI DIRI DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. GRAHADURA LEIDONG PRIMA
AEK KANOPAN
TAUFIQ HIDAYAH STIE Muhammadiyah Asahan Email:taufiqhidayah628@gmail.comAbstract - This study aims to analyze the effect of self-efficacy and interpersonal relationships on
employee job satisfaction at PT. Grahadura Leidong Prima. The population totaling 141 employees. The data analysis techniques in this study are multiple linear regression, classical assumption test, t test, f test, coefficient of determination. Based on the results of the study showed that the influence of the variable X1 on Y obtained t count 2.654 > t table 2.011 and obtained a sig value at X1 0.000 <0.05 because the value was less than 5% (0.05), based on the provisions of the t test it can be concluded that Ho is rejected. Ha is accepted, so that there is a significant influence between variable X1 on Y, and variable X2 on Y, it is obtained t count 2.365> t table 2.011 and the sig value is obtained at X2 0.000 <0.05 because the value is less than 5% (0.05). t test can be concluded that Ho is rejected Ha is accepted, so there is a significant influence between variable X2 on variable Y. And the value of f count is 4.128> f table 3.20 with
sig 0,000 <
= 0,05 indicating that Ho is rejected Ha accepted, mea nsself-efficacy and interpersonalrelationships have a significant effect on employee job satisfaction at the level of
= 0,05. The effect ofthe two variables is shown in the correlation value R2 = 0, .572, so it can be concluded that there is a significant positive effect. It means that the effect of self-efficacy and interpersonal relationships on job satisfaction is 32.7%, is influenced by other variables.
Key Words: Self Efficacy, Interpersonal Relationships, Job Satisfaction
I. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan seputar dunia bisnis dan dunia usaha, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sumber daya manusia. Peran sumber daya manusia telah diperhitungkan sebagai suatu aset yang bermanfaat jika dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing didalam mengelola para karyawannya begitu juga PT. Grahadura Leidong Prima. PT. Grahadura Leidong Prima telah dikenal oleh masyarakat sebagai Perusahaan Perkebunan Besar Swasta Nasional (PPBSN) bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan minyak sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Palm Karnel).
Banyaknya keluhan yang sering muncul dari para karyawan, mulai dari pemabayaran upah, pekerjaan, rekan kerja, atasan, dan promosi. Permasalahan lain berkaitan dengan disiplin, dimana terdapat karyawan yang melanggar kedisiplinan kerja seperti, keterlambatan untuk masuk pada jam kantor yang telah ditentukan serta adanya beberapa karyawan yang sering keluar pada saat jam kerja, waktu istirahat yang digunakan melebihi batas waktu, pulang kantor terlalu cepat sebelum waktunya.
Keluhan-keluhan karyawan tidak akan terjadi jika perusahaan dapat memenuhi kepuasan dari karyawan. Salah satu Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian di PT. Grahadura Leidong Prima untuk mengetahui
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa factor menurut Haold E.Burt dalam Sunyoto (2012) yaitu: Factor hubungan antar karyawan (Hubungan antar manajer dan karyawan, Factor fisik dan kondisi kerja, Hubungan social diantara karyawan dan Sugesti dari teman kerja), Factor individual (Sikap orang terhadap pekerjaan, Usia orang dengan pekerjaan dan Jenis kelamin), Factor keadaan keluarga karyawan dan Rekreasi. Dari sini dapat kita ketahui bahwa factor hubungan antara karyawan dan factor individual karyawan berupa efikasi diri mempengaruh kepuasan kerja karyawan. Maka dari itu, peneiti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan PT.Grahadura Leidong Prima secara simultan.
II. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Efikasi Diri
Gibson et all (2012: 159) mengemukakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang dapat mengerjakan sesuatu dalam situasi tertentu dengan cukup dalam. Efikasi diri secara umum berhubungan dengan harga diri atau self-esteem karena keduanya merupakan aspek dari penilaian diri yang berkaitan dengan kesuksesan atau kegagalan seseorang sebagai seorang manusia.
Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi percaya bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian disekitarnya, orang ini akan berusaha keras untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Schermerhorn et
all (Wibowo, 2011: 97) efikasi diri didefinisikan
sebagai keyakinan bahwa ia mempunyai kemampuan melakukan suatu tugas dan merupakan bagian penting dari kontrol diri.
Menurut Bandura indikator efikasi diri ialah (Rohmawati ,2014:89-90):
a. Generality(kemampuan individu) b. Magnitude
c. Strengh(kekuatan kecakapan individu)
Hubungan Interpersonal
Dicks dan Heider (Moningka dan Widyarini, 2005: 148) mendefinisikan hubungan
interpersonal sebagai hubungan erat yang terjadi diantara dua individu atau lebih. Hubungan interpersonal adalah dimana kita berkomunikasi, kita tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi secara tidak sadar kita juga menentukan kadar hubungan emosional dengan lawan bicara kita (Hakim, 2014: 542).
Menurut Rakmat (Vemmylia, 2009: 31) menyebutkan bahwa indikator hubungan interpersonal ialah:
1) Saling menghargai 2) Loyalitas dan toleransi 3) Keterbukaan
4) Keakraban Kepuasan Kerja
Hasibuan (2007: 202) mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Robbins dan Judge (2011:114) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya. Berdasarkan Job Description Index Theory (Nugroho, 2014 :56)indikator untuk mengukur kepuasan kerja ialah:
1) Kepuasan terhadap gaji 2) Kepuasan terhadap promosi 3) Kepuasan terhadap rekan kerja 4) Kepuasan terhadap atasan
5) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri Kerangka Konseptual X1 : Efikasi Diri X2 : Hubungan Interpersonal X1 X2 y
Y : Kepuasan Kerja
III. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif akan menggambarkan analisa pengaruh antar variabel dinyatakan dalam angka. Variabel dependen adalah kepuasan kerja karyawan. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah Efikasi Diri (X1) dan Hubungan Interpersonal (X2).
Sampel yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi yang ada di PT. Grahadura Leidong Prima Aek Kanopan, yang berjumlah 104 orang karyawan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi: analisis karakterisitik karyawan PT. Grahadura Leidong Prima, analisis statisitik deskriptif yang terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi, serta kategorisasi jawaban karyawan PT. Grahadura Leidong Prima. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif disajikan sebagai berikut.
Asumsi Klasik Normalitas
Dari gambar diatas mengindifikasi bahwa model regresi telah memenuhi asumsi yang telah dikemukakan sebelumnya. Sehingga dua dalam regresi penelitian ini cenderung normal
Multikolinearitas Tabel Multikolinearitas
Dari tabel diatas, terlihat bahwa variabel independen yaitu efikasi diri (X1) dan hubungan interpersonal (X2) mempunyai nilai VIF 1,189 dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), sehingga tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel prestasi kerja (Y) penelitian ini.
Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unsta Coef Stand Coef t Sig. B Std. Error Beta 1 Con s 31.2 1 4.23 7.36 .000 X1 .15 .10 .153 1.46 .146 X2 .32 .21 .158 1.51 .134 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa Model Unstand Coeff Sta nd Coe ffi t Si g Coll Stati B Std. Erro r Bet a To le VIF 1 Con t 31.2 1 4.23 7.36 .0 0 X1 .15 .107 .153 1.46 .1 4 .8 4 1.18 X2 .32 .212 .158 1.51 .1 3 .8 4 1.18 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Dari gambar diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang jelas, serta menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
Pengujian Regresi Linier Berganda Tabel Koefisien Regresi
Dari perhitungan dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS (Statistical
Program For Social Science) versi 16.0 didapat:
a = 31,211 b1 = 0,157
b2 = 0,320
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi linier berganda yang dapat diformulasikan adalah sebagai berikut:
Y = 31,211+ 0,157X1 + 0,320 X2 Persamaan diatas menunjukkan bahwa:
1) Menunjukkan bahwa jika nilai efikasi diri dan hubungan interpersonal diasumsikan meningkat 100% maka nilai dari kepuasa kerja adalah sebesar 31,211%.
2) Menunjukkan bahwa jika nilai efikasi diri diasumsikan menurun dibawah 100% maka nilai dari kepuasan kerja adalah sebesar 157%.
3) Menunjukkan bahwa jika nilai efikasi diri diasumsikan meningkat 100% maka kepuasan kerja adalah sebesar 32,0%. Sehingga dapat diartikan jika efikasi diri dan hubungan interpersonal ditingkatkan maka akan meningkatkan kepuasan kerja.
Pengujian Hipotesis Uji t (uji secara parsial)
Efikasi diri (X1) terhadap kepuasan kerja (Y)
Coefficientsa Model Unstand Coeff Stand Coeff t Sig. B Std. Error Beta 1 Con s 34.23 3.76 9.10 .000 X1 .22 .09 .217 2.24 .027
Tabel Uji t
Pada tabel diatas diketahui bahwa variabel X1 yaitu efikasi diri memiliki sig 0,01 lebih kecil dari 0,05, artinya bahwa efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidong Prima Aek Kanopan. Besar pengaruh efikasi diri terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 40,7%.
Jika diliat dengan membandingkan nilai t=hitung dengan t=hitung ditentukan terlebih dahulu nilai t=hitung. Diketahui bahwa tingkat signifikan penelitian ini adalah sebesar 5% (0,05), dengan jumlah df adalah sebesar 50 (n-k atau 50-2), berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya t=hitung adalah 2,011. Diketahui bahwa disiplin memiliki nilai t=hitung sebesar 2.241 jika dibandingkan nilai ttabel maka dihasilkan 2.241> 2,011 maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Hubungan interpersonal (X2) terhadap kepuasan kerja (Y)
Pada tabel diatas diketahui bahwa variabel X2 yaitu hubungan interpersonal memiliki sig 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya bahwa hubungan interpersonal kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidong Prima Aek Kanopan. Besar pengaruh hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 44,4%.
Jika diliat dengan membandingkan nilai t=tabel dengan t=tabel ditentukan terlebih dahulu nilai
t=tabel. Diketahui bahwa tingkat signifikan penelitian ini adalah sebesar 5% (0,05), dengan jumlah df adalah sebesar 50 (n-k atau 50-2), berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya t=tabeladalah 2,011. Diketahui bahwa lingkungan kerja memiliki nilai t=tabel sebesar
2,272 jika dibandingkan nilai t=tabel maka dihasilkan 2,272> 2,011, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan interpersonal berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Uji f (uji secara simultan)
Berdasarkan data tabel uji f diketahui bahwa terdapat nilai signifikan sebesar 0,000 nilai signifikan ini lebih kecil dari 0,05 artinya bahwa efikasi diri dan hubungan interpersonal berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidong Prima Aek Kanopan.
Jika melihat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan dengan membandingkan nilai f=hitung dengan f=hitung terlebih dahulu menghitung derajat bebas (df) penyebut. Diketahui nilai df pembilang k-1 sehingga diketahui nilai df pembilang adalah 3-1=2, sedangkan nilai df penyebut n-k-1, sehingga diketahui df penyebut adalah 20-2-1=17 sehingga diketahui bahwa nilai f=hitung adalah sebesar 3,20. Jika dibandingkan nilai f=hitungdengan f=hitungmaka dihasilkan nilai f=hitung sebesar 5,164> f=tabel 3,20 dengan sig 0,000 lebih kecil dari =0,05 sehingga disimpulkan bahwa efikasi diri dan hubungan Coefficientsa Model Unstand Coeff Stand Coeff t Sig. B Std. Erro r Beta 1 Const 35.04 0 3.35 10.44 1 .000 X2 .444 .19 .220 2.272 .025
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Squa re F Sig. 1 Regressio n 65.548 1 65.54 8 5.164 .025 b Residual 1294.82 7 102 12.69 4 Total 1360.37 5 103
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja b. Predictors: (Constant), Hubungan Interpersonal, Efikasi Diri
interpersonal berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidong Prima Aek Kanopan.
Koefisien Determinasi
Tabel Koefisien Determinasi(R-Square) Semakin tinggi nilai R-Square maka akan semakin baik model regresi, karena kemampuan variabel bebas untuk menjalankan variabel terikat juga semakin besar. Nilai dapat di uji dengan determinasi:
D = R2 x 100 % = 0,5722x 100 % = 32,71% = 32,7 %
Nilai R-Square diatas diketahui bernilai 0,327 atau 32,7 % artinya menunjukkan bahwa sekitar 32,7 %, variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel efikasi diri dan
kepuasan kerja dan sisanya dijelaskan pengaruhnya oleh variabel lain yang tidak diketahui.
Pembahasan
Dari hasil pengujian terlihat bahwa semua variabel bebas efikasi diri (X1) dan hubungan interpersonal (X2) berpengaruh terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y), untuk lebih rinci hasil analisa dan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh Efikasi diri dan Hubungan interpersonal terhadap Kepuasan Kerja Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan interpersonal menunjukkan pengaruh yang lebih dominan. Ketika efikasi diri dan hubungan interpersonal dipisah maka efikasi diri memberikan pengaruh negatif sedangkan
hubungan interpersonal menunjukkan pengaruh positif. Ketika keduanya digabungkan maka hasil menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan pengaruh hubungan interpersonal tetap positif namun pengaruhnya turun.
Kerjasama tim yang harmonis antar karyawan dan atasan ketika bekerja tidak cukup memberikan dampak yang signifikan terhadap karyawan dengan efikasi diri yang tinggi. Hal ini dikarenakan karyawan dengan efikasi diri tinggi cenderung bekerja secara individu dan mengutamakan pencapaian target secara pribadi. Karyawan dengan perilaku seperti ini biasanya dianggap sombong dan kurang kompak dengan rekan kerjanya, hal ini memicu penurunan kepuasan kerja yang dialami karyawan ketika bekerja.
Penelitian Wulandari tahun 2014 juga menemukan bahwa efikasi diri berpengaruh tidak secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Bagi karyawan banyak faktor yang menentukan kepuasan kerja antara lain gaji, beban kerja dan lingkungan fisik tempat kerja. Selain gaji manajemen juga menyediakan bonus yang biasa diberikan oleh perusahaan kepada karyawan pada pertengahan tahun. Faktor tersebut juga dimungkinkan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan selain efikasi diri dan hubungan interpersonal.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu adalah:
Pengaruh efikasi diri dan hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidongprima diterima secara parsial. Jika dilakukan analisis secara simultan maka hubungan interpersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidongprima namun efikasi diri hanya berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Grahadura Leidongprima . Besarnya pengaruh efikasi diri dan hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .572 a .327 .248 10.68909
a. Predictors: (Constant), Hubungan Interpersonal, Efikasi Diri
Grahadura Leidongprima ialah 0,327 atau 32,7%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Garnidan, A. & Juni, D. (2013).
Manajemen Perkantoran, Cetakan Kedua.
Bandung : CV. Alfabeta.
[2] Agustini, Fauzia. (2011). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Cetakan pertama.
Medan : Madenatera.
[3] Bejo, Siswanto. (2005). Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif Dan Operasional. Jakarta:
Bumu Aksara.
[4] Ermaneti. (2010). “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Satuan Kerja Pegembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Barat. (Vol.4 No.5 Maret 2012).
[5] Gouzali, Saydam. (2000). Manajemen
Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan Mikro. Djanbatan:
Jakarta.
[6] Handoko TH. (2001). Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
[7] Hasibuan, Melayu.S.P. (2011).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
RevisiJakarta: Bumi Aksara.
[8] Heidjrachman, Suad Husnan. (2008).
Manajemen Personalia (Edisi 4) Penerbit:
BPFE Yogyakarta.
[9] Henry, Simamora. (2004). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-2 STIE
YKPN. Yogyakarta.
[10] Heny, Sidanti. (2015). “Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 44-53.
[11] Juliandi, Azuar & Irfan. (2013).
Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk
ilmu-ilmu Bisnis. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
[12] Juni, Donni Priansa & Agus Garnida. (2013). Manajemen Perkantoran. Efektif, Efisien, dan Profesional. Bandung: Alfabeta.