Bab 1
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
1.1 Pengertian
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. 1.1.1 Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Akuntansi biaya digunakan untuk pelaporan untuk pihak internal perusahaan, sedangkan akuntansi keuangan digunakan untuk pelaporan pihak eksternal perusahaan. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai penghasil informasi untuk pengambilan keputusan. Akuntansi biaya modern disebut dengan akuntansi manajemen.
1.1.2 Perbedaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan 1. Pihak yang berkepentingan
Akuntansi Biaya ditujukan untuk kepentingan internal perusahaan, misalnya penilaian persediaan, perencanaan, pengendalian, evaluasi kerja dan tujuan pengambilan keputusan bagi manajemen. Sedangkan akuntansi keuangan ditujukan untuk kepentingan eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, debitur, karyawan serta pemerintah.
2. Fokus Informasi Akuntansi
Akuntansi biaya fokusnya pada masa yang akan dating, sedangkan akuntansi keuangan fokusnya pada masa lalu.
Akuntansi biaya menyediakan informasi yang membantu manejemen dalam pengambilan keputusan, sedangkan akuntansi keuangan menyediakan informasi untuk keseluruhan perusahaan seperti laporam laba/rugi, neraca dan laporan perubahan modal.
4. Rentang Waktu
Akuntansi biaya menggunakan jangka waktu berupa harian, mingguan, bulanan dan bahkan mencapai 5 tahun, sedangkan akuntansi keuangan menggunakan jangka waktu yang relatif panjang seperti tahunan, kuartalan dan semesteran.
5. Sifat Informasi yang Diperlukan
Akuntansi biaya lebih mengutamakan informasi yang relevan untuk pihak pengambil keputusan, sedangkan akuntansi keuangan mengutamakan ketepatan informasi yang digunakan.
1.2 Peranan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya sangat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis, antara lain :
1. Menyusun dan melaksanakan rencana anggaran operasi perusahaan 2. Menetapkan metode perhitungan biaya
3. Menentukan nilai persediaan, menetapkan harga, evaluasi kinerja produk, pemeriksaan persediaan dalam bentuk fisik
4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi 5. Memilih alternatif terbaik untuk menaikkan pendapatan atau menurunkan
biaya 1.3 Konsep Biaya
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense.
Biaya (cost)
Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
Contoh : persediaan produk dalam proses, persediaan produk selesai, aktiva yang belum digunakan.
Beban (Expense)
Biaya atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan telah habis masa pakainya.
Contoh : beban penyusutan, beban pemasaran, beban yang tergolong sebagai biaya operasi
1.4 Objek Biaya
Objek biaya atau tujuan biaya adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur.
Unsur aktivitas-aktivas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya antara lain : 1. Produk
2. Produksi 3. Departemen 4. Divisi
5. Batch dari unit-unit sejenis 6. Lini produk 7. Kontrak 8. Pesanan pelanggan 9. Proyek 10. Proses 11. Tujuan strategis
1.5 Penelusuran Biaya ke Objek Biaya
Pengukuran biaya tergantung pada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dibedakan menjadi
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri langsung ke sasaran biaya atau objek biaya
Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke sasaran biaya atau objek biaya.
1.6 Sistem Informasi Akuntansi Biaya
Sistem informasi biaya adalah sistem yang membantu manajemen dalam menetapkan sasaran laba perusahaan, mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan tanggung jawab yang spesifik dan menganalisis serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan agar tujuan atau sasaran organisasi dapat dicapai.
Informasi biaya yang baik dapat dipenuhi jika :
1. Informasi biaya yang digunakan secara sistematis dan komparatif 2. Informasi yang digunakan terkoordinasi dan terintegrasi
3. Informasi tersebut mencerminkan otoritas
4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan perhatian manajemen
1.7 Pemrosesan Data
Pemrosesan data adalah suatu proses pengumpulan, menggelompokkan, menganalisis dan pelaporan data perusahaan. System pemrosesan data yang baik apabila pemrosesan data yang digunakan tersebut menyediakan informasi yang tepat waktu. Contohnya mesin kasir pada supermarket.
Sistem informasi atau sistem pemrosesan data harus mampu menyediakan informasi untuk menentukan :
1. Biaya dan pendapatan historis perusahaan
2. Evaluasi manajemen untuk saat ini dan yang akan datang 3. Perkiraan ekonomi yang berasal dari luar perusahaan
1.8 Penggunaan Data Biaya
Manajer prusahaan menggunakan data biaya dalam pengambilan keputusan, evaluasi kinerja dan pengendalian operasi perusahaan.
Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk tujuan : 1. Perencanaan
Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode yang terbaik untuk mencapai tujuan yang akan dicapai pada masa akan datang. Selain itu, data biaya digunakan untuk penentuan anggaran (budget). Perencanaan tersebut berorientasi pada masa yang akan datang dan berbentuk perencanaan jangka panjang dan jangka pendek.
2. Pengawasan
Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi apakah anggaran atau program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan funsi perencanaan.
3. Penetapan Harga
Pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain permintaan dan penawaran adalah biaya. Pertimbangan yang baik seorang manajemen dalam penetapan harga yaitu dengan memastikan pemulihan atas semua biaya dalam mencapai laba.
Laba yang dihasilkan dapat ditentukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan kemudian dibandingkan dengan biaya-biaya lain.
5. Pengambilan Keputusan
Akuntansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternatif pengmabilan keputusan. Perusahaan dapat mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun bersifat jangka panjang.
1.9 Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas. Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan :
1. Produk
2. Volume produksi
3. Departemen dan pusat biaya 4. Periode akuntansi
5. Pengambilan keputusan
1.9.1 Biaya dalam Hubungan dengan Produk
Biaya dalam Hubungan dengan Produk dapat dikelompokkan menjadi : Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
1. Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai. Contoh : kayu dalam pembuatan mebel
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah bahan baku menjadi produk selesai. Contoh : tukang jahit, bordir, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian.
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam merubah bahan baku menjadi produk selesai.
Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong) adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatf lebih kecil. Contoh : amplas, pola kertas, staples.
b. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh : gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik
c. Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh : pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, penyusutan pabrik
Dua dari tiga unsur utama biaya produksi dapat digolongkan secara terminologi biaya menjadi :
1. Biaya utama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya konversi adalah gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya Non Produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Disebut juga sebagai biaya komersial atau biaya operasi. Biaya ini digolongkan sebagai biaya periode yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan interval waktu.
Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ke tangan konsumen. Contoh : beban iklan, promosi, komisi penjualan
2. Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan kegiatan penentu kebijakkan, pengaraham,pengawasan kegiatan perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Contoh : gaji administrasi kantor, sewa kantor, biaya urusan kantor.
3. Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. Contoh : beban bunga
1.9.2 Biaya dalam Hubungan dengan Volume Produksi
Biaya dalam hubungan dengan volume produksi dikelompokkan menjadi :
1. Biaya variable adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap. Contoh : perlengkapan, bahan bakar
2. Biaya tetap adalah biaya yang bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. Contoh : gaji supervisor, gaji eksekutif produksi
3. Biaya semi adalah biaya yang di dalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel.
Biaya semi ini dapat dikelompokkan dalam dua elemen biaya yaitu : a. Biaya semivariabel adalah biaya yang di dalamnya mengandung unsure
tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel. Contoh : biaya listrik, biaya telepon dan air.
b. Biaya semitetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap. Contoh : gaji penyelia
Biaya dalam hubungan dengan departemen produksi dapat dikelompokkan menjadi :
1. Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan. Contoh : gaji mandor pabrik 2. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak
dapatditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. Contoh : biaya penyusutan dan biaya asuransi.
1.9.4 Biaya Dalam Hubungan dengan Periode Waktu
Biaya dalam hubungan dengan periode waktu dapat dikelompokkan menjadi : 1. Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang serta dilaporkan sebagai aktiva. Contoh : pembelian mesin dan peralatan 2. Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang yang memberikan
manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Contoh : mesin atau peralatan yang apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan menimbulkan penyusutan.
1.9.5 Biaya dalam Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan
Biaya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan dikelompokkan Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam alternatif yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari :
1. Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam berbagai alternatif pilihan. Biaya ini disebut juga dengan biaya marginal atau biaya incremental.
2. Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif.
3. Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Contoh : biaya bunga
4. Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif. Contoh : biaya yang dikeluarkan akibat menerima pesanan dari luar.
5. Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai. Contoh : biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Biaya Tidak Relevan
Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Biaya masa lalu adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : pembelian mesin
2. Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali. Contoh : kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik, penyusutan bangunan.