• Tidak ada hasil yang ditemukan

FENOMENA TRANSVERSE WELDING PADA PROSES EKSTRUSI ALUMINIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FENOMENA TRANSVERSE WELDING PADA PROSES EKSTRUSI ALUMINIUM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

FENOMENA TRANSVERSE WELDING PADA PROSES

EKSTRUSI ALUMINIUM

Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

DANI FIRMANDINI NIM : D 200 020 215

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada :

Hari : Tanggal :

Disusun Oleh :

Nama : Dani Firmandini NIM : D 200 020 215

Judul : Fenomena Transverse Welding Pada Proses Ekstrusi

Aluminium

Pembimbing I

(Tri Widodo Besar Riyadi, ST, MSc.)

Pembimbing II

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima dan disetujui pembimbing untuk diajukan kepada Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan judul : FENOMENA TRANSVERSE WELDING PADA

PROSES EKSTRUSI ALUMINIUM

Nama : Dani Firmandini NIM : D 200 020 215

Hari : ……… Tanggal : ……… Dewan Penguji:

1. Tri Widodo Besar Riyadi, ST, MSc. (1. )

2. Muh. Al Fatih Hendrawan, ST. (2. )

3. Bambang Waluyo Febriantoko, ST, MT (3. )

Mengetahui, a.n. Dekan Fakultas Teknik

Wakil Dekan I

(Ir. Subroto, MT)

Ketua Jurusan Teknik Mesin UMS

(4)

iv

(5)

v

PERSEMBAHAN

Karya ini adalah hasil perjuangan yang melelahkan, bersama kesabaran, ketekunan dan doa karya ini menjadi sebuah karya yang manis.

Untuk itu, karya ini kupersembahkan kepada :

Bapak dan ibu tercinta, Mumu Mukhtar dan Imas sa’adah yang dengan kasih sayang dan buliran doa restunya selalu menyertaiku selamanya. Kakaku tercinta, Ihda Afriani

Adiku tersayang, Tri Yuni Wulandari

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Alhamdulillahirobbil’alamiin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kedamaian dalam berfikir, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “FENOMENA TRANSVERSE WELDING PADA

PROSES EKSTRUSI ALUMINIUM.”

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengalami banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, dengan demikian kesulitan dan hambatan itu dapat teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Ir. H. Sri Widodo, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Marwan Effendy, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Tri Widodo Besar Riyadi, ST, MSc., selaku Dosen Pembimbing Pertama, disela-sela kesibukannya masih sempat memberikan petunjuk, arahan, dan saran mulai dari awal sampai dengan terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

(7)

vii

4. Bapak Muh. Al Fatih hendrawan, ST, selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan, serta petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5. Bapak Marwan Effendy, ST, MT., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan semasa kuliah.

6. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membekali ilmu yang berguna bagi penulis untuk menyongsong masa depan.

7. Seluruh Staff dan Karyawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu dalam penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Ibunda dan Ayahanda tercinta, atas perhatian, didikan, kasih sayang, pengorbanan, dorongan, dan do’a-do’anya.

9. Kakaku tercinta, Teh Ihda Afriyani dan Ka Iparku, Aa Sofyan Saori yang selalu memberi dukungan dan do’a.

10.Adiku tersayang, Tri Yuni Wulandari yang selalu memberikan semangat dan membuatku belajar lebih dewasa.

11.Semua teman-temanku penghuni wisma ” Baitussukur”: Andi Prasetyono H, Catur Widodo, Mustofa, Ahris, Joko, Beni kurniawan, terima kasih atas kebersamaannya.

12.Semua teman-teman angkatan 2002 yang tercinta, semoga cepat lulus dan selalu mendapatkan hidayah dari Allah SWT .

(8)

viii

13. Pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam mensukseskan penyusunan Tugas Akhir ini.

Sebagai satu tahapan dalam proses belajar, penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini tidak luput dari segala kekurangan maupun kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, para pembaca, dan dunia ilmu pengetahuan. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

Surakarta, Oktober 2007

(9)

ix

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. v

KATA PENGANTAR ... vi

LEMBAR SOAL ... . ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xvi

ABSTRAKSI ... xxii BAB I PEDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 2 1.3. Pembatasan Masalah ... 3 1.4. Tujuan Masalah ... 3 1.5. Manfaat Penelitian ... 4 1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Beberapa Penelitian Sebelumnya ... 6

2.2. Landasan teori ... 8

(11)

xi

2.2.2. Sejarah Ekstrusi ... 9

2.2.3. Perencanaan Proses Ekstrusi Dingin ... 10

2.2.4. Aliran Material ... 13

2.2.5. Cara Menentukan Tekanan Ekstrusi... 15

2.2.6. Penentuan Perhitungan Reduksi Dari Material ... 18

2.2.7. Metode Elemen Hingga... 18

2.2.8. Teori Elastisitas dan Plastisitas ... 21

2.2.8.1. Tegangan ... 21

2.2.8.2. Regangan ... 22

2.2.8.3. Deformasi ... 24

2.2.8.4. Diagram Tegangan Regangan ... 25

2.2.9. Metode Penyambungan Partikel Logam ... 28

2.2.9.1. Adhesi dan Kohesi... 28

2.2.9.2. Brazing ... 28

2.2.9.3. Difusi Atom ... 29

2.2.9.4. Solid-State Diffusion Bonding ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN LANGKAH-LANGKAH SIMULASI ... 33

3.1. Metode Penelitian ... 33

3.2. Pengertian ABAQUS ... 34

3.2.1. Preprocessing (ABAQUS CAE)... 36

3.2.2. Simulasi (ABAQUS Standart dan ABAQUS Explicit) ... 39

(12)

xii

3.3. Pemodelan Dengan ABAQUS CAE ... 39

3.3.1. Cara Pemodelan Dengan ABAQUS CAE... 40

3.3.1.1. Membuka Menu ABAQUS CAE ... 40

3.3.1.2. Part Modul ABAQUS CAE... 41

3.3.1.3. Property Modul ABAQUS CAE... 44

3.3.1.4. Assembly Modul ABAQUS CAE... 46

3.3.1.5. Step Modul ABAQUS CAE ... 48

3.3.1.6. Interaction Modul ABAQUS CAE ... 50

3.3.1.7. Load Modul ABAQUS CAE... 51

3.3.1.8. Mesh Modul ABAQUS CAE ... 52

3.3.1.9. Job Modul ABAQUS CAE ... 53

3.3.1.10. Visualization Modul ABAQUS CAE... 54

BAB IV HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1. Hasil Simulasi ... 56

4.1.1. Pengaruh dari Ukuran Diameter Dies (Tidak Ada Friksi)... 56

4.1.1.1. Dies 1 (D = 13 mm), Reduksi 0.74... 56

4.1.1.1.1. Gambar Step Terakhir... 56

4.1.1.1.2. Grafik Punch Force VS Punch Displacement ... 56

4.1.1.1.3. Perkembangan Formasi “Weld Interface” ... 57

4.1.1.2. Dies 2 (D = 16 mm), Reduksi 0.60... 58

(13)

xiii

4.1.1.2.2. Grafik Punch Force VS Punch

Displacement ... 59

4.1.1.2.3. Perkembangan Formasi “Weld Interface” ... 59

4.1.1.3. Dies 3 (D = 19 mm), Reduksi 0.44... 61 4.1.1.3.1. Gambar Step Terakhir... 61 4.1.1.3.2. Grafik Punch Force VS Punch

Displacement ... 61

4.1.1.3.3. Perkembangan Formasi “Weld Interface” ... 61

4.1.1.4. Dies 3 (D = 22 mm), Reduksi 0.25... 63 4.1.1.4.1. Gambar Step Terakhir... 63 4.1.1.4.2. Grafik Punch Force VS Punch

Displacement ... 63

4.1.1.4.3. Perkembangan Formasi “Weld Interface” ... 64

4.1.2. Pengaruh Adanya Friksi Terhadap Punch Force ... 66 4.1.2.1. Dies 1 (D = 13 mm), Reduksi 0.74... 66

4.1.2.1.1. Gambar Akhir Dengan Adanya Variasi Friksi ... 66 4.1.2.2. Dies 2 (D = 16 mm), Reduksi 0.60... 67

4.1.2.2.1. Gambar Akhir Dengan Adanya Variasi Friksi ... 67

(14)

xiv

4.1.2.3. Dies 3 (D = 19 mm), Reduksi 0.44... 69 4.1.2.3.1. Gambar Akhir Dengan Adanya

Variasi Friksi ... 69 4.1.2.4. Dies 3 (D = 19 mm), Reduksi 0.44... 70

4.1.2.4.1. Gambar Akhir Dengan Adanya Variasi Friksi ... 70 4.1.3. Pengaruh Punch Speed Terhadap Punch Force-Punch

Displacement ... 71

4.1.3.1. Gambar Akhir Terjadinya Void Dengan Adanya Variasi Punch Speed Pada Dies 16 mm ... 71 4.1.3.2. Gambar Akhir Terjadinya Void Dengan Adanya

Variasi Punch Speed Pada Dies 19 mm ... 72 4.1.4. Perbandingan Hasil Simulasi Ekstrusi Dua Billet Dengan

Satu Billet ... 74 4.1.4.1. Gambar Perbandingan Step Terakhir Hasil

Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Pada Dies (D = 22 mm), Reduksi 0.25... 74 4.1.4.2. Grafik Perbandingan Hasil Simulasi Ekstrusi

Satu Billet Dengan Dua Billet Reduksi 0.25 ... 74 4.1.4.3. Gambar Perbandingan Step Terakhir Hasil

Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Pada Dies (D = 19 mm), Reduksi 0.44... 75

(15)

xv

4.1.4.4. Grafik Perbandingan Hasil Simulasi Ekstrusi

Satu Billet Dengan Dua Billet Reduksi 0.44 ... 75

4.1.4.5. Gambar Perbandingan Step Terakhir Hasil Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Pada Dies (D = 16 mm), Reduksi 0.60... 76

4.1.4.6. Grafik Perbandingan Hasil Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Reduksi 0.60 ... 76

4.1.4.7. Gambar Perbandingan Step Terakhir Hasil Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Pada Dies (D = 19 mm), Reduksi 0.74... 77

4.1.4.8. Grafik Perbandingan Hasil Simulasi Ekstrusi Satu Billet Dengan Dua Billet Reduksi 0.74 ... 77

4.2. Pembahasan ... 78

4.2.1. Pembahasan Pengaruh Dari Ukuran Dies (Tidak Ada Friksi) ... 79

4.2.2. Pembahasan Pengaruh Friksi... 81

4.2.3. Pembahasan Pengaruh Kecepatan Penekanan... 83

BAB V PENUTUP ... 85

5.1. Kesimpulan ... 85

5.2. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Visualisasi metode simulasi FEM ... 07

Gambar 2.2. Beberapa contoh proses ekstrusi dingin ... 08

Gambar 2.3. Perbandingan kekuatan tarik rata-rata ... 10

Gambar 2.4. Contoh suku cadang NNSF dan NSF untuk industri otomotif ... 12

Gambar 2.5. Aliran material proses ekstrusi ... 16

Gambar 2.6.Variasi beban atau tekanan dengan perjalanan ram untuk proses ekstrusi langsung dan tidak langsung ... 15

Gambar 2.7. Skema penentuan tekanan ekstrusi ... 16

Gambar 2.8. Diagram tegangan regangan ... 26

Gambar 2.9. Garis modulus elastisitas ... 27

Gambar 2.10. Metode Brazing ... 29

Gambar 2.11. Mekanisme difusi ... 30

Gambar 2.12. Mekanisme difusi Vacancy... 31

Gambar 2.13. Mekanisme difusi Interstitial dan interstitial pada larutan padat... 31

Gambar 3.1. Flowchart penelitian ... 34

Gambar 3.2. Alir proses running ... 36

Gambar 3.3. Viewport awal ABAQUS CAE ... 41

Gambar 3.4. Sket billet ... 42

Gambar 3.5. Sket dies ... 42

Gambar 3.6. Sket punch ... 43

(17)

xvii

Gambar 3.8. Sifat elastis aluminium ... 45

Gambar 3.9. Sifat plastisitas aluminium ... 45

Gambar 3.10. Viewport create section ... 45

Gambar 3.11. Hasil dari section assignments ... 46

Gambar 3.12. Hasil create instance ... 46

Gambar 3.13. Viewport create sets ... 47

Gambar 3.14. Viewport create surface... 47

Gambar 3.15. Viewport create steps ... 48

Gambar 3.16. Viewport time period pada step ... 49

Gambar 3.17. Viewport adaptive mesh pada step ... 49

Gambar 3.18. Viewport dari contact property... 50

Gambar 3.19. Viewport untuk edit constraint ... 50

Gambar 3.20. Viewport untuk create interaction... 51

Gambar 3.21. Viewport boundary condition manager ... 52

Gambar 3.22. Viewport untuk mesh ... 53

Gambar 3.23. Viewport create job ... 53

Gambar 3.24. Visualisasi ... 54

Gambar 4.1. Hasil ekstrusi ... 56

Gambar 4.2. Grafik hubungan Punch Force VS Punch Displacement pada dies 13 mm ... 56

Gambar 4.3. Interface sebelum terjadi void pada t = 0.0017 ... 57

Gambar 4.4. Interface mulai terjadi void pada t = 0.0020 ... 57

(18)

xviii

Gambar 4.6. Interface pada t = 0.0040... 58

Gambar 4.7. Akhir terjadi, interface pada t = 0.0050 ... 58

Gambar 4.8. Hasil ekstrusi ... 58

Gambar 4.9. Grafik hubungan Punch Force VS Punch Displacement pada dies 16 mm ... 59

Gambar 4.10. Interface sebelum terjadi void pada t = 0.0017 ... 59

Gambar 4.11. Interface mulai terjadi void pada t = 0.0020 ... 59

Gambar 4.12. Interface pada t = 0.0030 ... 60

Gambar 4.13. Interface pada t = 0.0040 ... 60

Gambar 4.14. Akhir terjadi, Interface pada t = 0.0050 ... 60

Gambar 4.15. Hasil Ekstrusi ... 61

Gambar 4.16. Grafik hubungan Punch Force VS Punch Displacement pada dies 19 mm ... 61

Gambar 4.17. Interface sebelum terjadi void pada t = 0.0020 ... 61

Gambar 4.18. Interface mulai terjadi void pada t = 0.0025 ... 62

Gambar 4.19. Interface pada t = 0.0032 ... 62

Gambar 4.20. Interface pada t = 0.0040 ... 62

Gambar 4.21. Akhir terjadi, Interface pada t = 0.0050 ... 62

Gambar 4.22. Hasil Ekstrusi ... 63

Gambar 4.23. Grafik hubungan Punch Force VS Punch Displacement pada dies 22 mm ... 63

Gambar 4.24. Interface sebelum terjadi void pada t = 0.0020 ... 64

(19)

xix

Gambar 4.26. Interface pada t = 0.0032 ... 64

Gambar 4.27. Interface pada t = 0.0040 ... 65

Gambar 4.28. Akhir terjadi, Interface pada t = 0.0050 ... 65

Gambar 4.29. Step terakhir dengan friksi 0 ... 66

Gambar 4.30. Step tetakhir dengan friksi 0.09 ... 66

Gambar 4.31. Step terakhir dengan friksi 0.11 ... 66

Gambar 4.32. Step terakhir dengan friksi 0.13 ... 67

Gambar 4.33. Step terakhir dengan friksi 0.15 ... 67

Gambar 4.34. Step terakhir dengan friksi 0 ... 67

Gambar 4.35. Step tetakhir dengan friksi 0.09 ... 68

Gambar 4.36. Step terakhir dengan friksi 0.11 ... 68

Gambar 4.37. Step terakhir dengan friksi 0.13 ... 68

Gambar 4.38. Step terakhir dengan friksi 0.15 ... 68

Gambar 4.39. Step terakhir dengan friksi 0 ... 69

Gambar 4.40. Step tetakhir dengan friksi 0.09 ... 69

Gambar 4.41. Step terakhir dengan friksi 0.11 ... 69

Gambar 4.42. Step terakhir dengan friksi 0.13 ... 69

Gambar 4.43. Step terakhir dengan friksi 0.15 ... 70

Gambar 4.44. Step terakhir dengan friksi 0 ... 70

Gambar 4.45. Step tetakhir dengan friksi 0.09 ... 70

Gambar 4.46. Step terakhir dengan friksi 0.11 ... 70

Gambar 4.47. Step terakhir dengan friksi 0.13 ... 71

(20)

xx

Gambar 4.49. Step terakhir dengan punch speed 1.6 m/s ... 71

Gambar 4.50. Step terakhir dengan punch speed 1.8 m/s... 72

Gambar 4.51. Step terakhir dengan punch speed 2 m/s ... 72

Gambar 4.52. Step terakhir dengan punch speed 2.2 m/s ... 72

Gambar 4.53. Step terakhir dengan punch speed 1.6 m/s ... 72

Gambar 4.54. Step terakhir dengan punch speed 1.8 m/s... 73

Gambar 4.55. Step terakhir dengan punch speed 2 m/s ... 73

Gambar 4.56. Step terakhir dengan punch speed 2.2 m/s... 73

Gambar 4.57. Dimensi benda uji pada dies diameter 22 mm ... 74

Gambar 4.58. Grafik hubungan antara Punch Force–Punch Displacement pada hasil simulasi ekstrusi satu billet dengan dua billet reduksi 0.25 ... 74

Gambar 4.59. Dimensi benda uji pada dies diameter 19 mm ... 75

Gambar 4.60. Grafik hubungan antara Punch Force–Punch Displacement pada hasil simulasi ekstrusi satu billet dengan dua billet reduksi 0.44 ... 75

Gambar 4.61. Dimensi benda uji pada dies diameter 16 mm ... 76

Gambar 4.62. Grafik hubungan antara Punch Force–Punch Displacement pada hasil simulasi ekstrusi satu billet dengan dua billet reduksi 0.60 ... 76

Gambar 4.63. Dimensi benda uji pada dies diameter 13 mm ... 77

Gambar 4.64. Grafik hubungan antara Punch Force–Punch Displacement pada hasil simulasi ekstrusi satu billet dengan dua billet reduksi 0.74 ... 77

Gambar 4.65. (a) Pada awal proses batas antar permukaan kedua billet lurus. (b). Billet baru dan lama menyatu ... 78

(21)

xxi

Gambar 4.67. Grafik pengaruh dari reduksi terhadap punch force ... 80 Gambar 4.68. Hasil akhir dari benda ekstrusi dengan dies 19 mm (R = 0.60)

dengan adanya variasi koefisien gesek ... 81 Gambar 4.69. Grafik gaya penekanan (punch force) terhadap langkah penekanan

(punch displacement) akibat perbedaan koefisien gesek ... 81

Gambar 4.70. Hasil akhir akibat perbedaan kecepatan penekanan ... 83 Gambar 4.71. Grafik gaya penekanan (punch porce) terhadap langkah penekanan

(22)

xxii

ABSTRACT

Transverse Welds occur in the billet-to-billet extrusion process, which is often used in modern aluminum extrusion plants for the purpose production. The transverse weld introduces a discontinuity at the weld interface in the extruded product and in many structural applications. This is not acceptable because it can severely reduce the strength and is detrimental to the quality of the extruded product. The requirement of wasting a certain portion of the product becomes undesirable. Since the occurrence of this defect is troublesome in industrial practice, it is important to study the conditions leading to transverse welding formation. This study concentrated on improving the understanding of the behavior and the formation mechanisms of transverse welds with the aim of providing general guidance for aluminum extrusion industry.

The experiment of extrusion process was undertaken in parallel with a finite element analysis (FEA) using ABAQUS software, a suite of powerful engineering simulation programs, based on the finite element method, that can solve problem ranging from relatively simple linear analysis to the most challenging nonlinear simulations, including metal forming simulation. An axisymmetric 2D geometric model of the tooling and billet was constructed for the analysis. In this work, transverse welding formation was investigated by a variation of die reduction. The influence of coefficient of friction, and punch speed were also observed.

The formation and metal flow behavior of transverse welds in the aluminum extrusion process have been investigated using an FEA simulation technique. It was shown that inhomogeneous metal flow occurred and a transverse welding pattern were revealed.

Referensi

Dokumen terkait

lain meliputi memiliki kekuatan dalam diri yang lebih besar,.. kepercayaan terhadap diri sendiri, terbuka dan

Pada uji provokasi susu sapi dilakukan dengan memberikan susu sapi mulai dari 1 tetes/15 menit hingga 30 ml/15 menit, dan bila telah mencapai 200 ml tidak

Mewujudkan Aparatur Pemerintah Daerah yang Bersih dan Berwibawa ; melalui implementasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang bersih (profesional, bertanggung jawab, efisien

Guru Agung Jikaku dan Chisho tidak setuju bahwa Sutra Karangan Bunga lebih unggul daripada Saddharma Pundarika Sutra, tetapi menerima hubungan keunggulan antara

merupakan hubungan antar lembaga, khususnya mengenai hukum administrasi pertanahan. Oleh karena BPN yang mengangkat dan memberhentikan PPAT, maka agar terwujudnya

Bagi masyarakat Baduy proses penanaman padi di ladang adalah simbol proses pernikahan antara Nyi Pohaci Sanghyang Asri (Dewi Sri) sebagai simbol perempuan dengan bumi

Menurut Junaidi dan Nasution (2018) besarnya temperatur uap saturated yang dihasilkan tergantung pada laju penguapan air di dalam boiler yang menerima transfer panas

Menerima ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan