• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun cukup pesat, sehingga munculah beberapa inovasi-inovasi terbaru dalam teknologi. Kita sebagai bagaian dari peradaban dunia ini mau tidak mau harus mengikuti dan menyerap teknologi itu agar diri kita tidak gagap dari perkembangan teknologi.

Indikator kemajuan suatu Negara saat ini ditentukan oleh maju tidaknya perkembangan teknologi yang ada. Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya, pada kenyataannya tidak diikuti dengan perkembangan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manuasia. Kualitas sumber daya manusia ditentukan dari beberapa faktor, salah satu faktor pilarnya adalah sektor pendidikan.

Berbicara masalah pendidikan tidak terlepas dari peran serta tiga komponen dalam pendidikan yaitu: (a) Pemerintah dalam hal sarana dan kebijakan; (b) Guru sebagai tenaga professional yang akan mendidik siswa; dan (c) Masyarakat yang mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif. Apabila ketiga komponen tersebut bersinergi dengan baik dan positif , maka siswa sebagai obyek pendidikan akan menjadi manusia yang mempunyai SDM yang handal.

Alam yang telah Allah SWT citakan dengan sangat sempurna ini merupakan karunia yang harus disyukuri dan dicermati fenomenanya. Salah satu fenomena alam ciptaan Allah adalah gerakan kaki kepiting atau kaki laba-laba. Berdasarkan pendapat dari Harun Yahya pada saat tayangan acara di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), fenomena gerak kaki laba-laba atau kaki kepiting, merupakan dasar kerja alat excavator. Tumbuh kembangnya minat karsa, cipta dan rekayasa dari manusia tidaklah muncul dengan sendirinya tanpa pangetahuan dasar dan cara belajar yang baik dan berkesan.

Hukum Pascal yang dipelajari di SMP saat ini, masih sering menggunakan metode ceramah, demonstarsi dan ekperimen terbatas. Metode ceramah saat ini dianggap sebagai metode yang konvesional. Dikarenakan perseta didik tidak

(2)

globalalisasi. Sedangkan metode demonstrasi dan ekperimen terbatas belum begitu efisien penerapannya dilapangan, mengingat masih ada kendala baik dari sumber daya manusianya maupun peralatan laboratorium yang tidak memadai. Keterbatasan itulah yang mengakibatkan metode demonstrasi dan eksperimen terbatas kurang efektif penerapannya.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba membuat alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal, sebagai upaya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada subpokok bahasan hukum Pascal. Alat peraga ini berupaya menjadikan pembelajaran kontekstual dengan strategi pemebelajaran inquiry. Disamping itu alat peraga ini juga membuka wawasan siswa untuk mengamati alam ciptaan Allah, sebagai upaya menumbuhkan sikap dan minat siswa dalam cipta, karsa dan rekayasa teknologi yang bernuansakan ketaqwaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, penulis merumuskan permasalahan antara lain sebagai berikut:

1. Apakah alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada subpokok bahasan hokum Pascal siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bulukumba ?

2. Hasil-hasil dan perubahan apa saja yang dialami siswa SMP Negeri 3 Bulukumba setelah penggunaan alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal ?

C. Tujuan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keefektifan alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal dalam meningkatkan ketuntasan belajar pada subpokok hukum Pascal siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bulukumba.

2. Untuk mengetahui hasil-hasil dan perubahan yang dialami siswa setelah menggunakan alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal.

(3)

D. Manfaat

Manfaat penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa dapat memudahkan siswa dalam memahami hukum Pascal serta terapannya.

2. Bagi guru dapat memudahkan proses pembelajaran hukum Pascal dan terapannya secara kontekstual.

(4)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Mata pelajaran fisika merupakan bagian dari pelajaran sains, dalam memperlajarinya diharapkan tertanam sikap ilmiah, sehingga hasil belajar yang didapatkan berkualitas.

Kualitas pembelajaran tidak terlepas dari semua aspek yang terkait di dalam pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan kenyataan dilapangan sebagian guru dalam memberikan pelajaran Sains masih menggunakan pola trodisional. Pola tradisional ini mengangggap siswa sebagai obyek belajar. Dengan demikian mereka dianggap sebagai botol kosong yang terus dapat diisi tanpa melihat kondisi dan mental siswa.

Kurikulum berbasis kompetensi yang telah dicanangkan pemerintah mulai tahun 2004, mulai mencoba pola pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subyek dalam belajar, keterlibatan siswa dalam belajar mendapatkan porsi 80 %. Untuk mewujukan hal tersebut salah satu pendekatan pembelajaran yang disarankan adalah menggunakan pendekatan kontekstual.

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Pendekatan CTL pada pembelajaran dapat meningkatkan fungsi otak dalam belajar. Hal ini disebabkan suasana yang timbul saat proses belajar mengajar antara lain:

a. Terciptannya lingkungan belajar yang positif dan dapat mengurangi stress; b. Melatih menghadapi permasalahan dan pelatihan informasi yang dapat

merangsang berfikir, menghubung-hubungkan dan menciptakan sendiri dari makna yang dijalani;

c. Kerja sama antara pelajar melibatkan lebih banyak daya otak keseluruhan dan meningkatkan kaulitas dan kuantitas belajar;

(5)

d. Memberikan kesempatan siswa untuk bergerak dan akitivitas fisik sebagai bagian dari proses belajar;

e. Membuang sifat linier dan mengotak-otak informasi sedapat mungkin dan memberikan konteks dunia-nyata sepenuhnya yang dapat diselami sepenuhnya dan dipelajari orang dengan seluruh indra merewka pada berdbagai tingkatan secara simultan (Dave Meire, 2004: 89).

Pendekatan kontekstual (CTL) memiliki beberapa startegi pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang penulis gunakan dalam pembelajaran ini adalah inquiry. Inquiry adalah pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

B. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Berdasarkan pedoman kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004, indikator belajar yang diharapkan pada pokok bahasan tekanan, antara lain:

1. Menemukan hubungan gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai gaya; 2. Mengaplikasikan konsep bejan berhubungan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mendiskripsikan hukum Pascal dan hukum Archimedes melalui percobaan

sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Kurukulum 2004: 14).

C. Hukum Pascal

Hukum Pascal yang dipelajari pada satuan pendidikan menegah pertama meliputi:

1. Bunyi Hukum Pascal

Adapun bunyi hukum Pascal sebagai berikut, “ tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar”.

2. Persamaan matematis dari hukum Pascal

Berdasarkan prinsip bejana berhubungan dan bunyi hukum pascal, persamaan matematisnya dapat dituliskan sebagai berikut:

(6)

F1

A 1 A 2 F 2

Gambar 1. Prinsip kerja alat hidrolik menggunakan hokum pascal Adapun persamaan matematisnya dapat dituliskan sebagai berikut;

Keterangan;

F 1 = Gaya yang diberikan pada torak 1; F 2 = Gaya yang dihasilkan pada torak 2; A 1 = luas penampang torak 1;

A 2 = luas penampang torak 2.

3. Terapan hukum Pascal dalam kehidupan sebari-hari. a. Alat peraga gerak kaki kepiting.

Kepiting merupakan hewan yang banyak hidup di daerah pertambakan dan pesisir pantai. Bila kita cermati dan amati gerak kaki kepiting, maka kita akan terkesima begitu teratur dan kuat berlari. Gerakan kaki kepiting dapat dijadikan inspirasi untuk penciptaan rekayasa teknologi yang berhubungan dengan hukum Pascal.

b. Alat peraga terapan hukum Pascal (excavator, rem hidrolik, alat angkat mobil, dongkrak hidrolik dan kempa hidrolik)

Excavator, rem hidrolik, dongkrak hidrolik, alat angkat mobil, dan kempa hidrolik merupakan peralatan yang menggunakan prinsip dari hukum Pascal. Peralatan tersebut merupakan alat bantu yang diciptakan dan direkayasa manusia guna memudahkan dan mengurangi beban kerja yang besar.

2

2

1

1

A

F

A

F

(7)

Excavator, alat angkat mobil dan kempa hidrolik sangat jarang dijumpai di masyarakat, sedangkan rem hidrolik dan dongkrak hidrolik dapat dijumpai dengan pada peralatan di kendaraan bermotor.

(8)

BAB III

INOVASI PEMBELAJARAN

A. Metode / Cara Pembelajaran

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada latar belakang diatas, metode yang penulis pakai dalam kegiatan belajar mengajar adalah pendekatan kontekstual (CTL) dengan startegi belajaranya inquiry. Adapaun alat peraga yang dipakai selama kegiatan belajar mengajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bahan dan alat yang dipelukan:

Tabel 1. Daftar bahan dan alat

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air Mobil mainan Kapas Sambungan T - 35 cm x 20 cm x 1,5 cm - 25 cm x 5 cm x 5 cm - berdiameter kecil - 5 ml - 10 ml - 20 ml kecil/sedang kecil 10 buah 3 buah 7 meter secukupnya 1 buah secukupnya 6 buah 8. 9. 10. 11. 12. 13. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

(9)

2. Disain alat.

a) Alat peraga gerak kaki kepiting alat suntik kayu alat suntik papan kotak kayu gambar 2. Alat peraga gerak kaki kepiting

b) Alat peraga excavator.

Alat suntik Alat suntik

kayu

kayu

(10)

c) Alat peraga rem hidrolik.

slang roda alat suntik

papan alat suntik

gambar 4. Alat peraga rem hidrolik tampak dari samping

alat suntik

gambar 5. Alat peraga rem hidrolik tampak dari atas

c) Alat peraga dongkrak hidrolik.

alat suntik

alat suntik

kotak kayu

gambar 6. Alat peraga dongkrak hidrolik Alat suntik

roda

(11)

e) Alat peraga pengangkat mobil alat suntik

tempat mobil alat suntik

kotak kayu

gambar 7. Alat peraga pengangkat mobil f) Alat peraga kempa hidrolik.

Kayu penyangga papan

alat suntik

gambar 8. Alat peraga kempa hidrolik

Berdasarkan teori Peaget, anak usia sekolah menengah pertama berada pada masa transisi oprsional konkrit dan oprasional formal. Dengan demikian perserta didik sudah dapat mengemukakan hipotesa saat belajar. Akan tetapi desain alat yang dipakai selama belajar proses belajar ini, guru yang mendesainya. Hal ini penulis lakukan agar anak didik tidak terlalu terbebani dalam membuat alat peraga, sehingga tercipta sugesti positif pada diri anak.

3. Tujuan dan manfaat pembuatan alat peraga.

Tujuan dari pembuatan alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hokum Pascal adalah sebagai berikut:

(12)

2. Meningkatkan kualitas pengajaran melalui inovasi alat peraga, agar ketuntasan belajar siswa dapat meningkat;

3. Menumbuhkan semangat karsa, cipta dan rekayasa teknologi dari siswa; 4. Sebagai motivator bagi pendidik agar dapat termotivasi memunculkan alat-alat

peraga yang inovatif dalam mengajar. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Dapat menyajikan pembelajaran hokum Pascal secara kontekstual dengan stategi pembelajaran inqury;

2. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui alat peraga inovatif gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal;

3. Dapa menumbuhkan semangat karsa, cipta dan rekayasa teknologi dari siswa yang bernuansakan ketaqwaan;

4. Masukan bagi pendidik tentan g salah satu stategi pembelajaran yang mengacu pada kontekstual dengan strategi pembelajaran inquiry.

B. Input

Pemilihan metode CTL dan penggunaan alat peraga kaki kepiting dan terapan hukum Pascal, dikarenakan;

1. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan yang sebelumnya, yaitu gaya ketuntasan berlajar siswa masih belum maksimal;

2. Alat peraga terapan hukum pascal yang ada dilaboratorium dapat dikatan belum ada atau memadai untuk kegiatan berbasis CTL;

3. Fasilitas laboratorium yang rusak akaibat bencana banjir bandang beberapa waktu yang lalu.

C. Kegiatan Proses Pembelajaran 1. Tahap merancang belajar

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru diharuskan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakuan. Rencana pada materi hukum Pascal tersebut, meliputi penjabaran: (a) Standar kopetensi, (b) Kopetensi belajar, (c) Indikator pencapaian, (d) Materi pokok, (e) Sumber dan bahan belajar, (f) model

(13)

dan strategi pembelajaran, dan (g) penilaian dan tindak lanjut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini rencana pelajaran yang akan dilakukan;

(a) Standart kompetensi :

Melakukan pengukuran terhadap berbagai besaran secara benar, mendiskripsikan dan membuat rancangan sederhana tentang dasar-dasar mekanika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(b) Kompetensi dasar:

Mendiskripsikan tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Indikator pencapaian:

 Melakukan penyedikan/ penelitian;

 Mengkomunikasikan hasil penyelidikan/penelitian;

 Memndiskripsikan hukum Pascal melalui percobaan sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

(d) Materi pokok:

Hukum Pascal dan Penerapannya. (e) Sumber dan bahan ajar:

Sumber dan bahan ajar selama kegiatan tersebut adalah buku-buku fisika yang relevan serta bahan-bahan limbah industri mebel yang ada disekitar sekolah maupun tempat tinggal siswa.

Pengunaan bahan limbah industri, dimaksudkan agar peserta didik mempunyai insiatif dalam memanfaatkan limbah menjadi barang yang produktif dan mempunyai nilai jual dimasayarakat.

(f) Model dan strategi pembelajaran:

 Model pembelajaran yang akan dilakukan adalah o Pengajaran lansung;

o Pembelajaran kontekstual (CTL).  Strategi pembelajaran:

Mengacu pada pola pembelajaran kontekstual dengan strategi inquiry, penulis membagi tahap pengajaran sebagai berikut:

(14)

o Tahap memberikan informasi.

Pada tahap ini siswa diberikan motivasi dengan memperlihatkan alat peraga gerak kaki kepiting. Pemilihan kaki kepiting sebagai inspirator pada terapan hukum Pascal, disebabkan lokasi tempat tinggal siswa berada di sekitar laut dan pertambakan. Setelah itu baru penyampaian bunyi hukum Pascal, persamaan matematis hukum Pascal dan latihan soal sederhana.

Sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok diberi lembar kerja siswa (LKS). Setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda tentang terapan hukum Pascal yang akan dibuat. LKS tersebut berisikan petunjuk pembuatan alat peraga dan cara kerjanya. Waktu yang diberikan masing-masing kelompok adalah 1 minggu.

o Tahap aplikasi konsep terapan hukum Pascal.

Pada pertemuan ini masing-masing kelompok melakukan serangkaian percobaan yang mengarah pada konsep dasar dari terapan hukum Pascal. Hasil kerja masing-masing kelompok diprosentasekan, tujuan dari prosentase terebut dimungkinkan agar kelompok yang lain dapat memahami seluruh konsep dasar dari terapan hukum Pascal.

o Tahap evaluasi/ penilaian dan tindak lanjut.

Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui apakah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tidak. Selama kegiatan belajar mengajar ini data yang penulis ambil berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diambil dari nilai tes ulangan harian, sedangkan data kualitatif diambil dari hasil-hasil saat belajar berupa psikomotorik (keterampilan) dan afektif (minat belajar).

Data yang terkumpul, kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisisi data secara kuantitatif menngunakan statistic diskriptif, sedangkan untuk mengetahui kateristik subyek penelitian analisis data kualitatif yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan data yang ada.

Adapun kreteria yang digunakan untuk menentukan katagori hasil belajar hukum Pascal dan terapannya adalah skor minimal ketercapaian dari ulangan

(15)

harianya. Sandar ketuntasan belajar minimal (SKBM) untuk subpokok bahasan hokum Pascal dan terapannya adalah 69,00. Jika secara klasikal siswa yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan 69,00 sudah menguasai 85 % ke atas berarti kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan berhasil.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Proses kegiatan belajar mengajar berlangsung 2 pekan. Adapun pelaksanaan tiap pekannya dapat penulis uraikan sebagai berikut:

a. Pekan pertama.

Pada pertemuan ini yang dibahas meliputi penjelasan tentang : (1) Bunyi hukum Pascal, (2) Persamaan matematis dari hukum Pascal, (3) Contoh dan latihan soal sederhanan dari persamaan hukum Pascal, dan (3) Contoh terapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum penjelasan tentang hukum Pascal dikemukakan penulis memberikan inspirator tentang alat peraga gerak kaki kepiting.

Selama kegiatan belajar berlangsung peserta didik tampak antusias memperhatikan alat peraga gerak kaki kepiting, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan menyenangkan. Hal ini terlihat dari keaktifan mereka dalam memahami konsep dari hukum Pascal.

b. Pekan kedua.

Pertemuan pada pecan kedua ini masing-masing kelompok menyajikan alat peraga yang telah mereka rangkai. Adapun hasil- hasil masing-masing kelompok dapat penulis uraikan sebagai berikut:

 Kelompok 1 (alat peraga excavator) Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel Pengamatan :

Tabel 2. Hasil pengamatan alat peraga excavator No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 5 ml 5 ml Masuk - - 10 ml - - 3 cm - - 2. 20 ml Masuk 8 ml 2,5 cm

(16)

3. 20 ml 5 ml Masuk keluar*) 5 ml 5 ml 1,5 cm 4 cm Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu sama b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas desakan dari

zat cair yang dipindahkan. c) Sebutkan bunyi hukum Pascal !

Bunyi hukum Pascal adalah tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar.

d) Selain alat diatas penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada alat kempa hidrolik.

 Kelompok 2 ( alat peraga rem hidrolik ) Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel Pengamatan :

Tabel 3. Hasil pengmatan alat peraga rem hidrolik No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml 10 ml Masuk keluar keluar 10 ml 5 ml 5 ml 3 cm 3 cm 3 cm Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu sama b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas volume zat

cair.

c) Sebutkan bunyi hukum Pascal !

Bunyi hukum Pascal adalah tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar.

d) Selain alat di atas penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada alat rem hidrolik

(17)

 Kelompok 3 (alat peraga dongkrak hidrolik ) Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel Pengamatan :

Table 4. Hasil pengamatan alat peraga dongkrak hodrolik No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml Masuk keluar 10 ml 10 ml 3 cm 5,5 cm Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu sama b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas volume air c) Sebutkan bunyi hukum Pascal !

Bunyi hukum Pascal adalah tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar.

d) Selain alat di atas penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada excavator.

 Kelompok 4 (alat peraga pengangkat mobil) Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel Pengamatan :

Tabel 5. Hasil pengamatan alat peraga pengangkat mobil No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml Masuk keluar 10 ml 10 ml 3 cm 5,5 cm

2. Keadan mobil sebelum alat suntik ukuran 20 ml ditekan normal, keadan mobil setelah alat suntik ukuran 20 cm ditekan akan naik.

Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu sama b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas tekanan zat

cair dalam kolom tersebut. c) Sebutkan bunyi hukum Pascal !

(18)

Bunyi hukum Pascal adalah tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar.

d) Selain alat diatas penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada alat dongkrak hidrolik.

 Kelompok 5 (alat peraga kempa hidrolik) Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel Pengamatan :

Tabel 6. Hasil pengamatan alat peraga kempa hidrolik No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml Masuk Keluar keluar keluar keluar 20 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 6 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4 cm

2. Keadan kapas sebelum alat suntik ukuran 20 ml ditekan mengembang, keadan kapas setelah alat suntik ukuran 20 cm ditekan menipis.

Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu sama b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas penekanan

zat cair yang menekan kesegala arah. c) Sebutkan bunyi hukum Pascal !

Bunyi hukum Pascal adalah tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama besar.

d) Selain alat diatas penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada alat excavator

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari penerapan penerapan pendekatan kontekstual ternyata diperoleh hasil yang sangat baik dari aspek kognitif, psikomotorik dan afektifnya. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil dari penilaian kognitif

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar didapatkan hasil tes sebagai berikut:

Tabel 7. Prosentase hasil nilai kognitif No Soal Aspek Jumlah siswa (%) 0 – 20 % 21 – 40 % 41 – 60 % 61 – 80 % 81 – 100 % 1 C 1 (ingatan) - - 3,33 - 96,7 2 C 2 (pemahaman) 6,67 10 3,33 36,7 43,3 3 C 3 (penerapan) - 10 23,3 30 36,7 4 C 3 (penerapan) - 3,33 - 16,7 80

Dari tabel diatas terlihat ada siswa yang gagal sebanyak 1 orang pada aspek ingatan, 6 orang pada aspek pemahaman dan 3 siswa pada terapan matematis dan terapan hokum Pascal, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 4 orang (13 %) dan yang tuntas sebesar 26 orang ( 87 %)

(20)

2. Hasil dari penilaian psikomotorik

Berdasarkan pengamatan saat proses belajar mengajar didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 8. Prosentase hasil nilai psikomotorik

No Aspek Jumlah Siswa (%) 0 – 20 % 21 – 40 % 41 – 60 % 61 – 80 % 81 – 100 % 1 Merencanakan percobaan - - 20 60 20 2 Merakit alat - - 20 40 40 3 Menggunakan alat - - 20 - 80 4 Melakukan pengukuran - - 20 80 - 5 Mengemukakan pendapat - - - 100 - 6 Berdiskusi - - 20 80 - 7 Menulis laporan - - - 100 -

Dari tebel diatas terlihat satu kelompok yang mengalami kegagalan dalam perakitan salah satu sambungan T pada alat, sedangkan selebihnya dapat dikatakan berhasil.

(21)

3. Hasil dari penilaian afektif

Berdasarkan pengamatan saat proses belajar mengajar didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Prosentase hasil nilai afektif No Aspek Jumlah Siswa (%) 0 – 20 % 21 –40 % 41 –60 % 61- 80 % 81 – 100 % 1 Kerajinan siswa mengikuti pelajaran - - - - 100

2 Perhatian siswa sewaktu

mengikuti pelajaran - - 13,3 66,7 20

3 Keaktifan siswa selama

mengikuti pelajaran - - 23,3 70 6,7

4 Kerajinan tugas yang

diserahkan - - 20 60 20

5 Ketepatan menyerahkan

tugas - - - - 100

Dari tabel diatas terlihat minat siswa dalam belajar cukup tinggi, dikarenakan hampir 80 % minat siswa dikatagorikan baik dan sangat baik.

4. Rekapitulasi nilai kognitif, psikomotorik dan afektif.

Berdasarkan hasil penilaian kognitif, psikomotorik dan afektif setelah proses belajar mengajar, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 10. Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase

Ketuntasan Belajar 1. Dibawah SKBM

( < 69,00 ) 2 orang 6,7 %

2. Diatas dan atau sama dengan SKBM ( ≥ 69,00 )

28 orang 93,7 %

Dari tabel diatas terlihat siswa yang harus diremidi (tidak tuntas belajar) sebanyak 2 orang (6,6 %) dan siswa yang dapat melanjutkan ke pokok atau subpokok bahasan berikutnya (tuntas) sebanyak 28 orang (93,7%).

(22)

B. Pembahasan

Dari hasil pengolahan data diatas, dapat dikatakan penggunaan alat peraga kaki kepiting dan terapan hukum Pascal mampu menuntaskan belajar siswa pada subpokok bahasan hukum Pascal. Hal ini terlihat dari prosentase :

1. Nilai kognitif

Siswa yang mendapatkan nilai diatas SKBM dalam aspek: (1) ingatan sebesar 97 %, (2) pemahaman sebesar 80 %, dan (3) terapan hukum Pascal sebesar 96 %, sedangkan terapan persamaan matetatisnya hanya mencapai 66,7 %. Rendahnya prosentase terapan matematis lebih banyak disebabkan karena factor perkalian dan pembagian yang lemah.

2. Nilai psikomotorik

Keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari prosentase semua aspek yang dinilai rata-rata mencapai diatas 80 %, hanya ada satu kelompok, yaitu kelompok 1 (alat peraga excavator) yang mengalami kegagalan dalam penyambungan slang nomor 1, sehingga mempengaruhi gerak naik-turunnya alat.

3. Nilai Afektif.

Penilaian ini dititikberatkan pada minat siswa dalam belajar fisika secara keseluruhan, bila dilihat dari prosentase nilai afektifnya minat siswa dalam belajar cukup tinggi. Penanaman sugesti positif yang ditunjang dengan keberadan alat peraga adalah faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa.

Secara keseluruhan dari penjumlah ketiga nilai tersebut hanya 2 siswa (6,7 %) yang mengalami kegagal dan diremidi, sedangkan 28 siswa (93,7 %) dinyatakan tuntas dan dapat melanjutkan kesubpokok bahasan berikutnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran hukum Pascal dan terapannya dengan menggunakan pendekatan kontekstual serta ditunjang dengan alat peraga; gerak kaki kepting, axcavator, rem hidrolik , dongkark hidrolik, alat pengangkat mobil serta kempa hidrolik, mempunyai keunggulan sebagai berikut: a) Dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan serta minat siswa dalam

(23)

b) Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada subpokok bahasan hukum Pascal serta terapannya;

c) Dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam karsa, cipta dan rekayasa teknologi;

d) Dapat menumbuhkan semangat/motivasi untuk mengamati alam sekitar yang dapat dijadikan obyek untuk belajar.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa sebesar 96,7% pada subpokok bahasan hukum Pascal dan terapannya.

2. Terjadi perubahan pada diri siswa baik dari aspek keterampilan, minat dan kreatifitas siswa dalam mempelajari hukum Pascal serta terapnnya.

B. Saran-saran

Dalam menghadapi era kopetensi global pada saat ini, penggunaan alat peraga yang inovatif dan pemberian materi pelajaran yang kontekstual sangat diperlukan agar siswa dapat berfikir kreatif serta mampu merekayasa teknologi tepat guna yang bernuansakan ketagwaan.

Alat peraga gerak kaki kepiting dan terapan hukum Pascal yang penulis teliti, semoga dapat dijadikan insipirasi dan motovasi bagi guru dan kalangan peduli pendidikan dalam rangka menumbuhkan semangat karsa, cipta dan rekayasa teknologi dikalangan perserta didik.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arisworo, Djoko. 2002. Mari Kita Mengenal Fisika untuk SLTP Kelas I. Bandung. PT. Karya Kita

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta. Derjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas

---. 2003. Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Sains SMP. Jakarta. Derjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas

---. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. Dharma Bakti

Mangunwiyoto, Widagdo & Harjono. 2004. Pokok-Pokok Fisika SMP untuk Kelas VII. Jakarta. Erlangga

Meier, Dave. 2004. The Accelerated Learning Hand Book. Bandung. Kaifa

Prakanto, Rudy. 2005. “Dari Zeolit,Llimbah Tahu, sampai Bonggol Pisang” Usaha Peduli Lingkungan pada Siswa SMA melalui Metode MiMiKri. Jogyakarta. Scientific Journal

Purwanto, Budi. 2004. Sains Fisika Konsep dan Penerapannya untuk Kelas 1 SMP dan MTs. Solo. Tiga Serangkai

Rismarini. 2004. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta. Derjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas

(26)

BIODATA PESERTA

Arif Kusmianto, S.Pd. Lahir di Sidoarjo pada tanggal 26 Seeptember 1968. Menyelesaikan pendidikan SD tahun 1981, SMP tahun 1984, SMA tahun 1987, Diploma Tiga Kependidikan Fisika Universitas Mulawarman tahun 1990, dan Sarjana Kependidikan Fisika IKIP Negeri Surabaya tahun 1994.

Karier sebagai guru diawali pada tahun 1994 di MAN Mojosari dan SMP PGRI Wringinanom, Jawa Timur, mulai tahun 1996 terangkat menjadi pegawai negeri sipil dan ditempatkan di SMP Negeri 1 Kurulu, Jayawijaya, tahun 2000 pindah di SMP Negeri 5 Sorong, Papua dan pada tahun 2003 hingga sekarng mengajar di SMP Negeri 3 Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sedangkan penghargaan yang pernah diperoleh antara lain:

1. Finasil Lomba Keberhasilan Guru Tngkat Nasional pada tahun 2002 dan 2004;

2. Mendapatkan penghargan dari Lomba Imtaq Tingkat Nasional pada tahun 2003 dan 2005;

3. Juara ke tiga guru berprestasi tingkat Kabupaten Bulukumba pad tahun 2005; 4. Mendapat penghargaan Pembina KIR dari LIPI pada tahun 2006.

(27)

Lampiran- Lampiran

Gambar 9. Peragaan gerak kaki kepiting

(28)

Gambar 11. Prosentase kelompok 2 (alat peraga rem hidolik)

(29)

Gambar 13. Prosentase kelompok 4 (alat peraga pengangkat mobil)

(30)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA 1. Nomor Percobaan : 1

2. Topik Percobaan : Alat peraga excavator

3. Tujuan Pecobaan : Mempelajari prinsip kerja terapan hokum Pascal pada excavator

4. Alat dan bahan percobaan:

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1.

2. 3.

4.

Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air - 35 cm x 20 cm x 1,5 cm - 35 cm x 5 cm x 5 cm - berdiameter kecil - 5 ml - 10 ml - 20 ml 1 buah 3 buah 75 cm 2 buah 2 buah 3 buah secukupnya 5. 6. 7. 8. 9 10. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5. Disai alat peraga :

Alat suntik Alat suntik

kayu 1 2 3

kayu

Gambar alat peraga excavator 6. Langkah Pembuatan alat peraga :

a) Haluskan balok 5 cm x 5 cm panjang 35 cm dua buah;

b) Satu buah balok potong dengan ukuran panjang 15 cm dan 5 cm, masing-masing satu buah;

(31)

c) Balok yang panjangnya 35 cm diberi lubang berdeameter 2 cm sebanyak tiga buah pada salah satu sisinya, seperti pada gambar dibawah ini;

d) Haluskan papan, kemudian potong menajadi ukuran 2 cm x 2 cm, dengan panjang masing-masing 23 cm dan 15 cm sebanyak satu buah;

panjang 23 cm

panjang 15 cm

e) Buatlah dari kayu, seperti sendok pada excavator;

f) Rangkaialah alat seperti pada diatas ( gambar alat peraga excavator ); g) beri air pada slang dan alat suntuk ukuran 10 ml dan 5 ml.

7. Langkah Percobaan :

a) Tekan alat suntik yang pertama, amati apa yang terjadi: b) Tekan alat suntik yang kedua, amati apa yang tejadi; c) Tekan alat suntik yang ketiga, amati apa yang terjadi d) Catat semua hasil pengamatan kedalam table pengamatan. 8. Tabel Pengamatan : No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……….. ……….. 2. 20 ml 5 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……….. ……….. 3. 20 ml 5 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……….. ……….. *) : coret yang tidak perlu

9. Kesimpulan :

e) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu ………..

f) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas ……… g) Sebutkan bunyi hokum Pascal !

h) Selain alat diatas penerapan hokum Pascal dapat dijumpai pada alat ………..

(32)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA 1. Nomor Percobaan : 2

2. Topik Percobaan : Alat peraga rem hidroik

3. Tujuan Pecobaan : Mempelajari prinsip kerja terapan hokum Pascal pada rem hidrolik

4. Alat dan bahan percobaan:

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1. 2. 3. 4.

Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air - 35 cm x 20 cm x 2 cm - berdiameter kecil - 5 ml - 20 ml 1 buah 30 cm 2 buah 1 buah secukupnya 5. 6. 7. 8. 9 10. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5. Disai alat peraga :

slang roda alat suntik

papan alat suntik

gambar 1 alat peraga rem hidrolik tampak dari samping

alat suntik

gambar 2 alat peraga rem hidrolik tampak dari atas 6. Langkah Pembuatan Alat Peraga:

a) Haluskan papan 35 cm x 20 cm x 2 cm sebanyak dua buah; Alat suntik

roda

(33)

b) Sambng kedua bagian yang panjang, kemudian beri 3 lubang, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar sambungan papan yang telah diberi lubang

c) Carilah tutup kaleng bekas 3 buah, pasang pada bagian yang berlubang (menyerupai roda mobil);

d) Pada roda yang depan pasang dua buah alat suntik ukuran 5 ml, di kanan-kiri roda, kemudian sambung dengan slang ke alat suntik ukuran 20 ml, seperti pada gambar diatas

e) Beri air pada slang dan alat suntuk 5 ml. 7. Langkah Percobaan :

a) Jalankan mobil (alat peraga);

b) Tekan alat suntik yang berukuran 20 ml, amati apa yang tejadi; c) Catat semua hasil pengamatan kedalam table pengamatan. 8. Tabel Pengamatan : No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 5 ml 5 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… …………... ……….. ……….. ………. *) : coret yang tidak perlu

9. Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu ………..

b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas ……… c) Sebutkan bunyi hokum Pascal !

d) Selain alat diatas penerapan hokum Pascal dapat dijumpai pada alat ………..

(34)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA 1. Nomor Percobaan : 3

2. Topik Percobaan : Alat peraga dongkrak hidrolik

3. Tujuan Pecobaan : Mempelajari prinsip kerja terapan hokum Pascal pada dongkrak hidrolik

4. Alat dan bahan percobaan:

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1. 2. 3. 4.

Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air - 35 cm x 20 cm x 1,5 cm - berdiameter kecil - 10 ml - 20 ml 1 buah 10 cm 1 buah 1 buah secukupnya 5. 6. 7. 8. 9 10. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5. Disai alat peraga :

alat suntik

alat suntik kotak kayu

gambar 1 alat peraga dongkrak hidrolik 6. Langkah Pembuatan Alat Peraga:

a) Haluskan papan 35 cm x 20 cm x 2 cm sebanyak satu buah;

b) Potonglah papan tersebut berbentuk L sebanyak dua buah, dan pada sisi atas dan samping bawah diberi papan yang telah dilubangi, seperti pada gambar berikut ini

(35)

7 cm

7 cm

17 cm

Gambar papan yang telah dirangkai dan diberi lubang c) Pasang alat suntik 10 ml pada bagian atas dan 20 ml pada bagian

samping;

d) Beri air pada slang dan alat suntuk 10 ml. 7. Langkah Percobaan :

a) Tekan alat suntik yang berukuran 20 ml, amati apa yang tejadi; b) Catat semua hasil pengamatan kedalam table pengamatan. 8. Tabel Pengamatan : No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……….. ……….. *) : coret yang tidak perlu

9. Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu ………..

b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas ……… c) Sebutkan bunyi hokum Pascal !

d) Selain alat diatas penerapan hokum Pascal dapat dijumpai pada alat ………..

(36)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA 1. Nomor Percobaan : 4

2. Topik Percobaan : Alat peraga alat angkat mobil

3. Tujuan Pecobaan : Mempelajari prinsip kerja terapan hokum Pascal pada alat angkat mobil

4. Alat dan bahan percobaan:

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air Mobil mainan - 35 cm x 20 cm x 1,5 cm - berdiameter kecil - 10 ml - 20 m kecil/sedangl 2 buah 75 cm 1 buah 1 buah secukupnya 1 buah 6. 7. 8. 9. 10. 11. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5. Disai alat peraga :

alat suntik

tempat mobil alat suntik

kotak kayu

gambar alat peraga pengangkat mobil 6. Langkah Pembuatan Alat Peraga:

a) Haluskan papan 35 cm x 20 cm x 2 cm sebanyak dua buah;

b) Buatlah kota dengan ukuran panjang 30 cm , lebar 12 cm, dan tnggi 17cm, pada sisi bagian atas diberi lbang dua buahu seperti pada gambar di atas;

c) Pasang alat suntik 10 ml dan 20 ml seperti pada gambar; d) Beri air pada slang dan alat suntuk 10 ml.

(37)

7. Langkah Percobaan :

a) Letakkan mobil mainan pada landasan tempat mobil;

b) Tekan alat suntik yang berukuran 20 ml, amati apa yang tejadi; c) Catat semua hasil pengamatan kedalam table pengamatan. 8. Tabel Pengamatan : No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 10 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……….. ……….. *) : coret yang tidak perlu

2. Keadan mobil sebelum alat suntik ukuran 20 ml ditekan ……….., keadan mobil setelah alat suntik ukuran 20 cm ditekan …………..

9. Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu ………..

b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas ……… c) Sebutkan bunyi hokum Pascal !

d) Selain alat diatas penerapan hokum Pascal dapat dijumpai pada alat ………..

(38)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA 1. Nomor Percobaan : 5

2. Topik Percobaan : Alat peraga kempa hidrolik

3. Tujuan Pecobaan : Mempelajari prinsip kerja terapan hokum Pascal pada kempa hidrolik

4. Alat dan bahan percobaan:

No Nama Bahan dan Alat Ukuran Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan:

Kayu bekas industri mebel Slang Alat suntik Air Sambungan T kapas - 35 cm x 20 cm x 2 cm - berdiameter kecil - 5 ml - 20 ml ukuran kecil 1 buah 75 cm 4 buah 1 buah secukupnya 3 buah secukupnya 5. 6. 7. 8. 9 10. Alat: Gergaji Ketam Lem kayu Paku Bor Pahat Ukuran sedang - - ukuran 4 cm dan 2 cm ukuran besar ukuran kecil ukuran 3 cm ukuran 1 cm 1 buah 1 buah 1 botol 250 g 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 5. Disai alat peraga :

Kayu peyangga papan

alat suntik

gambar 1 alat peraga kempa hidrolik 6. Langkah Pembuatan Alat Peraga:

a) Haluskan papan 35 cm x 20 cm x 2 cm sebanyak 1 buah;

b) Potonglah papan dengan ukuran 13 cm x 13 cm, sebanyak dua buah; c) Potonglah papan dengan ukuran 26 cm x 2 cm x 2 cm, sebanyak 4 buah

(39)

d) Rangkailah alat seperti pada gambar di atas; e) Beri air pada slang dan alat suntuk 5 ml. 7. Langkah Percobaan :

a) Letakkan kapas pada landasan kempa hidrolik;

b) Tekan alat suntik yang berukuran 20 ml, amati apa yang tejadi; c) Catat semua hasil pengamatan kedalam table pengamatan. 8. Tabel Pengamatan : No Ukuran alat suntik Posisi torak (kedudukan) Volume zat cair Tinggi kolom pada zat cair 1. 20 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) Masuk/keluar*) ……… ……… ……… ……… ……… ……….. ……….. ……….. ……….. ………... *) : coret yang tidak perlu

2. Keadan kapas sebelum alat suntik ukuran 20 ml ditekan ……….., keadan kapas setelah alat suntik ukuran 20 cm ditekan …………..

9. Kesimpulan :

a) Volume zat cair yang dipindahkan pada bejana berhubungan selalu ………..

b) Apa yang mempengaruhi tinggi kolom pada percobaan diatas ……… c) Sebutkan bunyi hokum Pascal !

d) Selain alat diatas penerapan hokum Pascal dapat dijumpai pada alat ………..

(40)

SOAL TES ULANGAN HARIAN.

Petunjuk soal : Jawablah dengan singkat, baik dan jelas ! Butir Soal.

1. Bagaimanakah bunyi hukum Pascal ?

2. Gambarkan tekanan yang ditimbulkan pada zat cair didalam dua bejanayang berhubungan tertutup dan tuliskan persamaan matematis (rumus) dari hokum Pascalnya !

3. Sebuah pompa hidrolik mempunyai luas penampang tabung kecil = 5 cm² dan diberi gaya sebesar 30 N. Berapakah besar gaya yang dihasilkan, bila luas penampang tabung besar = 15 cm² ?

(41)

FORMAT ANALISIS ULANGAN HARIAN

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 BULUKUMBA

KELAS/SEMESTER : VIII/Ganjil

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

JUMLAH SOAL/WKTU : 4 Butir Aspek Penerapan/30 Menit N o No. Soal Aspek Nama Siswa 1 2 3 4 Nilai Akhir K e t C 1 C 2 C 3 C 3 N % N % N % N % 1 A.Ardiansah 10 100 20 66,7 40 100 15 75 85 L 2 A. Eka N 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 3 A. Herawati 10 100 20 66,7 40 100 15 75 85 4 A. Parawangsa 10 100 15 50 28 70 20 100 73 L 5 Alfira N 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 6 Aniata Arifin 10 100 30 100 32 80 20 100 92 L 7 Ayunita Aras 10 100 5 16,7 16 40 5 25 36 TL 8 A. Eka S 10 100 10 33,3 28 70 20 100 68 TL 9 Armaila 10 100 20 66,7 40 100 20 100 90 L 10 Ainul Nur I 10 100 25 83,3 20 50 20 100 75 L 11 Aswatul F 10 100 20 66,7 32 80 20 100 82 L 12 A. Mei Indra S 10 100 10 33,3 40 100 20 100 80 L 13 Bimusatir 10 100 25 83,3 40 100 20 100 95 L 14 Eka Lulinda S 10 100 25 83,3 40 100 20 100 95 L 15 Fatmawati 10 100 5 16,7 12 30 15 75 42 TL 16 Fera Widarti 10 100 30 100 28 70 20 100 88 L 17 Hasmawati A 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 18 Juita Rsnur 10 100 20 66,7 40 100 20 100 90 L 19 Kasmayani 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 20 Lisna Nailla A 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 21 Musdalifah 10 100 30 100 28 70 20 100 88 L 22 Risnawati 10 100 30 100 28 70 20 100 88 L 23 Musdalifah 10 100 30 100 28 70 20 100 83 L 24 Risnawati 10 100 20 66,7 16 40 20 100 66 TL 25 Rosmini 5 50 20 66,7 40 100 20 100 90 L 26 Syamsul K.M 10 100 10 33,3 32 80 20 100 72 L 27 Suci Pratiwi 10 100 20 66,7 40 100 15 75 85 L 28 Taufiq H 10 100 20 66,7 36 90 20 100 86 L 29 Takdir Ilahi 10 100 30 100 20 50 20 100 80 L 30 Tusriningsih 10 100 20 66,7 38 95 15 75 83 L Jumlah 295 660 882 560 2397 Rata-rata 9,83 22 29,4 18,7 79,9 Nilai maksimum 10 30 40 20 95 Nilai minimum 5 5 12 5 36 Standar deviasi 13,23

(42)

FORMAT ANALISIS PENILAIAN PSKOMOTORIK

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 BULUKUMBA

KELAS/SEMESTER : VIII/Ganjil

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. No Aspek Nama siswa 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Nilai Nilai akhir Kete-rangan 1 A.Ardiansah 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 2 A. Eka N 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 3 A. Herawati 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 4 A. Parawangsa 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 5 Alfira N 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 6 Aniata Arifin 3 3 3 3 4 3 4 23 65,7 TL 7 Ayunita Aras 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 8 A. Eka S 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 9 Armaila 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 10 Ainul Nur I 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 11 Aswatul F 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 12 A. Mei Indra S 5 4 5 4 4 4 4 30 85,7 L 13 Bimusatir 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 14 Eka Lulinda S 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 15 Fatmawati 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 16 Fera Widarti 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 17 Hasmawati A 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 18 Juita Rsnur 5 5 5 4 4 4 4 31 86,6 L 19 Kasmayani 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 20 Lisna Nailla A 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 21 Musdalifah 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 22 Risnawati 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 23 Musdalifah 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 24 Risnawati 4 4 5 4 4 4 4 29 82,9 L 25 Rosmini 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 26 Syamsul K.M 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 27 Suci Pratiwi 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 28 Taufiq H 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 29 Takdir Ilahi 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L 30 Tusriningsih 5 5 5 4 4 4 4 31 88,6 L

Keterangan : (1) merencanakan percobaan, (2) merakit alat, (3) menggunakan alat, (4) melakukan pengukuran, (5) mengemukakan pendapat, (6) berdiskusi, dan (7) menulis laporan. Adapun kreteria penilaiannya adalah sebagai berikut: nilai 5 jika sangat tepat, nilai 4 jika tepat, nilai 3 jika agak tepat, nilai 2 jika tidak tepat dan nilai 1 jika sangat tidak tepat

(43)

FORMAT ANALISIS PENILAIAN AFEKTIF

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 3 BULUKUMBA

KELAS/SEMESTER : VIII/Ganjil

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. No Aspek Nama Siswa 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai Nilai akhir Keterangan 1 A.Ardiansah 5 4 3 3 3 18 72 L 2 A. Eka N 5 4 4 4 3 20 80 L 3 A. Herawati 5 4 4 4 3 20 80 L 4 A. Parawangsa 5 4 3 3 3 18 72 L 5 Alfira N 5 5 4 4 3 21 84 L 6 Aniata Arifin 5 4 4 4 3 21 84 L 7 Ayunita Aras 5 3 3 4 4 19 76 L 8 A. Eka S 5 3 3 4 4 19 76 L 9 Armaila 5 5 5 4 4 23 92 L 10 Ainul Nur I 5 4 4 4 4 21 84 L 11 Aswatul F 5 4 4 4 4 21 84 L 12 A. Mei Indra S 5 4 4 4 4 21 84 L 13 Bimusatir 5 4 4 5 5 21 84 L 14 Eka Lulinda S 5 5 5 5 5 23 92 L 15 Fatmawati 5 3 3 5 5 19 76 L 16 Fera Widarti 5 4 4 5 5 21 84 L 17 Hasmawati A 5 4 4 5 5 21 84 L 18 Juita Rsnur 5 4 4 5 5 21 84 L 19 Kasmayani 5 4 4 4 4 21 84 L 20 Lisna Nailla A 5 4 4 4 4 21 84 L 21 Musdalifah 5 4 4 4 4 21 84 L 22 Risnawati 5 4 4 4 4 21 84 L 23 Musdalifah 5 5 4 4 4 22 88 L 24 Risnawati 5 3 3 4 4 19 76 L 25 Rosmini 5 4 4 4 4 21 84 L 26 Syamsul K.M 5 5 4 4 4 22 88 L 27 Suci Pratiwi 5 4 4 4 4 21 84 L 28 Taufiq H 5 5 4 4 4 22 88 L 29 Takdir Ilahi 5 4 4 4 4 21 84 L 30 Tusriningsih 5 4 3 4 4 20 80 L

Keterangan : (1) kerajinan siswa mengikuti pelajaran, (2) Perhatian siswa sewaktu mengikuti pelajaran, (3) keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran, (4)

Kerapihan tugas yang diserahkan, dan (5) ketepatan menyerahkan tugas. Adapun kreteria penilaiannya adalah sebagai berikut: nilai 5 jika sangat baik, nilai 4 jika baik, nilai 3 jika agak baik, nilai 2 jika tidak baik dan nilai 1 jika sangat tidak baik.

(44)

Rekapitulasi nilai kognitif, psikomotorik dan afektif. No Nama Siswa Nilai

kognitif Nilai Psikomotorik Nilai Afektif Nilai Akhir Ket 1 A.Ardiansah 85 65,7 72 74,2 L 2 A. Eka N 80 65,7 80 75,2 L 3 A. Herawati 85 65,7 80 76,9 L 4 A. Parawangsa 73 65,7 72 70,2 L 5 Alfira N 80 65,7 84 76,6 L 6 Aniata Arifin 92 65,7 84 80,6 L 7 Ayunita Aras 36 85,7 76 65,9 TL 8 A. Eka S 68 85,7 76 76,6 L 9 Armaila 90 85,7 92 89,2 L 10 Ainul Nur I 75 85,7 84 81,6 L 11 Aswatul F 82 85,7 84 83,9 L 12 A. Mei Indra S 80 85,7 84 83,2 L 13 Bimusatir 95 88,6 84 89,2 L 14 Eka Lulinda S 95 88,6 92 91,9 L 15 Fatmawati 42 88,6 76 68,8 TL 16 Fera Widarti 88 88,6 84 86,9 L 17 Hasmawati A 80 88,6 84 84,2 L 18 Juita Rsnur 90 86,6 84 87,5 L 19 Kasmayani 80 82,9 84 82,3 L 20 Lisna Nailla A 80 82,9 84 82,3 L 21 Musdalifah 88 82,9 84 85,0 L 22 Risnawati 88 82,9 84 85,0 L 23 Musdalifah 83 82,9 88 84,6 L 24 Risnawati 66 82,9 76 75,0 L 25 Rosmini 90 88,6 84 87,5 L 26 Syamsul K.M 72 88,6 88 82,9 L 27 Suci Pratiwi 85 88,6 84 85,9 L 28 Taufiq H 86 88,6 88 87,5 L 29 Takdir Ilahi 80 88,6 84 84,2 L 30 Tusriningsih 83 88,6 80 83,9 L Keterangan:

1. Siswa yang tuntas belajar sebanyak : 28 orang 2. Siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak : 2 orang

Atas nama : - Ayunita Aras - Fatmawati

Gambar

Tabel 1.  Daftar bahan dan alat
Tabel Pengamatan  :
Tabel 3. Hasil pengmatan alat peraga rem hidrolik  No  Ukuran alat  suntik  Posisi torak  (kedudukan)  Volume zat cair  Tinggi kolom pada zat cair  1
Tabel Pengamatan  :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern baik secara parsial maupun

[r]

Tujuan khusus adalah Mengidentifikasi karakteristik orang tua yang memiliki bayi dengan pasca imunisasi polio, Mengidentifikasi tingkat pengetahuan orang tua tentang

The objective of the present work was to investigate the relationships between clay source and the illite content in Agam plateau location (Bukit Barisan) and low land

Setiap pondok pesantren pastilah mempunyai kultur pesantren masing-masing. Semua kegiatan yang ada di pondok pesantren secara tidak langsung akan membentuk sebuah

Deskripsi Hasil Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi (Test, evaluation and Revision). Fase ini bertujuan mempertimbangkan kualitas solusi yang dikembangkan dan

Praktik mengajar terbimbing merupakan latihan bagi mahasiswa dalam menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan benar dari bimbingan dosen dan guru pembimbing yang meliputi

PELAKSANAAN ALIH FUNGSI TANAH PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN DI WILAYAH PEMERINTAH KOTA SALATIGA.. S K R I P