• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. DKI Jakarta sebagai Ibukota negara republik Indonesia merupakan kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. DKI Jakarta sebagai Ibukota negara republik Indonesia merupakan kota"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

DKI Jakarta sebagai Ibukota negara republik Indonesia merupakan kota yang juga memiliki status setingkat provinsi. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km2 (lautan: 6.997,5km2), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).1 Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Selain sebagai ibukota, Jakarta juga merupakan pusat perekonomian di Indonesia. Kekuatan ekonomi Jakarta ditopang oleh sektor konsumsi baik konsumsi masyarakat maupun pemerintah. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat di ibukota membuat sektor ini memiliki peran 60 persen dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta. Di sisi lainnya, ekonomi Jakarta juga didominasi oleh sektor keuangan, jasa perusahaan, perdagangan, hotel dan restoran serta industri pengolahan.

Jakarta juga memiliki daya tarik bagi pelamar pekerjaan hal tersebut karena UMP DKI Jakarta terbilang lebih tinggi dibanding dengan upah di provinsi lain. Di sisi lain dengan banyaknya jumlah penduduk DKI Jakarta menjadikan motivasi tersendiri bagi masyarakat di daerah lain untuk mengadu nasib di ibukota Jakarta.

1 Geografis Jakarta (2008, 1 Januari). Portal Resmi DKI Jakarta. Diakses Pada Tanggal 08 Febuari 2017 dari http://www.jakarta.go.id/v2/news/category/geografis-jakarta

(2)

Besarnya kekuatan ekonomi Jakarta menjadikan daerah ini sebagai magnet bagi investor untuk dari luar negeri menanamkan modalnya dan berinvestasi. Setidaknya, nilai investasi asing yang mengalir ke Jakarta pada tahun 2015 mencapai USD 4,82 miliar. Sedangkan untuk investasi dalam negeri, tercatat mampu mencapai Rp 9,26 triliun.2

Tidak hanya bagi kalangan pelamar kerja, pebisnis dan politikus kursi untuk memperoleh jabatan penting di pemerintahan DKI Jakarta juga menjadi daya tarik dari berbagai kalangan. Mulai dari kepala daerah, mantan menteri, kalangan militer hingga gubernur dan wakil gubernur petahana DKI Jakarta berlomba-lomba memenangkan hati masyarakat agar terpilih kembali.

Namun dibalik semua itu Jakarta masih menyimpan berbagai masalah. Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia memiliki penduduk lebih dari 9,5 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010. Padahal banyak pengamat perkotaan mengatakan Jakarta sebenarnya hanya dirancang untuk dihuni maksimal tujuh juta jiwa. Tak pelak pertumbuhan penduduk yang tak terkendali ini membuat masalah terus muncul di ibukota, salah satunya adalah kemacetan lalu lintas yang semakin hari kian memanjang.

Berbagai permasalahan tersebut memang sudah menjadi hal umum bagi masyarakat Jakarta yang sampai saat ini belum teratasi. Masyarakat DKI Jakarta masih membutuhkan sosok figur yang dapat melakukan realisasi perubahan dan

2 Harwanto Bimo. (2012, 12 Juli). DKI Jakarta penyumbang terbesar ekonomi nasional. Diakses Pada Tanggal 17 Febuari 2017 dari http://www.merdeka.com/uang/dki-jakarta-penyumbang-terbesar-ekonomi-nasional.html

(3)

memahami kebutuhan warganya. Seiring dengan permasalahan tersebut, para figur pemimpin pun hadir dengan visi dan misinya untuk mengatasi permasalahan di DKI Jakarta.

Salah satunya melalui pilkada DKI Jakarta yang diadakan setiap lima tahun untuk memilih gubernur dan wakil gubernur. Menjelang pilkada putaran ke dua di DKI Jakarta dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berlomba-lomba merebut hati masyarakat DKI Jakarta sebagai sosok yang dapat mengatasi permasalahan di DKI Jakarta. Mereka membangun citra positif kepada masyarakat dengan berbagai cara.

Disini peneliti mengambil salah satu figur pasangan calon yang melakukan kampanye politik kembali menjelang pilkada putaran ke dua DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Peneliti tertarik membahas iklan kampanye politik “Beragam Itu Basuki Djarot” karena dalam iklan tersebut terdapat dua versi iklan yaitu yang berdurasi 02:00 menit dan 0:32 detik, Iklan yang berdurasi 02:00 menit itu telah menuai kontroversi yang dianggap provokatif dan berbau SARA dari berbagai macam kalangan masyarakat khususnya DKI Jakarta setelah menampilkan suasana demo dengan background masyarakat mayoritas beragama muslim. Sebelumnya, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) telah melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri dan ke Bawaslu RI terkait dengan video kampanye Beragam Itu Basuki Djarot. Laporan tersebut diterima dengan nomor 0141 atas nama pelapor Novel Chaidar. ACTA menilai hal tersebut melanggar Pasal 69 huruf B UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada, yaitu dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan

(4)

terkait dengan video kampanye tersebut dinilai ACTA, menyudutkan umat Islam. dalam video berdurasi 2 menit itu, ada adegan kerusuhan dan demo. Di dalamnya ada orang yang menggunakan pakaian yang biasa digunakan oleh umat Islam, yaitu peci dan sorban. di dalam video itu juga orang yang memakai peci dan sorban itu membuat banner yang bertulisan “Ganyang China”, dengan huruf berwarna hijau di iklan tersebut, menimbulkan kesan kalau umat Islam itu adalah umat perusuh dan membuat keonaran.3 Bahkan, kampanye Ahok jahat dibuat netizen twitter sebagai bentuk kecaman dari kekecewaan mereka terhadap isi iklan video yang berjudul Beragam Itu Basuki Djarot. Dan pada akhirnya iklan Beragam Itu Basuki Djarot di revisi oleh tim sukses pemenangan Basuki Djarot durasinya menjadi 0:32 detik dan tayang di televisi.4

Peran komunikasi pemasaran dalam iklan “Beragam itu Basuki djarot” ialah sebagai sarana media komunikasi dalam mengkonstruksikan isi pesan pada tayangan iklan “Beragam Itu Basuki Djarot” kepada khalayak yang bertujuan untuk mengingatkan kembali arti makna keberagaman mengenai toleransi di Indonesia khususnya ibukota DKI Jakarta, dari segi latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan, kultur budaya, agama, etnis/suku dan ras yang berbeda.

3 Ray Jordan. (2017, 11 April). Berita Soal Video Beragam Itu Basuki Djarot. Diakses Pada Tanggal 21 April 2017 dari https://news.detik.com/berita/d-3471032/penjelasan-tim-ahok-djarot-soal-video-beragamitubasukidjarot

4 Jawa Pos. (2017, 10 April). Orang Dibalik Pembuatan Video Kampanye Ahok Djarot. Diakses Pada Tanggal 21 April 2017 dari http://www.jawapos.com/read/2017/04/10/122310/ini-dia-orang-di-balik-pembuatan-video-kampanye-ahok-djarot

(5)

Pada isi pesan tayangan iklan tersebut menegaskan bahwa pancasila benar-benar hadir, bahwa pancasila mampu mendamaikan, dan pluralisme tetap terjaga serta nila-nilai kebhinekaan pancasila dalam keberagaman itu adalah milik Indonesia dan terjadi di DKI Jakarta telah hadir bersama Basuki Djarot.

Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa dengan nama panggilan Ahok adalah politikus asal Belitung. Sebelum menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi, Ahok adalah seorang bupati di Belitung Timur dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Ia berhasil menjadi wakil gubernur berpasangan dengan Jokowi pada tahun 2012, kemudian menjabat gubernur ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI periode 2014-2019. Sedangkan Djarot Saiful Hidayat yang menjadi pasangan Ahok adalah lulusan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Selesai menempuh pendidikan perguruan tinggi pada 1986, ia pun mendapatkan gelar sarjana (S1). Tak berhenti disitu, ia pun mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga ia memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.5

Menjelang pilkada putaran ke dua di DKI Jakarta, televisi digunakan menjadi sarana media kampanye politik pasangan calon petahana Basuki Djarot dengan iklan “Beragam Itu Basuki Djarot”. Dalam tayangan iklan tersebut ditampilkan mengenai keberagaman dari latar belakang pendidikan, pekerjaan, kultur budaya, agama, etnis/suku dan ras. Selain itu terdengar suara calon wakil

5 Tirto Id. (2016, 20 September). Biografi Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Diakses Pada Tanggal 27 Maret 2017 dari https://tirto.id/m/basuki-tjahaja-purnama-djarot-saiful-hidayat-Jp

(6)

gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat sedang berorasi menyampaikan gagasan tentang nilai–nilai kebhinekaan pancasila di dalam keberagaman hidup di Indonesia khususnya yang terjadi di DKI Jakarta. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media lainnya yang mencangkup daya jangkau luas, selektifitas, fokus perhatian, kreativitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu.6

Walaupun televisi memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak namun khalayaklah yang memiliki kekuatan dalam menciptakan makna secara bebas dan bertindak atau berperilaku sesuai dengan makna yang mereka ciptakan atas pesan dari media tersebut. Tujuan dan arahan pembacaan dari produsen memang ada, tetapi tidak bisa menutup hanya menjadi satu pembacaan saja, memungkinkan munculnya variasi interpretasi. Adanya skeptis dari masyarakat dengan iklan politik juga menjadi tantangan tersendiri bagi kandidat untuk membuat iklan yang dapat diterima di hati khalayak.7

Salah satu standard untuk mengukur khalayak media adalah menggunakan reception analysis. Reception analysis menandaskan bahwa studi tentang pengalaman dan dampak media, apakah itu kuantitatif atau kualitatif, seharusnya didasarkan pada teori representasi dan wacana serta tidak sekedar menggunakan operasionalisasi seperti penggunaan skala dan kategori semantik. Sebaliknya sebagai respon terhadap studi teks humanistik, reception analysis menyarankan

6

Morrisan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana Prenada Media Group. 2010. Hal 240

(7)

baik khalayak maupun konteks komunikasi massa perlu dilihat sebagai suatu spesifik sosial tersendiri dan menjadi objek analisis empiris.

Perpaduan dari kedua pendekatan (sosial dan perspektif diskursif) itulah yang kemudian melahirkan konsep produksi sosial terhadap makna (the social production of meaning). Analisis resepsi kemudian menjadi pendekatan tersendiri yang mencoba mengkaji secara mendalam bagaimana proses-proses aktual melalui wacana media diasimilasikan dengan berbagai wacana dan praktik kultural khalayaknya.8

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik ingin meneliti figur pasangan calon gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Djarot untuk DKI Jakarta yang mana kita ketahui menjelang pilkada putaran ke dua di DKI Jakarta Basuki Djarot cukup sering berkampanye politik kembali dengan program-program dan rekam jejak mereka di tampilkan oleh media televisi. Berdasarkan uraian tersebut topik yang diambil peneliti adalah Interpretasi khalayak pada iklan TV Basuki Djarot versi “Beragam Itu Basuki Djarot”.

1.2 Fokus Penelitian

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas peneliti membatasi 8 narasumber secara spesifik yaitu mahasiswa mercubuana menteng dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, agama, etnis/suku dan ras yang variatif dari 8 orang narasumber itu cukup mewakili penelitian untuk peneliti lakukan wawancara secara mendalam, maka yang menjadi fokus penelitian adalah

8 Tri Nugroho Adi. “Mengkaji Khalayak Media Dengan Metode Penelitian Resepsi”. Jurnal Universitas Unsoed, Vol 8 no 1. 2012: 26-30

(8)

bagaimana interpretasi mahasiswa mercubuana menteng terhadap iklan TV Basuki Djarot versi “Beragam Itu Basuki Djarot”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interpretasi mahasiswa Mercubuana Menteng dalam memaknai isi tayangan iklan Basuki Djarot versi “Beragam Itu Basuki Djarot”.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi akademis tentang bagaimana khalayak membentuk makna dari pesan yang disampaikan media televisi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukkan kepada praktisi periklanan dan pertelevisian di Indonesia agar menjadi bahan pertimbangan khususnya dalam membuat dan menyiarkan iklan di media televisi dengan tema politik di waktu yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran dan luasan vegetasi hutan mangrove, dan menentukan tingkat kerapatan atau kesehatan vegetasi mangrove menggunakan indeks

Pemasaran yang dilakukan Simply Homy Guest House Yogyakarta menggunakan strategi pemasaran bauran pemasaran 4P ( Product, Place, Price and Promotion) marketing mix

Rumah Sakit Sulawesi Utara Kota Manado 19. Ser Sriwijaya Ala$ ar Makanan dan Minuman Sumatera Selatan Kab. Hot Me el Garuda Plala Ian HOTEL Sumatera Utara Kota Medan 2t. Ind Smart

SMPN 13 Malang dalam kategori Sedang. Berdasarkan hasil penelitian lanjutan, didapatkan hasil bahwa mayoritas. responden mengaharapkan dukungan keluarga dalam bentuk

Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat

Terima kasih Tuhan telah menjadikan perempuan sebagai penolong kami yang sepadan.. Kami menyaksikan mereka menjadi pengajar, rekan dan

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengaruh curah hujan pada lereng tak hingga yang mempengaruhi nilai faktor aman dan membandingkan nilai faktor

a) Bahwa KPU Kabupaten Muna bersama dengan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, Perwakilan Tim Paslon yang didampingi oleh pihak keamanan dari Polres Kabupaten Muna dan Kodim 1416