BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.Penelitian kuantitatif korelasional,
yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa
eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto, 2002). Penelitian ini
untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri siswa SMA
Muhamadiyah Plus Salatiga.
1.2Populasi dan Sampel 1.2.1Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Sampel merupakan sebagian atau
wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto 1998). Arikunto menjelaskan bahwa
untuk mempermudah pengambilan sampel ini dengan menggunakan pegangan bahwa
apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat
diambil antara 10 sampai 15%, atau 20 sampai 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 61 siswa laki-laki kelas
1.2.2 Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah murid laki-laki kelas X,XI,
dan XI di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga yang berjumlah 61 respondenyang
merokok dan yang pernah merokok, jika dilihat dari teori Arikunto (1998) apabila
subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik sampel total yaitu apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi(Arikunto, 1998).
1.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian
(Arikunto, 2002).Menurut (Suryabrata, 1983) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
suatu penelitian atau gejala yang akan diteliti.
Variabel penelitian akan menentukan variabel mana yang mempunyai peran atau yang disebut
variabel bebas dan variabel mana yang bersifat mengikut atau variabel terikat. Berikut akan
dijelaskan mengenai variabel penelitian, yaitu:
1. Variabel bebas adalah faktor sebab (variabel X) : Perilaku Merokok
1.4 Definisi Oprasional 1.4.1 Perilaku merokok
Perilaku merokokadalah kegiatan menghisap asap tembakau yang telah menjadi cerutu
kemudian disulut api. Diukur menggunakan skala sikap berdasarkan tahap-tahap sebagai
berikut
1. TahapPreparatory.
2. TahapInnitiation
3. Tahap becoming a smoker
4. Tahap maintenance of smoking
1.4.2 Kepercayaan diri
Kepercayaan diriadalah suatu sifat dimana seseorang merasa yakin terhadap dirinya
sendiri. Yang diukur melalui skala sikap berdasarkan aspek
1. Toleransi
2. Optimis
3. Tidak membutuhkandukungan orang lain
4. Gembira
1.5Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulandata adalahcara yang digunakan oleh peneliti dalammengumpulkan
data penelitian.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
(TS), sangat tidak setuju (STS). Dalam hal ini jawaban ragu-ragu sengaja dihilangkan
untuk menghindari kecenderungan subyek memilih jawaban yang ada ditengah-tengah
(Hadi, 1991).
Metodeskala merupakan serangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
Berkaitan dengan teknik penelitian maka dasar penelitian terhadap variabel berkisar
antara 4 sampai 1 dari jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Pernyataan favourable (bersifat positif) mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:
1. Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju (SS).
2. Nilai 3 untuk jawaban setuju (S).
3. Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju (TS).
4. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Pernyataan unfavourable (bersifat negatif) mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:
1. Nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
2. Nilai 2 untuk jawaban setuju (S).
3. Nilai 3 untuk jawaban tidak setuju (TS).
4. Nilai 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Dalam hal ini jawaban ragu-ragu sengaja dihilangkan untuk menghindari kecenderungan
subyek memilih jawaban yang ada di tengahtengah, dengan alasan:
a. Kategori Undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat
b. Tersedianya jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan jawaban tengah
(Central Tendency Effect), terutama bagi mereka yang ragu atas arah jawabanya
kearah setuju atau tidak setuju.
c. Maksud kategori jawaban SS, S, TS, STS adalah untuk melihat kecenderungan
pendapat responden kearah setuju atau kearah tidak setuju (Hadi, 1989; 20).
1.5.1 Skala Perilaku Merokok
Skala perilaku merokok dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada Leventhal &
Clearly (2002) terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok
yaitu:
1. TahapPreparatory.
2. TahapInnitiation.
3. Tahap becoming a smoker
[image:5.612.99.528.160.733.2]4. Tahap maintenance of smoking.
Tabel 3.1Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok
Variabel Indicator Descriptor No item Jumlah
F UF
Perilaku merokok
Tahap preparatory
Mendengar iklan rokok dari radio
1,2 5,6 4
Melihat iklan rokok dari
televisi
3,4 7,8 4
Membaca iklan rokok di
majalah
9,10 13,14 4
Tahap innitiation
Batuk 11,12 15,16 4
Seminggu menghabiskan 1 bungkus rokok
27,28 31,32 4
Tahap maintenance of smoking Satu jam menghabiskan 1 bungkus rokok
33,34 37,38 4
Sehari menghabiskan
rokok 5-6 bungkus
35,36 39,40 4
40
1.5.2 Skala Kepercayaan Diri
Skala kepercayaan diri dibuat oleh peneliti dengan menggunakan teori Lauster (1978)
yang menjelaskan adanya empat kriteria dalam kepercayaan diri, yaitu:
a. Toleransi
b. Optimis
c. Tidak membutuhkan dukungan orang lain
[image:6.612.87.534.74.713.2]d. Gembira
Tabel 3.2Kisi-Kisi SkalaKepercayaan Diri
Variable Indicator Descriptor No item jumlah
F UF
Kepercayaan dirir
Toleransi Suka
membantu teman
1,2 3,4 4
Suka mengikuti kegiatan sosial
5,6 7,8 4
Menghormati orang
yang ada disekitarnya
9,10 13,14 4
Optimis Yakin berhasil
dalam setiap
mengerjkan pekerjaan Yakin akan masa depannya akan berjalan dengan baik
17,18 21,22 4
Selalu melangkah lebih maju dari temannya
19,20 23,24 4
Tidak Membutuhkan Dukungan Orang Lain Mampu mengerjakan tugas sendiri
25,26 29,30 4
Mampu menghadapi masalahnya sendiri
27,28 31,32 4
Tidak suka
dipuji
33,34 37,38 4
Gembira Selalu gembira
dalam segala suasana
35,36 39,40 4
Tidak mudah tersinggung
41,42 45,46 4
Senang berkumpul dengan banyak orang
43,44 47,48 4
48
1.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan validitas dan
reliabilitasnya. Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas, sifat reliable dan valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan
3.6.1 Validitas
Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat
mengukur dengan tepat dan cermat.Validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi alat ukurnya.Suatu alat ukur atau instrument pengukur dapat
diketahui mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya (Azwar 2000).Validitas adalah seberapa jauh kecermatan suatu alat ukur
dapat mengungkap dengan jitu gejala - gejala atau bagian - bagian yang hendak di
ukur (Hadi 2004).
Menurut Azwar (dalam Sarah, 2011) item instrument dikatakan valid apabila
mempunyai koefisien korelasi atau Corrected item – Total Correlation di atas 0,25 (r
> 0,25)
Dari perhitungan validitas skala percaya diri terdapat 3 item yang gugur,
sehingga dari 48 item pernyataan terdapat 45 item yang valid. Penyebaran item yang
valid dapat dilihat pada tabel 3.3.
Dari perhitungan validitas skala merokok terdapat 1 item yang gugur, sehingga
dari 40 item pernyataan terdapat 39 item yang valid. Penyebaran item yang valid dapat
dilihat pada tabel 3.4.
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Hadi (1993) dalam reliable berarti ajeg atau konstan yang dalam hal ini
koefisien alpha Cronbach α = 0,898 untuk skala percaya diri, sedangkan untuk
skala perilaku merokok diperoleh α = 0,897. Dari data uji coba tersebut bahwa baik
keduainstrument, yaitu baik skala perilaku merokok dan skala perilaku kepercayaan
diri sudah dikatakan valid. Untuk melihat apakah reliabilitas skala baik atau tidak
maka peneliti menggunakan pengategorian menurut (Azwar, 2000) yaitu sebagai
berikut :
α ≤ 0,7 : Tidak reliabel
α 0,7 ≤ α 0.8 : Cukup
α 0,8 ≤ α 0,9 : Baik
α 0,9 ≤ α 1,0 : Sangat reliabel
1.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis data
statistik.Metode data yang digunakan adalah teknik korelasi Kendall Tau b. Penggunaan
teknik korelasi Kendall Taub disebabkan variabel pada penelitian ini adalah skala ordinal