IDENTITAS WONG BANYUMAS PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI
DALAM PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA DAN ESTETIKA RESEPSI, SEBAGAI ALTERNATIF PEMILIHAN BAHAN AJAR
KAJIAN PROSA FIKSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL
TESIS
OLEH
TEGUH TRIANTON NIM 0920104044
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
iv ABSTRAK
Trianton, Teguh. 2012. Identitas Wong Banyumas pada Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari dalam Perspektif Kajian Budaya dan Estetika Resepsi, sebagai Alternatif Pemilihan Bahan Ajar Kajian Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal. Tesis Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pembimbing: (I) Dr. Panca Pertiwi Hidayati, M.Pd. (II) Dr. Fahrurozi, M.Pd
Kata kunci: identitas, wong Banyumas, cerpen, kearifan lokal, kajian budaya, dan estetika resepsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi identitas wong Banyumas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin, resepsi pembaca ideal, resepsi pembaca riil, dan implikasinya sebagai alternatif pemilihan bahan ajar mata kuliah kritik sastra dan kajian prosa fiksi berbasis kearifan local.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana representasi identitas wong Banyumas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin? (2) Bagaimana resepsi pembaca ideal tentang identitas wong Banyumas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin? (3) Bagaimana resepsi pembaca riil tentang identitas wong Banyumas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin? (4) Bagaimana implikasi nilai kearifan lokal kumpulan cerpen Senyum Karyamin sebagai alternatif pemilihan bahan ajar atau referensi mata kuliah kritik sastra dan kajian prosa fiksi berbasis kearifan lokal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dengan pendekatan pragmatik (estetika resepsi) dan studi budaya. Penelitian ini melibatkan dua tipe responden (pembaca) sebagai subjek, yaitu pembaca ideal dan pembaca riil.
Hasilnya, identitas wong Banyumas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin yaitu; cablaka, sabar lan nrima, berjiwa ksatria dan cancudan. Keempatnya merupakan inti karakter wong Banyumas bagian dari kearifan lokal masyarakat Banyumas. Adapun respon pembaca ideal dan pembaca riil menyatakan bahwa identitas wong Banyumas tercermin dalam kumpulan cerpen tersebut. Dengan demikian kumpulan cerpen dapat dijadikan bahan kajian prosa fiksi berbasis kearifan lokal.
vii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 14 C. Tujuan Penelitian ... 14 D. Manfaat Penelitian ... 15 1. Manfaat Teoritis ... 15 2. Manfaat Praktis ... 16 E. Definisi Istilah ... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 20
A. Landasan Teori ... 20
1. Hakekat Kebudayaan ... 20
2. Ruang Budaya Banyumas ... 24
3. Indentitas dalam Konstruksi Budaya ... 25
viii
5. Estetika Resepsi ... 33
6. Pembaca sebagai Peneliti ... 39
7. Kriteri Bahan Ajar Sastra ... 43
B. Penelitian yang Relevan ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 51
B. Instrumen Penelitian ... 52
C. Lokasi Penelitian ... 54
D. Sumber Data ... 55
E. Prosedur Pengumpulan Data ... 57
F. Analisis Data ... 58
G. Validitas Data ... 59
H. Tahap-tahap Penelitian ... 60
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 62
A. Paparan Data ... 62
1. Representasi Identitas Wong Banyumas dalam Cerpen ... 62
2. Resepsi Pembaca Ideal ... 80
3. Resepsi Pembaca Riil ... 83
B. Temuan Penelitian ... 85
BAB V PEMBAHASAN ... 86
A. Identitas Wong Banyumas dalam Cerpen ... 86
1. Cablaka ... 87
ix
3. Berjiwa Ksatria ... 112
4. Cancudan ... 120
B. Resepsi Pembaca Ideal ... 127
C. Resepsi Pembaca Riil ... 136
D. Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin sebagai Bahan Ajar Kajian Prosa Fiksi Berbasis Kearifan Lokal ... 139
BAB VI PENUTUP ... 159 A. Simpulan ... 159 B. Saran ... 161 DAFTAR PUSTAKA ... 163 RIWAYAT HIDUP ... 168 LAMPIRAN ... 169
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Indikator Karakter Wong Banyumas ... 53
Tabel 3.2 Instrumen Resepsi Pembaca ideal dan riiil ... 54
Tabel 4.1 Identitas Wong Banyumas dalam Cerpen ... 64
xi
DAFTAR SINGKATAN
AJ : Ah Jakarta
Blk : Blokeng
Hlm : Halaman
JJBS : Jasa-jasa buat Sanwirya
Kts : Kenthus
OOSB : Orang-orang Seberang Kali
PdSB : Pengemis dan Shalawat Badar
RYT : Rumah yang Terang
Sb : Surabanglus
SK : Senyum Karyamin
SMBB : Si Minem Beranak Bayi
SStb : Syukuran Sutabawor
TMBK : Tinggal Matanya Berkedip-kedip
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. (ed.). (2008). Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Abrams, M.H. (1958). The Mirror and lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition. New York: The Norton Library; W.W. Norton & Company Inc.
Adnyana, I. G. K. (1984). Analisis Novel Kubah Karya Ahmad Tohari. Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar: tidak diterbitkan.
Allen, C. (1988). Louis Rosenblatt and Theories of Reader Response. (Online). Tersedia: www.hutmu.edu/reader/online/20/intro.20.htm. (07 Juli 2011).
Allen, P. (2004). Membaca, dan Membaca Lagi [Re]interpretasi Fiksi Indonesia 1980-1995. Terjemahan Bakdi Soemanto. Yogyakarta: Indonesia Tera.
Aminuddin. (1987). Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Barker, Ch. (2006). Cultural Studies. Terjemahan Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Bratawijaya, T. W. (1997). Mengungkap dan Mengenal Budaya Jawa. Jakarta: Pradya Prawita.
Dahana, R. P. (2001). Kebenaran dan Dusta dalam Sastra. Magelang: Indonesia Tera.
Damono, S. J. (1999). Politik Ideologi dan Sastra Hibrid. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Eagleton, T. (2007). Teori Sastra. Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.
Eseste, P. (Ed.) (2001). Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Esten, M. (1978). Kesusastraan: Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
Galla, A. (2001). Guidebook for the Participation of Young People in Heritage Conservation. Brisbane: Hall and jones Advertising.
Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora. in Rutherford (ed.), Identity: Community, Culture, Difference, London: Sage.
Herfanda, A. Y. (2008). ”Sastra sebagai Agen Perubahan Budaya” dalam Bahasa dan Budaya dalam Berbagai Perspektif, Aanwar Effendi, ed. Yogyakarta: FBS UNY dan Tiara Wacana.
Herusatoto, B. (2008). Banyumas: sejarah, budaya, Bahasa, dan watak. Yogyakarta: LKiS.
Hidayati, P. P. (2009). Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: Prisma Press
Iser, W. (1987). The Act of Reading. Baltimore and London: The Johns Hopkins University Press.
Jauss, H. R. (1983). Toward an Aesthetic of Receptions. Diterjemahan Timothy Bahti. Mineapolis: University of Minnesota Press.
Junus, U. (1985). Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Karmadi, A. D. (2007). “Budaya Lokal Sebagai Warisan Budaya dan Pelestariannya”. Makalah Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogakarta, Semarang.
Koentjaraningrat. (1980). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Koentjaraningrat. (2004). Kebudayan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Koesoema, D. A. (2007), Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Luxemburg, J. dkk. (1989). Pengantar Ilmu Sastra. Diterjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Miles, M. B. dan Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook Of New Methods. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Muhammad, D. (2012). “Sastra dalam Kepungan Warna Lokal”, Kompas. (19 Februari 2012).
Nasution, I. (2000). Estetika Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya ahmad Tohari. Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar: tidak diterbitkan.
Nurgiyantoro, B. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Pradopo, R. D. (2002). Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.
Pradopo, R. D. (2007). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Priyadi, S. (2000). “Fenomena Kebudayaan Yang Tercermin Dari Dialek Banyumasan”. Jurnal Humaniora. (1), 120 – 129.
Priyadi, S. (2003). “Beberapa Karakter Orang Banyumas”. Jurnal Bahasa dan Seni. 31 (1), 14 – 37.
Priyadi, S. (2007). “Cablaka Sebagai Inti Model Karakter Manusia Banyumas”. Jurnal Diksi. 14 (1), 11 – 18.
Priyadi, A. T. (1994). Tinjauan Sosiologi Sastra Terhadap Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari. Tesis Magister pada Program Pascasarjana IKIP Malang: tidak diterbitkan.
Program Pascasarjana UMP. (2009). Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Ratna, I. N. K. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, I. N. K. (2007). Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roqib, M. (2007). Harmoni dalam Budaya Jawa: Dimensi Edukasi dan Keadilan Gender. Yogyakarta; Pustaka Pelajar & STAIN Press.
Roqib, M. (2011). Propethic Education, Kontekstualisasi Filsafat dan Budaya Profetik dalam Pendidikan. Purwokerto: STAIN Press.
Saini K.M. (2005). ”Kearifan Lokal di arus Global”, dalam Pikiran Rakyat, Edisi 30 Juli 2005.
Saryono, D. (1998). Representasi Nilai Budaya Jawa dalam Prosa Fiksi Indonesia. Disertasi Doktor pada Program Pascasarjana IKIP Malang: tidak diterbitkan.
Saryono, D. (2009). Dasar Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing. Sayuti, S. A. (2011). “Sastra Di Tengah Budaya Teknologis dan Imperatif
Pengajaran Sastra” dalam Prosiding Bahasa dan Sastra Indonesia Konservasi dan Pendidikan Karakter, Subyantoro, dkk ed. Semarang: FBS Jurusan Bahasa Indonesia Unnes dan Kepel Press. Sediyawati, E. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Segers, R. T. (1978). The Evaluation of Literary Text. The Peter de Rider Press: Lisse.
Segers, R. T. (2000). Evaluasi Teks Sastra. Diterjamahkan oleh Suminto A Sayuti. Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa.
Selden, R. (1993). Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Diterjemahkan oleh Rachmat Djoko Pradopo. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Soehardi. (1996). “Jati Diri Semar, Konteks Pakeliran dan Kosmologi Jawa”. Bulletin Antropologi, 11 (20). 11 – 24. Yogyakarta.
Soedjijono. (2008). “Novel Kearifan Lokal Sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Prosa.” Makalah Konferensi Internasional Kesusastraan XIX/HISKI. Batu, 12-14 Agustus 2008.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: DutaWacana University Press.
Sujatmo. (1992). Refleksi Budaya Jawa, dalam pemerintahan dan pembaguna. Semarang: Dahara Priz.
Sutopo, H. B. (2002). Metode Penelitian Sastra: Epistemologi Model Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Teeuw, A. (1983). Tergantung Pada Kata. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tohari, A. (2002). Orang-orang Proyek. Yogyakarta: Jendela
Tohari, A. (2003). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tohari, A. (2003a). Lingkar Tanah Lingar Air. Yogyakarta: Pustaka Sastra LKIS. Tohari, A. (2003b). Ronggeng Dukuh Paruk: Resistensi Cara Srintil. Jurnal Media
Perempuan Multikultural (2). Jakarta: Desantara Institute for Cultural Studies.
Tohari, A. (2005). Senyum Karyamin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Trianton, T. (2008). “Ikonisitas Masyarakat Banyumas”. Suara Merdeka (29 November 2008)
Trianton, T. (2009). “Revitalisasi ‘Dagelan’ Banyumas”. Kompas Edisi Jawa Tengah (16 April 2009).
Trianton, T. (2010). “Ancas Politik Bahasa Banyumas”. Suara Merdeka (26 Agusts 2010)
Wellek, R dan Austin W. (1995). Cet. 4. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
Yudiono, K.S. (2003). Ahmad Tohari: Karya dan Dunianya. Jakarta: PT Grasindo.