PDNGARTIfl
SISITEM
SORTASI TBS3 TRATGIDDNGAN
SISTEM
SORTASI
TtsS
7I|:RAiGI
T.tsRHADAP
RENI}trMEN CFO
TUGAS
AKIIIR
- ---;':::=--=-j:l,
MAsurtrNvENrARr5
1!l*r,l:,l'-@isgwl\
4-€IIANDA
$URYANA
I\IIM.
1Xt02016
PROGRAM STUDI
TEKNOIIrcI
PENGOLAHAN HASIL
PERKEBT]NANI
SEKOLI\E TINGCI
ILMU
PERTANIAN
AGRIBI$INISI
PDRKEBTINAN
+F'iD
MEIlAlt
DAFTAR
ISI
ac _lr
-DAF'TARTABEL
Tabel2.l
ParameterMutu...
...5
Tebel2.2 Karakteristik
Buah..
...5
Tabel 2.3 Hubungan Fraksi dengan
rcndemen.
...7Tabel2.4
KomposisBuah
... I
I
Tabel 2.5.Tingkat
Mutu
Tandan...
... I
I
Ta/lr,1.2.6KriterianMatang
...12
Tabel 2.7
Ptaarctet
Buah
...13
Tabl2.8
KematanganBuah
... 15
Tabel 2.9 Paraureter
Buah...
... 15
Tabel4.t
NSp
...2A
Tabel4.2
PotensiMinyak
Sawit 7Fraksi..._
...21Tabel4.3
PotensiMinyak
Sawit 3Fraksi
...21Tabel4.4
Rendemen Sorfasi 7Fraksi...
...21
Tabel4.5 Rendemen Sortasi 3
Fraksi...
...22
BAB
I
PENDAHULUAII
1.1
Latar
Belakang
Peningkatan rendemen
di
pabrik merupakan indikator kinerja PKS melaluirendemen bahan baku yang masuk
di
pabrik.
Bahan baku yang masukke
pabrikharus bagus agar rendemen
di
pabrik
dapatdi
tingkatkan dan
di
pertahankansetiap saat.
Pengaruhkualitas
bahan
baku
terhadap
rendementelah
banyakmenjadi permasalahan
di
pabrik
kelapasawit
saatini
dan masih banyak pabrikkelapa
sawit yang
mendapatkan
rendemen
yang
rendah
akibat
kurangmemperhatikan kualitas bahan baku yang diolanya.
Sortasi
dilalcukanuntuk
mensostir
buah
dengan membedakan tingkatkematangan buah yang akan
di
olahdi
pabrik.
Di
sortasi dilakukan pemisahaanbuah sesuai dengan
jenis
dantingkat
kematangan nya. Prosesini
dilakukan agarbuah yang belum layak diolah
tidak
masuk ke abrik. Buah yangtidak
seharusnya masuk ke pabrik adalah buah yang masih mentah karana minyak yang dihasilkansedikit. Sedangkan yang seharus nya masuk ke
pabrik
adalah buah yang matangkarma
memiliki
minyak yangbanyak.
Untuk buah yang lewat matang tidah bagusuntuk
diprosesdi
pabrik
karanaminyak yang dihasilkan
sudah berkurang dan mengandung as:rm yangtinggi,
Tingkat kematang buah sangat mempengaruhi darirendemen yang dihasilkan
di
pabrik. Apabila
buah yang masukke pabrik
tidaksesuai dengan
kriteria
kematanganTBS
maka rendemenyang
akan dihasilkanakan sedikit.
Ini
membuktikan balrauasortasi
sangat penting dilakukan di pabrikkarana merupakan salah satu factor peningkatan rendemen di pabrik.
Sistem sortasi di PKS sekarang
ini
masih berbeda-beda. ada yang memakaisistem sortasi
TBS 3 fraksi
den adaiwa
yang
memakai sistem sortasiTBS
7fraksi.
Ini
sesuai dengan pedornan 1'angdimiliki
pabrik tersebut sistem mana yangmereka
pakai untuk si$am
sortasi
di
pabrik
masing-masing.Dari
perbedaantersebut
sayaakan
mennLrErikan penjelasansistem
sortasiyang
saya tuliskandalam Tugas
Akhh sala
rifn€Enjudul
'?engaruh
Sistem SortasiTBS 3
Fraksi1.2
PerumusanMasahh
Pabrik kelapa sawit sekarang
ini
banyak menggunakan sistem sortasi yangberHa
dengan pengelompokkan kematangan daging buahnya.Dari
sistem sortasi7
fral$i
dengan sistem sortasi3
fraksi tersebut banyak keunggulan yangdimitiki
sehingga
pabrik
tersebut
mempergunakansistem tersebut.
Untuk
itu
penulismembuat nrmusan masalah mengenai pengaruh sistem sortasi terhadap rendemen
di pabrik.
1.3
Tujuan
Penelitian
sortasi
merupakanhal
yang paling penting
dalam
proses pengolahankelapa
sawit
di
PKS. Masih
banyaknyajenis
sortasi yangdilakukan
di pKS ini
membuktikan bahwa terdapat masih banyak perbedaannya terhadap
jenis
sorfasi tersebut.
Untuk
itu
tujuan dari TugasAkhir ini
adal*r
memberikan perbandinganyang
jelas
antara sistem sortasi7
fraksi
dengan sistem sortasi3
fraksi
melaluipenelitian dari rendemen akhir serta rrendemen per TBS nya.
1.4
Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian
ini
diharapkam
bisa
memberikan
perbandinganpefiggunaan sistem sortasi
rBs
3
fraksi
dan
sistemsorksi
TBs 7
fraksi
yang seragam pada seluruhPKS,
serta sistem yang digunakan tersebut nurmpu rmhrkmeningkatkan peningkatan rendemen di pabrik.
1.5
Lingknp
Penelitian
Lingkup
penelitian dilakukan dengan mengarnati sistem sortasidi
pabrikdari turunnya buah sampai buah tersebut dimasukkan ke pabrik untuk diolah,
dan
melihat pengguoaan standart sortasi yang
di
pergunakandi
pabrikdan mengapati
kinerja
dari
sistem sortasiTBS
3
fraksi
dan
sistem sortasiTBs
z
fraksi
yangdijalankan, serta
melihat indikator
pada sistem sortasi
dengan menggunakansistem
sortasi
3
fral$i
dan
sistem
sortasi
7
fraksi.
Melakukan
perhitunganlaboratrnium-r.6
SistematikaPenulisann
a.
BAB
I
pendahuluanberisi
tentang latar belakang, tujuan, penrmusan masalah dan manfaat dari tugas akhirini.
b.
BAB
II
tinjauan pustaka berisi tentangteori, artikel,
tentang apa sajayang menyangkut
tenkng
pokok bahasan dari tugas akhirini.
c.
Bab
III
berisi
tentang alat/batran danmetodologi dalam
pencapaian tujuan pokok pembalrasan dari tugas akhirini.
d.
Daffar pustaka berisi tentang keterangan dari mana teori, artikelberasal.
Batasan
Masalah
l.
Semua proses dipabrik dianggap norrnal.2.
Manajem Pengolahan di pabrik penulis membuat nonnal.3.
Buah yang masuk ke pabrik dalam kondisi baik dan bagus.TcSfi
eksmksi
(rendemen) sangat ditentukan oleh kualitas dan tingkatTBS.
lndikator
kualitas rendemen yangbaik
antara23
-
24% untuk*
-i'rr
rmnrk kernel dengan spesifikasi mutu, sebagai berikut :* :
FrrameterMutu
;,ilm'mn PT London Sumatera Tbk
Elr
beku
&srh
merupakanbagian
tanamankelapa
sawit
yang
bernilai
ekonomih€gian lainnya.
Tanaman
kelapa
sawit
terbagi atas
tipe
jenis
i@
kankter
ketebalan cangkang buahnyayaitu :
Dura(D),
Tenera (T),
ttnroftra- Kelapa
sawit Dura
memiliki
ketebalan cangkangyang tebal
(2-5Tmera memiliki
cangkang(l-2,5
mm) dan pisifera
tidak
mempunyaiTenera adalah
hibrida dari
persilanganDura
dan
pisifera
sehingga.orgkang
intermediate(0,5-4
mm)
dan
merupakantipe
umum
yangim
diffiebunan.
ihi
D,'a-
Pisifera, Tenera dapatdilihat
pada tabel berikut :*
-
Karakteristik
ripe
Kelapa Sawit Dura,pisifer4
Dan Tenera&rah Kelapa
Sawit.
STIp-Ap
MedanM
r{esamyabtji
kelapa
sawit
disebut brondolan mempunyai
dua
@En
tesar yaitu pericarp dan endocarp. Pericarpterdiridari
eksocarp(kulit
@
mtrocaap(csging
buah). Pembentukan kelapa sawitterjadi
kama adabetina dan buah
jantan
yang lertaknya terpisah dan masaknyatidak
bersamaan. pada tandannormal
bunga betina yang keras sebagian terbuka menjelangterbit
matahari, sehingga terbuka kepala
putik
yang terbagi atas tiga bagran yangdiliputi
oleh bulu-bulu.
Penyerbukanterjadi
pada
saat
bunga
betina
membesar danpembuahan
terjadi
dengan dua carayaitu
secaraalami
dan secara buatan denganbantuan.
Secaraalami terjadi karna
bunga
jantau
terbawa
oleh
angin
danmenempel
pada bunga betina.
Sedangkan dengan bantuandilakukan
denganbantuan manusia
dan
denganbantuan
serangga penyerbukankelaopa
sawit.Penyerbukan buatan dengan bantuan serangga membutuhkan
biaya
yang mahaldan kurang
efektif.
Sedangkan penyerbukan alami tidak membutuhkan biaya akantetapi penyerbukan kurang
aktif
Penyerbukan dengan
bantuan
seranggakelapa
sawit
sangatmurah
danefektil
pembuahan sangatmeningkat dan produksi
tandanketapa sawit juga
meningkat. Penyerbukan dengan cara
ini
membuatbuah
sangatrapat
sehinggapada saat perebusan.
Buah
akan masak setelah5,5 bulan
setelahpenyerbukan- Buah dikatakan masak setelah buah membrondol dibawah. Buah
ini
disebut loosefruit.
Derajat keratangan rat hubungannya denganjumlah
kandunganminyak
yang terdapat dalam buah. Jiuka dalam satu tandan terdapat buah yangmemberondol
sempumamaka
pembentukanminyak
buah tersebut
dikatakanmatang.
Tetapi
pengertian matang buakan hanya dasarminyak tetapi
keadaanproses
yang
terjadi
dalam tandan.Yattg
dimaksud dengan matang adalahbila
didalam
tandanterlah
terjadi
proseshidrolisis
pekat yang
menyebabkan buah lepas.Pengolahan
minyak
kelapa
sawit
menghendakimutu yang
baik
secarakualitatif
maupunkuantitatif.
Salah satuuntuk
mencapaitujuan
tersebut adalahdengan memanen buah yang
telah
masak.Oleh kama
itu
perlu
adanya standarkematangan buah yang menjadi pedoman
bagi
pemanen. Sebagai standar harusmudah dipahami
bagian
kebun dan pemasok bahan baku lainnya bagipabrik.
Bila
memanen buah yangbelum
matang
maka kandungan minyaknyasedikit.
Sebaliknya
memanenbuah yang
terlambat
akan
menurunkan
mutuminyak
yaitu
kdi
'Fadar
asam
lemak
bebas.
Mutu
minyak yang
baik
ditentukan asam lemak bebas yang rendah dan rendemen yang
tinggl
Hubunganfraksi dengan rendemen minyak dapat
dilihat
pada tabel dibawahini
:Tab€l
2.3 hubungan fraksi dengan rendemen minyak kelapa sawitJenis FFB Fraksi Rendemen Asam Lemak Bebas
Immatureq Unripe
L'nderripe
Normal ripe Over ripe Rotten Abnormal 0 00I
., J 4 5.
<10,00 16,00 at nn Llrvv 22,AO-24,04 22"00-24,40 22,54 21,90 <1,2 1,6 11 ItI 2,8 3,0 216 2,8Sumber. Laporan Pabrik PT. Lonsum
Tbk
Dari tabel diatas dapat
dilihat
bahwa fraksi 0 dan fraksi 00 akan mengurangicapaian rendemen, sedangkan
fraksi
4
dan
5
akan
menghasilkankadar
asamlemak
bebas yangtinggi.
Unntuk
menghasilkanmutu minyak
yangbaik
makamemanen dengan
fraksi
3,
dimana terjadi
kesetimbangandalam
rende'm€nminyak. Fraksi
ini
merupakan baglan dari jenis-jenis buah yang harus ditentukanoleh suatu pabrik kelapa sawit dalam mensortir bualt.
Namun
padaumumnya banyak
pabrik
yang
mengolah buahjenis
tenera karena dianggap banyak mengunfungkan dan gampang pemwatannya, buah teneradapat
menghasilkan rendemenminyak
anatara22
-24
o/odan
menghasilkanrendemen
inti
sekitar
6-7
o/o- Tanamankelapa
sawit
(,Ekeis guineensis Jacq)merupakan tumbuhan spermatophyta dan termasuk kedalam tanaman monokotil.
Tanaman
ini
memiliki
akr
serabut, dengantulang
daun
yang
sejajar,
tidakmemiliki
kambiurn"
denganbatang
lurus
keatas, pelepah
/
daun
menempelTanaman
kelapa
sawit mulai
menghasilkan buatrpada
umur 30
bulansetelah tanam. Buah pertama yang kelum (buah pasir) belum dapat diolah
di pKS
karena kandungan minyaknya rendah. Buah kelapa sawit normal berukuran
l2-1g
gr/butir
yang duduk padabulir.
Setiapbulir
berisi sekitar
l0-l3
butir
tergantungkepada kesempurnaan penyerbukan.
Bulir-bulir
ini
menywun
tandan buah yangberbobot rata'rata20-30 kg/tandan. Setiap TBS berisi sekitar 2000 buah sawit
dan
TBS inilah yang dipanen dan diolah di
pKS.
Hasil
utamayang
dapat diperolehdari
tandanbuah sawit ialah minyak
sawit yang terdapat pada daging buah dan
minyak
inti
sawit yang terdapat padakernel.Minyak
sawit
dan
minyak
inti
sawit mulai
terbentuk
sesudah 100 harisetelah penyerbukan.dan berhenti setelah 180 hari atau setelah dalam buah
minyak
sudah
jenuh. Dan
pembentukan
minyak
berakhir
jika
dari
tandan
yangbersangkutan telah terdapat buah membrondol nonnal.
23
Kerusakan bnah
Buah yang
sudah matang dapat dipanenuntuk
dibawa
ke pabrik
dan
diolah untuk
menghasilkancpo.
Buahyang
sudahdi
panen segera dibawa kepabrik
unt'k
langsungdi
prosesdi
pebrik, untuk menghasilkanouput
yang bagusyaitu
cPo
yang bermututingg
harus diperlukan input yang bagusjuga
TBSymg
masuk
ke pabrik
harus dalam keadaanbaik. Tapi
banyak yangkita lihat
bahwaTBS
yang
masukke
pabrik
dalam keadaan yangnrsak
dan banyak buah yangluka' Hal
ini
dapat membuat mutu dariCPo
akan rendah yaitu pada kadar air dankadar kotorannya.. Kerusakan buah
tidak
hanyaterjadi
di
lapangan melainkandapat
juga
terjadi
pada proses yang diakibatkanoleh
mesin yangtidak
bekerjasecara maksimal.
Hal dapat merusak kulitas TBS seberum dioleh di pabrik
l-
Pengangkutan buah yangtidak
hati-hati padatruk
dan dapat merusak buah apabila buah yang sudah lewat matang akan gampang luka akibatPada penuangan di loading ramP
TBS
yang masuk kepabrik terlebih
dahuludi
timbang dan masuk keloading
ramp.Di
dalamloading ramp
buah tersebutdi
sortir
sesuaidengan
kriteria
untuk
memisahkailbuah yang
matang dengan buahyang belum
matang..
cara yang dilakukan
pihak
pabrik
denganmenuangkan
TBS
tersebut
ke
pelataran
daxi
loading
untuk
di
sortir..pada saat
diilakukan
penrnngan buah zudahjatuh
ke
pelatarandan
membuat
buah
tersebut
luka dan
bercampur derrgan kotoran.Setelah
di
sortir
buah
tersebutakan
dimasukkanke
loading
rampdengan menggunakan eskafator dan
hal
ini juga
akan mengakibatkanbuah rusak
dari
fisiknya dan buah
tersebut
dibanting
lagt
padaloadingnya untuk menuju ke pintu loading r:lmp.
Hal
tersebut membuatbuah banyak dalam
keadaanrusak
sebelumdiolah di pabrik.
TBS
yang masuk kepabrik
apabilatidak
di
perlakukan dengan maksimalakan mengakibatkan mutu yang dihasilkan menjadi menurun. Penganrh buah
luka
apabila buah terbut di oleh
di
dalam pabrik1.
Dapat meningkatkan kadar FFA pada buah.Tandan buah segar yang sudatr dalam keadaan luka akan
mengelua*m
asam dan akan bercampur dengan oksigen atau udara
, hal
ini
akanmeningkatkan asam lemak bebas pada buah meningkat.
2.
TBS
yangluka
akan mengeluarkanminyak
sebelumdip
roseshal
ini
akan mengurangi rendemen pada buah yang masuk ke
pabrik
3.
Dapat mempengaruhi peningkatan kadarkotoran
dan kadarair
padasaat diproses pengolahan.
2.4.
Mutu
Panen.
Tingkat mutu minyak sawit
yang dihasilkan
sebagian besar ditentukandilapangan
olelMffTES
dan penen yang masuk ke pabrik. Oleh kamaitu
perlumututandanadalahderajatkesempurnaanpembuahanpadatandan,YmB
ditentukan
oleh
kesempumaan penyerbukan' sedangkan yang dimaksuddengan
mutu panen adalah derajat kematangan panen, kegiatan pengumpulan brondolan,
baik
sebelum maupun sesuadatr tandandipotong atau dipanen' dan
perlakuan
terhadaP
tandan-PengawasanatasmutuTBsdanmutupanecmeliputibidangpernbuahan'
pemanerum,
pengrrmpulan
dan
pengangkutanpanen' Dalam
masing-masingbidangterdapatfaktor_faktoryangmempengafuhikehilanganminyakdalam
pengutipan. Selain mernpengaruhi mutu minyak'juga
mutu panen danmutu TBS
sangatmenentukanbesarnyakehilanganminyakdanrendemenminyak.
penyerbukan yang kurang sempunla menghasilkan banyak buah yang
tidak
jadi'
Akibahrya berat TBS berkurang yang berarti juga hasil minyak dan
inti
berkumng'pemanen yang
tidak
tepatwaktu
akan menghasilkan tandan mentah atau tandanlewatmatang.Tandanmentatratautandanagakmenta}rakanmenghasilkan
kerugian berupa
minyak
yang
rendah karnakadar minyak dalam
daging buatt
masih rendah. TBS lewat matang akan menghasilkan kerugian berupa
kadar
ALB
yang
tinggl.
Kadar minyak dalam dagrng buatr adalahtingg'
tctapi bnondolannyabiasanya lebih banyak hilang atau tertinggal
di
lapangan sehingga rcndementidak
meningkat
juga.
Jadi
pengawa$an terfuadapmutu
pan€n danmrtr
TBS
adaffi
pengawasan tingkat kesempurnaan buah yang natang t€rsebtil'
AnalisaMPDdiperlukaoMPDadalahsingkatandai}v{*erblk*ng
Digester,
yakni
bagian
dali TBs
yang
disalurkan atau
diumpnkan
kdalm
bejana peremas (digester), tidak termaksud sampah saringan
getar minyak mentah
yangdidaurulangkedalambejanapefem'6.Analisainidapatmemberikan
petunjuk mengenai :
a.kesempurnaanpembuahan,yaituhasilpenyerbukanataupengaruhtanah
dan
iklim
yang pengaruhnya terlihat pada rendemenb.Efisiensiperrgolaharr'yaitujumla}rabsolutminyakmasukuntuk
diperbandingkan
dengan
angka
pengutipan
minyak
yang
hanyamembtibT-gambaranrelatif,perbandinganseratbandingbijiyang
Tabel
2.4 Komposisi Tandan Yang Baik dan Jelek(MPD)
Bahan Tandan Baiko/o Tandan Jelek %
DagrngBuah
Blji
PartenokarpiAbnorrral
Partenokarpi Norma sampah 62,43 25,56 1,13 5,02 5,95 34,59 Il,l9
3,27 37,05 13,90Sumber Manajemen Agrobisnis Kelap Sawit
Contoh
MPD diambil dari
conveyor dibawah thresher, sebelum bercapurdengan sampah saringan getar, setiap Yz jarrr
diambil
contoh sebanyak 1000 gr. Pada setiap pengambilan contoh langstrng diperiksa ditempat.Tebel 2.5 Tingkat Mutu tandan
Tingkat Mutu Tanda
Baik % Sedang % Kurang
%
Bahan
mengandung
minyak(dagmg
buah
:
partenokarpi abnormal)Bahan mengandung
inti
Bahan
tak
mengandungminyak
(Partenokarpi normal + sampah)
> 600/o >30Ya
<15
Yo s0 -60 % 20-3A%
t5
-30%
<50Vo
<2O Yo>30Vo
Sumber Manajemen Agrobisnis Kelap Sawit
2.5
SistemSortasi
Sortasi panen adalah suatu cara pemeriksaan panen
untuk
mendapatkansejumlah data yang menggambarkan kematangan panen. Oleh karna penen disuatu
areal dilakukan
padajarak waktu
atau pusingan tertentu,
maka
suatu
panen biasanyaterdiri
dmi
berbagai tingkatan kematangan Sortasidilakukan
di
pabrik. karna perlakukan yang dialaminya,
jumlah
brondolan dapat bertambah antara saatab
pemotongandfil?at
tiUadi
pabrik dan disortasi. Pemeriksaan dilalarkan atascontoh
panen
sebagaimanaditerima
dipabrik.
Komposisi
panen
ditentukanbusuk. Tandan
Kosong
Tidak ada buah pada tandan 0
Abnormal Buah zudah
berwamajinggatapi tidak
memberondol
0
Gagang Paniangtangkai lebih dari 2,5 em 0
Brondolan
10-15
Dura 5. max
Tabel 2.7 Kematangan Bualr
Fraksi
Uraian
Klasifikasi
ttto00 Sansat Mentah 0% buah lapisan luarmembrondol 0
0 Mentah 12,5 a/o buah lapisan luar memberondol 3. ma>r
I
Kurang Matang 12,5-25
olobvahlapisan luarmemberondol
85
)
Matang 25-
50 % buah lapisan luar memberondola
J Matang 50
*
75 % buah lapisan luar memberondol4 Matang 75
-
100 %brudt lapisan luarmemberondol
10, ma)(
5 Sansat Matane Buah lapis dalam ikut memberondol 2, man
IPB Index
Pengutipan
Brondolan
adalah
jumlah
brondolan terkutip dibagldengan
jumlah
brondolan teoritis.Buah Busuk Buah sudah berair, berwarnahitam, bau
busuk.
0
Tandan Kosons Tidak ada buah oada tandan 0
Gagang Paniane tanskai lebih
dai
2.5 cm 0NSP
Nilai
Sortasi Panens
Sumber Laporan Kelapa Sawit PT Bakrie Sumatera Plantati
Fraksi
I
menghasilkan rendemenyang
sangat rendah maka kurang matang danfraksi
00 dan 0tidak
dimasukkan kepabdk
karna mentah. Fraski4
dan 5 adatahlewat
matang,walaupun
a tinggi
namun
terdapatindikator
lainnyayang menyebabkan
tidak
boleh diolah
di
pabdk yaitu
ALB
yangtinggi.
Fraksiyang
baik
adalahfraIGi 3,
tandanini
diperolehjika
junlah
tandan dipiringansebelum
tandan
dipotong
adalah
2
buah per
kg
berat tandan.
Tetapi
untukmemanen dengan
kriteria minimum
matangpanen seperti
ini
pusingan harussingkat, kalau
tidak
akan banyak
tandanlewat
matangdalam
penen tersebut.Fraksi
2
diproleh
jika
jumlah
brondolan
satubuah
per kg.
dengan pusingan penen satu minggu"ini
masih dapat ditetapkan sebagai kriteriaminimum
j
I
jumlah
brondolannya akan terlalu banyak" sehingga sukar menghitungnya dengancepat.
Maka
sebagai kesepakatanditetapkan
i5
brondolan. Denqankriteria ini
maka tandan yang
kecil
kurangdari
15kg
akan termaksud dalamfraksi
4
atau 5sedangkan tandan yang besar yans lebih
dari
i5
ke akan termasuk dalamtiaski
i.
untuk
memudahkan
menilai atau
memperbandingkan
mutu
panetr
dapatdirumuskan
:ANP
: -5x
(% fraksi00)-
I x
(% fraksi 0)+
1x(%fraksi
t)
+1 x(?i,fraksi 2)
+
i
x(%fraksi
3)+ i/3
x (%itaksi
4)-1/3
x(%fraksi 5)Maka angka
nilai
panenini
adalahjumlah
hasilkali
dari angka persentasitiap fraksi dengan angka faktornya.
Anska
faktor tersebut adalah merupakannilai
hukuman
atau penghargaanuntuk fraksi
yang
bersangkutan.Fraksi
00
adalah sangat mentahdan
rendemenya sangat rendah,maka
samasekali
tidak
boieh dipanen. Hukumannya-
5 %.
Fraksi0
mentah tetapi rendemenlebih baik
maka-1 untuk
tiap I'o.Fraksi
i,
2.
3
adaiah tandan vang harus dipanensesuai dengan
intruksi
panen.Maka
mendapat penghargaan+1 untuk tiap
o/o-Fraksi
4
adalah tandanvang
hanva beberapa brondolan saiayang kurans
dili
kriteria
pada pusingan yanglalu.
Makapendapat
positifjuga
r@i
hanva+
ll3
untuk
trry
%
karna beratnya kuranedari
fraksi
1 sampai 3.fraksi
5adala lewat matang, maka mendapat hukuman
-
1/3 untuk trap yo.Nilai
sortasi penen yang dianggap memenuhi persyaratan bahan baku yangdiolah
<iipabrik
adalah 80-
90
%.
DatL rumus diatas dapatdiiihat
bahwa buahmentah
diberikan
angka-
5,
yang cukup memberikanarti
terhadapNSp,
yangberarti daiam manaiemen panen perlu ditekankan aear dihindari pemotongan buah
mentah. Besamya angka penalty tersebut akibat buah mentah akibat
sulit
dipipil
dan minyaknya sulit keluar ciari buahnya
Sortasi dilakukan dengan
tujuan:
ii
a.
Memisabkakmcran,
berupa sampah. tanah, pasirProses sortasi dilakukan dengan cma mengambil sampel 5 o/o sarrrpu
la
yodari
produksi atauminimal
satutruk dmi
setiap kebun sendiri danuntuk
pihakketiga disortasi seluruhnya. Namu.n,
untuk lebih efisien
dan untukhasil
yang
bagus sebaiknya sortasidilahrkan
secara keselunihan.Di
PKS ini
sortasi dilakukan seluruhnya sehingga TBS yang
tidak
layak diolah dikembalikanke kebun masing-masing.
b.
Sistem Sortasi 3Fraksi,
sistem
sostasi
3
fraksi
adalah
sortasi yang
membedakanjumlah
brondolan yang
jatuh
ke piringan.
Sostasiini
tidak
menggunakan sistem fraksi,melainkan dengan indikator brondolan lepas dari janjangannya.
Berdasarkan ketentuan 2 brondolanlkg TBS maka
*riteria
panen diterapkan.SumberVemecum Kelapa Sawit
pT
SocvindoTabel 2.9Pararnater Buah Sistem 3 Fraksi
Dapat
dilihat
bahwa buah mudatidak.boleh
dimasukkanke pabrik
kamamasih
memiliki
rendemen yang sedikit. Sedanghan rmtuk buah dewasa atau buahmatang
adal#rfiliTang
harus masuk kepabrik
karnamemiliki
rendemen yangtinngi
dan buah yang busuk atau buah Jang tangkainya hitamtidak
boleh masukTabel 2.8 Kematangan Buah Berdasarkan brondolan Lepas
Golongan Umur Mentah
(A)
brrndolan
Normal(N)
brondolan Busuk (E) Brondolan Muda Dewasa %tt;,a+tua
3-
7 tahun 7*2A
>2l
tahun0-9
0-19
0-39
10 20 40 Tangkai busuk Tangkai busuk Tangkaih$uk
PARAMETER
STAIIIDAR
(7")
Buah mentah Buah matang Brondolan Buah busuk Kebernasan buahBuahkecil<7kg
lq4dan
bertangkai Faniang(
2,5 cm1,0 oZ max
85%-90%
5,AYo - 8,0Yo 1,0 %o max 60 Yomax 0 0ke
pabrik
karna dapat mempengaruhi rendemenyang
didapat.Rendemen pada
buah
ini
sudahmulai
menurun. Untuk membuktikan buah yang matang atau buahyang dewasa yang masuk ke pabrik maka
dilak*kan
sortasi.Bt'ah
yang masukke
pabrik
akan segera disortasi. Setelah buah beradadipelaran maka buah diperhatikan deogan
teliti.
Untuk
mernisahkan antara buahyang belum matang, buah matang dengan buah yang busuk. Setelah sortasi selesai
maka dapat
dilihat
persentasenilai
sortasi panennya. Buahyang
matang dapatlangsung dimasukkan
ke
pabrik'ntuk
diolah
dan buah yang belum matang akankirim
kembali ke lapangan Pada sortasiini
buah dewasa adalah buah yang sudahmemberondol 10
di
pabrik.
sehingga golongan buahN
adalah buahyang
dapat masuk
di
pabrik
dandiolah
di
pabrik.untuk
buan golonganA
masih mudadan mentah belum dapat dimasukkan ke pabrik, buah golongan
E
adala5 buah busukdan tidak boleh masuk ke pabrik.
a *.-_
+
Neraca Massa
Kelapa Sawit
Kondensnt
8-12o/o
Berondolan
55-65%
Gbr 2.1 Neraca Massa32
BAB
III
BAHAN
DAN
PIETODE
3.1
Tempat
damwaktu
Penelitian
dilakukan
di
Pabrik Keiapa
sawit
PT. Baiffie
sumatera Plantation dan Pabrik Kelapa Sawit Bangun Bandar PT. SocfindoBahan yang
diperlukan unfuk
penentuankadar
kotoran
padabuah
l.
Sampei CPO2.
N-Hexane3.
Kerias saring whaiman GFiBPeralatan
yangdiperlukan:
i.
Thomas rMedi pump2.
Neracaanalitik
3.
brienmeyer heavywaii
1000mi4.
Desikator5.
Beaker eiassi00mi
6.
Oven7.
StopwatchProsedur
kerja:
i.
Ambii
'iiis
secara acak dengan melakukan penggabungan seiuruhTBS yang keluar dari truk.
2.
seteiahTBS
didapat, timbang
TBS untuk
mengetahuiberat
TBStersebut
3.
Fiitune brondolan vang
lepasdan
ambil
brondoian
sesuai densanjumlah
berondolan yang lepas tersebut.4.
Pisahkan
brondolan dengan ianiansannya.
Dan
hitune
beratbrondolan keseluruhan dan
hitungjuga
beratjanjangan kosong nya.5.
--*ribnbrontioian
secara acak dan timbane.3.5
6.
pisatrkan antaradagng
buah dan
biji
dari
brodolan
tersebut dantimbane masing-masing nya.
7.
Timbang berat labu yang
masudiekshaksi
lalu
masukkan daglnsbuah kedaiamnya dan iakukan eksraksi pada daeins buah.
8.
Stelah ekstraksi dilakukan residu dimasukftan kedalam ovem.9.
Timbane berat residu.OilContain
=
residuoil
x100%BerutDugingBuult
Perhitungan
RendemenPerhitungan Renriemen
dilaiokan di
Laboraturium dengan cara :Cpo
Produksi
o/oiVlinvak =
x
1{X} olo Cpo Produksi TBSDiolah
TBS Diolah
:
Berapajumlatr minyak yang
didapat pada akhir
proses pengoiahan kelapa sawit.
:
Jumlah Tanda Buah Segar yang diolahdi
Pahik
Rumus diatas dengan
jelas
menunjukan bahawa kedua-duapihak
yaitu
pabrik dan afrleling mestilah saling
berkeriasama bahumembahu
danmelaksanakan
peam
masing-masing sebaik
mungkin untuk
mencapaiBAB
Iv
HASIL
DAIYPEMBAHASAN
4.1
Hasil
Sistem sortasi TBS 7 fraksi dan sistem sortasi TBS 3 fraksi yang dilakukan
di
pabrik
adalah dengan melalarkan pemisahaanbuah
sesuai dengan tingkatkematangannya.
buah yang
matang adalah buahyang
harus masukke
pabrik.Nilai
sortasi panen yang dihasilkan merupakanindikator dmi
keberhasilan sistemsortasi tersebut.
Tabel
4.1 NSP4.2.
Petensi Rendemen TBS yangdihasilkan
Potensi masing-masing sistern sortasi
tersebut
merupakan peningkatanatau
penwunan
dari
hasil
junlah
rendemenyang didapat. setiap
pabrik
akanmemakai cara tersendiri untuk
melalokan
sortasi sesrrai dengan kematangan buahyang
dihasilkan. Dari
sistem sortasiTBS
3
fraksi
yang
dugunakan,ini
akan
dilakukan
sesuai dengan parameter buah yang sudah ditetapkan.Dari
parametertersebut
maka
akan didapatbuah
mentah,buah
matangdan
buahbusuk. Dari
ketiga
paramler tersebut mempnuyai
tingkat
rendemen
yang akan
menjadipantokan pada buah agar buah tersebut dapat masuk
ke pabrik.
Danuntuk
buatryang
tidak
sesuai atau belum mencukupi rendemennya maka buah tersebuttidak
boleh untuk-masiik-Fe pabrik.
20
Sistem Sortasi
TBS
7 Fraksi Sistern Sortasi TBs 3 FraksiFraksi NSP (%) Fraksi NSP % 0 00 1 2 J 4 5 0 J 85 85 85 10 J
Buah Mentah
(A)
Buah Matang
(N)
Buah Busuk (E)
1
98
Tabel
4.2
PotensiMinyak
Sawit Pada Sistem 3 FraksiPARAMETER
STANDAR (%)
Buah mentah Buahmatang Brondolan Buah busuk Kebernasan buah Buahkecil
<7
kg
Tandan bertanskai paniane < 2.5 cm
14,00 29,67 19,78 23,45 22,67
Dari
tabel diatas dapatdilihat
bahwajumlah
rendemen pada buah matangcukup
tinggi
dan buah tersebutyang
seharusnya masukke
pabrik.
Untuk
buahmentah
potensi
masih
sangatsedikit dan
seharusnyatidak
bolehmasuk ke pabrik. Potensi buah yang masuk ke pabri sangat berpengaruh terhadap rendemen yang didapat.
4.3
RendemenPabrik
Dari
buah yang masukke pabrik
didapatjumalh
rendemen yang didapatoleh
pabrik
yang dilakukan penelitiandi
laboraturium di pabrik.Tabel
4.3
potensi minyak sawit pada sistem 7 fraksiPARAMtrTER
STANDAR (%)
Fraksi 00 Fraksi 0 FraksiI
Fraksi 2 Fraksi 3 Fraksi 4 Fraksi 5 0 21,78 24,65 27,462746
28,56 28,65Tabel
4.4
Rendemen Sistem 7 fraksiNo
Tancsal
RendemenMinvak
7o Rendemenintio/o
I 2 23,75 4,75 2 J
))o
4,93 a J 5 22,93 4,94 4 6 23:.04 4,825*--
*7
23,19 4,85 6 8 23,25 4,gg 7 9 23,35 4,93I
l0
23,56
|
5,oo 9t2
27 1X, 4,96l0
t3
7_7)\
4,96 11 L4)1
ls
4,97 12 15)1 nl
+,97t3
t6
23,03 4,98I4
t7
23,15 4,99l5
t9
2? OS 4,93t6
2l
23 08 4,87t7
22)7
)6
4,87l8
23 23,09 4,83 19 24 23,57 4,84 2A 27 23,53 4,952l
28)?
76 4,87 22 30 ?1 61 4,90 233l
23,73 4,954.5Rendemen Sistem Sortasi 3 Fraksi
No
Tanggal
RendemenMinrrolr
ozRendemen inti1/.o 1 I 2? R7 4,gg 2 2 24,34 4,93 J Ja 23,01 4,99 4 4 24,91 5,12 5 5 23,97
5,1I
6 6 24,56 5,09 7 7 24,97 5-Or 8I
23-7R 4,97 9l0
)4
645,lg
t0
t2
24,71 5,21ll
t2
23,56 4,91 12l3
24,69 4,97l3
14 24,67 4,91t4
l5
))
R9 4,95l5
l6
)a )a
5,02 T6r8
1A 2L 5,16l7
t9
14. <n 4,93l8
20))
oA 4,99 192t
)d. fia_4,99
.20 22 ?4.fil
4,992t
*23
)7
)o
5,01 22 25 23,09 5,0423 26 24,07 5.02 24 27 24,A6 5,01 25 28 24.95 5,05 26 29 23,99 4,99 27 30
24.87
4,83 28 31 24.57s.l3
4,4
Jumlah karyawan
Banyaknya
karyawan
sangat berpengaruh terhadapkinerja
dari
sortasibuah di
pabrik.
Diperlukan tenaga kerja yang sangat mengerti dan berpengalamanunfuk melakukan sortasi
di
pabrik.
Syarat kematangan buah merupakanhal
yangsangat penting yang dilakukan
di
sortasi pabrik. Pada sistem sortasi TBS 7 fraksi,terdapat pembagian antara
fraksi
00,fraksi
0,fraksi
1,fraksi 2, fraksi
3,fraksi
4 danfraksi
5 dan dibutuhkan ketelitian yang bagus maka untuk tenaga kerja yangdibutuhkan
juga
banyak. Jumlah
karyawanuntuk
melakukan sortasisekitar
5orang, satu diantaranya sebagai mandor yang bertugas mengawasi sortasi tersebut. Perlakuan dari karyawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan dari sortasi
tersebut. Sistem sortasi
TBS
dengan memakai3 fraksi
membutuhkan3
tenagakerja.
Ini
disebabkan karena pekerjaanyang
tidak terlalu sulit. Tapi
ketelitianharus bagus. Dipisahakan hanya buah yang mentah, buah matang,dan buah
busuk
4.5
Pembahasan4,5,1
KestabilanRendemen
Dari rendemen yang didapat dari masing-masing sistem sortasi tersebut.
*clffi.lE
?5,5
25
24.5
11 't3"
15
I?Ed Merah = 3 fraksi Biru = ? liaksi 2324
\ 4,5
la
-,5
21,5
-r
J
I+
i-l-f-l
-+
I--l
l-l l-
r1e 21 72
I_l
Tingkar
kestabilan rendemenyang didapat
pada masing-masing sistemmerupak indikator
kinerja
dari
sistem
tersebut.
Ada
yang
hal lain
yangmempengaruhi sangat mempengaruhi
dari
sistem tersebut yaitujenis
buah yangberbeda Jenis buah
merupan
satu
hal
yang mampu untuk
meningkatkanrendemen
di
pabrik.
Penghasilan rendemenjuga
dipengaruhi olehjumla
lossesyang
didapatyaitu
dengannormal
1,6. apabila losses yang didapat rendah atau sesuai dengan standar yang sudah ditentukan maka rendemen yang didapatjuga
tinggi,
danjuga
sebaliknya lossestinggi
dan diatas nonna maka rendemen yangdihasilkan pasti rendah. Losses sangat berpengaruh dalam mendapatkan
jumalh
rendemen
dipabrik.
Grafik
diatas menunfukkan bahwa rendemenyang
didapattidak
stabil.Pada sistem sortasi
TBS
3
&aksi. Rendemen yang didapat selalunaik
dan turunsesuai dengan keberhasilan dari pabrik untuk mendapatkannya. dari sistem sortasi
TBS 7 fraksi dapat
dilihat
bahwa kestabilan rendemen didapat.4.5.2
Rendemen Pada TBS yang akandiolah
24,6
B,go
2,@
21,@20,m
19,m
H.lrrrgrrTSBdengan
Fbl*nen
Grafft
1.2 Hubungan Rendemen TBS sistem Sortasi Merah Biru:3 = fraksi7 fraksiDari grafik
diatas diketahui
bahwajumlah
rendemenyang
dihasilkan
untuksestiap
TBS
dengan sistemfraksi
yang berbeda.lni juga
dipengaruhi darijenis
buah yang dipakai dan tahun tanam
dilapangan.
Potensi yang dihasilkan sesuaidengan
sistem
yang
digunakan.
Bukan
menjadi indikator
yang
dapatmeningkatkan pencapaian rendemen yang baik pada TBS.
BAB
V
KESTMPULAN
Dari
penelitian dan
pembahasanyang saya lakukan maka
di
dapat kesimpulan sebagaiberikut
:1.
.Dari hasil penelitian
didapat bahwa penghasilan rendemen pada sistem sortasiTBS 3 fraksi lebih
fluktuatif
dan pada sistem sortasiTBS 7
fraksilebih stabil
Hal
ini
dipengaruhi oleh :-
Jenisbuah
yang
dipakai
dan umur dari
tanaman tersebut sertalosses yang terdapat di pabrik
- Tingkat
buahyayang mastrk ke pabrik.Dari
segi
sistem fraksiTBS
7 fraksi memakai waktu sekitm 45menit untuk
melakukannyadi
pabrik
sedangkanuntuk
sistem sortasi 3TBS
3
fraksi
hanya memakaiwaktu 20 menit untuk
setiap sortasinya.Mendapatkan
selisih
sekitar25 menit untuk
sistem sortasiTBS 3
fraksijadi
leboh hemat waktu untuk melakukan sistem sortasi tersebut.oJ*
DAFTARPUSTAKA
Ir.
Yam
Fauzi,
Yustina
Emq
Imam
Satyawibawa"Rudi Hartono.
1992.
Seriagribisnis Kelapa
Sarit.
Penebar SwadayaIyung Pahan, 2A06, Panduan Lemhknpa
Kelapa
Sawit. Penebar SwadayaSoepadiyo Mangoensoekarjo, Haryono Semangun.. 2A05. Manajemen
Agribisnis
kelapa Sawit.Gadjah Mada
University
PressGiyanto. 2008.
PengolahanKelapa Sawit. Sekolah
Tinggl
Ilmu
PertanianAgribisnis Perkebunan.Tidak dipublikasikan
Kelompok Penelitian Pengolalran
Hasil
danMutu
(Kelti
Pahan) . PedomqnKerja
Laboraturium. Pusat Penelitian Kelapa Sawrt
Ir.
Irwan
M.
Siregar.1991.
Teknologi PengolahanKelapa Sawit..
Bahjambi,
Pematang Siantar. PTP
VII.
Vademecum Kelapa Sawit. PT Socfindo.
rrJ*'-TBS
=
8,75 kgTBS
= 12,78 kg 19 buahtks
= 6kS
b'rndln = 16,7 gr 9,755 gr o,vz gf 106,8 grBrondolan
=
22 buahtks =
'1,1kg
12,?4 oloBerat Seluruhnya
-
6kg
brndln=
7 '7 kg 87'6
%Brondolan
= 1,67kg
13,m73 o/o 11,1kg
86,9327 o/o Berat Brondolan=
14'27 gt Seluruhnya = Brondolan = daging buah = olllBerat daging buah
=
9,755 grtserat
bdi
=
4'52 grlabu
=
106,8 gt beratlabu
=diekstraksi diekstraksi
berat labu + residu =
racidrr nil = 109,2 gr I AAl dr 25,23 0/o 22j1 o/o labu + residu 109,2 gr t A14 ^r 24,76 0/o 21,52 Y" oil
oil
contain
= oil containjumlah min.vak Per TBS lumlah minyak Per TBS
TBS
=
11,57 kg TBS 9,06 kg 19 buahtks
= 6kg
brndln = 16,7 gr 9,755 gr orYz gr 106,8 gr 109,3 gr t in/. dr 25,67 o/oBrondolan
=
22 buahtks =
1'1kg
9'33 %Berat Seluruhnya
=
6kg
brndln=
10 kg 90'67 % Seluruhnya1,67
kg
18,4327 olo ?,39kg
81,5673 %Brondolan
=
14,27 gt Berat BrondolanBeratdaging buah
=
9,755 gr daging buah biiilabu
brji
=
4,52 gIberat labu
=
106,8 grdiekstraksi setelah diekstraksi berat labu + residu
racidl nil 109,1 gr )1)R ar 23,84 0/o labt! + residu oil contain contain TBS 20,a oa TBS 21,62 0/" 9,61 kg 19 buah
tks =
1,6?kg
1737n*
6kg
brndhr=
7'94kg
q@%
=
16,7 gir=
9,755 gr=
6,92 gr 105,8 gr 109,3 9r 2,524 9r 25,87 0/o Zl,5at -lo 8,97 kg 22 buahtks
= 6kS
brndln = 14,27 gt 9,755 gr 4,52 gr 106,8 gr 109,2 gr 2,422 gr 24,83 0/t 1,1kg
12,04 o/o 7,9 kg 87,96 o/o 1BeratTBS
=
15,9kg
lBeratTBS =
13,5 kgBrondolan
=
22 buahtks =
1,1kg
6,79 %lBrondolan
=
'19 buahtks =
1'67k9
12,37O4 o/oBeratSeluruhnya
-
6kg
brndln=
15kg 93,21 %iBeratSeluruhnya-
6kg
bmdln=
11'8kg 87,6296o/oBrondotan
=
14,27gt
lBerat Brondolan=
't6,7 grdaging buah
=
9,755gr
iBeratdaging buan=
9,755 grBerat
biji
=
4,52gr
lBeratbiji
=
6'92 grberat
labu
=
i06,8gr
lberaiiabu
=
1ffi,8 grdiekstraksi
lsetelah diekstraksibeiat labu + residu
=
109,1gr
lberai labu + iesidu=
1C9'3 groil
=
2,347gr
lresiduoil
=
2,488 groil
contain
=
24,6ok
loilcontain
=
25,5o'/c
=
22,43 o/o TBS=
22,35 o/o TBS Berat TBS Brondolan Berat Seluruhnya Berat Brondolan 10,09 kg 22 buahtks
= 6kg
brndln = 14,27 gr 9,755 gr 4,52 gr 106,8 gr 109,3 gr 2,506 gr 25,69 0/o TBS 11,2 kg 19 buahtks
= 6kg
brndln = 16,7 gr 9,755 gr 6,92 gr 106,8 gr 109,4 gr 2,6?2 gr 26,88 % 1,1 kg 10,70 %I
ks 89,30 % Seluruhnya 1,67kg
14,9107 o/o 9,53kg
85,0893 o/o daging buah Beral BrondolanBerat daging buah
Berat biji
Berat biji
labu labu
setelah diekstraksi
berat labu + residu
diekstraksi labu + residu
oil residu oil
@ntaln contain 22,94 % TBS 22.87 olo TBS Berat
TBS
= dturtuordtl 9,879 kg Ll' ^ 4 uudtt (^s 6kg
bmdln = 1A .-!st 'r7 ^rYl 9,755 gr 4,52 gt 106,8 gr 109,3 gr 2,506 gr 25,69 % Berat TBS 12,98 kg 19 buahiks
=
'1,67kg
12,865!) % 6kg
bmdln=
11,3kg
87,1U1 %i,l
kE iC,93 o/olBiondoian
Seluruhnya = Araaulnlan
8,8 kg 89,07 % lBeratSeluruhnYa
Berat daging buah = Berat biji
aaral Elraninlaa
Berat daging buah
- lCA ^j - iw,, 5r
=
9,755 gr=
6,92 gr labu bti labu 1S,8 gr 109,3 gr 2,522 gr 25,85 % diekstraksi diekstraksilabu + residu berat labu + residu residu oil residu oil
oil contain contain
TBS o/o TBS
Jumlah Rendemen
=
136I
---=
----
-'
Laporan
Rendemen
Bulan
Januari
-l ---I Ilanggal
7
Fraksi
i IJ
FraxeL_L
1 0 0.00 223,75
23,81 322,9
24,U
4
0 23,01 522.93
24.916
23,0423.97
7 23,1924.ffi
8 23,25 0.00 o 23.35 24.87 1023.56
23.78 11 024.&
1223,38
24,71 13 23.2523,56
1423.19
24,68
15 23.010,m
1623.03
24.67 1723.15
22,ffi
18 0 23.23 1923.09
24.y
20 0 24,54 2123,08
22,ffi
22 0 0.00 2323,08
24.W
24 23,57 24.01 25 0 23.29 26 0 23.ofl 2723,53
24,0128
23,36
24.ffi
290
0.00 30 23.61 24.95 3123.73
23.89LAPORAN
HARIAN
PRODUI(SI
KISARAN PALM
OIL
MILL
No.Forl:: BMO-fR-:IE
Rev
. : (X! : Op€ntlotr Dlr€ctc : CmrcidttiKtor SUMUT I Unit ll€.d ChidTctnology OfticqFitrue & A(qdiing Mr.rge..
: MlllMregs
: o3Jmuary 2009
: bponn Hartr Tmggrl g2.tffity m0
;
i i
I
Petrdi.il Isi ALB
cFo Kg o/o TogliI 7IL7qt 3B Taryldtr Targki IlI Tot l 7n.7r3 Totd Ye6tsday 77279) PK f6i K^Ak lCKot Ks % % noppq qt-&6 5pt ss LGudrng Torrl ct56
Tohl a€sredry lEl3'7
Prcdukri Gabuger Hdi inl {d6
R€dil Awrl tx"4gt
Tdal TBS Inii fitf.M &7.M
TBS Pu(he
TBSildi GDLP
ToarlTESDitsiN 9t,4ffi t{3.€E0
Tor.l TBS Tsedi. 53t!n7
Tas Dilddd Ke.GDLP
TBS Diotrt 9Jr"94 pJLW
Rectea Akhir zn-ca
Code Pdo Oil
Produk6i ( Kg I 7tL4Y 71-ay
ReDds@d ('ht 4Xt 4X frcYesteday{%} 153 ?rlmKm€l Rodu*si (Kg) ILIE 15-t:n R€nd€lmt (,/.'t 1:rs t.7s LM Y€slsd.y ( %l o62 Cargtrng
Unid Htri Ini {d Hedid
Pndu&d (Ktl 7.M 7S
Pwediaa ( Kgl 81.?tt6
Pogirimn CPO Parq llrd lii vdHr Sis
Tsi@ iac DO (rql tKs) (le! tr(sl q/rtQ cPq,t0 gn{m 499.5.lO t0 PT.MNA
sl^{Wp
750.qD 115Jatt 517J10 ?lE.jfr ?T-l.l. 66Arq^caqD cnm s$'lgl tI-xt{a 6qfil{qcPqs cnm slltgp tT.uNrTotd 2J50.m 115J00 LEfll'N LZ'-7A0
PadrirnPK P{tt II&i Id ddHr Sir
Tdom
NoJO Kg KC r\g le
{wq"(,rE 150lm 3310 rteqto
'I}'M
.ryMq"KO8 s.793 2a1m 2a1m &@ ff,MM
{qMq/"r(& tgilm 6a3t) 1171m 3L9n ?T.MM
474{q"Kr08 7.fis 7.rc3 7-re fT.MM
Toarl .366656 9!'-1(xl ZD,qE $163
Pen$ndn C.ogkarG Party H.tl ttri Eld*ll Si6. Tuiu
NdDO Iq KC & rq
t1{ultttwz 16fin 550 10.650 Esr&T8ah Rrie
7El..sFIm ltltx 9.7n 8.gta Ec&&k Salrbrt
2.4s8^6l2,I6 tum 1L7'} alSa! Ectafe Sci leleb DivisiB
Tdd slLIXX 26.360 ZTJY
Saign d til tth P6y€b.b
: Operatioo Distq
: ComKial DiKtor
SUMUT I Unit He.d ChiefT(hnology Of6cq
Fillee & Asounting M.dgs.
: MiU Menags
: (Srmuery z)09
: l:por& Hrir Trrwd (BlTcary ZXr!,
LAPORAN
HARIAN
PRODUKSI
KISARAN
PALM OIL
MILL
No.Fomr:BMGFR-38
Rev
:00Todud|etNGul%
P€rr.did &i ALB
cFo Kc vo T.lgki I ',0.s 3F Tengki ll TqgkiItr Totd s7o-ar;
hodukf cabulsrn lldi ttri 4d''i
RestuAwd &ca
Tot l TBS l!ff 4n600 t60-1m
TBSPU(he
TBSd3iGDL?
ToadTBS Ditqiq 4iL6eO ','8di.l6
Total TBS Tmedie 66ullil
TBSDil&tmKaGDLP
TBSDiohh t6als ttsjs9
Reeiea,{khto l{}l:ltt
Crde Peh Oil
PoduLd {Xs| x&7fr2 zl3-196 Reodemot ( % ) n8 4% lm Yestc{dry { 70 ) 1J3 P.fnf(@d Plodulci ( Xg ) a.xa {14t2 n€ldeD€ri l't"l 5,0. +B ItrYesa@lfry(%) 0,50 C.rgkary
Unt{ tlri Ifti dd n{iiri
Predukd (Ks) lum lum
Pffidid (KS) 85.7tb
feoCftiruCnO P.!{t gri bl sld sl Si6.
Trir
NaDO (re) trc) { Kil (xs)
oryIrqrtPq@ grum $rt.'ao :ttt tr-uLa
5ln{qgq B E}ffIT fff,$ zn3B rTII
6qM@s grum E.,..!'0 2gt:t0 aa?st ILIXA
6ryMqrcPq$ ctrIm 5E-At ?f,,rt.r
Toad 2trum 8.At 1-tbf?o 9a3S!
P€ogldffiPK Prtt IId Ini Jdil Sfu.
T{re
N&IX) KB r(g IG ff
rffire
&ty, 211m zi.dB Pf-lf,MldMq"r9r6 anfl) 117tm :g'm PT.MM
Totd l|n7qt 1{OrS s656
Feqgidftn FibE P.tty ttl I tld'Jll Sir.
Tui@ NeKo&ak Ks KC KC le *tEsE&qFi&'gn(N7. {.1107ll, CV.PTIMA 9rn E S.B DiYIB Tdd d1xl160 Pengidm C.lgkarg
"tty IIri Itri dd fir sie fui@
NcDO |(s Kg Kg |q
.,yfnl,ll,st r5,m 5.S0 10dil Era& TrEn n i.
TElLSlzt,,F6 1A$r 9lgl E.tt{ E6t.le &t S.labd
21AES&Pffi zunl tLzn tflt E r.t S.i ldch Dicl6ist
Totd g.M 25.fi0 zr?gt
Stag!.6d ,e Ith P€rt b.b
Toad
LAPORAN
HARIAN
PTTOD
UI(SI
KISARANPAT,M
OILMILL
No. Fornr: BMO-FR-38
Rev
: {Xl: Op6eti@ DitEtd
: CrmidDictor
SLTMUT I Unlt Head
ChidTchrologY Office
Firtde & Acounting
M.dg6-: Mill Mamgc
:o5lilury 2m9
: tiponn Hiliao Tanggat (F rmuaty 'lxtg
Peedlm fsi ALB
cPo KS lc Tu*il 4s.or6 35r T{Cdtr T.ncki m To{.1 zE.sr5 , To*dY€6terdry 5ru305 PK bi lCAir ICKot KS 6/r r/" Hopper t122p, 624 s7s LGud.lc Totel '1L274 Tdal Yesterd.y r2s.886
Predukai Geburym lhi i{t rrd IIi
R€6tu Aw.l 1{tL178
Tot.l TBS Inti rlo7Jcl t-67.?n
TBS Pqnhe
TBs.tdiGDLP
Total TIS Ditsim IWSII tE7-7X|
Totrl TBS T@di. cB.q!8
TBS Diki.imKeGDLP
TBS Dioleh g:t@ t2tLlzt
f,e$u Akhir lflHxl}
Crde Pdo Oil
Pmdubi {Kg} 75:,,'| z&5E7
Rendcrcni { Yr ) AXt 4Xt
LffiYaday(%) 116
P.Id K6RI
k{ksi (Xs) a63E 60Jro
f,erd€@d l%l 1,9' +q
frffi Yesretdry { 'A ) oF5
Crtrgkalg
Utaiu E{i Ini 6/d Hui tni
freduki {Kc) zr00 13.4m
?ecedi@ (Ks) 88.l{b
fengiriM CPO Party llat lni {d r{r Sis Tuiu
NcDO { Ks} {Kc} ( Kct (Krl
ryIrlqgoro8 5m0s t99$ao tI' Pf,MNA
6wl1'cPqtE 750{m 517.610 z{Lsn PT.MM
6ryM@ro6 sUI0m ,truzt 4s).72' 10290 PT. MNA
6E/I{qgqp8 Sqtm 6.AO za.xg zr95n PT.MNI
Totd 25U(m &o-6t0 LTNJ5o 5ZL!60
P€ryiri@Pl( ky Ifdt Ini sld El &a Trira
No.DO Kt XC q l(g
.$i{q"IglB t3.7v3 2a1m 2s.dxt tr.x*[
{$uq/"Kp8 r.t0.m 117lEO 3ly.n rT.Mtl
Tord uhvr3 140l:S sJ53
Pengitim Citgkeg ?rrty Hui lai {dH Sis. f.io
NcDO rS Kg KC Ie
.43lri/rtlffi7 16.m 5.3m 1(t69, Fd+Lra!bF
7[l^sl2l2'fiB lAIIX 9:il 8.flX E r*rt*SC.bd
z12Jstnlf?ffi 2l'tm LLTN E'E{I Ed* S.illdDiYid.Ul
Tdd
'tlt{x .m n.7!9
No. Fonn: BMGfR-38
Rev
:{XlLAPORAN
HARIAN
PRODUKSI
KISARAN PALM
OIL
MILL
: Opcntlotr Dictu
: Clmmerdd llistc
SttMuT I Unit llerd
ChidT6hnolofrl oIfrcc
Fiu* & A.@rting Mrugee : Mill Menags : tr/J.Buaty 2009 ; frp6.n HriilTenSSaf 06JauerYlILl ?erdedt3tr rd ALB cFo KS % T.rs*il lilrfo 3p TdctiIl T.ndd m Tdrl !ilrt80
Toarl Ycrt€{dry zE,tt6
PK Id K-Air K.Kd Kg Iloppq 1AiI49 6p 5rs LGudrg Tor.l ils.14'
Iotel Yc*crdey tuuLa
Prcdukel cnbu.gil I{{i ttrt yd rli
R€{{.tr Awd 1gilt(l
Tot lTBS fffi 39(l,4n L6rA:10
TB{i Pqch# TBSddiGDlt
Tot.l TBS Ditstm txr4Eo 1J5E:r0
Toraf TBS l€Eedir 5t0.gt TBsDikirimKgGDIl
TBS Diofan SELW !-d8155
t46tn Akhi. r$.{91
crud€ Piln Oil
Produf€i {Xs) yt.8 t s.v7 lerd€mnt l'/,1 AM ?2.97 lffiast6d.y(%, rJl P.ld t(@f{ rqU<* (t(r) 18Ji:5 78r15 X€nd@rl t.hl a# 4,n l,ffiY€slerdry(%) tsg Crrgk ng
t r.iu lkdhi dd II{iiri
Prpduksi {X8} 3rm lCdB r6€dia {K*l 9l-:I5 ?eagtdomCPO Prtty Bdrd {d r{r Sb. Taluo NcDO ( Kc) (&) {rcl (K*,
qr.rws
cxts, (R5'70 tn FT.MNA 6{I\r@rn ?l(rm ;1?6aO zxl-j*, PT.MM@s
gnm nr280 Sdltm PT-MNA6qnr@s 56rm 5L9rO ,a,It:n 2r9.8t0 PA,MNA
Toa.f z2solm rucl LBl.3lal 61660
8€lguruPK fuv Uett ltrl .tdtr Sin T.E
NcDO rS K* X* Kg
€/Mq"Ktoo ri*t 23.s aJ6*,
lr.rx
{{/Mq"{io8 ,llflI 2iS 1&q$ 7$m ?r-xI
fdal l!f,.:txt 25.qn 156m :IL%3
Peagfutnil Cltgkdg Iirtt Il.dId ddEr Stu
Tuis
NGDO xt Ks Xc l(t
,4ylD,/lllzJo,
'CInt 5_rgl 10680 Estd€ Ti.* fri.
7Eftr$t2l2,B Itstl 94tr a-&x E*rre A.& S.labd
212ls8/[dlr,m 2Am tLza 8rffl Etrde Sci Ad.l DiYiEiIB
Toaal 510!X x-te tt-7v
St Fei
tu
E P@yebab$lclddlel r'fi44a7il t50 hdialile te Fcftrdp
"]
No Forar: BMGFR-38
Rev
: {XlLAPORAN
HARTAN
PRODUKSI
KISARAN PALM OIL
MILL
: Op6tion DilKtor
: CoMidDiGtor
SUMUT lUnit Heed Chi€f T(hnolotY Offica
FiuMe & Accost*ing Mrd'ger'
: Mill Maogc
: o8Janu3rY 200!l
: tapo.an Hdio Trnggel f' JuuarY 2009
Perredia bi ALB Pmduksi GaburyFtr Hdi iri ddni
cPo KS
Trngki I 2q2Ag2 tA7 Restu Aral
1$r9r
Tot lTBS tl*i gt-,'l 2lx9.u
Trtgki tr
TBSPqrbe
Tdd 292AC2 TBSildGDLP
Tot l tecrerday 52(E0 lforalTBs Ditedm g-a [email protected]
TotalTBS TGdir sr9''zl PK lsi
K-Air lCKo( TaS Dikitio Ke.GDl,P
KS % TESDiohh :naqx! L5LtrB
Hopps eL3gl 6F 5r{ R€rr. Akhir *:r9
Cnd€ Pdm OiI LGudary
Tdal 82.97
Totd aest€rd.Y l35.t19 P.oduksi (l(B) 73'E2 4,t3.8O3
Rendemat {%} ?3'l9 23,Ot
I,MYert€diy(%) r55
PalnKgrel
nai*'i
txst
/
o.^I
elecRetdffi'd (%) I t99 I lrs
tffiYe6{€dey(%l I o5r I
C.rgk ng
Unian lHrilol sQnniiai hdaksi ( Kc) I 2&n g.iln
Pwdiu (KC) I nm
Juohh Nctto
Krp.ohhtoq6d
hlgiritroCPO P.rty Ildi ht ddHr Si5. Tuitr[ NoDO ( Kc) {xs} (x*l {r(c)
q/Moffiw fltfr) 199,570 tn PT. MJ{A
6t/I\nl@N EUm st1.6to z23n PT. MII
44t/W8 .tuan .224/ 312.n/ BZA PT,MNA
Tdal lTgum 3a2{ol 13agjsol UesA FerddlePK Paty IIid Id ddru Si,r
f.iEr
NeDO r(c I(* l(t Xs
qArq/PK@ s79g x.gr t&7qt ?Lltx
{ffuq/"(/t8 rlolm 142qn ,.gn tr- lt lt
(}lA{qAK/oe tlo(m 1L7& JLTI/J lgzza ?f TXA
Td.l 3r&7qt 6&473 23aCB alryl'
Peng&illE C{gk ng ky Htri Itri yd Er gi
r-NcDO rS Kc Xg fs .44I\.IVN7 16-{m 5-F0 10.6 E-r-t-lEl^Sfvxe ttltx 9:n a.g br* 242ls3'sl?gJf txlll ttzxt L2n Etl-$5EiI Tdd 54-094 ,6.J50 zrt:uSogrci tam nh traFt*
No. Form: BMGfR-38
Rev
: {X)LAPORAN
HARIAN
PRODUKSI
KISARAN PALM
GIL
MILL
: Opgrtioa Dirstd
: ComiiDirw'tor
SUMUT t Usit Head Chief Tshnology Officer
Fir|e€ & Accounting Maug€r.
: Mill Maugq
: l0leuary ZXl9
: hponn H{ie T.rggal 09 filu.rY UIB
Pmduksi TBS BSP Hri iti vdH
Setbalg.! qislxl r,rJlal
Sei aeleh 5llgt ffi.9
Gl@h Batu *ca 2Xr-ffi
Tilah Raia ,IEJg' 39-.1,50
Kueh Pid 1trr8fft E55:60
A€k Sdabat s5I} 5-!n
TffiI 3r2.@ L76n'ffi
Pc.die lsi ALA
cPo Kg '/o TmgldI 2'IJG 355 Tangtd tr Tao*im Tdel zcl.ilE Total Y€Et€rday n:L159
P( Isi fc^ii ICKoI
Kc
Eop'er 795n 6,t93 s*
LGsd.rg
Torrl 7)5n
Tot l Y6terd.Y 59.7E9
Predulc.i Gabungu Ilri iri rg Hi
Re6td Af,d 21qEr
TorrfTBS ldi ,zt-ffi z1affi
TBS Pu(be
TBSd{iGDLr
Tool TaS Dirqifl CnLffi zftoj&l
TaI TDS Tcedia $lJ:n
TBS DlkirirKscDlf
TBS Diolah 37&7tB 2Art-0I3
R€t tr Athn 2t3p/l
Cnrde Pdo ()il
PFdutsi t Kg ) 6&,1,16 617376 Ee.de@!t (Y.l 23.$ ap Iryefecterdey(%) 15r PdnK@d Ptodutsi t Xg I 19.Xt *nlm Rerd€Ded ('6 ) sp. +vJ tffiY6t€d.y{%} ott MUTU std Reat cFo oh oh .ALD 5,m 3& - K.dr An 0,15 0,19
- I(rddNoarro o,M o.cls
-DO8l z9
- B.Cnstere ,(n
' ALB Buah Rebu 3*1
Pald Kemel ./" '/e
- KaddAir 7,n 6,93
- Kadd Kdoaa E,M slc2
C&gkang
Uni& Hri lni {dHaiid Prcdulqi (KS) {.(m zt.&t Pssedid {Kc} [email protected]
PM ffiD $aHr
,m Ol.h N€tto 8;to 6\13
Krp.Ol.h toq6@ ,ASC! €lt{o
Pengiriru CPO P.rty flri lri {dtn Si6.
Tuiw
NcDO { Kc) ( Kct (rql {(s}
ryMqcPo s gn-0xl 4!D.510 390 FT.MNA
5lAlqfr:Pq@ 75{r{m tL9itr s495t{t 2mI60 PT.MM
f6/Mqpqs sm.fin xam 50{m TT.MNA
T#l L750.(m 58gn 1-5!t9:l!il1 z[,adt
Fibrc
Unin Hxi tnt Yd Hdird
Poduksi 2t.78
Petrdi@ v3t7
Penglritlu ?K F.rty lldi Itri *{il $L.
rF
No.DO Kg Ic XE K8
4qMqrKr!8 1!'0.m 1e.9tr 7.n EII
owqfl(oe tsll(m ELETO 8ralt ?LIXI
Total ilrm zE$ ?..jxo
Fenciri@ Fittre P.rty
'Jlr 6lAtvr Sirr Tul@
No. Xodlnk KC KC Kg Kg
slasPry*qr'}tr{n<Fz. LttaT{/, CV.PRIMA
9.1m ES.B DiY.03
Iotd LXA.7ffi
50ft6i TBS Inti
Fdare/Divisi I culo I KPlm I sft/m I s/or lrR/031
TandilMearaho/. I {16 I 23.7 l--J{Eli 4"1 I
Tmdu M€rgkal o/o 18,q) 10J9 13,q, 96t
TadmmtNml% n57 79,52 65.41 E0,05 try5
Tudant6.ffik9€ 2,62 65 7.9 5,91 3fi
Tarde 8@k% o.al r16 &19
TodeTidakNo@l% o58 0J0 039 o,$ orl
Tande Kmng'/o o,a7 089 0,9 o5r
Targkri Piliang % 02s
Peagi.i@ Crngkrry Prrtt IIai Ili sldH Sle T.iE
No.DO Kg KC
rt
xC4lt/Ivrlt?,Jot 15.(m 9lg, 106d1 Edf Trri raF
7'rlAst2tffi 1EJ9{
'IT 8-Sa E6r.tc lr& s&bd
2'?ssps/20c zrqn fl-z,, tet Ecate Sd ldcl DividlB
Tdal sfiA x.ffi z.rv
V--.-e.fuba E nEfrd
LAPORAN
HARIAN
PRODUKSI
KISARAN
PALM OIL
MILL
No. Form: BMGFR-38
Rev
: lX) E : Opalirn Dincr : C#lDitrctoi SUMUT I Urn H€rd Chi{TcdrFlot!. ofii€ Fi@&A@tintMaeAs. : LfXMd€6 :72Jwy N): t rpGd Hdi.n TmSgal 10 JduarY 2009
F
I
I'
I
l
PreduksiTBs BSP tlni ini vd Hr
Serbmgm dl3&t xr3-7N
Sei Arlen s7lBtt 525J30
Gwach Batu 39-100 2t5.960
Tmah Raia {um 437.,{50
Kuala Pid tglsto 963.170
A€k SaLbrt 5200
Total 3:rl47tl 3i83.130
Pmediaa Isi ALB
CPO Kg
Tdgkir 329.944 3,62
Tmtki II
Tmgki nI
Total 329.9,11t
Tobl Y€terdaf 2i11.8{F
PK rsi K-A.ir K.Kd Kg o/o 1/o Hopps 62,144 6.57 t6s LGuddg Tobl 6L144 Totnl Yesterday 79571
Prcduksi Gabmgan H{i ini q/d Hi
Restan Awd 2131!24 Toul TBS lnti 33p./l70 3.093.130 TBS Puidtr€ TBS dtri GDLP Total TBS Ditqiffi 33}{rg :-093.131) Tohl TBS T$edia s45.494 TBS Dikirim Ke.GDLP TBS Diolai t4.052 3-t*t-1l5
R€stan Akhit lrta42
Crud€ Palm Oil
PNduksi ( Kg) t&143 705519 Rdd66t (oA) 23.56 2i,E LGs6 Y6t€rday ( olo ) 1,9 Palm Kmel Prcduksi ( K6 ) 20533 t52J03 R6d@6t (%) 5.49 t00 Loss Y€6t€rd.y(on) 0,59 MI.TU srd R€l cPo .ALB 100 35E - Kada Air 0,15 0,17 - Kadd Kotore 0,02 0,015 .DOBI 2,50 - B.Calqtde 400 - ALB Buah R€bG 2,87
Palm Kdel o/a o/o
Kada Air 7,00 5,67
Kadd Kotdd t00 tE5
Cangkmg
U.aian Hai Ini Vd Hdi ini
Prcduksi {Kg} 3.6{S 31,t{0
Penediam (Kg) 100jrt6
P@ Hdi Ini Sy'd HI
Jd Olah Netto 9,1s n2t
Kap.Olahbrt,d {18{t a-763
PmgirilrnCPO Parv HaiIni dd Hr Sis
Tuiln No, DO ( Ks) ( Kc) ( Ks) ( Ks) ovN{qrcPqp3 500.000 49!l-510 3n PT.MNA sVMqlcPo/0E 750.m0 5495/t0 200.460 FT.MM Tohl 1.250.000 1.049.150 200J50 Fit're
Lhai{ Hdi ini Yd H.ri.Ird
Muksi 27.7&5
Pwediam 34.f,)1
P6girir@PK Paty Hdi lni dd Hr Siq
TEi-r
NoDO Kg K6 KC KS
ql{oy"Kp8 150.000 1,le9]{) 7-8m PT. IT II
014.{q/"K/!e 150.000 37.960 l;l0.7n 29BD FT.ltXA
Total 3lx).000 37.S60 261m0 353F
PmSiiilrd fibre P.dy Hlr "ldw Sis
Tuim No. Kmlral Kg Kg Kt Kt sZBsPlP&c/Fib.e/qp7. 4.110.74n CV.PRiMA 9-4,,0 E-S-B Die-O3 Tobl 4120.160 Sd6i TBS tnti Estat€ ,/ Divi6i GB/01 KP/02 KP/03 sB/ 02 Srb/ 0 TR/01 TddmMdhhVo 1,50 2,97 /---47 +36 \7s 0,31 Tddm Mdgkal % 7,6 1Lt7 7,58 1221 8,79 6,16
Tadd trEs.k Nmal o/o E226 65.40 66,1t 7:.'14 7'20 ELOs
Tadd tqnaEak o/o 628 1{,02 18,0E 9,16 10,99 8,74
Tddm BGuk Vo 021 0,53 o29 tr15 027 1'8s
TmdmTidakNmd% 1,71 4X2 05E L23
TddmK@ntVo 0,43 l8s 2"92 0,3E 0.62
Tdgkai Pdimt o/o 021
Pangirim Cm*mt Party Hr; lni yd Hr Sis
Tu}o
NGDO Kg K6 Kg Kg
44yrR/rVZm7 16.000 5ls0 10.660 E* TdEh Riia
78{^q4?o$ 18-094 9290 8.t0{ Eff€ Ae& S.labat
242lSBloalZmt 20.000 : 260 lc9flt 3.lno E#e Sei Batdt Disisii3
04/sqror2009 40.000 rI0.oGl Es* Sei Baleh Divisi.o3
Tohl q-ru sr60 31.{20 62-474
Stagt6i Jm lrh Payebab