• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI"

Copied!
259
0
0

Teks penuh

(1)

2014

1

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

ANALISA DAN

PERANCANGAN

SISTEM

INFORMASI

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Informasi

01

87007 Team Dosen

(2)

2014

2

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem

Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML

Pengertian Sistem dan Analis Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang

menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya.

Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

system sebagai berikut ini :

“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”

Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang

berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan

kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau

susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima,

karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau

system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa

subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi

(3)

2014

3

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain

sebagainya.

Apa itu Subsistem?

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini

bisa phisik ataupun abstrak.

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa

sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah

suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin,

system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari

system tingkat yang lebih rendah lagi.

Apa itu Supersistem?

Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika

suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih

besar itu adalah supersistem.

Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system

terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang

terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem

(4)

2014

4

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya,

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat

dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan /

berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan

berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan

sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.

b. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

D

Input Out Put

Batas sistem C A B Sub Sistem Lingkungan eksternal Hirarki Sistem

Hubungan Sistem ( interface )

(5)

2014

5

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang

memisahkan antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap

orang sangat relative dan tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi

kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat system tersebut. Batas

system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan.

Batas suatu system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system

yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari system dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari system.

d. Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output

dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya

dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan (Input) Sistem

Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan

dapat berupa masukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukan supaya

system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system computer,

(6)

2014

6

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah siganal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (Output) Sistem

Keluaran system adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk

system computer, panas yang dihaislkan adalah keluaran yang tidak berguna

dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran

yang dibutuhkan.

g. Pengolah (Process) Sistem

Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa

barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi

laporan-laporan keuangan dan laporan-lpaoran lain yang dibutuhkan oleh

manajemen.

h. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh

suatu system. Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau

suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai

berikut ini :

(7)

2014

7

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

a. Sistem diklasifikan sebagai hasil system abstrak (abstrak system) dan

system fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik

merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system

akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.

b. Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system

buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human

machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena

menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan

system tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari

system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

(8)

2014

8

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

d. Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system

terbuka(open system)

Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis

system tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada system yang

benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup,

tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah system yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh

oleh lingkungan luanya, maka suatu system harus mempunyai suatu system

pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa,

sehingga secara relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara

otomatis dna terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Klasifikasi system terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai

berikut :

(9)

2014

9

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

4. Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan system (system development) dapat berarti menyusun suatu

system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan

atau memperbaiki system yang telah ada.

a. Alasan Pengembangan Sistem

1) Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di

sistem yang lama yang dapat berupa :

a) Ketidakberesan

Input Transformasi Output

Sistem Terbuka

Sistem Tertutup

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

(10)

2014

10

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Ketidakberesan dalam system yang lama menyebabkan system yang

lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

Ketidakberesan ini dapat berupa :

-

Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya

harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang

terjamin.

-

Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat

menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.

-

Tidak efisiensinya operasi.

-

Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b) Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya system

yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan

informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin

meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya

perubahan ini, maka menyebabkan system yang lama tidak efektif lagi,

sehingga system yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua

kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

c) Untuk meraih kesempatan-kesempatan(Opportunities)

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras

computer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat

berkembang. Oganisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini

perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga

dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan

dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan

informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya

strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih

kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan

teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan

pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang

pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

(11)

2014

11

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

d) Adanya instruksi-instruksi (derivatives)

Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya

instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya

peraturan pemerintah.

Berikut ini dapat digunakan sebagai indicator adanya

permasalahan-permasalahan dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih, sehingga

menyebabkan system yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan

diganti keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai

berikut :

-

Keluhan dari langganan

-

Pengiriman barang yang sering tertunda

-

Pembayaran gaji yang terlambat

-

Laporan yang tidak tepat waktunya

-

Isi laporan yang sering salah

-

Tanggung jawab yang tidak jelas

-

Waktu kerja yang berlebihan

-

Ketidakberesan kas

-

Produktifitas tenaga kerja yang rendah

-

Banyaknya pekerja yang menganggur

-

Kegiatan yang tumpang tindih

-

Tanggapan yang lambat terhadap langganan

-

Kehilangan kesempatan kompetisi pasar

-

Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi

-

Persediaan barang yang terlalu tinggi

-

Pemesnaan kembali barang yang tidak efisien

-

Biaya Operasi yang tinggi

-

File-file yang kurang teratur

(12)

2014

12

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

-

Bertumpuknya back order (tertundanya pengiriman karena kurangnya

persediaan barang)

-

Investasi yang tidak efisien

-

Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat

-

Kapasitas produksi yang menganggur (idle capasites)

-

Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

-

Dll.

b. Proses pengembangan system dapat digambarkan sebagai berikut :

Dengan telah dikembangkannya system yang baru, maka diharapkan akan

terjadi peningkatan-peningkatan di system yang baru.

Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES (merupakan singkatan untuk

memudahkan mengingatnya), yaitu sebagai berikut:

- Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system

yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari

throughput dan response time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan

yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata

Sistem Yang ada

Pengembangan ssitem

Sistem Yang baru Permasalahan, kesempatan,

instruksi

Memecahkan masalah,meraih kesempatan menemui

(13)

2014

13

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan

waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.

- Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

- Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

- Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta

kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

- Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi

berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah

sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana

sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

- Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

system.

c. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajeman

Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Semua alternative yang ada harus diinvestigasi

Investasi yang terbaik harus bernilai

Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan system.

Proses pengembangan system tidak harus urut

Jangan takut membatalkan proyek

Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

(14)

2014

14

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Pengembangan system informasi yang berbasis computer dapat merupakan

tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat

memakan

waktu

berbulan-bulan

bahkan

bertahun-tahun

untuk

menyelesaikannya. Proses pengembangan system melewati beberapa

tahapan dari mulai system itu direncanakan sampai dengan system tersebut

diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi system yang sudah

dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis

serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan system, maka perlu

dikembangkan kembali suatu system untuk mengatasinya dan proses ini

kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan system. Siklus ini

disebut dengan siklus hidup suatu system (system life cycle). Daur atau siklus

hidup dari pengembangan system merupakan suatu bentuk yang digunakan

untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam

tahanpan tersebut dalam proses pengembangannya.

Dari sekian banyak siklus pengembangan system menurut beberapa penulis

sejak tahun 1970 an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita

mengenai pengembangan system ini, yaitu menurut John Burch, Gary

Grudnitski, Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley

& Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:

1) Kebijakan dan perencanaan system (System policy and planning)

2) Pengembangan system (system development)

a) Analisis system (system analysis)

b) Desain system secara umum (general system design)

c) Penilaian system (system evaluation)

d) Desain system terinci (detailed system design)

e) Implementasi system (system implementation)

(15)

2014

15

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

5. Metodologi Pengembangan Sistem

a. Metodologi adalah :

Kesatuan metode-metode, procedure-prosedure, konsep-konsep pekerjaan,

aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu

pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

b. Metode adalah :

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Kebijakan dan perencanaan sistem

Awal Proyek Sistem

Pengembangan Sistem

(16)

2014

16

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Suatu cara/ teknik yang sisematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan system yang ada biasanya dibuat atau diusulkan

oleh :

Penulis buku

Peneliti

Konsultan

System house

Pabrik software

c. Alat dan teknik pengembangan Sistem

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh

metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat

dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang digunakan dalam suatu

metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain

berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar

atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured

English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan

data.

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah

sebagai berikut ini :

1) HIPO diagram

HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi

program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system

digambarkan oleh fungsi utamanya.

2) Data flow diagram

Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau

system

baru

yang

akan

dikembangkan

secara

logika

tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir

(misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana

data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape,

diskette dan lain sebagianya)

(17)

2014

17

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

3) Structured chart

Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari

system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule

dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara

hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari

system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan

antar modulnya.

4) SADT (Structure Analysis and Design Technique)

Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system

terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian

(kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak).

Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams,

disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)

5)

Jackson’s diagram (JSD)

Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari

dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan

dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada

suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik

yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang

ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai

berikut :

(a) Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)

(1) Bagan alir sistem(system flowchart)

(2) Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :

- Bagan alir logika program (program logic flowchart)

- Bagan alir program computer terinci (detailed computer program

flowchart)

(3) Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)

(4) Bagan alir proses (process flowchart)

(18)

2014

18

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

(b) Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

(c) Bagan

untuk

menggambarkan

hubungan

personil

(personil

relationship charting)

- Bagan distribusi kerja (working distribution chart)

- Bagan organisasi (organization chart)

Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain

sebagai berikut ini :

a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT

(Program Evaluation and Review Technique)

Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek

b. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)

Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan

fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini

diantaranya adalah :

1) Wawancara (interview)

Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk

mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang

diwawancarai (interviewee).

2) Observasi (observation)

Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang

mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi

dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.

3) Daftar pertanyaan (questionnaires)

Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan

khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan

pendapat dari responden-responden yang dipilih.

(19)

2014

19

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh

item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk

mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang

terbatas.

c. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit

analysis)

Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem

informasi.

d. Teknik untuk menjalankan rapat

Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan

baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim

pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga kemampuan

analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat

merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan

sistem.

e. Teknik inspeksi / walkthrough

Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough

merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough

untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai

sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan

diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem

melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh

analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

Penyebab kegagalan pengembangan sistem :

- Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem

- Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem

- Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya

(20)

2014

20

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

- Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak

direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai

- Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara

- Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

6. FUNGSI ANALIS SISTEM

Analis sistem(system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem

(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan

kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang

beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi

(information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system

designer), konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem (system

engineer).

Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer) adalah

orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan

rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis

sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga

pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem.

Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram

disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau pemrogran/ analis

(programmer/analyst).

a. Tugas dan tangung jawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda

dan dapat dilihat pada table berikut :

Pemrogram

Analis Sistem

1. Tanggung jawab pemrogram

terbatas

pada

pembuatan

program computer.

1.Tanggung jawab analis sistem

tidak hanya pada pembuatan

program computer saja, tetapi

(21)

2014

21

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

2. Pengetahuan

pemrogram

cukup terbatas pada teknologi

computer, sistem computer,

utilities dan bahasa-bahasa

pemrograman

yang

diperlukan.

3. Pekerjaan

pemrogram

sifatnya teknis dan harus

tepat

dalam

pembuatan

instruksi-instruksi program.

4. Pekerjaan pemrogram tidak

menyangkut

hubungan

dengan

banyak

orang,

terbatas

pada

sesame

pemrogram dan analis sistem

yang mempersiapkan rancang

bangun

(spesifikasi)

programnya.

pada sistem secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analis sistem

harus luas, tidak hanya pada

teknologi computer, tetapi juga

pada

bidang

aplikasi

yang

ditanganinya.

3.Pekerjaan analis sistem dalam

pembuatan

program

terbatas

pada

pemecahan

masalah

secara garis besar.

4.Pekerjaan

analis

sistem

melibatkan hubungan banyak

orang,

tidak

terbatas

pada

sesame

analis

sistem,pemrogram, tetapi juga

pemakai sistem dan manajer.

b. Pengatahuan dan keahlian yang diperlukan Analis Sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang

khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan

keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

1) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data,

(22)

2014

22

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

a) Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam

penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak

aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.

b) Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang

perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa

computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak

lainnya.

2) Pengetahun tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak

diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang

ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi

dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi

keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian

manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan,

tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis

lainnya.

3) Pengetahun tentang metode kuantitatif

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak

menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman

linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming),

regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend,

simulasi dan lain sebagainya.

4) Keahlian pemecahan masalah

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan

permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,

memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya,

menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali

menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan

tersebut.

(23)

2014

23

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan

komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam

wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.

6) Keahlian membina hubungan antar personil

Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia

satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam

membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat,

akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis

sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,

maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau

manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

c. Tim Pengembangan Sistem

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,

kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai

pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap

sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek

pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya

dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim

pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup

proyek yang akan ditangani.Tim ini secara umum dapat terdiri dari

personil-personil sebagai berikut :

1) Manajer analisis sistem

Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga

sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

a) Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem

b) Mengarahkan,mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan

sistem lainnya

c) Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang

akan dilakukan

(24)

2014

24

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

d) Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan,

disain sistem dan penerapananya.

e) Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem

f) Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal

perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian nasehat

kepada manajemen dan pemakai sistem.

g) Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)

h) Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.

2) Ketua analis sistem

Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai

wakil dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari

manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem

berhalangan.

3) Analis sistem senior

Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang

sudah berpengaalaman.

4) Analis sistem

Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup

berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis

sistem senior.

5) Analis sistem yunior

Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang

belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan

dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga

disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).

(25)

2014

25

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

6) Pemrogram aplikasi senior

Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan

pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan tugas

merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja

dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini

kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.

7) Pemrogram aplikasi

Pemrogram apliaksi (application programmer) merupakan pemrogram

computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya

tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.

8) Pemrogram aplikasi yunior

Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer) merupakan

pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah

bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram

aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul

program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.

Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram

aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).

(26)

2014

26

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

1. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac

Millan Publishing Company, New York, 1991.

2. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,

Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

3. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac

Millan Publishing Company, New York, 1991.

(27)

2014

1

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

ANALISA DAN

PERANCANGAN

SISTEM

INFORMASI

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Informasi

02

87007 Team Dosen

(28)

2014

2

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem

Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML

(29)

2014

3

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Siklus Hidup Sistem

1. General Systems Life Cycle (GSLC)

Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem

biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi

dalam empat fase, yaitu :

a. Development (introduction)

b. Growth

c. Maturity

d. Deterioration (decline)

Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :

|

| +---+\

| /: : \

| / : : \

| / : : \

| / : : \

| / : : \

| / : :

| /---+/ : :

| / I : II : III : IV

|/ : : :

+---

Development Growth Maturity Deterioration

Gambar 1 : General Systems Life Cycle (GSLC)

2. Information Systems Life Cycle (ISLC)

Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun

fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :

(30)

2014

4

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

a. Systems Development (Design)

b. Systems Implementation

c. Systems Operation (Maintenance)

d. Systems Obsolescence

Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :

|

| +---+\

| /: : \

| / : : \

| / : : \

| / : : \

| / : : \

| / : :

| /---+/ : :

| / I : II : III : IV

|/ : : :

+---

Systems Systems

Systems Operation Systems

Development Implementation (Maintenance) Obsalescence

(Design)

Gambar 2 : Information Systems Life Cycle

3. Systems Development Life Cycle (SDLC)

SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan

langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan

utama, yaitu :

a. Analysis

b. Design

(31)

2014

5

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

c. Implementation

Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil

kegiatannya (deliverable).

Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih

rinci dapat digambarkan seperti berikut :

+---+

: ANALYSIS : DESIGN : IMPLEMENTATION :

+---+

: :

+---+ : :

+-->: Problem : : :

| : Detection : : :

| +---+ +---+ +---+

+---> | | : | | : |

| +---+ | : +---+ | : +---+

| : Initial : | : : Output : | : : Programming / :

| : Investigation : | : : : | : : test :

| +---+ | : +---+ | : +---+

+---> | | : | | : |

| +---+ | : +---+ | : +---+

| : Requirements : | : : Input : | : : Training / :

| : Analysis : | : : : | : : Other :

| +---+ | : +---+ | : +---+

+---> | | : | | : |

+---+ | : +---+ | : +---+

: Generation of : | : : Files :--+ : : System :

: Alternatives : | : : : : : Change Over :

+---+ | : +---+ : +---+

| | : :

(32)

2014

6

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

+---+ | : :

: Selection of :--+ : :

: Proper System : : :

+---+ : :

Gambar 3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)

4. ANALYSIS

Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah

tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki sistem

b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.

c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

1) Problem detection

a. Tujuan

Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya

(memburuk).

b. Hasil

Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.

2) Initial investigation

a. Tujuan

Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang

menimbulkan permasalahan.

b. Hasil

(33)

2014

7

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

3) Requirement analysis (determination of ideal systems)

a. Tujuan

Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang

ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem

saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).

b. Hasil

Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.

4) Generation of system alternatives

a. Tujuan

Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak

(gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.

b. Hasil

Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk

memperbaiki sistem.

5) Selection of proper system

a. Tujuan

Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi

terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell)

kepada management.

b. Hasil

Hasil-hasil dari studi sistem.

5. DESIGN

Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :

Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

(34)

2014

8

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

a. Output design

1) Tujuan

: Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.

2) Hasil

: Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

b. Input design

1) Tujuan

: Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke

sistem informasi.

2) Hasil

: Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

c. File design

1) Tujuan

: Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam

sistem informasi.

2) Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

6. IMPLEMENTATION

Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :

- Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang

sebenarnya

dari

sistem

informasi

yang

akan

dibangunnya

atau

dikembangkannya.

- Mengimplementasikan sistem yang baru.

- Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

a. Programming & testing

1) Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi

coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest

semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat

berjalan secara benar.

2) Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

(35)

2014

9

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

1) Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,

Persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp

pelatihan (buku-buku panduan sistem).

2) Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.

c. System changeover

1) Tujuan: Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi

yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team

designer ke pemakai siste (user organization).

(36)

2014

10

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

DETEKSI MASALAH SISTEM

(DETECTION OF SYSTEM PROBLEMS)

1. Permasalahan Sistem

Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan

seberapa

baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem

informasi mempunyai masalah, antara lain karena :

a. Waktu (overtime).

b. Lingkungan sistem yang berubah.

c. Perubahan prosedur operasional.

Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang

meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke

sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari

programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk

perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor).

Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yaitu :

- Relevansi (relevancy).

- Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor :

(a) Kelengkapan (completeness),

(b) kebenaran (correctness), dan keamanan (security).

(c) Ketepatan waktu (timeliness).

(d) Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan

(e) biaya (cost).

(f) Efisiensi (eficiency).

(g) Dapat dipercaya (reliability).

(h) Kegunaan (usability).

(37)

2014

11

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen

ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi

tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.

Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :

- Banyak laporan yang isinya terlalu panjang

- Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.

- Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.

- Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.

- Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan

disebarluaskan.

(a) Kelengkapan (completeness)

Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila

sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari

kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.

Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).

- Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian

formulirnya tidak lengkap.

- Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena

kesengajaan atau ketidaksengajaan.

- Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data

dari sumber-sumber dokumennya.

(b) Kebenaran (correctness)

Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus

dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :

- Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.

- Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.

(38)

2014

12

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

- Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.

- Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.

Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi

masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.

(c) Keamanan (security)

Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.

Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika

informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.

(d) Ketepatan waktu (timeliness)

Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :

- Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.

- Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas

kesalahan.

- Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.

- Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung

dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).

- Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.

- Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami

kenaikan.

- Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff

pemeliharaan program dan staff operasinya.

(e) Ekonomi (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya

waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian

akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan

pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut

(39)

2014

13

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek

secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja,

tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan

keuntungan sistem informasi yang didapat.

(f) Efisiensi (eficiency)

Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber

daya dalam proses produksinya.

Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory.

Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut.

Efisiensi dari sistem tersebut adalah :

100.000

--- = 20%

500.000

Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :

- Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).

- Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).

- Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).

- Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).

- Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of

programmers).

- Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).

(g) Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan

masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :

- Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika

(40)

2014

14

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

- Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata

karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.

- Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan

berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan

informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.

- Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.

- Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.

- Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi,

sehingga perlu menguranginya.

(h) Kegunaan (usability)

Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan

kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.

Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara

lain:

- Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.

- Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.

- Naiknya keluhan-keluhan pemakai.

- Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.

2. Information systems backlog

Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang

tidak langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya.

Tujuan uatma dari sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep

track of resources), sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya

record adalah sebuah masalah sistem yang serius. Sebagai analis, adalah penting

untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan (backlogs) dan

masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs.

(41)

2014

15

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat

terjadi :

- Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase).

- Penurunan kinerja (decreasing performance).

- Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover).

- System downtime.

- Transaction variances.

Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :

- Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).

- Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).

- Kenaikan biaya (increased costs).

- Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).

Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :

- Keluhan pemakai (user complaints).

- Perhatian top manajemen (top management concerns)

- Penunjuk jalan (scouting).

- Pengawas pemakai (user surveys).

- Pengawas (audits).

- Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).

3. Laporan awal masalah

Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh

sistem analis untuk studi awal (preliminary study).

Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk

menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan.

Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen

berikut:

(42)

2014

16

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

b. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.

c. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature).

d. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.

Tipe recommendation, terdiri dari :

1) Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.

2) Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.

3) Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai

dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah

sistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.

(43)

2014

17

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

4. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac

Millan Publishing Company, New York, 1991.

5. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,

Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

6. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac

Millan Publishing Company, New York, 1991.

(44)

2014

1

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

ANALISA DAN

PERANCANGAN

SISTEM

INFORMASI

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ilmu Komputer Sistem Informasi

03

87007 Team Dosen

(45)

2014

2

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id

Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem

Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML

Metodologi Siklus Hidup

1. SIKLUS HIDUP SISTEM

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu : a. Tahap Perencanaan

b. Tahap Analisis c. Tahap Rancangan d. Tahap Penerapan e. Tahap Penggunaan

Gambar

Gambar 1 : General Systems Life Cycle (GSLC)
Gambar  2 : Information Systems Life Cycle
Gambar 4. Diagram Tahapan Perancangan dari SLC  1.  Menyiapkan rancangan  sistem terinci 2
Gambar 6. Diagram Tahapan Penggunaan dari SLC
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan lingkungan pekarangan dengan ruang dalam yang berkaitan dengan ruang dalam hunian, hal ini dikarenakan pekarangan sebagai ruang dimana individu berada

Proses optimasi dengan menggunakan algoritma genetik pada waktu proses perencanaan, dapat digunakan untuk meningkatkan nilai direktivitas antena horn piramida tanpa

Sawi hijau mempunyai biomassa (berat kering) yang lebih besar ditranding- kan sawi putih dan > 2 kali biomassa kailan pada umur yang sama (6 minggu), sehingga lebih

Terdapat gambaran bahwa dengan latihan tendangan menggunakan handbox bergerak dan tidak bergerak dapat meningkatkan kecepatan tendangan dalam olahraga pencak silat

[r]

Berdasarkan pengertian diatas hematnya penulis menarik benang merahnya bahwa perpustakaan konvensional adalah suatu konsep ‘dunia teks’ yaitu pada perpustakaan

Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam pandangan Islam merupakan karunia dari Allah swt kepada manusia untuk digunakan sebagai kelangsungan hidup dan menjadikannya

Hasil bivariat dengan uji pearson chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan kejadian Postpartum Blues pada Ibu primipara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo