• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KURIKULUM SEKOLAHMENENGAHATAS BERBASISSEKOLAH TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYELENGGARAAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KURIKULUM SEKOLAHMENENGAHATAS BERBASISSEKOLAH TAHUN 2016"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat JenderalPendidikan Dasardan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PELATI

HAN

DAN

PENDAMPI

NGAN

KURI

KULUM

SEKOLAH

MENENGAH

ATAS

BERBASI

S

SEKOLAH

(2)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah i

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi 3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.

Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013 dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.

Besar harapan kami semoga naskah ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Jakarta, Maret 2016 Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 19610404 198503 1 003

(3)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Hukum 2

C. Tujuan 3

D. Sasaran 3

BAB II PELATIHAN KURKULUM SMA 4

A. Konsep Dasar Pelatihan 4

1. Pengertian 4 2. Tujuan Pelatihan 4 3. Prinsip Pelatihan 4 B. Pelaksanaan Pelatihan 5 1. Persiapan Pelatihan 5 2. Pelaksanaan Pelatihan 14

a. Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum SMA 14

b. Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum SMA 16

c. Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum SMA 17

d. Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA 19

3. Materi dan Alokasi Waktu Pelatihan 21

4. Penilaian Peserta 22

5. Sertifikasi 22

C. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab 1. Pengorgansasian

2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait

23 23 23 D. E. F. G.

Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Layanan Informasi Pembiayaan Pelatihan 24 25 26 26

BAB III PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA 27

A. Konsep Dasar 27 1. Pengertian 27 2. Tujuan 27 3. Prinsip Pendampingan 37 B. Pelaksanaan Pendampingan 28 1. Persiapan Pendampingan 28 2. Tahapan Pendampingan 30

C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Layanan Pengaduan 38

1. Monitoring dan Evaluasi 38

2. Pelaporan 38

3. Layanan Informasi 39

D. Pengorganisasia, Peran dan Tanggung Jawab Pendampingan 40

1. Pengorganisasian 40

2. Peran dan Tanggung Jawab Pendampingan 40

E. Pembiayaan Pendampingan 41

(4)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekap Data SMA Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun 2016 di 34 Provinsi 43 Lampiran 2 : Format Biodata Peserta Pelatihan Instruktur Nasional/Provinsi/

Kabupaten/Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA Tahun 2016 53

Lampiran 3 : Format Daftar Hadir Peserta Pelatihan Instruktur Nasional/Provinsi/

Kabupaten/Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA Tahun 2016 55

Lampiran 4 : Format Jurnal Kegiatan Pelatihan Instruktur Nasional/Provinsi/

Kabupaten/Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA Tahun 2016 56

Lampiran 5 : Format Evaluasi Peserta Terhadap Instruktur Pelatihan Instruktur Nasional/Provinsi/ Kabupaten/Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA

Tahun 2016 57

Lampiran 6 : Kerangka Laporan Pelatihan Instruktur Nasional/Provinsi/

Kabupaten/Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA Tahun 2016 58

Lampiran 7 : Format Agenda kegiatan On (selama 2 hari berdasarkan kesepakatan

dengan pihak sekolah) 59

Lampiran 8 : Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Hasil Perbaikan Permasalahan

Implementasi Kurikulum SMA Tahun 2016 60

Lampiran 9 : Format Jurnal Kegiatan Tim Pendamping Implementasi Kurikulum

SMA Tahun 2016 61

Lampiran 10 : Hasil Pengamatan Tim Pendamping Implementasi Kurikulum SMA

Tahun 2016 62

Lampiran 11 : Kerangka Laporan Pendampingan Kurikulum SMA tahun 2016

(5)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1 - 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA dalam prakteknya ditemukan banyak kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk SMA.

Penataan implementasi Kurikulum 2013 diantaranya adalah penyempurnaan konsep dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013.

Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA (17%) sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013 yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. SMA rintisan tersebut terdiri atas tiga kategori yaitu sasaran (1.163 SMA), mandiri (972 SMA), pelaksana Kurikulum 2013 satu semester yang telah diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (21 SMA). Setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Balitbang tersebut, dalam perkembangannya masih terdapat SMA yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 tiga semester tetapi tidak masuk dalam daftar keputusan tersebut, dan terdapat beberapa SMA yang masuk dalam keputusan tersebut tetapi kembali ke Kurikulum 2006.

Berdasarkan tahapan implementasi yang sudah direncanakan, pada tahun pelajaran 2016/2017, jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 akan diperbanyak menjadi 25,00% dan diperluas ke seluruh kabupaten/kota. Terkait dengan hal tersebut jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 akan ditambah sebanyak 2.049 SMA yang berada di 488 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Sehingga jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 menjadi 4.300 SMA (33,47%). Terhadap 2.049 SMA pelaksana Kurikulum 2013 tersebut, pada tahun anggaran 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bersama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

(6)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2 - 65 Agar pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik dan berhasil, maka disusun Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum SMA Tahun 2016 sebagai acuan bagi pihak terkait dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional;

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

(7)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3 - 65 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 tahun2014 tentang

Evaluasi Kurikulum.

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

27. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

C. Tujuan

Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum SMA merupakan pedoman bagi para pihak untuk mengorganisasikan dan melaksanakan pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum SMA tahun 2016.

D. Sasaran

Sasaran panduan ini adalah pelaksana kegiatan pelatihan dan pendampingan yaitu Direktorat Pembinaan SMA, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, SMA Induk Klaster, SMA pelaksana Kurikulum SMA, dan instruktur.

(8)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4 - 65

BAB II

PELATIHAN KURIKULUM SMA

A. Konsep Dasar Pelatihan

1. Pengertian a. Pelatihan

Pelatihan adalah proses pemberian bantuan penguatan pemahaman dan pelaksanaan Kurikulum SMA yang dilakukan oleh instruktur kepada peserta pelatihan agar tahu, mau dan mampu menerapkan pembelajaran di sekolah.

b. Instruktur

Instruktur adalah personil yang membimbing/melatih peserta dalam kegiatan pelatihan Kurikulum SMA.

c. Peserta

Peserta adalah personil dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas, staf Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kriteria yang telah ditetapkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas untuk mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum SMA.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, tujuan umum pelatihan dan pendampingan kurikulum adalah meningkatkan kompetensi dan penyiapan pelaksanaan Kurikulum SMA.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi peserta dalam: 1) Menganalisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian meliputi:

 Dokumen: SKL, KI-KD dan pedoman mata pelajaran

 Materi dalam buku pelajaran

 Penerapan model pembelajaran

 Penilaian hasil belajar

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Mempraktikkan pembelajaran dan penilaian serta mereviu hasil praktik 4) Mempraktikkan pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar 3. Prinsip Pelatihan

a. Taat Azas

Pelatihan Kurikulum SMA dilaksanakan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Berbasis Kompetensi

Pelatihan Kurikulum SMA merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan, oleh karena itu Pelatihan ini menitikberatkan penguasaan peserta terhadap kompetensi materi yang dilatihkan.

(9)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5 - 65 c. Profesional

Pelatihan Kurikulum SMA dilakukan secara profesional mulai dari pemilihan peserta, penentuan tempat pelatihan, narasumber dan instruktur yang kompeten, fasilitas serta target waktu yang ditentukan sesuai dengan panduan.

d. Transparan

Proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelatihan dilakukan terbuka dan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

e. Berkeadilan

Semua Guru Kelas X mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta dan diberikan pelayanan yang sama dalam Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum SMA.

B. Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan Pelatihan Kurikulum SMA tahun 2016 dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

1. Persiapan Pelatihan

a. Penetapan SMA Pelaksana Kurikulum tahun 2016

Direktorat Pembinaan SMA menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 sebesar 16% dari 12.849 SMA yaitu 2.049 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 488 kabupaten/kota.

Sasaran SMA Pelaksana Kurikulum tahun 2015 sebanyak 1.163 SMA (9%), berdasarkan sesuai dengan SK Kepala Balitbang Kemendikbud Nomor : 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

Kuota tersebut disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk didistribusikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria umum sebagai berikut:

1) Pembagian kuota ke kabupaten/kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan mempertimbangkan kemudahan akses perjalanan dan komunikasi;

2) Jumlah SMA yang berakreditasi A;

3) Dukungan dan komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Kurikulum SMA.

• Penetapan SMA Pelaksana Kurikulum tahun 2016 • Penyusunan Silabus Pelatihan • Penyusunan Materi Pelatihan • Koordinasi Pelaksanaan

Pelatihan dan Pendampingan dengan LPMP

• Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum SMA

• Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum SMA • Pelatihan Instruktur Provinsi

Kurikulum SMA

• Pelatihan Instruktur Kab/ Kota Kurikulum SMA • Pelatihan Guru Sasaran

Kurikulum SMA

Dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bersama dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota

Persiapan

(10)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6 - 65 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan nama SMA berdasarkan kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan SMA dengan kriteria sebagai berikut:

1. Akreditasi A atau B khusus pada kabupaten/kota yang belum memiliki SMA berakreditasi A;

2. Tersedia guru untuk semua mata pelajaran; 3. Jumlah ruang kelas sesuai rombongan belajar;

4. Memiliki sarana laboratorium dan perpustakaan yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran;

5. Diutamakan yang memiliki akses internet memadai, kecuali untuk daerah tertentu yang belum terjangkau akses internet;

6. Mendapat dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi setempat dalam pembinaan dan pendanaan implementasi Kurikulum SMA;

7. Mendapat dukungan dari Komite Sekolah untuk melaksanakan Kurikulum SMA;

8. Kesiapan sekolah untuk melaksanakan dan mensukseskan Kurikulum SMA. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirim SMA terpilih ke Dinas Pendidikan Provinsi. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan ke Direktorat Pembinaan SMA untuk ditetapkan sebagai SMA pelaksana Kurikulum tahun pelajaran 2016/2017.

Direktorat Pembinaan SMA bersama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan menggunakan hasil penetapan tersebut sebagai dasar pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan.

b. Penyusunan Silabus

Silabus merupakan rancangan materi dan penyajian materi pelatihan. Silabus pelatihan Kurikulum SMA bagi instruktur dan guru sasaran memuat kompetensi, uraian materi dan metode pelatihan sebagai berikut.

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian MATERI UMUM 1.1 Melaksanakan Pembelajaran Aktif a. Mendeskripsikan konsep pembelajaran aktif b. Menjelaskan model pembelajaran aktif Pembelajaran aktif a. Konsep pembelajaran aktif b. Model pembeljaran aktif Kegiatan: a. Penjelasan substan si pembelajaran aktif

b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir

(11)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian

1.2 Mendeskripsikan konsep dan strategi implementasi gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Memahami arah kebija

kan Gerakan Penum buhan Budi Pekerti b. Menjelaskan kebijakan

dan substansi penum buhan budi pekerti c. Menggambarkan

strategi implemen tasi penumbuhan budi pekerti

d. Menjelaskan kebijakan dan substansi sekolah aman

e. Menggambarkan strategi implementasi sekolah aman

Gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Kebijakan dan konsep

penumbuhan budi pekerti

b. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam jenis kegiatan gerakan penumbuhan budi pekerti.

c. Implementasi penumbuhan budi pekerti di sekolah d. Kebijakan dan konsep

sekolah aman e. Implementasi sekolah aman Kegiatan: a. Penjelasan substansi gerakan penumbuhan budi pekerti

b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.3 Mendeskripsikan implementasi kebijakan dan dinamika perkembangan kurikulum a. Menguraikan arah kebi jakan Kurikulum SMA b. Mendeskripsikan substansi pengembang an Kurikulum SMA c. Mendeskripsikan strategi implementasi Kurikulum SMA

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum a. Arah kebijakan Kurikulum SMA b. Perangkat Kurikulum SMA Perbaikan c. Strategi implementasi Kurikulum SMA Kegiatan: a. Penjelasan subs tansi kebijakan dan dinamika perkem bangan kurikulum b. Diskusi dan tanya

jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.4 Mendeskripsikan dan

menerapkan literasi dalam pembelajaran

a. Memahami kebijakan dan konsep literasi sekolah b. Menjelaskan strategi implementasi gerakan literasi sekolah c. Menerapkan litersi dalam pembelajaran

Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran

a. Kebijakan dan konsep gerakan literasi sekolah b. Strategi implementasi gerakan literasi sekolah c. Literasi dalam pembelajaran Kegiatan: a. Penjelasan subs tansi Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran b. Diskusi dan tanya

jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.5 Mendeskripsikan kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian a. Menguraikan kompetensi siswa (SKL dan KI/KD) b. Menguraikan pengembangan materi untuk mencapai kompetensi c. Menguraikan model-Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian a. Standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar b. Pengembangan materi pembelajaran c. Model-model pembelajaran d. Sistem penilaian Kegiatan: a. Penjelasan substansi kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses

(12)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian

1.2 Mendeskripsikan konsep dan strategi implementasi gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Memahami arah kebija

kan Gerakan Penum buhan Budi Pekerti b. Menjelaskan kebijakan

dan substansi penum buhan budi pekerti c. Menggambarkan

strategi implemen tasi penumbuhan budi pekerti

d. Menjelaskan kebijakan dan substansi sekolah aman

e. Menggambarkan strategi implementasi sekolah aman

Gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Kebijakan dan konsep

penumbuhan budi pekerti

b. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam jenis kegiatan gerakan penumbuhan budi pekerti.

c. Implementasi penumbuhan budi pekerti di sekolah d. Kebijakan dan konsep

sekolah aman e. Implementasi sekolah aman Kegiatan: a. Penjelasan substansi gerakan penumbuhan budi pekerti

b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir model pembelajaran d. Menguraikan sistem

penilaian peserta didik

peserta didik c. Tes akhir

1.6 Mendeskripsikan peran

keluarga dalam pembelajaran siswa

Peran keluarga dalam

pembelajaran siswa Kegiatan: a. Penjelasan substansi peran keluarga dalam pembelajaran siswa b. Diskusi dan tanya

jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.7 Melaksanakan pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah a. Menjelaskan tahapan, materi dan strategi pelatihan Kurikulum 2013

b. Menjelaskan tahapan, materi dan strategi pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah. a. Pelatihan Kurikulum 2013 b. Pendampingan Kurikulum 2013 Kegiatan: a. Penjelasan substansi penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah b. Diskusi dan tanya

jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir

(13)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian MATERI POKOK

2.1 a. Menganalisis Dokumen

SKL, KI-KD, dan Silabus

 Menyusun keterkaitan antara domain Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan  Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus

 Keterkaitan antara SKL, KI-KD, dan Silabus  Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Kegiatan:  Mengkaji dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus

 Diskusi kelas dengan menggunakan bahan tayang (ppt)  Diskusi kelompok untuk mengerjakan tugas Tehnik Penilaian: Penilaian Produk; Hasil analisis KI-KD dan silabus sesuai tahapan penyajian indikator. b. Mengembangkan

Materi Pembelajaran

 Menentukan alat belajar yang sesuai dengan sumber belajar dan materi pembelajaran

 Mengembangkan

materi yang mendorong siswa untuk berpikir HOTS

 Mengembangkan

materi muatan lokal yang terintegrasi dalam materi pembelajaran  Menganalisis kompetensi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan b. Pengembangan Materi Pembelajaran  Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan.

 Penekanan pada high

order thinking skills.

 Integrasi materi muatan lokal dalam materi pembelajaran  Aktualisasi kompetensi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan Kegiatan:

 Mengkaji buku teks

 Mengkaji materi dalam modul dan sumber lain sesuai bahan bacaan yang dianjurkan  Mengembangkan materi pembelajaran dalam diskusi kelompok Tehnik penilaian: Penilaian produk tentang pengembangan materi pembelajaran sesuai IPK yang dikembangkangkan, materi dalam silabus, dan materi yang serupa dengan materi dalam buku teks

c. Menganalisis materi dalam buku teks pelajaran  Menentukan materi esensial  Menentukan materi remedial  Menentukan materi pengayaan  Mengembangkan materi pembelajar an yang serupa dengan yang ter tuang dalam buku

c. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)  Materi esensial  Materi remedial  Materi pengayaan  Pengembangan materi pembelajaran yang serupa dengan yang tertuang dalam buku

(14)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian d. Mengalisis penerapan model pembelajaran  Menganalisis prinsip dan karakteristik pembelajaran  Menentukan model pembelajaran yang tepat  Menerapkan model-model pembelajaran d. Analisis penerapan model pembelajaran:  Karakteristik Pembelajaran  Model-model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik  Pemilihan model pembelajaran yang tepat Kegiatan:  Mengkaji materi dalam modul dan sumber lain yang dianjurkan  Diskusi kelas menggunakan ppt  Diskusi secara berkelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan  Mempresentasikan hasil diskusi Tehnik Penilaian: Penilaian Produk tentang penerapan salah satu model pembelajaran e. Mengalisis Penilaian

Hasil Belajar

 Menyusun instrumen penilaian sesuai IPK yang dikembangkan  Menganalisis penilaian hasil belajar  Memanfaatkan hasil analisis penilaian hasil belajar

e. Analisis Penilaian Hasil Belajar

 Penilaian oleh guru

 Penilaian antar peserta didik  Analisis Penilaian: - Langkah-langkah analisis - Contoh hasil anlisis  Pemanfaatan hasil analisis: - Remedial dan pengayaan Kegiatan:  Mengakaji materi dalam modul dan Panduan Penilaian

 Melaksanakan praktik menganalisis hasil belajar dengan menggunakan data yang tersedia di modul masing-masing mata pelajaran Tehnik Penilaian: Penilaian produk menyusun program remedial dan pengayaan 2.2 Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Mendeskripsikan prinsip penyusunan RPP b. Mengidentifikasi sistimatika RPP c. Merumuskan indikator pencapaian KD d. Menentukan materi ajar e. Menentukan langkah /kegiatan pembelajaran f. Menyiapkan media pembelajaran

g. Merancang bentuk dan strategi penilaian h. Menyusun RPP i. Menelaah RPP Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Permendikbud No 103 Tahun 2014 b. Prinsip penyusunan RPP c. Sistimatika RPP d. RPP e. Telaah RPP Kegiatan: a. Mengkaji Sistimatika RPP sesuai Permendikbud No 103 Tahun 2014 b. Menerapkan hasil latihan modul 1 (analisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian) dalam menyusun RPP c. Menyusun RPP d. Melakukan telaah RPP yang sudah disusun

(15)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian Tehnik Penilaian: Penilaian Produk; a. Menyusun RPP sesuai mata pelajaran yang diampu (1 KD) b. Menelaah RPP c. Penilaian unjuk kerja d. Menyajikan RPP dan hasil telaah RPP 1.3. Melaksanakan Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Melaksanakan Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, kreatif, dan inovatif.

b. Melaksanakan Penilaian proses dan hasil pembelajaran secara autentik c. Menelaah hasil praktik

pembelajaran dan penilaian

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Model Pembelajaran b. Praktik Penilaian c. Teknik Penilaian d. Review hasil praktik

Kegiatan: a. Mengamati Video Pembelajaran b. Secara berkelompok membahas Praktik pembelajaran dan penilaian dalam video dengan menggunakan tabel analisis yang disiapkan c. Meriview Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) oleh masing-masing peserta sesuai mata pelajaran yang diampunya berdasarkan Kurikulum 2013 untuk bahan praktik d. Melakukan simulasi praktik pembelajaran dan penilaian dalam micro teaching

sesuai waktu yang ditetapkan e. Secara berkelompok mereview praktik pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan f. Melakukan refleksi atas aktivitas praktik pembelajaran Tehnik Penilaian: Praktik/unjuk kerja

(16)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12 - 65

No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian

1.4. Melaksanakan simulasi Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar

a. Melaksanakan pengolahan hasil belajar

b. Melaksanakan

pelaporan hasil belajar c. Menelaah hasil praktik

pengolahan dan pelaporan

a. Simulasi Pengolahan nilai pada aspek:

- Pengetahuan - Keterampilan - Sikap

b. Simulasi mengolah nilai raport dan menuliskan deskripsi (leger)

c. Simulasi Penyusunan dan membuat laporan Hasil Belajar (LHBPD) Kegiatan: a. Membaca modul panduan pengelolaan dan pelaporan hasil belajar b. Mendiskusikan pengelolaan dan pelaporan hasil belajar c. Mengamati contoh pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang dise diakan dalam modul dengan mengguna kan tabel analisis

d. Berlatih mengolah dan melaporkan hasil belajar dengan menggunakan data praktik mengajar Tehnik Penilaian: Praktik/unjuk kerja

MATERI PENUNJANG

3.1 Mampu mengikuti test

awal Test Awal Pilihan Ganda

3.2 Mampu meningkatkan

nilai hasil test dari test awal ke test akhir

Test Akhir Pilihan Ganda

3.3 Memahami kebijakan peningkatan mutu pendidikan Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan (Pembukaan) Ceramah

3.4 Memahami dan mampu

mereview dan evaluasi pelatihan dan

pendampingan

Review dan Evaluasi Pelatihan dan

Pendampingan (Penutup)

Ceramah

b. Penyiapan Materi Pelatihan

Agar pelatihan terselenggara secara terstandar dan meminimalisir distorsi kualitas, maka diperlukan modul yang terstandar. Modul dikembangkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Secara substansial memuat berbagai informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

2) Disusun menggunakan format modul yang sistematis.

3) Disusun menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah dipahami. 4) Dilengkapi dengan ilustrasi dan contoh praktis untuk membantu dalam

memahami substansi dengan lebih mudah. c. Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum SMA

1) Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum SMA adalah kegiatan penyiapan Narasumber Nasional yang akan ditugaskan pada Pelatihan Instruktur Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Guru Sasaran.

(17)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13 - 65 2) Pelatihan ini dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 3) Pelaksanaan : 10 s.d 13 Maret 2016

4) Tempat pelaksanaan : Bumi Tapos Resort Bogor, Jalan Veteran III No. 16 Cibedug Bogor, Jawa Barat.

5) Materi dan alokasi waktu pelatihan sebagai berikut:

No. Materi Jam @ 45’ Narasumber/ Instruktur A. Materi Umum 4

1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan

Kurikulum 2 Kepala Balitbang

2 a. Perkenalam Tim Fasilitator b. Ice-Breaker

c. Penyepakatan

2 Tim ToT Paska

B. Materi Pokok 30

1 Memahami "Belajar" 3 Tim ToT Paska

2 Memahami Otak Sebagai "Mesin" Belajar 9 Tim ToT Paska

3 Fasilitasi Sebagai Faktor Krusial Dalam

Membangun Pemahaman 3 Tim ToT Paska

4 a. Ranah Aplikasi

b. Praktik Merancang Kegiatan Belajar Ramah Otak

6 Tim ToT Paska

5 Penguasaan Substansi Pelatihan 9 Tim Pengembang SMA

C. Materi Penunjang 4

1 Pembukaan 2 Dirjen Dikdasmen

2 Penutupan 2 Direktur PSMA

Jumlah 38

6) Narasumber/Instruktur

Narasumber/Instruktur yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini berasal dari unsur Perguruan Tinggi, Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kemendikbud, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Direktorat Pembinaan SMA dan Tim Pengembang Kurikulum SMA.

7) Peserta

Peserta terdiri atas unsur:

a) Direktorat Pembinaan SMA, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), dan yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan Kurikulum SMA.

b) Lembaga Keagamaan yang terlibat dalam pengembangan modul pelatihan Kurikulum SMA.

c) Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan unsur Perguruan Tinggi, lembaga keagamaan yang berperan dalam pengembangan modul pelatihan Kurikulum SMA bersama TPK (Tim Pengembang Kurikulum) Direktorat Pembinaan SMA, dengan kriteria sebagai berikut:

 Pendidikan minimal S1 dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun.

 Pernah mengikuti Pelatihan Kurikulum SMA.

 Kreatif dan inovatif dalam pengembangan pembelajajaran.

 Memiliki kemampuan menjelaskan substansi dan permasalahan implementasi Kurikulum SMA.

 Mampu mengoperasikan program office (word, excel, power point) dan internet.

(18)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14 - 65

 Bersedia melaksanakan tugas sebagai Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota dan Instruktur Guru Sasaran pada pelatihan Kurikulum SMA tahun 2016.

8) Hasil Kegiatan

Kegiatan ini menghasilkan Narasumber Nasional yang siap ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Instruktur Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Guru Sasaran Kurikulum SMA.

2. Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan Kurikulum SMA dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap sebagaimana alur berikut:

a. Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum SMA

Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Nasional (IN) Kurikulum SMA yang akan ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Instruktur Provinsi/ Kabupaten-Kota/Guru Sasaran Kurikulum SMA dan sebagai pendamping. Pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi sebagai berikut:

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.

2) Waktu dan Tempat

Pelatihan dilaksanakan pada minggu ke-3 Maret 2016 selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit, di Jakarta.

3) Narasumber/Fasilitator

Narasumber berasal dari unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Balitbang Kemendikbud, Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, dan Dosen serta Perancang Pelatihan.

4) Peserta

Peserta sebanyak 224 orang mewakili 31 mata pelajaran.

a) Unsur : Pengawas/Kepala Sekolah/Guru/Penulis Buku/Penulis KI dan KD/Penulis Silabus/Penulis Pedoman Mapel/dosen PT/WI LPMP dari 31 mapel SMA (diutamakan yang mengajar Kelas X) dan Dit. PSMA/Yayasan Pendidikan. Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum SMA Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum SMA Pelatihan Instruktur Kab./Kota Kurikulum SMA Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA

1. Peserta : 224 orang terdiri atas unsur 31 guru mapel 2. Pelatih : Instruktur Inti 3. Unsur: Pengembang,

Praktisi, Akademisi, Manajemen 4. Ditugaskan melatih

Instruktur Provinsi s.d Guru Sasaran dan pendampingan 5. Pelaksana: Dit. PSMA 6. Tanggal: 20-24 Maret 2016

1. Peserta : 1.156 orang terdiri atas 31 guru mapel dari 34 provinsi 2. Pelatih : Instruktur

Nasional dan Narasumber nasional

3. Unsur per provinsi: 31 guru mapel Kls X diutamakan, Kasikur Dinas Pendidikan Provinsi, WI LPMP

4. Ditugaskan melatih Tingkat Kab/Kota s.d Guru Sasaran dan

pendampingan 5. Pelaksana: Dit. PSMA (7 region)

6. Tanggal: 28 Maret-22 April 2016

1. Peserta: 10.945 orang 2. Pelatih: Instruktur Provinsi 3. Unsur per klaster: 18 guru

mapel Kls X, 1 org pengawas kab./kota, 1 org kasek induk klaster

4. Ditugaskan melatih Guru Sasaran dan Pendampingan 5. Pelaksana: 33 LPMP 6. Tanggal: 11 April-14 Mei

2016 1. Peserta: 49.580 orangberasal dari 2.049 SMA (2016) dan 2.251 SMA (2015) 2. Unsur 2.049 SMA: 22 guru maple Kls X 3. Unsur 2,251 SMA: 2

org (kasek dan wakakur) 4. Pelatih: Instruktur Kab./Kota, Provinsi, Nasional, Narasumber Nasional 5. Ditugaskan melakukan IHT di sekolahnya 6. Pelaksana: LPMP dan Induk Klaster 7. Tanggal: 25 April-28 Mei 2016

(19)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15 - 65 b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/ provinsi

kabupaten/kota/sekolah.

c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan Kurikulum 2013.

d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet.

e) Memiliki rekam jejak yang baik.

f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan yang baik.

g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Guru Sasaran.

Peserta berdasarkan mata pelajaran:

Mata Pelajaran Peserta Jumlah

Umu

m A

1 Pendidikan Agaman Islam dan Budi Pekerti 6

2 Pendidikan Agaman Kristen dan Budi Pekerti 6

3 Pendidikan Agaman Katolik dan Budi Pekerti 6

4 Pendidikan Agaman Hindu dan Budi Pekerti 6

5 Pendidikan Agaman Budha dan Budi Pekerti 6

6 Pendidikan Agaman Khonghucu dan Budi Pekerti 6

7 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6

8 Bahasa Indonesia 6 9 Sejarah Indonesia 6 10 Matematika 6 11 Bahasa Inggris 6 Umu m B 12 Seni Budaya 6

13 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 6

14 Prakarya dan Kewirausahaan 6

MI PA 15 Matematika 6 16 Biologi 6 17 Fisika 6 18 Kimia 6 IPS 19 Geografi 6 20 Sejarah 6 21 Ekonomi 6 22 Sosiologi 6 Ba h as a d an Bu d ay

a 23 24 Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Inggris 6 6

25 Antropologi 6

26 Bahasa dan Sastra Arab 6

27 Bahasa dan Sastra Perancis 6

28 Bahasa dan Sastra Jerman 6

29 Bahasa dan Sastra Jepang 6

30 Bahasa dan Sastra Mandarin 6

31 Bahasa dan Sastra Korea 6

Jumlah 186

Unsur Dit. PSMA/LPMP/Yayasan Pendidikan 38

Total 224

Peserta dipilih dan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Peserta merupakan representasi dari 31 mata pelajaran, Direktorat Pembinaan SMA/Yayasan Pendidikan.

(20)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16 - 65 b. Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum SMA

Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Provinsi (IP) Kurikulum SMA yang akan ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum SMA. Pelatihan Instruktur Provinsi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi sebagai berikut :

1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.

2) Waktu dan Tempat

Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit dalam 7 angkatan dengan waktu dan tempat sebagai berikut:

Region Tanggal Tempat Provinsi

1 11-15 April 2016 Medan Sumut, Aceh, Babel, Kepri, dan Riau 2 12-16 April 2016 Surabaya Jatim, NTT, Bali, NTB, dan Papua

Barat

3 18-22 April 2016 Jakarta Jabar, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Sumbar

4 19-23 April 2016 Yogyakarta DI Yogyakarta, Jateng, Kalbar, Kaltim, dan Kaltara

5 25-29 April 2016 Makassar Sulsel, Gorontalo, Sulut, Sulbar, dan Sulteng

6 26-30 April 2016 Jakarta DKI Jakarta, Kalsel, Papua, dan Sultra

7 26-30 April 2016 Jakarta Banten, Kalteng, Maluku, Malut dan Sumsel

3) Narasumber/Instruktur

Unsur narasumber/instruktur pelatihan berasal dari : a) Direktorat Pembinaan SMA;

b) Pusat Kurikulum dan Perbukuan; c) Pusat Penilaian Pendidikan;

d) Instruktur Nasional/Narasumber Nasional. 4) Peserta

Jumlah peserta 1.154 orang dari 34 provinsi dan 33 LPMP

a) Unsur : Kasikur Dinas Pendidikan Provinsi; Pengawas/Kepala Sekolah/ Guru dari 31 mapel (diutamakan yang mengajar Kelas X); dan Widyaiswara/Staf LPMP.

b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat atau tingat provinsi atau tingkat kabupaten/kota atau sekolah.

c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan Kurikulum SMA.

d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet.

e) Memiliki rekam jejak yang baik.

f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi yang baik. g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada pelatihan Tim

Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau Pelatihan Guru Sasaran.

(21)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17 - 65 Peserta per provinsi, sebagai berikut:

No. Provinsi Peserta Jml No. Provinsi Peserta Jml

1 Aceh 34 19 Lampung 34

2 Bali 34 20 Maluku 34

3 Bangka Belitung 34 21 Maluku Utara 34

4 Banten 34 22 Nusa Tenggara Barat 34

5 Bengkulu 34 23 Nusa Tenggara Timur 34

6 DI Yogyakarta 34 24 Papua 34

7 DKI Jakarta 34 25 Papua Barat 34

8 Gorontalo 34 26 Riau 34

9 Jambi 34 27 Sulawesi Barat 34

10 Jawa Barat 34 28 Sulawesi Selatan 34

11 Jawa Tengah 34 29 Sulawesi Tengah 34

12 Jawa Timur 34 30 Sulawesi Tenggara 34

13 Kalimantan Barat 34 31 Sulawesi Utara 34

14 Kalimantan Selatan 34 32 Sumatera Barat 34

15 Kalimantan Tengah 34 33 Sumatera Selatan 34

16 Kalimantan Timur 34 34 Sumatera Utara 34

17 Kalimantan Utara 32 Jumlah 1.154

18 Kepulauan Riau 34

c. Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum SMA

Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Guru Sasaran dan sekaligus sebagai Pendamping Kurikulum di SMA Sasaran. Pelatihan dilaksanakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut:

1) Tujuan

a) Meningkatkan kemampuan teknis implementasi Kurikulum SMA dan strategi pendampingan Kurikulum SMA.

b) Asistensi pelaksanaan pendampingan dan penandatanganan naskah kerjasama Bantuan Pemerintah Pendampingan Implementasi Kurikulum SMA bagi Kepala SMA Induk Klaster.

2) Waktu dan Tempat

Pelatihan dilaksanakan di LPMP selama 5 hari setara dengan 52 jam @ 45 menit, rentang waktu tanggal 11 April s.d. 14 Mei 2016.

3) Narasumber

Narasumber adalah Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional dan/atau Narasumber Nasional Kurikulum SMA.

4) Peserta

Jumlah peserta 10.945 orang dari 549 Induk Klaster.

a) Unsur : 18 guru mapel kelas X terbaik dari SMA dari satu klaster, 1 Kepala SMA Induk Klaster, dan 1 pengawas kabupaten/kota

b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah

c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet

d) Memiliki rekam jejak yang baik

(22)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18 - 65 f) Siap ditugaskan sebagai fasilitator pada Pelatihan Guru Sasaran di

Induk Klaster yang bersangkutan

g) Siap ditugaskan sebagai Petugas Pendamping di SMA dalam klaster yang bersangkutan

Jika sekolah pada Klaster tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota dua mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain.

Peserta dari Kalimantan Utara dilatih di LPMP Kalimantan Timur

Peserta per provinsi

No. Provinsi Kab/ Jml Kota SMA Sasaran 2016 Klaster 2016 Unsur Peserta Penga was Kasek Induk Klaster Guru : 18*) Mapel/ Klaster Jml Peserta 1 Aceh 23 74 22 23 22 396 441 2 Bali 9 21 5 9 5 90 104 3 Bangka Belitung 7 9 3 7 3 54 64 4 Banten 8 86 16 8 16 288 312 5 Bengkulu 10 21 4 10 4 72 86 6 DI Yogyakarta 5 25 5 5 5 90 100 7 DKI Jakarta 6 32 6 6 6 108 120 8 Gorontalo 6 8 2 6 2 36 44 9 Jambi 11 36 7 11 7 126 144 10 Jawa Barat 27 213 50 27 50 900 977 11 Jawa Tengah 35 117 30 35 30 540 605 12 Jawa Timur 38 215 52 38 52 936 1,026 13 Kalimantan Barat 14 70 17 14 17 306 337 14 Kalimantan Selatan 13 32 9 13 9 162 184 15 Kalimantan Tengah 14 44 13 14 13 234 261 16 Kalimantan Timr 10 28 11 10 11 198 219 17 Kalimantan Utara 5 9 4 5 4 72 81 18 Kepulauan Riau 7 17 5 7 5 90 102 19 Lampung 15 82 22 15 22 396 433 20 Maluku 11 47 14 11 14 252 277 21 Maluku Utara 10 33 11 10 11 198 219 22 NTB 10 44 12 10 12 216 238 23 NTT 22 91 25 22 25 450 497 24 Papua 29 38 29 29 29 522 580 25 Papua Barat 13 21 13 13 13 234 260 26 Riau 12 70 17 12 17 306 335 27 Sulawesi Barat 6 13 3 6 3 54 63 28 Sulawesi Selatan 24 101 27 24 27 486 537 29 Sulawesi Tengah 13 36 11 13 11 198 222 30 Sulawesi Tenggara 17 51 16 17 16 288 321 31 Sulawesi Utara 15 39 12 15 12 216 243 32 Sumatera Barat 19 48 12 19 12 216 247 33 Sumatera Selatan 17 97 22 17 22 396 435 34 Sumatera Utara 33 181 42 33 42 756 831 JUMLAH 514 2,049 549 514 549 9,882 10,945

Peserta per klaster mewakili 18 mapel berasal dari SMA anggota klaster yang diseleksi dan diusulkan oleh SMA Induk Klaster ke LPMP. Dipilih guru terbaik dari klaster yang bersangkutan karena akan ditugaskan sebagai fasilitator pada Pelatihan Guru Sasaran dan sebagai Petugas Pendamping pada kegiatan Pendampingan.

(23)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19 - 65 Rincian 18 guru mata pelajaran Kelas X

Mata Pelajaran Jumlah Peserta

Umu

m A

1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1

2 Pendidikan Agama Lainnya 1

3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1

4 Bahasa Indonesia 1 5 Sejarah Indonesia 1 6 Matematika 1 7 Bahasa Inggris 1 Umu m B 8 Seni Budaya 1

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 1

10 Prakrya dan Kewirausahaan 1

MI PA 11 Matematika*) - 12 Biologi 1 13 Fisika 1 14 Kimia 1 IPS 15 Geografi 1 16 Sejarah*) - 17 Ekonomi 1 18 Sosiologi 1 Bh s d an Bu d aya

19 Bahasa dan Sastra Indonesia*) -

20 Bahasa dan Sastra Inggris*) -

21 Antropologi 1

22 Bahasa dan Sastra Lainnya 1

Jumlah 18

5) Penyelenggaraan Di LPMP

a) Peserta dikelompokkan berdasarkan matapelajaran;

b) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster dan Pengawas disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang pernah diampu; c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang;

d) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster pada saat materi praktik Pembelajaran dan Pengolahan Nilai mengikuti sesi tersendiri tentang "Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SMA dan

penandatanganan naskah kerjasama pelaksanaan Bantuan

Pemerintah";

e) Dalam kondisi tertentu dengan mempertimbangkan jumlah dan letak geografis SMA Induk Klaster, LPMP dapat melaksanakan Pelatihan Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota sekaligus Pelatihan Guru Sasaran yang bertempat di LPMP;

f) Jumlah peserta per angkatan diatur oleh LPMP sesuai dengan kapasitas LPMP dalam menampung peserta.

d. Pelatihan Guru Sasaran

Pelatihan ini untuk melatih Guru Kelas X dari 2.049 SMA Sasaran tahun 2016/2017 dan SMA Sasaran tahun 2015/2016. Pelatihan diselenggarakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut:

*) Diwakili oleh mata pelajaran Kelompok A : Bahasa Indonesia, Sejarah Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris (atau sebaliknya, atau campuran)

(24)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20 - 65 1) Tujuan

Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.

2) Waktu dan Tempat

Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit mulai 25 April sampai dengan 4 Juni 2016, bertempat di SMA Induk Klaster dan/atau LPMP, sesuai kondisi dan jumlah SMA Sasaran.

3) Narasumber/Instruktur

Narasumber/Instruktur adalah Instruktur Kabupaten/Kota atau Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional dan/atau Narasumber Nasional.

4) Peserta

Jumlah peserta sebanyak 49.580 orang

a) Unsur : 22 guru mapel Kelas X dari 2.049 SMA tahun 2016 dan 2 orang dari 2.251 SMA tahun 2015.

b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah.

c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet.

d) Memiliki rekam jejak yang baik.

e) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi dengan baik. f) Siap ditugaskan sebagai instruktur pada kegiatan IHT di sekolah

masing-masing.

Peserta pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA No Provinsi Kab/Jml

Kota SMA 2015

Sasaran 2016 Peserta Pelatihan Guru Sasaran

Kab/ Kota SMA Klas ter (22 Mapel/ SMA 2016) (2 Org/ SMA 2015) Jml 1 Aceh 23 105 18 74 22 1,628 210 1,838 2 Bali 9 50 8 21 5 462 100 562 3 Bangka Belitung 7 19 6 9 3 198 38 236 4 Banten 8 58 8 86 16 1,892 116 2,008 5 Bengkulu 10 22 10 21 4 462 44 506 6 Di Yogyakarta 5 29 5 25 5 550 58 608 7 DKI Jakarta 6 306 5 32 6 704 612 1,316 8 Gorontalo 6 13 6 8 2 176 26 202 9 Jambi 11 25 11 36 7 792 50 842 10 Jawa Barat 27 364 27 213 50 4,686 728 5,414 11 Jawa Tengah 35 251 30 117 30 2,574 502 3,076 12 Jawa Timur 38 352 33 215 52 4,730 704 5,434 13 Kalimantan Barat 14 21 14 70 17 1,540 42 1,582 14 Kalimantan Selatan 13 19 13 32 9 704 38 742 15 Kalimantan Tengah 14 6 14 44 13 968 12 980 16 Kalimantan Timur 10 66 8 28 11 616 132 748 17 Kalimantan Utara 5 9 5 9 4 198 18 216 18 Kepulauan Riau 7 25 6 17 5 374 50 424 19 Lampung 15 42 15 82 22 1,804 84 1,888 20 Maluku 11 6 11 47 14 1,034 12 1,046 21 Maluku Utara 10 8 10 33 11 726 16 742 22 NTB 10 71 8 44 12 968 142 1,110 23 NTT 22 10 22 91 25 2,002 20 2,022 24 Papua 29 13 29 38 29 836 26 862 25 Papua Barat 13 6 13 21 13 462 12 474 26 Riau 12 52 12 70 17 1,540 104 1,644 27 Sulawesi Barat 6 10 5 13 3 286 20 306 28 Sulawesi Selatan 24 35 24 101 27 2,222 70 2,292 29 Sulawesi Tengah 13 7 13 36 11 792 14 806 30 Sulawesi Tenggara 17 8 17 51 16 1,122 16 1,138 31 Sulawesi Utara 15 15 15 39 12 858 30 888 32 Sumatera Barat 19 58 18 48 12 1,056 116 1,172 33 Sumatera Selatan 17 70 17 97 22 2,134 140 2,274 34 Sumatera Utara 33 100 32 181 42 3,982 200 4,182 JUMLAH 514 2,251 488 2,049 549 45,078 4,502 49,580

(25)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21 - 65 6) Penyelenggaraan Di SMA Induk Klaster/LPMP

a) Peserta dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran;

b) Peserta dari unsur Kepala dan Wakil Kepala SMA pelaksana Kurikulum SMA tahun 2015/2016 disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang pernah diampu;

c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang; 3. Materi dan Alokasi Waktu Pelatihan

Struktur Program Pelatihan Instruktur Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Guru Sasaran Kurikulum SMA sebagai berikut :

No Materi @ 45' Jam Penyaji IN Penyaji IP Penyaji IK Penyaji GS

A. Materi Umum 13

1 Pembelajaran Aktif 2 Tim Paska Tim Pasca LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 2 Gerakan Penumbuhan Budi

Pekerti dan Sekolah Aman 3

Tim PBP Tim PBP LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN

3 Kebijakan dan Dinamika

Perkembangan Kurikulum 2

Puskurbuk Puskurbuk LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN

4 Penguatan Literasi Dalam

Pembelajaran 2 Tim Literasi Tim Literasi LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN

5 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa

Tim PAUD Tim PAUD LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN

6 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 2

Dit. PSMA Dit. PSMA LPMP LPMP

B. Materi Pokok 35

1 Kompetensi, Materi,

Pembelajaran dan Penilaian 3

Puskurbuk +Puspendik

Puskurbuk

+Puspendik LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN

2 Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian a. Analisis Dokumen: SKL,

KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran

3 Puskurbuk

+NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

b. Analisis Materi dalam Buku

Pelajaran 3

Puskurbuk

+NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN c. Analisis Penerapan Model

Pembelajaran 3

Puskurbuk

+NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN d. Analisis Penilaian Hasil

Belajar 3

Puskurbuk

+NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 3 Perancangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran 6

NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan

Penilaian 8

NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

b. Review Hasil Praktik 2 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

5 Praktik Pengolah dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 4

NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

Jika sekolah sasaran tidak ada peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota empat mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain atau mata pelajaran kelompok Umum A/B sesuai kebutuhan.

1. Peserta dari unsur 2.049 SMA (TP 2016/2017) per sekolah mewakili 22 mata pelajaran yang diusulkanoleh Kepala SMA ke LPMP.

2. Peserta dari unsur 2.251 SMA (TP 2015/2016) adalah Kasek dan Wakakur diusulkan Kepala SMA ke LPMP.

(26)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22 - 65

No Materi @ 45' Jam Penyaji IN Penyaji IP Penyaji IK Penyaji GS

C. Materi Penujang 4

1 Test Awal 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

2 Pembukaan: Kebijakan

Peningkatan Mutu Pendidikan 1

Menteri Dirjen/ Kadis Prov /Direktur

Kadis Prov/

Ka. LPMP Kadis Kab/Kota/ Ka. LPMP

3 Test Akhir 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN

4 Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan dan Pendampingan 1

Kasubdit

Kurikulum Kasubdit Kurikulum Ka. LPMP Kabid/Kasi LPMP

Jumlah 52

Keterangan : NN (Narasumber Nasional); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi); IK (Instruktur Kabupaten/Kota; GS (Guru Sasaran), PBP (Penumbuhan Budi Pekerti), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

4. Penilaian Peserta a. Aspek Penilaian

Selama proses pelaksanaan pelatihan akan dilakukan penilaian terhadap peserta untuk aspek penilaian sebagai berikut :

1) Paradigma dan pemahaman Kurikulum SMA : pemahaman isi (tes akhir) dan pandangan terhadap Kurikulum SMA;

2) Teknis fasilitasi : kemampuan bekerja sama dalam kelompok serta mendorong anggota kelompok lainnya untuk berpartisipasi aktif;

3) Komunikasi efektif : kemampuan mendengarkan orang lain dan menyampaikan gagasan secara efektif


4) Kreatifitas : kemampuan memaparkan materi/tugas dengan metode yang tepat

5) Keterbukaan pikiran : memberikan peluang menerima masuknya informasi, pengetahuan, dan cara baru

6) Pembelajar : sikap yang dimiliki untuk mengikuti pembelajaran dan mempelajari hal-hal baru


7) Ketangguhan diri : sikap yang menunjukkan kemampuan menghadapi berbagai tantangan

8) Kedisiplinan : ketatan pada peraturan, tata tertib, dan norma. b. Metode Penilaian

Penilaian peserta menggunakan metode sebagai berikut :

1) Pemahaman isi Kurikulum SMA dilakukan melalui tes akhir;

2) Fasilitasi, komunikasi efektif, kreatifitas, keterbukaan pikiran, pembelajar, ketangguhan diri, dan kedisiplinan dilakukan melalui pengamatan aktivitas peserta pada setiap sesi pelatihan.

c. Kelulusan

Skala penilaian menggunakan rentang nilai 1-4 dengan kriteria sebagai berikut :

1) Lulus : > 3.0

2) Dipertimbangkan : 2.5 - 3.0 3) Tidak Lulus : < 2.5 5. Sertifikat

Semua peserta yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum SMA untuk semua jenjang pelatihan mendapatkan sertifikat sesuai dengan predikat dan kualifikasinya. Mekanisme penyerahan dan bentuk sertifikat akan diatur kemudian sesuai dengan jenjang pelatihan.

(27)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23 - 65 C. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab

1. Pengorganisasian

a. Pengarah : Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah

b. Penanggungjawab : Direktur Pembinaan SMA dan Kepala LPMP

c. Koordinator Pelaksana : Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

d. Pelaksana Teknis : Kepala Seksi Pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA dan Kepala Seksi LPMP e. Pendataan dan Pelaporan : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP f. Unit Pelayanan Masyarakat : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP

2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait a. Direktorat Pembinaan SMA

1) Menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum SMA tahun 2016 untuk 34 provinsi;

2) Menyiapkan panduan, materi, tes awal dan tes akhir pelaksanaan pelatihan Kurikulum SMA;

3) Menetapkan peserta pelatihan dan melaksanakan Pelatihan Narasumber Nasional, Pelatihan Instruktur Nasional, dan Instruktur Provinsi;

4) Melakukan pemantauan pelaksanaan Pelatihan Instruktur Kabupaten /Kota dan Guru Sasaran Kurikulum SMA;

5) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota;

6) Menyusun laporan pelaksanaan pelatihan Kurikulum SMA secara nasional. b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

1) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan Kurikulum SMA dengan Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

2) Melaksanakan Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota dan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA;

3) Menyalurkan dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum ke SMA Induk Klaster;

4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan;

5) Menyusun laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SMA; 6) Melakukan pendataan persiapan dan hasil pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan;

7) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum 2013. c. Dinas Pendidikan Provinsi

1) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum SMA dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan LPMP sesuai kuota yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA;

2) Melakukan verifikasi data klaster SMA;

3) Melakukan sosialisasi kegiatan pelatihan Kurikulum SMA;

4) Menetapkan calon peserta Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum SMA; 5) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan

(28)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24 - 65 d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

1) Menetapkan SMA pelaksana Kurikulum SMA tahun 2016;

2) Mengirim data SMA ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi;

3) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum dngan Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP sesuai kuota yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA;

4) Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota terdekat yang ingin bergabung dalam pelatihan Kurikulum SMA (terutama di daerah perbatasan);

5) Memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA oleh SMA Induk Klaster.

6) Menetapkan calon peserta Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota per klaster; 7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan Kurikulum SMA. e. SMA Induk Klaster

1) Melaksanakan pendataan peserta Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA; 2) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dengan

LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

3) Menyelenggarakan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA untuk semua SMA dalam klasternya;

4) Membuat dan mengirim Laporan hasil pelaksanaan pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA ke LPMP dan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

5) Menyusun laporan penggunaan dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SMA;

6) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum SMA. D. Monitoring dan Evaluasi

Penjaminan dan pengendalian mutu proses dan kualitas penyelenggaraan pelatihan pada setiap jenjang pelatihan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan strategi sebagai berikut.

1. Direktorat Pembinaan SMA membentuk Tim Quality Control (QC) untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum SMA, Pelatihan Instruktur Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA.

2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan membentuk Tim Quality Control (QC) untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Instruktur Kabupaten/ Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi menggunakan metode pengamatan proses dan kuesioner. Ruang lingkup monitoring dan evaluasi meliputi persiapan dan pelaksanaan (sarana, administrasi, sumberdaya manusia, bahan/materi, jadwal, penyajian materi, peserta, instruktur, panitia, pelayanan, kepuasan peserta).

(29)

©2016 (Revisi-01,010416), Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25 - 65 E. Pelaporan

1. Jenis Laporan

Laporan pelaksanaan pelatihan terdiri atas 2 bagian yaitu : a. Laporan Nasional

Laporan disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA memuat informasi proses dan hasil pelaksanaan pelatihan secara nasional mencakup seluruh tahapan pelatihan Kurikulum SMA yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP. Laporan Nasional merupakan ringkasan dari Laporan Per Kegiatan yang disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan.

b. Laporan Per Kegiatan

Laporan per kegiatan merupakan laporan setiap jenjang pelatihan yang disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan sebagai berikut :

1) Direktorat Pembinaan SMA

a) Laporan Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum SMA b) Laporan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum SMA c) Laporan Pelatihan Instruktur Provinsi Kurikulum SMA 2) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

a) Laporan Pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum SMA b) Laporan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum SMA

2. Isi Laporan

Laporan pelaksanaan Pelatihan Kurikulum SMA secara nasional dan per kegiatan memuat informasi sebagai berikut.

a. Rasional, tujuan, dan sasaran b. Pelaksanaan pelatihan :

1) Pengorganisasian 2) Waktu dan tempat 3) Narasumber dan peserta

4) Proses pelaksanaan pelatihan (pembukaan sampai penutupan)

5) Hasil pelatihan (hasil latihan dan praktik, penilaian peserta, evaluasi instruktur, evaluasi penyelenggaraan)

6) Keberhasilan dan permasalahan c. Kesimpulan dan saran

d. Lampiran : panduan, foto/video kegiatan, hasil latihan dan praktik, nilai peserta, copy sertifikat

3. Penyerahan Laporan

a. Laporan Per Kegiatan pelatihan oleh LPMP disusun dalam bentuk cetak dan file dikirim paling lambat 1 minggu setelah kegiatan per jenjang pelatihan selesai.

Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke :

yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com. Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD dikirim ke :

Direktur Pembinaan SMA

u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, adanya Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) tentu memiliki hasil atau dampak yang diperoleh dari mengikuti kegiatan FKDT di Kecamatan Bae,

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penggunaan Discovery Learning dengan media model bangun ruang, (2) meningkatkan hasil belajar matematika tentang

Bagian rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan !ang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka !ang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan

kebiasaan buruk seperti merokok dan menkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, makanan yang sangat baik untuk kesehatan otak diantaranya adalah

Hasil uji sidik ragam menunjukkan kadar air ti- dak berbeda nyata (p&gt;0.05) yang mengindikasi- kan bahwa perlakuan substitusi tepung kepala ikan lele dumbo tidak

 peserta memerlukan pelayanan kesehatan ruukan &amp;in*kat ;anutan atas indikasi medis sesuai den*an sisitem ruukan yan* diatur dalam ketentuan peraturan

Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan sistem informasi manajemen yang baik dengan pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja

Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku berisiko ibu dengan kejadian infeksi VHB pada ibu hamil, tidak terdapat hubungan