• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MENUMBUHKAN MINAT ANAK MEMBACA AL-QUR AN. A. Analisis Minat Anak Membaca Al-Qur an di TPQ Nurul Afkar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MENUMBUHKAN MINAT ANAK MEMBACA AL-QUR AN. A. Analisis Minat Anak Membaca Al-Qur an di TPQ Nurul Afkar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

68

Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab tiga, maka akan dilakukan analisis secara simultan terhadap motivasi orang tua untuk menumbuhkan minat anak membaca Al-Qur’an.

A. Analisis Minat Anak Membaca Al-Qur’an di TPQ Nurul Afkar

Minat anak dalam membaca Al-Qur’an dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah dari pihak orang tua. Orang tua lah yang mendambakan anaknya sukses kelak. Menurut Ahmad D. Marimba minat adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu.1

Minat dapat diartikan sebagai suatu ketertarikan terhadap suatu objek, yang kemudian mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya tersebut. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu penilaian-penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu

1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Cet ke 4 (Bandung: PT Alma Arif, 1980), hlm. 79

(2)

keputusan mengenai adanya ketertarikan atau ketidaktarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya.

Di TPQ Nurul Afkar merupakan salah satu TPQ yang didalamnya terdapat anak-anak yang perlu ditumbuhkan minatnya dalam membaca Al-Qur’an. Minat anak dalam membaca Al-Qur’an di TPQNurul Afkar sangat berkaitan erat dengan motivasi orang tua dalam mendorong anaknya untuk minat membaca Al-Qur’an. Dalam melakukan penelitian, peneliti menemukan anak-anak yang kurang dalam membaca Al-Qur’an. Ketika peneliti melakukan konfirmasi terhadap anak yang minatnya belum ada, ternyata prestasi mereka masih utuh dengan alasan lebih suka bermain sama teman.

Beragam perilaku orang tua dan anggota lainnya dalam menumbuhkan minat anak membaca Al-Qur’an. Keragaman sikap tersebut disebabkan oleh keinginan anak dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut juga mempengaruhi anak-anak di TPQ Nurul Afkar. Anak tersebut hidup disekitar teman-teman yang baik atau buruk, maka akan membentuk karakter dan minat mereka terhadap sesuatu.

Keinginan anak yang berbeda- beda dan faktor dari pihak lain yaitu teman bermainnya sangat mempengaruhi minat anak untuk bisa menumbuhkan minat anak membaca Al-Qur’an. Anak yang dipengaruhi teman diantaranya: SLS, AY, RZ, GH.

Salah satu ungkapan dari wali murid di TPQ yaitu ibu “HM” tentang kemauan anak yang berbeda-beda dimana itu dapat memunculkan keinginan dan kemauan yang berbeda-beda. Minat anak membaca Al-Qur’an dipengaruhi

(3)

kemauan yang ada pada diri anak, masing-masing menimbulkan keinginan yang berbeda. Hal ini yang mempengaruhi dari munculnya bentuk motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya.

B. Analisis Bentuk Motivasi Orang Tua Untuk Menumbuhkan Minat Anak Membaca Al-Qur’an

Bentuk motivasi orang tua untuk menumbuhkan minat anak membaca Al-Qur’an di TPQ, yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para guru, wali murid,peserta didik di TPQ Nurul Afkar, dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Dukungan nasihat

Dengan metode ini pendidik dan orang tua dapat menanamkan pengaruh yang baik kedalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang tepat. Bahkan, dengan metode ini pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada kebaikan dan kemaslahatan serta kemajuan masyarakat.2

Banyak para orang tua menggunakan strategi ini, yaitu Ibu KML, Ibu MN, Bapak DD, Bapak LD, Ibu SP, Ibu HM mereka memperlakukan anak mereka dengan penuh perhatian serta melalui nasihat-nasihat yang dapat membuat anak mereka sadar diri, misalnya ibu “KML” berpendapat bahwa anak seharusnya diberikan nasihat dengan aturan-aturan yang hendak

(4)

dilanggar ataupun tidak, karena hal itu akan mengantarkan pemahaman mereka bahwa tindakan tersebut perlu dilakukan atau tidak. Sedangkan bapak DD memberikan dorongan dengan menasehati anaknya untuk belajar ngaji agar bisa mengenal agama untuk kebahagiaan hidup anaknya kelak.

Akibat-akibat dari penggunaan bentuk nasehat ini terhadap anak adalah mereka belajar bahwa tindakan mereka itu tepat dan sah. Boleh jadi strategi tersebut bisa menjadi patokan untuk tindakan selanjutnya.

2. Tujuan

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan kepada perilaku dalam hal ini memilih-milih lembaga pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Dari zaman ke zaman tentunya setiap manusia memiliki tujuan dalam hidup, karena tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh individu dalam setiap usaha yang dilakukan. Tujuan ini bisa jadi sama tetapi usaha untuk mencapainya bisa jadi berbeda. Tujuan mendorong seseorang untuk bertindak atau berbuat untuk mencapainya, semakin tinggi suatu tujuan, semakin kuat usaha yang harus dilakukannya.3

Tujuan orang tua yang ingin agar anaknya bisa mempelajari Al-Qur’an membuat orang tua di TPQ Nurul Afkar melakukan motivasi yang berbeda-beda, diantaranya dengan adanya tujuan yang disampaikan kepada anak. hampir setiap orang tua menanamkan tujuan pada anak, sehingga

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 62

(5)

anak bisa tertarik mempelajari Al-Qur’an, yaitu ibu SP, ibu MN, bapak DD, bapak MM, ibu IK, bapak LD, ibu JTM sehingga anak menjadi termotivasi karena adanya tujuan itu. Salah satu tujuan yang disampaikan oleh ibu “SP” kepada anaknya yaitu dengan adanya tujuan yang jelas, supaya buat kedepannya menjadi lebih baik, sehingga anak menjadi terdorong untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Memberikan Hadiah (reward)

Hadiah adalah salah satu bentuk motivasi orang tua yang diberikan kepada anak. hadiah dapat berbentuk apa saja, yaitu: fasilitas yang diberikan orang tua, rekreasi atau jalan-jalan. Dengan memberikan hadiah pada anak, memunculkan minat anak dalam membaca Al-Qur’an di TPQ.

Pemberian hadiah untuk perbuatan yang sesuai dengan yang diinginkan akan berfungsi untuk memperkuat pendapat atau keyakinan individu bahwa perbuatan tersebut benar atau dibenarkan. Dalam psikologi dikenal dengan istilah “reinforcement”, atau penguatan. Namun pemberian hadiah yang dilakukan secara terus-menerus lama-kelamaan tidak akan berfungsi efektif lagi karena menerima hadiah menjadi jenuh.4

Pemberian hadiah pada anak dilakukan oleh beberapa orang tua, diantara nya yaitu: ibu SP, bapak LD dan Ibu HM. Dengan memberikan hadiah itu kepada anaknya yang mendapat nilai prestasinya bagus. Pemberian hadiah bapak “DD” kepada anaknya bertujuan untuk

4 Suharsini Arikunto, Manajemen Pengajaran secara Manusiawi (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hlm. 166

(6)

menyemangati anaknya agar senantiasa konsisten untuk berangkat ke TPQ dan rajin dalam mempelajari Al-Qur’an.

Banyak ragam motivasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mendorong anaknya tekun, giat, dan disiplin dalam mempelajari Al-Qur’an. Semua motivasi tersebut di atas baik, asal diberikan dengan kasih sayang dan rasa nyaman pada anak.

4. Hukuman(punishment)

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak, dapat menjadi alat motivasi. Karena itu orang tua harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.5

Hukuman kadang dipakai untuk mendorong seorang anak agar menjadi lebih baik, hukuman yang dilakukan adalah yang bersifat mendidik dan dilakukan tanpa menggunakan kekerasan. Bentuk dari hukuman yang dberikan orang tua kepada anak nya berupa pemotongan uang saku (jajan), belajar membaca jilid sendiri dirumah, dan sebagainya. Hal ini dilakukan oleh ibu JTM, Ibu SP dan bapak MM untuk memotivasi anaknya dalam mempelajari Al-Qur’an. Hukuman yang dilakukan kepada anaknya, membuat sikap nya jadi lebih baik, hal ini terbukti dengan MS, SLS dan SBRN menjadi lebih rajin berangkat ke TPQ dan gemar membaca Al-Qur’an.

Hukuman(punishment) yang dilakukan oleh orang tua semata-mata memiliki tujuan yang baik, tetapi jangan sampai hukuman itu membuat

5 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hlm. 34

(7)

anak menjadi takut kepada orang tua, hukuman harus didasari dengan mengandung unsur pendidikan, jangan hanya asal hukum yang membuat anak takut dan tidak menghormati orang tua lagi. Salah satu hukuman dari pihak orang tua kepada anaknya misal bapak “MM” dengan melakukan hukuman yang mengandung unsur mendidik yaitu menghukum anaknya yang tidak mau mempelajari Al-Qur’an dengan tidak memberikan uang saku kepada anaknya karena tidak mau berangkat ke TPQ.

Berbeda lagi dengan ibu JTM yang masih mengandung unsur kekerasan yaitu memarahi anaknya untuk tidak pulang ke rumah, karena tidak mau berangkat ngaji, hal yang dilakukan ibu JTM mempunyai tujuan yang baik, tetapi hanya cara dan perlakuan kepada anaknya yang masih salah. Cara pemberian hukuman yang masih mengandung kekerasan inilah yang tidak diperbolehkan, karena bisa membuat anak menjadi enggan untuk melakukan sesuatu dengan maksimal.

C. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Orang Tua untuk Menumbuhkan Minat Anak Membaca Al-Qur’an.

1. Faktor Pendukung

a) Kompetensi Ustadz dan ustadzah

Fasilitas Faktor dukungan dari kemampuan/kompetensi yang dimiliki ustadz dan ustadzah sebagai pendidik salah satunya kemampuan mengelola emosi (memiliki kecerdasan emotional yang baik). Lima kemampuan yang harus dimiliki ustadz dan ustadzah dalam

(8)

menumbuhkan minat anak membaca Al-Qur’an di TPQ Nurul Afkar, diantaranya: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, ketrampilan sosial.

Setiap ustadz dan ustadzah pasti memiliki cara untuk mengajar yang berbeda-beda, dengan adanya kemampuan/kompetensi yang ada dalam diri setiap ustadz dan ustadzah membuat anak menjadi tertarik untuk mempelajari Al-Qur’an, dengan adanya faktor pihak lain yaitu pihak teman dan ustadz dan ustadzah, serta orang tua dapat membuat anak terdorong untuk mewujudkan apa yang menjadi minatnya.

b) Media pelajaran

Unsur lain yang berfungsi mendukung minat adalah alat yang digunakan dalam pelajaran atau media pendidikan.6 Di TPQ Nurul Afkar walaupun masih menggunakan media yang sederhana, tetapi anak merasa senang, dengan media yang sederhana anak juga bisa memahami apa yang disampaikan oleh ustadz dan ustadzahnya.

Media adalah alat yang harus ada dalam proses pembelajaran, karena tanpa adanya media maka tujuan yang ingin dicapai tidak dapat tersampaikan secara sempurna. Dalam dunia pendidikan, baik itu formal maupun non formal media dan sarana prasarana yang mendukung dalam proses mencerdaskam anak, sangatlah diperlukan.

6 Ibid., hlm.105

(9)

2. Faktor penghambat

a) Minimnya tenaga ustadz dan ustadzah

Minimnya ustadz dan ustadzah, maka harus dicari alternatif lain yaitu dengan menambah satu ustadz dan ustadzah yang berkompeten. Dalam bukunya Suharsini Arikunto disebutkan tiga kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Ketiga kemampuan tersebut dikenal dengan tiga kompetensi yaitu: profesional, personal dan sosial.7

b) Faktor keinginan anak yang berbeda-beda

Masalah minat dan keinginan anak yang berbeda-beda dalam menerima materi solusinya adalah bagaimanatugas dan peranan ustadz dan ustadzahdisini difungsikan yaitu dengan pendekatan dan pembinaan secara terus menerus.

Intinya adalah hambatan-hambatan yang ada dalam TPQ Nurul Afkar, hendaknya jangan menjadi kendala yang berlarut-larut sehingga kegiatan tersebut tidak sampai berhenti. Kendala itu hendaknya diperhatikan oleh semua pihak,tidak hanya ustadz dan ustadzah sebagai pendidik di TPQ tetapi elemen-elemen lain yang juga ikut berperandidalamnya.

7Ibid., hlm.238-239

Referensi

Dokumen terkait

Kalau Maggy menempatkan dirinya sebagai junior - meskipun dalam perjalanan waktu ada lagi keluarga muda yang lebih junior daripada dia sendiri - saya pasti termasuk dalam

 Secara mandiri siswa diminta untuk membaca teks materi mengenai karya tiga dimensi, unsur-unsur karya seni rupa tiga dimensi, dan jenis benda yang biasa dituangkan dalam

Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan lab virtual PhET dalam pembelajaran fisika di MAN 2 GRESIK kelas XI IPA. Tujuan

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil. dan tetap

Menghitung total cadangan karbon hutan didasarkan pada kandungan biomasa dan bahan organik pada lima carbon pool (biomassa atas permukaan tanah, biomassa bawah permukaan tanah,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi health education terhadap pengetahuan lansia tentang pertolongan pertama pada diare di Wilayah Kerja

Dalam game SimCity 4, perkembangan zona dengan density tertentu (low, high) dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang tinggal di dalam kota, syarat minimum jumlah

Penggunaan nilai wajar dalam menilai aset perusahaan dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasi keuntugan atau kerugian yang tidak