• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Kata „strategi‟ berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang artinya memimpin. Strategi dalam konteks awal diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang. Seiring dengan kemajuan zaman, strategi mengalami perkembangan dan mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk politik, ekonomi dan bisnis. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa pengertian strategi adalah filsafat perang, ilmu siasat bersaing, alat untuk mencapai sasaran, dan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran. Pengertian ini menjelaskan bahwa strategi itu sudah melekat dalam suatu perencanaan yang cermat dari segala kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan.

Siagian (2004:57) menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Chandler (dalam Kuncoro 2006:1) menyebutkan strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mncapai tujuan yang telah ditetapkan..

(2)

Menurut pendapat lain, Hamel dan Prahalad (dalam Grant 1997:10) strategi merupakan bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan dan antisipasi perubahan dalam lingkungan.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2009:6) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

(3)

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnsi secara fungsional karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strateg iyang berhubungan dengan keuangan.

2.1.3 Jenis-Jenis Alternatif Strategi

Alternatif strategi atau strategi ekonomi adalah proses mempertemukan antara kesempatan lingkungan dengan kemampuan perusahaan pada tingkat resiko yang dapat diterima . Dalam menentukan alternatif strategi hendaknya tidak terlalu banyaka atau terlalu sedikit. Alternatif yang terlalu banyak memerlukan waktu, tenaga dan biaya penyusunan yang tinggi. Sebaliknya, alternatif yang terlalu sedikit juga dapat berakibat menghilangkan kemungkinan pilihan strategi yang paling cocok untuk perusahaan.

Menurut Sofyan (2015:80), dalam mengembangkan alternatif strategi penyusunan strategi menghadapi berbagai jenis alternatif sebagai berikut.

1. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas adalah strategi bertahan dimana perusahaan berusaha untuk memepertahankan hasil-hasil yang telah dicapai di masa lalu, termasuk mempertahankan lini produk yang sudah ada, mempertahankan pasar yang ada sekarang, dan tidak mengadakan perubahan dari fungsi usaha yang ada.

(4)

Strategi pencuitan adalah adalah strategi yang dilakukan karena terpaksa akibat tekanan lingkunga yang sangat kuat dan perusahaan tidak mampu mengatasinya.

3. Strategi Ekspansi

Strategi ekspansi merupakan strategi utama atau sering disebut grand strategy. Perusahaan melakukan strategi ekspansi dengan alasan untuk menambah lini produk atau jasa, serta menambah pasar dan fungsi usahanya

4. Strategi Kombinasi

Strategi perusahaan menggunakan lebih dari satu strategi dalam kurun waktu yang bersamaan. Straegi ini dilakukan dengan pertimbangan karen akebimbangan perusahaan dengan hanya menggunakan satu strategi. Selain itu, strategi kombinasi digunakan pada perusahaan yang berskala besar.

2.2 Pemasaran

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang kita pahami adalah berupa aktivitas pertukaran antara dua pihak. Seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai ke berbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

(5)

Gozali (2013:3) mengemukakan pemasaran adalah sebuah sistem yang menyeluruh dalam bentuk berbagai kegiatan usaha dari sebuah perusahaan dengan cara perencanaan, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, konsumen dan pelanggan.

Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008:6) adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008:5) adalah fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran hanyalah menjual. Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai membuat penjualan, tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mepromosikan produk dan jasa itu secara efektif, maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual. Drucker (dalam Kotler dan Armstrong, 2008:6) menyatakan bahwa tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.

(6)

2.2.2 Konsep Pemasaran

Seiring perkembangan zaman, konsentrasi kebanyakan organisasi bisnis yang berpusat pada produksi, produk dan penjualan, kini telah berubah tidak hanya berupaya untuk memenuhi kperluan pelanggan tetapi juga memenuhi kesejahteraan seluruh masyarakat. Kadir (2013:7) mengemukakan bahwa konsep pemasaran terus berkembang dan dibedakan atas :

1. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa orang akan membeli produk yang baik dan harganya terjangkau. Akibatnya, perusahaan cenderung berfokus pada kemampuan internalnya daripada kebutuhan pelanggan. Produsen berkonsentrasi pada pembuatan dan distribusi agar lebih efisien.

2. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan membeli produk yang menawarkan kualitas dan keutamaan yang lebih. Asumsi yang yang digarisbawahi adalah bahwa “barang yang bagus menjual diri mereka sendiri. Konsentrasi adalah membuat barang lebih besar, lebih baik atau lebih cepat tanpa mengetahui kebutuhan pelanggan.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan meyakini bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali perusahaan telah melakukan promosi dan usaha penjualan yang sungguh-sungguh. Filosofinya adalah bahwa perusahaan menjual produk yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan.

(7)

Konsep pemasaran menyatakan bahwa perusahaan harus menentukan kebutuhan dari pelanggan mereka dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Tiga keutamaan dasar dari konsep ini yaitu kepuasan pelanggan, usaha koordinasioleh setiap unit perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, dan penekanan pada tujuan profit jangka panjang. 5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran mengalami perkembangan bersamaan dengan semakin majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan ingin berhasil dan dapat hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. Perusahaan tidak lagi berorientasi kepada pembeli saja, tetapi kepada masyarakat.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Kadir 2013:22), lingkungan pemasaran terbentuk dari lingkungan mikro (microenvironment) dan lingkungan makro (macroenvironment). Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Lingkungan mikro terdiri atas kekuatan terdekat pada perusahaan yang memainkan peran penting pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Unsur-unsur lingkungan mikro yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.

a. Perusahaan, adalah lingkungan internal dari perusahaan yaitu pemasaran produk. Perusahaan terdiri dari depatemen-departemen berbeda dan hubungan tiap departemen itu memebentuk lingkungan internal.

(8)

b. Pasar Pelanggan

Pelanggan adalah orang yang memebeli produk. Pelanggan sebuah perusahaan dapat dikelompokkan mnjadi lima yaitu pasar konsumen, pasar bisnis, pasar pengecer, pasar pemerintah dan pasar internasional.

c. Publik (Masyarakat)

Publik adalah setiap kelompok yang memiliki ketertarikan atau pengaruh aktual atau potensial dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.

d. Pemasok (Supplier)

Pemasok adalah penyedia sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasanya.

e. Kompetitor / Pesaing

Kompetitor adalah organisasi lain yang bersaing dengan perusahaan untuk merebut konsumen yang sama dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sama.

f. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran adalah orang yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barangnya kepada pengguna terakhir.

2. Lingkungan makro adalah lingkungan yang tidak dapat dikendalikan dimana pemasar tidak memiliki pengaruh. Lingkungan makro meliputi keseluruhan peluang usaha. Unsur-unsur lingkungan makro antara lain sebagai berikut.

(9)

a. Ekonomi, terdiri dari keseluruhan ekonomi termasuk siklus usaha, pendapatan konsumen dan pola pengeluaran.

b. Demografi, adalah studi mengenai populasi manusia dalam kaitannya dengan ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, asal mula, pekerjaan dan statistik lainnya.

c. Teknologi, yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Perkembangan teknologi memberikan informasi dan peluang penting untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

d. Hukum dan Politik, termasuk di dalamnya regulasi dan tekanan sosial yang mempengaruhi pasar. Hukum dan regulasi mencakup banyak area yang relevan dengan pemasar, termasuk pengemasan, penetapan harga, periklanan dan penjualan.

e. Budaya, didefinisikan sebagai institusi dan kekuatan lain yang memepengaruhi nilai dasar masyarakat, persepsi, pilihan dan kelakuan masyarakat. Termasuk di dalamnya kode etik, pakaian, bahasa, agama, ritual, norma perilaku seperti jukum dan moral, serta sistem kepercayaan dan seni.

2.3 Strategi Pemasaran

2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan objektifnya, jadi perusahaan memerlukan strategi yang berbeda-beda guna jangka panjang yang digunakan bagi pedoman masing-masing tingkat perusahaan.

(10)

Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2015:17) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran yang bersangkutan.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:193), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut sebagai strategi pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang di jadikan target oleh perusahaan. Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing dekatnya.

(11)

Menurut Radiosunu (2001:27), strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep strategi berikut:

a. Segmentasi pasar. Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-beda. Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu perusahaan harus mengkelompok-kelompokkan pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. b. Market positioning. Perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar

keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar.

c. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran penjualan.

d. Marketing mix strategy. Kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan product, place, promotion danprice (4P).

e. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk merupakan hal yang peru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik. Terlebih dulu harus dilakukan persiapan baik produksi.

(12)

2.3.2 Pemilihan Strategi Pemasaran

Tjiptono dan Chandra (2012:200) menyatakan bahwa proses pemilihan strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi, yaitu:

1. Tujuan atau sasaran produk

Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.

2. Peluang pasar

Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi pakaian produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan produk).

3. Kesuksesan pasar

Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka

(13)

bersaing secara selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau para pesaing kelas produk yang tidak langsung.

2.3.3 Bauran Pemasaran

Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memnutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler (2008:48) bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Produk (product)

Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merk, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru.

2. Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar. 3. Distribusi (place)

Distibusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen.

(14)

4. Promosi (promotion)

Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan dan public relation.

Penjelasan diatas dapat digambarkan empat variabel bauran pemasaran dalam gambar berikut :

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

(15)

2.4. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.4.1 Pengertian UKM

Berikut merupakan beberapa pengertian UKM:

1. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dikutip dari situs www.bps.go.id, Pengertian Usaha Kecil Menengah dikelompokkan berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.

2. UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM, dikutip dari situs www.bpkp.go.id, membagi ke dalam dua pengertian yakni:

a. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut : - Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

b. Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :

- Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(16)

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Dikutip dari situs resmi Kementrian Koperasi dan UKM (www.depkop.go.id) UKM dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan total aset, total penjualan tahunan dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:

a. Usaha Mikro, adalah suatu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal, yang belum terdaftar, tercatat, atau berbadan hukum yang memiliki pendapatan paling banyak Rp 100 juta / tahun atau Rp 8 juta / bulan.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU No. 20 tahun 2008.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan, yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

(17)

usaha kecil atau besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sesuai dengan UU No.20 tahun 2008.

2.4.2 Tujuan dan Peranan UKM

Dikutip dari situs www.bpkp.go.id, tujuan usaha mikro menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu bertujuan menumbuhkan danmengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Lumbanraja (2011:88) menyatakan usaha mikro mempunyai peran yang penting dalam pembangunan ekonomi. UKM merupakan jenis usaha yang menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki daya tahan dan fleksibilitas yang lebih baik dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi. Perkembangan UKM terus meningkat merupakan wujud keberhasilan para dari pelaku-pelaku UKM yang tersebar diseluruh pelosok wilayah Indonesia, yang mengindikasikan bahwa betapa pentingnya peranan UKM di tengah-tengah perekonomian Indonesia.

Peran UKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2005 dalam Neddy (2006:32) yaitu:

1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor penyedia lapangan kerja yang terbesar.

2. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

(18)

4. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.

Peran UKM selama ini diakui memiliki dampak besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UKM menurut Bank Indonesia yaitu :

1. Jumlahnya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.

2. Menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.

3. Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan harga terjangkau.

2.5 Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan peneliti sebagai referensi dalam melakukan penerlitian.

1. Chresy Novalina Hutagalung, Nusril dan Teguh Adiprasetyo, tahun 2012 dengan judul Strategi Pengembangan Pemasaran Makanan Khas Bengkulu Pada Sentra Oleh-Oleh Anggut Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan internal dan eksternal digunakan dalam SWOT matriks analisis. Strategi pengembangan pemasaran Cita Rasa memberikan insentif harga untuk konsumen, perluasan pasar, menjaga dan mempertahankan kualitas, rasa dan lokalitas produk, dan menghias layout pada tampilan menarik. Pengembangan strategi pemasaran Kue Ku Yovita adalah harus meningkatkan promosi dan

(19)

iklan, pemberian insentif harga untuk konsumen, perluasan pasar, dan menghias tampilan kemasan agar menarik. Strategi pengembangan pemasaran Arzel adalah meningkatkan promosi dan iklan, memberikan harga insentif bagi konsumen, perluasan pasar, meningkatkan kualitas, kebersihan dan rasa produk, dan menghias tampilan agar menarik. 2. Dewi Yuliati, tahun 2012 dengan judul Analisis Strategi Pemasaran

Pada UMKM Subsistem Agribisnis Bandeng (Chanos-chanos) Presto Di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan analisis SWOT menunjukkan posisi UMKM berada pada kuadran I yaitu Strategi Agresif, yang merupakan situasi yang menguntungkan dalam agribisnis Pengolahan Bandeng Presto. Strategi Agresif merupakan strategi yang menguntungkan karena terdapat banyak peluang (oportunity) yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM dengan menggunakan kekuatan (strength) internalnya, sehingga didapat hasil yang optimal dalam pemasaran bandeng presto. Rekomendasi Strategi yang sesuai dengan kondisi UMKM skala mikro dan kecil saat ini adalah pembuatan sentra bandeng presto, meningkatkan kualitas produk dengan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan produk, pembangunan rumah kemasan, diversifikasi dan inovasi produk, meningkatkan promosi penjualan, meningkatkan kualitas SDM. Rekomendasi Strategi yang sesuai dengan kondisi UMKM skala menengah saat ini adalah meningkatkan kualitas produk dengan jaminan mutu dan keamanan, meningkatkan status UMKM dengan sertifikasi, membuka cabang, melakukan ekspor.

(20)

3. Agus Athori dan Supriyono, tahun 2013 dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk Pada Perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri adalah Strategi Stabilitas (Stability) yaitu menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan, lebih pada upaya peningkatan efesiensi dalam rangka peningkatan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif memiliki resiko yang rendah. (2) melalui analisa EFAS (External Strategic Factor Analisys Summary) diperoleh skor total 2,40 dan melalui analisa IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) diperoleh skor total 2,50. Sehingga nilai tersebut dimasukan pada SWOT Analisis yang menunjukkan posisi perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri pada kuadran I, strategi yang sesuai adalah strategi agresif atau strategi ekspansi artinya perusahaan dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan dengan memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan dan keunggulan bersaing.

4. Moh. Halini Azhari dkk, tahun 2013, dengan judul Pengembangan Strategi Pemasaran Produk Gula Tapo (Studi Kasus di Desa Ambesia Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong). Hasil analisis pada titik koordinat diperoleh alternatif strategi berada pada kuadran I yang mengindikasikan bahwa strategi yang tepat berada pada strategi SO

(21)

(Kekuatan-Peluang) yang disebut dengan strategi agresif, yakni : (i) meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan usaha sehingga mendorong masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja, (ii) memaksimalkan pemanfaatan bahan baku yang cukup memadai, (iii) mempertahankan keaslian cita rasa untuk sasaran pasar nasional dan agrowisata, (iv) meningkatkan diversifikasi rasa produk menjadi produk unggulan agrowisata.

5. Sulistiono dan Mumuh Mulyana, tahun 2012, dengan judul Strategi Pengembangan Pemasaran UKM Pengrajin Sepatu Sandal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisis SWOT Strategi Pengembangan yang bisa dilakukan oleh para Pengrajin adalah a) Peningkatan kreatifitas dalam membuat model sepatu sandal, sehingga semakin beraneka ragam bentuk dan modenya, b) Optimalisasi jaringan / saluran pemasaran melalui pembangunan kerjasama dengan sesama Pengrajin atau Pengusaha dan Pemasar lainnya, c) Memperluas jaringan relasi pemasaran, d) Pemanfaatan website atau email sebagai sarana promosi dan pemasaran (pengembangan E-Commerce), e) Mengalokasikan dana dari hasil penjualan untuk meningkatkan teknologi produksi yang dipergunakan, f) Bekerjasama dalam rangka optimalisasi Koperasi yang telah dibentuk sehingga mampu menyediakan bahan baku dan modal kerja serta mampu mengkoordinir distribusi produk jadi dan g) Para Pengrajin bekerjasama untuk membangun kekuatan bersama sehingga bisa saling menutupi atau mengeliminir kelemahan.

Gambar

Gambar 2.1  Bauran Pemasaran

Referensi

Dokumen terkait

dibandingkan dengan nilai α, menunjukkan nilai hasil P Value < α, yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan fungsi

Pelayanan rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf d merupakan pelayanan yang diberikan oleh pendamping dalam rangka memulihkan kondisi

Dalam hal perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan, termasuk perlindungan terhadap bahaya atau risiko bencana alam bagi penduduk Kabupaten Bantul, maka

Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pemantauan konsentrasi PM 2.5 , CO 2 , dan O 3 , serta dilengkapi dengan sensor untuk mengukur parameter meteorologi

Kualitas penerapan HCP di PT Kaltim Prima Coal sudah cukup baik karena mampu memenuhi 78,6 % kriteria yang dipersyaratkan, dalam hal ini elemen yang sudah

 Menyusun teks khusus surat lamaran kerja, yang memberikan informasi antara lain jati diri, latar belakang pendidikan/pengalaman kerja, dengan memperhatikan fungsi sosial,

Hiperemesis grav- idarum lebih banyak terjadi pada wanita yang baru pertamakali hamil dan pada wanita dengan paritas tinggi seperti ibu yang sudah mengalami kehamilan

Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3, terlihat pada gambar bahwa post-larva udang vaname yang direndam dengan rElGH 15 mg/L lebih besar daripada kontrol dan kontrol pCold,