• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Karakterisasi dengan NIRS

Gambar 1. Spektrum Original dari Rumput Laut Coklat

(sgr 1) Sargassum duplicatum, (sgr 2)

Sargassum polycystum, dan (sgr 3) Sargassum filipendula

Hasil spektrum asli (original) NIRS dari

Sargassum duplicatum (sgr1), Sargassum polycystum

(sgr 2), Sargassum filipendula (sgr 3) pada bentangan panjang gelombang 4000-10000 cm-1 diatas

menunjukkan adanya puncak dan lembah yang memiliki pola yang hampir sama (Gambar 1). Munculnya puncak dan lembah pada spektrum diakibatkan karena adanya trans reflectance yang tumpang tindih (overlap) satu sama lain sehingga grafik yang ditampilkan tidak begitu jelas resolusinya. Oleh

40000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 Wave Number (cm-1) R e f le c t a n c e sgr 1 sgr 2 sgr 3

(2)

19 karena itu, turunan kedua (second derivate) dari spektrum original sangat diperlukan untuk meningkatkan resolusi dan mengoreksi baseline agar serapan spektrum tidak saling tumpang tindih satu sama lain.

Spektrum serapan pada original spektra (Gambar 1) yang saling berimpit setelah di- second derivatkan berhasil menunjukkan pola spektra yang jelas darimasing-masing sampel Sargassum yang dianalisa (Gambar 2). Dari hasil yang ditunjukkan oleh pola serapan spektra NIRS didapatkan 5 puncak, yang berarti ada lima komponen yang berhasil diidentifikasi oleh NIRS.

Gambar 2. Spektrum Second Derivate dari Rumput

Laut Coklat (sgr 1) Sargassum duplicatum, (sgr 2) Sargassum polycystum, dan (sgr 3)

Sargassum filipendula 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 x 10-5 Wave Number (cm-1) S ig n a l S e c o n d D e r iv a t e sgr 2 sgr 3 sgr 1

(3)

20 Kelima puncak serapan tersebut dari setiap sampel Sargassum berada pada daerah panjang gelombang yang sama (Gambar 2). Ini berarti kandungan yang dimiliki dari masing-masing sampel Sargassum adalah sama, hanya konsentrasi yang dikandung didalamnya berbeda berdasarkan signal yang dikeluarkan.

Gambar 3. Lima Puncak Serapan Spektrum (1,2,3,4,5)

menunnjukkan ada lima komponen yang berhasil diidentifikasi oleh NIRS

Makin tinggi signal-nya maka semakin tinggi pula kandungannya. Kelima peak tersebut kemudian dikelompokkan seperti yang terlihat pada gambar 3. Setalah diidentifikasi berdasarakan karakterisasi daerah serapan panjang gelombangnya, peak 1 dan 3 merupakan daerah serapan dari air. Ini ditunjunkkan dengan panjang gelombang daerah serapan dari

4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 x 10-5 Wave Number (cm-1) S ig n a l S e c o n d D e r iv a te 1 2 3 4 5

(4)

21 puncak 1 yaitu 5100-5300 cm-1 (Gambar 4) dan puncak

3 yaitu 7000-7200 cm-1 (Gambar 5) (Workman & Weyer,

2008). Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi ketiga puncak yang lain (1,2,3) maka dilakukan scale

up dengan tujuan serapan panjang gelombang yang

dihasilkan dapat diketahui dengan jelas. Daerah serapan dari puncak 2 berada pada panjang gelombang 5600 – 5700 cm-1, karakterisasi serapan pada daerah

ini merupakan daerah serapan dari Selulosa, Aromatik (Ar CH3), dan Hidrokarbon Metilen (Gambar 4) (Workman & Weyer, 2008).

Gambar 4. Puncak 1 (daerah serapan Air) dan 2 (daerah serapan dari Selulosa, Aromatik (Ar CH3), dan Hidrokarbon Metilen).

5000 5200 5400 5600 5800 6000 6200 6400 6600 6800 7000 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5x 10 -5 Wave Number (cm-1) S ig n a l S e c o n d D e r iv a te sgr 1 sgr 2 sgr 3 1 2

(5)

22

Gambar 5. Puncak 3 (daerah serapan Air), 4 (daerah

serapan dari Hidrokarbon Aromatik dan Hidrokarbon Alifatik), dan 5 (daerah serapan dari alkenes polynes, Hidrokarbon Hidrokarbon Aromatik, dan Hidrokarbon Alifatik)

Pada puncak 4 yang berada pada serapan panjang gelombang 7300-7500 cm-1 merupakan daerah

serapan dari Hidrokarbon Alifatik dan Hidrokarbon Aromatik (Workman & Weyer, 2008). Untuk puncak 5 yang berada pada daerah panjang gelombang 8500 – 8800 cm-1, menurut Workman & Weyer (2008)

merupakan daerah serapan dari Alkenes Polyenes, Hidrokarbon Aromatik, dan Hidrokarbon Alifatik.

Analisa Komposisi Pigmen dengan KCKT

Analisa identifikasi pigmen Sargassum dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

7000 7200 7400 7600 7800 8000 8200 8400 8600 8800 9000 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6x 10 -5 Wave Number (cm-1) S ig n a l S e c o n d D e r iv a te 4 3 5

(6)

23 (KCKT) Shimadzu LC-20AB dengan detektor photo diode array (PDA) kolom fase terbalik ODS, C-18, diameter

(4x25mm, Merk). Detektor tersebut dapat mendeteksi serapan setiap komponen pigmen yang terelusi keluar dari kolom pada sepanjang spektrum cahaya UV-Tampak secara simultan (Fifield & Kealey, 1995). Hanya dalam satu kali injeksi sudah dapat diperoleh data kromatogram pada beberapa pengamatan panjang gelombang. Spektrum absorpsi dari tiap-tiap komponen pigmen yang terpisahkan dalam kromatogram KCKT dapat diperoleh dan digunakan untuk mengidentifikasi jenis pigmen melalui pembandingan dengan pustaka acuan yang menggunakan sampel dan metode hampir sama.

Berdasarkan waktu retensi hasil pengolahan data spektrum absorbsi dengan KCKT diperoleh 21 puncak

(peak) (Gambar 5, 6, dan 7). Sampel ekstrak aseton

metanol dari ketiga Sargassum dideteksi pada panjang gelombang 450 nm (Christiana, 2009). Spektrum pola absorbsi dari sampel Sargassum duplicatum (Gambar 5) menunjukkan adanya sebelas puncak serapan maksimum. Puncak tersebut berturut-turut adalah Golongan Cis-Fukosantin (5), Klorofil c2 (2), Trans

Fukosantin (7), Golongan Klorofil (7), Mikrosantin (4), Neoksantin (3), Beta-karoten (8), Violaksantin (6), Klorofil a’ (1), Golongan klorofil a (11), dan Feofitin

(7)

24 a’.(Hegazi et al., 1998; Britton et al., 1995; Haugan et

al., 1992, Jeffrey et al., 1997; Britton et al., 1995).

Gambar 6. Profil Kromatogram Ekstrak Aseton Metanol

Sargassum duplicatum pada 450 nm

Gambar 7. Profil Kromatogram Ekstrak Aseton

Metanol Sargassum polycystum pada 450 nm

(8)

25 Untuk spektrum pola absorbsi dari sampel

Sargassum polycystum (Gambar 6) menunjukkan

adanya sepuluh serapan maksimum. Puncak tersebut berturut-turut adalah Fukosantin (12), Zeaksantin (16), Golongan Klorofil (7), Mikrosantin (4), Violaksantin (6), Flavoksantin (14), Fukosantol (15), Micronone (13) , Klorofil C2 (18), Golongan Cis-Fukosantin (17) (Jeffrey et al. 1997; Hegazi et al. 1998; Nurdiana et al. 2008)

Gambar 8. Profil Kromatogram Ekstrak Aseton Metanol Sargassum filipendula (SGR 3) pada 450

(9)

26 Sedangakan untuk spektrum pola absorbsi dari sampel Sargassum filipendula (Gambar 7) menunjukkan adanya tujuh puncak serapan maksimum. Puncak tersebut berturut-turut adalah Fukosantin (12 dan 20), Golongan Neoksantin (19),

Micronone (13), Golongan Cis-Fukosantin (17),

Flavoksantin (14), dan Klorofil b (21) (Hegazi et al. 1998; Nurdiana et al. 2008).

Tabel 2. Sebaran Distribusi Pigmen pada Sargassum

di Perairan Teluk Awur Jepara Berdasarkan Waktu Tambat dan Absorbansi Maksimum

Peak Waktu Tambat (menit) λ maks (nm) Pigmen Referensi 1 2,27 432, 666

Klorofil a’ Hegazi et al. (1998)

2 3,19 444,

580, 630

Klorofil c2 Hegazi et al. (1998)

3 3,58 414,

435, 467

Neoksantin Hegazi et al. (1998)

4 3,86 423,

448

Mikrosantin Hegazi et al. (1998)

5 4,87 442 Golongan Cis-Fukosantin Britton et al. (1995); Haugan et al. (1992) 6 5,11 416, 440, 469

Violaksantin Hegazi et al. (1998)

7 5,97 438,

657

Golongan Klorofil Hegazi et al. (1998),

Jeffrey et al. (1997)

8 7,13 551,

478

(10)

27 Peak Waktu Tambat (menit) λ maks (nm) Pigmen Referensi

9 7,48 450 Trans-Fukosantin Hegazi et al. (1998)

10 2,38;

9,81

408, 666

Feofitin a’ Jeffrey et al. (1997),

Hegazi et al. (1998)

11 11,14 430,

665

Golongan Klorofil a Gross (1991), Hegazi et al. (1998) 12 4,49 4,50 5,70 5,76 9,99

447 Fukosantin Nurdiana et al.(2008)

13 5,17

6,04

440, 468

Micronnone Hegazi et al. (1998)

14 6,91

6,92

400, 426, 448

Flavoksantin Hegazi et al. (1998)

15 7,24 448 Fukosantol Hegazi et al. (1998)

16 7,61 451,

480

Zeaksantin Hegazi et al. (1998)

17 3,30 10,88 445 Golongan Cis- Fukosantin Hegazi et al. (1998) 18 11,37 444, 584, 632

Klorofila C1 Hegazi et al. (1998)

19 4,11 416, 443, 468 Golongan Neoksantin Hegazi et al. (1998)

20 7,57 451 Fukosantin Hegazi et al. (1998)

21 18,03 466,

601, 649

(11)

28

V. PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa :

1. Karakterisasi kandungan pada rumput laut Coklat Sargassum yang Tumbuh di Perairan Teluk Awur, Jepara dapat diketahui dengan NIRS, yaitu ditunjukkan dengan adanya 6 komponen yang berhasil diidentifikasi berdasarkan daerah serapan pada panjang gelombang 5650-5700 cm-1 (Aromatic

[Ar CH3], Selulosa, dan Hidrokarbon Methylene) ;

7300-7500 cm-1 (Hidrokarbon Alifatik dan

Hidrokarbon Aromatik) dan 8500-8800 cm-1

(Alkenes Polyenes, Hidrokarbon Alifatik, dan Hidrokarbon Aromatik).

2. Ditemukan 19 pigmen fotosintetik (klorofil dan karotenoid) dari tiga jenis Sargassum. Kandungan pigmen terbesar yang dimiliki adalah jenis karotenoid Fukosantin, baik dari golongan Trans dan Cis - Fukosantin. Selain itu, pigmen karotenoid jenis lain yang ditemukan beragam, diantaranya yaitu Neoksantin, Golongan Neoksantin, Mikrosantin, Violaksantin, Beta-karoten, Feofitin a, Flavoksantin, Micronone., Zeaksantin dan Fukosantol. Pigmen klorofil yang ditemukan yaitu

(12)

29 Klorofil a’, Golongan Klorofil a, Klorofil c1, Klorofil c2,

Golongan Klorofil dan Klorofil b.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan pigmen pada jenis rumput laut Coklat yang lain untuk mengetahui distribusi pigmen fotosintetik pada berbagai jenis rumput laut Coklat yang tumbuh di Perairan Teluk Awur Jepara.

Selain itu diperlukan pula penelitian lebih lanjut mengenai karakterisasi rumput laut dari kelompok rumput laut Merah dan rumput laut Hijau dengan NIRS, dengan harapan data hasil karakterisasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai perbandingan dengan hasil yang didapatkan pada penelitian ini serta dapat memberikan informasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya bidang kelautan.

Gambar

Gambar 1. Spektrum Original dari Rumput Laut Coklat  (sgr  1)  Sargassum  duplicatum,  (sgr  2)  Sargassum  polycystum,  dan  (sgr  3)  Sargassum filipendula
Gambar  2.  Spektrum  Second  Derivate  dari  Rumput  Laut Coklat (sgr 1) Sargassum duplicatum,  (sgr  2)  Sargassum  polycystum,  dan  (sgr  3)  Sargassum filipendula 4000500060007000 8000 9000 10000-4-3-2-1012345x 10-5Wave Number (cm-1)
Gambar  3.  Lima  Puncak  Serapan  Spektrum  (1,2,3,4,5)  menunnjukkan  ada  lima  komponen  yang  berhasil diidentifikasi oleh NIRS
Gambar 6. Profil Kromatogram Ekstrak Aseton  Metanol    Sargassum duplicatum  pada 450 nm
+3

Referensi

Dokumen terkait

Prediksi hasil analisis kinematik untuk lokasi penelitian menunjukkan potensi longsoran tipe planar ada di 4 lokasi sedangkan potensi longsoran tipe baji ada di 5

Dengan demikian kita perlu mengetahui characteristic OMSK tipe aman yang disertai allergic rhinitis , karena sebagian besar dari penderita meremehkan faktor

Jenis penelitian yang digunakan yaitu PTK atau penelitian tindakan kelas. PTK ini biasanya dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik selama

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

Untuk mengetahui pengaruh struktur modal (Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return On Equity) perusahaan industri tekstil dan garmen yang terdaftar di

Hasil perhitungan Cs-137 menunjukkan bahwa radioaktivitas Cs-137 yang sangat kecil tidak akan berpengaruh pada keandalan pembuatan iodium- 125. Radioaktivitas ini

1.2 slijedi traˇzena tvrdnja. Pokazat ´cemo joˇs dva teorema koji ´ce se pokazati znaˇcajni u poglavlju 2.. Tada vrijedi sljede´ci teorem.. Teorem 1.25.. PRIPREMNI

Pada PT Zoom Infotek Telesindo pelaksanaan fungsi penjualan dilaksanakan oleh bagian penjualan. Karena penjualan adalah mata rantai dari aktivitas perusahaan yang paling