• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan memerlukan monitoring dan evaluasi secara intensif dan dilakukan secara terus-menerus. Melalui monitoring dan evaluasi, kita dapat menilai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan memerlukan monitoring dan evaluasi secara intensif dan dilakukan secara terus-menerus. Melalui monitoring dan evaluasi, kita dapat menilai"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: dalam menilai musik kita juga memerlukan pendekatan auditori dan visual mengapa demikian

(2)

I. Pendahuluan.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) mengokohkan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Walaupun dengan nama baru, yaitu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, sebagai sebuah sistem tetap mengintegrasikan tiga pilar di bawah ini.

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi;

2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau Akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi atau Lembaga Akreditasi Mandiri.

3. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi baik pada aras perguruan tinggi maupun aras Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Tantangan pendidikan tinggi dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pendidikan tinggi tidak hanya dituntut menghasilkan lulusan berbekal ijazah. Lebih dari itu, lulusan perguruan tinggi juga dituntut menguasai kompetensi tambahan yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan kerja atau stakeholders. Untuk itu, sistem pembelajaran perguruan tinggi harus senantiasa adaptif dalam merespon tantangan eksternal tersebut. Sistem pembelajaran biasanya tertuang dalam serangkaian peraturan akademik di level fakultas maupun universitas. Di sinilah diperlukannya perubahan dan inovasi dalam merancang peraturan akademik di tingkat fakultas dan universitas.

Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami mahasiswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Tanpa evaluasi dan monitoring maka tidak ada alasan untuk mengatakan apakah suatu perguruan tinggi atau program studi mengalami kemajuan atau stagnan.

Monitoring dan evaluasi, pada umumnya, menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Karena itu, monitoring dan evaluasi yang bermanfaat adalah monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan untuk dilakukan perbaikan proses pembelajaran. Keberhasilan suatu program tidak dapat terlepas dari segi pelaksanaannya. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi terhadap suatu proses pembelajaran akan menyangkut berbagai hal yang terkait, baik yang menyangkut kualitas masukan (input), kualitas proses maupun kualitas hasil pelaksanaan (output) program. Selain itu, monitoring dan evaluasi terhadap suatu program pembelajaran dapat dilaksanakan atas dasar sekuensi implementasinya, dapat pula dilakukan terhadap komponen programnya.

(3)

Pendidikan memerlukan monitoring dan evaluasi secara intensif dan dilakukan secara terus-menerus. Melalui monitoring dan evaluasi, kita dapat menilai apakah sistem yang dijalankan dengan sebenarnya mampu meningkatkan mutu pendidikan. Jika pendidikan kurang berhasil, apanya yang salah dengannya. Karena itu, dengan monitoring dan evaluasi, kita juga dapat memperbaiki konsep dan pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi. Mencermati hal tersebut di atas, maka Fakultas Ilmu Budaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung selama satu tahun agar dapat diketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran dan saran peningkatannya.

Selanjutnya, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, tercantum di antaranya tentang standar pembelajaran (yang meliputi standar isi, proses, penilaian dan pengelolaan). Standar-standar tersebut menjelaskan ketentuan -ketentuan yang harus terpenuhi baik dalam hal pembelajaran.

Agar pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensinya dan dapat memenuhi harapan berbagai pemangku kepentingan, maka Fakultas Ilmu Budaya telah metetapkan pedoman pembelajaran dengan standar-standar yang jelas dan oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi pembelajaran secara berkelanjutan.

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada saat ini terus mengembangkan budaya mutu dan ingin mejadikan mutu sebagai bagaian utuh dari seluruh perilaku sivitas akademika. Telah banyak kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, namun dianggap perlu melakukan monitoring dan evaluasi agar diketahui seberapa jauh tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Sebagaimana diketahui bahwa monitoring dan evaluasi sistem pembelajaran adalah sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Dalam hal keperluan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, maka institusi Perguruan Tinggi harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pemerintah telah menerbitkan PP No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai tindak lanjut UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). SNP terdiri dari delapan standar yaitu: isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan.

BAN-PT telah melakukan perbaikan instrumen akreditasi. Instrumen akreditasi versi 2001 telah diganti dengan versi 2009/2010 dengan memperhatikan UU No 20/2003 tentang Sisdiknas, PP No 19/2005 tentang SNP, serta paradigma penjaminan mutu yang semula

input based bergeser ke process output based dan bahkan ke outcomes based.

Supaya dapat membangun budaya mutu, pimpinan perguruan tinggi, seluruh dosen dan staf pendukung akademik harus memberikan komitmen untuk melakukan peningkatan mutu berkesinambungan (continuous quality improvement = CQI). Perguruan tinggi harus memiliki sistem manajemen mutu (quality management system = QMS) yang dapat

(4)

menjamin pelaksanaan CQI. Penjaminan mutu dilakukan bukan karena terpaksa, tetapi karena dorongan untuk memperbaiki diri.

Fakultas Ilmu Budaya melalui Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF) telah berhasil menyusun standart mutu pendidikan Fakultas Ilmu Budaya, yang meliputi standar profil lulusan, kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Kesemua standart tersebut telah disetujui oleh Senat Fakultas untuk dijadikan pedoman standart mutu pendidikan Fakultas Ilmu Budaya. Saat kini akan dibuat 4 standart lagi yaitu pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan. Pada saat ini sedang dikerjakan dua standart lagi yaitu standart mutu penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kemudian Fakultas Ilmu Budaya telah memiliki pedoman pembelajaran yang dijadikan patokan dalam melaksanakan proses pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa. Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya monitoring dan evaluasi agar diketahui tingkat ketercapaian hasil proses pembelajaran tersebut.

Inti dari proses pembelajaran adalah mencapai standar kompetensi lulusan dengan membuat perubahan pada diri mahasiswa dalam aspek pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan kebiasaan sebagai produk interaksinya dengan lingkungan. Proses pembelajaran merupakan proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Proses ini dikatakan berhasil bila dalam diri individu terbentuk pengetahuan, sikap, keterampilan, atau kebiasaan baru yang secara kualitatif lebih baik dari sebelumnya. Proses ini dapat terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan belajar secara mandiri atau dengan sengaja dirancang.

II. Maksud dan Tujuan.

Maksud dari monitoring dan evaluasi ini adalah :

1. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa SPMI dalam bentuk monitoring dan evaluasi adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di fakultas Ilmu Budaya secara berencana dan berkelanjutan.

2. Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Fakultas Ilmu Budaya sebagaimana terdapat pada standart pendidikan Fakultas Ilmu Budaya.

(5)

1. Untuk mengetahui potret proses pembelajaran yang dilaksanakan pada semester genap tahun 2017.

2. Untuk dijadikan bahan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dan yang akan dilaksanakan pada semester selanjutnya.

3. Mengendalikan proses pembelajaran agar berlangsung secara efektif dan mencapai hasil sesuai yang direncanakan

4. Menggali informasi yang berkaitan dengan penatalaksanaan perkuliahan dan hasil-hasilnya, serta memperoleh bahan informasi untuk keberlanjutan proses pembelajaran berikutnya.

5. Menggali informasi untuk pengambilan keputusan

III. Pengertian dan Konsep Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan monitoring lebih berpunpun (terfokus) pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang

berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program. Apabila

monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.

Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari

(6)

kegiatan atau program. Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya.

Seperti terlihat pada gambar Siklus Majamen Monev, fungsi Monitoring (dan evaluasi) mnerupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam system manajelemen program, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui umpan balik). Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target antara dan akhirnya tujuan program (Semuel. S. Lusi, 2014).

Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:

1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.

2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.

3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.

4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok

Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang dibuat” (William N Dunn : 2000).

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.

IV. Metode Penelitian Monitoring dan Evaluasi.

Sumber dan jenis data yang digunakan untuk menelaah masalah penelitian monev ini bersumber dari data lapangan sebagai sumber data primer. Adapun caranya adalah dengan mengedarkan kuestioner tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan pada semester genap 2017. Adapun populasinya adalah 8 prodi dengan jumlah kuestioner sebanyak 80 di mana setiap prodi mendapat 10 kuestioner yang akan diisi oleh mahasiswa prodi tersebut. Namun pada saat pengisian kuestioner yang dikembalikan hanya berjumlah 67 lembar saja, sehingga terjadi kekurangan renponden sebanyak 13 orang. Apabila dilihat dari segi kelayakan untuk di analisis, maka jumlah responden yaitu mahasiswa pada saat mengalami ujian akhir semester genap tahun 2017, kiranya sudah layak untuk dilakukan analisis.

(7)

Mata kuliah yang akan di monitoring dan evaluasi dilakukan secara acak di semua prodi. Sebenarnya di Fakultas Ilmu Budaya ada 12 program studi di mana 4 program studi lainnya adalah pascasarjana Magister dan Doktor Ilmu Lingguistik dan program studi Magister dan Doktor Ilmu Kajian Budaya. Keempat program studi di pascasarjana tersebut tidak ikut dijadikan sampel penelitian ini karena waktu ujiannya tidak bersamaan dengan program studi di level sarjana (S1).

Adapun nama program studi yang ikut dimonitor dan dievaluasi yaitu: 1. Program studi Bahasa Indonesia

2. Program studi Bahasa Jawa Kuno 3. Program studi Bahasa Bali

4. Program studi Sastra Inggris 5. Program studi Bahasa Jepang 6. Program studi Antropologi 7. Program studi Sejarah 8. Program studi Arkeologi

Analisis yang akan dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan table frekuensi untuk mendapatkan gambaran (deskripsi) tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh dosen prodi yang bersangkutan. Di samping itu, juga ditunjang dengan data skunder yang digali dari sumber-sumber referensi (studi pustaka), sehingga hasil monitoring dan evaluasi proses pembelajaran ini dapat lebih dipertanggung jawabkan tingkat keobjektifannya.

V. Hasil Tabulasi

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

2. Tidak 4 6,0

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

1. Apakah pada awal perkuliahan dosen

menyampaikan tentang kemampuan (kompetensi) yang didapatkan mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan ini ? Tidak 9 13,5 Moderat 27 40,3 Baik 21 31,3 Baik Sekali 10 14,9 Total 67 100 %

(8)

Apakah pada awal perkuliahan dosen menjelaskan dengan baik tentang pokok perkuliahan dan metode pembelajaran? Moderat 19 28,4 Baik 34 50,7 Baik Sekali 10 14,9 Total 67 100%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

3. Apakah pada awal perkuliahan dosen menjelaskan dengan baik tentang sistem penilaian kepada mahasiswa? Tidak 6 8.9 Moderat 20 30 Baik 26 38.8 Baik Sekali 15 22.3 67 100%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

4. Apakah buku ajar, buku ajar dan / atau handouts disediakan dengan baik?

Tidak 18 25,9 Moderat 22 32,8 Baik 21 31,3 Baik Sekali 6 8,9 67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

5. Apakah daftar pustaka yang diperlukan untuk proses pembelajaran mata kuliah yang diberikan disampaikan sangat jelas oleh dosen?

Tidak 2 2,90 Moderat 33 49,2 Baik 25 36,2 Baik Sekali 17 25,3 67

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

6. Apakah dosen menyiapkan materi perkuliahan dengan baik? Tidak 3 4.4 Moderat 25 37.3 Baik 20 29.8 Baik Sekali 19 28.4 67 99.9%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

7. Apakah Dosen memberikan inspirasi dan memotivasi?

Tidak 8 11.9

Moderat 20 29.8

(9)

Baik Sekali

18 25.9 67 98,9%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

8. Apakah dosen menjelaskan dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan baik?

Tidak 2 2.9 Moderat 16 23.8 Baik 43 59.7 Baik Sekali 4 5.9 67 92.3

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

9. Apakah buku ajar, buku kerja dan / atau handouts membantu saya memahami kuliah?

Tidak 2 2.9 Moderat 18 26.8 Baik 40 59.7 Baik Sekali 7 10.4 67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

10 Apakah mahasiswa mendapatkan banyak

pengetahuan dari cara pembelajaran mata kuliah ini ? Tidak 3 4.4 Moderat 8 11.9 Baik 40 59.7 Baik Sekali 16 23.8 67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

11 Apakah menurut saudara bekerja dalam kelompok adalah cara efektif untuk belajar?

Tidak 35 52.2 Moderat 16 23.8 Baik 9 13.4 Baik Sekali 7 10.4

(10)

67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

12 Apakah melalui mata kuliah ini saudara

mendapatkan pemahaman teori dan lapangan yang baik Tidak 2 2,9 Moderat 26 38.9 Baik 25 36,2 Baik Sekali 14 20,9 67 100%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

13 Apakah Dosen selalu memberi tugas setiap akhir pokok bahasan? Tidak 25 36,2 Moderat 22 32,8 Baik 9 13,4 Baik Sekali 11 16,4 67 100%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

14 Apakah hasil koreksi tugas-tugas segera dikembalikan oleh dosen?

Tidak 42 62.6 Moderat 15 22.3 Baik 4 5.9 Baik Sekali 6 8.9 67 99.7% B. Bidang Keterampilan

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

15 Apakah saudara telah belajar berfikir kritis sebagai akibat dari aktivitas mata kuliah ini?

Tidak 3 4.4 Moderat 43 64.1 Baik 14 20.8 Baik Sekali 7 10.4 67 99.7%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

16 Apakah saudara telah belajar untuk

mempresentasikan ide-ide dengan cara yang jelas sebagai akibat dari aktivitas mata kuliah ini?

Tidak 4 5.9 Moderat 35 52.2 Baik 17 25.3 Baik Sekali 11 16.4

(11)

67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

17 Apakah saudara telah mengembangkan

keterampilan komunikasi sebagai akibat dari aktivitas mata kuliah ini?

Tidak 8 11.9 Moderat 46 68.6 Baik 10 14.9 Baik Sekali 3 4.4 67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

18 Apakah saudara telah mengembangkan

kemampuan bekerja dalam kelompok atau tim sebagai akibat dari pekerjaan yang saudara lakukan dalam kuliah ini?

Tidak 12 17.9 Moderat 40 59.7 Baik 8 11.9 Baik Sekali 7 10.4 67 99.9%

A. Bidang Penilaian dan Beban Kerja

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

19 Apakah cara penilaian dalam kuliah ini jelas? Tidak 20 29.8

Moderat 24 35.8 Baik 12 17.9 Baik Sekali 11 16.4 67 99.9%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

20 Apakah penilaian dari kuliah ini memperhitungkan pekerjaan individu dan pekerjaan kelompok?

Tidak 5 7.4 Moderat 25 37.3 Baik 20 29.8 Baik Sekali 17 25.5 67 100%

(12)

B. Bidang Bimbingan dan Konseling

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

21 Apakah saudara mendapatkan cukup bimbingan

belajar dari dosen mata kuliah ini?

Tidak 10 14.9 Moderat 24 35.8 Baik 21 31.3 Baik Sekali 12 17.9 67 99.9%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

22 Apakah terdapat bimbingan akademik yang baik terhadap pilihan mata kuliah mana yang

sesuai dengan kebutuhan dan minat saya?

Tidak 16 23.8 Moderat 33 49.2 Baik 15 22.3 Baik Sekali 3 4.4 67 99.7 C. Sumber Pembelajaran

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

23 Apakah saudara dengan mudah mendapatkan

bahan bacaan untuk menyelesaikan perkuliahan ini? Tidak 18 26.8 Moderat 35 52.2 Baik 8 11.9 Baik Sekali 6 8.9 67 99.8%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

24 Apakah penggunaan LCD proyektor dalam

pembelajaran memudahkan saudara untuk memahami apa yang sedang diajarkan

Tidak 1 1.4 Moderat 11 16.4 Baik 21 31.3 Baik Sekali 34 50.7

(13)

67 99.8

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

25 Perpustakaan Universitas/Fakultas/Jurusan cukup mempunyai buku-buku, journal dan bahan bacaan lainnya untuk penyelesaian mata kuliah ini

Tidak 17 25.3 Moderat 34 50.7 Baik 14 20.8 Baik Sekali 2 2.9 67 99.7

D. Bidang Standart dan Target

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

26 Apakah saudara memahami dengan baik ketentuan

yang diinginkan dari dosen dalam proses pembelajaran mata kuliah ini

Tidak 15 22.3 Moderat 31 46.2 Baik 17 25.3 Baik Sekali 4 5.9 67 99.7%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

27 Apakah saudara melihat dengan jelas bagaimana bagian-bagian dari kuliah ini dirangkai bersama dengan baik untuk mencapai target yang diinginkan Tidak 9 43.2 Moderat 25 37.3 Baik 27 10.4 Baik Sekali 6 8.9 67 99.8

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

28 Apakah saudara paham bagaimana aktivitas perkuliahan kami dinilai?

Tidak 5 22.3 Moderat 31 46.2 Baik 23 19.4 Baik Sekali 8 11.9 67 99.8%

E. Bidang Dampak Umum dan Mutu

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

29 Apakah secara keseluruhan saudara puas dengan mutu pembelajaran dari mata kuliah ini?

Tidak 5 14.9

Moderat 28 41.7

(14)

Baik Sekali

15 14.1 67 100%

Nomor Pertanyaan Kategori Jumlah %tase

30 Apakah kuliah ini telah memberikan dampak terhadap bagaimana saya mengambil keputusan?

Tidak 11 16.4 Moderat 43 64.1 Baik 11 16.4 Baik Sekali 2 2.9 67 99.8% 5.1. Pembahasan Hasil.

Apabila merujuk pada standart Pendidikan Fakultas Ilmu Budaya, maka hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan telah memenuhi standart mutu pendidikan yang telah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Budaya. Adapun isi dari pernyataan mutu pendidikan seperti yang terlihat di bawah ini.

Proses pembelajaran di FIB disusun dan ditetapkan dengan kriteria minimal yang mencakup: a) karakteristik proses pembelajaran; b) perencanaan proses pembelajaran; c) pelaksanaan proses pembelajaran; dan d) beban belajar mahasiswa.

Karakteristik proses pembelajaran sebagaimana dimaksud bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

a. Interaktif: capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen, dan antara mahasiswa dengan mahasiswa.

(15)

b. Holistik: proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan mengutamakan keunggulan dan kearifan lokal, nasional, dan internasional.

c. Integratif: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengintegrasikan konsep, teori, dan metode untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan interdispliner.

d. Saintifik: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

e. Kontekstual: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya sesuai dengan tuntutan zaman.

f. Tematik: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan interdisipliner

g. Efektif: capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang minimum.

h. Kolaboratif: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.

i. Berpusat pada mahasiswa: capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari pengetahuan, dan memecahkan masalah dalam pembelajaran.

5.2. Analisis Hasil Tabulasi

1. Pembelajaran.

Melalui hasil tabulasi diketahui bahwa proses pembelajaran sudah berjalan baik, hal ini terlihat dari setiap dosen telah mengutarakan kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti mata kuliahnya. Hampir semua dosen telah memulai perkuliahan dengan menjelaskan metode perkuliahan, system penilaian. Mengenai dosen telah menjelaskan tentang literature, buku ajar atau handout, memang masih ada 25,9% yang belum menyiapkannya namun dosen yang telah menyiapkannya juga terbilang banyak yaitu sekitar 60,5%. Secara umum proses pembelajaran sudah sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Budaya, namun yang berkaitan dengan perlu ditingkatkan yaitu bahwa dosen kurang memberikan tugas kepada mahasiswa dalam setiap sesi pertemuan, yang sesuai dengan CPS yang telah dibuatnya.

(16)

2. Keterampilan

Hasil monitoring menunjukkan bahwa mahasiswa telah mengetahui bahwa melalui mata kuliah yang diikutinya mereka telah mendapatkan berfikir kritis dan melalui mata kuliah yang dikutinya mereka mampu mempresentasikan ide-ide kritisnya, hanya 5,9% yang mengatakan mereka tidak mendapatkannya. Hal ini wajar karena kemampuan penyerapan terhadap mata kuliah berbeda satu dengan yang lainnya.

3. Penilaian dan Beban Kerja

Dalam konteks ini masih ada mahasiswa yang mengatakan bahwa mereka belum tahu cara penilaian yang akan diberikan dosen berjumlah 20 orang (29,8%) tetapi lebih banyak yang mengatakan bahwa mereka telah mendapat penjelasan dari dosennya. Meskipun presentasinya kecil namun perlu ada uapa peningkatan agar mahasiswa dapat mengerti dengan cara apa mereka dinilai oleh dosennya.

4. Bimbingan dan Konseling.

Mengenai bimbingan dan konseling adalah kewajiban dosen memberikannya kepada mahasiswa hal ini agar mahasiswa dapat mengatasi permasalahan sekitar pemahamannya terhadap mata kuliah. Dari hasil monitoring ini memang masih ada 14,9% belum memberikannya dengan baik sehingga hal ini perlu ditingkatkan lagi dan dosen perlu melakukan evaluasi diri agar dapat memberikan bimbingan dan konseling dari setiap mata kuliah yang diasuhnya.

5. Sumber Pembelajaran

Dalam hal ini masih ada dosen belum mudah mendapatkan bahan bacaan atau literature untuk menyelesaikan perkuliahannya (26,8%) hal mungkin dikarenakan berbagai macam factor, bukan hanya kesalahan dari fihak dosen. Suatu hal yang mengembirakan adalah bahwa dosen di Fakultas Ilmu Budaya telah memakai alat bantu dalam memperjelas proses pembelajaran seperti memakai proyektor LCD, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami perkuliahan dengan baik.

6. Standart dan Target

Masih ada juga mahasiswa yang tidak tahu ketentuan yang diinginkan dosen dalam proses pembelajarannya, walaupun jumlahnya hanya 22,3%. Hal ini perlu ditingkatkan agar mahasiswa mengerti apa ketentuan dosen dalam pembelajaran tersebut. Kemudian mahasiswa ada yang belum

(17)

melihat seluruh bagian atau rangkaian kuliah untuk mencapai CPS yang diinginkan oleh dosen. Masalah ini perlu dilakukan evaluasi atau perbaikan dalam perkuliahan yang akan datang.

7. Dampak Umum dan Mutu

Dampak umum dan mutu berkaitan dengan kepuasan intelektual mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan ada yang mengatakan mereka belum mendapatkannya (7,05), meskipun jumlahnya kecil nemun hal ini memberikan gambaran hasil proses pembelajaran. Mahasiswa mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan dampak bagaimana mereka mengambil keputusan dalam kehidupannya.

VI.. Rekomendasi

1. Di dalam pembelajaran perlu bersifat interaktif (mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen) dan juga holistik, artinya mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

2. Selanjutnya pembelajaran harus bersifat tematik, artinya proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan disipliner.

3. Juga pembelajaran harus efektif artinya, capaian pembelajaran semester harus menjadi pedoman dalam melakukan pembelajaran setiap semester.

4. Bersifat kolaboratif artinya proses pembelajaran harus melibatkan interaksi antar individu mahasiswa untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berpusat pada mahasiswa (student centre). Kemudian proses pembelajaran mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan dan kompetensi.

Daftar Bacaan.

1. Permenristekdikti RI No. 44 Tahun 2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 Tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

4. Pedoman Akademik Proses Pembelajaran di Universitas Udayana.

5. Prosedur Kerja Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran di Universitas Udayana 6. UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, penilaian kinerja didasarkan pada fungsi kelompok tani sebagai aditujukan terhadap kerjasama antar anggota dalam organisasi Kelompok Wanita Tani

Mutasi C → T pada posisi 2713 (Gambar 3a) akan merobah sisi pemotong enzim AciI (C↓CCG) sehingga jika tidak ada mutasi sekuen akan terpotong jika direstriksi dengan enzim

Galeri Seni Lukis dan seni instalasi Kontemporer di Jogjakarta 8 7 SIRKULASI DALAM TAPAK —> Sirkulasi menuju massa yang sotu dengan yang lain -* Sirkulasi di dalam lansecape

Monitoring dan evaluasi Eksternal adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan dan secara berkala sesuai kebutuhan terhadap perizinan yang telah

3) Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perushaan. Dengan kata lain,

Penelitian ini menambahkan variabel Growth Opportunities dan Profitability, dimana dua variabel independen tersebut di duga berpengaruh secara signifikan terhadap

Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) adalah peristiwa penyerahan hasil pekerjaan kontraktor secara menyeluruh sesuai kontrak dan amendemen dan atau

Satu kelompok yaitu siswa kelas IPA 1 yang diberi perlakuan khusus sebagai kelas ekspe rimen berupa penggunaan media gambar (audiovisual) terhadap prestasi belajar siswa,