• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan adalah segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. John Dewey mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan semesta manusia ( Tri Widiarto dan Ester Arianti, 2005: 18-19).

Mortimer J. Adler mendefinisikan pendidikan adalah proses di mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapa pun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik. Herman H. Horne berpendapat pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses penyesuaian diri manusia secara timbal balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia, dengan tabiat tertinggi dari kosmos (Muzayyin Arifin, 2003: 13-14).

Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan diartikan sebagai usaha kegiatan yang mengajarkan segala kodrat yang ada pada anak sehingga

(2)

kepribadian dan kemampuanya berkembang serta membentuk kecakapan-kecakapan yang fundamental guna menyesuaikan diri dengan adat dan kebudayaan secara timbal balik dengan alam sekitar sehingga membentuk kepribadian yang diharapkan agar bisa melahirkan warga negara dan tenaga kerja yang baik dan berbudi.

2. Pengertian Pendidikan Islam

Menurut Muhammad SA. Ibrahim menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah “Islamic education in true sense of the lern, is a system of education which enable a man to lead his life according to the islamic ideology, so that he may easily mould his life in accordance with tenets of Islam. Terjemahan dalam bahasa Indonesia yaitu Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2006: 25)

Menurut Omar Muhammad Al-Touny al- Syaebani, pendidikan Islam diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan. Menurut Muhammad Fadil Al-Djamaly, pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya atau pengaruh dari laur (Muzayyin Arifin, 2003: 17-18). Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia

(3)

tahun 1960 merumuskan pendidikan Islam dengan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2006: 27).

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, serta beberapa pemahaman yang diturunkan oleh para ahli di atas, serta beberapa pemahaman yang diturunkan dari beberapa istilah dalam pendidikan Islam, seperti tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan riyadhah, maka pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya mengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensi guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.

B. Pondok Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Pengertian pondok pesantren terdapat berbagai pengertian, diantaranya adalah : “Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam. Pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan pesantren. Istilah pondok, berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab yang berarti rumah penginapan atau hotel (Sujoko Prasojo, 1982: 51). Akan tetapi di dalam pesantren Indonesia, khususnya di Jawa, lebih mirip dengan pemondokan dalam lingkungan padepokan, yaitu perumahan sederhana yang di petak-petak dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi santri. Sedangkan

(4)

Istilah Pesantren secara etimologis asalnya pe-santri-an yang berarti tempat santri.

Santri atau murid mempelajari agama dari seorang Kyai atau Syaikh di pondok pesantren (Poerwodarminto, 1982: 246). Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama dan Islam.

Pondok pesantren juga berarti suatu lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara non klasikal, tetapi dengan sistem bandongan dan sorongan. Di mana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedangkan para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut (Marwan Saridjo, 1980: 19).

Menurut Zamakhsyari Dhofier mendefinisikan pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri (Ridlwan Nasir, 2005: 81). Lebih lanjut beliau mengutip dari pendapat Profesor Johns dalam “Islam in South Asia”, bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru ngaji. Sedangkan C. Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shantri dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku suci, buku agama, atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan (Clifford Geertz, 1989: 268).

(5)

Menurut Geertz, bahwa pengertian santri berasal dari kata Shantri (ilmuan Hindu yang pandai menulis) yang dalam pemakaian bahasa modern memiliki dua arti, yaitu :

“Dalam arti yang sempit adalah seorang pelajar sekolah agama yang disebut pondok atau pesantren,… Dalam arti yang luas atau lebih umum kata santri mengacu pada seorang anggota bagian penduduk Jawa yang menganut agama Islam dengan sungguh-sungguh dan menjalankan sholat lima waktu serta sholat di masjid pada hari Jum’at dan sebagainya (Makmum Pitoyo, 2002: 29).

Sedangkan menurut H. M. Arifin yang dimaksud dengan pondok pesantren adalah sebagai berikut:

“Suatu lembaga pendidikan agama yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitarnya, dengan sistem asrama dimana para santri menerima pendidikan melalui sistem pendidikan dan madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan dari leadership seseorang atau beberapa kyai-kyai dengan ciri khas bersifat karismatik serta independen dalam segala hal” (H.M. Arifin,1991: 240).

Sementara dalam sejarahnya pondok pesantren dikenal sebagai suatu lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia. Keberadaan pondok pesantren dengan segala aspek kehidupan dan perjuangannya ternyata memiliki nilai strategis dalam membina insan yang berkualitas iman, ilmu, dan amal (Al Mujadilah ayat : 11). Maka hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah bangsa Indonesia di mana darinya bermunculan para ilmuwan, politikus dan cendekiawan yang memasuki berbagai kancah-kancah ilmu pengetahuan dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, baik dalam taraf lokal, regional maupun nasional bahkan sampai taraf internasional.

Dari uraian di atas, maka arti dari pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan luar sekolah (non-formal) yang tumbuh dan berkembang dari dan dalam masyarakat untuk melayani berbagai kebutuhan. Pesantren

(6)

dapat melayani kebutuhan pendidikan ketika masyarakat haus akan ilmu pengetahuan, adanya krisis moral, apalagi ketika lembaga pendidikan modern belum mampu menembus ke pelosok desa. Pondok pesantren menjadi simbol yang menghubungkan dunia pesantren dengan dunia luar. Dengan demikian perubahan yang terjadi dalam masyarakat mau tidak mau akan dipengaruhi oleh dinamika pesantren.

C. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan bahasan yang diteliti:

1. Slamet Aziz Mubarok dalam penelitian yang berjudul Model Integrasi Pembelajaran Pesantren dan Madrasah (Analisis Model Pembelajaran di Pondok Pesantren atau M.A Al Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung Tahun 2005), Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN, 2005. Penelitiannya ialah mengenai pendidikan yang diselenggarakan oleh podok pesantren Al Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung menerapkan dua metode pembelajaran yaitu sorongan dan Klasikal. Sistem Sorongan dilakukan untuk mengkaji kitab-kitab kuning, sedangkan Klasikal untuk mengkaji ilmu aqidah, fiqih, dan juga ilmu-ilmu hadits.

2. Siti Amiroch dalam penelitian yang berjudul Kurikulum Pesantren Salaf dan Khalaf (Studi Komparasi pada Pondok Pesantren Salaf Sekar Panjang Al-Fauzari dan Pondok Pesantren Khalaf Pabelan Mungkid), Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN, 2005.

(7)

Penelitian ini menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan pesantren (khususnya pesantren Salaf) dibutuhkan adanya kurikulum yang efektif dan relevan.

D. Kerangka Berpikir

Penelitian dengan judul Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Pada tahun 1980-2010 mempunyai skema kerangka pikir sebagai berikut :

Keterangan :

Di kota Salatiga ini berkembang banyak sekolah-sekolah dan pondok pesantren. Sekolah yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta berfungsi untuk mencerdaskan masyarakat. Sekolah yang didirikan oleh swasta diantaranya adalah pondok pesantren Al-Falah. Pendidikan yang ada di pondok pesantren Al-Falah yang berada di bawah aturan Departemen Agama diantaranya adalah Madrasah

Departemen Agama

Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Al-Falah

Menciptakan Santri yang berkualitas dan bermutu

Sistem Bandongan dan Sorongan+ Ketrampilan Menjahit dan Ketrampilan Mekanik Motor

(8)

Diniyyah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan yang berada di bawah aturan Dinas Pendidikan diantaranya adalah Ketrampilan Menjahit dan Ketrampilan Mekanik Sepeda Motor. Kedua lembaga tersebut memiliki tujuan yaitu untuk menciptakan santri yang berkualitas dan bermutu.

Referensi

Dokumen terkait

PROSEDUR C : DAILY SELF DECLARATION FORM PROSEDUR D :SANITASI BILIK SEBELUM MENDAFTAR PROSEDUR E : TINDAKAN KECEMASAN.. PROSEDUR F : SENARAI NAMA DIHUBUNGI

Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam

Ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 50 mg/ mL paling efektif me mbunuh cacing A.. Seharusnya warna bercak yang terlihat di bawah sinar UV 366 nm adalah biru dan

Dengan variasi yang mereka lakukan pada kecepatan fluida yang tersedia didapatkan hasil dari koefisien daya Cp maksimal adalah 0,049 dan koefisien torsi maksimal adalah 0,12 Nm

Tahap mengumpulkan data yang perlu dilaksanakan, yaitu membuat rencana atau scenario dalam penelitian, menentukan latar atau tempat untuk melakukan penelitian,

Penelitian tersebut menunjukan bahwa analisis efektivitas pada ADD terlihat beragam di Kabupaten Deli Serdang, jika dilihat dari analisis lebih lanjut, hal

Atribut ACCOUNTABLE (A) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang berwenang atau memiliki kekuasaan tertinggi terhadap berbagai aset terkait

Parfum Laundry Gunungsitoli Selatan Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik.. BERIKUT INI JENIS PRODUK