POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
ALAT PENGHITUNG KECEPATAN MOTOR DENGAN SISTEM DIGITAL
Aris Teguh Rahayu 1), Suharjanto 2)
Teknik Elektro Akademi Teknik Warga Surakarta
ABSTRACT
In the production process requires an instrument to record the production of products (goods), the process of recording the rate of product items must be systematic, so that the error rate can be minimized recorder products, as well as the optimization of time re-checking can be increased. The rate of products directly related to the rotation of the motor is higher, so it takes a digital calculations. Tools to translate the digital computation round is Digital Counter. Digital Counter can not work without the help of sensor position, objects, colors. Components can censor position sensor, object, color is the result Optocoupler.Pada Testing Revolution Per Minute (RPM) RPM DC motors produced 30/detik with Digital Counter 030 display results
Keywords: Rotation per minute, Digital Counter, Optocoupler
I. Pendahuluan
Perkembangan Teknologi
dan informasi yang begitu pesat dalam segala bidang Baik dalam
bidang pertanian, peternakan,
kesehatan, industri dan lainnya, sehingga dengan perkembangan tersebut secara tidak langsung juga membawa tingkat kesejahteraan
hewani menjadi baik, kemajuan dalam bidang industri tingkat
produksi menjadi meningkat.
Dalam proses produksi
memerlukan instrument untuk
mencatat hasil produksi produk (barang), proses pencatat laju
produk barang harus secara
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
pencatat secara digital (Digital Counter) sangat diperlukan, sehingga ketepatan penghitungan juga dapat tercapai serta optimasi waktu produksi dapat meningkat. Pencatatan secara digital dapat digunakan secara langsung untuk mengetahui jumlah hasil produksi dalam permenit. Putaran motor permenit (RPM) dapat langsung diketahui dengan Digital counter.
Tujuan dari penelitian ini untuk memaksimalkan penggunaan Digital counter untuk menghitung
jumlah produksi dalam
permenit.Manfaat yang diperoleh
adalah diharapkan dengan
menggunakan Digital Counter
kecepatan perhitungan dalam
permenit dapat tercapai baik.
II. Bahan dan Metode
A. Bahan dan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Digital Counter - Osiloskop
- Function Generator - Kabel jepit buaya - Digital Trainer
B. Kajian Pustaka
Fauziyah (2011) dalam
penelitiannya bahwa untuk membaca data kecepatan
motor dc diperlukan
komponen sensor
optocoupler. Optocoupler
mempunyai 2 bagian yaitu
bagian transmitter
(pemancar) yang berisi infra led dan bagian Receiver (penerima) foto transistor. Optocoupler pada saat tidak ada benda atau piringan
motor yang berlubang
melewati sisi celah antara
pemancar dan penerima
maka optocoupler akan
membuat keluaran (data) menjadi 0 V (logika 0) sedangkan pada saat ada benda atau piringan motor yang melewati sisi celah
antara pemancar dan
penerima akan
mengeluarkan data 5V
(logika 1) sehingga dari data 0 dan 1 akan masuk ke masukkan counter.
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012 C a r a k e r j a Gambar 1. Rangkaian
sensor kecepatan motor
Digital Counter
adalah ketika motor DC
berputar piringan yang
diletakkan pada puli motor yang telah dilubangi akan membuat kondisi cahaya
dari infra led akan
memancarkan cahaya
sehingga membuat kondisi
foto transistor menjadi
saturasi (logika 0) dan pada saat piringan berputar dan
cahaya foto transistor
terhalang piringan motor
yang tak berlubang
menyebabkan foto transistor akan menjadi kondisi cutt off (logika 1) sedangkan time base (setting waktu).
Sehingga comparator
(pembanding) yaitu gerbang AND akan dihitung oleh IC Counter selama Ton pada time base. Ketika Time base menuju logika 0 maka pulsa
Latch (pengunci) akan
muncul dan mengaktifkan
IC latch (IC 7475),
sehingga data akan terkunci dan counter berhenti.
Begitu Pulsa Latch
(pengunci) hilang akan
disusul pulsa reset dan
mereset (mengembalikan
kekeadaan semula) untuk counter, Hal ini akan
berulang-ulang secara
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
AND
Gambar 2. Blok Diagram Digital Counter
Perhitungan Time base (setting waktu) Ton = 0,693 (RA + RB) C Dimana :
Ton = Periode waktu tebing positif RA = Tahanan A RB = Tahanan B C = Kapasitor Putaran motor DC SENSOR OPTOCOUPLER
COUNTER LATCH DISPLAY SEVEN SEGMENT
RESET
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012 B. Metode Penelitian Ide Studi lapangan Konsep Studi Pustaka Riset Alat Pembuatan Alat Pemasangan alat Pengujian alat Pengambilan data Analisis Tidak Ya Tidak Ya
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
III. Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan
pengujian mulai dari sensor
kecepatan motor DC/permenit (Rpm) dengan tegangan 12 V dengan menggunakan Sensor Optocoupler dengan tegangan masukkan 5 V dihasilkan data pengujian sebagai berikut:
A. Hasil
Hasil pengujian sensor kecepatan motor DC
Sensor Optocoupler Tegangan keluaran
optocoupler Bentuk pulsa keluaran optocoupler 1. Terhalangi putaran piringan motor dc 4,7 Volt 2. Tidak terhalangi putaran piringan motor dc 0 Volt
Dari hasil pengukuran tegangan
keluaran optocoupler dapat
dianalisa bahwa pada saat celah optocoupler terkena halangan benda atau piringan putaran motor
dc maka Tegangan keluaran
optocoupler sebesar 4,7 Volt karena optocoupler dalam keadaan Cut off dengan bentuk pulsa kotak pada kondisi T on (1 v), serta pada
saat tidak terhalang putaran
piringan motor dc maka keluaran
tegangan menjadi 0 V dan
berbentuk kotak dengan bentuk pulsa Toff.
Hasil Pengujian Kecepatan
motor dc dengan sensor
optocoupler dan Digital counter
Pada saat rangkaian time
Capasitor (C) = 47 mikro farad, time base mampu menghasilkan pulsa dengan Ton = 1 detik dan Toff = 28 ms dan menghasilkan putaran motor perdetik 40 kali,
sehingga penunjukkan digital
counter 040, sedangkan kalau
dalam 1 menit menghasilkan
putaran 240 kali dengan
penunjukkan digital counter 240 seperti pada gambar dibawah ini.
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
Gambar 4. Hasil pengukuran kecepatan motor dc dengan digital Counter Pembahasan
Hasil pengujian
penghitungan kecepatan motor DC yang telah dilakukan dimana sensor optocoupler yang berfungsi sebagai sensor untuk mengetahui jumlah putaran motor dalam tiap detik dapat bekerja dengan baik, pada
saat sensor optocoupler yang
berbentuk celah/sela mempunyai 2 bagian transmitter (pemancar) yang
berfungsi memancarkan sinar
inframerah untuk mendeteksi
adanya suatu benda pada celah atau sela optocoupler yang menghalangi
kalau ada bias sinar inframerah
yang mengenainya sehingga
keluaran dari receiver optocoupler akan 0(nol), sedangkan apabila pada celah/sela optocoupler ada suatu halangan benda warna gelap akibatnya perjalanan sinar infra
merah menuju ke receiver
(penerima) akan terhalangi
akibatnya keluaran penerima
optocoupler akan berlogika 1
(high), karena fototransistor pada receiver pada kondisi cuttoff. Optocoupler berbentuk celah/sela yang mempunyai karakter seperti
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 September 2012
tidak adanya suatu halangan maka sinar infra merah akan menyinari receiver optocoupler yang berisi
fototransistor sehingga foto
transistor akan berada pada
keadaan saturasi sehigga keluaran
optocoupler akan berlogika 0
sehingga output ini akan diolah dalam gerbang and yang berfungsi sebagai pembanding yang akan dibandingkan dengan time base yang berfungsi sebagai frekwensi acuan bagi meter digital dan pada saat frekwensi time base (ftb) berada pada posisi high ( 1) maka
gerbang and akan menjadi
mengenable dan outputnya akan mengeluarkan pulsa-pulsa clock yang diperoleh putaran motor yang diukur ). Pulsa clock ini membuat pencacah/counter
menghitung/mencacah jumlah
clock yang masuk. Sebelum ic counter menghitung pada saat lembing pulsa positif . Rangkaian
latch reset yang berfungsi
mengaktifkan reset pada ic counter yang akan mereset counter, agar pada saat mencacah selalu mulai dari 00000000 sehingga data yang ditampilkan pada display mulai dari 0. Pada saat celah optocoupler
terkena suatu halangan yang
berasal dari piringan putaran motor dc maka sinar yang akan masuk kedalam receiver (penerima) yang berisi fototransistor akan terhalangi sehingga fototransistor menjadi keadaan cutt off akibatnya keluaran optocoupler akan berlogika 1 (high)
time base yang masuk ke gerbang and berlogika 1 (high) maka keluaran gerbang and sebagai pembanding akan berlogika 1 dan membuat counter akan mencacah dan menghasilkan data keluaran sesuai dengan banyaknya putaran motor dan akan ditampilkan pada display, pada saat motor berhenti maka putaran hasil motor yang terakhir adalah jumlah akhir dari putaran motordc. Pembacaan untuk kecepatan motor dc secara digital dari 1800,1500, 240 permenit.
IV. Kesimpulan
Dalam penghitungan atau pendeteksi barang yang bergerak sensor optocoupler menjadi sensor yang memberikan hasil perhitungan yang optimal saat data diumpankan ke digital counter sehingga hasil pembacaan secara desimal bisa dimunculkan di dalam display
digital counter sehingga
memudahkan dalam pembacaan.
V. Daftar Pustaka
Fauziyah, 2011,
Pengendalian motor DC
menggunakan PID, Universitas
Airlangga
Nugroho, A.2002, Digital motor speed counter, Akademi Teknologi Warga Surakarta.
Kf. Ibrahim. 1996, Teknik Digital, Andi Offset Yogyakarta
RL, Tukheim.1995,
Elektronika Digital Edisi Pertama Erlangga, Jakarta