285
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN
BEASISWA PEGAWAI
DENGAN METODE FUZZY MADM
Erni Yulianti 1, Tuti Haryanti2, Laela Kurniawati3
1
AMIK BSI Karawang e-mail:[email protected]
2
SMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail:[email protected]
2
SMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail:[email protected]
Abstrak
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Pegawai Pada Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Dengan Metode Fuzzy Madm. Penerimaan beasiswa belajar S2 bagi pegawai pada Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Dan Tata Ruang sangat diperlukan untuk menunjang kemajuan instansi atau organisasi. Penerimaan beasiswa diberikan kepada pegawai yang memenuhi kriteria sesuai dengan syarat yang diberikan oleh instansi. Untuk membantu penentuan penerimaan beasiswa pegawai yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem penunjang keputusan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk sistem penunjang keputusan adalah dengan menggunakan Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decision Making). Ada beberapa kriteria yang dijadikan perhitungan untuk mendapatkan alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) untuk menyelesaikan perhitungan metode FMADM. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, yang dimaksudkan alternatif disini yaitu pegawai yang berhak menerima beasiswa belajar S2 berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif secara optimal, yaitu pegawai yang memiliki penilaian tertinggi.
Keywords: SPK, Penerimaan Beasiswa, Pegawai, FMADM, SAW
1. Pendahulian
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada
perorangan yang bertujuan untuk
digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintahan, perusahaan swasta, universitas, serta lembaga pendidikan atau dari kantor tempat
bekerja karena prestasi seorang
karyawan dapat diberikan kesempatan
untuk meningkatkan sumber daya
manusianya melalui pendidikan. Biaya
tersebut diberikan kepada yang berhak
menerima, terutama berdasarkan
kualifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa. Beasiswa merupakan wujud kepedulian pemerintah ataupun instansi tertentu dalam menunjang kemajuan di dalam bidang pendidikan. Di era global ini para pegawai baik pegawai instansi pemerintahan ataupun
pegawai swasta harus memiliki
pendidikan dengan kualitas kemampuan yang handal, profesional dan mutu terbaik, Oleh karena itu banyak pegawai yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Para pegawai yang minimal harus berlatar belakang Strata 1 ini mengajukan diri untuk mendapatkan beasiswa belajar dengan
kriteria, dan syarat yang sudah ditentukan dari instansi pemerintahan, untuk mendapatkan jenjang yang lebih tinggi. Dengan jumlah pengajuan beasiswa yang cukup banyak maka proses tersebut menyita banyak waktu pegawai yang bertugas meyeleksi calon penerima beasiswa dan hasilnya pun kurang valid. Berdasarkan uraian diatas maka dalam tulisan ini penulis berkeinginan untuk mengambil judul penelitian yaitu: “Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Beasiswa Pegawai Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah”.
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Kusrini (2007:15) Decision Support Sistem (DSS) merupakan sistem
informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semistruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Beasiswa
Menurut Lahinta (2009:3) mengatakan pengertian beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk
digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.
Pegawai
Menurut Hasibuan (2014:41) Pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.
Metode FMADM
Menurut Kusumadewi (2006:105) Fuzzy
Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif denga kriteria
tertentu.Inti dari FMADM adalah
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
proses perangkingan yang akan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan obyektif dan pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu
pendekatan subyektif, pendekatan
obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing
kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambilan keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.
Metode SAW
Menurut Dicky Nofriansyah (2014:11) Metode simple additive weighting sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode simple additive weighting
disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. Metode simple
additive weighting merupakan metode
yang banyak digunakan dalam
pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode simple additive
weighting membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skalayang didapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada.
Penelitian Terkait
Menurut Putra, Apriansyah dan
Hardiyanti, Dina Yunika (2011:286) Untuk
membantu menentukan siapa yang
menerima beasiswa diperlukan suatu
metode yang dapat memberikan
rekomendasi penerima beasiswa yang valid. Oleh karena itu digunakan Fuzzy
Multiple Atribute Decision Making (Fuzzy MADM). Penelitian menggunakan salah
satu metode dari Fuzzy MADM dengan penyelesaian SAW. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternative yang ada.
Menurut Oyama dkk (2013:A237)
Dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk memberi pertimbangan dalam menyeleksi beasiswa. Sistem
pendukung keputusan ini akan
mengurutkan prioritas penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang ditentukan
pengambil keputusan dan dapat
memberikan pandangan serta
memasukkan penilaian berdasarkan
pengalaman mereka. Dengan demikian, sistem pendukung keputusan ini mampu membantu pihak pengelola beasiswa untuk menentukan alternative terbaik penerima beasiswa sesuai kondisi yang
pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah sebuah urutan prioritas pemberian beasiswa dari yang terbesar hingga yang terkecil.
2. Metode Penelitian Tahapan Penelitian
Pada metodologi penelitian ini
menguraikan langkah-langkah yang
dilakukan pada proses penelitian agar sesuai dan berjalan dengan baik sehingga akan mencapai tujuan yang diinginkan.
Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini dijelaskan secara umum sebagai berikut :
a. Menentukan Judul
Dalam tahap ini penulis menentukan judul yang sesuai dan tepat untuk pembuatan skripsi. Maka dari itu judul
yang dipilih adalah “Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Beasiswa Pegawai Ditjen
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah”.
b. Identifikasi Masalah
Mengindentifikasi masalah yang akan dibahas berkaitan dengan Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Pegawai.
c. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari buku-buku, jurnal penelitian, dan e-book teori tentang sistem pendukung keputusan dan Fuzzy Madm yang akan digunakan sebagai kajian teori dalam penelitian. d. Mengumpulkan Data
Peneliti mengumpulkan data-data dan melakukan wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
penerimaan beasiswa pegawai
kemudian memberikan lembar angket atau kuesioner kepada kepala bagian divisi yang bersangkutan
e. Menentukan Kriteria dan Sumber Data
Peneliti menentukan kriteria-kriteria dari sistem pendukung keputusan menggunakan Fuzzy Madm dalam menentukan penerimaan beasiswa pegawai diantaranya Lama kerja, pangkat atau golongan, prestasi kerja dan tidak menerima besiswa dari pihak lain. Kemudian menentukan
data-data yang dibutuhkan
berdasarkan populasi, sampel dan
cara pengambilan sampel. Kemudian menentukan objek peneliti.
Hipotesis
Peneliti memiliki hipotesis awal, yaitu : Adanya pengaruh Lama kerja, prestasi kerja,tidak menerima besiswa dari pihak lain, Tanggung Jawab, dan
Kerjasama dengan penerimaan
beasiswa pegawai. Tidak adanya pengaruh Lama kerja, prestasi kerja,tidak menerima besiswa dari pihak lain, Tanggung Jawab, dan
Kerjasama dengan penerimaan
beasiswa pegawai.
Pengolahan Data Menggunakan
Fuzzy MADM penyelesaian SAW
Langkah penyelesaian Fuzzy MADM penyelesaian SAW :
1) Menentukan kriteria yang dijadikan acuan pengambilan keputusan.
2) Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.
3) Membuat matriks keputusan
berdasarkan kriteria,
kemudian melakukan
normalisasi matriks
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4) Hasil akhir diperoleh dari
proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R
dengan vector bobot
sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik sebagai solusi.
f. Menarik Kesimpulan
Peneliti mengambil suatu kesimpulan berdasarkan analisis data yang terdapat pada bab-bab sebelumnya dan diperiksa apakah kesimpulan sesuai dengan hipotesis maksud dan tujuan penelitian. Selain itu juga
memberikan saran yang dapat
digunakan sebagai masukan bagi instansi pemerintah terkait agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk menentukan penerimaan beasiswa
pegawai yang sesuai dengan
Gambar I
Flowchart Tahapan Penelitian
Instrument Penelitian
Adapun jenis instrument dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara langsung dengan Bapak
Adam selaku Kepala Subtansi
Bagian Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Dan
Penguasaan Tanah yang
berwewenang mengatur
kepengurusan kepegawaian dan
peneliti juga mendapatkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengembangan sistem penunjang keputusan penerimaan beasiswa pegawai.
b. Observasi
Penulis melakukan serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap subjek atau objek penelitian melalui mata, telinga, dan perasaan. Dengan
yang diteliti. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan di Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Penguasaan Tanah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
c. Kuesioner (Angket)
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan angket yang telah
diisi oleh narasumber atau
responden ahli yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang akan
digunakan dalam penerapan Fuzzy MADM dengan penyelesaian Simple
Additive Weighting (SAW).
d. Dokumentasi
Merupakan metode yang digunakan
untuk mengumpulkan dan
mendapatkan sejumlah informasi yang berasal dari data masa lalu perusahaan yang meliputi sejarah umum perusahaan, data pegawai yang mendapatkan beasiswa, dan data-data lain yang berkaitan dengan
Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian
Metode pengumpulan data yang
dilakukan peneliti terbagi menjadi 2 cara, yaitu :
a. Data Primer dengan melakukan observasi langsung, wawancara, dan kuesioner.
b. Data sekunder berasal dari
mengumpulkan dan mengidentifikasi serta mengolah data tertulis
berbentuk buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.
Populasi
Populasi akan diambil pada salah satu
Ditjen yang sedang menentukan
penerimaan beasiswa pegawai untuk mendapatkan beasiswa S2. Penerimaan beasiswa diperuntukan atau dikhususkan untuk pegawai yang sudah berkerja selama 4 tahun.
Sampel
Dalam pemilihan sampel, penulis mengambil data dari populasi sebanyak 7 (tujuh) orang yang terbatas dengan menyebarkan kuesioner kepada kepala sub bagian setempat untuk melakukan
penilaian. Penerimaan beasiswa
pegawai ini diperuntukan atau
dikhususkan untuk pegawai yang sudah berkerja selama 4 tahun. Kemudian setelah melanjutkan pendidikan S2 pegawai harus kembali mengabdi pada
perusahaan selama 5 tahun dan
menuangkan ilmu yang sudah didapat kepada perusahaan.
Metode Analisa Data
Analisa adalah bagian penting dalam metodologi penelitian ilmiah dikarenakan dengan melakukan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam suatu penyelesaian
masalah Metode Fuzzy Madm
penyelesaian Simple Additive Weighting
merupakan metode pengambil
keputusan yang diperhitungkan secara kuantitatif perhitungan matematika sesuai dengan rumus Metode Fuzzy Madm penyelesaian Simple Additive
Weighting. 3. Pembahasan
Analisis Kebutuhan Sistem Fuzzy
Multiple Atribut Decision Making
Berikut merupakan kriteria yang
dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, berdasarkan persyaratan
yang ditentukan oleh Ditjen
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementrian Agraria dan Tata Ruang yaitu : Lama kerja (C1),
Prestasi kerja (C2), Tidak menerima
beasiswa dari pihak lain (C3), Tanggung
Jawab (C4), Kerjasama (C5). Berikut
adalah kriteria yang termasuk kriteria keuntungan (Benefit) dan kriteria biaya (Cost).
Tabel 1 Setiap Kriteria
No Kriteria
1 Lama Kerja (C1)
2 Prestasi Kerja (C2)
3 Tidak menerima beasiswa dari pihak lain (C3)
4 Tanggung Jawab (C4)
5 Kerjasama (C5)
Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Dibawah ini adalah alternatife pada setiap kriteria sebagai berikut :
Sangat Rendah (SR) = 0
Rendah (R)= 0,25
Analisis Kebutuhan Sistem Setiap Kriteria
a. Kriteria Lama Kerja
Kriteria Lama Kerja merupakan
persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan disimbolkan (C1) dan nilai bobot = 0,3 berikut ini data
yang diperoleh :
Tabel 2 Penilaian Lama Kerja
No Nama Lama Kerja
Benefit
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 0,5
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,5
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. 0,75
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,5
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,5
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,75
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,75
Keterangan Skor : Sangat Rendah (SR)= 0 Rendah (R) = 0,25 Cukup (C) = 0,5 Tinggi (T) = 0,75 Sangat Tinggi (ST)= 1 b. Prestasi Kerja
Prestasi Kerja merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan disimbolkan (C2) dan nilai
bobot = 0,2 berikut ini data yang
diperoleh :
Tabel 3 Penilaian Prestasi Kerja
No Nama Prestasi Kerja
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 1
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,5
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. 0,25
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,5
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,75
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,5
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,5
Keterangan Skor : Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 0,25 Cukup (C) = 0,5 Tinggi (T) = 0,75 Sangat Tinggi (ST) = 1
c. Tidak menerima beasiswa dari pihak lain
Tidak menerima beasiswa dari pihak lain merupakan persyaratan yang
dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan disimbolkan (C3) dan nilai
bobot = 0,2 berikut ini data yang
diperoleh :
Tabel 4 Penilaian Tidak menerima beasiswa dari pihak lain
No Nama
Tidak menerima beasiswa dari pihak lain
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 0,5
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,5
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. 0,5
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,5
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,25
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,25
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,5
Keterangan Skor : Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 0,25 Cukup (C) = 0,5 Tinggi (T) = 0,75 Sangat Tinggi (ST) = 1 d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik mungkin sebab itu tanggung jawab merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan
bobot = 0,15 berikut ini data yang diperoleh :
Tabel 5 Penilaian Tanggung Jawab
No Nama Tanggung Jawab
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 0,75
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,25
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. 0,5
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,75
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,5
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,5
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,25
Keterangan Skor : Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 0,25 Cukup (C) = 0,5 Tinggi (T) = 0,75 Sangat Tinggi (ST) = 1 e. Kerjasama
Kerjasama adalah mampu bekerja secara bersama-sama dengan
rekan-rekan dalam membangun sebuah
pekerjaan maka dari itu kerjasama
merupakan persyaratan yang
dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan disimbolkan (C5) dan nilai
bobot = 0,15 berikut ini data yang
diperoleh :
Tabel 6 Penilaian Kerjasama
No Nama Kerjasama
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 0,75
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,5
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. 0,5
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,75
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,75
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,5
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,25
Keterangan Skor : Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 0,25 Cukup (C) = 0,5 Tinggi (T) = 0,75 Sangat Tinggi (ST) = 1
Tujuh pemohon beasiswa yang sudah dinilai berdasarkan angket atau kuesioner yang diisi oleh atasan
perusahaan untuk menilai setiap kriteria pegawai, yaitu sebagai berikut :
Tabel 7 Hasil Penilaian Data Pemohon
No.
Data Pegawai Lama Kerja Prestasi Kerja
Tidak menerima beasiswa dari pihak lain Tanggung Jawab Kerjasama
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. Cukup Sangat Tinggi Cukup Tinggi Tinggi
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. Cukup Cukup Cukup Rendah Cukup
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T. Tinggi Rendah Cukup Cukup Cukup
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. Cukup Cukup Cukup Tinggi Tinggi
6 Kurniawan Hartanto, S.T. Tinggi Cukup Rendah Cukup Cukup
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. Tinggi Cukup Cukup Rendah Rendah
Berdasarkan data pemohon diatas dapat dibentuk matriks keputusan X
yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy, sebagai berikut :
Tabel 8 Rating kecocokan dari setiap alternative pada setiap kriteria
No. Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 1 A1 0,5 1 0,5 0,75 0,75 2 A2 0,5 0,5 0,5 0,25 0,5 3 A3 0,75 0,25 0,5 0,5 0,5 4 A4 0,5 0,5 0,5 0,75 0,75 5 A5 0,5 1 0,25 0,5 0,75 6 A6 0,75 0,5 0,25 0,5 0,5 7 A7 0,75 0,5 0,5 0,25 0,25
Pengambil keputusan memberikan
bobot, berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut :
Vektor bobot (W) = [ 0.3, 0.2, 0.2, 0.15, 0.15 ]
Kriteria Dalam Menentukan Penerimaan Beasiswa Pegawai
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan dan dikumpulkan melalui wawancara dan angket yang diberikan kepada atasan, maka kriteria diberikan nilai bobot sebagai berikut :
Tabel 9
Nilai bobot pada setiap kriteria
No Kriteria Nilai Bobot
1 C₁ 0,3 2 C₂ 0,2 3 C₃ 0,2 4 C₄ 0,15 5 C₅ 0,15 Total 1 Keterangan : C1 = Lama Kerja C2 = Prestasi Kerja
C3 = Tidak menerima beasiswa dari
pihak lain
C4 = Tanggung Jawab
C5 = Kerjasama
4. Simpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Beasiswa Pegawai pada Ditjen
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah maka peneliti menarik kesimpulan yang berdasarkan paparan dari bahasan pada bab
perhitungan skala perbandingan rating alternatife dan mencari nilai prefensi untuk setiap alternative ( Vi) tersebut
dapat diketahui bahwa alternative yang terpilih sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan beasiswa S2 dengan jawaban yang diberikan oleh 2 responden ahli melalui kuesioner dengan hasil akhir, V1= Gandiwa
Yudhistira, S.H (0,7) ; V2 = Novi
Sulistyaningsih, S.T. (0,726) ; V3 =
Fresly Willyater Panjaitan, S.T. (0,7) ; V4
= Royger Maniur Panjaitan, S.T. (0,6) ; V5 = Adam Madiglina Prana, S.T.
(0,625) ; V6 = Kurniawan Hartanto, S.T.
(0,65) ; V7 = Mula Pralampita
Nursetianti, S.T. (0,9). Jadi, dapat disimpulkan hasil perankingan dengan nilai terbesar ada pada V7 = Mula
Pralampita Nursetianti, S.T. (0,9)
adalah alternative yang terpilih sebagai alternative terbaik. Dan Metode Fuzzy
Madm dengan penyelesaian Simple
Additive Weighting (SAW) dapat membantu Instansi atau perusahaan
khususnya untuk menentukan
penerimaan beasiswa pegawai
melanjutkan program belajar Starata Dua (S2).
Referensi
Kusumadewi,Sri dkk. 2006. Fuzzy MultiAttribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data
Mining vs Sistem Pendukung
Keputusan. Yogyakarta: Deepublish Hasibuan, Malayu.2014, Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Bumi Aksara
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan.