• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

7

2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

Dalam penulisan skripsi ini, terdapat 5 penelitian sebelumnya yang menjadi acuan. Penelitian tersebut terdiri dari 3 penelitian internasional dan 2 penelitian nasional. Berikut beberapa penelitian yang menjadi penelitian peneliti:

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

NO NAMA JURNAL JUDUL PENELITIAN HASIL PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN 1. Chinwe, M.T Nwezeh 2012 Jurnal Public Relations In Negerian University Libraries, The Case of Hezekiah Library, Obafemi Awolo University, Dalam Jurnal The electronic Library. Public Relations In Negerian University

Libraries, The Case of Hezekiah

Library, Obafemi Awolo University yang ditulis oleh Chinwe, M.T Nwezeh,2012”. Dalam jurnal di simpulkan bahwa sejumlah Mahasiswa tidak mengenal bahan-bahan disiplin ilmu. Penelitian juga menunjukan

Pada jurnal di atas dalam rangka meningkatkan layanan berbagai acara dilakukan seperti pelatihan dan sebagainya, hal ini merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk menunjang kemajuan perusahaan begitu juga dengan PT Rajawali Citra Televisi Indoneisia khususnya pada program acara

(2)

NO NAMA JURNAL JUDUL PENELITIAN HASIL PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN bahwa Universitas Hezeklah Owula belum berbuat banyak di bidang kegiatan promosi untuk menghasilkan pelayanan. Dalam rangka meningkatkan layanan yang diberikan oleh Pihak University maka pihak perpustakan mengikuti program pelatihan dan dilatih untuk menggunakan media komunikasi untuk mempromosikan Jasa Perpustakaan dan untuk menanggapi pertanyaan media. Pemasaran informasi yang diberikan paling Prioritas harus ada

Junior MasterChef Indonesia Season 2 yang terus menerapkan strategi Public Relations salah satunya melakukan Survei pada calon peserta dengan tujuan membangun image pada program tersebut sehingga image yang tercipta semakin baik dan dapat menjadi satu-satunya ajang pencarian bakat terbaik di jagat raya hiburan saat ini.. Bervariasi Strategi yang ada menunjang sebuah acara untuk berlomba membuat Strategi yang baik sehingga

berdampak baik bagi image suatu

(3)

pemasaran dan rencana Promosi serta kebutuhan penilaian harus dilengkapi dengan Survei pelanggan dengan tujuan untuk membangun perusahaan, pada akhirnya pelayanan Public akan terus berkembang di masa depan sehingga tujuan perusahaan untuk menunjang aktivitas Public Relations semakin baik”.

perusahaan, hal ini diperkuat oleh jurnal yang kedua.

2. Acta Diurna, Datuela 2013 Strategi Public Relations PT Telkomsel Branch Manado dalam mempertahankan Citra Perusahaan”

Hasil Penelitiam ini Menyebutkan bahwa “pencitraan yang buruk oleh masyarakat yang dihasilkan oleh tidak maksimalnya penerapan strategi dalam hal ini pelayanan konsumen akibat

Melalui identifikasi Masalah tersebut terdapat kaitan yang sama dengan Strategi Public Relations PT Rajawali Citra Televisi Indonesia. Dalam segi pemasaran Relations PT

(4)

NO NAMA JURNAL JUDUL PENELITIAN HASIL PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN ketidak efektifitas fasilitas yang ditunjukan oleh untuk konsumen. Hal ini dilihat dari analisis SWOT (Streght, Weakness, Opportunity, Threat) yang dilakukan. Dari produk yang di tawarkan khususnya kekuatan jaringan tidak merata yang mengakibatkan difungsi sementara dari produk tersebut, disisi lain Strategi Public Relations melalui Corporated Social Responbility atau yang biasa disingkat CSR tidak tepat sasaran karena kurangnya publikasi yang dilakukan, disisi lain survey yang

Rajawali Citra Televisi Indonesia memikirkan berbagai aspek yang perlu di diperhitungkan seperti Perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi dan yang terpenting memikirkan berbagai aspek dalam bidang Promosi. Media dalam merupakan alat bantu program promosi mereka. Selain itu Public Relations Relations PT Rajawali Citra Televisi Indonesia juga menjalin hubungan yang baik dengan Media. Penggunaan media mulai dari iklan, advertorial, berita release. Selain itu bukan hanya media

(5)

dilakukan terhadap konsumen

dilalukan via online dengan kata lain pihak PT Telkomsel tidak mengetahui respon langsung dari pada konsumennya. Faktor tersebut mempengaruhi image yang dimiliki dari pada perusahaan yang ada. Melalui hal ini Public Relations branch Manado menerapkan strategi dengan mengkoordinasi masalah yang ada dengan beberapa pihak. Melalui identifikasi masalah tersebut Public Relations PT Telkomsel Branch Manado menerapkan strategi untuk

cetak surat kabar tersebut, tetapi juga melibatkan media elektronik seperti lokal televisi dan radio. Hal ini dilakukan untuk menunjang aktivitas Strategi Public Relations dalam mempublikasikan acara Junior MasterChef Indoensia Season 2 melalui Publication, News, Event, Identity Media, dan Lobbying and Negotiations, . Suatu Strategi tidak dapat berjalan maksimal apabila tidak ada

pergerakan didalamnya. Salah satu hal yang menunjang aktivitas Strategi

(6)

NO NAMA JURNAL JUDUL PENELITIAN HASIL PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN merangsang konsumen melalui pemasangan iklan, Selain itu pelaksanaan Event dan sponsorship untuk mempertahankan image perusahaan”. adalah Publisitas. Publisitas merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh seorang Public Relations. Hal ini diperkuat dengan jurnal selanjutnya. 3. Robichaud, F., A. Richelieu and Rc.A. Kozak / 2012 Journal of Brand Management 19(8): 712-734 Branding as a Communications Strategy: A Framework for Desired Brand Identity

Jurnal ini terdapat kesimpulan bahwa usaha suatu perusahaan dalam memanajemen brand adalah untuk mendapatkan nilai dari brand tersebut dan positioning dalam masyarakat sehingga menimbulkan citra merek dan kesadaran merek. Holt berpendapat bahwa merek harus mencerminkan nilai-nilai otentik suatu organisasi. Sedangkan Lewi menegaskan bahwa Penelitian sebelumnya membahas usaha perusahaan dalam memanajemen merek adalah untuk mendapatkan nilai dan positioning. Sedangkan, penelitian dalam skripsi ini membahas usaha yang dilakukan oleh public relaitons Junior MasterChef Indonesia Season 2 dalam mensosialisasikan acara Junior MasterChef

(7)

identitas merek yang berasal dari dalam organisasi harus bertindak sebagai tuas dalam menghasilkan nilai. Nilai merek dapat berasal dari identitas merek, posisi, dan tindakan pemasaran. Indonesia Seaosn 2 di RCTI dengan cara menggunakan strategi PENCILS untuk mendapatkan nilai dan positioning dari brand dalam benak konsumen serta positioning dari brand dalam benak konsumen serta mendapatkan citra merek dan kesadaran akan merek, yaitu dengan melakukan kegiatan public relations sebagai tindakan pemasaran perusahaan. 4. Mok Kim Man and Zainurin Bin Justine, (2011)

Air Asia in The Malaysian Domestic Airlines Market

Dalam penelitian ini Air Asia mampu menerapkan strategi baru yang dibuatnya di dalam penerbangan domestic di negeri Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui strategi pemasaran dalam mempengaruhi minat konsumen.

(8)

NO NAMA JURNAL JUDUL PENELITIAN HASIL PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN Jiran Malaysia. Air

Asia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang memiliki standar harga yang murah, di mana hal tersebut menarik minat konsumen untuk membeli. 5. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial. Evawati, 2012 Kualitas Produk dan Brand Image (Citra Merek) MC Donald : Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Penilitian menganalisis pengaruh kualitas produk dan brand image (citra merek) terhadap kepuasan konsumen pada MC Donald Alfa Indah di Jakarta Barat. Kaitan dengan penelitian dalam jurnal diatas adalah sama-sama meneliti mengenai brand image, dimana dalam kutipan penelitian diatas menjelaskan bahwa brand image adalah aspek penting dari kegiatan pemasaran. Menurut kutipan penelitian diatas, ada sebuah pandangan yang diterima secara luas bahwa brand image merupakan sebuah persepsi dari

(9)

pelanggan yang tercermin dari asosiasi brand (merek) yang berada diingatan konsumen. Asosiasi mereka ini berasal dari pengalaman pelanggan secara langsung atau informasi-informasi yang diterima dari penawaran pasar.

Jurnal tersebut peneliti peroleh dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah meneliti topik dengan masalah tersebut, sehingga peneliti dapat menampilkan jurnal – jurnal tesersebut. Walaupun jurnal yang peneliti tampilkan tidak semua sama dengan judul yang peneliti ambil, akan tetapi peneliti menampilkan beberapa aspek yang peneliti ambil dari jurnal tesebut yang sama dengan tujuan penelitian ini. Dan peneliti berharap, atas jurnal yang peneliti peroleh dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca dalam memperoleh informasi.

Dalam beberapa jurnal yang peneliti tampilkan tersebut, peneliti menggunakanya sebagai bahan refrensi dan sebagai bahan pembanding yang akan peneliti gunakan di akhir penelitian ini, sehingga peneliti akan mengetahui macam – macam bentuk strategi yang digunakan oleh perusahaan lain dalam meningkatkan brand awareness dan strategi perusahaan ini dalam meningkatkan brand awarenessnya.

(10)

2.2 Landasan Konseptual

Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai teori umum yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori dan definisi umum yang akan dibahas pada bab ini antara lain mengenai cultural imperialism theory, dan strategi PENCILS.

2.2.1 Cultural Imperialism Theory

Kajian dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian komunikasi massa. Teori komunikasi massa yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Cultural Imperialism Theory. Menurut Herb Schiller 1973 (Nurdin, 2006) Cultural Imperialism Theory atau Teori Imperialisme Budaya menyatakan bahwa negara Barat mendominasi media di seluruh dunia. Hal ini berarti, media massa Negara Barat mendominasi media massa di dunia ketiga. Alasannya, media barat mempunyai efek yang kuat untuk memengaruhi media dunia ketiga. Media barat sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga, sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut. Dalam prespektif teori ini, ketika terjadi proses peniruan media Negara berkembang dari Negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di Negara ketiga.

Salah satu yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa pada dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berpikir, apa yang dirasakan, dam bagaimana mereka hidup. Teori ini juga menerangkan bahwa ada satu kebenaran yang diyakininya. Kebudayaan Barat memproduksi hampir semua mayoritas media massa di dunia ini, seperti film, berita, komik, foto dan lain lain.

Cultural imperialism theory digunakan dalam penelitian ini karena program acara Junior MasterChef Indonesia Season 1 dan Season 2 merupakan acara yang diadopsi dari program acara Junior MasterChef Inggris. Penyelenggara dari acara Junior MasterChef adalah Freementlemedia yang bekerja sama dengan RCTI untuk menayangkan acara Junior MasterChef di Indonesia.

(11)

Gambar 2.1 Cultural Imperialism Theory Sumber : Buku Teori Komunikasi Massa

2.2.2 Public Relations

2.2.2.1 Pengertian Public Relations

Menurut Coulsin-Thomas 2002 dalam buku Suryanto (2015), definisi Public Relations adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa Public Relations dianggap proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.

Menurut Widjaja 2011 dalam buku Suryanto (2015), definisi Public Relations adalah proses interaksi untuk menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari perusahaannya.

Media Barat (Modal kuat teknologi canggih) IMPERIALISME Budaya Timur (Media “Barat”, Budaya asli hilang)

Media Timur Budaya Barat

(ide, perilaku, hasil kegiatan)

(12)

profesi yang mengurus hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu.

Menurut Maria 2002 dalam Suryanto (2015), definisi Public Relations adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian dukungan, dan kerja sama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespons opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitiandan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama.

Menurut Soemirat & Ardianto (2010), Public Relations merupakan salah satu metode komunikasi yang ditujukan untuk menciptakan image positif dari mitra organisasi atau perusahaan atas dasar menghormati kepentingan bersama.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan salah satu proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan untuk membentuk opini suatu organisasi, perusahaan maupun masyarakat agar terciptanya image positif dan hubungan yang baik antar organisasi, perusahaan dan masyarakat.

2.2.2.2 Fungsi Public Relations

Beberapa definisi Public Relations di atas mengarahkan pada tugas-tugas Public Relations yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Fungsi utama Public Relations dalam (Nova, 2009) ialah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar- lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan

(13)

Association (IPRA), bahwa fungsi Public Relations pada umumnya memiliki 15 pokok berikut (Firsan Nova, 2011) :

1. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia.

2. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akibat- akibatnya bagi institusi.

3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi dan member saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.

4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh. 5. Mencegah konflik dan salah pengertian.

6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.

8. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.

9. Memperbaiki hubungan industrial.

10. Menarik tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota dan mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.

11. Memasyarakatkan produk atau layanan. 12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. 13. Menciptakan jati diri institusi.

14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.

(14)

fungsi public relations adalah untuk menumbuhkan, mempertahankan, dan meningkatkan komunikasi 2 (dua) arah atau komunikasi timbal balik antara organisasi dan masyarakat, demi tercapainya hubungan baik antara kedua belah pihak serta meminimaklan munculnya masalah di suatu organisasi atau perusahaan.

Selain menurut Firsan Nova, adapun beberapa fungsi Public Relations menurut Maria 2002, dalam Suryanto (2015)

“Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi, harus memberikan identitas organisasinya dengan

tepat dan benar serta mampu

mengkomunikasikannya sehingga publik

menaruh kepercayaan dan mempunyai

pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.”

Yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh iktikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang

dapat diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen untuk mencapai

tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. 4. Menciptakan hubungan yang harmonis antara

organisasi atau perusahaan dan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

(15)

2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik.

3. Menyatukan sikap dan perilaku suatu pembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.

4. Melakukan segmentasi media, yaitu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik.

5. Melakukan komunikasi interaktif.

2.2.2.3 Sasaran Kegiatan Public Relations

Menurut H. Fayol, beberapa sasaran kegiatan public relations adalah sebagai berikut (Nova, 2011) :

1. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image)

a. Menciptakan identitas dan image perusahaan yang positif

b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.

2. Menghadapi krisis (facing of crisis)

a. Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relaitons recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. 3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion

public causes)

a. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik

(16)

2.2.2.4 Strategi Public Relations

Untuk mencapai tujuan awal perusahaan, seorang public relations memiliki tugas-tugas operasional yang berkaitan dengan komunikasi. Dalam tugasnya, seorang public relations harus memiliki strategi-strategi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations dikemukakan oleh Ruslan dalam (Nova, 2009) :

1. Publications

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas public relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

2. Event

Merencanakan sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan juga dapat mempengaruhi opini publik.

3. News

Berupaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang public relations harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas yang baik.

4. Community Involvement

Keterlibatan komunitas berguna untuk menjaga dan membina hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

(17)

memperoleh tanggapan baik berupa citra positif. 6. Lobbying and Negotiating

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang public relations. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7. Social Responsibility

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas public relations menjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan sosial ini dianggap sebagai salah satu aktivitas yang berdampak besar bagi perusahaan seperti kegiatan peduli banjir atau peduli anak yatim. Dengan dilakukannya strategi-strategi public relations tersebut, diharapkan dapat membantu untuk dapat membangun brand awareness perusahaannya, walaupun tidak dalam kurun waktu yang singkat. Seperti yang dikatakan oleh (Nova, 2009), bahwa hasil dari proses public relations tidak terlihat secara cepat.

2.2.3 Brand

2.2.3.1 Pengertian brand

Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa menjadi fungsional, rasional atau nyata - berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini juga bisa lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata - berhubungan dengan apa yang

(18)

brand atau merek adalah identitas dari sebuah produk/jasa. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, yang menjadi brand adalah nama dari Junior MasterChef Indonesia. Untuk dikenal masyarakat, Junior MasterChef Indonesia melaksanakan atau menggunakan strategi Public Reltions seperti publikasi, event, berita dan lain lain. Hal tersebut dilakukan agar khalayak yang melihat mudah mengidentifikasikan acara Junior MasterChef Indonesia, khususnya Junior MasterChef Indonesia Season 2.

2.2.3.2 Brand Awareness

Brand Awareness memiliki indikator sebagai berikut (Desy Handayani, 2010) :

1. Unaware of brand

Pada tahap ini, khalayak belum merasa yakin apakah mereka sudah mengenali mereka yang disebutkan atau belum. Contohnya adalah ketika khalayak tidak mengetahui apa acara Junior masterChef Indonesia yang di tayangkan di RCTI.

2. Brand Recognition

Di tahap ini, pelanggan sudah mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. Misalnya ketika masyarakat mulai mengenal Junior MasterChef Indonesia sebagai salah satu ajang pencarian bakat memasak untuk anak-anak.

3. Brand Recall

Pelanggan mampu mengingat merek tanpa stimulus. Contohnya ketika pengunjung mulai mengenal acara Junior MasterChef Indonesia tanpa diberi pancingan dengan kata kunci “Chef cilik”.

4. Top of mind

Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu. Contohnya ketika

(19)

ajang pencarian bakat memasak anak-anak.

Hal yang sama juga terdapat di dalam buku Peni R. Pramono (2012) bahwa indikator dari Brand Awareness adalah:

1. Unaware of brand 2. Brand Recognition 3. Brand Recall 4. Top of mind

Pada penelitian ini, penulis menggunakan indikator brand awareness untuk mengetahui tingkat kepedulian khalayak terhadap acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 yang tayang di RCTI. Public Relations dari acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 menggunakan strategi PR seperti publikasi, event, news, dan lain lain yang kemudian digunakan sebagai alat ukur kepedulian khalayak terhadap acara Junior MasterChef Indonesia Season 2 dengan menggunakan indicator brand awareness.

Jika digambarkan menggunakan pyramid, maka indikator brand awareness adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Indikator Brand Awareness (sumber : Pengantar Komunikasi Massa, 2014)

(20)

2.3 Kerangka Berfikir Penelitian

Gambar 2.3Kerangka pemikiran (Sumber: Hasil pengolahan data, 2015)

Dari kerangka berfikir di atas, penulis menggambarkan kerangka pemikiran dari penelitian ini bahwa public relations dalam sebuah perusahaan menerapkan komunikasi yang baik, yaitu komunikasi organisasi. Public Relations dalam perusahaan tentunya memiliki strategi public relations untuk mempertahankan image yang baik di perusahaan. Dalam penelitian kali ini, strategi public relations yang digunakan ialah strategi PENCILS. Dan penelitian kali ini, penulis akan meneliti ajang pencarian bakat Junior MasterChef Indonesia Season 2. Ajang yang baru diadakan 2 (dua) kali ini diharapkan dapat membina hubungan antara pihak PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dengan media, masyarakat, juri serta peserta dalam acara tersebut.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)
Gambar 2.1 Cultural Imperialism Theory  Sumber : Buku Teori Komunikasi Massa
Gambar 2.2 Indikator Brand Awareness  (sumber : Pengantar Komunikasi Massa, 2014)
Gambar 2.3Kerangka pemikiran  (Sumber: Hasil pengolahan data, 2015)

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Periode yang Berakhir Pada Tanggal 31 Juli

Metode Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Yuridis Normatif, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada analisis terhadap

1) Penelitian yang dilakukan oleh Amerika Serikat melalui badan antariksannya yaitu National Aeronautics and Space Administration (NASA) terhadap Planet Mars,

4.Jika memilih tombol karyawan maka form karyawan tampil, jika memilih tombol jabatan maka akan tampil form jabatan, jika tombol absensi maka form absensi akan

Pada Gambar 16, menunjukkan hasil mikroskop optik dengan pembesaran 200x, untuk pengamatan struktur serat pada bambu setelah proses alkali, pada struktur serat tidak terlihat

• misalkan untuk menduga rata-rata dengan presisi d0 dan tingkat reliabilitas yang dikehendaki Z0, maka besarnya ukuran sampel yang dibutuhkan untuk masing-masing tipe

Pendokumentasian hasil karakterisasi morfoagronomi plasma nutfah tanaman pangan ke dalam sistem database yang sudah dimulai beberapa tahun yang lalu selalu mengalami

Hipotesis H2 ditolak pada penelitian ini sehingga bertolak belakang dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Seong Ho Kim (2014) dan juga Venkatesh, Thong, dan Xu