• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scanned by CamScanner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Scanned by CamScanner"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Cus tome r Int er nal B usiness Proce ss Le arni ng & G row th SDM L1. Implementasi Talent Management di Itjen

Organisasi dan Lingkungan Kerja

L2. Organisasi dan tata kelola yang baik

di Itjen L3. Peningkatan Engagement Pegawai di Itjen Anggaran L4. Anggaran yang optimal di Itjen

Peta Strategi Inspektorat Jenderal KEMENTERIAN LUAR NEGERI

C2. Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang

handal, berintegritas dan akuntabel

B2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja yang

terencana, terukur, ekonomis, efektif dan

efisien

B3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta pencegahan dini

terjadinya risiko permasalahan B1. Meningkatnya

efektifiitas kegiatan pengendalian

C1. Organisasi dan tata kelola yang baik

L4. Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Itjen C3. Pengelolaan Anggaran yang Akuntabel

(5)

2017 2018 2019 2020

C1.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu 85 85 85 85 Sekretariat Inspektorat Jenderal

C1.2 Nilai AKIP Kemlu (MenPAN-RB) BB (Nilai

75) BB BB BB Sekretariat & Inspektorat Wilayah

C2 Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal

yang handal, berintegritas dan akuntabel C2.1

Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang di lakukan Inspektorat Jenderal

Indeks 3 (Skala 4) Indeks 3 (Skala 4) Indeks 3 (Skala 4) Indeks 3

(Skala 4) Inspektorat Wilayah

C3 Pengelolaan Anggaran yang Akuntabel C3.1 Opini audit BPK WTP WTP WTP WTP Inspektorat Wilayah

B3.1.1

Persentase penyelesaian LHE dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satker Pusat dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah

100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah

B3.1.2

Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen Satker Pusat dan Perwakilan

100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah

B3.1.3 Indeks penilaian SPIP Satker Pusat

dan Perwakilan sesuai target 80 81 82 83 Inspektorat Wilayah

B2.1 Persentase Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhikriteria standar penilaian audit kinerja (Baik = minimal 71) 92% 92% 95% 95% Inspektorat Wilayah

B2.2 Level Internal Audit Capability Model (IACM) 3 (Skala 5) 3 3 3 Sekretariat Inspektorat Jenderal

B3.1

Persentase penyelesaian Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah

B3.2 Persentase penyelesaian Review RKA-K/L Unit Organisasi, Satuan

Kerja dan Perwakilan RI 100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah

B3.3 Persentase penyelesaian Review RK-BMN Unit Organisasi, Satuan

Kerja dan Perwakilan RI 100% 100% 100% 100% Inspektorat Wilayah

L1 Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal L1.1 Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi

standar kompetensi jabatan 100% 100% 100% 100% Sekretariat Inspektorat Jenderal

L2 Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat Jenderal L2.1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal BB (Nilai 78) BB BB BB Sekretariat Inspektorat Jenderal

L3 Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat

Jenderal L3.1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal 3 (skala 5) 3 (skala 5) 3 (skala 5) 3 (skala 5)Sekretariat Inspektorat Jenderal

L4.1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal 95% 95% 95% 95% Sekretariat Inspektorat Jenderal

L4.2 Persentase temuan Itjen & BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat

Jenderal 75% 75% 75% 75% Sekretariat Inspektorat Jenderal

L4.3 Persentase penyusunan dokumen rencana kerja dan anggaran sesuai

ketentuan dan peraturan perundang-undangan 100% 100% 100% 100% Sekretariat Inspektorat Jenderal

B2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana, terukur, ekonomis, efektif dan efisien

B3

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta pencegahan dini terjadinya risiko

permasalahan

Learning & Growth

L4 Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal

PIC

Customer

C1 Organisasi dan tata kelola yang baik

Internal Business Process B1

Meningkatnya efektifiitas kegiatan pengendalian untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi akuntabilitas kinerja Satker

B1.1 Persentase akuntabilitas kinerja dan penganggaran Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan

KEY PERFORMANCE INDICATOR & TARGET INSPEKTORAT JENDERAL

(6)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X ) Exact () Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average (X) Take Last

Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan Laporan Nilai Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB

KemenPAN-RB

Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat Jenderal Nilai Reformasi Birokrasi

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB IKU-1 Nilai Kemajuan Reformasi Birokrasi Kemenlu

Definisi:

Indeks Reformasi Birokrasiadalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.

Penilaian indeks mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);

Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Indeks Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Prosesdan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses. Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan.

Komponen prosessangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para

pemangku kepentingan.

Formula:

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT JENDERAL

Customer Perspective

Organisasi dan tata kelola yang baik Definisi:

Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)

(7)

Tabel Data

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 85 N/A

N/A N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A N/A ...

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X ) Exact () Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data : Jenis Cascading IKU:

( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average (X) Take Last

Known Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A BB (Nilai 75) N/A BB

N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A ...

N/A N/A N/A ...

TAHUNAN Periode Pelaporan 2016 2017 TRIWULAN II TRIWULAN IV TRIWULAN III TRIWULAN II TRIWULAN I TRIWULAN IV

Semua Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI

KemenPAN-RB

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB

2016 2017 Periode Pelaporan TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN III Formula:

Nilai AKIP Kemenlu oleh KemenPAN-RB Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yangakuntabel dan

berorientasi hasil. Nilai AKIP

IKU-2 Nilai AKIP Kemlu (MenPAN-RB)

Definisi:

Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik . Penilaian AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; (4) evaluasi internal; dan (5) capaian kinerja

(8)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( X ) Sum ( ) Average ( ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( x ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :

Target Realisasi Target Realisasi

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A Indeks 3 N/A

N/A N/A N/A N/A

N/A N/A Indeks 3 N/A

TRIWULAN II TRIWULAN III

Definisi:

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga

Formula:

Nilai Indeks kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Tujuan:

Indeks Kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja Pusat dan Perwakilan adalah ukuran yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan yang diterima oleh penerima jasa dalam hal ini Satker Pusat dan Perwakilan

2016 Indeks

Inspektorat Wilayah I, II, III, IV

Satker Pusat dan Perwakilan

Laporan Hasil Kuesioner

TRIWULAN IV TAHUNAN TRIWULAN I

2017

untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal

Periode Pelaporan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT JENDERAL

Customer Perspective

Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang handal, berintegritas dan akuntabel

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga.

Handal adalah tangguh, kuat, dan terpercaya.

Berintegritas adalah konsistensi dalam nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan.

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

(9)

2018 Target

Indeks 3 Indeks 3

Definisi:

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga

Formula:

Nilai Indeks kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Tujuan:

Indeks Kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja Pusat dan Perwakilan adalah ukuran yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan yang diterima oleh penerima jasa dalam hal ini Satker Pusat dan Perwakilan

untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengendalian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Customer Perspective

Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang handal, berintegritas dan akuntabel

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Pengendalian merupakan mekanisme untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga.

Handal adalah tangguh, kuat, dan terpercaya.

Berintegritas adalah konsistensi dalam nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan.

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

IKU-1 Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI terhadap pengawasan dan pengendalian internal yang di lakukan Inspektorat Jenderal C2

(10)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last

Known Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Tabel Data : Target Realisasi WTP WDP N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

TRIWULAN IV N/A N/A ...

TRIWULAN III N/A N/A ...

TRIWULAN II N/A N/A ...

TRIWULAN I N/A N/A ...

TAHUNAN WTP N/A WTP

Periode Pelaporan 2016 2017 2018

Target Realisasi Target

Laporan Hasil Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kemenlu

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT JENDERAL

Customer Perspective

Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan K/L

Nilai dari BPK

Inspektorat Wilayah I, II, III, IV

BPK

IKU-1 Opini BPK

Definisi:

Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal

Batasan waktu: 1 tahun anggaran

Formula:

Penilaian dari BPK (WTP = 4 , WDP= 3 , adverse = 2, disclaimer =1)

(11)

Perspektif: Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X) Exact () Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data : Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last

Known Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan (X ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data : Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Take Last Known Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( X ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A

TRIWULAN III N/A N/A N/A ...

TRIWULAN IV N/A N/A N/A 100%

TRIWULAN I N/A N/A N/A ...

TRIWULAN II N/A N/A N/A 100%

Target

TAHUNAN N/A N/A N/A

Periode Pelaporan 2015 2016 2017

Realisasi Target Realisasi

Persentase

Semua Inspektorat Wilayah KemenPAN-RB Laporan Hasil Evaluasi SAKIP

Definisi:

Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Penilaian AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; (4) evaluasi internal; dan (5) capaian kinerja

Formula:

Tujuan

Untuk mengukur Nilai rata-rata AKIP seluruh Satker Pusat dan Perwakilan

Jumlah Dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang di evaluasi Jumlah Dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang di selesai di evaluasi

X 100%

TRIWULAN IV N/A N/A N/A 100%

IKU-1 SUB IKU-1 Persentase penyelesaian LHE dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satker Pusat dan Perwakilan RI di wilayah kerja

TRIWULAN II N/A N/A N/A 100%

TRIWULAN III N/A N/A N/A ....

TRIWULAN I N/A N/A N/A ...

Periode Pelaporan 2015 2016 2017

Realisasi Target Realisasi Target MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Business Process

Meningkatnya efektifiitas kegiatan pengendalian untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi akuntabilitas

Definisi:

Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk mendukung kegiatan yang dijalankan dalam kegiatan pengendalian.

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

IKU-1 Persentase akuntabilitas kinerja dan penganggaran Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan

Indeks

Semua Inspektorat Wilayah Satker Pusat dan Perwakilan

Laporan Hasil Evaluasi Dokumen SAKIP, Laporan Hasil Review dan Kertas Kerja SPIP

Definisi:

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan pegawai secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan. Indeks ini terdiri dari 3 Sub IKU, yaitu:

Sub IKU 1: Persentase penyelesaian LHE dokumen SAKIP Unit Organisasi, Satker Pusat dan Perwakilan RI di wilayah kerja Bobot: 40% Sub IKU 2: Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen Satker Pusat dan Perwakilan. Bobot: 30%. Sub IKU 3: Indeks penilaian SPIP Satker Pusat dan Perwakilan sesuai target. Bobot: 30%

Formula:

(40% x Realisasi Sub IKU 1) + (30% x Realisasi Sub IKU 2) + (30% x Realisasi Sub IKU 3) Tujuan:

untuk mengukur akuntabilitas kinerja dan penganggaran Satker Kemlu Pusat dan Perwakilan

TAHUNAN N/A N/A N/A

(12)

Perspektif: Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X) Exact () Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate ( X ) Low Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known

Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum (X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data : 2018 Target Target N/A 3 N/A 3 N/A N/A N/A

TRIWULAN IV N/A N/A N/A

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN II N/A N/A N/A

TRIWULAN III N/A N/A N/A

TAHUNAN N/A 3 N/A

TRIWULAN I N/A 3 N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Target Realisasi

Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat Jenderal

BPKP Laporan Assesment

Internal Audit Capability Model (IACM) adalah sebuah dokumen yang dihasilkan oleh IIARF dan bertujuan untuk memberikan gambaran tentang 5 level pertumbuhan kapabilitas sebuah organisasi internal audit dalam organisasi. IACM pada dasarnya merupakan tools yang digunakan APIP sendiri menuju ke organisasi yang lebih efektif, dalam upaya meningkatkan kapabilitasnya, APIP perlu melakukan penilaian mandiri (self assessment) terhadap area proses kunci (key process areas) yang harus dipenuhi sehingga diketahui kondisi APIP saat ini, serta diketahui area yang memerlukan perbaikan (areas of improvement) untuk menuju ke level kapabilitas yang lebih tinggi

Formula: Level IACM Tujuan:

Untuk mengukur Level IACM Inspektorat Jenderal

Level

TRIWULAN IV N/A N/A N/A

IKU-2 Level IACM Definisi:

TRIWULAN II N/A N/A N/A

TRIWULAN III N/A N/A N/A

TAHUNAN N/A 90% N/A

TRIWULAN I N/A N/A N/A

Periode Pelaporan 2016 2017

Realisasi Target Realisasi

Laporan audit kinerja

Definisi:

Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan Pemerintah yang diaudit.

Formula:

(Jumlah Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja /Jumlah Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang dinilai ) x 100%

Tujuan:

Untuk mengukur Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja

Persentase

Semua Inspektorat Wilayah

Unit Organisasi, Satker dan Perwakilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT JENDERAL

Business Process

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana, terukur, ekonomis, efektif dan efisien

Definisi: revisi

Efektif dan efisien : menjamin terselenggaranya pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal &

bertanggung jawab

IKU-1 Persentase Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi kriteria standar penilaian audit kinerja (Baik = minimal 71)

(13)

Perspektif:

Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known

Value Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan (X ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A TRIWULAN IV 100% N/A .... TRIWULAN II 100% N/A ....

TRIWULAN III N/A N/A ....

TAHUNAN N/A 100%

TRIWULAN I ... N/A ....

Periode Pelaporan 2016 2017 2018

Target Realisasi Target

Laporan keuangan

Definisi:

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan organiasasi pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut.

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah,

yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD.

Formula:

(Jumlah Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) / Jumlah Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan yang dinilai ) x 100%

Tujuan:

untuk mengukur Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja Kemenlu Pusat dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

IKU-1 Persentase penyelesaian Laporan Keuangan (LK) Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Persentase

Semua Inspektorat Wilayah

Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT JENDERAL

Business Process

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta pencegahan dini terjadinya risiko permasalahan

Definisi:

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut

pertanggungjawabannya.

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai

kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Aset negara adalah barang tidak bergerak (tanah dan/atau bangunan) dan barang bergerak (inventaris) yang dibeli atas beban APBN dan perolehan lain yang

sah, dimiliki/dikuasai oleh instansi pemerintah lembaga pemerintah non departemen, badan-badan, tidak termasuk kekayaan yang dipisahkan dan bukan kekayaan Pemda.

(14)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal

IKU-1 Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

Definisi:

Pejabat adalah pegawai Inspektorat Jenderal yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.

Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara.

Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula:

Realisasi IKU

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Implementasi adalah pelaksanaan; penerapan.

Talent Management adalah pengembangan talenta individual dengan segala ukuran dan kualitasnya sehingga mampu diterjemahkan ke dalam sinergi human capital organisasi sebagai suatu agregat yang bernilai strategik bagi peningkatan keunggulan kompetitif organisasi

Ruang Lingkup:

Talent management dalam hal ini dikaitkan dengan kompetensi SDM di Inspektorat Jenderal. SDM Inspektorat Jenderal yang berkompeten mencakup pegawai Inspektorat Jenderal yang dibina dan dikembangkan potensinya serta dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang

pencapaian kinerja organisasi secara optimal. Berkompeten juga memiliki arti memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk memutuskan sesuatu.

=

Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi kompetensi jabatan

(15)

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact () Proxy

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

Target

Periode Pelaporan 2015

Realisasi

untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Inspektorat Jenderal telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya

Persentase

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Semua pegawai Inspektorat Jenderal

Laporan Hasil Asessment Tujuan:

(16)

N/A N/A N/A N/A N/A TRIWULAN IV N/A TRIWULAN II N/A

TRIWULAN III N/A

TAHUNAN N/A

(17)

Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal

IKU-1 Persentase pejabat di Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

Definisi:

Pejabat adalah pegawai Inspektorat Jenderal yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II.

Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara.

Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Implementasi Talent Management di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Implementasi adalah pelaksanaan; penerapan.

Talent Management adalah pengembangan talenta individual dengan segala ukuran dan kualitasnya sehingga mampu diterjemahkan ke dalam sinergi human capital organisasi sebagai suatu agregat yang bernilai strategik bagi peningkatan keunggulan kompetitif organisasi

Ruang Lingkup:

Talent management dalam hal ini dikaitkan dengan kompetensi SDM di Inspektorat Jenderal. SDM Inspektorat Jenderal yang berkompeten mencakup pegawai Inspektorat Jenderal yang dibina dan dikembangkan potensinya serta dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang

pencapaian kinerja organisasi secara optimal. Berkompeten juga memiliki arti memiliki kemampuan dan wewenang yang memadai untuk memutuskan sesuatu.

Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Inspektorat Jenderal yang telah memenuhi kompetensi jabatan

x 100%

(18)

( ) Low ( ) Activity ( ) Non-Cascading (X) Take Last Known Value ( ) Raw data ( ) Stabilize ( ) Semesteran ( ) Tahunan 2016 2017

Target Realisasi Target

untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Inspektorat Jenderal telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya

Persentase

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Semua pegawai Inspektorat Jenderal

Laporan Hasil Asessment Tujuan:

(19)

N/A N/A ....

N/A N/A ....

N/A N/A ....

100% N/A 100%

(20)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( ) Moderate

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy

IKU-1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal

Definisi:

Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Penilaian nilai AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) Formula:

Nilai AKIP Inspektorat Jenderal Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Nilai AKIP Inspektorat Jenderal

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)

(21)

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan

Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tabel Data : Target Realisasi BB BB N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A TRIWULAN IV TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TAHUNAN Periode Pelaporan 2016

Sekretariat Inspektorat Jenderal

KemenPAN-RB

(22)

( X ) Low

( ) Low IKU-1 Nilai AKIP Inspektorat Jenderal

Definisi:

Nilai AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Penilaian nilai AKIP meliputi lima komponen, yaitu: (1) perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) Formula:

Nilai AKIP Inspektorat Jenderal Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Nilai AKIP Inspektorat Jenderal

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Organisasi dan tata kelola yang baik di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword: prosedural)

(23)

( X ) Non-Cascading (X) Take Last Known Value ( ) Raw data ( ) Stabilize ( ) Semesteran ( X ) Tahunan Target Realisasi BB N/A N/A N/A N/A N/A BB N/A N/A N/A BB .... .... .... Target BB 2017 2018

Sekretariat Inspektorat Jenderal

KemenPAN-RB

(24)

Perspektif:

Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat Jenderal Definisi:

Peningkatan adalah proses; cara perbuatan untuk meningkatkan.

Engagement pegawai adalah suatu kondisi dimana pegawai puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga. Latar belakang dan Tujuan:

Engagement pegawai merupakan sesuatu yang semestinya ditingkatkan. Pada Engagement pegawai tidak hanya kepuasan kerja yang diharapkan, namun juga di dalamnya untuk menumbuhkan semangat, rasa saling percaya (trust), loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/institusi serta kebanggaan terhadap organisasi/institusi tempat bekerja. Dengan adanya peningkatan engagement, diharapkan setiap pegawai dapat memberikan kinerja yang terbaik dalam mendukung pencapaian kinerja organisasi/institusi tempat mereka bekerja.

IKU-1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Inspektorat Jenderal terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga. Dalam setiap variabel pertanyaan, responden dapat mencantumkan komentar tertulis

sebagai masukan bagi Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pembenahan. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Pengolahan data statistik dilakukan dengan

menggunakan program SPSS oleh pihak konsultan pengolah data statistik,guna menjamin independensi dari survei serta hasil data yang valid dan kredibel. Metode analisis statistika deskriptif merupakan metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul. Data kemudian dianalisis guna memperoleh gambaran karakteristik dan persepsi responden terhadap kapasitas organisasi.Hasil olah data disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram.

Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),

(25)

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact () Proxy

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi

Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi

: ( ) Sum ( X ) Average

Polarisasi Indikator

Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan

Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak

Indeks

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Jenderal

Kuesioner, Laporan Hasil Survey

mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Inspektorat Jenderal atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum

Tujuan:

(26)

Tabel Data : Target Realisasi N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A TRIWULAN III Periode Pelaporan 2016 TRIWULAN IV TRIWULAN I TRIWULAN II TAHUNAN

(27)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Peningkatan Engagement Pegawai di Inspektorat Jenderal Definisi:

Peningkatan adalah proses; cara perbuatan untuk meningkatkan.

Engagement pegawai adalah suatu kondisi dimana pegawai puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga. Latar belakang dan Tujuan:

Engagement pegawai merupakan sesuatu yang semestinya ditingkatkan. Pada Engagement pegawai tidak hanya kepuasan kerja yang diharapkan, namun juga di dalamnya untuk menumbuhkan semangat, rasa saling percaya (trust), loyalitas terhadap pekerjaan dan organisasi/institusi serta kebanggaan terhadap organisasi/institusi tempat bekerja. Dengan adanya peningkatan engagement, diharapkan setiap pegawai dapat memberikan kinerja yang terbaik dalam mendukung pencapaian kinerja organisasi/institusi tempat mereka bekerja.

IKU-1 Indeks engagement pegawai di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Indeks Engagement Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat engagement pegawai Inspektorat Jenderal terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi puas dengan pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap lembaga. Dalam setiap variabel pertanyaan, responden dapat mencantumkan komentar tertulis

sebagai masukan bagi Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pembenahan. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Pengolahan data statistik dilakukan dengan

menggunakan program SPSS oleh pihak konsultan pengolah data statistik,guna menjamin independensi dari survei serta hasil data yang valid dan kredibel. Metode analisis statistika deskriptif merupakan metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul. Data kemudian dianalisis guna memperoleh gambaran karakteristik dan persepsi responden terhadap kapasitas organisasi.Hasil olah data disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram.

Ukuran tingkat engagement skala Likert (skala terendah 1 yaitu sangat rendah dan skala tertinggi 5 yaitu sangat tinggi),

Formula:

(28)

( ) Low ( ) Activity ( ) Non-Cascading (X) Take Last Known Value ( ) Raw data ( ) Stabilize ( X ) Semesteran (X ) Tahunan Indeks

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Jenderal

Kuesioner, Laporan Hasil Survey

mengukur sejauh mana tingkat engagement pegawai di lingkungan internal Inspektorat Jenderal atas kinerja aspek-aspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum

Tujuan:

(29)

2018 Target Target Indeks 3 Indeks 3 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 2017 Realisasi N/A N/A

(30)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High

Tingkat Validitas IKU : ( X) Exact

Persentase

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.

Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun. Batasan waktu:

1 tahun anggaran

Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80

Formula:

Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100% Tujuan:

(31)

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( X ) Cascading Peta

Metode Cascading : ( X ) Direct

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan

Konversi 120 : ( ) Ya Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal

Temuan Itjen adalah hasil

pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja. Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.

Formula:

TRIWULAN III N/A

TRIWULAN IV N/A

TRIWULAN I N/A

TRIWULAN II N/A

2015

Realisasi Sekretariat Inspektorat Jenderal

Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

TAHUNAN N/A

(32)

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta

Metode Cascading : ( ) Direct

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan

Konversi 120 : ( ) Ya Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A

Indikator Kinerja Utama:

TRIWULAN III N/A

TRIWULAN IV N/A TRIWULAN I N/A TRIWULAN II N/A TAHUNAN N/A Periode Pelaporan 2015 Realisasi

Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti

Persentase

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK

(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100% Tujuan:

(33)

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact Unit/Pihak Penanggung Jawab

IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta

Metode Cascading : ( ) Direct

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum Jenis Konsolidasi Lokasi :

( X ) Sum

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize

Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Semua Inspektorat Wilayah

RKA-K/L, RenJa, Penyempurnaan RenStra, PK, Disbursement Plan , Rencana Aksi Bagian Perencanaan dan Organisasi dan Bagian Keuangan

Definisi:

Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun

Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun

Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan

Formula:

(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x 100%

untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman Tujuan:

(34)

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan Konversi 120 : ( ) Ya Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A Periode Pelaporan TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III N/A 2015 N/A TRIWULAN IV Realisasi N/A N/A N/A

(35)

(X) Moderate ( ) Low

( ) Proxy ( ) Activity

Persentase

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.

Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun. Batasan waktu:

1 tahun anggaran

Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80

Formula:

Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100% Tujuan:

(36)

( ) Cascading Non peta () Non-Cascading

( ) Indirect

( ) Average ( X ) Take Last Known

Value

( ) Average ( ) Raw data

( ) Minimize ( ) Stabilize

(X) Triwulanan ( ) Semesteran

(X) Tidak

IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal

Temuan Itjen adalah hasil

pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja. Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.

Formula:

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A

2015 2016

Realisasi Sekretariat Inspektorat Jenderal

Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

N/A N/A

(37)

(X) Moderate ( ) Low

(X) Proxy ( ) Activity

( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading

( ) Indirect

( ) Average ( X ) Take Last Known

Value

(X ) Average ( ) Raw data

( ) Minimize ( ) Stabilize

( ) Triwulanan ( X ) Semesteran

(X) Tidak

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

2015 2016

Realisasi Target Realisasi

Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti

Persentase

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK

(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100% Tujuan:

(38)

(X) Moderate ( ) Low

(X) Proxy ( ) Activity

( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading

( ) Indirect

( ) Average ( X ) Take Last Known

Value

( ) Average ( ) Raw data

( ) Minimize ( ) Stabilize

Sekretariat Inspektorat Jenderal dan Semua Inspektorat Wilayah

RKA-K/L, RenJa, Penyempurnaan RenStra, PK, Disbursement Plan , Rencana Aksi Bagian Perencanaan dan Organisasi dan Bagian Keuangan

Definisi:

Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun

Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun

Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan

Formula:

(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x 100%

untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman Tujuan:

(39)

( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tidak N/A 2015 N/A N/A 2016

Realisasi Target Realisasi

N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A

N/A

(40)

Persentase

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

INSPEKTORAT JENDERAL

Learning and Growth

Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Inspektorat Jenderal Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi

Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Inspektorat Jenderal.

Realisasi kinerja diukur melalui pencapaian suatu rencana kinerja Inspektorat Jenderal yang telah ditetapkan di awal tahun. Batasan waktu:

1 tahun anggaran

Kinerja : hijau : ≥ 100% , kuning : 80-99,99% , merah : ≤ 80

Formula:

Realisasi Anggaran / Pagu DIPA x 100% Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

(41)

( ) Tahunan

IKU-2 Persentase temuan Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal

Definisi:

Temuan BPK adalah hasil pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal

Temuan Itjen adalah hasil

pemeriksaaan mengenai kewajaran informasi keuangan, administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana, dan kinerja. Ditindaklanjuti berarti dilakukan upaya untuk melakukan perbaikan.

Formula: N/A 95% N/A 95% N/A 95% N/A 95% N/A 2016 2017

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Semua Inspektorat Wilayah dan Sekretariat Inspektorat

SP2D, Monitoring dan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj)

Target Realisasi

(42)

( ) Tahunan N/A ... N/A 75% N/A ... N/A 75% Target N/A 75% 2016 2017 Realisasi Untuk mengukur seberapa besar tingkat temuan yang ditindaklanjuti

Persentase

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Inspektorat Jenderal

Laporan hasil rekonsiliasi Itjen dan BPK

(Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti di Inspektorat Jenderal / Jumlah keseluruhan temuan BPK di Inspektorat Jenderal) x 100% Tujuan:

(43)

Definisi:

Penyusunan adalah proses atau kegiatan, cara, menyusun

Dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga dan sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun

Tepat waktu dan Sesuai pedoman yaitu sesuai dengan waktu yang ditentukan dan sesuai dengan apa yan telah ditetapkan

Formula:

(Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman) / (Total dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun) x 100%

untuk mengukur sejauh mana Inspektorat Jenderal telah membuat dokumen rencana kerja dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai pedoman Tujuan:

(44)

( X ) Tahunan 2016 2017 Realisasi Target N/A 100% N/A ... N/A ... N/A ... N/A ...

Gambar

Tabel Data
Tabel Data :
Tabel Data : Target Realisasi WTP WDP N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Tabel Data : Target N/A N/A N/A N/A N/A
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya pengaruh secara signifikan tingkat terpaan sponsorship terhadap tingkat Brand Awareness, pada realitasnya bahwa frekuensi responden yang melihat atribut merek

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran Make a Match pada siswa kelas 5 SD

Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap independensi yang dimiliki oleh auditor, karena dengan adanya time budget pressure akan membuat auditor memiliki motivasi

Advisor: (i)Rismiyanto,SS,M.Pd., (ii)Nuraeningsih,S.Pd,M.Pd. Keywords: Writing and Drama. Writing is one of english skill that students have to understand beside

Ikan-ikan juvenil sering diburu oleh ikan karnivora atau ikan amphiprion yang besar keluar dari anemon laut yang berada disekitar teritori ikan dewasa tersebut.. Dean

Skripsi ini adalah hasil kerja keras, ketelitian serta dorongan, semangat dan bantuan dari semua pihak baik secara materiil maupun moril sehingga penulis dapat

• Perlu model peramalan untuk memprediksi kualitas air di S Bedadung (khususnya di stasiun KBe1) menggunakan data time series dari beberapa variabel yang saling.. berhubungan BOD,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa terhadap kedalaman miselium umur 7 dan 21 HSI, diameter