• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEBAGAI PENDULANG EMAS DI JORONG PAMATANG SARI BULAN KECAMATAN

SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG Desi Ratna Sanjani¹, Rozana Eka Putri², Elsa²

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

devitasanjani@gmail.com

ABSTRACT

This research is wanted to getting, processing, analyzing about the level of society prosperity of gold prospectors at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung by focused in some aspects are 1) the accomplishment of basic needs, 2) income 3) education and, 4) health at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung.Type of this research is descriptive where the population is the householders of gold prospectors at Jorong Pamatang Sari Bulan, Sijunjung district of Sijunjung which include 178 householders. The samples were 89 householders which were chosen by Proporsional Random Sampling technique. Quetionnaire used as intrument and the data presented in descriptive.The results showed that 1) the accomplishment of basic needs of gold prospectors is enough in precentage 87,64%, 2) the income of gold prospectors is enough, it about Rp 1.949284,- month in precentage 88,76%. It is already appropriate with UMR Standard. 3)educationally, the gold prospectors education is quite enough to the standard, there is 43,82% the housholders of gold prospectors health is appropriate with the standard, there is 57,31% the householders of gold prospectors have good health.

Keywords: Prosperity Level, Society, Gold Prospectors PENDAHULUAN

Pertambangan adalah seba- gian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengo- lahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang (Dirjen ESDM, 2007).Dalam Undang-undang Nomor

11 tahun 1967 pasal 2 dijelaskan bahwa pertambangan rakyat adalah suatu usaha pertambangan bahan-bahan galian dari semua golongan a, b, dan c yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri.

Masyarakat di Jorong Pama-tang Sari Bulan bekerja sebagai

(2)

2 petani dikebun karet. Masyarakat Jorong Pamatang Sari Bulan meng-gantungkan penghasilan dari pen-jualan getah karet. Suatu ketika harga getah karet hampir mencapai Rp. 5.000,- per Kg (Kilogram). Harga tersebut merupakan harga terendah yang pernah berlaku sedangkan harga tertinggi getah biasanya dapat mencapai Rp. 9.000,- per Kg (Kilogram).

Dari observasi yang telah penulis lakukan, masyarakat menge-luh karena masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti misalnya untuk pemenuhan pangan, sandang dan papan, tidak mendapatkan pendidikan yang layak, dan masyarakat juga tidak menda-patkan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk keluar dari masalah perekonomian ini sebagian masya-rakat berinisiatif untuk mengalihkan fungsi lahan perkebunan karet menjadi perta- mbangan emas rakyat.

Penambangan emas di Jorong Pamatang Sari Bulan ini dilakukan dengan cara menggali tanah, lalu tanah hasil galian akan di saring atau di filter dengan alat penyaring, proses ini dimaksudkan untuk

memisahkan emas dari tanah. Emas yang dihasilkan akan ditimbang dan dijual pada toke omeh (pembeli emas).Masyarakat Jorong Pamatang Sari Bulan akan datang mengambil emas dengan cara sederhana yaitu dengan memakai alat yang disebut dengan jae (seperti kuali yang terbuat dari kayu yang digunakan sebagai penyaring emas dari tanah). Masyarakat inilah yang disebut sebagai pendulang emas. Setelah adanya penambangan emas rakyat ini secara garis besar perekonomian masyarakat sudah mulai membaik.

Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki beberapa penta-hapan. Adapun pentahapan keluarga sejahtera tersebut ialah sebagai berikut:

a. Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal.

b. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi

(3)

kese-3 luruhan kebutuhan social psiko-logisnya.

c. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang disam-ping dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat me-menuhi kebutuhan sosial psi-kologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengem-bangan.

d. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan dasar, kebutuhan so-sial psikologisnya dan kebu-tuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sum-bangan yang maksimal dan tera-tur bagi masyarakat dalam ben-tuk material.

e. Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebu-tuhannya, baik yang bersifat dasar, social psikologis maupun pengembangan serta telah memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat (Warto dkk, 1996:5). Pengertian kemiskinan antara satu Negara dengan Negara lain juga

berbeda. Pengertian kemiskinan di Indonesia dibuat oleh BPS. Kriteria statistik BPS tentang kemiskinan adalah:

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m² per orang

2. Jenis lantai tempat tinggal ter-buat dari tanah/bambu/kayu mu-rahan

3. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.

4. Sumber penerangan rumah tang-ga tidak menggunakan listrik. 5. Sumber air minum berasal dari

sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan.

6. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah

7. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam/ sayuran dan buah sekali dalam satu kali seminggu. 8. Hanya memiliki kurang dari

7-10 stel pakaian

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari

(4)

4 11. Tidak sanggup membayar biaya

pengobatan di puskesmas/ poliklinik

12. Pendapatan kepala keluarga dibawah Rp. 600.000,- per bulan 13. Pendidikan tertinggi kepala ru-mah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.

14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual deng-an minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor, emas, ternak, dan lainnya.

Jika minimal 9 variabel terpe-nuhi maka suatu rumah tangga miskin

(http://keluargaharapan.com/14- kriteria-miskin-menurut-standar-bps/).

METODOLOGI PENELITIAN Dengan keadaan dan latar belakang penelitian maka jenis pene-litian yang akan dilakukan adalah termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1995:309).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang bekerja sebagai pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan dengan rincian adalah berjumlah 178 kepala keluarga. Sesuai dengan populasi penelitian yang telah diajukan, maka sampel responden diambil secara

Proposional Random Sampling,

dalam penelitian ini penulis mengambil 50% dari jumlah populasi yang ada jadi jumlah responden dalam penelitian ini adalah 89 KK (Kepala Keluarga).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara terbim-bing melalui penyebaran angket ke-pada responden yaitu dengan meng-gunakan daftar pertanyaan. Sedang-kan data sekunder didapat melalui wawancara, observasi dan pencatatan dengan pejabat setempat.Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisa data penelitian ini adalah secara deskriptif yaitu digu-nakan analisa statistik berupa formula presentase.

(5)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pendulang Emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung yang meliputi:

Pertama, pemenuhan kebu-tuhan pokok (pangan, sandang dan papan) pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan pada umumnya ketersediaan makanan dalam sehari rata-rata 3 kai sehari. Mengkonsumsi daging, susu, ayam hanya sekali dalam seminggu sedangkan meng-konsumsi sayuran dan buah hanya dua-tiga kali seminggu. Bahan bakar yang digunakan rata-rata adalah minyak tanah. Semua pendulang emas menggunakan PDAM sebagai sumber air minum mereka.

Ketersediaan pakaian pendu-lang emas lebih dari 10 stel pakaian, dalam penggunaannya hanya memi-sahkan pakaian kerja dengan pakaian sehari-hari saja. Dengan pembelian rata-rata 2 kali setahun.

Status bangunan rumah pen-dulang emas rata-rata rumah sendiri, dengan 2-3 kamar. Seluruh pendu-lang emas menggunakan PLTN

seba-gai sumber penerangan rumah mere-ka. Jenis lantai rumah pendulang emas lebih banyak tebuat dari semen. Dan pendulang emas menggunakan kamar mandi pribadi sebagai fasilitas untuk tempat MCK (Mandi, Cuci, Kakus).

Di Indonesia sebenarnya peme-nuhan kebutuhan dasar ini dijamin oleh negara. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Sedangkan pasal 31 ayat 1 “menjamin tiap-tiap warga negara untuk mendapatkan penga-jaran” (Sumardi, 1985:2).

Makan yang cukup adalah makan sehari tiga kali, yang memenuhi peryaratan kesehatan (cukup gizi) (Warto dkk, 1996:95). Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari, hanya meng-konsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/

(6)

6 minyak tanah adalah kriteria miskin menurut standar BPS.

Dengan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pokok pangan (makanan) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup baik karena rata-rata mas-yarakat ketersediaan makanan dalam sehari 3 kali, walaupun masih banyak yang mengkonsumsi daging, susu dan ayam hanya sekali seminggu. Dan hanya sedikit dari masyarakat pendulang emas yang sumber air minumnya berasal dari sumur dan bahan bakar memasak menggunakan minyak tanah.

Sandang yang cukup artinya memiliki sejumlah pakaian yang cukup untuk berbagai keperluan: untuk bekerja di kantor, di sawah, di rumah, untuk olahraga, untuk pergi pesta, dan sebagainya. Pakaian sehari-hari di rumah harus berbeda dengan pakaian kerja dan pakaian untuk keperluan resmi. Rata-rata seseorang harus memiliki 7 sampai dengan 10 stel pakaian (Warto dkk 1996:95).Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika hanya membeli satu stel pakaian baru

dalam setahun adalah kriteria miskin menurut standar BPS.

Dengan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pokok sandang (pakaian) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sangat baik karena tidak ada yang memiliki pakaian kurang dari 7 sampai dengan 10 stel pakaian dan masyarakat rata-rata membeli pakaian 2 kali setahun.

Perumahan yang sehat akan memberikan akibat bagi peng-huninya, baik jasmani, rohani, dan sosial. Syarat-syarat rumah yang se-hat adalah ruangan yang cukup, penerangan, lantai, dapur, kamar mandi dan WC (kamar kecil) (Katin, 2012:51). Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jika tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain, sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik adalah kriteria miskin menurut standar BPS.

Dengan pernyataan tersebut maka kebutuhan pokok papan (rumah) masyarakat pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah baik karena sumber penerangan

(7)

7 sudah menggunakan PLTN, lantai rumah yang rata-rata terbuat dari semen dan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) hanya sedikit yang menggunakan kamar mandi bersama tetangga ataupun ke sungai. Maka dapat disimpulkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat pendu-lang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabu-paten Sijunjung sudah terpenuhi dengan baik.

Kedua, pendapatan pendu-lang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Selaian sebagai pendulang emas pekerjaan sampingan masya-rakat Jorong Pamatang Sari Bulan adalah berdagang dan bertani. Pendapatan dari hasil mendulang emas masyarakat dalam sebulan dapat mencapai lebih dari Rp 1.949.284,- sedangkan pendapatan dari pekerjaan sampingan rata-rata kurang dari Rp 1.949.284,- dan pengeluaran pen-dulang emas dapat mencapai Rp 1.949.284,- perbulan. Banyak pendu-lang emas yang mempunyai per-hiasan sebagai bentuk tabungan yang dimiliki, yang jika dinominalkan bisa mencapai lebih dari Rp 500.000,- sedangkan

untuk kendaraan banyak pendulang emas yang memiliki motor.

Pujiastuti, dkk (2014:29) menyatakan bahwa tingkat penda-patan, pada umumnya semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin ba-nyak jumlah dan jenis barang dan jasa yang dikonsumsi. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan sese-orang, semakin terbatas jumlah dan jenis barang serta jasa yang dikonsumsi.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jika pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan, tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya adalah kriteria miskin menurut standar BPS.

Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka pendapatan pen-dulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah sangat baik karena pendapatan masyarakat rata-rata lebih dari Rp 600.000,-. Banyak pendulang emas yang mempunyai perhiasan sebagai bentuk

(8)

8 tabungan yang dimiliki, yang jika dinominalkan bisa mencapai lebih dari Rp 500.000,- sedangkan untuk kendaraan banyak pendulang emas yang memiliki motor.

Ketiga, pendidikan pendu-lang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Banyak pendulang emas yang tidak tamat SD. Rata-rata masih memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, banyak anak pendulang emas masih sekolah SMA, dengan biaya pendidikan berasal dari biaya sendiri. Sedangkan untuk menempuh pendidikan nonformal banyak pendulang emas yang tidak pernah menjalani pendidikan nonformal.

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbullah, 2006:1). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika pendidikan tertinggi anggota keluarga adalah tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD merupakan salah satu kriteria miskin menurut standar BPS.

Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka dapat disim-pulkan pendidikan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah cukup baik walau-pun banyak masyarakat pendulang emas yang tidak tamat SD tetapi rata-rata pendidikan anak mereka sudah cukup tinggi seperti SMA.

Keempat, kesehatan pendu-lang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan. Disekitar lingkungan rumah pendulang emas ketersediaan dan keadaan sanitasinya rata-rata dalam keadaan baik. Dan hanya sedikit dari pendulang emas yang pernah mende-rita penyakit begitu juga untuk men-derita penyakit menular, banyak yang mengaku tidak pernah menderita penyakit. Dan tempat berobat pendulang emas biasanya adalah rumah sakit atau puskesmas dengan biaya yang ditanggung sendiri.

Dalam Undang-Undang No-mor 9 Tahun 1960, tentang Pokok-pokok Kesehatan, Bab I Pasal 2 didefenisikan bahwa yang dimak-sudkan dengan “kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan

(9)

9 badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan”. Defenisi kesehatan tersebut sangat mirip dengan defenisi yang dianut oleh Organisasi Kesehatan Sedunia “health is defined as a state of complete physical, mental, and social welbeing and not merely the absence of disease or infirmity”.

Sependapat dengan ahli diatas, CEO Winslow dalam Achmadi (2013:6) mendefenisikan bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup dan meningkatkan derajat kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasia masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pembrantasan penyakit menular, pelayanan-pelayanan medis, pera-watan serta pengobatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika suatu keluarga tidak mampu membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik berarti terma-suk salah satu kriteria miskin menu-rut standar BPS.

Dari pernyataan yang telah dikemukakan maka kesehatan

pen-dulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung sudah baik karena ketersediaan dan keadaan sanitasi dalam keadaan baik, bebas dari penyakit dan masyarakat banyak yang berobat ke rumah sakit atau puskesmas.

Dari pernyataan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan tingkat kesejahteraan masyarakat pendulang emas Di Jorong Pamatang Sari Bulan Di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung termasuk pada Tahapan Keluarga Sejahtera II (KS II) karena kebutuhan dasar keluarga sudah memenuhi standar, kebutuhan psikologis dan kebutuhan pengem-bangan juga sudah cukup memenuhi standar BKKBN dan BPS.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang, papan) pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 13 indikator pemenuhan

(10)

10 kebutuhan hanya beberapa yang tidak memenuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas masih mengkonsumsi daging, susu dan ayam sekali dalam seminggu, menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar memasak, penggunaan pakaian hanya memisahkan pakaian kerja dan pakaian sehari-hari saja. Sedangkan untuk indikator yang lainnya pendulang emas sudah meme-nuhi standar tersebut.

2. Pendapatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 7 indikator sudah me-menuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas memiliki pekerjaan sampingan, penda-patan pendulang emas sudah cukup baik dan tidak lebih besar dari pengeluaran, pendulang emas juga memiliki tabungan yang rata-rata sudah lebih dari Rp 500.000,- dan memiliki kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi.

3. Pendidikan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah cukup memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 5 indikator pendidikan hanya beberapa yang tidak memenuhi standar. Diantaranya yaitu pendulang emas rata-rata tidak tamat SD dan tidak pernah menjalani pendidikan non-formal. Sedangkan untuk indi-kator yang lainnya pendulang emas sudah memenuhi standar tersebut.

4. Kesehatan pendulang emas di Jorong Pamatang Sari Bulan sudah memenuhi standar dari BPS dan BKKBN karena diantara 5 indikator kesehatan sudah memenuhi standar. Diantaranya yaitu sanitasi lingkungan rumah pendulang emas sudah tersedia dalam keadaan baik, tidak menderita penyakit, dan mampu berobat ke rumah sakit/ puskesmas dengan biaya sendiri.

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Umar Fahmi 2013.

Kesehatan masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi 1995. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Hasbullah, 2006. Dasar-dasar ilmu

pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Http//14kriteriamiskin/bps.co.id Katin, Yusmar Emmy, 2012. Ilmu

kesejahteraan keluarga.

Padang: UNP Press Padang Pujiastuti, Sri dkk 2013. IPS

Ekonomi untuk SMP/MTs kelas VII. Penerbit Erlangga

Sumardi, Mulyanto dan Hans Dieter Evers, 1985. Kemiskinan dan

kebutuhan pokok. Jakarta:

Rajawali

Warto, dkk. 1996. Keluarga

sejahtera menurut sistem

budaya masyarakat pedesaan Jawa Tengah. Jawa tengah: Indragiri Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan percobaan, logam-logam yang memiliki nilai potensial elektroda berharga negatif akan mengalami oksidasi (menjadi anoda) ketika dirangkai dengan SHE,

Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat didiskripsikan hubungan antara pengetahuan ibu balita usia 7-36 bulan tentang ASI Eksklusif dengan kegagalan ibu dalam

Gambaran masyarakat Kota Magelang di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan ádalah terciptanya individu dan masyarakat tanpa kecuali yang

Form adalah salah satu bentuk halaman web yang digunakan untuk menerima masukan dari pengguna, untuk selanjutnya masukan dari pengguna tersebut diolah menggunakan

Contoh, kita dapat menggabungkan suatu vektor dengan huruf A, B, C, D dan E dimana setiap karakter tersebut diulangi sebanyak dua kali secara berurutan (menggunakan

Oleh karena itu, jika Anda menginstal program aplikasi yang dibuat dengan Ms- Visual Basic 6.0, sebaiknya disimpan dalam folder tersendiri yang terpisah dari folder lain, sehingga

Berisi gerakan pelemasan lari keliling lapangan dan evaluasi kegiatan (10menit). Pemanasan dipimpin oleh salah satu seorang siswa, pengajar memperagakan bentuk pembelajaran,

KESIMPULAN Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota berkewajiban dan mempunyai kewenangan untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban serta kesejahteraan masyarakat