• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, makanan berkontribusi pada kesehatan tiap individu. Makanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. samping itu, makanan berkontribusi pada kesehatan tiap individu. Makanan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Di samping itu, makanan berkontribusi pada kesehatan tiap individu. Makanan berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta meningkatkan kualitas hidup, salah satunya sebagai usaha dalam pencegahan penyakit (Vidgen dan Gallegos, 2012).

Setiap harinya, individu dihadapkan pada banyak pilihan mengenai apa yang akan mereka makan. Preferensi konsumen terhadap makanan yang dikonsumsi dipengaruhi oleh perubahan sosial budaya, pengetahuan dan sikap konsumen serta gaya hidup yang baru (Mohayidin, 2014). Snooks (2009) menambahkan, keputusan yang nantinya dipilih dipengaruhi faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya, seperti pengalaman masa kecil, etnis, agama dan tradisi sejarah, berpengaruh besar mengenai apa, dimana, kapan, bagaimana dan dengan apa kita makan.

Agama mempengaruhi perilaku makan seseorang. Pada masyarakat, agama berperan penting dalam keputusan pemilihan makanan khususnya masyarakat Muslim. Makanan dalam agama Islam memiliki konsep halal (diperbolehkan) dan haram (dilarang). Konsumsi produk halal menunjukkan komitmen seorang muslim pada ajaran Islam (Quantaniah dkk., 2013).

(2)

2

Menurut Sungkar (2010) dalam Quantaniah dkk. (2013), kesadaran masyarakat muslim dunia tentang makanan yang dikonsumsi menyebabkan permintaan akan makanan halal meningkat. Permintaan makanan halal meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk muslim di dunia yaitu sekitar 2,1 miliar penduduk (Ardyanti dkk., 2013). Makanan halal tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat muslim di seluruh dunia, namun juga dikonsumsi kurang lebih 500 juta non muslim (Anonim, 2011).

Indonesia menduduki peringkat pertama dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, dengan kurang lebih 88% penduduknya menganut agama Islam (Pew Research Centre, 2011). Namun pada kenyataanya, kondisi sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia masih kurang menghiraukan tentang makanan halal. Banyak masyarakat berasumsi makanan halal hanya dilihat dari bentuk fisik makanan yang bebas dari kandungan bahan haramnya saja seperti babi dan alkohol nya. Padahal sangat penting untuk memperhatikan aspek halal lainnya seperti cara pengolahan, kebersihan, kehalalalan peralatan yang digunakan, dan sebagainya (Siagian, 2012). Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang makanan halal (Yenrina dkk., 2010). Di samping itu, penelitian-penelitian terkait preferensi terhadap makanan halal di Indonesia pun masih sangat jarang, maka perlu adanya penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan preferensi konsumen terhadap makanan halal.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan kota budaya. Beraneka ragam suku tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak

(3)

3

mahasiswa dari berbagai daerah tinggal di Yogyakarta untuk menuntut ilmu. Data dari Dinas Pendidikan Pemuda & Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (Dikpora, 2015) menyatakan 30 asrama mahasiswa dari berbagai daerah mulai dari Sumatera hingga Papua terdapat di Yogyakarta. Oleh karena keanekaragaman tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat merepresentasikan Indonesia, sehingga DIY dipilih menjadi lokasi penelitian.

Oleh karena latar belakang tersebut, peneliti tertarik mengkaji lebih dalam untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan preferensi konsumen terhadap makanan halal di Indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan: bagaimanakah hubungan tingkat pengetahuan dengan preferensi tentang makanan halal pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan preferensi tentang makanan halal pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

a. Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan dan preferensi konsumen terhadap makanan halal.

(4)

4

b. Memberi ilmu pengetahuan tambahan tentang faktor yang

mempengaruhi preferensi konsumen terhadap makanan halal. 2. Manfaat Praktis

1) Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi tentang makanan halal pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang makanan halal 2) Bagi Pemerintah

Memberikan informasi tingkat pengetahuan dan preferensi makanan halal pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sehingga dapat dijadikan landasan untuk pengambilan kebijakan jaminan produk halal.

3) Bagi Produsen Makanan

Mendorong produsen makanan untuk mensertifikasi kehalalan produk.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang telah dipublikasikan dengan tema penelitian yang mirip dengan penelitian ini, diantaranya:

1. Mohayidin (2014), dengan judul “Consumers’ Preference Toward Attributes of Manufactured Halal Food Products”. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk mengevaluasi preferensi konsumen terhadap atribut makanan halal yang dijual di supermarket. Atribut produk makanan yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi brand, logo halal, promosi, jaminan

(5)

5

keamanan dan harga. Penelitian tersebut berfokus pada sertifikasi makanan halal. Metode yang digunakan untuk menganalisis preferensi konsumen yaitu menggunakan analisis conjoint. Sebanyak 288 responden dipilih secara random dan bersedia untuk berpartisipasi kemudian diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Target responden pada penelitian tersebut ialah konsumen individual yang sedang berbelanja pada supermarket besar di Peninsular Malaysia. Hasil dan kesimpulan penelitian yaitu sertifikat halal produk makanan memperoleh nilai yang tinggi dibanding atribut yang lain dan merupakan atribut yang paling penting.

Perbedaan: pada penelitian ini responden penelitian merupakan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan reponden pada penelitian tersebut yaitu konsumen yang sedang berbelanja pada supermarket besar di Peninsula Malaysia. Penelitian tersebut tidak meneliti variabel pengetahuan sedangkan pada penelitian ini meneliti variabel pengetahuan.

2. Ozdemir (2014) dengan judul “A Study on the Preference of Consumers of Halal-Certified Products A Case Study of Istanbul”. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk menginvestigasi apakah terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi konsumen tentang produk bersertifikat halal, karakteristik demografi konsumen, sikap terhadap makanan halal dan gaya hidup religius. Pengumpulan data menggunakan pengisian kuesioner yang telah dilaksanakan pada penelitian sebelumnya. Uji

(6)

6

statistik yang digunakan yaitu uji anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikansi yang lemah antara gaya hidup religius dengan sikap terhadap makanan halal, antara gaya hidup religius dengan preferensi terhadap produk halal bersertifikat, dan antara sikap terhadap makanan halal dengan preferensi tentang produk bersertifikat halal. Perbedaan: responden penelitian merupakan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan pada penelitian tersebut yaitu konsumen di Yenibosna dan Esenler, Istanbul. Pada penelitian tersebut melihat hubungan antara preferensi konsumen tentang produk bersertifikat halal, karakteristik demografi konsumen, sikap terhadap makanan halal dan gaya hidup religius. Sedangkan pada penelitian ini ingin melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan preferensi pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

3. Siagian (2012) yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Norma Subjektif, dan Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Perilaku Mahasiswa Muslim tentang Makanan Halal di Yogyakarta”. Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk mengetahui pengaruh dari pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap perilaku mahasiswa muslim tentang konsumsi makanan halal. Responden yang digunakan untuk penelitian yaitu 168 orang mahasiswa berasal dari tiga universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Sanata Dharma. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu pengetahuan, sikap,

(7)

7

dan persepsi kontrol perilaku merupakan determinan perilaku mahasiswa muslim tentang konsumsi makanan halal di Yogyakarta.

Perbedaan: responden penelitian tersebut adalah para mahasiswa muslim, sedangkan responden penelitian ini adalah masyarakat Provinsi DIY baik muslim maupun non-muslim. Pada penelitian tersebut tidak meneliti variabel preferensi, sedangkan pada penelitian ini meneliti variabel preferensi.

Referensi

Dokumen terkait

Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud Pasal 56, dengan dasar pengenaan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi Hepatitis B˗0 pada ibu yang memiliki bayi di Puskesmas Bonai

(2003:61) menyatakan bahwa pengalaman dalam melaksanakan audit merupakan salah satu unsur yang dapat menunjang keahlian auditor. Standar umum kedua mengharuskan

Hasil kajian mutu hedonik pempek ceria, menunjukkan bahwa dari segi warna, pempek ceria yang yang paling disukai adalah pempek dengan penambahan wortel (POr),

Akibat hukum pernyataan tersebut ternyata merugikan hak atas tanah yang dipunyai rakyat sebagai perseorangan serta hak ulayat yang dipunyai oleh masyarakat hukum

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang indeks fungsi seksual wanita pada pengguna implan satu batang

Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Manajemen

Hantaran (konduksi) adalah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat, sehingga perpindahan kalor secara konduksi merupakan satu proses pendalaman karena proses