• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nurfa Anisa adalah Tenaga Pengajar Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun

63

PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM

JUST – IN – TIME DI PT WONOJATI WIJOYO

KEDIRI

Nurfa Anisa

Abstract : Nowdays, the increase of furniture industry caused competition

between furniture company. This condition become the company must to

produce and increase quality product, and just – in – time in produce. Just

– in – time system is producing the number of product suitable with

consumen need. It can realizable with applied Kanban system.

Kanban system is information system that controlling produce of product

on number and time need, at every production process

.

Kata kunci: Just – in – Time, Kanban

Dalam perkembangan perekonomian saat ini khususnya dibidang industri, setiap

perusahaan dituntut kemampuannya untuk tetap bertahan, baik dalam meningkatkan mutu

maupun memproduksi yang berkualitas.

Dengan ketetapan Menteri Perindustrian No. 338/PJA/ITV – 6/6 PMA – DMPM/X/1992,

tanggal 8 Oktober 1992 PT. Wonojati Wijoyo Kediri berdiri. Wonojati Wijoyo merupakan

perusahaan yang produksinya bersifat Job order (pesanan) yang memproduksi jenis meja dan

kursi dengan berbagai model, andalan perusahaan adalah produk meja type 36, type 50, type 71.

Untuk memenuhi permintaan ekspor dan permintaan lokal. Dalam aktivitas produksi dituntut

ketepatan waktu sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Dari hasil penelitian pada perusahaan, untuk saat ini permintaan konsumen belum

teratasi, sehingga untuk periode selanjutnya perlu adanya perencanaan yang baik terutama

jadwal urutan proses produksi dan beban yang seimbang pada setiap lini produksi, sehingga

dapat memenuhi permintaan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diinginkan.

Dalam hal ini sistem produksi Just – in – Time merupakan solusi alternatif yang layak

dipertimbangkan perusahaan untuk diterapkan. Konsep dasar sistem produksi Just – in – Time

adalah memproduksi output yang diperlukan, pada tiap tahap proses dalam sistem produksi

dengan cara yang paling ekonomis.

Sistem produksi Just – in – Time dapat terwujud dengan menerapkan sistem Kanban

yaitu suatu sistem informasi yang dapat mengendalikan jumlah produksi dalam setiap proses.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan sistem Kanban dalam sistem Just – in – Time

di PT Wonojati, Kediri agar permintaan konsumen terpenuhi.

TUJUAN PENELITIAN

Menerapkan sistem Kanban sebagai pendukung sistem Just – in – Time di PT. Wonojati

Wijoyo, Kediri agar permintaan konsumen terpenuhi.

(2)

64 Jurnal AGRITEK, Edisi Khusus Agustus 2008

TINJAUAN PUSTAKA

Latar Belakang Timbulnya Sistem Just – in – Time

Sistem ini muncul pada akhir Perang Dunia II dan digunakan pada musim gugur 1973.

Sistem ini pertama kali digunakan oleh perusahaan otomotif Jepang, Toyota. Sistem Just – in –

Time

mengupayakan peningkatan produktivitas dan kualitas serta pengurangan biaya. Juga

berproduksi cepat dan secara fleksibel menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar

tanpa adanya kelebihan waktu yang tidak berarti, dan penggunaan fasilitas produksi yang tepat

(Yasuhiro Monden, 1995, h. 3).

Kanban

Adalah suatu alat untuk mencapai produksi Just – in – Time berupa kartu yang

diletakkan dalam amplop vinil berbentuk empat persegi panjang berisi catatan / informasi jenis

dan jumlah produk yang harus dihasilkan (Yasuhiro Monden, 1995, h. 23).

Sistem Kanban

Adalah suatu sistem informasi untuk mencapai Just – in – Time sehingga produksi

dapat dihasilkan tepat dalam jumlah maupun waktu yang diperlukan (Yasuhiro Monden, 1995, h.

33).

Just – in – Time

Adalah merupakan teknik produksi dan pengendalian persediaan untuk menghasilkan

unit dan jumlah yang diperlukan (Yasuhiro Monden, 1995, h. 5)

Sistem Just – in – Time

Adalah sistem produksi dan pengendalian persediaan yang tepat dalam jumlah maupun

waktu yang diperlukan dengan di manajemeni sistem kanban (Yasuhiro Monden, 1995, h. 16)

(3)

Nurfa Anisa: Penerapan sistem kanban sebagai pendukung…65

METODE PENELITIAN

Survey Perusahaan

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

1. Jenis produk

2.

Mesin dan peralatan

3.

Proses Produksi dan waktunya

4. Data permintaan

5.

Data hasil produksi

6.

Harga produk dan biaya produksi

Pengolahan Data

Perhitungan Just in Time

Jadwal Produksi

Harian

Jadwal Urutan

Harian

Jumlah Kartu

Kanban tiap Proses

Perbandingan Keuntungan

Sebelum dan Sesudah Just in

Time

(4)

66 Jurnal AGRITEK, Edisi Khusus Agustus 2008

HASIL PEMBAHASAN

Setelah diaplikasikannya konsep sistem Just – in – Time melalui penjadwalan dengan

sistem kanban, maka dapat dilihat perbandingan hasil produksi seperti tabel di bawah ini:

Tabel 1

Perbandingan hasil produksi (dalam unit)

Periode

Permintaan

Sebelum JIT

Sesudah JIT

Type

36

Type

50

Type

71

Type

36

Type

50

Type

71

Type

36

Type

50

Type

71

Agustus 2007

370

315

290

366

311

281

371

316

291

September 2007

370

315

290

361

309

283

371

316

291

Oktober 2007

390

335

310

380

332

301

391

336

311

Total

1130

965

890

1107

952

865

1133

968

893

Tabel 2

Keuntungan sebelum penerapan sistem Just – in – Time

Jenis

Produ

k

Jumla

h

Produ

k (A)

Kekurang

an

Produk

(B)

Jumlah

Produk

Cacat

(C)

Biaya

Produks

i (D)

Keuntung

an Produk

per Unit

(E)

Keuntungan

(F) = a x E

Kehilangan

Keuntunga

n

G = B x E

Kerugian

cacat

produk (H)

= C x D

Type

36

1107

23

15

941.680

250.320

277.104.240

5.757.360

14.125.200

Type

50

952

11

9

1.598.960

425.040

404.638.080

4.675.440

14.390.640

Type

71

865

25

5

1.826.480

485.520

419.974.800

12.138.000

9.132.400

1.101.717.12

0

22.570.800 37.648.240

Tabel 3

Keuntungan setelah penerapan sistem Just – in – Time

Jenis

Produk

Biaya

simpan per

unit (I)

Jumlah

produksi

(J)

Keuntungan

produk per

unit (K)

Jumlah

kelebihan

produksi (L)

Keuntungan

(M) = J x K

Biaya simpan

(N) = I x L

Type

36

18.833,6

1133

250.320

3

283.612.560

56.500,8

Type

50

31.979,2

968

425.040

3

411.632.320

95.937,6

Type

71

36.529,6

893

485.520

2

433.569.390

73.059,2

1.128.814.240

225.497,6

(5)

Nurfa Anisa: Penerapan sistem kanban sebagai pendukung…67

KESIMPULAN

Setelah mengadakan analisa dan pengolahan data secara keseluruhan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Perbandingan waktu siklus dalam urutan sebagai berikut:

Bulan Agustus 2007

40

71

type

Unit

1

36,92

50

type

Unit

1

32

36

type

Unit

1

Bulan September 2007

40

71

type

Unit

1

36,92

50

type

Unit

1

32

36

type

Unit

1

Bulan Oktober 2007

40

71

type

Unit

1

36,92

50

type

Unit

1

32

36

type

Unit

1

2.

Jadwal urutan proses selama bulan Agustus, September, Oktober sebagai berikut:

Bulan Agustus 2007

3

36

type

Meja

2

50

type

Meja

1

71

type

Meja

tan

Uru

oduk

Pr

=

Dalam 1 hari urutan ini akan berlangsung sebanyak 4 kali

Bulan September 2007

3

36

type

Meja

2

50

type

Meja

1

71

type

Meja

tan

Uru

oduk

Pr

=

Dalam 1 hari urutan ini akan berlangsung sebanyak 4 kali

Bulan Oktober 2007

3

36

type

Meja

2

50

type

Meja

1

71

type

Meja

tan

Uru

oduk

Pr

=

Dalam 1 hari urutan ini akan berlangsung sebanyak 4 kali

3.

Perbandingan keuntungan sebelum dan sesudah JIT

Sebelum penerapan sistem Just – in – Time sebagai berikut:

Keuntungan = Total Keuntungan – (Total kehilangan + Total kerugian cacat produk)

= Rp. 1.101.717.120 – (Rp. 22.570.800 + Rp. 37.648.240)

= Rp. 1.041.498.080

Setelah penerapan sistem Just – in – Time sebagai berikut:

Keuntungan = Total keuntungan – Total biaya penyimpanan

= Rp. 1.128.814.240 – Rp. 225.497.6

= Rp. 1.128.588.742

Kenaikan keuntungan

= Rp. 87.090.662,4 x 100%

= Rp. 1.041.498.080

= 8,36%

(6)

68 Jurnal AGRITEK, Edisi Khusus Agustus 2008

SARAN

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan usulan penerapan sistem Juts – in –

Time

sebagai berikut:

1.

Secara umum, kondisi depatemen produksi PT. Wonojati Wijoyo Kediri cukup baik.

Dengan demikian akan sangat membantu dalam memperlancar proses produksi. Manajemen

sumber daya manusia belum tertata rapi, adanya monitoring merupakan upaya yang sangat

baik.

2.

Semangat kerja para pekerja perlu mendapat perhatian, dengan cara memberikan motivasi

dan pengarahan sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan. Juga pemanfaatan pekerja

secara maksimal guna peningkatan efektivitas dan efisiensi.

DAFTAR RUJUKAN

Gaspersz, Vincent, PPIC Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju

Manufacturing 21

, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998.

Hutchins, David, Just in Time (Tepat pada Waktunya), Profesional Book, Jakarta. 1997.

Imai, Masaki, Gemba Kaizen: A Commonsense, Low Cost Approach to Management, Jahja

Kristanto. Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada

Management

, PT. Pustaka Pressindo, Jakarta. 1999.

Monden, Yasuhiro, Sistem Produksi Toyota. Buku 1 dan 2, PT. Pustaka Binaman Pressindo,

Jakarta, 1995.

Ohno, Taiichi, Just in Time dalam Sistem Produksi Toyota, Cetakan Pertama, PT. Pustaka

Dinaman Pressindo, Jakarta, 1997.

Singarimbun Masri, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3S. Jakarta, 1982.

Wignjosoebroto, Sritomo, Teknik Tata Cara dan Pemindahan Bahan, Edisi Kedua, Penerbit

Guna Widya Jakarta, 1992.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menghadapi perdagangan bebas ASEAN yang akan datang (di 2015), lebih baik memproduksi mobil di dalam negeri yang komponennya sebagian besar berasal dari

Kajian ini mendapati bahawa hubungan kejiranan merupakan faktor penentu yang paling utama, sebanyak 45.5% penduduk menyatakan faktor penentu utama kesejahteraan

Menurut jurnal Sylvia Soviani, Munir, dan Asep Wahyudin (2011) “Video conference merupakan seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua pihak

Kritik terhadap Jung Penugasan mandiri merangkum, menyimpulkan, dan mengidentifi- kasi persoalan terkait pokok bahasan; Diskusi Kelompok dengan pembelajaran berbasis kasus

In the morning, when the children joined Aunt Josephine for a breakfast of orange juice and untoasted bread, Violet thought to herself, “Well, at least we’re not being forced to

Alhamdu lillaahi Robbil ‘aalamiin, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan cinta-Nya yang besar yang telah memberikan

 Semua Bayaran Insentif / Elaun Perlu Dirujuk Kepada Kementerian / Jabatan Berkenaan Bagi Memastikan Keperluan Kementerian / Jabatan Tersebut;.  Pelan Tindakan Sektor Awam

Keunggulan dari produk lampu hias kreatif ini adalah penggunaan kembali bahan-bahan yang tidak terpakai sehingga produk yang kami hasilkan ini ramah lingkungan dan tidak