• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KARYA ILMIAH

PELUANG BISNIS

Nama : Adie Irwanto

NIM : 10.12.5191

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peluang Bisnis adalah suatu kesempatan bagi seseorang yang sedang mencari pekerjaan dan kesempatan orang untuk membuka dan menjalankan kegiatan bisnis. Banyak orang yang sedang mencari peluang bisnis. Dan kkebanyakan mereka mencarinya dari orang lain, padahal dirinya sendiri tidak menyadarinya bahwa dirinya memiliki jiwa enterpreneur. Mungkin bisa menjadi lebih sukses dari pada pebisnis orang lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian peluang bisnis?

2. Sebutkan macam-macam dari menangkap peluang bisnis!

TUJUAN

Tujuan dari Peluang Bisnis:

1. untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga ddari pekerjaan itu kita bisa mengurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Terutama bagi orang yang membutuhkan pekerjaan bisa mendapatkan pekerjaan karena adanya peluang bisnis tersebut.

2. Agar mendapatkan laba yang besar dan mendapatkan kepuaasan menjalani hidup, kebebasan,dan perasaan bahwa usahanya yang dibangun susah payah telah memberikan banyak manfaat pada diri sendiri, keluarganya,dan banyak orang, menimbulkan kepuasan dalam menjalani hidup.

METODOLOGI PENELITIAN

Perkembangan perekonomian Indonesia secara keseluruhan pasca krisis moneer menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, hal ini ditunjukkan oleh mulai maraknya berbagai bisnis-bisnis perdagangan di masyarakat. Dari yang bersifat hanya sebagai sambilan atau usaha kecil-kecilan sampai ke skala menengah dan besar. Dampak dari banyaknya karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja, pensiun dini dan sebagainya telah memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap perkembangan perdagangan di Indonesia.

Berusaha bertahan hidup dengan mencoba memulai usaha sendiri telah memberikan alternatif sumber pendapatan yang cukup memberikan harapan. Sebagai contoh, usaha multi level marketing, atau menjadi pedagang eceran/pebisnis eceran dengan didirikannya warung atau toko-toko kelontong yang antara lain misalnya menjual barang-barang kebutuhan pokok Peluang dalam usaha bisnis eceran yang cukup menjanjikan ini diperkuat dengan data statistik yaitu bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) yang merupakan salah satu besaran perekonomian, pada tahun 1997 tercatat sebesar 624.337 triliun dengan kontribusi dari perdagangan eceran sebesar 83.453 triliun atau sebesar 13.37 persen (BPS, 1997). Kontribusi tersebut menempatkan sektor perdagangan diurutan kedua, setelah sektor industri, sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB Indonesia. Dengan demikian untuk memanfaatkan peluang ini dibutuhkan berbagai hal yang dapat mendukung terlaksananya usaha ini. Mempelajari berbagai aspek yang dapat mempengaruhi adalah salah satu diantaranya. Aspek yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah aspek social,persaingan dan teknologi.

(3)

Aspek social yang mempengaruhi bisnis eceran meliputi faktor-faktor : (1) peningkatan dan penurunan jumlah populasi,

(2) Perubahan komposisi umur,

(3) pergerakan atau mobilitas penduduk, (4) keinginan masyarakat perkotaan,

(5) peningkatan kebutuhan akan hiburan atau kesenangan, (6) perubahan perilaku diantar asegmen konsumen.

Faktor-faktor tersebut menjadi bahanpertimbangan dalam manajemen bisnis eceran, terutama dalam penyusunanstrategi dan operasional yang mencakup penentuan lokasi dan tata letak,bauranproduk barang atau jasa yang ditawarkan, sifat pelayanan yang diberikan, rancangan, interior dan display produk, strategi pemasaran dan pembentukan citra terhadap usaha kita secara tepat. Sedangkan pada aspek persaingan yang perlu diperhatikan adalah mulai merambahnya usaha-usaha bisnis eceran milik negara lain yang masuk ke negara kita seperti Carrefour, Sogo, AmPm untuk pemenuhan kebutuhan seharihari atau Mc Donald, Kentucky Fried Chicken di bisnis makanan siap saji (fast food). Hal ini tidak dapat dihindari mengingat peluang dan potensi pasar yang memang potensial di negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus untuk para pebisnis eceran lokal, karena terkait langsung dengan keberhasilan dan kegagalan usahanya.

Pada aspek teknologi yang perlu diperhatikan adalah kriteria pemilihan jenis teknologi yang tepat sesuai dengan skala, kondisi dan karakteristik bisnis eceran yang dijalankan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang meluncur cepat dan penerapannya di bisnis eceranpun relatif intensif.

(4)

BAB II KAJIAN TEORI Konsep Dasar Bisnis Eceran

Definisi dasar dari bisnis eceran adalah semua kegiatan dan aktivitas bisnis yang ditujukan pada penjualan barang dan jasa secara langsung kepada pihak konsumen. Karenanya bisnis eceran adalah bagian dari sistem pendistribusian produk, sebagai jembatan antara pabrik atau manufaktur dan konsumen.

Seorang pebisnis/pedagang eceran harus memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Seringkali diperlukan perubahan kebijakan dan strategi dari pihak pedagang untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Untuk itu berbagai informasi berkaitan dengan pesaing, informasi dari konsumen,

informasi dari pemerintah, buku-buku dan laporan bisnis lainnya diperlukan dalam mengembangkan bisnis eceran. Konsep yang dapat mendukung suksesnya usaha seseorang dalam bisnis eceran yaitu menerapkan 6 prinsip, menjual barang yang tepat (the right item), dengan tempat yang tepat (in the

right place), pada waktu yang tepat (at the right time), jumlah yang tepat/memadai(in the right quantity), dengan harga yang sesuai (at the right price), dan pelayanan yang memuaskan (with the right service).

Suatu transaksi eceran merupakan kegiatan tukar-menukar barang antara dua pihak sehingga kedua pihak tersebut mendapat kepuasan. Pada awalnya transaksi dilakukan secara barter barang, namun perkembangan selanjutnya transaksi merupakan pertukaran antara uang dan barang

Dalam eceran tradisional, pedagang dan konsumen saling bertemu di suatu tempat atau toko,

namun sejalan dengan perkembangan zaman, kini dikenal beberapa metode menjual barang secara eceran, diantaranya :

A. Mail order. Dengan cara ini, konsumen cukup memesan barang kepada pebisnis eceran melalui

surat, untuk kemudian pebisnis eceran mengirim barang yang dipesan konsumen tadi. Dari sisi konsumen dengan cara ini mereka dapat menghemat waktu, selain itu konsumen dapat memesan barang di tempat yang sangat jauh. Sedangkan dari sisi pebisnis eceran keuntungan dari sistem ini adalah dapat meningkatkan jumlah konsumen, tidak terbatas wilayah tertentu saja. Selain itu pebisnis eceran dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menjual barangnya ke konsumen.

Perkembangan internet ikut meningkatkan penjualan barang melalui mailorder ini, dengan memanfaatkan kartu kredit untuk memudahkan sistem pembayarannya.

B. Telephone selling. Konsep dasarnya adalah telemarketing, dimana konsumen tinggal menghubungi

pebisnis eceran untuk memesan barang yang dibutuhkannya, untuk kemudian pebisnis eceran mengirimkan barang yang dipesan konsumen tadi. Cara ini biasanya hanya efektif untuk cakupan wilayah tertentu.

C. Household contact adalah penjualan eceran dengan cara dari pintu ke pintu, atau penjualan secara

berkeliling dari rumah ke rumah. Beberapa barang ada yang cocok dijual dengan cara ini, diantaranya penjualan buku-buku atau ensiklopedia, kosmetik atau penghisap debu.

d. Hypermarket. Jenis ini merupakan kombinasi dari discount store dan supermarket, dimana barang

(5)

Pada dasarnya jika kita sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana memulai usaha ini maka secara umum masa persiapan dan pelaksanaan perdana pengelolaan toko tersebut akan mencapai proses 3 tahun. Pada tahun pertama kegiatan akan terfokus pada usaha-usaha yang bersifat persiapan awal antara lain menuangkan konsep maupun ide-ide yang ada. Selanjutnya akan memakan waktu 6 bulan untuk mengembangkan konsep maupun ide-ide tersebut dan menata segala sesuatunya, 6 bulan kemudian adalah waktu untuk mencari lokasi yang dianggap paling tepat dan strategis, pembelian barang-barang untuk dijual, pembelian barang yang bersifat khusus berupa alat bantu operasional pengelolaan toko misalnya cash register dan sebagainya, rekrutmen pegawai dan seterusnya. Di negara-negara maju yang memiliki 4 musim, umumnya para pebisnis eceran membagi tahun ke dalam dua musim pembelian (two buying seasons).

Musim semi (dilanjutkan musim panas) terjadi pada bulan Februari sampai Juli dan musim gugur (dilanjutkan musim dingin) erjadi pada bulan Agustus sampai Januari. Sebagai perbandingan untuk kita yang tidak memiliki musim-musim tersebut, maka saat yang dianggap tepat untuk memulai bisnis adalah pada saat awal dari kedua jenis musim tersebut yaitu dapat terjadi di bulan Februari atau Agustus. Bagi pebisnis eceran yang telah memasuki pasar ekspor maka informasi di aas dapat dijadikan pertimbangan tesendiri untk penentuan waktu

(6)

BAB III PEMBAHASAN

Istilah Enterpreneur dipopulerkan oleh seorang ahli ekonomi Austria yang bernama Joseph Schumpeter (1883-1950). Menurut Schumpeter keseluruhann proses perubahan ekonomi akhirnyaa tergantung pada pribadi perilakunya yaitu enterpreneur (wiraswastawan). Kewiraswastawan

(enterpreneurship) pertaama kali menyangkut perubahan. Para wiraswastawan melihat perubahan. Para wiraswastawan melihat norma dan sesuatu yang sehat. Biasanya mereka tidak menciptakan perubahan sendiri, karena mereka sendiri biasanya bukan penemu. Namun demikian ini menentukan wiraswastawan dan kewiraswastawan.

Enterpreneur selalu mencari perubahan, menanggapinya dari memanfaatkanya sebagai suatu peluang. Setiap perubahan ditanggapinya secara kreatif dan inovatif.

Menurut buku ciptaan Bapak M. Suyanto yang berjudul “15 Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan”Adapula macam-macam dari menangkap peluang bisnis.yaitu:

1. Menangkap Peluang dengan Kekuatan Orang Tua.

Bersyukurlah kepada Allah jika Anda memiliki orang tua yang dapat memberi modal uang atau modal lainya untuk memulai bisnis. Sebagian besar konglomerat kita memberikan modal kepada anaknya sebelum anaknya memulai bisnis. Ada yang disuruh untuk mencari atau membeli kelapa sawit ke hutan-hutan atau ke desa-desa dengan truk . Mereka diberi modal untuk merasakan suka duka mencari kelapa sawit dan cara mengelola orang-orang bawah, yakni tukang pengambil kelapa sawit atau buruh kasar, serta cara bernegosiasi dengan pemilik kelapa sawit. Setelah anaknya lulus dari pendidikan ini, modal yang diberikan selanjutnya adalah bersekolah di sekolah bisnis. Setelah alulus, barulah disusul modal berikutnya, yakni berupa perusahaan. Ia disuruh menjadi direktur di

perusahaanya.

2. Menangkap Peluang dengan Kekuatan Mertua.

Memulai bisnis dengan modal mertua dilakukan oleh Sam Walton, salah satu pendiri Walt-Mart. Sam mendirikan toko dengan modal meminjam mertuanya 20.000 dolar dan hasil tabungan ketika masih berdinas militer sebanyak 5.000 dolar. Toko Sam merupakan toko waralaba dari The Butler Brother. Dengan pertolongan Bud Walton, mertua, dan saudara iparnya, sam membuka toko di Ruskin Height di dekat kota Kansas di sebuah pusat pertokoan. Selanjutnya, dia membuka toko yang lebih besar yang diberi nama Walton’s Family Center dan akhirnya Sam bersama Bud mendirikan Walt-Mart. Strategi itu merpakan yang pertama di dunia.

(7)

3. Menangkap Peluang dengan Kekuatan Istri.

Seorang istri pastinya akan mendapatkan perhiasan berupa cincin kalung, atau anting-anting. Istri mendapatkanya dari mahar (emas kawin) ketika menikah atau dari pemberian orang tuanya atau hadiah dari suami tersayang.

Haji Ate Tohi daridesa Sukagerang, Garut memulai bisnisnya bermodalkan kalung, gelang, dan anting-anting milik istrinya. Dengan modal perhiasan tersebut ia memulai bisnis dalam bidang perkulitan. Ia mendapatkan dorongan dari teman dan keluarganya secara tidak sengaja. Ate Tohi sejak muda telah memahami seluk beluk kulit dari kakaknya yang berprofesi sebagai penyamak kulit

Saat ini, perusahaan Ate Tohi yang didirikan lebih dari 15th yang lalu telah memiliki omset lebih dari Rp 5 miliyar per bulan dan telah melakukan ekspor serta memiliki karyawan lebih dari500 orang. Pabrik penyamakan kulit Ate Tohi telah meluas sejauh 2,4 hektar dan akan dikembangkan dengan

berproduksi dua kali lipat. Ia melakukan investasi tersebut karena ia memandang bahwa bisnis kulit memiliki masa depan yang cerah dan pasaran yang luas.

4. Menangkap Peluang dengan Proposal.

Proposal merupakan rencana kerja yang dilakukan dalam bentuk tulisan yang tersusun dengan baik dan jelas. Kita telah terbiasa membuatproposal sewaktu menjadi siswa di SLTA ataupun mahasiswa. Proposal kita bawa ke mana-mana untuk mendapatkan sponsor dari acara yang telah kita buat yang tertuang dalam proposal. Mulai dari seminar, baik secara lokal, nasional, maupun internasional. Indira Damayani Sugondo. Dengan proposal, ia mendirikan PT. Andrawina Praja Sarana. Proposal berisi penawaran katering yang dilajukan ke perusahaan minyak lepas pantai membuahkan hasil. Dengan proposal tersebut, perusahaan yang ia pimpin mampu bertahan selama 20 tahun. “Tahun lalu omset kami Rp38 miliyar. Tahun ini saya perkirakan omset mencapai Rp68 miliyar atau setara dengan US$7 juta,”kata Indira. Perusahaan-perusahaan yang saat ini menggunakan jasa PT. Andrawina Praja Sarana adalah Petro China yang sedang melakukan eksplorasi minyak di Iran dengan nilai kontrak sebesar US$3 juta atau setara Rp28 Miliyar. Proposal ternyata dapat dipakai sebagai senjata ampuh untuk memulai usaha tanpa utang.

(8)

BAB IV PENUTUP

(9)

DAFATAR PUSTAKA

M. Suyanto, 2006, 15 Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan, Andi Yogyakarta. M. Suyanto, 2004, Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia, Andi Yogyakarta.

www.google.com

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja profesi apoteker

Kelebihan dari metode Rayleigh ini dalam melakukan prediksi tingkat keandalan adalah mampu menghitung prediksi kemunculan defect pada setiap fase sejak tahap awal

Pada tabel 2 dapat dilihat rekapitulasi pemilihan tindakan yang dihasilkan berdasarkan metode (RCM) untuk komponen mesin sistem produksi desalination plant.. Pemilihan tindakan

Mereka hanya mengetahui bahwa si Bungsu sudah mati ditebas Saburo dan anak buahnya sekitar dua tahun yang lalu!. Apakah si Bungsu menyangka bahwa kebocoran rahasia

Pada penelitian yang penulis lakukan siswi berpengetahuan baik dan siap meng- hadapi menarche, mereka mendapat- kan pengetahuan seputar menstruasi selain dari

Uji distribusi normalitas atau biasa dikenal dengan istilah uji normalitas Uji distribusi normalitas atau biasa dikenal dengan istilah uji normalitas dapat

Pengujian sistem yang dilakukan adalah cara kerja aplikasi secara keseluruhan, yaitu dimana sistem dapat mengirimkan sms pengingat sesuai dengan jadwal yang

Pengujian terhadap normalitas sebaran data penelitian dilakukan pada data beda (gain score) dari data variable kelincahan dan daya ledak otot tungkai pada