• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LANDASAN TEORI. model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas - tugas komputasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LANDASAN TEORI. model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas - tugas komputasi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

11

3.1. Pengertian Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas - tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah - pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (Tanenbaum, 1996). Istilah jaringan komputer diartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi (M. Sarosa & S. Anggoro, 2000).

Adapun sejumlah potensi jaringan komputer (Herlambang & Azis, 2008), antara lain:

1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan

Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, dan departemen sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(2)

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan kerja

3. Mengintegrasikan data

Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar komputer – komputer client sehingga dapat diperoleh suatu data yang relevan.

4. Perlindungan data dan informasi

Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem password.

5. Sistem terdistribusi

Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan pekerjaan pada satu bagian. 6. Keteraturan aliran informasi

Jaringan komputer mampu mengalirkan data – data komputer client dengan cepat untuk di integrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan mampu mendistribusikan informasi secara kontinu kepada pihak – pihak terkait yang membutuhkannya.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(3)

3.1.1. Jenis Jaringan Komputer

Kriteria untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya (M. Sarosa & S. Anggoro, 2000).

Tabel 3.1. Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak

Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. Jarak antar prosesor Prosesor di tempat yang sama Contoh 0,1 m Papan

rangkaian Data flow machine 1 m Sistem Multicomputer 10 m Ruangan

100 m Gedung Local Area Network 1 km Kampus

10 km Kota Metropolitan Area Network 100 km Negara

Wide area Network 1.000 km Benua

10.000 km Planet The Internet

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(4)

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

Gambar 3.1. LAN (Local Area Network) 2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(5)

Gambar 3.2. MAN (Metropolitan Area Network) 3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah Negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah end system kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(6)

Gambar 3.3. WAN (Wide Area Network)

3.1.2. Komponen Jaringan 1. Kabel

Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Berikut beberapa jenis kabel yang menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer :

a. Coaxial Cable

Jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator.

Dikenal dua jenis tipe coaxial cable untuk jaringan komputer, yaitu thick coax cable (berdiameter lumayan besar) dan thin coax cable (berdiameter lebih kecil). Untuk perangkat jaringan, jenis kabel coaxial yang dipakai adalah kabel RG-58. Jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet. Setiap perangkat dihubungkan dengan konektor BNC-T. (Herlambang & Azis, 2008)

b. Twisted Pair Cable

Ethernet juga dapat mengunakan jenis kabel lain, yaitu UTP

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(7)

(Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Kabel UTP atau STP yang umum dipakai adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel terpilin.

Terdapat tipe penyambungan kabel jenis UTP, yaitu straight through cable, crossover cable, dan ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk Cisco Router, yaitu roll over cable. Perbedaannya straight cable dipakai untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara konsentrator (hub/switch) maupun repeater, sedangkan crossover cable digunakan untuk media komunikasi antar komputer (tanpa hub/switch) atau dalam kasus tertentu berguna untuk menghubungkan hub ke hub.

Adapun cara pemasangan kabel UTP model straight through.

Gambar 3.4. Pemasangan kabel straight through T568A

Gambar 3.5. Pemasangan kabel straight through T568B

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(8)

Pemasangan kabel model crossover merupakan penggabungan dari model straight through T568A (ujung A) dan T568B (Ujung B). Jadi, pemasangan kabel pada pin 1, 2 pada ujung A menjadi pin 3, 6 pada ujung kabel B.

Gambar 3.6. pemasangan kabel cross over

Sementara pemasangan pada kabel jenis roll over adalah warna kabel dari sisi yang satu berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih/orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan berada pada pin B ujung kabel B. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.7. Pemasangan kabel roll over

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(9)

c. Fiber Optic Cable

Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi dibanding dengan kabel coaxial atau kabel UTP. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.8. Kabel fiber optic beserta konektornya 2. Ethernet Card

Ethernet card berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrel nut Connector atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45. (Herlambang & Azis, 2008)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(10)

Gambar 3.9. Ethernet card

3. Hub dan Switch (Konsentrator)

Konsentrator adalah perangkat untuk menyatukan kabel – kabel jaringan dari tiap workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasa dipakai pada topologi star. Hub dan switch umumnya mempunyai port RJ-45 sebagai port tempat menghubungkan komputer. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.10. Konsentrator

4. Repeater

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. (herlambang & Azis, 2008)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(11)

Gambar 3.11. Salah satu contoh jenis repeater

5. Bridge

Fungsi dari perangkat ini hampir sama dengan fungsi repeater, tetapi bridgei mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan transmisi berbeda. Misalnya, jaringan ethernet baseband dengan ethernet broadband.

Gambar 3.12. Bridge

Bridge dapat pula menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupum topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui alamat setiap komputer pada tiap – tiap jaringan. (Herlambang & azis, 2008)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(12)

6. Router

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya, dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk sampai ke tujuan. Router mengetahui alamat masing – masing komputer di lingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainnya. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.13. Router

3.1.3. Topologi Jaringan

Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu system jaringan komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan. (Herlambang & Azis, 2008)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(13)

Gambar 3.14. Macam – macam topologi jaringan

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation didalam LAN. Macam – macam topologi jaringan fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat nodes, paling prevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.15. Topologi bus

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(14)

Keuntungan :

a. Murah, karena tidak memakai banyak media, dan kabel yang dipakai sudah umum.

b. Setiap komputer dapat saling berhubungan langsung. Kekurangan :

Sering terjadinya hang (cross talk) ketika lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama.

2. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran tertutup yang berisi nodes, sederhana dalam layout, sinyal mengalir dalam satu arah sehingga menghindari terjadinya collision. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.16. Topologi ring Keuntungan :

a. Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(15)

b. Penggunaan sambungan point to point membuat error transmisi dapat di perkecil.

Kerugian :

Transfer data menjadi lambat bila data yang dikirim melalui banyak komputer

3. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node, keunggulan jika satu kabel node terputus maka yang lainnya tidak akan terganggu. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.17. Topologi star Keuntungan :

a. Akses ke station lain (client atau server) cepat.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(16)

b. Dapat menerima workstation baru selama port di central node (hub/switch) tersedia.

c. Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator.

d. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.

e. Mendukung user yang banyak dibanding topologi bus. Kerugian :

Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random ketika hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node lain.

4. Topologi Tree

Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ke-tiga topologi yang ada yaitu topologi bus, topologi ring, dan topologi star. (Herlambang & Azis, 2008)

Gambar 3.18. Topologi tree

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(17)

3.1.4. IP Address Versi 4

IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap – tiap komputer dalam jaringan. Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan biner yang ditampilkan dalam bentuk decimal dengan dipisah tanda titik di setiap kelipatan 8 bit bilangan biner. IP address terdiri atas network ID, host ID dan broadcast ID. (Herlambang & Azis, 2008)

1. Classfull Addressing

Merupakan metode pembagian IP address ke dalam lima kelas, yaitu :

a. Kelas A

1. Nilai 1 bit pertama IP address adalah 0.

2. Menggunakan 8 bit alamat jaringan dan 24 bit untuk alamat host.

3. Mempunyai 126 jaringan (0 dan 127 dicadangkan) dengan 16.777.214 host untuk setiap jaringan.

4. Dialokasikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar.

b. Kelas B

1. Nilai 2 bit pertama IP address adalah 1 0.

2. Menggunakan 16 bit alamat jaringan dan 16 bit untuk alamat host.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(18)

3. Mempunyai 16.384 jaringan dengan 65.534 host untuk setiap jaringan.

4. Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang.

c. Kelas C

1. Nilai 2 bit pertama IP address adalah 1 1 0.

2. Menggunakan 24 bit alamat jaringan dan 8 bit untuk alamat host.

3. Mempunyai 2.097.152 jaringan dengan 254 host untuk setiap jaringan.

4. Dialokasikan untuk jaringan dengan jumlah host tidak sampai sama dengan 254.

d. Kelas D

1. Nilai 4 bit pertama IP address adalah 1 1 1 0.

2. Digunakan untuk keperluan IP multicasting.

e. Kelas E

1. Nilai 4 bit pertama IP address adalah 1 1 1 1.

2. Dicadangkan untuk keperluan eksperimen (research).

2. Subnet

Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(19)

Sementara subnet mask digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet. (Herlambang & Azis, 2008)

a. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) dilakukan dengan mengalokasikan IP address dalam notasi CIDR. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjukkan suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga dengan Network Prefix. Penulisan Network Prefix suatu kelas dengan menggunakan tanda garis miring “/”, dan di ikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix. Setiap bagian (subnet) menerima porsi IP address yang sama dengan lainnya.

Contoh: IP address 202.91.8.0/24 dibagi dalam beberapa jaringan (subnet).

Jika subnet 4 ingin dipecah lagi menjadi 2 jaringan maka 62 IP address yang sebelumnya dialokasikan untuk host subnet 4, dipecah menjadi 2 subnet dengan jumlah host yang sama. (Herlambang & Azis, 2008)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(20)

b. Variable Length Subnet Mask (VLSM)

VLSM memberikan suatu network address lebih dari satu subnet mask.

Contoh: IP address 169.254.0.0/20 dibagi menjadi 16

Berikutnya subnet 2 dipecah menjadi 16 subnet lagi yang lebih kecil.

Bila subnet 2.1 dipecah lagi, misal menjadi 4 subnet maka:

Perbedaannya, CIDR merupakan sebuah konsep untuk pembagian IP public yang telah didistribusikan dari IANA (Internet Assigned Number Authority) sedangkan VLSM merupakan implementasi pengalokasian IP yang dilakukan oleh pemilik jaringan (Network administrator), dari IP yang telah diberikan bersifat lokal dan tidak dikenal di internet. (Herlambang & Azis, 2008)

3.1.5. Model Hubungan Client-Server

Client-server sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana Client dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(21)

data, server akan mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client (Herlambang & Azis, 2008). Arsitektur Client-server memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Pemrosesan dapat dilakukan di komputer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.

2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin. 3. Pada arsitektur client-server hanya membutuhkan mesin – mesin

yang sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem.

4. Mudah dalam melakukan upgrade pada perangkat sistem. 5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.

3.2. Sejarah MikroTik

MikroTik Router OSTM adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini, dapat membuat router dari komputer rumahan (PC).

MikroTik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1955.

Tahun 1996, John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mirotik adalah me-routing dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wirelessi LAN (WLAN) Aeronet

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(22)

berkecepatan 2 Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” john dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu Negara – Negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama – sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing diNegara – Negara berkembang. Menurut Arnis, staf di lingkungan MikroTik, mereka merekrut pula tenaga – tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara maraton.

Untuk Negara berkembang, solusi MikroTik sangat membantu ISP atau perusahaan – perusahaan kecil yang ingin terhubung dengan internet. Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, MikroTik merupakan solusi terbaik dalam berbagai kondisi penggunaan komputer dan perangkat lunak. (Herlambang & Azis, 2008)

3.3. Pengenalan MikroTik

Mikrotik adalah router canggih berbasis sistem operasi Linux. Alat ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan jaringan komputer, mulai dari static routing, dynamic routing, hotspot, firewall, VPN (Virtual Private Network), DHCP, DNS cache, web proxy, dan beberapa fungsi lainnya.

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(23)

Produk MikroTik terdiri dari berbagai versi, mulai dari router indoor, wireless router indoor/outdoor, embedded 2,4 GHz atau 5,x GHz, antena indoor/outdoor, dan lain – lain. (Hardana & Ino, 2011)

3.4. Fitur – Fitur MikroTik

1. Address List. Pengelompokan IP address berdasarkan nama.

2. Asynchronous. Mendukung serial PPP dial-in/dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on-demand, modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding. Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka Ethernet kedalam pipeline pada koneksi yang cepat.

4. Bridge. Mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface, bridge firewalling.

5. Data Rate Management. QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antara peer to peer. 6. DHCP. Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP relay; DHCP client;

multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT. Mendukung pem-filter-an koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP flags dan MSS.

8. Hotspot. Hotspot gateway dengan otentikasi Radius. Mendukung limit data rate, SSL, HTTPS.

9. IPSec. Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-hellman groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(24)

menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2, 5.

10. ISDN. Mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128k bundle, Cisco HDLC, x751ui, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P. MikroTik Protocol Packet Packer untuk wireless links dan Ethernet.

12. MNDP. MikroTik Discovery Neighbour Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP).

13. Monitoring/Accounting. Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat di akses melalui HTTP.

14. NTP. Network Time Protocol untuk server dan client; sinkronisasi menggunakan sistem GPS.

15. Point to point Tunneling Protocol. PPTP, PPPoE, dan L2TP Access Concentrators; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; limit data rate.

16. Proxy. Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

17. Routing. Static Routing dan Dynamic; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. 18. SDSL. Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi

dan jaringan.

19. Simple Tunnels. Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(25)

20. SNMP. Mode akses read-only.

21. Synchronous. V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay Protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI. 22. Tool. Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet

sniffer; Dinamik DNS update.

23. UpnP. Mendukung antarmuka universal Plug and Play.

24. VLAN. Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP. Mendukung aplikasi Voice over IP.

26. VRRP. Mendukung Virtual Router Redundant Protocol.

27. WinBox. Aplikasi mode GUI untuk me-remote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS.

(Herlambang & Azis, 2008)

3.5. Cara Konfigurasi MikroTik

Untuk Melakukan konfigurasi MikroTik dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu:

1. Melalui serial interface (DB9) 2. Melalui Webbox

3. Melalui Telnet/SSH 4. Melalui Winbox GUI

Konfigurasi melalui serial port dilakukan dengan cara menghubungkan serial port komputer dengan serial port MikroTik (tidak semua MikroTik memiliki port serial). Kabel yang digunakan adalah kabel

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(26)

serial yang biasa digunakan untuk menghubungkan modem PSTN dengan komputer.

Webbox adalah antarmuka grafis berbasis web. Dengan Webbox, kita bisa melakukan konfigurasi melalui web browser dengan mengetikkan alamat IP dari MikroTik di browser. Misal IP MikroTik adalah 192.168.1.1 maka ketikkan alamat IP ini di bagian address bar browser. Hampir semua konfigurasi bisa dilakukan melalui Webbox.

Konfigurasi melalui Telnet/SSH dilakukan setelah MikroTik diberi IP address karena protokol Telnet/SSH adalah TCP/IP. Beda Telnet dengan SSH adalah Telnet melewatkan data dari PC ke MikroTik secara plain text (tidak terenkripsi) sehingga secara keamanan dirasakan cukup riskan karena lalulintas data dapat disadap dengan mudah. Sedangkan pada SSH, komunikasi datanya telah terenkripsi sehingga dapat dikatakan relatif lebih aman. Dengan Telnet/SSH, pengguna dapat mengkonfigurasi MikroTik secara command line atau mengetik baris perintah satu persatu.

Cara konfigurasi selanjutnya yaitu dengan menggunakan Winbox, dimana tampilannya secara GUI (Graphic User Interface). Program ini berjalan diatas Windows. User Interface atau antarmuka penggunaannya sangat mudah. Untuk mikroTik yang belum memiliki IP address pun, Winbox bisa dikoneksikan dengan cara scan MAC address secara otomatis. (Hardana & Ino, 2011)

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

Gambar

Tabel 3.1. Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak
Gambar 3.1. LAN (Local Area Network)  2.  Metropolitan Area Network (MAN)
Gambar 3.2. MAN (Metropolitan Area Network)  3.  Wide Area Network (WAN)
Gambar 3.3. WAN (Wide Area Network)  3.1.2.  Komponen Jaringan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah uji validitas untuk validitas konstruk ( construct validity ) yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari

Permasalahan transportasi seperti kemacetan, keterlambatan akan terjadi sebagai akibat pergerakan atau perjalanan yang dilakukan sehingga terjadilah pemusatan asal

Karya ilmiah yang ditulis oleh Susanto dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, solvabiitas dan ukuran perusahaan terhadap harga pasar

Maka apabila pengkajian sosial-humaniora diatas berkaitan dengan studi dakwah dan pendidikan Islam maka perbedaan mendasar pada penelitian ini adalah merupakan

Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi (Kajian pada Murid Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukit Tinggi).. Berita Kedokteran

Hasil penelitian ini item pertanyaan employee engagement yang menghasilkan nilai indeks paling rendah:Orang di lingkungan kerja saya menanyakan atau membicarakan tentang

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang cukup populer di Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah pendaki gunung semakin meningkat. Bahkan banyak orang yang sebenarnya bukan

Bahwa Rekomendasi Panwaslu Kabupaten Jayapura bersifat segera sehingga Termohon menindak lanjutinya dengan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jayapura