• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ATMOSFER TOKO DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP CITRA TOKO (Pada Pasar Seng Mekkah Ass Hajni Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ATMOSFER TOKO DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP CITRA TOKO (Pada Pasar Seng Mekkah Ass Hajni Tasikmalaya)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH ATMOSFER TOKO DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP CITRA TOKO’’

(Pada Pasar Seng Mekkah Ass Hajni Tasikmalaya) Selfina Nur Diniya

Jl. Sutisna Senjaya No 32 Tasikmalaya (selfinanurdiniya1@gmail.com)

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

STORE ATMOSPHERE AND CUSTOMER PERCEPTION TO STORE IMAGE HAJNI TASIKMALAYA

(Study to Market Seng Mekkah Ass Hajni Tasikmalaya)

by:

SELFINA NURDINIYA 113402207

Under the Guidance:

Ane Kurniawati R. Lucky Radi Rinandiyana

The objects of this research were to knew and analyzed the influence of the store atmosphere and customer perception to store image of the Hajni Tasikmalaya The research method used was survey methodwith data obtained directly through questionnaires to 86 respondents drawned from customer of StoreHajni Tasikmalaya. The sampling technique using accidental sampling technique and methods of analysis used in this research was the regression. Based on the research results revealed that store atmosphere and customer perception also have a significant effected to store image Hajni Tasikmalaya. Therefore, management Store Hajni Tasikmalaya should improve further store atmosphere and customer perception of Store Image Hajni Tasikmalaya better than before in customer mind.

(2)

Keywords: store atmosphere, customer perception, store image

ABSTRAK

PENGARUH ATMOSFER TOKO DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP CITRA TOKO

(Pada Pasar Seng Mekkah Ass Hajni Tasikmalaya)

Oleh:

SELFINA NURDINIYA 113402207

Di Bawah Bimbingan:

Ane Kurniawati

R. Lucky Radi Rinandiyana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel atmosfer toko dan persepsi konsumen terhadap citra toko Hajni Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data ini diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 86 responden yang diambil dari konsumen toko Hajni Tasikmalaya. Penarikan sampel menggunakan metode accidental sampling dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa atmosfer toko dan persepsi konsumen berpengaruh terhadap citra toko Hajni Tasikmalaya. Oleh karena itu, manajemen Toko Hajni Tasikmalaya harus meningkatkan lagi atmosfer toko dan persepsi konsumen yang diberikan agar citra toko Hajni Tasikmalaya semakin baik dibenak para konsumen.

(3)

PENDAHULUAN

Bisnis ritel modern yang terus berkembang di Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan. Persaingan yang kompetitif dan kondisi sosial, ekonomi dan demografi serta perubahan gaya hidup berpengaruh terhadap kegiatan ritel modern.

Citra toko merupakan salah satu alat yang terpenting bagi retailer untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas produk yang dijalankan oleh toko tersebut. Citra toko memungkinkan beberapa toko akan membekas dalam ingatan konsumen.

Citra toko dianggap menjadi salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha. Menurut Simamora (2003) seperti produk, sebuah toko juga mempunyai kepribadian. Bahkan beberapa toko juga mempunyai citra yang jelas dalam benak konsumen. Dengan kata lain citra toko adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau citra toko menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Penciptaan citra toko menjadi penting karena berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Simamora(2003) bagi konsumen, kepribadian ini juga mewakili suatu gambaran yang utuh atas retailer. Oleh karena itu retailer harus mampu mengetahui dan merancang apa yang mereka ingin konsumen lihat dan rasakan.

Oleh karena itu situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna, suara, cahaya, cuaca, dan pengaturan ruang dari orang perlu diperhatikan retailer, karena adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan mampu menarik konsumen

(4)

untuk melakukan pembelian. Berman and Evan (2010: 604) membagi elemen-elemen

Store atmosphere kedalam empat elemen, yaitu: Exterior, General Interior, Store

Layout, Interior Display .

Belanja merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang, karena belanja bukan saja aktivitas jual beli saja. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, sekarang kegiatan belanja bukan hanya sebagai aktivitas rutin untuk memenuhi barang-barang kebutuhan, tetapi seringkali kegiatan belanja menjadi hiburan untuk menghilangkan kejenuhan dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Seorang konsumen datang ke toko tersebut akan secara langsung memberikan penilaian dan akan menghasilkan suatu persepsi atas apa yang dilihat dan dirasakannya.

Tingginya tingkat persaingan yang terjadi menuntut sebuah toko untuk mempunyai strategi yang tepat dalam mencapai tujuannya. Di Kota Tasikmalaya banyak peritel di bidang fashion tidak terkecuali pakaian umat muslim mulai dari yang berskala kecil sampai besar. Peritel di bidang fashion yang khusus menjual produk pakaian umat muslim misalnya, Alisha Vancy Shop yang terletak persis di sebrang Asia Plaza, Outlet Rabani yang terletak di ruko Mayasari Plaza dan ruko Asia Plaza. Selain itu, ada Butik Aisya yang bertempat di Jl. Sutisna Senjaya dekat Hajni. Serta yang menjual oleh-oleh dan perlengkapan haji seperti Toko Ana di dekat Mayasari Plaza. Mengingat persaingan yang cukup ketat dan mengingat akan keberadaan pelanggan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan, sehingga mempertahankan pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

Perkembangan ritel yang begitu marak dan pesat di kota Tasikmalaya menyebabkan konsumen mempunyai banyak pilihan untuk melakukan pembelian dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Kondisi tersebut diduga dapat menimbulkan

(5)

persaingan yang ketat antar ritel untuk meraih konsumen dan diperkirakan dapat menyebabkan kesenjangan antara target yang dibuat perusahaan dalam meraih konsumen dengan kenyataan yang terjadi sesungguhnya. Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif tersebut masing-masing pihak ritel tentunya akan menarik konsumen baru dan akan mempertahankan konsumen lama menjadi pelanggan setia dengan menggunakan berbagai macam strategi untuk memperoleh keunggulan bersaingnya.

Toko Hajni memiliki atmosfer toko yang kuat dalam pembentukan citra toko yang diinginkan sesuai dengan produk yang ditawarkan dan pangsa pasarnya. Hal ini untuk menciptakan suatu persepsi di benak konsumen terhadap toko Hajni ini yang memiliki karakter khusus sehingga citra toko Hajni ini melekat kuat di benak konsumen dan bisa dengan mudah menarik para konsumen sesuai pangsa pasar yang telah ditargetkan. Ini merupakan strategi Toko Hajni dalam persaingan dengan peritel lain yang belakangan ini banyak bermunculan di Tasikmalaya.

Oleh karena itu, dengan pembentukan atmosfer toko yang menarik diharapkan dapat menciptakan citra yang baik bagi Toko Hajni. Seperti diketahui sifat lingkungan eceran sangat menarik bagi pemasar karena dua alasan yaitu yang pertama, pemasar mempunyai kendali untuk mengatur pengaruh situasi yang diciptakannya melalui lingkungan eceran. Kedua, pengaruh ini dibidikkan pada konsumen tepat di tempat yang benar yaitu dalam toko.

Permasalahan yang ada adalah bagaimana pihak manajemen Hajni dalam membentuk citra toko yang baik dimata publik khususnya di daerah Tasikmalaya sehingga tidak hanya menarik para konsumen yang datang sampai melakukan trasnsaksi tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu pihak manajeman Hajni

(6)

membuat strategi agar permasalahan tersebut dapat diatasi yaitu dengan membentuk atmosfer toko dan persepsi konsumen yang baik.

Berdasarkan masalah pokok tersebut, perlu kiranya dilakukan penelitian dengan judu “Pengaruh atmosfer toko dan persepsi konsumen terhadap citra toko Hajni

Tasikmalaya”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei, yang menurut Sugiyono (2009:13) bahwa metode penelitian surveiyaitu“metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), dan peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen”.

PEMBAHASAN

Untuk lebih jelas, variabel-variabel penelitian dapat dioperasionalkan sebagai berikut :

Tabel

Operasionalisasi Variabel

Variabel Operasional Variabel Indikator Ukuran Skala

(1) (2) (3) (4) (5)

Atmosfer Toko

Format toko yang dibentuk

Toko Hajni dengan

mengatur suasana

lingkungan tokonya

sedemikian rupa agar dapat menarik pengunjung untuk datang dan pada

akhirnya melakukan 1. Bagian luar toko (Exterior) - Keunikan - Menarik - Pintu masuk - Display window - Lingkungan sekitar toko - Area Parkir O R D I N A L

(7)

pembelian. 2. Bagian dalam toko secara umum (General Interior) - Desain lantai - Pencahayaan - Suhu - Karyawan - Rak/lemari 3. Tata Letak Toko 4.Display Interior POP - Alokasi ruangan - Batas pandangan mata - Kejelasan penanda kategori jenis barang - Kejelasan penanda kategori merk pakaian Persepsi Konsumen

Proses dimana konsumen mengartikan panca indera sehingga individual dapat

mengorganisr dan

menafsirkan informasi

dengan tujuan untuk

memberi arti tentang toko Hajni 1. Sikap 2. Motivasi - Tanggapan positif tentang toko Hajni - Tanggapan negatif tentang toko Hajni

- Suatu hal yang mendasari tindakan O R D I N A L

(8)

pembelian 3. Minat 4. Pengalama n Masa Lalu 5. Harapan - yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksuka an terhadap produk di toko Hajni - Pengalaman berbelanja di toko hajni - Kesesuain produk di toko Hajni dengan apa yang diinginkan

Citra Toko Apa yang dipikirkan

konsumen tentang Toko

Hajni, termasuk di 1. Lokasi Toko - Strategis - Banyaknya sarana O

(9)

dalamnya persepsi dan sikap yang didasarkan pada stimuli dari hal yang berkaitan dengan toko

yang dimiliki oleh

konsumen maupun publik

terhadap suatu toko

sebagai suatu refleksi atas

evaluasi toko yang

bersangkutan. 2. Produk 3. Harga transportasi yang menunjang. - Lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

- Lingkungan sekitar yang asri dan teduh. - Tempat parkir

yang luas dan aman. - Kelengkapan barang - Barang terbaru - Harga barang sesuai dengan harga pasar. - Adanya potongan harga. - Harga produk kompetitif dengan harga R D I N A L 4. Pelayanan Konsumen - yang ditawarkan pesaing. - Pengetahuan pramuniaga

(10)

5. Fasilitas Fisik tentang produk - Pramuniaga yang ramah - Pramuniaga yang cepat tanggap - Proses transaksi yang mudah - Tersedianya mushola - Tersedianya kamar pas - Tersedianya Toilet - Tersedianya kursi untuk pengunjung

Jenis Data dan Teknik Pengumulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel untuk mengetahui tanggapan responden mengenai atmosfer toko dan persepsi konsumen terhadap citra toko. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan survei langsung kelapangan dan mengadakan wawancara langsung dengan responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan melalui studi litelatur atau studi kepustakaan dengan cara mempelajari, mengkaji, meneliti dan menelaah litelatur-litelatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kegunaan studi kepustakaan ini adalah untuk

(11)

memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian ini.

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Daftar Pernyataan (kuesioner)

Yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pernyataan yang disusun oleh peneliti untuk disebarkan kepada responden.

2. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data dan penjelasan yang diperlukan yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti.

(12)

3. Studi Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, norulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.

Model Penelitian

Gambar 1 Model Penleitian

Teknik Analisis Data

Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software IBM SPSS statistics 21. Alat analisis yang digunakan antara lain :

Uji Normalitas

Dari hasil output SPSS pada grafik normal P-P plots of regression stadardized

residual (terlampir) bisa dilihat bahwa sebaran data berada di sekitaran garis diagonal,

hal tersebut berarti medel regresi yang diperoleh berdistribusi normal.

Atmosfer Toko

(X1)

Persepsi Konsumen

(X2)

(13)

Uji Multikolineritas

Dari hasil output SPSS pada tabel coefficients (terlampir) terlihat bahwa nilai

tolerancesemua variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel

independen lebih kecil dari 10,00. Maka tidak terdapat multikolineritas.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.427 2.169 1.580 .118 AtmosferToko .469 .081 .577 5.760 .000 PersepsiKonsumen .220 .089 .247 2.467 .016

(14)

Uji Heteroskedastisitas

Jika dilihat dari grafik Scetterplot (terlampir) titik – titik membentuk pola tertentu dan tidak menyebar secara acak, maka diindikasikan heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

Dari hasil output SPSS pada tabel model summary (terlampir), nilai D-W sebesar 2,041 yang artinya ada autokorelasi negatif.

(15)

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .774a .599 .589 2.60546 1.753

a. Predictors: (Constant), PersepsiKonsumen, AtmosferToko b. Dependent Variable: CitraToko

Dari tabel model summary (output SPSS terlampir) diperoleh angka R square sebesar 0,599. Hasil tersebut juga dapat diperoleh dari pengkuadratan koefisien korelasi, atau 0,774 x 0,774 = 0,599. Semakin besar angka R square maka akan semakin kuat pula pengaruh antar variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,599 atau 59,9% yang dalam hal ini berarti Atmosfer Toko dan Persepsi Konsumen Toko Hajni Tasikmalaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Citra Toko sebesar 59,9% dengan Standard Error of Estimate (standar penyimpangan) sebesar 1,1. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 59,9% = 40,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar Atmosfer Toko dan Persepsi Konsumen yang tidak diteliti.

Pengujian Hipotesis

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

(16)

Residual 563.439 83 6.788

Total 1404.523 85

a. Predictors: (Constant), PersepsiKonsumen, AtmosferToko b. Dependent Variable: CitraToko

Dari Tabel Anova (output SPSS terlampir) diketahui bahwa sig. (0.000) ≤ alpha (0.05), maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh Atmosfer Toko dan Persepsi Konsumen yang signifikan secara simultan terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya.

Untuk melihat pengaruh Atmosfer Toko terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara Atmosfer Toko (𝑋1) terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya (Y) dapat

dilihat dari tabel coefficient (terlampir). Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 5,760 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk = n-2 atau dk = 86-2 = 84, maka nilai ttabel 1,664. Sehingga thitung > ttabel atau 5,760 > 1,664, maka tolak Ho atau dengan kata lain Atmosfer Toko

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya.

Untuk melihat pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Uji pengujian secara parsial antara Persepsi Konsumen (𝑋2) terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya (Y) dapat dilihat dari tabel coefficient (terlampir). Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 2,467 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk = n-2 atau dk = 86-2 = 84, maka nilai ttabel 1,664. Sehingga thitung > ttabel atau 2,467 > 1,664, maka tolak Ho atau

(17)

dengan kata lain Persepsi Konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Citra Toko Hajni Tasikmalaya.

PENUTUP Simpulan

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai pengaruh atmosfer toko dan persepsi konsumen terhadap citra toko Hajni Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Atmosfer Toko Hajni Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik Artinya format toko yang dibentuk Toko Hajni Tasikmalaya sudah sangat baik yaitu dengan mengatur suasana lingkungan tokonya sedemikian rupa agar dapat menarik pengunjung untuk datang dan pada akhirnya melakukan pembelian. 2. Persepsi konsumen mengenai Toko Hajni Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi

sangat baik. Artinya tanggapan konsumen mengenai Toko Hajni Tasikmalaya sudah sangat baik dari mulai tampilan fisik, pelayanan, harga dan kualitas produk yang ditawarkan oleh Toko Hajni Tasikmalaya.

3. Citra Toko Hajni Tasikmalaya dalam klasifikasi sangat baik. Artinya Toko Hajni Tasikmalaya berhasil menciptakan persepsi dan sikap konsumen dengan baik yang didasarkan pada sensasi dari stimulasi yang berkaitan dengan toko oleh konsumen maupun publik terhadap Toko Hajni Tasikmalaya sebagai suatu refleksi atas evaluasi toko yang bersangkutan.

4. Atmosfer toko dan persepsi konsumen secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap citra Toko Hajni Tasikmalaya.

(18)

Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen toko Hajni Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap variabel adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan poin terendah atmosfer Toko Hajni, barang-barang yang dipajang sesuai dengan batas pandangan mata konsumen. Maka disarankan kepada manajeman Hajni yaitu barang-barang yang dipajang harus ditata lagi agar lebih sesuai dengan batas pandangan mata konsumen sehingga tidak ada produk yang terlewati oleh calon pembeli.

2. Berdasarkan poin terendah persepsi konsumen mengenai Toko Hajni, produk produk yang ditawarkan diminati konsumen dan pelayanan yang ramah. Maka disarankan manajeman Hajni lebih selektif lagi terhadap produk produk yang ditawarkan dan pelayanan harus lebih ditingkatkan lagi agar pengunjung merasa nyaman dan akhirnya melakukan transaksi pembelian.

3. Berdasarkan poin terendah citra toko mengenai harga produk yang ditawarkan Toko Hajni Tasikmalaya maka disarankan pada manajeman Hajni untuk membuat harga lebih kompetitif lagi dengan mengadakan program diskon.

4. Lebih memperhatikan lagi atmosfer toko yang dibentuk dan memperhatikan persepsi konsumen mengenai Toko Hajni agar citra Toko Hajni semakin baik di mata konsumen sehingga tidak hanya konsumen yang bertambah tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan di dalam persaingan bisnis yang semakin kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berman, Barry, and Joel R. Evans. 2010. Retail Management, 11 th Edition. New Jersey: Pretice Hall

Buchari Alma. 2009. Manajeman Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alfabeta: Bandung.

(19)

Firmansyah, Herry. 2005. Atribut-atribut Swalayan yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih PT. HERO Supermarket, Tbk. Universitas Gunadarma, Depok.

Handoko, T Hani. 2008. Manajeman Edisi 2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Hendri Ma’ruf. 2005. Pemasaran Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Jasanta Perangin Angin. 2009. “Studi Peningkatan Loyalitas Pelanggan Ritel (Studi Kasus Toko Amelina)”. Program Studi Magister Manajeman. Fakultas Ekonomi Manajeman. Universitas Dipenogoro Semarang.

John C. Mowen & Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen alih bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2003. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management, 14 Edition. United States of America : Pearson

Lamb, Hair dan McDaniel. 2007. Pemasaran. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Levy, Michael, and Weitz, Borton A. 2007. Retailing Management, Fourth edition, New York: Richard D, Irwin Inc

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajeman Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Ma’ruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan), Edisi Bahasa Indonesia, Klaten: PT Int An Sejati.

Simamora, Bilson. 2003. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta. Suliyanto 2009. Metode Riset Bisnis, Edisi kedua. Yogyakarta: Andi. Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta

Sutisna. 2004. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Edisi kedua. Bandung: Remaja Rosdakarya

Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat

(20)

Gambar

Gambar 1  Model Penleitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk menjawab pertanyaan dalam

Data primer yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, yaitu karakteristik responden (usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan, dengan jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada calon responden

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk menjawab pertanyaan dalam

Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mengenai tanggapan responden atas penyebaran kuesioner, dengan menanyakan secara langsung kepada

Data primer diperoleh dari hasil wawancara responden dengan menggunakan kuesioner yaitu data karakteristik konsumen buah jeruk, proses keputusan pembelian konsumen buah

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menyebarkan kuesioner untuk

Data primer diperoleh dari hasil wawancara responden dengan menggunakan kuesioner yaitu data karakteristik konsumen buah jeruk, proses keputusan pembelian konsumen buah