PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS
BIDANG KEGIATAN: PKM – GT
Diusulkan Oleh :
Dwi Sapri Ramadhan (125090201111005) Angkatan 2012 Anugerah Dewi H. (125090200111043) Angkatan 2012 Erlaningtias Hutami A. P. (125090201111001) Angkatan 2012 Elita Taufiqa (125090200111054) Angkatan 2012
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2013
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS
Diajukan
Dalam Rangka Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis Tahun Akademik 2012/2013
Bidang IPA
Diusulkan Oleh :
Dwi Sapri Ramadhan (125090201111005) Angkatan 2012 Anugerah Dewi H. (125090200111043) Angkatan 2012 Erlaningtias Hutami A. P. (125090201111001) Angkatan 2012 Elita Taufiqa (125090200111054) Angkatan 2012
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2013
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Alternatif Bahan Dasar Pembuatan Kertas
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-GT ( ) PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Dwi Sapri Ramadhan
b. NIM : 125090201111005
c. Program Studi : Kimia
d. Universitas : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No. HP : Jalan Sumbersari No 291 Malang 085749995992
f. Alamat email : dwisapriramadhan@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, M.Si
b. NIP : 19720419 199702 2 001
c. Alamat Rumah dan No. HP :
Malang, 06 Februari 2013 Menyetujui
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr. Agung Pramata W, M,Si) (Dwi Sapri Ramadhan)
NIP. 19650616 199111 1 001 NIM. 125090201111005
Pembantu Rektor Bidang Dosen Pembimbing Kemahasiswaan
(Ir.H.R.B.Ainurrasyid, MS) (Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, M.Si) NIP. 19550618 198103 1 002 NIP. 19720419 199702 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat,dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan PKM-GT yang berjudul :“Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Alternatif Bahan Dasar Pembuatan Kertas”
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan serta doa yang telah diberikan secara langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada :
1. Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis
2. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan PKM-GT
Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat bermanfaat oleh masyarakat banyak.
Malang, 06 Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v RINGKASAN ... vi PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 1 Manfaat ... 1 GAGASAN ... 2 Kondisi Kekinian ... 2 Kotoran Sapi ... 2 Kertas ... 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan ... 3
Solusi Pemanfaatan Kotoran Sapi ... 3
Solusi Bahan Untuk Pembuatan Kertas ... 3
Pihak-pihak yang Akan Mengimplementasikan ... 3
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan ... 4
Persiapan Kotoran Sapi ... 4
Pembuatan Kertas ... 4
KESIMPULAN ... 5
Gagasan yang Diajukan ... 5
Teknik Implementasi Gagasan ... 5
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan ... 5
DAFTAR PUSTAKA ... 6
DAFTAR TABEL
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS
RINGKASAN
Kotoran sapi merupakan limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal di masyarakat. Kotoran sapi selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pupuk atau biogas, sehingga perlu ide kreatif untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi suatu alternatif bahan dasar pembuatan kertas.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah membuat kertas dengan menggunakan kotoran sapi sehingga dapat memanfaatkan secara maksimal kotoran sapi dan mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan.
Beberapa tahap dalam pembuatan kertas dari kotoran sapi, yaitu : persiapan kotoran sapi dan pembuatan kertas dari kotoran sapi.
Langkah pertama, kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu.
Langkah kedua yaitu memasuki tahap pembuatan kertas. Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus.
Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan.
Pembuatan kertas dari kotoran sapi ini akan menghasilkan kertas yang lebih tebal dan kuat. Selain itu pembuatan kertas dari kotoran sapi ini dapat
mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan untuk pembuatan kertas dari bahan dasar kayu
PENDAHULUAN Latar Belakang
Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison benasus L) bisa dibuat pupuk cair sebagai pestisida untuk tanaman.
Masyarakat di Indonesia mengkonsumsi daging sapi setiap harinya, daging sapi sudah merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang tidak bisa di tinggalkan. Selain itu banyak juga masyarakat di Indonesia yang menjadi peternak sapi, terlebih di pulau jawa. Sapi merupakan hewan pemakan rumput yang kemudian kotoran yang dihasilkan tidak sedikit karena tidak semua rumput yang dimakan terolah didalam tubuh sapi, melainkan hanya sebagian yang diolah, sebagian lainnya seperti serat-seratnya keluar melalui kotorannya.
Selama ini masyarakat memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas, pupuk kompos, dan bahan bakar pengganti kayu bakar. Selain itu kotoran sapi dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas yang dapat memanfaatkan kotoran yang tidak terpakai dan mengotori lingkungan serta memberi bau tak sedap menjadi benda yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Selain itu, kotoran sapi memiliki kelebihan lain yang tidak dimilki oleh bahan dasar kertas pada umumnya, yakni berserat tinggi sehingga tidak mudah sobek dan lebih tebal. Kertas dari kotoran sapi lebih berserat karena lumen sapi atau lambungnya tak dapat mencerna semua rerumputan yang dimakan olehnya. Serat dalam kotoran sapi berupa benang-benang. Bagian tersebutlah yang digunakan sebagai bahan dasar kertas.
Dalam dunia pendidikan pelajar ataupun mahasiswa tidak mungkin luput dari buku, baik buku paket maupun tulis untuk membaca dan menulis.Begitu pula halnya dengan industri percetakan yang pastinya membutuhkan kertas untuk memproduksi hasil cetakannya. Namun kertas-kertas yang mereka gunakan merupakan kertas hasil olahan pabrik yang menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya, hal ini menyangkut kesesuaian hutan di Indonesia, jika hutan tersebut selalu di tebang secara berkelanjutan tanpa adanya reboisasi maka tidak dapat dipungkiri hutan di Indonesia akan mengalami kerusakan, bahkan menjadikan hutan tersebut tidak bermanfaat lagi bagi manusia akibatnya banjir tidak dapat di tanggulangi dan tanah longsor pun akan terjadi. Oleh karena itu solusi yang tepat untuk mengatasinya adalah, mencari alternatif bahan pengganti kayu sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan pembuatan kertas, dan hasil kertas yang dibuat dari kotoran sapi terbukti lebih tebal dan tidak mudah robek. Satu nilai plus dari kotoran sapi.
Tujuan
Dari uraian pada latar belakang, tujuan dari penulisan gagasan ini adalah membuat kertas dengan menggunakan kotoran sapi sehingga dapat memanfaatkan
secara maksimal kotoran sapi dan mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan.
Manfaat
Gagasan ini diharapkan dapat memberikan solusi pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai bahan dasar pembuatan kertas dengan alternatif pengganti kayu.
GAGASAN Kondisi Kekinian Kotoran Sapi
Kotoran sapi sebagai bahan buangan akibat kurangnya kreatifitas dari para peternak sapi, perlu dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini pemanfaatan kotoran sapi adalah sebagai pupuk kompos, biogas, pelet pakan ternak. Kotoran sapi juga bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan kertas, sehingga kotoran sapi membuat banyak manfaat khususnya untuk pembuatan kertas.
Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput berserat tinggi.
Kotoran sapi umumnya banyak mengandung serat-serat yang dihasilkan dari sisa makanan utama sapi yaitu rumput, dan banyak mengandung air. (Willyan djaja, 2008). Kotoran sapi mengandung protein 12%, serat kasar 80%, mempercepat dekomposisi bahan yang mengandung senyawa karbon (Murbandono, 2002). Kotoran sapi yang tinggi dalam bahan organik dan kaya nutrisi ini mengandung sekitar 3% nitrogen, 2% fosfor, dan 1% kalium (3-2-1 npk). Selain itu, kotoran sapi mengandung tingkat tinggi amonia dan patogen berbahaya. Untuk alasan ini, biasanya direkomendasikan untuk usia atau dikomposkan sebelum digunakan sebagai pupuk kotoran sapi.
Sapi merupakan ternak ruminansia yang besar sehingga membutuhkan makanan yang cukup banyak dan sapi juga merupakan hewan pemakan tumbuhan atau herbivora, sehingga kotoran yang nantinya dihasilkan dari sisa makanannya itu mengandung serat-serat yang dapat dijadikan bahan untuk pembuatan kertas. Kertas
Dewasa ini beragam variasi bentuk dan warna kertas sudah banyak, perkembangan dunia desain telah membuktikan banyak kepada masyarakat, khususnya di bidang kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp ini berasal dari serat tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu lembaran. Pulp dapat berasal dari kayu, bambu, padi, dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada umumnya serat yang digunakan sebagai bahan baku kertas adalah kayu. Serat yang dapat diolah menjadi bahan baku kertas berupa selulosa, selulosa tersebut banyak terdapat pada
tanaman. Proses pembuatan kertas di Indonesia biasanya dilakukan dengan proses asam maupun basa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Kertas mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya : tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Solusi yang Pernah Ditawarkan Solusi Pemanfaatan Kotoran Sapi
Kotoran sapi yang merupakan limbah buangan saat ini telah digunakan sebagai pupuk kompos, biogas, pelet pakan ternak, bahkan masyarakat dipedesaan memanfaatkan kotoran sapi sebagai kayu bakar, Selain itu semua kotoran sapi ternyata juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas yang sangan efektif untuk mengurangi penebangan hutan yang dijadikan sebagai bahan pembuatan kertas saat ini.
Solusi Bahan Untuk pembuatan Kertas
Saat ini kertas buatan pabrik industri menggunakan bahan utama kayu, yang didapat dari penebangan hutan. Pembuatan kertas dengan menggunakan bahan dasar kayu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun penebangan hutanpun menjadi sasaran utama para pabrik kertas, akibatnya hutan-hutanpun menjadi tidak hijau lagi dan mengakibatkan kerusakan pada hutan tersebut. Selain itu, saat ini banyak masyarakat yang mendaur ulang kertas-kertas yang sudah tidak terpakai.
Wet strength merupakan bahan kimia pada pembuatan kertas yang berfungsi untuk memberikan kekuatan saat kertas dalam keadaan basah. Wet strength ditambahkan karena ikatan hidrogen sensitif terhadap cairan dan uap air, sehingga terjadi kehilangan sifat kekuatan kertas yang besar dalam keadaan basah, kertas konvensional yang dijenuhi dengan air hanya meninggalkan 3 – 8% sifat dry strength aslinya, kekuatan kertas pada saat basah turun 90 – 97%. Mekanisme wet strength membentuk ikatan sambung silang antara serat dan resin yang tidak larut air sehingga dapat mengurangi pengembangan dan penguraian serat selulosa, resin dapat berpenetrasi (diserap) pada serat selulosa yang menghasilkan jaringan pelindung pada permukaan ikatan yang tidak larut air, resin dapat membentuk kulit pelindung berupa polimer dengan bentuk selaput halus yang sederhana.
Tabel 1. Jenis-jenis resin wet strength
Kotoran hewan disamping untuk pupuk kandang dan biogas untuk memasak juga dapat digunakan untuk bahan baku kertas, terutama untuk jenis kotoran hewan yang berserat seperti kerbau, kanguru, jerapah, kuda, badak, zebra, onta dan sapi. Diantara hewan-hewan tersebut yang paling berpotensi sebagai bahan baku pembuatan kertas adalah kotoran gajah. Kotoran gajah tidak menghancurkan seluruh dedaunan yang mereka konsumsi, sehingga kotoran yang mereka keluarkan masih banyak mengandung serat. Dan serat-serat tersebut yang akan dibuat sebagai bahan dasar kertas. Pembuatan kertas dari kotoran hewan ini juga membantu masyarakat berhemat dalam banyak hal seperti pohon, minyak, energi listrik dan air.
Pihak-pihak yang Akan Mengimplementasikan
Pihak-pihak yang dimungkinkan terkait dengan gagasan ini yang dapat diajak kerjasama dan mampu mensukseskan gagasan ini antara lain : Peternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong, pabrik pembuatan kertas, ilmuwan, dan konsumen-konsumen kertas yang nantinya bisa untuk bekerjasama untuk pemasarannya.
Peternak sapi merupakan pihak yang menghasilkan kotoran sapi, sehingga dengan gagasan ini diharapkan limbah kotoran sapi mempunyai harga jual tinggi yang sebelumnya kotoran sapi ini merupakan limbah buangan.
Pabrik pembuatan kertas merupakan tempat diproduksinya kertas-kertas di Indonesia, sehingga dengan adanya gagasan ini dapat mengatasi bahan dasar pembuatan kertas tersebut yang sebelumnya menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya diubah menjadi kotoran sapi sebagai bahan dasarnya yang dapat mengurangi dampak globalisasi akibat dari penebangan hutan.
Ilmuwan merupakan pihak yang dapat membantu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memfasilitasi gagasan ini.
Para konsumen kertas, seperti perusahaan pembuatan buku, pelajar, percetakan,dll akan berperan aktif dalam usaha penggunaan kertas dari kotoran sapi ini.
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan Persiapan Kotoran Sapi
Kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara, dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu.
Pembuatan Kertas
Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus.
Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Kotoran sapi merupakan limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal di masyarakat. Kotoran sapi banyak mengandung serat yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas, sehingga dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan
untuk pembuatan kertas berkurang dengan adanya kotoran sapi sebagai alternatif bahan dasar pembuatan kertas
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah pertama, kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu.
Langkah kedua yaitu memasuki tahap pembuatan kertas. Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus.
Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan.
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan
Didapatkan kertas dari kotoran sapi yang lebih kuat dan tebal sehingga cocok digunakan untuk pembuatan kerajinan dari kertas, selain itu dapat mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan untuk pembuatan kertas dari kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Setiono. 2004. Urine Sapi Bangkitkan Harapan Petani, Bogor. http://id.wikipedia.org/wiki/Kotoran-sapi
Muljaningsih, S. 2003. Membuat Kertas Daur Ulang Berwawasan Lingkungan. Puspa Swara. Jakarta
Djaja, W. 2005. Langkah Jitu Membuat Komposdari Kotoran Ternak & Sampah.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek edisi 33 jilid 2. Erlangga . Jakarta
Pranata, Ayub S.2010. Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. Argo media pusta. Jakarta
Setiawan, Budi Susilo. Membuat pupuk kandang secara cepat. Tim penulis ETOSA IPB
Muljaningsih, Sri Puspa. 1971. Membuat kertas daur ulang berwawasan lingkungan. Puspa Swara. Jakarta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Pelaksana
1. Nama : Dwi Sapri Ramadhan
2. NIM : 125090201111005
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Probolinggo, 04 Maret 1994
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat di Malang : Jalan Sumbersari no. 291
6. Telp./Faks : 085749995992
7. E-mail : dwisapriramadhan@yahoo.co.id
8. Motto Hidup :Berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain
9. Pengalaman Organisasi :Staff Magang Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Brawijaya 2012
10. Prestasi : -
11. Karya Ilmiah : -
12. Penghargaan Ilmiah : -
Malang, 06 Februari 2013
(Dwi Sapri Ramadhan) NIM. 125090201111005
Anggota Pelaksana 1
1. Nama : Anugerah Dewi Harumsari
2. NIM : 125090200111043
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 30Januari 1995 4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat di Malang : Jalan Bareng tengah no. 679
6. Telp./Faks : 08563233963
7. E-mail : anugerahdewi@rocketmail.com
8. Motto Hidup : Tidak ada kata tidak bisa 9. Pengalaman Organisasi : -
10. Prestasi : -
11. Karya Ilmiah : - 12. Penghargaan Ilmiah : -
Malang, 06 Februari 2013
(Anugerah Dewi Harumsari) NIM. 125090200111043
Anggota Pelaksana 2
1. Nama : Elita Taufiqa
2. NIM : 125090200111054
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Indramayu, 14 Juni 1994 4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat di Malang : Jalan Bendungan Sigura-gura 5 no 29B
6. Telp./Faks : 08566679590
7. E-mail : elitataufiqa@yahoo.com
8. Motto Hidup : Lakukan yang terbaik, dapatkan yang terbaik. 9. Pengalaman Organisasi : - 10. Prestasi : - 11. Karya Ilmiah : - 12. Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013 (Elita Taufiqa) NIM. 125090200111054
Anggota Pelaksana 2
1. Nama : Erlaningtias Hutami Ardana Putri
2. NIM : 125090201111001
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 11 Juni 1994 4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat di Malang : JL. Kebonagung Tamanharjo gang V no 285 B
6. Telp./Faks : 089601993261
7. E-mail : erla.phai@gmail.com
8. Motto Hidup : Jadikan suatu masalah sebagai batu
Loncatan untuk menjadi manusia yang lebih dewasa 9. Pengalaman Organisasi : - 10. Prestasi : - 11. Karya Ilmiah : - 12. Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013
(Erlaningtias Hutami Ardana Putri) NIM. 125090201111001