• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan bagaimana proses penelitian dari awal proses yaitu mendefinisikan sense of community online, mengembangkan pool yang berisikan item pertanyaan, mencari bentuk yang tepat untuk pengukuran, pengujian melalui riset kuantitatif dengan metode sampling dan terakhir adalah evaluasi itemnya.

(2)

Berikut proses flow dari riset yang dilakukan,

(3)

Mengumpulkan temuan–temuan

Penelitian sense of community ini ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data dan gambaran mengenai persepsi terhadap komunitas binusnet yang dimaksud pada maling list online community binusnet.

Literature review

Metode riset kualitatif termasuk teknik untuk menjelaskan, mendesain dan lainnya yang menyangkut objek penelitian yang tidak berdasarkan jumlah atau frekuensi dan lebih bersifat temuan yang alami.

Teknik kualitatif digunakan untuk mengkoleksi data dan menganalisis data. Dalam mengkoleksi data terdapat banyak metode riset yaitu focus groups, individual depth interviews, ethnography, observation dan metode lainnya.

Sumber dari kualitatif riset didasarkan pada banyaknya variasi sumber yang mungkin terdiri atas:

1. Orang (individu atau kelompok) 2. Organisasi atau institusi.

3. Publikasi dan cetakan. 4. Lingkungan.

5. Objek dan publikasi media seperti iklan. 6. Events dan perayaan–perayaan.

(4)

tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi tetapi lebih untuk mendapatkan sejumlah informasi dan data primer yang berkaitan dengan pokok permasalahan utama penelitian hanya dibutuhkan beberapa informan saja baik informan utama (informan kunci) maupun informan penunjang.

Menurut Moleong (1998), informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini penentuan informan baik informan kunci maupun informan penunjang dilakukan secara Purposive sampling. Hal itu memungkinkan dilaksanakan karena karakteristik dari responden yang cenderung homogen, sehingga siapapun yang dipilih menjadi responden akan menghasilkan data yang relatif sama.

Sedangkan menurut Schindler (2006) dengan konsep triangulation concepts yaitu metode kombinasi antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Menurut mereka konsep metode riset ini dari sisi kualitatif akan menghasilkan data–data primer dari temuan yang selanjutnya akan divalidasi oleh metode riset kuantitatif. Mereka menjelaskan 4 point dalam triangulation concepts yaitu :

1. Riset kuantitatif dan riset kualitatif dapat dijalankan secara stimultan.

2. Riset kualitatif dapat dijalankan sebagai riset pendahuluan sebelum melakukan riset kuantitatif.

3. Kualitatif riset dapat memprediksikan kuantitatif riset. Kuantitatif riset digunakan untuk mengadakan konfirmasi dan klarifikasi dari riset kualitatif.

(5)

Chavis (1987) mengemukakan konsep pengukuran komponen-komponen dari Sense of Community yaitu konsep pengukuran Sense of Community index yaitu pola pengukuran yang terdiri dari pertanyaan – pertanyaan sbb :

Q1. I think my [block] is a good place for me to live. Q2. People on this [block] do not share the same values.

Q3. My [neighbors] and I want the same things from the [block]. Q4. I can recognize most of the people who live on my [block]. Q5. I feel at home on this [block].

Q6. Very few of my [neighbors] know me.

Q7. I care about what my [neighbors] think of my actions. Q8. I have no influence over what this [block] is like.

Q9. If there is a problem on this [block] people who live here can get it solved. Q10. It is very important to me to live on this particular [block].

Q 11 . People on this [block] generally don't get along with each other. Q12. I expect to live on this [block] for a long time.

Total Sense of Community Index = Total Q1 through Q12 Subscales: Membership = Q4 + Q5 + Q6

Influence = Q7 + Q8 + Q9

Reinforcement of Needs = Q1 + Q2 + Q3

(6)

Teknik pertama yang digunakan adalah teknik observasi dengan metode Netnography, yaitu teknik riset kualitatif yang mengamati terutama mengamati posting– posting pada milis binusnet yang dimulai dari permulaan pada tahun 1998 dan sampai dengan tahun ini. Pengamatan menggunakan netngoraphy adalah pengamatan dengan menjadi bagian dari milis tersebut. Pada metode observasi melalui netnography ini, riset mengumpulkan semua data–data yang diperoleh dari pengamatan untuk kemudian dirangkum dan akan dibuatkan sebagai panduan dalam melakukan langkah riset lanjutannya yaitu melakukan in-depth interview.

In-depth interview melalui Online Chatting

Teknik in-depth interview atau teknik wawancara adalah tahapan selanjutnya, setelah periset mengumpulkan data–data awal melalui teknik orservasi, periset menyusun beberapa temuan yang akan ditanyakan kepada para member dalam milis binusnet. Pertanyaan tersebut akan ditanyakan kepada para member dengan metode wawancara dengan cara menghubungi beberapa member di binusnet tersebut.

Mengestimasi Format Pengukuran

Dalam format pengukuran, ada 2 format yang akan disusun, dalam format riset kualitatif yaitu penyusunan paduan melakukan wawancara dengan factor–factor pada Sense of Community dan pembuatan riset kuantitatif dengan kuesioner, untuk skala yang akan digunakan menggunakan skala likert yaitu skala dari 1–4 atau 1-6. Penggunaan

(7)

skala berujung pada angka genap meminimalkan kebiasaan responden di Indonesia yang lebih memilih posisi jawaban ditengah (angka ganjil) yaitu 3 dan 5.

Menyusun alat ukur, penentuan sample dan kuesioner

Setelah menemukan temuan-temuan (findings) dalam observasi dan in-depth interview, maka dilakukan persiapan riset kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan temuan-temuan (findings) dalam riset kualitatif. Pertanyaan kuesioner disusun mengikuti temuan–temuan yang didapatkan melalui literature review, riset kualitatif ditambahkan dengan temuan dalam riset kualitatif untuk tabulasi data. Dalam pembuatan riset kuantitatif ini juga menentukan penentuan sampling model dengan teori sampling dari total seluruh komunitas binusnet.

Mengevaluasi hasil temuan

Pada riset ini akan mengevaluasi seluruh hasil temuan dengan reliability test menurut teori dari chronbach’s (1951) dan faktor analisis.

Reliability

Reliability atau kehandalan, reliable berarti handal. Kadang arti dan makna katanya tertukar dengan kelayakan atau layak (yang berarti feasibility or feasible). Namun definisi formalnya dari reliability adalah: peluang sebuah komponen, sub-sistem atau sistem yang melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang dipersyaratkan, dalam kurun waktu tertentu dan dalam kondisi operasi tertentu pula (Trochim,2006) Reliability mengandung faktor komponen atau sub-sistem, artinya untuk mengevaluasi sebuah

(8)

masing komponen penunjang haruslah dihitung terlebih dahulu baru kemudian dijumlahkan (atau dikalikan) sesuai dengan hubungan seri, paralel (atau keduanya) dengan mengacu pada teori penjumlahan/kombinasi peluang

Jenis Realibility yang dipakai

Internal Consistency Reliability digunakan untuk mengetest hasil dari uji silang dari 2 atau lebih item. Ada banyak model tetapi periset akan menggunakan konsep dari chronbach’s (1951) yang dijelaskan dengan gambar sbb :

Tabel 3.2. Model Realibility menurut Cronbach (1951)

Analisis Faktor

Factor analysis atau analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu

(9)

atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah.

Tujuan dari analisis faktor

Data summarization, yakni mengindentifikasikan adanya hubungan antar peubah dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar peubah, analisis tersebut dinamakan R analisis faktor, dan fungsi Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah peubah set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah peubah tertentu.

Dua macam analisis faktor

Exploratory factor analysis yaitu analisis faktor yang mengeskplorasi atau menjelaskan konstruk-konstruk yang terbentuk dari sekelompok instrumen dan Confirmatory factor analysis yaitu analisis faktor yang memvalidasi dugaan keterkaitan antara konstruk-konstruk dengan instrumen-instrumen. Pada riset ini menggunakan analisis faktor dengan metode confirmatory factor analysis dikarenakan riset hendak menvalidasi dugaan keterkaitan antara konstruk–konstruk dengan instrumen yang didapatkan pada riset kualitatif.

(10)

Kegunaan analisis faktor adalah : Mengekstraksi variabel latent dari indikator, atau mereduksi observable variable menjadi variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit, mempermudah interpretasi hasil analisis sehingga didapatkan informasi yang realistik dan sangat berguna, pemetaan dan pengelempokkan obyek berdasarkan karakteristik faktor tertentu, pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, dan mendapatkan data variabel konstruk (skor faktor) sebagai data input analisis lebih lanjut.

Gambar

Tabel 3.1. Proses Flow
Tabel 3.2. Model Realibility menurut Cronbach (1951)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan analisis kluster untuk data binary dengan menggunalkan metode single linkage , menjelaskan metode

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu dinas teknis di bidang Pemungutan Pendapatan Daerah, telah melaksanakan kewenangan untuk melakukan

Superego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah dari luar (khususnya orang tua) sedemikian rupa sehingga akhirnya terpencar

(lihat indeks) harus memastikan agar pihak-pihak yang terlibat dalam intervensi tersebut mematuhi aturan-aturan yang relevan dari HHI. Selain itu, ICRC juga harus berupaya

karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi da- pat digunakan untuk memprediksi komitmen organisasi atau dapat dikatakan bahwa varia- bel

Aliran lurus: Dari hasil simulasi yang dilakukan terlihat bahwa, ketika diberikan variasi kedalaman awal yaitu h=0.1 sampai h=0.5 dengan kecepatan awal aliran v yang sama

Sebaliknya, Raja Gupta menjadi raja lautan yang sangat keji yang tak segan-segan untuk menghukum mati para pengikutnya yang tidak sependapat dengan dia.. Istri-istri dan keluarga