• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang Masalah

Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia. Gerakan reformasi Indonesia tahun 1998 telah memicu perkembangan industri televisi seiring dengan itu kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah.

George Girbne dan Larry Gros dalam tulisannya “The Scary Word of Tv’s Heavy Viewer”, menyebutkan bahwa:

Television of different from all other media. From cradle to grave it penetretes nearly every home in the land. Unlike the movies, it runs countinously, and onepurchased, cost almost nothing. Unlike radio, it can show as well as tell. Unlike the theater or movies. It does not require

leaving your home.1

Stasiun televisi adalah tempat kerja sangat kompleks yang melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Kameramen, reporter, editor, script writer, ahli grafis, dan operasional lainnya harus saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam upaya untuk menghasilkan siaran yang sebaik mungkin.

Dunia televisi mempunyai banyak istilah yang harus dimengerti oleh setiap orang yang bekerja di televisi agar komunikasi diantara orang-orang dari berbagai jenis keahlian itu dapat berjalan dengan lancar. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih

1

Asep Saeful Muhtadi: Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek, Logos, Jakarta, 1999, h. 99

(2)

lama didepan televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau membaca buku.

Televisi berbeda dengan media lainnya. Tidak seperti film, televisi berlangsung terus menerus dan hampir tidak mengeluarkan biaya. Tidak seperti radio, televisi

menayangkan seperti kenyataan. Tidak seperti teater atau bioskop, televisi tidak menuntut dan meninggalkan rumah.

Oleh sebab itu, televisi dalam mengembankan fungsinya dianggap mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal tersebut dikarenakan 2 faktor yang terdapat pada media audio visual. Pertama adalah faktor Immediacy dan yang kedua faktor Realism.2

Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. Seolah-olah mereka berada ditempat peristiwa tersebut.

Realism mengandung makna kenyataan. Informasi yang disiarkan sesuai apa yang terjadi. Selain itu televisi juga memiliki beberapa fungsi. Lasswell mengatakan 3 fungsi dasar media massa. Pertama, pengamat lingkungan. Kedua, menghubungkan bagian-bagian masyarakat dalam menjawab lingkungan. Ketiga, mewariskan nilai-nilai sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.3

Saat ini banyak bermunculan program infotainment di televisi dengan sudut penyajian yang bermacam-macam dalam program hiburan / infotainment. Media televisi dengan program infotainment banyak dinikmati masyarakat, contohnya Silet yang

2

Onong Uchjana Effendy: Televisi Siaran Teori dan Praktek, Penerbit Alumni, Bandung, 1984, h. 8

3

Robert K. Avery: Communication and The Media dalam Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Wawa Kuswandi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, h. 24-25

(3)

ditayangkan di RCTI, Kasak Kusuk Investigasi yang ditayangkan di SCTV, Insert Investigasi yang ditayangkan di Trans TV dan beberapa program infotainment lain yang terbilang cukup diminati oleh sebagian besar pemirsa televisi. Sepintas program

infotainment hampir sama dengan gosip, namun infotainment didapat melalui penelusuran kemudian disajikan setelah melalui beberapa pemanggalan adegan ataupun statement sehingga penyajiannya menjadi lebih menarik dan kreatif. Konsep

infotainment awalnya berasal dari John Hopkins University (JHU), Baltimore, Amerika Serikat. Ide dasar konsep infotainment berawal dari asumsi informasi yang dikemas atau disusupkan entertainment (hiburan) ditujukan agar dapat menarik perhatian khalayak sehingga informasi sebagai pesan utamanya dapat diterima.4

Bermunculan program infotainment di televisi menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap infotainment sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tetap eksisnya program infotaiment tersebut hingga saat ini. Apalagi pada saat mulai diberlakukannya kebebasan pers banyak sekali bermunculan program infotainment baru namun akhirnya satu persatu hilang karena penyaringan dari pemirsa atas program infotainment tersebut.

Stasiun-stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia berjumlah 11 stasiun televisi (TVRI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TPI, METRO TV, TV 7, TV ONE, GLOBAL TV, TRANS TV). Ditambah merebaknya stasiun-stasiun televisi lokal seperti Jak TV, O Channel, Space Toon, dan televisi lokal lain yang berada diluar jakarta. Dengan semakin banyaknya keberadaan stasiun televisi tersebut telah memberi angin

4

Syahputra, Iswandi, Jurnalistik Infotainment Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi, Cetakan Pertama, Penerbit Pilar Media, Yogyakarta, 2006, h. 66

(4)

segar kepada masyarakat dalam hal menerima informasi maupun hiburan dari televisi yang sesuai dengan fungsinya.

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan RCTI, merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Berdiri

pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun diatas tanah yang seluas 10 hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 1989.

Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, serta penggunaan satelit domestik palapa B2P yang memungkinkan merelay program keseluruhan pemirsanya, membuat RCTI menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka.

Dibawah naungan Media Nusantara Citra (MNC), RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI memungkin pemirsa menikmati program-program RCTI melalui telepon seluler dan internet.

Program-program yang dihadirkan RCTI tidak semua berisikan infotainment, tetapi juga menghadirkan tentang program yang menyangkut gaya hidup, berita, sinetron, talk show, kuis, sport, musik, dan lainnya.

Sampai saat ini, RCTI masih terus berkiprah didunia layar kaca anda dengan menyajikan program-program acara yang bermanfaat bagi masyarakat. RCTI saat ini bertempat di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Salah satu program acara di RCTI yang menjadi fokus peneliti menulis adalah Silet.

Penetapan program Silet sebagai objek peneliti karena menurut pandangan penulis program Silet menyajikan informasi yang cukup lengkap artinya program ini

(5)

mencoba menyajikan narasumber kedua belah pihak yang bersengketa, serta menyajikan kronologis isu yang diangkat berdasarkan data-data faktual. Selain itu juga Silet memenangkan sebagai infotainment terbaik dalam Panasonic Gobel Award 2010. Sedangkan pada episode 08 Maret 2010 Silet mendapatkan rating dan share yang

meningkat dari periode-periode sebelumnya. Tabel 1.1

Rating dan Share Top 30 Programs Infotainment - ALL STATION

No. Program Name Channel TVR Share

1 SILET RCTI 2.4 20.1

2 HOT SHOT SCTV 2.0 17.7

3 STATUS SELEBRITIS SCTV 1.7 14.9

4 KABAR KABARI RCTI 1.7 15.1

5 HALO SELEBRITI SCTV 1.7 17.7

6 WAS WAS SCTV 1.3 13.0

7 INSERT (INFORMASI SELEBRITI) TRANS 1.3 10.7

8 CEK & RICEK RCTI 1.3 11.5

9 GO SPOT RCTI 1.3 13.0

10 KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) IVM 1.1 9.9

11 I-GOSIP TRANS7 1.0 8.4

12 GO SHOW TPI 0.9 7.7

13 PLUS MINUS RCTI 0.9 6.8

14 GENIE GTV 0.6 4.6

15 OBSESI GTV 0.6 6.2

16 EXPOSE TVONE 0.5 4.6

17 ESPRESSO ANTV 0.4 3.8

18 INTERNATIONAL GOSSIP! TRANS7 0.3 5.1

19 SHOWBIZ METRO 0.2 1.8

20 LOELEBAY OCHNL 0.1 0.4

21 SHOWBIZ METRO 0.1 0.8

22 SHOWBIZ L3 METRO 0.1 2.3

23 MOVIE FREAKS STOON 0.1 0.5

(6)

25 SPOTLIGHT STOON 0.0 0.1

26 EMPU JOGJA 0.0 0.1

27 SELEBRITA SELEBRITI JTV 0.0 0.1

28 HOLLYWOOD HIGHLIGHTS USA JAKTV 0.0 0.0

29 RESINEMA SBO 0.0 0.1

30 ISSUE SBO 0.0 0.1

Range 0 - 2.4 0 - 20.1

Average 0.7 6.6

Sumber: PT. Creative Indigo Production

Berdasarkan uraian singkat diatas penulis menetapkan judul penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: “Analisis Wacana Program Infotainment SILET di RCTI episode 08 Maret 2010”.

1.6 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana program infotainment Silet episode 08 Maret 2010 dilihat dari perspektif wacana van Dijk?

1.7 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui perspektif wacana van Dijk dalam program infotainment Silet episode 08 Maret 2010.

1.8 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis.

(7)

1.8.1 Manfaat Akademis

Secara akademis khususnya bagi Fakultas Ilmu Komunikasi, peneliti diharapkan memberikan masukan pengetahuan dibidang Broadcasting mengenai analisis wacana. Terutama dalam analisis wacana infotainment di televisi serta menjadi referensi bagi

mahasiswa yang akan datang.

1.8.2 Manfaat Praktis

Secara praktis peneliti ini diharapkan memberi masukan kepada para insan pers yang terlibat dalam pembuatan program infotainment untuk lebih memperhatikan gaya bahasa yang digunakan untuk periode yang akan dibuat berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika pemilik persil baru yang mendapatkan peralihan hak kepemilikan persil dari jual beli dengan cara pelelangan tersebut bermaksud untuk mengajukan

Dari gambar 4.4 dapat kita ketahui juga daya rotor sudu dengan diameter 6 cm lebih besar daripada sudu dengan diameter 18 cm yang menggunakan konsentrator karena

Berdasarkan klasifikasi ekologi, habitat dasar perairan di lokasi penelitian dikelompokkan menjadi empat klas sesuai dengan dominasi habitat tersebut dan implikasinya bagi

Pada bab ini penulis membahas tentang strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan, kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP

Jika perselisihan tetap tidak dapat diselesaikan, baik perkara umum maupun perkara khusus (perselisihan antara unsur DNT), oleh kerabat affina maupuna oleh raja,

Skripsi ini berjudul : Pelaksanaan Angkutan Barang dengan Peti Kemas Ditinjau dari Aspek Yuridis (studi pada PT Masaji Tatanan Container dan PT Silkargo Indonesia).

Sebagai titik tengahnya kemudian dua kepentingan yang berbeda ini dipertemukan dalam satu RUU tentang Pertembakauan yang di dalamnya tidak hanya mengatur aspek

… Sistem pengoperasian angkutan umum yang ada sekarang di Jakarta, yaitu “sistem setoran”, harus diganti dengan “sistem gaji” (yang layak). … Sistem rute angkutan penumpang