• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mollusca merupakan salah satu fillum dari invertebrata.Mollusca dikenal sebagai hewan yang memiliki tubuh lunak dan hewan bercangkang keras .Mollusca hidup di laut,darat,dan di air tawar. Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak.

Mollusca dapat Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberapa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.

Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Gastropoda, cephalooda, Pelecypoda, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.

Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Beberapa spesies dari filum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.

(2)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Filum Mollusca?

2. Apa yang menjadi karakteristik atau sifat dari Filum Mollusca? 3. Bagaimana pengklasifikasian dari Filum Mollusca?

4. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Filum Mollusca .

2. Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari Filum Mollusca. 3. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari Filum Mollusca. 4. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

D. Manfaat

1. Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang Filum Mollusca.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.

Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu: 1. Kaki

Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk

menangkap mangsa. 2. Massa Viseral

Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.

3. Mantel

Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

(4)

Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.

Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.

Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

B. Karakteristik Mollusca

Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal froms

(5)

menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.

The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.

Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)

Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).

Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus

(6)

terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).

Ciri-ciri Mollusca:

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.

2. Habitatnya di ait maupun darat

3. Merupakan hewan triploblastik selomata. 4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.

5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel. 6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf

7. Organ ekskresi berupa nefridia 8. Memiliki radula (lidah bergigi) 9. Hidup secara heterotrof

10. Reproduksi secara seksual C. Klasifikasi Mollusca

Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca terdiri atas lima kelas yaitu :

1. Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki) a.

(7)

Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.

Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.

Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan insang.

Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

b. Contoh: Achatina Fulica 1) Struktur Tubuh

Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah yang

(8)

merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar.

Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan tandukyang disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau arragonit, (3) lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi palliumyang menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaanpallium. Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat mata); (2) leher (pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang kuat untuk merapat, (4) viscera yang belum begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok, berbentuk spiral, ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih tebal disebut gelangan (kollar), di bawah gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai organ pernafasan.

2) Sistem Pencernaan Makanan

Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan makanan terdiri atas: rongga mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-tembolok-lambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

(9)

Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua bagian, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan kea rah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian membelok ke arah ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang berjalan ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan, ventrikel, dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga darah atau hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan kembali melalui sirculus venosus (=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus venosus terdiri atas dua (masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera, daerah kaki dan kepala, kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk melepaskan CO2, dan menerima oksigen) selanjutnya masuk kembali ke atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung pigmen pernafasan yang berwarna biru (=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen, zat-zat makanan, dan sisa metabolisme.

4) Sistem Pernafasan

Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah).

5) Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus.

(10)

Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga mulut).

7) Organ Reseptor

Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu: a) Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)

b) Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan sel-sel reseptor)

c) Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat syaraf dari ganglion serebralis)

Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.

8) Sistem Reproduksi

Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa viscera). Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:

a) Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis) b) Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:

(1) saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan (2) saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.

(11)

Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium genital yang mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).

9) Gerakan dan Tingkah Laku

Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki menjadi bergelombang dengan amplitude kecil dikarenakan adanya aktivitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan yang dilalui siput darat akan menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang ditinggalkan dalam perjalanannya. Mukus ini dihasilkan oleh glandula pedalis dengan salurannya yang bermuara di permukaan ventral di belakang mulut.

Mukus ini berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki tidak menjadi kering, (2) menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi: sementara bagian yang kontraksi bergerak ke depan, konka cenderung jatuh menggantung di sisi kanan dan secara periodik kembali pada posisi semula oleh karena aktivitas muskulus kolumellaris. Achatina fulica aktif hanya pada waktu udara lembab dan merayap kemana-mana terutama pada waktu malam hari. Pada waktu udara kering tidak aktif (ini disebut aestivasi) dan menarik tubuhnya ke dalam konka di tempat yang terlindung, kemudian kakinya mengeluarkan lapisan lendir yang kaku dan mengeras untuk menutup lubang konka dan mencegah pengeringan lebih jauh.

(12)

Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia atau pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk kapak”, Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk lembaran-lembaran.

Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada sebagian besar spesies dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan, disamping berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan lumpur yang merupakan substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu tubuhnya memipih secara lateral sangat membantu dalam menunjang kebiasaan tersebut.

Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal terdapat:

Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup.

Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal.

(13)

Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang

Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.

Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.

Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.

Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut :

1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.

2. Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantel.

3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan

(14)

ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.

3. Kelas Polyplacophora

Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang

belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal

dari kelas ini adalah Chiton sp..Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang.

a. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Mollusca Kelas : Amphineura Ordo : Polyplacophora Famili : Chitondae Genus : Chiton Spesies : Chiton sp b. Struktur Tubuh

Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior),

(15)

sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).

c. Sistem Organ pencernaan

Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.

d. Sistem saraf

Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.

e. Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah medapat oksigen dari insang.

f. Sistem ekskresi

Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.

g. Sistem reproduksi

Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina.

(16)

4. Kelas Schapopoda

Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.

Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.

5. Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang

(17)

tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).

a. Habitat

Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.

b. Struktur Tubuh

Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.

c. Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.

d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi

Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava

(18)

anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing bermuara pada jantung sistemik. e. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.

f. Sistem Reproduksi

Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati tahap larva.

g. Klasifikasi

Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Cephalopoda Sub classis : Dibranchia Ordo : Teuthoidea Familia : Loliginidae Genus ; Loligo

Species : Loligo pealii (Marshall, 1972: 704)

(19)

D. Peranan Mollusca bagi Kehidupan Manusia

Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.

a. Yang menguntungkan

1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).

3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.

4. Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp

5. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya

6. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.

7. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.

b. Yang merugikan

1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal 2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola

(20)

Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.

2. Ciri-ciri Mollusca:

a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.

b. Habitatnya di ait maupun darat

c. Merupakan hewan triploblastik selomata. d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.

(21)

f. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf g. Organ ekskresi berupa nefridia

h. Memiliki radula (lidah bergigi) i. Hidup secara heterotrof

j. Reproduksi secara seksual

3. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu : a. Kelas Gastropoda

b. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda

c. Kelas Polyplacophora atau Amphineura d. Kelas Scaphopoda

e. Kelas Chepalopoda

4. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas : a. Yang menguntungkan

1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).

3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.

b. Yang merugikan

1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal 2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola

(22)

B. Saran

Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama untuk kesehatan.Selain itu sebagai mahasiswa,

kita juga harus lebih banyak mengetahui danmempelajari tentang berb agai hal yang menyangkut molekul atau senyawa dalamtubuh, seperti karbohidrat sebab ini akan menjadi acuan kita dalam memberik anpengajaran kepada peserta didik nantinya.

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

Korosif pada logam, Kategori 1, H290 Toksisitas akut, Kategori 4, H302 Toksisitas akut, Kategori 4, H312 Iritasi kulit, Kategori 2, H315 Iritasi mata, Kategori 2, H319

M2 Mahasiswa mampu mengevaluasi (C5) informasi melalui penggunaan Teknologi informasi dan Komputer [S06] M3 Mahasiswa mampu menjelaskan (C5) proses pembangunan sebuah konsep

 Dari total 2.334.689 Ton produksi garam krosok/G (Garam baku) dalam negeri per tahun, dimungkinkan untuk diolah (garam dasar) oleh masyarakat 811.978 ton untuk garam

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas akan dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan mendapatkan suatu

Selain beberapa beberapa aspek di atas, percobaan klasifikasi topik juga membandingkan hasil klasifikasi topik dari segi keseragaman data yaitu keseragaman jumlah data

Hasiera batean, Zuzendariak ikasleari proposatu Euskal Herriko Unibertsitateko (UPV/EHU) Farmazia Fakultatearen gai jakin bati buruzko lana da, eta ikasle bakoitzak banaka