• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1000129 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1000129 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sonia Pramita, 2015

SELF-ACCEPTANCE PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

110 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang didapat dari data lapangan, peneliti menyimpulkan

bahwa gambaran self-acceptance dari ketiga subjek tersebut tergambar dari adanya

konsep diri, sikap, dukungan sosial, dan pola asuh orangtua. Subjek pertama (KA)

terlihat belum mampu mempersepsikan kelebihan dan kekurangan diri serta belum

memiliki keyakinan yang kuat atas kemampuan yang dimilikinya sendiri. Hal

tersebut menunjukkan bahwa KA belum mampu menunjukkan konsep diri yang ia

miliki. Sedangkan konsep diri yang dimiliki subjek kedua (DS) dan ketiga (IM)

tergambar dari kemampuan mereka dalam mempersepsikan dirinya sendiri termasuk

kelebihan dan kekurangan diri, adanya keyakinan diri akan kemampuan yang

dimiliki, dan harapan serta strategi untuk mewujudkannya.

Sikap yang tergambar dari subjek pertama (KA) ialah adanya sikap afektif

yang negatif dalam mengungkapkan perasaan yang disebabkan oleh perasaan takut,

malu, dan asumsi KA akan terjadinya penolakan dari orang lain. Subjek kedua (DS)

dan ketiga (IM) menunjukkan komponen sikap konatif yang membuat mereka

bertindak dengan cara tertentu dalam menghadapi suatu keadaan. Cara tersebut

membuat subjek kedua dan ketiga dapat dengan bebas mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan berinteraksi dengan orang lain. Pengaruh dukungan sosial yang intens

dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya, juga berdampak positif terhadap DS

dan IM sehingga mereka dapat dengan mudah menerima kondisi dirinya.

Tipe pola asuh yang tergambar dari orangtua KA adalah tipe otoritaran.

Dimana tipe pola asuh ini membatasi KA untuk beraktivitas dan adanya

(2)

111

Sonia Pramita, 2015

SELF-ACCEPTANCE PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek kedua (DS) dan ketiga (IM) termasuk ke dalam pola asuh otoritatif. Pola

asuh ini membuat kedua subjek tersebut bebas melakukan aktivitas namun tetap

mendapat arahan dan controlling sekaligus dari kedua orangtuanya.

B. SARAN

Berdasarkan proses dan hasil yang telah didapat, berikut ini adalah saran

untuk beberapa pihak yang terkait:

1. Remaja penyandang tunadaksa

Diharapkan kepada penyandang tunadaksa untuk dapat memusatkan perhatian

pada kelebihan yang dimiliki dan memanfaatkannya secara maksimal. Karena

dengan berfokus pada kelebihan, remaja akan mendapatkan kepercayaan dan

penghargaan atas dirinya sendiri.

2. Orangtua

a. Orangtua harus mampu mengarahkan anak untuk dapat memanfaatkan potensi

yang dimiliki dan tidak terfokus pada kekurangan diri. Dengan kata lain,

orangtua dapat lebih kreatif mencari alternatif dalam memanfaatkan hal lain

yang masih dapat dikembangkan dari diri anak. Salah satunya dengan

melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan yang dilakukan orangtua di

rumah.

b. Orangtua juga dapat mengikutsertakan anak dalam terapi yang berhubungan

dengan masalah anak secara rutin.

3. Lingkungan sekolah

Diharapkan pada pihak sekolah untuk memberikan sosialisasi secara rutin

terhadap para guru, murid, dan seluruh karyawan di sekolah mengenai hak dan

(3)

112

Sonia Pramita, 2015

SELF-ACCEPTANCE PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan lingkungan ramah anak tanpa

terkecuali.

4. Peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan remaja laki-laki sebagai subjek

penelitian. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya perbedaan

self-acceptance remaja laki-laki dan perempuan yang dibuktikan secara kuantitatif.

Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas

gambaran self-acceptance secara lebih mendalam mengenai self-acceptance

Referensi

Dokumen terkait

dalam cara berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda sehingga subjek hidup pada. lingkungan

pernyataan subjek agar dapat mengeksplorasi lebih dalam data yang. diperoleh selama proses

dari tutor SKACI, subjek sekarang sudah mulai percaya diri dengan karya. yang telah subjek buat dan sudah berani menampilkan karya subjek

Work family conflict pada perempuan bekerja kelas bawah terjadi karena subjek memiliki peran ganda sebagai istri, ibu, dan pekerja dimana tuntutan masyarakat

Bagi subjek yang belum merasa baik atau belum merasa puas terhadap kondisi yang dirasakannya saat ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi tersebut dengan selalu

Perilaku seksual seperti yang dilakukan oleh subjek di tempat yang. lebih memiliki privasi berbentuk masturbasi, cium basah,

Kontrol diri yang dimiliki seperti, dirinya sendiri yang memutuskan ingin membeli suatu barang, tidak terpengaruh dan mengacuhkan stimulus yang ada, subjek tidak

Pada komponen body image appearance evaluation , subjek RB merasakan.. ketidak puasan terhadap bentuk tubuh dan berat badannya yang