Informasi Dokumen
- Penulis:
- A. B. Sulistyo
- A. E. Soewarno
- A. Sulistyo
- M. Fajar
- Sekolah: Diponegoro University
- Mata Pelajaran: Teknik Sipil
- Topik: EVALUASI KAPASITAS YANG ADA (EXISTING) DAN PERENCANAAN SPILLWAY BENDUNGAN KRISAK BERDASAR QPMF
- Tipe: Tugas Akhir
- Tahun: 2019
- Kota: Semarang
Ringkasan Dokumen
I. Tinjauan Pustaka (Literature Review)
Bagian ini memberikan landasan teori dan konsep dasar yang relevan dengan evaluasi kapasitas dan perencanaan spillway Bendungan Krisak. Tinjauan pustaka mencakup definisi bendungan dan waduk, analisis hidrologi, perencanaan bendungan, dan aspek irigasi. Pentingnya bagian ini dalam konteks pendidikan adalah untuk memberikan mahasiswa pemahaman komprehensif tentang terminologi, prinsip-prinsip, dan metodologi yang mendasari studi kasus Bendungan Krisak. Mahasiswa diajak untuk memahami berbagai tipe bendungan, metode analisis hidrologi (rata-rata aljabar, poligon Thiessen, isohyet), serta perhitungan debit banjir rencana menggunakan berbagai metode (Der Weduwen, Rasional, Haspers, Manual Jawa Sumatra). Hal ini membangun dasar yang kuat untuk menganalisis dan mengevaluasi studi kasus secara kritis.
1.1 Pengertian Bendungan dan Waduk
Sub-bab ini mendefinisikan bendungan dan waduk, membedakan bendungan urugan dengan jenis lainnya, serta menjelaskan fungsi bendungan dan waduk dalam sistem pengelolaan sumber daya air. Secara pedagogis, pemahaman definisi yang tepat ini krusial untuk menghindari ambiguitas dan memastikan mahasiswa mampu berkomunikasi secara akurat dalam konteks keilmuan. Menjelaskan perbedaan tipe bendungan membangun kemampuan analitis mahasiswa dalam memilih metodologi yang tepat berdasarkan karakteristik bendungan yang diteliti.
1.2 Analisis Hidrologi
Bagian ini membahas berbagai metode analisis hidrologi untuk menentukan curah hujan daerah aliran sungai (DAS), termasuk metode rata-rata aljabar, poligon Thiessen, dan isohyet. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang keunggulan dan keterbatasan masing-masing metode dalam konteks kondisi geografis tertentu. Mahasiswa dilatih untuk memilih metode yang paling tepat dan relevan dengan data yang tersedia serta karakteristik DAS. Diskusi tentang perhitungan curah hujan periode ulang dan kehilangan data hujan memperkaya pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan data hidrologi yang seringkali tidak lengkap atau terputus.
1.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana
Sub-bab ini menjelaskan berbagai metode analisis frekuensi untuk meramalkan curah hujan rencana dengan periode ulang tertentu, seperti metode Gumbel Tipe I, Log Pearson III, dan Log Normal. Secara akademis, mahasiswa diajarkan tentang asumsi dan implikasi dari masing-masing metode distribusi probabilitas. Kemampuan memilih dan menerapkan metode analisis frekuensi yang sesuai menjadi kompetensi penting yang dikembangkan. Memahami uji keselarasan (Chi-Square dan Smirnov Kolmogorov) meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi ketepatan model yang dipilih.
1.4 Perhitungan Intensitas Curah Hujan dan Debit Banjir Rencana
Sub-bab ini membahas perhitungan intensitas curah hujan menggunakan rumus empiris (Mononobe, Sherman, Talbot, Ishiguro) dan berbagai metode penentuan debit banjir rencana (Der Weduwen, Rasional, Haspers, Manual Jawa Sumatra). Mahasiswa belajar tentang aspek praktis dalam perencanaan sistem pengendalian banjir. Perbandingan berbagai metode meningkatkan kemampuan kritis mahasiswa dalam mengevaluasi ketepatan dan relevansi masing-masing metode dalam konteks studi kasus tertentu. Memahami keterbatasan data dan metode menjadi bagian penting dalam analisis ini.
1.5 Penelusuran Banjir (Flood Routing)
Bagian ini membahas konsep dan metode penelusuran banjir untuk memprediksi karakteristik hidrograf keluaran (outflow) dari waduk atau sungai. Secara akademis, mahasiswa memahami pentingnya persamaan kontinuitas dan aplikasinya dalam memodelkan perubahan debit banjir. Metode step by step dalam flood routing mengajarkan mahasiswa cara melakukan perhitungan secara bertahap. Kemampuan ini penting untuk memprediksi dampak banjir dan merancang sistem pengendalian banjir yang efektif.
1.6 Irigasi
Sub-bab ini membahas perhitungan kebutuhan air irigasi, termasuk evaporasi, evapotranspirasi, perkolasi, dan curah hujan efektif. Secara pedagogis, bagian ini menghubungkan analisis hidrologi dengan aspek aplikasi praktis di bidang irigasi. Mahasiswa dilatih untuk memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman dan merencanakan sistem irigasi yang efisien. Perhitungan debit dan volume air irigasi membangun kemampuan kuantitatif mahasiswa dalam manajemen sumber daya air.
1.7 Perencanaan Bendungan
Bagian ini memberikan penjelasan tentang berbagai tipe bendungan berdasarkan ukuran, tujuan, penggunaan, konstruksi, dan fungsi. Secara akademis, mahasiswa memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang karakteristik berbagai tipe bendungan. Perencanaan tubuh bendungan dan definisi istilah-istilah yang relevan (tinggi bendungan, tinggi jagaan) memberikan pemahaman terhadap aspek teknik sipil dalam perencanaan bendungan. Memahami berbagai tipe bendungan akan membantu mahasiswa dalam menganalisis dan mengevaluasi desain bendungan yang berbeda.