• Tidak ada hasil yang ditemukan

s kim 0807634 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s kim 0807634 chapter3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl.

Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Untuk keperluan Analisis digunakan

Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi dan Kelautan (P3GL).

Waktu penelitian di mulai pada bulan Maret 2012.

3.2.

Desain Penelitian

Desain penelitian dibagi dalam beberapa tahap, yaitu pembuatan

Bioflokulan DYT, sintesis hidrogel berbahan dasar Bioflokulan DYT

Polivinil

Alkohol, dan tahap karakterisasi hidrogel berbahan dasar Bioflokulan DYT

Polivinil Alkohol.

(2)

27

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Bioflokulan DYT

Gambar 3.2. Diagram Alir Sintesis Hidrogel Polivinil Alkohol

Bioflokulan DYT

Sampel daun basah

 Dilarutkan dalam 99 mL NaOH hangat  Diaduk

 Disaring

Bioflokulan DYT

 Diatur suhu 25oC atau 30oC  Disintesis dengan berbagai

komposisi volume larutan PVA dan Bioflokulan DYT

 Diaduk diatas stirer selama 15 menit

 Dituang ke cetakan plastik

 Dikeringkan dalam oven selama 8 jam bersuhu 50oC

 Dilepas dari cetakan

Uji Swelling Ratio Uji Karakter Fisik Hidrogel

Karakterisasi SEM

Larutan Polivinil Alkohol Larutan Crosslink Bioflokulan DYT

(3)

28

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1. Alat

Scanning electron spectroscopy (SEM) , pH meter, magnetic stirer, alat-alat gelas

standar, botol semprot, kertas saring, corong buchner, neraca analitik, kaca arloji dan

cetakan plastik.

3.3.2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah padatan PVA, tanaman DYT, glutaraldehida p.a.

(merck), metanol, natrium hidroksida (NaOH) pelet, asam asetat p.a. (Merck),asam sulfat

dan aquadest.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1. Tahap Preparasi DYT

Pada tahap ini, DYT basah di bersihkan dan dikeringkan di udara terbuka

yang kemudian dihaluskan dengan cara diblender kering tanpa air dan disaring.

DYT yang telah halus kemudian digunakan untuk perlakuan selanjutnya.

3.4.2. Tahap Pembuatan Pelarut NaOH

Pelet NaOH 98 % ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan

dalam 100 mL aquades, diencerkan terus menerus menggunakan aquades sampai

didapatkan pH 8-10. Setelah didapatkan pH yang diinginkan, larutan NaOH

(4)

29

3.4.3. Tahap Pembuatan Ekstrak Bioflokulan DYT

DYT ditimbang sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 99mL NaOH hangat.

Diukur pHnya apakah sampai pH 8-10. Larutan DYT kemudian disaring.

3.4.4. Tahap Pembuatan Larutan Polivinil Alkohol

Padatan PVA ditambah sebanyak 10 gram dilarutkan dalam 100 mL

aquades, diaduk menggunakan stirer sampai homogen dalam suhu kamar.

3.4.5 Tahap Pembuatan Larutan Crosslink

Larutan Crosslink 100 mL dibuat dari campuran 50 % methanol, 10 %

asam asetat, 1,25% glutraldehid dan 10% asam sulfat dengan perbandingan rasio

larutan 3:2:1:1.

3.4.6. Sintesis Hidrogel Bioflokulan DYT – Polivinil Alkohol

Pada tahap ini, larutan polivinil alkohol dimasukkan dalam gelas kimia

dengan komposisi berbeda-beda secara berurutan yaitu 0 mL; 2,5 mL; 5,0 mL;

7,5 mL; dan 10,0 mL, diaduk dalam stirer kemudian ditambahkan larutan

bioflokulan DYT secara berurutan yaitu 10,0 mL; 7,5 mL; 5,0 mL; 2,5 mL; dan 0

mL, setelah tercampur rata dicampurkan larutan crosslink. Sintesis dilakukan lagi

dengan perbedaan variabel variasi suhu yaitu suhu 25oC dan 30oC. Setelah

(5)

30

3.

4.7 Tahap Karakterisasi

Pada tahap ini, dilakukan karakterisasi terhadap hidrogel hasil sintesis.

Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji morfologi hidrogel menggunakan SEM

dan uji

swelling ratio

dibandingkan dengan pengaruh perbedaan variabel suhu,

komposisi dan waktu.

3.4.7.1. Uji swelling ratio

Sampel dituangkan ke dalam aquades sebanyak 100 mL. Pada

interval waktu tertentu air yang diserap sampel, %SR , diukur menurut

persamaan

%

�� � �

��

=

−�

×

%

dengan W

b

adalah berat basah (

swollen

) dan W

k

adalah berat kering

hidrogel.

3.4.7.2.

Analisis Struktur Permukaan

Analisis strukutur permukaan dilakukan menggunakan

Scanning

Elektron Microscopy (

SEM

)

untuk mengetahui struktur permukaan

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Bioflokulan DYT

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pendapatan asli daerah (pad) terhadap Kemandirian keuangan daerah Berdasarkan status pemerintah daerah Pada kabupaten dan kota Di jawa barat Tahun

Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel bebas (Persepsi Pengembangan Karir) terhadap variabel terikat (intensi turnover)

Tidak berarti menutup kemungkinan melakukan eksperimen (murni) pada bidang sosial, dengan mempertimbangkan beberapa hal, upaya mendapatkan kelompok random ( memiliki

penelitian ini adalah “ Pengaruh persepsi pengembangan karir terhadap intensi turnover karyawan di PT. Bank Sumut Di Kota

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : ROHMAT NIM

Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel yang memengaruhi nilai ekspor kertas Indonesia adalah GDP riil Indonesia, GDP riil negara tujuan, harga ekspor, dan jarak ekonomi

(1) Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidik atas tindak pidana sebagai mana yang dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36, dapat juga

konstruksi bangunan 4.1 Mengidentifikasi ukuran standar komponen konstruksi bangunan 4.2 Memahami gambar kerja. 4.3 Melaksanakan persiapan pembuatan