Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain
studi kasus. Penelitian kualitatif mengidentifikasi subyek dan lokasi penelitian
berdasarkan tempat-tempat dan orang-orang yang paling bisa membantu peneliti
dalam memahami fenomena sentral (Creswell, 2008, hlm. 213). Selain itu, Moleong
(2013, hlm. 6) menjelaskan hal yang sama, bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subyek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah. Sedangkan metode studi kasus dipilih
dalam penelitian ini agar dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan secara unik
tentang fenomena individual, organisasi, sosial, dan memungkinkan peneliti untuk
mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa
kehidupan nyata (Yin, 2014, hlm. 4), dengan prosedur naratif deskriptif yakni
prosedur penelitian kualitatif yang mendeskripsikan kehidupan individu,
mengumpulkan dan menceritakan tentang kehidupan individu, serta menuliskan
secara naratif tentang pengalaman mereka (Creswell, 2008, hlm. 61). Penelitian ini
menghasilkan data naratif tentang interaksi sosial dengan perspektif, kondisi emosi,
dan penyesuaian keluarga yang seluruh anggotanya tunarungu dalam lingkungan
sosialnya.
A. Prosedur Penelitian
1. Penelitian ini diawali dengan penentuan peserta penelitian.
a. Peneliti memilih peserta yakni keluarga yang seluruh anggotanya
mengalami ketunarunguan.
b. Terdiri atas anak, ibu, nenek, dan kakek, yang tinggal dalam satu
rumah.
c. Mereka berada dalam lingkungan orang mendengar.
2. Selanjutnya dilakukan studi pendahuluan.
a. Pendekatan terhadap keluarga yang seluruh anggotanya tunarungu di
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Mengunjungi rumah keluarga tunarungu.
3. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kisi-kisi penggalian data,
pedoman observasi dan wawancara sesuai fokus penelitian dan hasil studi
pendahuluan.
4. Selanjutnya pengumpulan data penelitian.
a. Wawancara pada peserta. Wawancara mayoritas dilaksanakan di
rumah peserta penelitian, selain itu di sekolah tempat anak dari
keluarga tunarungu bersekolah dan tempat kerja kepala keluarga
tunarungu. Selama kegiatan wawancara juga dilaksanakan
dokumentasi audiovisual, selain untuk mengobservasi mimik atau
gestur peserta penelitian, juga dalam rangka keabsahan data.
b. Observasi langsung dilaksanakan dalam berbagai situasi dan waktu
yang fleksibel. Observasi selain dilakukan selama wawancara
berlangsung juga dilakukan dalam setiap kesempatan ketika peserta
penelitian sedang berada dalam interaksi sosial dengan orang lain di
sekitarnya maupun dengan anggota keluarga. Hal ini untuk melihat
bentuk interaksi dan respon yang muncul pada peserta penelitian.
5. Dilanjutkan dengan menganalisis data yang telah diperoleh.
a. Analisis data hasil wawancara dilakukan dengan mereduksi data hasil
wawancara dengan pengkodean sesuai tema/ fokus pertanyaan, dan
menghilangkan data yang tidak diperlukan. Kemudian disajikan
secara naratif dalam hasil.
b. Analisis data hasil observasi dalam sesi wawancara dilakukan dengan
mencatat setiap mimik/ gesture respon peserta ketika menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kemudian hasilnya akan
dimasukkan dalam catatan lapangan.
c. Analisis data hasil observasi lapangan dilakukan guna memperkuat
data hasil wawancara. Setiap kegiatan yang tampak pada hasil
dokumentasi audiovisual akan disajikan dalam bentuk naratif pada
31
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Hasil analisis penelitian kemudian disajikan dalam hasil penelitian dan
kemudian dibahas dengan mengkaji teori dan penelitian terkait yang telah
ada. Untuk terakhir dirangkum secara garis besar berupa hasil kesimpulan
yakni interaksi sosial keluarga yang seluruh anggotanya tunarungu di
lingkungan terdekat yang menjadi hasil penelitian.
Gb. 3.1. Prosedur Penelitian
B. Peserta Penelitian
Dalam penentuan peserta penelitian, peneliti menggunakan teknik
extreme case sampling, yakni peneliti mengidentifikasi sebuah kasus dengan
mencari orang-orang atau organisasi yang mereka telah mendapat penghargaan
atau memiliki karakteristik yang membedakannya (Creswell, 2008, hlm. 215).
Peneliti menemukan sebuah keluarga yang mengalami ketunarunguan pada
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kasus ekstrim, terutama pada kondisi sosialnya. Berikut karakteristik kasus
dalam penelitian ini.
1. Keluarga inti. Dalam penelitian ini yakni anak (MA), ibu NY), kakek (K)
dan nenek (DH).
2. Seluruh anggota keluarga mengalami ketunarunguan.
3. Berada di lingkungan individu mendengar (lingkungan tempat tinggal) dan
lingkungan individu tunarungu (sekolah dan tempat kerja).
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara,
serta observasi dan didukung dengan dokumentasi audiovisual demi keabsahan
data, sebagaimana dijelaskan Creswell (2008, hlm. 220), bentuk pengumpulan
data kualitatif ditempatkan dalam empat kategori, yakni observasi, wawancara
dan kuisioner, dokumen, dan materi audiovisual, dengan
pertanyaan-pertanyaan yang open ended.
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi langsung, untuk mengamati interaksi sosial anggota keluarga
tunarungu. Observasi langsung dilakukan selama dilaksanakannya kunjungan
lapangan termasuk kesempatan selama pengumpulan bukti yang lain seperti
wawancara (Yin, 2014, hlm. 113). Selain itu, wawancara juga dilakukan pada
sumber sekunder demi menambah keakuratan hasil.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pengumpul
data, mengolah/ menafsirkan data, dan menyimpulkan hasil penelitian, dengan
pelaksanaan yang dilakukan berdasarkan pedoman observasi dan wawancara.
Penyusunan pedoman observasi dan wawancara didasarkan atas fokus
penelitian dan pertanyaan penelitian. Berikut kisi-kisi penggalian data
penelitian guna membatasi cakupan penelitian dengan fokus penelitian dan
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.1
Kisi-Kisi Penggalian Data Penelitian untuk Keluarga yang Seluruh Anggotanya Tunarungu
No. Pertanyaan Penelitian Aspek Indikator
Teknik Pengumpulan
Data
Komponen Sumber Data
1. Bagaimana perspektif
keluarga tunarungu
terhadap interaksi
sosialnya?
a. Kondisi
objektif
a.Interaksi sosial dengan warga
komplek
b.Interaksi sosial dengan warga
sekolah
c.Interaksi sosial dengan rekan
kerja
a. Observasi
b. Dokumentasi
Pedoman
observasi
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Warga komplek
c. Warga sekolah
d. Rekan kerja
anggota keluarga
tunarungu
b. Perspektif a. Interaksi sosial dengan warga
komplek
b. Interaksi sosial dengan warga
sekolah
c. Interaksi sosial dengan rekan
kerja
d. Sikap warga komplek
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Pedoman
wawancara
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Tetangga keluarga
tunarungu
c. Rekan kerja
anggota keluarga
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Sikap warga sekolah
f. Sikap rekan kerja
g. Sifat warga komplek
h. Sifat warga sekolah
i. Sifat rekan kerja
2. Bagaimana kondisi
emosi keluarga
tunarungu atas interaksi
sosialnya?
Emosi a. Emosi positif anggota keluarga
b. Emosi negatif anggota
keluarga
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Pedoman
wawancara
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Tetangga keluarga
tunarungu
c. Rekan kerja
anggota keluarga
tunarungu
3. Bagaimana penyesuaian
sosial keluarga tunarungu
ketika melakukan
interaksi sosial?
Penyesuaian
Sosial
a. Respon positif anggota
keluarga dalam penyesuaian
sosial
b. Respon negatif anggota
keluarga dalam penyesuaian
35
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.2
Pedoman Observasi Kondisi Objektif Interaksi Sosial Keluarga yang Seluruh Anggotanya Tunarungu
No. Aspek Indikator Suber Data
1. Kondisi objektif interaksi sosial di
lingkungan tempat tinggal
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan tetangga
-Interkasi anggota keluarga tunarungu dengan warga ketika
mengikuti kegiatan PKK
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan warga ketika
mengikuti kegiatan pariwisata bersama warga komplek
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Warga komplek
tetangga keluarga
tunarungu
2. Kondisi objektif interaksi sosial di
lingkungan sekolah
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan wali murid di
sekolah
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan siswa di sekolah
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan warga sekolah
dalam acara ulang tahun salah satu anggota keluarga tunarungu
di rumah
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan guru dan staf di
sekolah
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Warga sekolah dari
salah satu anggota
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
-Interaksi anggota keluarga tunarungu dengan pedagang di
sekolah
3. Kondisi objektif interaksi sosial di
lingkungan tempat kerja
-Interaksi salah satu anggota keluarga tunarungu ketika sedang
beristirahat bekerja
-Interaksi salah satu anggota keluarga tunarungu ketika sedang
bekerja
a. Anggota keluarga
tunarungu
b. Rekan kerja dari
salah satu anggota
37
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain kisi-kisi dan pedoman observasi di atas, hasil wawancara
merupakan salah satu sumber informasi yang esensial dalam penelitian studi
kasus. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini semiterstruktur, seperti
pernyataan Sugiyono (2012, hlm. 73), jenis wawancara semiterstruktur sudah
termasuk in-depth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur, selain itu tujuan dari wawancara
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka di mana
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.3
Pedoman Wawancara Interaksi Sosial Keluarga yang Seluruh Anggotanya Tunarungu
No. Aspek Indikator Sumber Data Pertanyaan
1. Perspektif keluarga
tunarungu terhadap
interaksi sosialnya
a. Interaksi sosial dengan
warga komplek
b. Interaksi sosial dengan
warga sekolah
c. Interaksi sosial dengan
rekan kerja
d. Sikap warga komplek
e. Sikap warga sekolah
f. Sikap rekan kerja
g. Sifat warga komplek
h. Sifat warga sekolah
i. Sifat rekan kerja
Anggota keluarga
tunarungu
1. Siapa saja tetangga anda yang sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda atau keluarga anda? 2. Ketika apa saja anda atau keluarga anda berinteraksi
dan berkomunikasi dengan tetangga anda itu?
3. Bagaimana cara anda atau keluarga anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan tetangga ada itu?
4. Ceritakan pengalaman anda dan keluarga anda ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan tetangga itu! 5. Siapa saja tetangga yang jarang atau tidak pernah
berkomunikasi dan berinteraksi dengan anda atau keluarga anda?
6. Mengapa anda atau keluarga anda jarang atau tidak pernah berkomunikasi dan berinteraksi dengan tetangga anda itu?
7. Mengapa tetangga anda menolak berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda atau keluarga anda? 8. Ceritakan bagaimana tetangga anda menolak anda
atau keluarga anda ketika mengajak tetangga anda untuk berinteraksi!
39
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10. Bagaimana sikap tetangga yang sering berinteraksi dengan keluarga anda ketika sedang berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda atau keluarga anda? 11. Bagaimana sikap tetangga yang jarang berinteraksi
dengan keluarga anda ketika sedang berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda atau keluarga anda? 12. Mengapa sikap tetangga anda seperti itu kepada
anda atau keluarga anda?
13. Bagaimana sifat tetangga anda yang sering berinteraksi dengan anda atau keluarga anda? 14. Bagaimana sifat tetangga anda yang jarang
berinteraksi dengan anda atau keluarga anda? 15. Siapa saja orang di sekolah MA yang sering
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda, MA atau NY?
16. Dalam kegiatan apa saja anda, MA atau NY berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa atau orang di sekolah?
17. Bagaimana cara anda, MA atau NY berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekolah MA? 18. Ceritakan pengalaman anda, MA atau NY ketika
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekolah MA!
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20. Ceritakan pengalaman-pengalaman anda, MA atau NY ketika berinteraksi dengan orang-orang di sekolah MA!
21. Bagaimana sikap orang-orang yang sering berinteraksi dengan anda, MA atau NY ketika sedang berinteraksi dan berkomunikasi?
22. Bagaimana sifat orang-orang di sekolah MA yang sering berinteraksi dengan anda, MA atau NY? 23. Siapa saja teman di tempat kerja yang sering
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anda? 24. Dalam kegiatan apa saja anda berinteraksi dan
berkomunikasi dengan mereka?
25. Bagaimana cara anda dengan teman kerja anda yang mendengar berkomunikasi?
26. Ceritakan pengalaman anda ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman kerja anda!
27. Bagaimana sikap teman kerja anda ketika sedang berinteraksi dan berkomunikasi?
28. Bagaimana sifat teman kerja anda? 2. Kondisi emosi
anggota keluarga
tunarungu
a. Emosi positif anggota
keluarga
b. Emosi negatif anggota
keluarga
Anggota keluarga
tunarungu
1. Bagaimana perasaan anda atas sikap positif tetangga anda?
2. Bagaimana perasaan anda atas sikap negatif tetangga anda?
3. Bagaimana perasaan suami anda atas sikap positif tetangga anda?
41
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Bagaimana perasaan anak anda atas sikap positif tetangga anda?
6. Bagaimana perasaan anak anda atas sikap negatif tetangga anda?
7. Bagaimana perasaan cucu anda atas sikap positif tetangga anda?
8. Bagaimana perasaan cucu anda atas sikap negatif tetangga anda?
9. Bagaimana perasaan anda atas sikap positif warga sekolah?
10. Bagaimana perasaan anda atas sikap negatif warga sekolah?
11. Bagaimana perasaan suami anda atas sikap positif rekan kerjanya?
12. Bagaimana perasaan suami anda atas sikap negatif rekan kerjanya?
13. Bagaimana perasaan anak anda atas sikap positif warga sekolah?
14. Bagaimana perasaan anak anda atas sikap negatif warga sekolah?
15. Bagaimana perasaan cucu anda atas sikap positif warga sekolah?
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penyesuaian sosial
anggota keluarga
tunarungu
a. Respon positif anggota
keluarga dalam
penyesuaian sosial
b. Respon negatif anggota
keluarga dalam
penyesuaian sosial
Anggota keluarga
tunarungu
1. Bagaimana sikap anda ketika mengetahui tetangga anda berbuat buruk kepada anda atau keluarga anda? 2. Bagaimana sikap anda ketika mengetahui tetangga
anda mengatakan hal yang buruk tentang anda atau keluarga anda?
3. Bagaimana sikap anda kepada tetangga anda yang berbuat baik kepada anda atau keluarga anda? 4. Bagaimana sikap suami anda kepada tetangga? 5. Bagaimana sikap anak anda kepada tetangga?
6. Bagaimana sikap cucu anda kepada teman sebayanya atau kepada tetangga yang lain?
7. Bagaimana sikap anda kepada warga di sekolah? 8. Bagaimana sikap anak anda kepada warga di sekolah? 9. Bagaimana sikap cucu anda kepada warga di sekolah? 10. Bagaimana sikap suami anda kepada teman-teman
kerjanya? 4. Perspektif keluarga
tunarungu terhadap
interaksi sosialnya
a. Interaksi sosial dengan
warga komplek
b. Sikap warga komplek
a. Tetangga keluarga
tunarungu
1. Menurut keluarga tunarungu ini hanya keluarga anda tetangga yang baik dan sering berinteraksi dengan keluarganya, berapa lama anda mengenal tetangga anda yang tunarungu satu keluarga ini?
2. Ceritakan dalam kegiatan apa saja anda dan keluarga anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga tunarungu ini?
3. Menurut sepengetahuan anda, bagaimana keluarga tunarungu ini dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan tetangga yang lain?
43
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Apa tanggapan keluarga tunarungu ini terhadap sikap warga berdasarkan yang diceritakan kepada anda? c. Interaksi sosial dengan
rekan kerja
d. Sikap rekan kerja
b. Rekan kerja anggota
keluarga tunarungu
6. Berapa lama anda bekerja bersama dengan anggota keluarga tunarungu ini?
7. Ceritakan dalam kegiatan apa saja anda berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga
tunarungu ini?
8. Menurut sepengetahuan anda, bagaimana anggota keluarga tunarungu ini dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman atau orang lain disini?
9. Menurut yang anda ketahui, bagaimana sikap teman-teman disini kepada anggota keluarga tunarungu ini? 5. Kondisi emosi
anggota keluarga
tunarungu
a. Emosi positif anggota
keluarga
b. Emosi negatif anggota
keluarga
a. Tetangga keluarga
tunarungu
1. Menurut sepengetahuan anda, bagaimana perasaan anggota keluarga tunarungu itu terhadap sikap warga?
b. Rekan kerja anggota
keluarga tunarungu
Arsy Anggrellanggi, 2015
INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini mengambil model Creswell
(2008, hlm. 244-245). Analisis data dilakukan secara simultan dan iteratif,
karena dalam rangka pengumpulan data peneliti juga menganalisis informasi
lainnya yang dikumpulkan sebelumnya, dan secara bersamaan dengan
pengumpulan data lain yang belum diperoleh atau berkembang.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan, serta kedalaman wawasan yang tinggi
(Sugiyono, 2012, hlm 91). Dalam penelitian ini, data yang terkumpul
dalam wawancara dibuat dalam bentuk transkip wawancara untuk
memudahkan dalam melakukan pengkodean. Cara-cara membuat kode
boleh ditentukan sendiri oleh peneliti, karena prinsipnya adalah untuk
memudahkan peneliti mengingat data yang berkenaan dengan fokus
penelitiannya (Tohirin, 2012, hlm. 117). Kemudian data tersebut digabung
dengan hasil observasi dan dimuat dalam catatan lapangan. Berdasarkan
catatan lapangan tersebut data yang terkumpul dikategorikan untuk
dijadikan tema dan membuang data yang tidak diperlukan sehingga
memudahkan peneliti dalam proses analisis.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian ini penyajian data hasil reduksi data wawancara dan
observasi dikelompokan sesuai dengan fokus penelitian dalam bentuk
naratif guna membantu pembaca dalam memahami hasil penelitian. Selain
itu, teori dan hasil penelitian yang sama oleh peneliti lain sebelumnya juga
disajikan dalam pembahasan guna memberikan wawasan lebih dalam
terkait dengan prinsip logika dan hasil penelitian serta lebih membantu
pembaca dalam menelaah hasil penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan
Data yang dihasilkan dalam penelitian yang telah dianalisis kemudian
ditarik kesimpulan berdasarkan berbagai makna yang muncul dan dibuat
rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, yang kemudian