• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1202649 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1202649 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan individu agar

dapat mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Pendidikan juga

merupakan dasar bagi kemajuan individu dan kelansungan individu, melalui

pendidikan, individu memperoleh informasi dan pengetahuan yang dapat

dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan

kesempatan yang ada. Pendidikan bertujuan menyiapkan siswa menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan dan

mengembangkan pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sejalan dengan apa

yang termuat dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan

bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta pendidikan bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”

Selain itu, sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan

dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensi, baik yang

menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial (Yusuf,

2005: 95).warga negara yang bertanggung jawab.

Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral pendidikan mempunyai

peran penting dalam mendukung dan menfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik secara optimal. Sesuai dengan tujuan pendidikan sebagai mana yang

(2)

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

berahklak mulia , sehat, berilmu, sikap kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang bertanggung jawab.

Underachiever merupakan suatu masalah yang sangat komplek dalam dunia

pendidikan. Underachiever mengarah pada keterkaitan dari berbagai faktor yang

melatarbelakangi Natawidjaja (1999 : 1 ) mengemukakan bahwa terdapat dua

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan

faktor external. Faktor internal dalam belajar adalah faktor-faktor yang ada pada

individu yang mencakup intelegensi atau kecerdasan, kepribadian, bakat,

motivasi, metode belajar, serta kebiasaan belajar, Sedangkan faktor external yang

mempengaruhi belajar pada individu yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat belajar merupakan faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi

kebiasaan belajar siswa.

Kebiasaan belajar yang baik menentukan prestasi belajar yang diperoleh

oleh siswa. Menurut Nedi (2008) suatu tuntutan atau tekad serta cita-cita yang

dicapai dapat diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan belajar yang baik

akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar

yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Perilaku underachiever perlu segera ditangani terutama dari segi kebiasaan

belajar menurut Runikasari (2012 : 4) menyatakan bahwa gambaran prilaku siswa

underachiever di sekolah adalah bersikap negatif terhadap sekolah, berkata bosan

belajar, tugas-tugasnya tidak selesai, tidak pernah puas dengan hasil kerjanya,

mudah terganggu konsentrasinya, mempunyai masalah disiplin berkeliling kelas,

terlambat, mengganggu kelas, dan menyalahkan guru atau teman kalau ada

masalah.

Berdasarkan studi pendahuluan terdapat perbandingan IQ dengan hasil

ulangan umum ditemukan 2 underchiever dari 25 siswa kelas IV SD Negeri.

(3)

tetapi mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan yang seharusnya diperoleh

berdasarkan IQ. Mereka memiliki nilai rendah.

Berdasarkan data dari sekolah, belum ada program bimbingan konseling,

serta program bimbingan belajar khususnya untuk menangani siswa

underachiever. Adapun pelaksanaan bimbingan diberikan kepada siswa yang

diduga siswa underachiever dan memerlukan penanganan secepatnya.

Proses pendidikan khususnya dilingkungan sekolah hendaknya berfungsi

memberikan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk senantiasa

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Berkaitan dengan fungsi tersebut

sekolah hendaknya dapat memberikan bantuan agar setiap individu dapat

mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilkinya. Salah satu cara yang

dapat dilakukan sekolah dalam pemberian bantuan pada siswa underachiever

adalah dengan cara mengembangkan kemampuannya kebiasaan belajar yang

positif adalah belajar secara teratur, disiplin, dan penuh konsentrasi dalam

mengikuti pelajaran, membaca buku-buku pelajaran, melatih diri, mendengarkan

pelajaran, tidak pernah absen, dan menyimpan serta memelihara peralatan yang

diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar.

Layanan bimbingan dan konseling sebagian dari pendidikan dilingkungan

sekolah diharapkan dapat memberikan konstribusi untuk memberikan bantuan

kepada siswa dalam mengaktualisasikan potensinya. Dalam hal ini bimbingan

adalah upaya yang dilakukan oleh konselor atau guru untuk mengatasi berbagai

permasalahan siswa. Supaya layanan dapat mengatasi berbagai permasalahan

yang dialami oleh siswa, maka pelaksanaannya harus berdasarkan pada kebutuhan

dan permasalahn siswa yang dibimbing. Salah satu layanan yang dapat diberikan

adalah bimbingan belajar yang mencakup ranah akademik siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang lebih mendalam mengenai Program Bimbingan Belajar untuk

(4)

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belalakang yang di paparkan, maka fokus penelitian ini

adalah: Bagaimana bentuk program bimbingan belajar untuk meningkatkan

kebiasaan belajar bagi siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung?

Berdasarkan fokus Penelitian tersebut, dikemukakan pertanyaan sebagai

berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN

Cidadap 1 Kota Bandung ?

2. Bagaimana pelaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan

kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ?

3. Bagaimana rumusan program bimbingan belajar yang sesuai dengan siswa

underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ?

4. Bagaimana keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk

meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1

Kota Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun program bimbingan belajar

guna meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever kelas IV di SDN

Cidadap 1 Untuk lebih spesifik tujuan penelitian ini mengungkap dan

menganalisis hal-hal sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever di

(5)

2. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan program bimbingan belajar untuk

meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1

Kota Bandung.

3. Menyusun program bimbingan belajar yang sesuai dengan siswa

underachiever kelas IV SDN Cidadap 1 Kota Bandung.

4. Mengkaji keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan

kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah diperolehnya konsep-konsep

tentang siswa underachiever serta program bimbingan belajar untuk

meningkatkan kebiasaan belajar yang dapat dijadikan rujukan

pengembangan ke ilmuan dalam dunia pendidikan khususnya pada bidang

bimbingan belajar.

2. Manfaaat praktis

Hasil dari penelitian dan pengembangan program ini memiliki beberapa

manfaat adalah sebagai berikut.

a. Bagi pihak sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dalam penyelenggaraan bimbingan belajar di sekolah untuk

lebih memperhatikan unsur-unsur pengembangan potensi yang

dimiliki siswa.

b. Bagi guru pembimbing, program bimbingan yang secara hipoterik

efektif untuk membantu siswa underachiever di SD diharapkan dapat

digunakan sebagai rujukan dalam pembuatan program bimbingan

belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang positif untuk

(6)

c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan

masukan mengenai permasalahan tentang kebiasaan belajar siswa

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

1. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya

Agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi