• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mewujudkan Budaya Akademik melalui PEMBELAJARAN INOVATIF dalam Implementasi Kebijakan Belmawa Kemenristekdikti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mewujudkan Budaya Akademik melalui PEMBELAJARAN INOVATIF dalam Implementasi Kebijakan Belmawa Kemenristekdikti"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)Mewujudkan Budaya Akademik melalui PEMBELAJARAN INOVATIF dalam Implementasi Kebijakan Belmawa Kemenristekdikti DR. Ir. Paristiyanti Nurwardani Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

(2) Name: Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP. Experiences: 1.Director of Learning, MoRTHE of The RoI 2.Deputy Director in SEAMEO SEAMOLEC 3.Education and Cultural Attaché in Indonesian Embassy 4.Manager of Indonesian German Institute (IGI) 5.World Bank Consultant for BERMUTU (Better Education through Reform Management Universal and Teacher Upgrading) Program 6.ISO Consultant 7.Dean of Science in Suryakancana University, Cianjur, West Jawa (2004-2015) 8.VEDCA Instructor (Widyaiswara PPPPTK Pertanian; 1990-2010) [email protected] 087884782750.

(3) Tantangan Globalisasi. C-AFTA. CHINA- ASEAN 2010. AEC. WTO. ASEAN ECONOMICS COMMUNITY. + 130 negara 2020. I-AFTA. INDIA-ASEAN 2011. 2015. GLOBALISASI MENCIPTAKAN BERBAGAI KOMUNITAS PEMANGKU KEPENTINGAN YANG MENGARAH PADA AKTIVITAS KOMUNIKASI, KOLABORASI, DAN KOMPETISI.

(4) The Evolution of Economy  From agriculture economy to the era of creative economy. Agriculture. Industrial. Economy. Information. Economy. Creative. Economy. Economy.  Creative economy is an effort to generate sustainable development through creativity (sustainable development = to maintain competitiveness and its renewable resources).  Creative economy is based on creative industries which is defined as “those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, which have potential for wealth and job creation throughout generations and transforms intellectual property and content” (UK Creative Industries Taskforce, 1998).

(5) Optimalisasi Peran Pendidikan Tinggi.

(6) Sistem Pendidikan Tinggi. Incoming Students. Teaching-Learning Procces. Tujuan Dikti. Intelektual, Ilmuwan, atau Profesional yang beriman bertaqwa, berakhlaq mulia, berbudaya, kreatif, Berkarakter tanggh. Graduates Pasal 3 UU 20. Academic Community. Quality Assurance. Leadership. Karya Penelitian untuk Kemaslahatan bangsa, negara, dan manusia. Management. Funding. Organization Staff. Physical Facilities. Resources. Laboratories. Library. Pengabdian Kepada Masyarakat Curriculum. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20).

(7) KONSEP KERJASAMA LSP dan SERTIFIKASI INTERNASIONAL Kurikulum berorientasi KKNI. 9 Students mobility dan Professor exchange / Internation al Certificate for Professor. 8 7 6 5 4 3 2 1. 9. Muti EntryEntry-Multi Exit Doktor (S3) Terapan Magister (S2) Terapan. SERTIFIKASI INTERNASIONAL AUSTRIA. UJI KOMPETENSI OLEH ORG. PROFESI DIKKNI LSP NASIONAL. 8. Spesialis 2. 7. Spesialis 1. 10 I j a z a h. 6 Profesi Spesialis. 5. Diploma 4 (D4). 4 3. Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 1 (D1) Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah. 2 1. 9 8 7 6. D a n. 5 4. S K P I. 3 2 1.

(8) KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI 1. Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi 2. Dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi, dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan 1. Wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia bagi program sarjana dan diploma 2. Dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler (UU no. 12/2012 Pasal 35). 8/30/2015 11:3. 9.

(9) Kaitan Profil, SKL, Capaian pembelajaran & Matakuliah Masyarakat Pengguna Lulusan Profil Lulusan. Kompetensi Kerja (Sesuai dg 9 level KKNI). Pendidikan Tinggi Standar Kompetensi Lulusan dinyatakan dlm Capaian Pembelajaran Prodi: Aspek Sikap. 9 8 Peran lulusan di masyarakat. 7 6 5 4 3 2 1. CP-MK & Indikator. Matakuliah (MK). CP-MK-1 Indikator-1. MK-1. CP-MK-2 Indikator-2. MK-2 MK-3. Keterampilan Umum. Keterampilan Khusus. Penguasaan Pengetahuan. CP-MK-n Indikator-n. MK-z.

(10) Innovative Methods of Teaching. I hear and I forget. I see and I believe. I do and I understand. - Confucius. The empires of the future are the empires of the mind. - Winston Churchill.

(11) Innovating the organisation and dynamics of the ‘pedagogical core’ Teacher grouping. Learner grouping. Teachers. Organisation & pedagogy - Groupings - Use of time - Pedagogy & assessment. Resources Rescheduling learning time. Learners. Innovating pedagogical options Options include: Inquiry-based methods Tech-rich possibilities Strong formative feedback Remixing pedagogies.

(12) Paradigma Belajar Abad-21 Informasi. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Komputasi. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab]. Otomasi. Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]. Komunikasi. Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah. (tersedia dimana saja, kapan saja). (lebih cepat memakai mesin). (menjangkau segala pekerjaan rutin). (dari mana saja, ke mana saja).

(13) Proses Pembelajaran Kreativitas dan Inovatif Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas dan inovasi seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Pembelajaran berbasis - Observing [mengamat] kecerdasan tidak akan - Questioning [menanya]al memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) - Experimenting [mencoba] Person dibandingkan yang berbasis - Associating [menalar] kreativitas dan inovasi - Networking [membentuk jejaring] sampai 200%). Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning.

(14) Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20) Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.. Generasi yang cerdas komprehensif: a.l. produktif, inovatif, damai dlm interaksi, sosialnya, sehat dan , menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.

(15) THANK YOU TERIMA KASIH MATUR SEMBAH NUWUN.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan humf b, perlu rnenetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan hesiden Nomor 80

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

1) Dalam software kinovea, format output video yang dianalisis yaitu MKV, MP4, AVI, serta memungkinkan untuk dapat menganalisis dari foto. 2) Modus pemutaran loop,

Sehubungan dengan hasil evalusi dokumen kualifikasi Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Pembangunan 3 (Tiga) Ruang Kelas Baru MAN Pangkalan Bun yang ditetapkan dengan

: Segala biaya yang dikeluarkan akibat pelaksanaan Surat Keputusan ini dibebankan pada dana yang tensedia di Politeknik Negeri Pontianak. : Surat Keputusan ini

Ada terdapat beberapa masalah tentang asupan energi yang terjadi pada atlet remaja, seperti anak mengkonsumsi makanan yang mengandung energi dalam jumlah yang tidak dapat

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan yang berisi ”Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH RESIKO JATUH DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA.. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan ( Amd. Kep ) Pada Program Studi