• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pgsd penjas 1303964 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pgsd penjas 1303964 chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

83 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Simpulanmerupakanringkasanjawaban yang diperolehberdasarkan data yang

telahdiolahdandianalisissehinggamenghasilkankesimpulan yang

bermakna.Simpulan yang diambilmerupakanjawabandarirumusanmasalah yang

tercantumpadapembahasanbab 1, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakeadaankebugaranjasmanisiswa di SDN yang menggunakan

KTSP?

2. Bagaimanakeadaankebugaranjasmanisiswa di SDN yang

menggunakanKurtilas?

3. Bagaimanaperbandingankebugaranjasmanisiswa di SDN yang

menggunakan KTSP dengansiswa di SDN yang menggunakanKurtilas?

Rumusanmasalahtersebutdapatdijawabberdasarkanhasil yang

didapatiolehpenelitisetelahmelakukantahappengumpulandanpengolahan data

menggunakananalisisstatistik.Berikutjawabandarirumusanmasalahdalampenelitian

ini.

1. Berdasarkan data kategoriteskebugaranjasmanisiswakelas V di SDN

Malingping(KTSP)di atasdenganpresentase 45,5% siswamendapatnilai C,

51,5% siswamendapatnilai D dan 3% siswamendapatnilai E,

makadapatdiketahuibahwalebihdari 50% siswakelas V di SDN

Malingpingmemilikinilaikebugaranjasmanidenganklasifikasikurangbaik.

Selainitu, 45%

sisanyamemilikinilaikebugaranjasmanidenganklasifikasicukup. Namun,

terdapat siswa yang dikategorikanpada

klasifikasinilaibaikmaupunbaiksekali. Hal

tersebutmenggambarkanbahwatingkatkebugaranjasmani di SDN

Malingpingkurangbaikdanperluditingkatkanlagi.

2. Berdasarkan data kategoriteskebugaranjasmanisiswakelas V di SDN

(2)

54,6% siswamendapatnilai C, 30,3% siswamendapatnilai D dan 3%

siswamendapatnilai E, makadapatdiketahuibahwalebihdari 50% siswakelas

V di SDN

Corendamemilikinilaikebugaranjasmanidenganklasifikasicukupbaik,

bahkanadasebagian yang masukpadakategoribaik. Selainitu, 33%

sisanyamemilikinilaikebugaranjasmanidenganklasifikasikurangdankurangse

kali. Namun, terdapat siswa yang dikategorikanpada

klasifikasinilaibaiksekali. Hal

tersebutmenggambarkanbahwatingkatkebugaranjasmani di SDN

Corendasudahcukupbaik, namunperluditingkatkanlagi.

3. Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data yang

dilakukanmenggunakanuji-t, hasilnyayaitutarafsignifikansisebesar 0,138.

Hal tersebutberarti P (Sig.) >α= 0,05,sehinggadapatdiketahuibahwa Ho

ditolakdan Hi diterima. Dengandemikian,

dapatdisimpulkanbahwatidakadaperbedaanyang

signifikanantaratingkatkebugaranjasmanisiswayang menggunakankurikulum

KTSP dansiswa yang menggunakankurikulumKurtilas.

Berdasarkansimpulantersebut di atas, makadapatdiketauibahwahipotesis yang

diajukanolehpenelitiditolak. Hal tersebutdikarenakantarafsignifikansi (Sig.)

lebihbesardengantarafnilaimencapai 0,138 dibandingkantarafalfa (α) yang

mempunyaitarafnilai 0,05.

Namundemikian, secarapresentaseklasifikasikebugaranjasmani, siswakelas V

di SDN Corendamemilikipresentasetingkatkebugaranjasmani yang

lebihbaikdibandingkandengansiswakelas V di SDN

Malingping.Presentaseklasifikasinilaikebugaranjasmanimembuktikanbahwapresen

tasenilaikebugaranjasmanisiswakelas V di SDN

Corendalebihbesardenganpresentasekategorinilaimencapai 12,1%

siswamendapatnilai B, 54,6% siswamendapatnilai C, 30,3% siswamendapatnilai

D dan 3% siswamendapatnilai E,

dibandingkandenganpresentasenilaikebugaranjasmanisiswakelas V di SDN

Malingping yang hanyamendapatkanpresentase 45,5% siswamendapatnilai C,

(3)

Perbedaankebugaranjasmanidarikeduasampeldipengaruhiolehfaktorkegiatanjas

maniah yang berbeda.Kegiatanjasmaniahsiswa yang

menggunakankurikulumKurtilaslebihpadatdibandingkandengankegiatanjasmaniah

siswa yang menggunakankurikulum KTSP.Hal

tersebutdisebabkanbeberapafaktordalamelemenkurikulum yang

mempengaruhiperbedaankebugaranjasmanidarikeduasampel.Faktor-faktortersebutdiantaranyayaitu: kompetensilulusan yang hendakdicapai,

kedudukanmatapelajaran, pendekatan yang digunakan, strukturkurikulum, serta

proses pembelajarandanekstrakurikuler yang dimuat.

Berdasarkanfaktor-faktorelementersebut,

kurikulumKurtilaslebihmendoronganakuntukmelakukankegiatanjasmani yang

lebihberagamdanlebihpadatdibandingkankurikulum KTSP.

B.KeterbatasanPenelitian

Penelitianinimasihmemilikibanyaksekalikekurangandikarenakanketerbatasanpe

nelitian.Hal

tersebutmengakibatkanhasilpenelitianinimenjadikurangmaksimal.Berikutketerbata

sanpenelitianini.

1. Penelitianinihanyabisadilakukandenganmengukurkebugaranmenggunakanin

strumen TKJI (TesKebugaranJasmani Indonesia)untukumur 10-12 tahun,

dikarenakansampel yang digunakandalampenelitianinimerupakansiswakelas

V SD.

2. Pelaksanaantesdanpengukurandilakukanmenggunakan media

saranadanpra-saranaalternatif, dikarenakanperizinanperihaltempatpelaksanaan.

3. Ada beberapa item dalam pelaksanaan tes yang tidak sesuai dengan SOP

yang berlaku, walau demikian pengukuran dilakukan dengan

sebenar-benarnya.

4. Penelitimerupakanpemuladalammelakukanpenelitian,

sehinggabanyakkelemahanbaikdarisegiteorimaupundarisegipelaksanaan.

5. Keterbasanwaktupelaksanaan yang

harusmenyesuaikandengankesibukansiswaterkaitpembelajarandankepenting

(4)

C.ImplikasidanRekomendasi

Berdasarkanhasilpenelitiantentangperbandingankebugaranjasmaniini,

makadiharapkan:

1. Teori yang terdapat pada penelitian ini bisa digunakan sebagaiinformasi

yang sangatpentingperihalperubahankurikulumdari KTSP menujuKurtilas,

terkhususpadaaspekkebugaranjasmanisiswadalammatapelajaranpendidikanj

asmani.

2. Teori yang terdapat pada penelitian ini bisa digunakan

sebagaiinformasisumbangankeilmuan yang

berartidalambidangpendidikanjasmani,

khususnyamengenaitingkatkebugaranjasmani.

3. Secarapraktishasilpenelitianinidapatdijadikanpedomanbagiparapendidik,

siswamaupunmasyarakatluasdalammeningkatkankebugaranjasmani.

4. Dapatdijadikaninformasidanacuanbagipemerintahterkhusus UPTD

setempatmengenaidampakperubahankurikulum, terkhususbagipenjas di SD.

5. Bagipara guru khususnya guru pendidikanjasmani,

sebaiknyaselalumemperhatihankebugaranjasmaniparasiswadalampembelajar

an di sekolah agar siswamemilikikebugaranjasmani yang cukupbaik,

karenakebugaranjasmanimerupakanaspekpentingbagikehidupanmanusia.

6. Bagiparapenelitilainnya agar dapatlebihmemaksimalkanpenelitian di

bidangkebugaranjasmani, terkhususmengenaitingkatkebugaranjasmanisiswa

SD.

7.

Menyarankanbagiteman-temanpenelitiuntukmengobservasitingkatkebugaranjasmanipadasiswa di SD

yang lain, terkhusussiswa yang menggunakankurikulum KTSP danKurtilas,

agar mengetahuiapakahtingkatkebugaranjasmanisiswa di SD lain

lebihbaikataubahkankurangdarikebugaranjasmanisiswa di SDN

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan: adalah alur revisi dari mahasiswa ke reviewer *) Promotor sebagai corresponding author. Disetujui t i d a k

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 7 TAHUN 1992 TEN- TANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) SERTA IZIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN (UUG)/HO BAGI

Communication between GIS application part and device part via Gammu also works properly, with average interval of SMS sending time and receiving time is 17,8

Sebagian besar sampel mengalami gangguan penciuman yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) dan rata-rata usia lansia yang mengalami gangguan penciuman berada pada usia 70 tahun..

Adapun peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu, siswa secara

Pengaruh kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada koperasi karyawan PT.. telkom siporennu

Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Nilai Specific Moisture Extraction Rate (SMER) bahan yang dikeringkan secara bersamaan adalah 0,032 – 0,057 kg/kWh.. Dari proses pengeringan yang dilakukan memperlihatkan bahwa