• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

vi-1 BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1. Konsep Program Ruang

6.1.1. Konsep Kelompok Kegiatan

Dalam taman bermain, terdapat beberapa kelompok kegiatan yang menjadi kegiatan-kegiatan utama. Kelompok kegiatan tersebut antara lain adalah:

a. Kegiatan bermain indoor meliputi permainan-permainan di dalam

ruang. Kegiatan bermain indoor diantaranya mewadahi permainan

congklak/dakon, membatik, bola bekel, membuat kerajinan keramik, dan galeri pameran.

b. Kegiatan bermain outdoor meliputi kegiatan-kegiatan yang memerlukan ruang luar seperti di antaranya gobak sodor, lompat tali, layangan, bentengan, ular naga, engklek, kelereng, ular tangga, dan petak umpet.

c. Kegiatan penunjang merupakan kelompok kegiatan yang menjadi komplemen dari kegiatan utama (kegiatan bermain).

Kegiatan servis meliputi kegiatan-kegiatan servis yang menjadi kebutuhan bagi setiap fasilitas.

d. Kegiatan pengelolaan operasional adalah kelompok kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan untuk mengatur berjalannya taman bermain tersebut.

6.1.2. Konsep Kebutuhan Ruang

Tabel 6.1 Konsep Kebutuhan Ruang Sumber: Analisis Pribadi Kelompok

Kegiatan

Pelaku Kegiatan

Sifat Kegiatan Kebutuhan

Ruang Kegiatan

Bermain Indoor

Anak Publik Memasuki taman permainan, membeli tiket, mencari informasi

Ruang penerima Semi Bermain congklak/dakon Ruang Bermain

(2)

commit to user

vi-2 Kelompok Kegiatan Pelaku Kegiatan

Sifat Kegiatan Kebutuhan

Ruang Publik Bermain bola bekel Ruang bermain

Bermain cublak-cublak suweng Ruang bermain Semi

Publik

Melihat pameran Galeri Publik Duduk-duduk, beristirahat,

berinteraksi dengan pengunjung lain

Komunal Privat Metabolisme Lavatory Orang tua Semi

Publik Memasuki taman permainan, membeli tiket, mencari informasi R. Penerima Duduk-duduk, beristirahat, berinteraksi dengan pengunjung lain Komunal

Privat Metabolisme Lavator Staff/Karyaw

an Publik Menerima pengunjung yang datang R. Penerima Privat Mengerjakan pekerjaan

administratif terkait fasilitas bermain indoor

Ruang Staff Beristirahat

Makan dan minum

Privat Metabolisme Lavatory Kegiatan

Bermain Outdoor

Anak Publik Bermain gobak sodor Area Playground Bermain lompat tali

Bermain layangan Bermain bentengan Bermain ular naga Bermain engklek Bermain kelereng Bermain benthik Bermain jamuran Bermain gasingan Bermain petak umpet

Publik Mengikuti event yang diadakan

(3)

commit to user

vi-3 Kelompok Kegiatan Pelaku Kegiatan

Sifat Kegiatan Kebutuhan

Ruang Publik Duduk-duduk, beristirahat,

berinteraksi dengan pengunjung lain

Komunal Privat Metabolisme Lavatory

Staff/Karyaw

an Publik Mengelola dan mengawasi kegiatan dalam fasilitas bermain outdoor

Area Playground Menjadi tutor bila diperlukan

Mengerjakan pekerjaan administratif terkait fasilitas bermain indoor

Beristirahat Makan dan minum

Ruang Staff

Privat Metabolisme Lavatori

Kegiatan

Penunjang Pengunjung Publik Makan dan minum, bersantai Membeli souvenir Food Court Toko Souvenir Mengikuti event yang sedang

diadakan Pendopo, Theatre Open Privat Metabolisme Lavatory Pengelola Semi

Publik Makan dan minum, beristirahat Food Court

Privat Metabolisme Lavatory

Staff/Karyaw

an Semi Publik Mempersiapkan makanan untuk food court Food Court Melayani pembeli souvenir Toko Souvenir Menyiapkan event Seluruh area

taman permainan tradisional Kegiatan

Servis Pengunjung &pengelola Publik Beribadah Wudhu Ruang Tidur Tempat wudhu Memarkir kendaraan Parkir

Privat Metabolisme Lavatory Staff/Karyaw

an Privat Membersihkan fasilitas servis secara berkala Lavatori, tempat wudhu, parkir, mushola Menyimpan alat kebersihan Janitor

(4)

commit to user

vi-4 Kelompok Kegiatan Pelaku Kegiatan

Sifat Kegiatan Kebutuhan

Ruang Menjaga keamanan Pos Keamanan Metabolisme Lavatory Kegiatan

Pengelola Kepala/Manajer Semi Publik Mengatur dan mengelola taman permainan Ruang Kepala Rapat/berdiskusi dengan team Ruang rapat Privat Metabolisme Lavatory Sekertaris Semi

Publik Mengerjakan pekerjaan administratif Ruang Kantor Menyimpan arsip Ruang arsip Privat Rapat/berdiskusi dengan team Ruang rapat

Metabolisme Lavatory Keuangan Semi Publik Mengerjakan pekerjaan keuangan Ruang kantor Rapat/berdiskusi dengan team Ruang rapat Privat Metabolisme Lavatory Kepala

Bagian Operasional

Semi Publik

Mengarahkan dan mengelola pekerjaan yang dibawahi

Ruang kantor Rapat/berdiskusi dengan team Ruang rapat Privat Metabolisme Lavatory Kepala Bagian Humas &Marketing Semi Publik

Mengarahkan dan mengelola pekerjaan yang dibawahi

Ruang kantor Rapat/berdiskusi dengan team Ruang rapat Privat Metabolisme Lavatory Staff/karyaw

an Semi Publik Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing Membuat minum/makanan

untuk pengelola/tamu Pantry Metabolisme Lavatory Kepala

Keamanan Publik Menjaga keamanan taman permainan Pos Keamanan Memonitor dan mengawasi

taman bermain

Privat Metabolisme Lavatory Kepala

Kebersihan Semi Publik Membersihkan taman permainan Pos Keamanan Privat Menyimpan alat Janitor

(5)

commit to user

vi-5

6.1.3. Konsep Besaran Ruang

a. Kebutuhan Ruang Bermain Indoor

Tabel 6.2 Besaran Ruang Bermain Indoor Sumber: Analisis Pribadi

Kebutuhan Ruang Luasan Ruang (m2)

1. Ruang Bermain

Ruang Penerima Resepsionis

106

Ruang Bermain Dakon/Congklak 27

Ruang Bermain Bola Bekel 67,5 Ruang Bermain Cublak-cublak

suweng 27

Workshop

-Pembuatan Layangan

-Pembuatan Gasingan 54 54

Galeri Pameran 228

Lounge (untuk orang

tua/pengantar) 81,25

Gudang 17,76

Toilet Pria 16

Toilet Wanita 16,64

Luas Total Kegiatan Pengelola 700

b. Kebutuhan Ruang Bermain Outdoor

Tabel 6.3 Besaran Ruang Bermain Outdoor

Sumber: Analisis Pribadi

Kebutuhan Ruang Luasan Ruang (m2) 1. Area Playground Gobak sodor 360 Lompat Tali 54 Bentengan 120 Layangan 350 Ular Naga 27 Engklek 24 Kelereng 45 Gasingan 45 Jamuran 81 Kejar-kejaran 220 Petak Umpet 45,5 Benthik 108 Komunal 80

(6)

commit to user

vi-6 Kebutuhan Ruang Luasan Ruang

(m2)

Toilet Pria 16

Toilet Wanita 16,64

Luas Total KegiatanOutdoor 1521

c. Kebutuhan Ruang Penunjang

Tabel 6.4 Besaran Ruang Penunjang Sumber: Analisis Pribadi

Kebutuhan Ruang Luasan Ruang (m2) 1. Fasilitas Penunjang

Ruang Serba Guna 126

Toko Souvenir 30

Foodcourt 60

Toilet Pria 5,8

Toilet Wanita 6,08

Luas Total Kegiatan Pengelola 228

d. Kebutuhan Ruang Pengelola

Tabel 6.5 Besaran Ruang Pengelola Sumber: Analisis Pribadi

Kebutuhan Ruang Luasan Ruang (m2) Ruang Kepala 22,5 Toilet 2.24 Ruang rapat 45 Ruang Kantor 22,5 Ruang arsip 13.5 Ruang Staff 27 Pantry 4,8 Toilet Pria 8,32 Toilet Wanita 6,08

(7)

commit to user

vi-7

e. Kebutuhan Ruang Servis

Tabel 6.6 Besaran Ruang Servis Sumber: Analisis Pribadi

Kebutuhan Ruang Luasan Ruang (m2) Gudang 32 Janitor 5.2 Pos Keamanan 9 Pantry 14.4 R. Genset 16 R. Panel 12.8 R. Pompa 12.8 Pantry 7,2 Musholla 64.4 Parkir Pengelola 368 Parkir Pengunjung 920

Luas Total Kegiatan Servis 1460

Tabel 6.7 Besaran Ruang Keseluruhan Sumber: Analisis Pribadi

Kelompok Ruang Besaran Ruang (m2)

Fasilitas Bermain Indoor 700

Fasilitas Bermain Outdoor 1.521

Fasilitas Penunjang 228 Fasilitas Pengelola 152 Fasilitas Servis 1.460 Jumlah 4.061 30% Flow 5.280

Maka dari besaran ruang di atas:

Sirkulasi daerah terbangun 30% = 4.061 m2 x 30% = 1.218 m2

Luas lantai dasar 4.061 m2 + 1.218 m2 = 5.280 m2

(8)

commit to user

vi-8 6.2. Konsep Penataan Site

Site terpilih berada di Jalan Kusumanegara tepatnya di sebelah utara Kebun Binatang Gembira Loka. Site berbatasan langsung dengan beberapa area sebagai berikut.

Utara : lahan penduduk

Selatan : Jalan Kusumanegara dengan lebar jalan 10 meter

Timur : Pemukiman dan pertokoan

Barat : Sungai Gajah Wong

Site memiliki luasan ±10.000 m2 dan berorientasi ke arah selatan ke

Jalan Kusumanegara. Site ini berkontur datar dengan kondisi site kosong dari bangunan dan ditumbuhi semak-semak. Menurut data dari RTRW Yogyakarta, kawasan ini merupakan salah satu pengembangan kawasan pariwisata dan komersial (fungsi sosial).

Gambar 1 Site Terpilih

Sumber: Google Earth dan Dokumentasi Pribadi

KDB wilayah Kota Yogyakarta sebesar 40-60%. Jika diambil maksimal 50% maka luas yang diijinkan terbangun sebesar 50% x

(9)

commit to user

vi-9 Site ini berada di kawasan yang merupakan merupakan salah satu pengembangan kawasan pariwisata dan komersial (fungsi sosial). Site juga mudah diakses dari dalam maupun luar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Di dekat site juga terdapat lokasi wisata Kebun Binatang Gembira Loka yang bisa menjadi salah satu magnet bagi keberadaan tempat wisata tersebut.

6.3. Konsep Massa

6.3.1. Konsep Massa dan Tata Massa

Massa terdiri atas tiga massa tunggal yang digabungkan. Massa berbentuk persegi sejumlah dua buah dan satu lingkaran. Salah satu persegi mengalami perputaran arah dan kemudian mengalami penggabungan dengan gubahan massa yang lainnya. Persegi dan lingkaran dipilih untuk menggabungkan sifat-sifat keduanya dan melengkapi keunggulan yang dimiliki masing-masing massa.

Taman permainan tradisional menggunakan gabungan beberapa massa (massa jamak) dengan pola tata massa yang ditata secara cluster karena pada dasarnya tiap kelompok kegiatan memiliki kebutuhan dan karakter ruangnya masing-masing. Namun antar massa terdapat penghubung sosial berupa lansekap maupun fungsi ruang antara lainnya untuk tetap

mengesankan unity di dalam taman permainan tradisional.

Gambar 6.2 Tata Massa Sumber: Analisis Pribadi

(10)

commit to user

vi-10 Cluster

Ruang-ruang dikelompokkan berdasarkan

adanya hubungan atau bersama-sama

memanfaatkan ciri atau hubungan visual.

6.3.2. Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan yang diinginkan adalah bangunan yang atraktif bagi anak dan calon pengunjung lainnya. Hal ini bisa dicapai dengan cara:

Pengolahan massa dengan bukaan, permainan warna, tekstur, atau motif pada kulit luar bangunan, dan penambahan vegetasi sebagai elemen pendukung

Karakter sebuah taman permainan adalah rekreatif, edukatif, dan sekaligus atraktif dicapai dengan desain bangunan yang memicu keinginan mengeksplorasi misalnya dengan penggunaan jalur sirkulasi yang unik dan sebagainya

Pemilihan material yang sesuai dan memenuhi kebutuhan taman permainan tradisional.

6.3.3. Tata Lansekap

Dalam taman bermain ini, vegetasi akan digunakan sebagai elemen

estetika pada taman, menjadi area hijau pada outdoor maupun indoor,

sebagai pelindung terhadap sinar matahari yang terlalu terik baik untuk

kebutuhan indoor maupun pembayangan untuk outdoor. Karena aktivitas

outdoor merupakan salah satu aktivitas utama, pemilihan vegetasi sebagai shading dari area permainan merupakan kebutuhan.

Pemilihan jenis pohon sebagai vegatasi terpilih, dengan

mempertimbangkan faktor fungsional dan estetika. Yaitu : Vegetasi Peneduh

Berfungsi sebagai peneduh di area parkir dan beberapa spot

area playground. Dasar pertimbangannya adalah untuk

memberikan shading sehingga anak-anak tetap merasa nyaman

(11)

commit to user

vi-11 peneduh juga mudah tumbuh dalam segala kondisi dan batangnya kuat.

Pohon yang dipilih adalah pohon akasia yang mudah tumbuh baik dalam kondisi tanah yang kurang mendukung serta sifat batang yang kuat. Serta lukisan pohonnya yang bebas cabang sampai setengah tinggi pohon, sehingga ruang dibawahnya dapat dimaksimalkan pemanfaatannya yaitu untuk parkir dan beberapa spot bermain.

Vegetasi Pengarah

Digunakan untuk membantu mengarahkan sirkulasi pada site, baik sirkulasi kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki.

Vegetasi Ground cover/ tanaman penutup tanah/ tanaman

pelantai

Tanaman pelantai adalah tanaman yang membentuk kesan lantai. Pada perpustakaan, tanaman pelantai dimanfaatkan sebagai pengisi celah diantara hardscape pada plassa penghubung, area baca outdoor dan taman. Beberapa vegetasi yang cocok digunakan sebagai tanaman pelantai adalah : rumput, dan tanaman herba berbunga.

Tanaman herba berbunga mempunyai fungsi ganda, yakni selain untuk menutupi tanah dari curahan air hujan langsung, tanaman hias bunga ini pun memberikan kesan semarak karena akan berbunga pada masanya. Portulaka dan kacang hias merupakanjenis tanaman hias bunga yang sering digunakan sebagai penutup tanah di taman.

Vegetasi Perdu

Tanaman perdu digunakan untuk mengisi dan menghias lansekap antar bangunan.

(12)

commit to user

vi-12 6.4. Konsep Struktur

a. Sub struktur

Merupakan struktur bagian paling bawah, yaitu yang tertanam dalam tanah. Bangunan taman permainan yang direncanakan merupakan bangunan bermassa jamak dengan ketinggian 1-2 laintai. Berikut alternatif struktur yang dapat digunakan:

- Batu Kali

Mendukung bangunan 1 lantai, struktur sederhana

- Footplat

Mampu mendukung bangunan berlantai 1-4, cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu keras, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam.

b. Super Structure

Bangunan taman bermain bukan merupakan bangunan yang

membutuhkan kapasitas lantai yang tinggi namun justru

memanfaatkan landscape, sehingga tidak membutuhkan struktur

yang rumit, maka alternatif struktur badan yang dapat digunakan adalah struktur rangka dinding dengan kolom dan balok sebagai pemikul beban.

c. Upper Structure

Struktur rangka atap yang digunakan adalah rangka baja ringan dengan pertimbangan kemudahan pemasangan serta keawetannya.

Di samping itu, bangunan divariasikan dengan tampilan

eksteriornya. Hasil:

Untuk sub struktur digunakan pondasi plat dan pondasi batu kali karena bangunan yang direncanakan antara satu lantai saja sehingga

(13)

commit to user

vi-13 sistem sub struktur ini sudah cukup memadai kebutuhannya. Sementara untuk supper structure digunakan struktur rangka dinding dengan kolom dan balok sebagai pemikul beban. Untuk konstruksi atap sendiri digunakan rangka baja ringan dengan perhitungan dimensi sesuai dengan beban yang dipikul.

6.5. Konsep Utilitas

a. Sistem air bersih

Sumber air bersih yang digunakan berasal dari dua sumber yaitu sumur artesis dan jaringan kota (PDAM).

Bagan 5.1 Sistem Air Bersih

Sumber: Analisis

Karena site terletak di tengah kota, dan di sekitar site sudah terdapat bangunan, maka penggunaan sumur artesis harus diminimalisir karena penggunaan sumur artesis yang belebihan dapat mengeringkan persediaan air tanah. sumber utama yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangunan adalah berasal dari jaringan kota. Sumber air bersih alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah air hujan yang ditampung dari atap.

(14)

commit to user

vi-14

b. Sistem air kotor

Air kotor yang berasal dari bangunan didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali untuk keperluan bangunan utilitas bangunan, yakni penyiram toilet yang kini sudah mulai digunakan di kota-kota besar. Selain itu air kotor

yang ditreatment bisa juga digunakan untuk menyiram tanaman pada

taman-taman indoor maupun outdoor.

c. Sistem listrik

Sumber utama energi listrik dipasok dari jaringan kota (PLN). Disediakan pula sebagai cadangan dua buah generator (genset) untuk kebutuhan darurat.

Genset mem-backup 80% dari total penggunaan energi listrik dalam

bangunan.

Keterangan :

ATS : Automatic Transfer Switch, yaitu alat untuk mentransfer aliran listrik secara otomatis dari aliran PLN ke aliran genset sehingga genset menjadi sumber tenaga listrik pada saat aliran dari PLN terputus.

MDP : Main Distribution Panel, pusat distribusi aliran listrik, dari sini

aliran listrik dialirkan ke unit ruang dan unit bangunan yang membutuhkan. Genset meteran Sekring PLN SDP

ATS MDP Kelompok ruang

Gambar 3 Sistem Listrik

(15)

commit to user

vi-15

d. Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem Fire Alarm

Berfungsi untuk mengetahui dan memperingatkan terjadinya bahaya kebakaran. Jenis alarm ini menggunakan dua sistem, yaitu sistem

otomatis yang menggunakan smoke and heat detector dan one push

button system. Di setiap detector dan button dilengkapi sensor untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran. Sistem seperti ini lazim dipergunakan pada bangunan bertingkat banyak.

Sistem Sprinkler Air

Berfungsi mencegah terjadinya kebakaran pada radius tertentu untuk

melokalisir kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat

and smoke detector yang memberikan pesan ke junction box. Menurut

buku panduan sistem bangunan tinggi untuk bangunan dengan

klasifikasi bertingkat rendah atau ketinggian sampai dengan 8 meter

tidak diharuskan penggunaan sprinkel maupun fire alarm. Sehingga

untuk bangunan taman bermain yang diernacakan tidak dilengkapi dengan fire alaram maupun sprinkel air.

Fire Exstinguisher

Berupa tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api

secara manual oleh manusia. Tempatkan di tempat-tempat strategis

yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi. Sistem ini tergolong mudah dilakukan oleh semua orang karena ukuran tabung Fire Estinguisher yang beragam. Outdoor Hydrant

Dihubungkan pada pipa ground tank dan pompa hydrant untuk

mendapatkan kepastian sumber air dan tekanan air yang memadai. Dari analisa di atas, maka dapat diketahui kebutuhan pengamanan

terhadap bahaya kebakaran di taman bermain adalah Fire

Exstinguisher yang diletakkan di tempat- tempat yang strategis dan outdoor hydrant.

Gambar

Tabel 6.1 Konsep Kebutuhan Ruang  Sumber: Analisis Pribadi  Kelompok
Tabel 6.2 Besaran Ruang Bermain Indoor  Sumber: Analisis Pribadi
Tabel 6.5 Besaran Ruang Pengelola  Sumber: Analisis Pribadi
Tabel 6.6 Besaran Ruang Servis  Sumber: Analisis Pribadi
+4

Referensi

Dokumen terkait

MASA 1: Lobby, Receptionist , Pendaftaran, Toilet, Pantry , Ruang Tamu, Ruang Rapat, Ruang Bendahara, Ruang Sekretaris, Ruang Kepala Wisma, Ruang Kepala Karyawan,

Lobby menjadi ruang transisi pada kegiatan pengelola, informasi logistic, dan hall meditasi umum, sedangkan koridor dan taman menjadi ruang transisi kelompok

Outdoor Mengecek dokumen Ruang kerja manager Indoor Privat Menyusun draft dan dokumen Ruang kerja manager Berdiskusi Ruang kerja. manager

Gudang Tenaga Ahli Pengelola PIWBJ Konsentrasi rendah Mobilitas sedang Privat Ruang informasi Wisata Budaya Jawa RR. Diskusi Pengunjung Guide Pengelola PIWBJ

rayban Malam hari : Pencahayaan merata dengan lampu LT Perlu Penghawaan alami dengan bukaan pada jendela dan sirkulasi udara pada ruang P erlu tidak perlu Pengelola

Gazebo adalah bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang berfungsi sebagai tempat beristirahat menikmati taman. Sedangkan bangku taman adalah bangku panjang yang disatukan

Pusat Edukasi dan Rekreasi Kopi di Menoreh Kulonprogo Yogyakarta didesain dengan suasana edukatif dan rekreatif melalui pengolahan ruang dalam dan ruang luar

54 perpustakaan Mengatur buku-buku didalam perpustakaan Perpustakaan Semi Privat Rapat dengan staff Ruang Rapat Staff Semi Privat Makan dan minum Pantry, Café Semi private, Publik