• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isi Rekayasa Ide Propen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isi Rekayasa Ide Propen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Gu

Guru ru mememimililiki ki peperan ran pepentntining g dadalam lam pependndididikikanan,b,bahahkakan n susumbmber er daydayaa  pendidikan

 pendidikan lain lain yang yang memadai memadai sering sering kali kali kurang kurang berarti berarti apabila apabila tidak tidak disertaidisertai dengan kualitas guru yang memadai, dengan kata lain guru merupakan ujung dengan kualitas guru yang memadai, dengan kata lain guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan hasil pendidikan

tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan hasil pendidikan

Undang - Undang RI No.20 Tahun 200 tentang !istem "endidikan Nasional Undang - Undang RI No.20 Tahun 200 tentang !istem "endidikan Nasional menyatakan bah#a guru adalah tenaga pendidik pro$esional. Guru dipersyaratkan menyatakan bah#a guru adalah tenaga pendidik pro$esional. Guru dipersyaratkan memiliki kuali$ikasi akademik minimal !arjana !trata !atu %!&' yang rele(an dan memiliki kuali$ikasi akademik minimal !arjana !trata !atu %!&' yang rele(an dan men

menguaguasai sai komkompetepetensi nsi sebsebagaagai i ageagen n pempembelbelajarajaran, an, hal hal terstersebuebut t jugjuga a terttertuanuangg dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor &) Tahun 200* tentang Guru dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor &) Tahun 200* tentang Guru dan +osen "asal , disebutkan bah#a Guru #ajib memiliki kuali$ikasi akademik, dan +osen "asal , disebutkan bah#a Guru #ajib memiliki kuali$ikasi akademik, ko

kompmpeteetensnsi, i, sesertirti$ik$ikat at pependndididikik, , sehsehat at jasjasmamani ni dadan n rorohahanini, , serserta ta mememimililikiki ke

kemamampmpuauan n ununtutuk k meme#u#ujujudkdkan an tutujuajuan n pependndididikikan an nanasisiononal. al. NaNamumun n papadada kenyataannya, menunjukkan bah#a kualitas guru di Indonesia masih tergolong kenyataannya, menunjukkan bah#a kualitas guru di Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya kualitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru rendah. Rendahnya kualitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. al tersebut dikarenakan kurangnya kompetensi dan kuali$ikasi guru mengajar. al tersebut dikarenakan kurangnya kompetensi dan kuali$ikasi guru sebagai tenaga kependidikan.

sebagai tenaga kependidikan. +e

+engngan an mmememppererhhatatikikan an pokpokok - pok - pookokok pek peraranngkgkat kat ketetenentutuanan kep

kepro$ro$esioesionalinalisme sme makmaka a kamkami i melmelakuakukan kan penpenelitelitian ian yanyang g dapdapat at menmengetagetahuihui  pengaruh serti$ikasi terhadap pro$esionalisme guru biologi.

 pengaruh serti$ikasi terhadap pro$esionalisme guru biologi.

1.2

1.2 TuTujuan juan PenelitianPenelitian

-- Untuk mengetahui biodata guru yang menjadi subjek penelitianUntuk mengetahui biodata guru yang menjadi subjek penelitian -- Untuk mengetahui apakah guru sudah serti$ikasiUntuk mengetahui apakah guru sudah serti$ikasi

-- UnUntutuk k memenngegetatahhui ui ppenenggggununaaaan n RR""" " dadan n mmododelel  pembelajran  pembelajran yangyang diterapkan

diterapkan

-- UntUntuk muk mengengetaetahui uhui upaypaya mena meningingkatkkatkan pran pro$eo$esiosionalinalisme gsme guruuru

-- UUnnttuuk k mmeennggeettaahhuui i kkoommppeteteennssi i yyanang g hhaarruus s ddi i mmiililikki i sseeoorraanng g gguurruu  pro$essional

 pro$essional

-- UntUntuk uk menmengetgetahuahui i penpengemgembanbangan gan propro$esi$esionaonal l gurguruu 1.3

(2)

an$aat dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh serti$ikasi terhadap pro$esionalisme guru dan sebagai bahan a/uan untuk menjadi guru  pro$esional bagi /alon guru.

(3)

TINJAUAN TE!ITI" 2.1 Uraian Per#a$ala%an

"ada penelitian ini, permasalahan yang terjadi pada guru yang menjadi subjek penelitian yaitu belum serti$ikasi yang mengakibatkan kurangnya  pro$esionalisme guru dalam mengajar dan guru dikatakan tidak pro$essional.

2.2 "u&jek Penelitian

+alam penelitian yang menjadi subjek penelitian yaitu guru biologi yang  bernama ibu !umarni !."d. eliau merupakan guru di 1ayasan suhan jaya pada

tingkat !ekolah enengah tas %!'

2.2 'ajian Pu$taka

2.2.1 Pengertian "ertifika$i

"engertian serti$ikasi adalah proses uji kompetensi yang diran/ang untuk  mengungkapkanpenguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian serti$ikat pendidik %ulyasa, 2003'. !edangkan 4unandar %2005' menyatakan  bah#a serti$ikasi pro$esi guru adalah proses untuk memberikan serti$ikat kepada guru yang telah memenuhi standar kuali$ikasi dan standar kompetensi. !ehingga dapat disimpulkan bah#a serti$ikasi guru adalah proses pemberian serti$ikat kepada guru yang telah memenuhi standar sebagai bukti atau pengakuan atas kemampuan pro$esionalnya sebagai tenaga pendidik%!aud,20&0'.

2.2.2 Tujuan (an Manfaat "ertifika$i )uru

6ibo#o %200)', mengungkapkan bah#a serti$ikasi guru bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut 7

&. elindungi pro$esi pendidik dan tenaga kependidikan.

2. elindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak kompeten, sehingga merusak /itra pendidik dan tenaga kependidikan.

. embantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan, dengan menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten.

). embangun /itra masyarakat terhadap pro$esi pendidik dan tenaga kependidikan.

(4)

*. emberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. !udjanto %2005', mengungkapkan bah#a man$aat serti$ikasi guru adalah sebagai berikut7

2.2.3 Da$ar Huku# "ertifika$i )uru

enurut +irjen ""T4 +epartemen "endidikan Nasional tahun 2003, dasar hukum serti$ikasi pro$esi guru adalah sebagai berikut 7

a. "asal )2 ayat %&', "endidik harus memiliki kuali$ikasi minimum dan serti$ikasi sesuai dengan jenjang ke#enangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk me#ujudkan tujuan pendidikan nasional.

 b. "asal ) ayat %2', !erti$ikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor &) Tahun 200* tentang Guru dan +osen7

a. "asal , Guru #ajib memiliki kuali$ikasi akademik, kompetensi, serti$ikat  pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk 

me#ujudkan tujuan pendidikan nasional.

 b. "asal && ayat %&', !erti$ikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam pasal  diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan, ayat 2 !erti$ikasi  pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program  pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh "emerintah, ayat %' !erti$ikasi pendidik dilaksanakan se/ara objekti$, transparan, dan akuntabel, ayat %)' 4etentuan lebih lanjut mengenai serti$ikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat %2' dan ayat %' diatur dengan "eraturan "emerintah.."eraturan enteri "endidikan  Nasional nomor &8 tahun 2003 tentang !tandar 4uali$ikasi dan

4ompetensi Guru%smarani, 20&0'.

BAB III

METDE PENELITIAN 3.1 Met*(e Penelitian

(5)

3.1.1 &$er+a$i

+alam penelitian tentang pengaruh serti$ikasi terhadap pro$esionalisme guru dilakukan dengan /ara obser(asi langsung dengan mendatangi guru biologi yang mengajar di 1ayasan suhan 9aya pada tingkat !ekolah enengah tas %!' di jalan 4ayu "utih 4elurahan Tanjung ulia ilir edan.

3.1.2 ,aanara

+alam penelitian ini menggunakan penelitian kualitati$ yaitu dengan #a#an/ara mendalam dengan narasumber dengan melakukan tanya ja#ab sehingga didapatkan in$ormasi yang akurat. 1ang menjadi narasumber dalam  penelitian ini yaitu ibu !urmani !."d.

3.2 Langka% Penelitian

:angkah ; langkah dalam penelitian yaitu7

enemui guru yang menjadi narasumber atau subjek penelitian di 1ayasan suhan 9aya pada tingkat !ekolah enengah tas %!' di jalan 4ayu "utih 4elurahan Tanjung ulia ilir edan.

elakukan #a#an/ara dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang terkait dengan serti$ikasi guru.

!elanjutnya melakukan obser(asi kelingkungan kelas yang diajarkan oleh guru yang menjadi narasumber atau subek dalam penelitian ini

BAB I/ PEMBAHA"AN 0.1 Ha$il Penelitian (an Pe#&a%a$an

(6)

0.1.1 Bi*(ata )uru

erdasarkan hasil #a#an/ara yang kami dapatkan di 1ayasan suhan 9aya di 9l. 4ayu "utih 4elurahan Tanjung ulia ilir menggunakan metode kualitati$  yaitu melalui #a#an/ara. "ada penelitian ini, kami me#a#an/arai salah seorang guru iologi yang mengajar di tingkat !. Guru tersebut bernama Ibu !umarni !."d, beliau merupakan guru iologi satu-satunya yang ada di 1ayasan suhan 9aya. Ibu !umarni merupakan salah seorang guru yang mendapatkan gelarnya dari Uni(ersitas uslim Nusantara yang berada di 9l. !isimangaraja Garu II 4elurahan edan mplas. "ada saat kuliah, Ibu !umarni mengambil jurusan "endidikan iologi. Ibu !umarni mendapatkan gelar !."d pada tahun 200* dan baru  tahun mengajar di 1ayasan suhan 9aya.

0.1.2 "ertifika$i )uru

erdasarkan hasil #a#an/ara yang kami lakukan, Ibu !umarni belum serti$ikasi. al ini dikarenakan kemungkinan kurangnya kepro$esionalan guru dalam mengajar sehingga belum mendapatkan serti$ikasi. +apat kami katakan tidak pro$essional karena7

- Tidak membuat R"" sebelum masuk kelas, membuat R"" hanya ketika  penga#as datang.

- 4urang menerapkan model-model pembelajaran yang e$ekti$.

- Tidak mengikuti serti$ikasi sehingga tidak pro$essional dalam mengajar. asil #a#an/ara yang kami dapatkan, Ibu !umarni belum serti$ikasi dikarenakan nilai U4G nya belum ter/apai dan ija<ahnya tidak linear.

0.1.3 Penggunaan !PP Dan M*(el Pe#&elajaran

erdasarkan hasil penelitian, Ibu !umarni tidak membuat R"" sebelum mengajar, hanya saja ketika penga#as datang kemudian membuat R"". al ini merupakan tindakan yang salah yang dilakukan oleh guru karena tidak sesuai dengan standar kompetensi untuk menjadi guru yang pro$essional. dapun standar  agar menjadi guru yang pro$essional harus memiliki  syarat, yaitu 7

- =>pert %hli' - Tanggung 9a#ab - 4eseja#atan

(7)

4enapa guru ini kami katakan tidak pro$essional, karena tidak adanya rasa tanggung ja#ab dalam mengajar, yaitu tidak membuat R"" sebelum mengajar.

Guru tidak meggunakan model pembelajaran se/ara spesi$ik beliau dalam mengajar hanya menggunakan pembelajaran yang berbasis kelompok dan  presentasi. !ehingga dalam proses pembelajaran sis#a kurang akti$.

0.1.0 Uaa Meningkatkan Pr*fe$i*nalita$ )uru

erbagai upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan  pro$esionalitas gurunya, diantaranya melalui7 %&' kegiatan pelatihan "T4? %2' kegiatan lesson study? %' on the job tranning? %)' inser(i/e tranning? %*' magang di +U+I? %8' "rogram "enjaminan utu Guru pas/a serti$ikasi? %3' pembinaan  berbasis G"? dan %' program guru magang.

Upaya untuk meningkatkan pro$esionalitas adalah melalui program  pendidikan dan latihan dalam jabatan %inser(i/e tranning'. "rogram pendidikan dalam jabatan ini merupakan program pendidikan dan pelatihan pada bidang yang rele(an dengan pengembangan kompetensi guru yang sedang berdinas. dapun tujuannya adalah untuk meningkatkan penguasaan guru terhadap kompetensi yang dituntut dalam jabatannya, seperti peningkatan e$ekti(itas proses belajar mengajar  %4@"', penguasaan pada pendekatan dan teknik mengatasi persoalan  praktis dalam mengelola 4@" dan meningkatkan kepekaan guru terhadap  perbedaan karakteristik indi(idual sis#a yang dihadapinya.

0.1. '*#eten$i 4ang Haru$ Di Miliki "e*rang )uru Pr*fe$i*nal enurut Undang-Undang No.&) Tahun 200* Tentang Guru dan +osen dan "" No. 3) Tahun 200, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana yang te/antum dalam penjelasan peraturan pemerintah No.&5 Tahun 200* tentang standar nasional pendidikan, yaitu 7 kompetensi pedagogis, kepribadian, pro$esional, dan sosial.

&. 4ompetensi "edagogik 

4ompetensi pedagogis merupakan kompetensi yang ada pada guru yang  berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengelola atau penguasaan  pembelajaran, pemahaman tentang peserta didik, pengelolaan pembelajaran,

(8)

 penggunaan teknologi in$ormasi, penggunaan model pembelajaran,  pengembangan kurikulum dalam proses pembelajaran, e(aluasi pembelajaran dan  pengembangan potensi peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran di

sekolah.

2. 4ompetensi 4epribadian

4ompetensi kepribadian berperan dalam pen/apaian hasil belajar sis#a. 4ompetensi kepribadian adalah kompetensi yang ada pada seorang guru yang men/akup tentang nilai-nilai kepribadian yang ada pada seorang guru yang dapat di salurkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga ter/iptanya  pembelajaran yang kondusi$.

. 4ompetensi "ro$esional

4ompetensi yang berkaitan erat dengan guru sebagai sebuah pro$esi yakni kompetensi pro$essional. 4ompetensi pro$essional yang diharapkan dapat terpenuhi yakni guru harus menguasai /ara belajar yang e$ekti$, harus mampu membuat model satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum se/ara baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model bagi sis#a, mampu memberikan petunjuk yang berguna, menguasai teknik-teknik memberikan  bimbingan dan penyuluhan, mampu menyusun dan melaksanakan prosedur   penilaian kemampuan belajar.

). 4ompetensi !osial

4ompetensi terakhir yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi sosial. 4ompetensi sosial merupakan kompetensi guru yang berkaitan dengan hubungan antara guru dengan lingkungan atau masyarakat baik itu masyarakat yang ada dalam sekolah ataupun diluar sekolah, berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik kepada sis#a dan mempunyai nilai-nilai sopan santun serta tata krama. +engan adanya kompetensi sosial ini akan timbul hubungan yang harmomis antara semua komponen di lingkungan sekolah, baik itu hubungan antara guru dengan guru, guru dengan masyarakat sekitar dan guru dengan sis#a. +engan ter/iptanya hubungan yang dekat dengan sis#a, maka sis#a akan termoti(asi untuk belajar dan yang pada akhirnya hasil belajar sis#a akan meningkat.

(9)

0.1.5 Penge#&angan Pr*fe$i*nal )uru

"engembangan pro$esionalitas guru merupakan sebuah upaya  pro$esionalisasi tenaga kependidikan dalam hal ini adalah guru. Untuk 

melakukan pro$esional ini ada tiga pengembangan yang dita#arkan oleh R.+. :ansbury yang dapat dijadikan sebagai kerangka dalam merumuskan strategi  pengembangan yakni pendekatan karakteristik, pendekatan institusional dan  pendekkatan legalistik.

"endekatan karakteristik berupaya memun/ulkan karakter yang melekat dalam suatu pro$esi, sehingga pro$esi itu benar-benar dijalankan sesuai dengan tuntunan pro$esional. !edangkan pendektan institusional lebih memandang  pro$esionalitas sebagai sebagai suatu proses konstitusional atau perkembangan asosional. 4emudian pendekatan legalistik adalah upaya pro$esionalisasi yang menekankan pada adanya pengakuan suatu pro$esi oleh negara. !uatu pekerjaan  pro$esi jika dilindugi oleh negara.

+ari pendekatan diatas, dapat diajukan $ormulasi strategi dalam  pengembangan pro$esionalitas kedalam tiga le(el yaitu7 pertama upaya-upaya  pro$esionalisasi yang dilakukan oleh guru se/ara pribadi agar mereka dapat meningkatkan kualitas kepro$esionalan, dengan atau tanpa bantuan pihak lain. 4edua, pengembangan yang dilakukan oleh manajemen lembaga mela lui berbagai kebijakan manajerial yang dilakukan. 4edua le(el ini dapat diaktegorikan dalam strategi mikro pengembangan pro$esional guru. !edangkan le(el ketiga adalah upaya pengembangan pada le(el makro yang menjadi tanggung ja#ab pemerintah dan masyarakat se/ara luas dalam kerangka manajemen pendidikan nasional.

"engembangan pro$esional pendidik memerlukan peningkatan kompetensi khususnya dalam menghadapi masalah pembelajaran di kelas, dan ino(asi pembelajaran merupakan hal yang penting dalam kompetensi tersebut. Ino(asi pembelajaran apabila dilaksanakan se/ara berkesinambungan akan  berdampak sebagai berikut7

&. 4emampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran akan semakin meningkat

(10)

2. "enyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah pengembangan ino(asi akan meningkatkan isi, masukan, proses, sarana@prasarana, dan hasil belajar   peserta didik 

. "eningkatan kemampuan dalam pembelajaran tersebut akhirnya akan  berdampak pada peningkatan kepribadian dan kepro$esionalan dosen dan guru

untuk selalu berimpro(isasi baik melalui adopsi, adaptasi, atau kreasi dalam  pembelajaran, dan bermuara pada peningkatan kualitas lulusan

+engan demikian peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan memerlukan sikap ino(ati$, karena ino(asi pendidikan sangat besar dan menentukan bagi keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan melalui  pengembangan ino(asi pembelajaran atau ino(asi lainnya yang dapat menunjang  pembelajaran, dan dengan semakin meningkatnya kualitas pembelajaran harapan dan tujuan untuk dapat menghasilkan lulusan yang makin berkualitas dan siap serta mampu dalam menghadapi persaingan akan dapat ter#ujud. +alam meningkatkan mutu pendidikan, dituntut pula adanya usaha-usaha peningkatan  pro$esionalisme guru agar dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas

dan untuk ter/apainya hasil belajar yang lebih optimal.

!ehubungan dengan itu, pro$esi merupakan bidang pekerjaan yang menuntut para pekerjanya memiliki landasan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan dalam #aktu yang panjang. "eningkatan kemampuan guru dapat dilakukan se/ara struktural ataupun atas inisiati$ guru itu sendiri yang dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti  penataran, seminar, kursus, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,  belajar sendiri atau memba/a berbagai sumber belajar.

!e/ara terorganisir, usaha peningkatan dan pengembangan  pro$esionalisme guru ini dapat dilakukan se/ara serius dan terjad#al melalui kegiatan 4elompok 4erja Guru %44G', untuk guru-guru !ekolah +asar dan usya#arah Guru ata "elajaran %G"', bagi guru-guru !" dan !@!4. dapun kegiatan yang dilaksanakan, di antaranya, %&' meme/ahkan  permasalahan kegiatan belajar mengajar, %2' meme/ahkan permasalahan

kesulitan belajar peserta didik, %' meme/ahkan permasalahan yang berkaitan dengan penyusunan program pembelajaran %tahunan@semesteran', %)'

(11)

meme/ahkan permasalahan mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar, dan %*' penyusunan alat e(aluasi. entuk lain dari pengembangan pro$esional guru dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk seperti7 %&' pengembangan dan  peningkatan skill  %kemampuan mengajar', %2' pengembangan dan peningkatan organisasi dan %' pengembangan dan peningkatan keperibadian %moti(asi  berprestasi' yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

al ini akan berimplikasi, bila guru pro$esional yang memiliki kompetensi tinggi dan komitmen tinggi akan memberikan kontribusi optimal terhadap sekolah ataupun peserta didik dalam proses pembelajaran, baik dalam  pembentukan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai, demikian juga sebaliknya. !ehubungan dengan guru sebagai jabatan pro$esional dengan tuntutan tanggungja#ab yang begitu besar, maka mulai dari rekrutmen /alon guru hendaknya dilakukan seleksi yang memadai. !elanjutnya, dilakukan  peningkatan dan pengembangan pro$esionalisme guru dengan lebih serius di antaranya melalui studi lanjut, seminar, loka karya, workshop, pelatihan, dan sejenisnya se/ara berkala serta berkesinambungan. 4egiatan-kegiatan di atas, se/ara struktural dilakukan pembinaan-pembinaan guru oleh kepala sekolah,  penga#as dan dari aparat dinas pendidikan, termasuk organisasi pro$esi guru

seperti "GRI.

0.2 'ekuatan (an 'ele#a%an Penelitian 0.2.1 'ekuatan Penelitian

4ekuatan dalam penelitian ini yaitu dalam penelitian ini menggunakan  penelitian kuliatati$ yaitu penelitian yang dilakukan dengan /ara #a#an/ara

dengan narasumber se/ara langsung sehingga dihasilkan data penelitian yang akurat.

0.2.2 'ele#a%an Penelitian

+alam penelitian ini tidak terdapat kelemahan dikarenakan dalam  penelitian dilakukan se/ara akurat dengan penelitian kualitati$.

(12)

BAB / PENUTUP 'e$i#ulan

(13)

erdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bah#a untuk  endapatkan serti$ikasi harus memiliki ji#a guru yang pro$essional. Untuk  mendapatkan serti$ikasi tidaklah mudah, harus melalui suatu pendidikan khusus seperti ":"G, 44G dan lain-lain. 9ika sudah mendapatkan serti$ikasi barulah guru tersebut dapat dikatakan sebagai guru yang pro$essional. erdasarkan hasil  penelitian kami, guru yang kami #a#an/arai merupakan salah seorang guru yang  belum mendapatkan serti$ikasi. al ini dikarenakan ada kendala pada guru

Referensi

Dokumen terkait

Pada ketinggian lebih dari 1200 mdpl titik terendah terdapat pada lokasi Tanjungan yang terletak pada ketinggian 1305 mdpl dengan jenis rumput yang tersedia adalah rumput

Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik

Selain itu juga dikarenakan ukuran dari pakan untuk benih ikan mas sendiri yang terlalu besar untuk bukaan mulut benih ikan mas tersebut sehingga harus

Tujuan penelitian ini untuk membuat nanopartikel ekstrak kunci pepet (Kaempferia rotunda) dengan alginat pada berbagai variasi konsentrasi ion kalsium dan

Lapisan ini menekuk ke dalam lamina propria membentuk sumur lambung (gastric pits). Lamina propria terdiri dari jaringan pengikat longgar yang diselingi oleh sel-sel

Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Simpang 347, Jalan Pasar Baharu, Gadong BE 1310 Negara Brunei Darussalam.. Tel: +673 2462000 Faks : +673

Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu: tonsil laringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsila faucial), tonsila lingual

Pada penelitian ini akan dibuat brownies kukus dari tepung beras hitam dengan konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui kualitas organoleptik dengan parameter yang