• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. serta punya ruang Perpustakaan yang luasnya 56 m 2 yang di lengkapi buku dan perabot lainnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. serta punya ruang Perpustakaan yang luasnya 56 m 2 yang di lengkapi buku dan perabot lainnya."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

   

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian.

SD 5 Lau terletak di dusun Pondok Rt 05 Rw V ,Desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Luas Tanah SD 5 Lau adalah 2865,5 m2 dan luas Bangunannya adalah 630,5 m2 sedangkan luas Lapangannya adalah

1556,875m2. SD 5 Lau memiliki 6 ruang kelas dengan total luas bangunan 337,5 m2,mempunyai kamar kecil luasnya 9 m2 untuk Guru dan 3 kamar kecil untuk siswa luasnya 18 m2 kecuali itu masih ada ruang Guru yang luasnya 35 m2 serta punya ruang Perpustakaan yang luasnya 56 m 2 yang di lengkapi buku dan perabot lainnya.

Tenaga Pendidik di SD 5 Lau saat ini berjumlah 10 Orang yang terdiri dari 6 Orang Guru Kelas, 1 Orang guru Pendidikan Agama Islam dan 1 Orang guru Penjasorkes serta 1 Orang guru Wiyata Bakti yang mengajar mulok Bahasa Inggris.dan masih ada lagi 1 Orang Penjaga sekolah.

Peserta didik SD 5 Lau saat ini memiliki 96 peserta didik yang terdiri dari 44 peserta didik Laki-laki dan 52 peserta didik perempuan,untuk lebih jelasnya silahkan melihat rekapitulasi jumlah siswa di bawah ini :

Tabel 4.1

Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik SD 5 Lau Tahun Pelajaran 2012-2013

Jenis Kelamin Kelas Jumlah 1 2 3 4 5 6 F % F % F % F % F % F % F % Laki-laki 7 77 5 42 8 40 8 57 8 40 8 42 44 47 Perempuan 2 23 7 58 12 60 6 43 14 60 11 58 52 53 Jumlah 9 100 12 100 20 100 14 100 22 100 19 100 96 100 41  41 

(2)

   

4.2. Pelaksanaan Penelitian.

4.2.1. Pelaksanaan Pra Siklus.

Pelaksanaan Pra Siklus di laksanakan selama empat hari yaitu dimulai dari tanggal 17-20 September 2012.Pelaksanaan pra siklus pertama kali adalah : Minta surat izin atau permohonan untuk melakukan penelitian , pelaksanaan siklus yang ke dua adalah melakukan konsultasi dengan guru kelas V ( lima) materi yang akan di ajarkan dan tanggal untuk melakuakan pelaksanaan penelitian, pada pelaksanaan Pra Siklus peneliti juga meminta kepada guru kelas V untuk menjadi observer dalam proses pembelajaran. Hasil konsultasi dengan guru kelas V adalah Peneliti mendapat topik pokok bahasan sifat-sifat cahaya dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 September 2012 kegiatan pra siklus juga melihat kondisi awal proses pembelajaran IPA dan melihat hasil belajar peserta didik kelas V (Lima ) proses pembelajaran akan terlihat kurang termotivasi mengikuti pembelajaran karena belum menggunakan metode Inkuiri yang menarik. Hasil belajar peserta didik belum memenuhi target KKM terlihat dari Nilai rata-rata mata pelajaran IPA menunjukkan 14 Peserta didik (64%) yang belum tuntas atau tidak memenuhi target KKM.

(3)

   

Tabel . 4.2

Tabel Nilai Pra Siklus

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

75 1 5,6 % Tuntas 73 2 11 % Tuntas 70 2 10,5 % Tuntas 68 1 5,13 % Tuntas 66 1 5 % Tuntas 65 1 4,90 % Tuntas 60 3 13,58 % Belum Tuntas 58 2 8,75 % Belum Tuntas 56 2 8,45 % Belum Tuntas 55 3 12,45 % Belum Tuntas 50 2 7,54 % Belum Tuntas 47 1 3,54 % Belum Tuntas 45 1 3,4 % Belum Tuntas Jumlah 22 100 % Tabel . 4.3

Tabel Distribusi Ketuntasan Pra Siklus

Ketuntasan Jumlah Frekuensi Prosentase % Tuntas 8 36 % Belum Tuntas 14 64 % Jumlah 22 100 % 43 

(4)

    ` KKM

Diagram Nilai Pra Siklus 4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

1.Perencanaan

Tahap perencannan berisi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran , lembar observasi , dan soal tes yang di konsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru kelas.

Tahap perencanaan pertama kali adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini di buat 1 minggu sebelum pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran di konsultasikan dengan guru kelas V dan dosen pembimbing.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama menyampaikan materi , pemantapan , dan mengadakanevaluasi pembelajaran.

Tahap pertama dalam perencanaan adalah membuat alat peraga sebagai metode Inkuiri , langkah awal peneliti membuat konsep metode Inkuiri , kemudian membuat metode Inkuiri, agar siswa dapat mengetahui sifat-sifat cahaya. Pemantapan dilaksanakan setelah guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode Inuiri . Guru melakukan tanya jawab dan guru memberikan kesimpulan dengan menjelaskan lagi materi yang telah di sampaikan dengan dipelajari bersama.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 pra siklus   44 

(5)

   

Soal evaluasi disusun bersama dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran , yang berdasarkan indikator pembelajaran. Peneliti menyusun 10 item soal evaluasi yang kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas V dan dosen pembimbing.

Tahap ketiga dalam perencanaan adalah penyusunan lembar observasi, lembar observasi disusun melalui beberapa langkah . Pada langkah pertama peneliti menyusun sebanyak 10 item yang kemudian di konsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru kelas V.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

a. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama terdapat 2 indikator pembelajaran yang disamping itu menjelaskan sifat cahaya merambat lurus dan mendeskripsikan pengertian cahaya. Pertemuan pertama dilakukan tanggal 24 september 2012 waktu pembelajaran pada pertemuan pertama adalah 1 jam pelajaran.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama adalah melakukan motivasi yang berkaitan dengan materi yaitu dengan memberi pertanyaan tentang sifat-sifat cahaya merambat lurus.

RPP Siklus I pertemuan I : Kegiatan awal

a. Memberi salam b. Absensi

c. Apersepsi (B.guru akan mengadakan ulangan IPA . Buku ulangan dibagikan . Tadi malam lampu dirumah mu padam apa yang kalian lakukan waktu lampu padam ? bagaimana keadaan ruangan mu ?

Kegiatan inti

d. Menjelaskan topik.

e. Menjelaskan tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

f. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. g. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan

motivasi belajar siswa.

(6)

   

Kegiatan akhir

h. Penegasan / pemantapan kembali materi yang sudah diajarkan i. Evaluasi

Pembahasan kegiatan inti siklus I pertemuan I

1. Guru menyampaikan permasalahan kepada pesrta didik berkaitan dengan materi , tahap pertama dari penerapan pembelajaran metode Inkuiri, yaitu guru bertanya kepada peserta didik, apakah kalian pernah bercermin?

2. Setelah siswa menjawab pertanyaan tentang bercermin ,kemudian guru menampilkan media pembelajaran dan menjelaskan tentang cermin.

3. Membimbing siswa untuk mencatat hasil pembahasan dan penayangan tentang cermin tadi .Guru berkeliling ruang kelas sambil menjawab pertanyaan dari peserta didik karena ada beberapa peserta didik yang bertanya tentang materi yang disampaikan guru.

4. Setelah penanyangan materi tentang cermi, guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah di pelajari bersama.

5. Pada bagian akhir pembelajaran pertemuan pertama ini guru melakukan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik menerima pelajaran dengan metode Inkuiri. Bentuk tes berupa jawaban singkat yang terdiri dari 10 soal dan waktu untuk mengerjakan 20 menit. Langkah-langkah tes dalam penelitian ini yaitu : guru membacakan peraturan kepada peserta didik tata cara mengerjakan soal tes, guru membagikan soal tes, guru mengawasi jalannya tes dan setelah peserta didik selesai mengerjakan tes langsung dikoreksi dan dibahs bersam-sama.

Tabel 4.4

Tabel Nilai siklus I pertemuan I

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

80 2 11,6% tuntas 70 4 20,5% tuntas 65 6 28,5% tuntas 60 3 13,1% Belum tuntas 55 4 16% Belum tuntas 50 2 7,2% Belum tuntas 40 1 2,9% Belum tuntas Jumlah 22 100% Mean 62,2 46 

(7)

   

Tabel 4.5

Tabel Distribusi ketuntasan siklus I pertemuan I

Ketuntasan Jumlah Frekuensi Prosentase Tuntas 12 60,6% Belum Tuntas 10 39,4 % Jumlah 22 100% KKM

Diagram nilai siklus I pertemuan I

b. Pertemuan kedua

Peneliti melanjutkan pertemuan kedua tanggal 27 september 2012 langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama hanya saja perbedaannya disini lebih ditekankandan di perjelas yaitu meliputi : RPP siklus I pertemuan II

Kegiatan awal a. Memberi salam b. Absensi

c. Apersepsi ( Apa yang lakukan pada waktu malam hari lampunya mati? ) 0 20 40 60 80 100   47 

(8)

   

Kegiatan inti

d. Menunjukkan gambar senter,lilin kemudian benda ini dapat dimanfaatkan pada waktu listril mati / padam .Karena mendapatkan sinar atau cahaya terang

e. Mengganti tampilan dengan sirkulasi cahaya merambat lurus

f. Mengajukan pertanyaan : Benda apa saja yang dapat ditembus cahaya ? g. Memancing kesimpulan dari siswa tentang cahaya merambat lurus. Kegiatan akhir

h. Mengulas kembali materi yang sudah diajarkan

i. Pesan moral : “ supaya kita dapat melihat wajahku, aku harus bercermin”. j. Evaluasi

Pembahasan Kegiatan inti siklus I Pertemuan II

1. Guru Menyampaikan permasalahan kepada peserta didik berkaitan dengan materi , tahap kedua dari penerapan pembelajaran metode Inkuiri, yaitu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik, bagaimana cahaya bisa merambat lurus?

2. Siswa menjawab pertanyaan tentang cahaya merambat lurus, kemudian guru menampilkan metode Inkuiri dan guru menjelaskan maksud dari cahaya merambat lurus.

3. Membimbing siswa untuk mencatat hasil pembahasan dari penjelasan apa maksudnya cahaya merambat lurus. Guru berkeliling ruang kelas sambil menjawab pertanyan dari peserta didik yang bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru.

4. Seperti pada pertemuan pertama , setelah dijeskan tentang cahaya merambat lurus , guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari bersama .

5. Pada bagian akhir pembelajaran pertemuan kedua ini guru melakukan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik menerima pelajaran dengan metode Inkuiri . Bentuk tes berupa jawaban singkat yang terdiri dari sepuluh soal dan waktu mengerjakan 20 menit. Langkah-langkah tes dalam penelitian ini yaitu : Guru membacakan peraturan kepada peserta didik tata cara mengerjakan soal tes , guru membagikan soal tes, guru mengawali jalannya tes dan setelah peserta didik selesai mengerjakan tes langsung di koreksi dan di bahas bersama.

(9)

   

Tabel Nilai Siklus I pertemuan II

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

100 1 6,30% Tuntas 90 3 17% Tuntas 8 4 20,1% Tuntas 7 6 26,50% Tuntas 65 3 12,30% Tuntas 60 2 7,57% Belum Tuntas 55 2 6,94% Belum Tuntas 50 1 3,15% Belum Tuntas Jumlah 22 100% Mean 72,0 Tabel 4.7

Tabel Distribusi Ketuntasan Siklus I Pertemuan II

Ketuntasan Jumlah Frekuensi Prosentase Tuntas 17 82,1% Belum Tuntas 5 17,9 % Jumlah 22 100% KKM

Diagram nilai siklus I pertemuan II

0

20

40

60

80

100

120

           49 

(10)

   

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V, dari hasil observasi yang dilakukan guru kelas V diperoleh masukan dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik masih bingung dengan metode Inkuiri ini, peserta didik juga masih bingung pada proses pembelajarannya , yaitu peserta didik terbiasa dengan metode ceramah yaitu guru yang menjadi pusat perhatian peserta didik, tetapi dengan metode Inkuiri peserta didik mengamati sendiri materi yaitu animasi sistem cahaya merambat lurus. Guru juga masih kesulitan dalam mengarahkan peserta didik untuk mencatat materi yang telah disampaikan , sehingga waktu yang digunakan untuk melakukan tes melebihi batas yang telah di sediakan.

4. Refleksi Siklus Pertama

Refleksi siklus pertama adlah terdapat kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri. Kelebihan dari penggunaan metode Inkuiri dalam proses pembelajaran siklus perta adalah peserta didik tertarik dengan metode yang di berikan , karena menggunakan metode Inkuiri hasil evaluasi pembelajaran mencapai ketuntasan 82% peserta didik mendapat nilai lebih dari 65 . Kelemahannya pada pembelajaran siklus pertama adalah beberapa pesrta didik masih bingung dengan menggunakan metode Inkuiri karena biasanya dengan metode ceramah. Hasil refleksi pada siklus pertama menunjukan dalam pembelajaran terlihat angka ketuntasan belum tercapai, Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri masih terdapat kelemahan, banyak nilai siswa pada siklus I justru menurun dari nilai pra siklus. Menurut hasil diskudsi dengan guru mitra hal ini mungkin disebabkan karena siswa masih belum jelas dengan maksud pembelajaran menggunakan metode Inkuiri. Karena masih ada kekurangan , peneliti berupaya melakukan pelaksanaan siklus II untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

4.2.3 Pelaksaan Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua yaitu melihat kelebihan dan kelemahan pada siklus pertama. Pada siklus pertama guru masih kesulitan dalam membimbing siswa untuk mencatat materi yang telah disampaikan , sehingga waktu yang di gunakan untuk tes juaga melebihi batas yang ditentukan.

  50 

(11)

   

Maka pelaksanaan siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama dan meneruskan kompetensi dasar yang kedua yaitu cahaya merambat lurus. Jika pada siklus pertama waktu yang di gunakan untuk mencatat dan tanya jawab kurang, maka pada siklus

kedua sudah tidak, dikarenakan pada siklus kedua peserta didik sudah terbiasa dengan kegiatan yang sudah sering dilakukan. Batas waktu pembelajarannya adalah 4 jam pelajaran. Pelaksanaan siklus kedua melakukan upaya perbaikan proses dari siklus pertama. Tahap pelaksanaan siklus kedua adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan

Tahap perencaan peneliti guru menyiapkan alat-alat peraga yang berbentuk media interaktif , membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, dan menyiapkan soal evaluasi.

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan pertama dilakukan tanggal 27 september 2012 . Waktu pembelajaran pada pertemuan pertama adalah 2 jam pelajaran . Kegiatan awal pada pertemuan awal ini adalah guru mengulas materi pada pertemuan pertama dengan menanyakan topik bahasan yang dibahas pada siklus yang pertama . kegiatan awal berikutnya adalah guru tanya jawab tentang kebiasaan apa yang dilakukan sebelum berangkat sekolah. Kegiatan inti pertemuan pertama adalah memberi informasi pada peserta didik yaitu petemuan pertama adalah menglas materi pembelajaran pada siklus pertama. Pelaksanaan kegiatan inti, guru menjelaskan tentang cahaya merambat lurus.

Tahap-tahap pelasanaan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif berbasis kompuetr pada siklus kedua adalah sebagai berikut :

RPP silus II pertemuan I 1. Kegiatan Awal

a. Memberi salam dan meminta siswa tenang b. Absensi

c. Apersepsi ( dalam seminggu berapa kali kalian mengikuti pelajaran IPA ? Sebelum berangkat sekolah pernahkah kalian anak-anak bercermin?)

          51 

(12)

   

2. Kegiatan Inti

a. Menunjukkan gambar orang bercermin.

b. Bertanya kepada siswa tentang manfaat kita bercermin. c. Mengganti tampilan dengan gambar senter atau baterai. d. Tanya jawab mengenai sumber cahaya.

e. Siswa menganalisis dampak negatif dari sumber cahaya tersebut , dan guru membimbing.

f. Menunjukkan animasi sumber cahaya yang diketahui oleh anak .

g. Siswa diperbolehkan mencatat hal-hal yang dianggap penting bagi anak-anak. 3. Kegiatan Akhir

a. Penegasan / pemantapan kembali materi yang sudah diajarkan. b. Membuka kesempatan bertanya bila ada hal-hal yang kurang jelas

c. Pesan moral : jagalah kesehatan matamu yang telah dianugerahkan kepada kita. Kesehatan saangat mahal harganya.

d. Evaluasi

Pembahasan siklus II pertemuan I

1. Guru menyampaikan permasalahan kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi, tahap kedua dari penerapan pembelajaran metode Inkuiri , yaitu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai apa yang kita lakukan pada waktu akan berangkat sekolah ? 2. Siswa menjawab pertanyaan tentang bercermin sebelum berangkat sekolah , kemudian guru

menggunakan metode Inkuiri dan guru menjelaskan maksud dari sumber cahaya yang diketahui oleh siswa.

3. Membimbing siswa untuk mencatat hasil pebahasan orang bercermin, dengan metode Inkuiri . Guru berkeliling ruang kelas sambil menjawab pertanyaan dari peserta didik yang bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru.

(13)

   

4. Setelah menampilkan animasi tentang sumber cahaya , guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari bersama.

5. Pada bagian akhir ini , guru melakukan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik menerima materi yang telah disampaikan dengan metode Inkuiri. Bentuk tes berupa jawaban singkat yang terdiri dari sepuluh soal dan waktu untuk mengerjakan 20 menit. Langkah-langkah tes dalam penelitian ini yaitu : Guru membacakan peraturan peserta didik tata cara mengerjakan soal tes , guru membagikan soal tes, guru mengawasi jalannya tes dan setelah peserta didik selesai mengerjakan tes langsung dikoreksi dan dibahas bersama.

Tabel 4.8

Tabel Nilai Siklus II Pertemua I

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

100 2 11,90% Tuntas 90 4 21,42% Tuntas 85 2 10,11% Tuntas 80 3 14,28% Tuntas 70 4 16,66% Tuntas 65 4 15,47% Tuntas 60 2 7,14% Belum Tuntas 50 1 2,97% Belum Tuntas 40 - - Jumlah 22 100% Mean 76,36 53 

(14)

   

Tabel 4.9

Tabel Distribusi Ketuntasan Siklus II Pertemuan I

Ketuntasan Jumlah Frekuensi Prosentase Tuntas 19 89,84% Belum Tuntas 3 10,16 % Jumlah 22 100% KKM

b. Pertemuan kedua adalah akhir dari pelaksanaan siklus siklus kedua yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 . Kegiatan pada pertemuan ketiga adalah menyampaikan materi tentang cara memfokuskan cahaya merambat kurus , dan melakuka tes , soal tes berupa uraian yang terdiri dari sepuluh soal . waktu mengerjakan 20 menit.Langkah-langkah tes dalam penelitian ini adalah : guru membagikan lembar evaluasi dan guru mengawali jalannya tes .

0

20

40

60

80

100

120

54

(15)

   

Tabel 4.10

Tabel Nilai Siklus II Pertemua I

Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

100 3 16,48 % Tuntas 90 8 39,56 % Tuntas 80 6 26,37 % Tuntas 70 3 11,57 % Tuntas 60 1 3,29 % Belum Tuntas 50 1 2,74 % Belum Tuntas Jumlah 22 100% Mean 82,72 Tabel 4.11

Tabel Distribusi Ketuntasan Siklus II Pertemuan I

Ketuntasan Jumlah Frekuensi Prosentase Tuntas 20 93,95 % Belum Tuntas 2 6,05 % Jumlah 22 100 % KKM

0

20

40

60

80

100

120

55   

(16)

   

. 3.Observasi.

Observasi pada siklus kedua dilakukan oleh guru kelas V, hasil masukkan guru kelas V dari observasi proses pembelajaran sudah maksimal, sikap peserta didik pada proses pembelajaran dengan metode Inuiri lebih baik , tetapi ada beberapa anak yang masih belum serius mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri. Guru sudah tidak kesulitan dalam membimbing menjelaskan dan menyampaikan materi. 4. Hasil refleksi siklus II

Refleksi siklus kedua adalah terdapat kelebihan dan klemahan dalam proses pembelajaran. Kelebihan dalam siklus II adalah hasil eevaluasi menjadi lebih baik, dan proses pembelajaran menjadi lebih evisien. Peserta didik tertarikmenerima pelajaran dengan menggunakan media iteratif. Kelemahannya , peserta didik terlalu lama mencatat materi yang telah disampaikan .Hasiltes yang dicapai pada siklus kedua sudah melebihi keberhasilan awal.

4.3 Diskripsi Hasil Penelitin.

Data yang diperoleh selama penelitian di SD 5 Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus adalah : 1. Data hasil belajar

Data hasil tes dengan menggunakan metode Inkuiri dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 56 

(17)

    0 20 40 60 80 100

Pra siklus Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III pertemuan IV Tabel 4.12

Perbandingan hasil belajar kondisi awal , siklus I , dan siklus II NO NILAI

(X)

KATEGORI Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah %

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 x < 65 Belum Tuntas 14 64 10 39,4 5 17,9 3 10,16 2 6,05

2 X ≥65 Tuntas 8 36 12 60,6 17 82,1 19 89,84 20 93,95

Data perbandingan hasil belajar koreksi awal, siklus I dan siklus II mengemukakan hasil belajar kondisi awal hasil belajar belum tuntas dengan rincian 14 peserta didik mendapat nilai di bawah 65 dan 8 peserta didik mendapat hasil lebih atau sama dengan 65, dengan presentase ketuntasn 36 % .Siklus I pertemuan I hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 12 peserta didik mendapat nilai diatas atau sam dengan 65 dan 10 peserta didik yang belum tuntas, pada siklus I pertemuan II hasil belajar peserta didik meningat menjadi 17 peserta didik yang mendapat nilai diatas atau sam dengan 65 dan 5 peserta didik yang belum tuntas KKM.Pada siklus II pertemuan I ada peningkatan lagi, yaitu 19 peserta didik mendapat nilai diatas atau sama dengan 65 dan 3 peserta didik yang belum tuntas KKm, pada pertemuan terakhir atau

(18)

   

pada siklus II pertemua II sebanyak 20 peserta didik sudah mendapat nilai diatas atau sama dengan 65 dan hanya 2 peserta didik yang belum tuntas KKm dengan

prosentasi ketuntasan 94% .Data perbandingan hasil belajar kondisi awal , siklus I , dan siklus II menjelaskan proses pembelajaran dengan metode Inkuiri berhasil.

Data perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I , dan siklus II menujukkan kenaikan nilai setelah melakukan tindakan. Data perbandingan hasil belajar kondisi awal , siklus I , dan siklus II jika di sajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Tiap-tiap Pertemuan

Diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar pada setiap pembelajran menunjukkan , kondisi awal jumlah peserta didik yang tuntas adalah 36% peserta didik yang 64% belum tuntas. Siklus I pertemuan I menunjukkan 60% hasil belajar peserta didik yang sudah mengalami ketuntasan, sedangkan 40% peserta didik belum mengalami ketuntasan. Siklus I pertemuan II menunjukkan 82% hasil belajar peserta didik yang tuntas seeangkan yang belum tuntas 18% peserta didik. Siklus II pertemuan I menunjukkan 90 % hasil belajar peserta didik yang tuntas dan 10% peserta didik yang belum tuntas . siklus II pertemuan. II

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Belum Tuntas Tuntas 58

(19)

   

menunjukkan 94% hasil belajar peserta didik yang tuntas dan 6% peserta didik yang yang belum tuntas.

2. Data Lembar Observasi

Lembar observasi penerapan metode Inkuiri ada beberapa aspek pertanyaan yang diamati observer. Lembar observasi pada siklus I pada kehiatan inti , kegiatan pembelajaran dengan metode Inkuiri belum maksimal . Pada tahap ketiga yaitu , membimbing

peserta didik untuk mencatat pembelajaran dengan menggunakan metode interaktif masih belum baik ,siswa masih ramai dan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes evaluasi melebihi batas yang ditentukan.

Lembar observasi pada siklus II dari awal sampai akhir sudah baik.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan metode Inkuiri juga sudah maksimal . Peserta didik sudah terbiasa dengan kegiatan yang direncanakan oleh guru seperti penyampaian materi , tanya jawab dan mengerjakan soal evaluasi. Waktu yang digunakan juga untuk mengerjakan soal evaluasi juga tidak melebihi batas. Guru sudah tidak mengalami kesulitan dalam membimbing peserta didik untuk mencatat atau pada saat tanya jawab.

4.4 Pembahasan 4.4.1 Pra Siklus

Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan siklus yang dilakukan guru pada pelajaran IPA menggunakan media buku pelajaran. Materi yang diajarkan adalah sama yaitu cahaya merambat lurus. Proses pembeljaran yang dilakukan mendapat hasil yang kurang dari target ketuntasan yaitu 14 peserta didik mendapat nilai <65 dan 8 peserta didik mendapat hasil ≥65 dengan kata lain prosentase peserta didik yang mencapai ketuntasan sebanyak 36%. Proses pembelajaran yang dilakukan juga memiliki kelemahan yaitu peserta didik ramai ketika guru meninggalkan ruang kelas , hal tersebut menjadi indikasi pembelajaran.

(20)

   

4.4.2 Siklus I

Dari hasil pengamatandengan lembar observasi dan evaluasi terhadap penerapan pembelajaran dengan metode Inkuiri dalam pembelajaran IPA materi tentang cahaya merambat lurus pada siklus I, pada tahap pendahuluan guru sudah berusaha menarik perhatian siswa untuk belajar yaitu dengan apersepsi. Pada awal pembelajaran dengan tanya jawab masalah bagaimana cahaya bisa merambat lurus ? setelah membuka dan melakukan apersepsi, kegiatan ini pada pembelajaran diawali dengan tayangan gambar orang yang sedang bercermin.

Dari tayangan animasi yang diberikan , masing-masing siswa diminta untuk hipotesis tentang apa yang terjadi pada cermin pada waktu ada orang bercermin. Guru memberikan pertanyaan dimana titik fokusnya, kemudian guru menampilkan animasi tentang orang bercermin seluruh tubuh.Siswa mencatat hasil pembelajaran yang baru saja

dipelajari bersama, sambul menunnggu siswa mencatat , guru memberikan pertanyaan cahaya merambat lurus. Sebelum guru menjelaskan cahaya merambat lurus , guru menunjuk beberapa siswa untuk maju secara bergantian untuk mengamati bahwa cahaya dapat merambat lurus. Pada bagian akhir pertemuan pertama ini guru beserta siswa mengulang kembali materi yang telah di pelajari dan guru motifasi memfokuskan bahwa cahaya merambat lurus. Yang terakhir adalah siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pada pertemuan kedua, materi yang diajarkan adalah proses cahaya dapat merambat lurus. Pertama guru memberian apersepsi tentang manfaat cahaya setelah mengetahui manfaat cahaya , guru memberi pertanyaan bagaimana manfaat bagi manusia ? peserta didik menjawab pertanyaan dan menyampaikan hipotesisnya. Pada saat menjelaskan materi tentang cahaya merambat lurus dan kontraksi dan relaksasi, guru menampilkan animasi cahaya merambat lurus dengan metode Inkuiri. Guru melakukan tanya jawab dan membimbing peserta didik untuk mencatat tentang materi yang telah di pelajari. Pada bagian akhir pertemuan kedua ini guru memberikan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik menerima materi yang telah diajarkan.

Hasil refleksi siklus I belum berhasil disebabkan kurang optimalnya rancangan dan penerapan dalam proses pembelajaran, dan para siswa masih mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran dengan metode Inkuiri karena peserta didik terpaku menyaksikan animasi-animasi dalam pembelajaran yang menurut peserta didik metode ini masih asing. Pada refleksi tindakan terhadap aktifitas siswa pada siklus I nampaknya

(21)

   

indikator keberhasilan siswa masih belum terpenuhi, belum adanya perubahan yang berarti pada diri siswa. Penerapan pembelajaran dengan metode Inkuiri dalam pembelajaran IPA belum terlaksana dengan baik, guru masih kesuliatan dalam memandu siswa untuk mencatat dan peserta didik belum terbiasa dengan adanya tanya jawab.

Berdasarkan tes akhir , siklu I dan uraian diatas , tujuan yang ingin di capai dalam pembelajaran IPA dengan metode Inkuiri. Pada siklus I meningkat jika dibandingkan dengan hasil sebelum tindakan. Pada siklus I mean mencapai 60,6 % dan mean sebelumnya tindakan 47 ( siswa memperoleh ≤65 sebanyak 10 orang atau 39,4% ). Namun masih banyak siswa yang nilainya menurun pada siklus I. Hal ini yang mendasari peneliti harus melaksanakan siklus kedua.

4.4.3 Siklus II

Pelaksanaan siklus II melanjutkan kopetensidasar yang kedua yaitu cahaya dapat dibiaskan. Hasil refleksi pada siklus I menjadi dasar untuk perbaikan siklus II terutama pada bagian proses belajar mengajar dengan metode Inkuiri yang masih kurang optimal. Pada

pertemuan I siklus II inti materi yang disampaikan adalah cahaya dapat dibiasan. Seperti biasa guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan apa yang dimaksud dengan cahaya? Setalah itu baru masuk kegiatan inti yaitu menjelaskan berbagia macam cahaya yang dapat diketahui oleh anak didik. Pada saat mencatat materi yang telah di pelajari, guru sudah tidak mengalami kesulitan dan guru hanya tinggal menjawab pertanyaan dari peserta didik yang bertanya tentang bagian materi yang belum jelas. Nampaknya mereka sudah mulai terbiasa dengan keggiatan ini, sehingga tida ada masalah dalam pembelajaran dengan metode Inkuiri. Pada saat mengerjakan soal evaluasi juga tidak menemukan masalah yang berarti.

Pertemuan II siklus II ini materi yang akan disampaikan adalah cahaya dapat dipantulkan (menggunakan cermin datar, cekung dan cembung ). Pada pertemuan terakhir ini guru meras terbantu sekali menyampaikan materi dengan menggunakan metode Inkuiri, karena guru tidak lagi menyampaikan materi dengan banyak ceramah. Pada waktu mencatat dan mengerjakan soal evaluasi , peserta didik sudah bisa mandiri. Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus II dan uraian di atas , tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPA dengan metode Inkuiri sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang di tetapkan. Pada siklus II mean mencapai 82,72% ( siswa memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 20 siswa atau posentasenya 93,95% ).disamping terjadi peningkatan hasil belajar siswa juga terdapat peningkatan aktivitas dan ketrampilan guru,pada siklus I 33 meningkat menjadi 36

Pada siklus II.Adapun peningkatan aktivitas siswa dari 24 pada siklus I meningkat menjadi 28 pada siklus II. 61

Gambar

Tabel Nilai Pra Siklus
Diagram Nilai Pra Siklus  4.2.2 Pelaksanaan Siklus I
Tabel Distribusi Ketuntasan Siklus I Pertemuan II
Tabel Distribusi Ketuntasan Siklus II Pertemuan I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Wirausahawan yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi cenderung akan selalu berusaha mengembangkan usahanya termasuk dalam penggunaan informasi akuntansi dalam

Modal sekunder yang berfungsi sebagai modal epistemik dan modal deontik selalu menunjukkan makna kala kini yang menunjukkan sikap pembicara saat bertutur, kecuali

Harga pokok produksi pada saat kenaikan produksi bertambah 2000 menjadi 4000 bibit dengan metode variable costing memiliki nilai terkecil bila dibandingkan dengan metode

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Jatuhnya sabetan kenong pada bentuk ini tidak jauh berbeda dengan bentuk gending kethuk loro kerep yaitu sebagai tujuan sèlèh sementara bagi seluruh ricikan.. garap

(1) Kepala UPT berdasarkan kewenangan jabatannya menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat berdasarkan pemberian mandat dari Kepala SKPD yang materinya

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penggunaan diksi dan gaya bahasa oleh Mario Teguh dalam Acara TMTGW adalah