• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELALUI DIVA SEHAT MENCEGAH KANKER SERVIKS SEJAK DINI DI DESA AMBENGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MELALUI DIVA SEHAT MENCEGAH KANKER SERVIKS SEJAK DINI DI DESA AMBENGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Luh Mertasari1, I Ketut Wijana2, Ria Tri Harini Dwi Rusiawati3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang menyerang perempuan dan merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia setelah kanker payudara. Penyebab utama dari kanker serviks adalah virus HPV (Human Papiloma Virus), (Budiana 2014). Deteksi dini penyakit kanker serviks ini sangat mudah dan murah, namun sayangnya

sampai saat ini kesadaran masyarakat untuk melakukan itu sangat lemah, bahkan tak jarang gejala klinis yang sudah ada diabaikan. Sampai saat ini sebagian masyarakat masih belum terbiasa dengan pola melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin karena takut menghadapi kenyataan bilamana hasil pemeriksaannya tidak sesuai dengan harapan. Pemeriksaan secara rutin sangat diperlukan untuk melakukan deteksi secara dini bila ditemukan hasil positif

MELALUI DIVA SEHAT MENCEGAH KANKER SERVIKS SEJAK

DINI DI DESA AMBENGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN

BULELENG

1Prodi D3 Kebidanan FOK;2 Prodi D3 Kebidanan FOK; 3 Prodi D3 Kebidanan FOK

Universitas Pendidikan Ganesha

luh.mertasari@undiksha.ac.id, ketutwijana2204@gmail.com, riatriharinibasuki@gmail.com

Cervical cancer is the second leading cause of death in Bali. Prevention effort has been done however the incidence of cervical cancer is still high. Optimizing public knowledge through outreach will certainly be able to reduce these incidents. The target audience is 671 WUS (Women of childbearing age) between 30-50 years old who have never had IVA in Ambengan village. The purpose of this P2M is to increase knowledge and awareness of women in the early detection of cervical cancer through health promotion either with local health workers, community leaders, or local health cadres. Due to the COVID-19 pandemic to limit direct targets, the method used was online through WhatsApp group and the rest went directly to the field by dividing the target into small groups of 25 people /Dusun (The smallest form of local government) for IVA examinations. The result of the activity was an increase 50% in the number of WUS who understood about the IVA test, and there was an increase of 20% of WUS number who had included IVA. So, the total number of WUS in Ambengan Village who have done IVA examinations is 27%.

Keywords: DIVA prevent cancer

Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua di Bali. Upaya preventif sudah dilakukan tetapi kejadian kanker serviks masih tinggi. Optimalisasi pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan tentunya akan mampu menurunkan kejadian tersebut. Khalayak sasaran adalah WUS usia 30-50 tahun yang belum pernah IVA sebanyak 671 orang di desa Ambengan. Tujuan dari P2M ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan dalam mendeteksi dini kanker serviks melalui promosi kesehatan bersama petugas kesehatan setempat, tokoh masyarakat dan kader kesehatan setempat. Karena pandemic covid-19 untuk membantasi sasaran kontak langsung maka metode yang digunakan adalah daring dalam whatsapp group dan sisasnya terjun langung ke lapangan dengan membagi sasaran menjadi kelompok kecil 25 orang/dusun untuk dilakukan pemeriksaan IVA. Hasil kegiatan terdapat penambahan 50% jumlah WUS yang memahami tentang IVA tes, dan terdapat penambahan 20% jumlah WUS yang sudah diperiksa IVA. Jadi Total WUS Desa Ambengan yang sudah melakukan pemeriksan IVA adalah 27%.

(2)

akan dilakukan penatakasanaan lebih lanjut. Pada stadium dini pulasan serviks dengan IVA tes merupakan salah satu cara mendeteksi kanker serviks. Bila saja perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual mau melakukan deteksi dini dengan IVA test maka kejadian kesakitan dan kematian oleh penyakit tersebut bisa ditekan seminimal mungkin.

Desa Ambengan adalah salah satu wilayah kerja puskesmas Sukasada II yang kejadian kanker serviks tinggi dan cakupan IVA rendah yaitu hanya 5%. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada bidan desa Ambengan penyebab rendahnya jumlah cakupan IVA karena sebagian masyarakat yang tidak tahu dan tidak tertarik melakukan IVA, tidak ada waktu untuk periksa, takut dengan hasil. Hanya sebagian kecil masyarakat yang sadar melakukan deteksi dini kanker serviks adalah mereka yang memang dalam keluarganya sudah ada yang menderita kanker tersebut dan pernah menyaksikan penderitaan kerabatnya menderita kanker serviks.

Tingginya angka kematian ini adalah karena penyakit kanker serviks tidak memiliki ciri khas khusus seperti penyakit ganas yang lain dimana tanda dan gejala khas kanker serviks baru akan muncul bila stadium kanker sudah lanjut dan penyakit nyata-nyata sudah invasive dengan gejala khas berupa perdarahan tidak teratur pervaginam, terutama setelah berhubungan sexual. Salah satu pendorong tingginya angka tersebut adalah karena tidak adanya proses pemantauan sejak dini. Jika kanker serviks dapat ditemukan pada stadium satu dan segera dilakukan penanganan, tentu saja meningkatkan peluang untuk sembuh sempurna meningkatkan kualitas hidup perempuan dan menekan biaya pengobatan. Ironisnya seringkali perempuan baru datang ke pelayanan kesehatan dalam kondisi kanker serviks sudah dalam stadium lanjut, dan sel-sel kanker sudah menyebar ke organ lain sehingga tingkat kebershasilan pengobatan juga menjadi relative kecil.

Optimalisasi pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan tentang cara mencegah

kanker serviks dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks serta merangsang masyarakat untuk melakukan IVA test secara periodic dan sedini mungkin tentunya akan mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker servik. Sebuah inovasi dalam penyebaran informasi tentang pemeriksaan IVA dalam bentuk penyuluhan, pemeriksaan IVA yang mudah diakses harus terus ditingkatkan. Salah satu pendekatan yang akan dilakukan adalah mengkemas kegiatan pemeriksaan IVA dengan lebih menarik minat masyarakat dengan harapan lebih banyak masyarakat yang tahu, mau dan mampu untuk melakukan deteksi dini. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan pengabidan kepada masyarakat dengan judul Melalui “DIVA SEHAT” Mencegah Kanker Serviks Sejak Dini.

METODE

Adapun metode dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi melakukan pendekatan kepda tokoh masyarakat dan meilai kebutuhan tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA tes, membentuk tim PKM dengan unsure tambahan dari puskesmas dan kader. Meminta ijin kepda Puskesmas melalui bidan desa dan kepala desa akan dilkukan kegiatan penyuluhan dan pemeriksan IVA, melakukan kegiatan DIVA Sehat, meonitorng dan evaluasi kegiatan.

Khalayak sasaran pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Perempuan usia subur yang sudah aktif melakukan hubungan seksual dengan rentang usia 30-50 tahun yang ada di Desa ambengan (Dusun Ambengan (216), Dusun Bukit Balu (147), Dusun Pebantenan (152), dan Dusun Jembong (156) yang memenuhi syarat dilakukan IVA dan belum terdiagnose kanker serviks dengan jumlah 671 orang. Melalui gerakan DIVA SEHAT ini selain mengubah pengetahuan dan sikap perempuan tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA juga

(3)

untuk meningkatkan jumlah cakupan IVA puskesmas.

METODE

Adapun metode dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan menilai kebutuhan tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA tes, membentuk tim PKM dengan unsur tambahan dari puskesmas dan kader. Meminta ijin kepada Puskesmas melalui bidan puskesmas pembantu desa Ambengan dan kepala desa Ambengan bahwa akan dilkukan kegiatan DIVA SEHAT berupa penyuluhan dan pemeriksan IVA, melakukan kegiatan, meonitorng dan evaluasi kegiatan.

Khalayak sasaran pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Perempuan usia subur yang sudah aktif melakukan hubungan seksual dengan rentang usia 30-50 tahun yang bertempat tinggal di Desa ambengan yang terdiri atas (Dusun Ambengan (216), Dusun Bukit Balu (147), Dusun Pebantenan (152), dan Dusun Jembong (156) yang memenuhi syarat dilakukan IVA dan tidak terdiagnose kanker serviks dengan jumlah total WUS 671 orang. Melalui gerakan DIVA SEHAT ini selain menambah pengetahuan dan mengubah sikap perempuan tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA juga untuk meningkatkan jumlah cakupan IVA puskesmas Sukasada II yang masih sangat rendah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pengabdian masyarakat dilakukan dengan dua mekanisme yaitu Daring dan terjun langsung ke masyarakat. Pertemuan melalui daring dilakukan sebagai antisipasi dalam mengurangi kerumunan dan kontak terlalu lama dan dengan banyak orang mengingat pelaksanaan pengabdian masyarakat berlangsung pada masa pandemic Covid-19. Pelaksanaan kegiatan pengabdian melalui daring meliputi pembuatan group whats app

untuk seluruh WUS sasaran IVA yang ada di desa Ambengan. Terrmasuk bidan Puskesmas pembantu ambengan, kepala desa Ambengan dan Kader IVA dilibatkan dalam group WA tersebut dengan nama group WA “IVA untuk kanker Serviks, Group dibentuk pada tanggal 6 Juli 2020.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam group WA meliputi Perkenalan kepada anggota group tentang tujuan pembuatan group, penyebaran brosur tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA tes, pemutaran video tentang IVA tes dan prosedur IVA tes, dan diskusi tentang rencana pemeiksaan iva bagi WUS yang berminat. Bagi WUS yang berminat untuk dilakukan pemerisaan IVA didata dan akan dilakukan pemeriksaan IVA masal, tetapi karena pemberlakuan pisical distancing, rencana itu diubah menjadi langsung dirujuk ke Bidan yang sudah dipilih yaitu bidan Nur Fadilah yang berlokasi praktek di Ambengan, dan ke Bidan Mertasari yang berpraktek paling dekat dengan desa Ambengan. Dari hasil penatalaksanaan melalui daring tidak terlalu banyak WUS yang mampu terjaring karena tidak semua WUS di Ambengan Mempunyai fasilitas Whats APP.

Gambar 1: Penyuluhan IVA dengan pemutaran Video kepada WUS di desa Ambengan

(4)

Gambar2: Penyuluhan IVA di Group WA dengan mengirimkan Leaflet tentang IVA. Pelaksanaan Pengabdian masyarakat dengan terjun langsung ke masyarakat karena pemerintah sudah mengumumkan Era New Normal sudah diperbolehkan untuk melakukan pelayanan ke masyarakat dengan jumlah yang terbatas dan dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan. Rencana pelaksanaan Pengabdian ke masing-masing dusun tidak bisa terealisasi pada keempat dusun karena ada satu banjar yaitu banjar Pebantenan yang berturut-turut merupakan zona merah Covid-19. Pelaksanaan dilakukan pertama kali pada tanggal 8 Agustus 2020 dari jam 09.00-14.00 Wita di Dusun Jembong, desa Jembong berlokasi di Balai banjar Desa Jembong yang dihadiri WUS yang tidak hanya berasal dari dusun Jembong tetapi juga dari Pebantenan dan Bukit Balu. Sebelum penyuluhan dimulai, peserta melakukan registrasi terlebih dahulu dan dibagikan leaflet mengenai pencegahan kanker serviks dengan metode IVA. Dari 45 WUS dengan rentang umur 17-50 tahun. Materi penyuluhan yang dipaparkan materi tentang bagaimana terjadinya kanker serviks, faktor penyebab, faktor risiko, serta cara penularannya, serta cara sederhana untuk medeteksinya dengan pemeriksaan IVA. Penyebab kaner serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV) (Llewellyn, 2001). Di dalam kegiatan penyuluhan ini juga diterangkan mengenai kelompok faktor risiko untuk

terjadinya kanker serviks yaitu melakukan hubungan seksual pertama pada usia muda (sebelum usia 18 tahun), pasien atau seksual partner mempunyai penyakit kondiloma genitalia (kutil), pasangan yang lalu dari partner seks menderita kanker serviks atau sel2 abnormal, sexual partner menderita kanker penis dan sexual partner yang tidak disirkumsisi. Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah jika ditemukan keputihan berwarna kuning, berbau, nyeri saat berhubungan seksual dan ditemukan perdarahan pervaginam abnormal. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan skrining (pemeriksaan dini) yaitu dengan Pap’s Smear dan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Pemeriksaan IVA dipilih pada kegiatan ini karena lebih efektif dan efisien dari segi waktu, metode, maupun biaya (Emilia, 2010). Setelah kegiatan penyuluhan dan sesi tanya jawab selesai, dilakukan registrasi peserta yang hendak dilakukan pemeriksaan serviks dengan menggunakan metode IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) (Depkes RI, 2010). Pemeriksaan dilakukan dengan sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu ruangan dan alat-alat periksa yang terdiiri atas 2 tempat tidur, speculum vagina senter (lampu), lidi swab (kapas), asam asetat 3-5%, mangkok, handscoen steril serta atlas pemeriksaan IVA (Depkes RI, 2009). Setelah Pemberian Penyuluhan selama ± 50 menit dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA kepada WUS yang sudah diperiksa. Pemeriksaan dimulai pukul 10.30 dengan waktu periksa 1 orang pasien sekitar 10-15 menit. Cara pemeriksaan yaitu pasien ditempatkan di atas tempat tidur dengan posisi litotomi, kemudian dengan bantuan speculum vagina, lidi kapas yang sudah diberi asam asetat 3-5% dipulas pada cervix dan ditunggu selama 1 menit. Setelah 1 menit diamati perubahan warna serviks, jika terdapat lesi atau bercak putih aceto white pada daeras scuamos columna jungtion (SCJ) maka disebut lesi IVA (+) dan diduga terdapat kelainan berupa lesi pra kanker atau kanker (Pusdiknakes, 2014). Terdapat

(5)

sebanyak 25 orang WUS yang beralamat di Br Dinas Jembong, yang sudah dilakukan pemeriksaan IVA karena mereka tidak pernah melakukan pemeriksaaan IVA dan dari pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan IVA (-), sisanya lagi 20 orang belum bersedia karena belum siap untuk dilakukan pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lisminawati, (2016) pengetahuan dapat meningkatkan minat dalam melakukan tes IVA, tetapi minat tidak mempengaruhi ibu dalam keikutsertaan tes IVA. Diharapkan kepada bidan dan kader agar lebih meningkatkan program penyuluhan dan lebih memberikan motivasi kepada wanita untuk ikut serta melakukan deteksi dini kanker serviks dengan IVA. Brosur sudah dibagikan kepada WUS yang hadir pada saat itu dan sisa leaflet sebanyak 200 lembar untuk daerah Jembong dan Pebantenan masih dititip di kader IVA untuk dibagikan kepada masyarakat pada saat ada kegiatan pertemuan lainnya.

Gambar 3. Lokasi Tempat penyuluhan dan Pemeriksaan IVA di Dusun Jembong Desa Ambengan tanggal 8 Agustus 2020

Pemeriksaan IVA pada tanggal 12 Agustus 2020 dilaksanakan di Poskesdes Ambengan yang berjarak 500 meter dari balai Banjar tempat penyuluhan.Jumlah WUS yang bersedia diperiksa sebanyak 25 orang sisanya yang tidak datang karena alasan takut terkenaCOVID-19 akan dilakukan pemeriksaan di PMB Mertasari dengan konfirmasi lewat WA terlebih dahulu dimana PMB ini merupakan PMB terdekat dengan Desa Ambengan dan kebetulan sebagai TIM pengabdian. Mengingat pemeriksan IVA Membutuhkan persiapan pasien yang cukup lama yaitu 10-15 menit, untuk pemeriksaan ke PMB maksimal 8 orang per hari untuk menghindari kerumunan dan penularan

COVID-19 maka kegiatan dilakukan per termin, 1 jam 4 orang.

Gambar 4. Pemeriksaan IVA pada WUS di Jembong.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat selanjutnya dilakukan di dusun Ambengan pada tanggal 12 Agustus 2020 yang bertempat di balai banjar Dusun Ambengan, dari jam 09.30 sampai jam 14.00 Wita. Pada pelaksanaan ke dua ini dihadiri oleh 25 WUS dan kesemuanya bersedia diperiksa IVA dan hasil pemeriksaan IVA (-), 24 WUS berasal dari ambengan dan ada satu orang yang berasal dari Pebantenan. Leaflet yang berisi informasi tentang IVA sudah dibagikan kepada WUS yang hadir pada saat itu dan sisa brosur sebanyak 200 lembar untuk daerah dusun ambengan masih dititip kepada Bidan poskesdes dan kader IVA untuk dibagikan kepada masyarakat pada saat ada kegiatan pertemuan lainnya.

Gambar 5: Kegiatan penyuluhan dan Pemeriksan IVA di Dusun Ambengan, Desa Ambengan tanggal 14 Agustus 2020

Gambar 6: Pemberian Penyuluhan Bersama Tim yang terdiri atas Bidan Poskesdes Ambengan, Kader IVA dan TIM Undiksha

(6)

Gambar 7: Pembagian leaflet sebelum penyuluhan bertahap kepada WUS yang sudah terbagi menjadi kelompok-klompok kecil

Pada pelaksanaan pengabdian masyarakat berikutnya dilakukan di banjar Bukit Balu pada tanggal 14 Agustus 2020 pada pukul 09.00 -14.00 wita. Penyuluhan dan pemeriksaan IVA dihadiri oleh 25 WUS dan dari 25 yang hadir hanya 20 orang yang bersedia di periksa, dan hasil pemeriksaan IVA (-), terdapat 5 orang yang keputihan patologis. Leaflet sudah dibagikan kepada WUS yang hadir pada saat itu dan sisa brosur sebanyak 100 lembar untuk daerah bukit balu masih dititip di kader IVA untuk dibagikan kepada masyarakat pada saat ada kegiatan pertemuan lainnya.

Gambar 8: Kegiatan penyuluhan dan Pemeriksan IVA di Dusun Bukit Balu, Desa Ambengan tanggal 14 Agustus 2020

Gambar 9: Pemeriksaan IVA pada WUS di bukit Balu Desa Ambengan tgl 14-8-2020 yang dilakukn

di Puskesmas Pembantu Ambengan

Gambar 10: Kondisi Porsio WUS dengan IVA (-) yang mengalami keputihan patologis, tampak erosi pada porsio setelah keputihan dibersihkan

Gambar 11: Proses Deteksi canker serviks dengan metode IVA pada WUS di desa Ambengan

Gambar 12: Proses Deteksi Kanker Serviks dengan metode IVA pada WUS di desa Ambengan

(7)

Gambar 13: Persiapan pasien dan alat untuk pemeriksaan IVA pada WUS di desa Ambengan

Dari 70 WUS yang dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan IVA di Desa Ambengan kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng yang pada penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan terhadap 50% WUS dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan hasil pemeriksaan IVA semuanya dengan hasil IVA (-), hanya ada 5 orang yang mengalami keputihan patologis dan sudah di edukasi untuk periksa lebih lanjut ke RS.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan program P2M dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan Judul Melalui Diva sehat deteksi kanker serviks sejak dini belum sempurna. Setelah pelaksanaan kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksan IVA sebesar 50% tetapi belum semua WUS termotivasi melakukan deteksi dini dengan IVA. Terdapat penambahan jumlah WUS yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 20%, sehingga secar total WUS desa Ambengan sudah melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 27%. Target Pemerintah agar 100% WUS melakukan pencegahan kanker serviks melalui skrining awal belum tercapai. Padahal dengan skrining akan menyelamatkan perempuan dari kesakitan dan kematian karena kanker serviks, mengingat gejala kanker serviks tidak terlihat sampai berada pada stadium lanjut. Pemeriksaan IVA cukup efektif dan efisien dan hampir bisa dilakukan olehs semua tenaga medis. Untuk itu sangat diperlukan kerjasama

yang baik antara semua pihak agar kegiatan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan dan petugas kesehatan tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat tentang perlunya deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA.

DAFTAR RUJUKAN

______. 2018. Profil kesehatan Indonesia. Profil kesehatan provinsi Bali.

Andrijono.2007.Kanker serviks, Divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Gynecolog. Jakarta.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Aziz FM. 2002. Deteksi dini kanker, skrining dan deteksi dini kanker serviks. Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta

Bustan.2008. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta. PT. Rineka Cipta Dalimarta, S.2010. Deteksi dini kanker dan

implisia Anti kanker. Cetakan III. Jakarta. Penebar Swadaya

Depkes RI, 2016. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta. Pusdiknakes

Emilia.2010. Bebas ancaman kanker serviks.Yogyakarta.Media pressindo Keputusan Menteri Kesehatan RI.

No.796/MENKES/SK/VII/2010.

Pendoman Pengendalian Teknis Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Dewi,dkk.2019. Hubungan antara pengetahuan

wanita usia subur tentang kanker serviks dengan keikutsertaan dalam pemeriksaan

inspeksi visual asam

acetat.diaksesdari.ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id

Llewellyn, Jones.2001. Dasar-dasar obstetri gynecologi.Jakarta: Hipokrates

Maharini.,dkk. 2019. Pemberdayaan perempuan melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pelatihan metode reproductive organ self examination (ROSE) sebagai upaya deteksi dini penyakit kanker serviks Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Vol.1 No.1.2p19. 42– 46.

(8)

Made Ni, Nunuk S, Pancrasia M. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Puskesmas Buleleng 1. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga. Vol 1. No 1. 2013. 57-66.

Mira T, dkk. 2019. Pemberdayaan perempuan melakukan Deteksi Dini Kanker serviks melalui pelatihan metode reprodukrif organ self examination (Rose) sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.Vol 1 No 1

Notoatmojo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku .Jakarta: PT. Rineka Cipta Nugroho T, Bobby.2014. Masalah kesehatan

reproduksi wanita. Yogyakarta. Nuha Medika

Nuranna, L. 2008. Skrining kanker serviks dengan metode IVA. Jurnal Dunia Kedokteran

Prawiroharjo, S. 2006. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bima Pustaka.Reproduksi-Revisi. Jakarta: CV. Trans Info Media Saifudin, dkk. 2002. Buku panduan praktis

pelayanan kesehatan.Jakarta.YBP Smart, A. 2010. Kanker organ reproduksi.

Yogyakarta: A+Plus Books.

Sulastri, Dyah I, I’ana A. 2012. Efektifitas Promosi Kesehatan Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks Untuk Menurunkan Angka Kematian. Jurnal Kesehatan. FIK Prodi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 149-154. Varney, H .2007. Buku ajar asuhan kebidanan.

Jakarta.EGC

Yayasan Kanker Indonesia. 2012. Cakupan deteksi dini kanker serviks.

Gambar

Gambar  1:  Penyuluhan  IVA  dengan  pemutaran  Video kepada WUS di desa Ambengan
Gambar  3.  Lokasi  Tempat  penyuluhan  dan  Pemeriksaan  IVA  di  Dusun  Jembong  Desa  Ambengan tanggal 8 Agustus 2020
Gambar  7:  Pembagian  leaflet  sebelum  penyuluhan  bertahap  kepada  WUS  yang  sudah  terbagi  menjadi  kelompok-klompok kecil
Gambar  13:  Persiapan  pasien  dan  alat  untuk  pemeriksaan IVA pada WUS di desa Ambengan

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan penelitian lainnya yang menguji tingkat kesehatan dan pengaruh antara RGEC, CAMELS, dan kinerja keuangan perusahaan perbankan, penelitian yang dilakukan

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR RUMPUT GAJAH MINI.. (Pennisetumpupureum cv. Mott) PADA USIA PEMOTONGAN

Proses penyaringan olein dari kristal stearin diawali dengan memasukkan minyak ke dalam membran filter press , dimana minyak RBDPO dari kristalizer dipompakan ke dalam membran

You will decide what aspects of the objects you need to include to define that particular class of object, and you will choose them depending on the kinds of problems that you want

In our opinion, the consolidated financial statements, as set out on pages 40 to 87, give a true and fair view of the consolidated financial position of Regus plc (société

Pada tahap ini yang menjadi masukan adalah bit rate, jika dimasukan bit rate tertentu akan didapat dua output nilai Tsistem, yang pertama output nilai untuk

3. Untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk menerapkan rekayasa teknis sesuai dengan fungsi kawasan dalam rencana tata ruang dan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor