• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Bias Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sosialisasi Bias Guru"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

BIAS

BIAS

( BULAN IMUNISASI

( BULAN

IMUNISASI ANAK SEKOLAH )

ANAK SEKOLAH )

KO

(2)
(3)
(4)

8/4/2017

8/4/2017

*

*

Imunisasi

Imunisasi

Proses menghasilkan

Proses menghasilkan imunitas

imunitas

pada seseorang dengan cara

pada seseorang dengan cara

pemberian bahan

pemberian bahan

imunobiologik 

imunobiologik 

(5)

*

Tujuan Imunisasi

8/4/2017

Melindungi seseorang terhadap

penyakit tertentu (

intermediate goal 

)

Menurunkan prevalensi penyakit

(mengubah epidemiologi penyakit

)

(6)

UU no 36 th 2009

Kesehatan

KEPMENKES No. 1611/MENKES/SK/XI/2005

Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi

Penyelengaraan Imunisasi

Turunnya angka kesakitan, kecacatan &

kematian akibat penyakit yang dapat

(7)

Landasan

Hukum

UU No 23 Tahun 2002

Tentang

Perlindungan Anak

Setiap anak

berhak

mempero-leh pelayanan

kesehatan dan

jaminan sosial

sesuai dengan

ebutuhan fisik

mental, spiritual

dan sosial

(8)

Landasan

Hukum

UU No 36 ahun 2009

entang Kesehatan

asal 132 3)

et

na

rh

memperoleh

imunisasi dasar

sesuai dengan

etentua yang

berlak untuk

mencegah

terjadiny penyakit

yang dapat

dihindar melalui

imunisasi

Pasal 130

emerintah wajib

memberikan

imunisasi lengkap

epada setiap bayi

dan anak

(9)

INPRES no:

ahun 2010

tentang

Percepatan

elaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional

Tahun 2010

Landasan

Hukum

INPRES no:

3 Tahun 2010

tentang

Program

embangunan yang

Berkeadilan

(10)

“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan

dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,

spiritual dan sosial.” (UU no 23/2002)

Pemerintah wajib memberikan imunisasi

lengkap kepada setiap bayi dan anak (UU no

36/2009) Setiap anak

berhak

memperoleh imunisasi dasar  sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit

yg dapat dihindari melalui imunisasi (UU no 36/2009)

(11)

TUJUAN & SASARAN

Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan

kematian akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi

1.

Seluruh bayi mendapatkan imunisasi dasar

2.

Seluruh anak sekolah mendapatkan imunisasi

tambahan (campak, DT, TT)

3.

Wanita usia subur (termasuk bumil dan catin

mendapatkan imunisasi TT 5 dosis)

4.

Kelompok beresiko tinggi

TUJUAN

(12)

Vaksin

Masuk ke Tubuh

Manusia

Tubuh

Membentuk 

Zat

Antibody

Tubuh yang Kebal

Terhadap Penyakit

(13)

Bayi

Murid Sekolah

Orang

Dewasa

(14)

INDONESIA :

IMUNISASI RUTIN

NASIONAL ANAK

(15)

BIAS CAMPAK

DILAKSANAKAN DI BULAN AGUSTUS

SETIAP TAHUN

DIBERIKAN PADA ANAK KELAS 1 SD

SEBAGAI ULANGAN/BOOSTER

IMUNISASI CAMPAK

KOTA TANGERANG

DI NOVEMBER & DI

(16)

BIAS DT DAN Td

DILAKSANAKAN DI BULAN NOVEMBER SETIAP

TAHUN

DT DIBERIKAN PADA ANAK KELAS 1 SD SEBAGAI

ULANGAN/BOOSTER IMUNISASI DIFTERI DAN

TETANUS

Td DIBERIKAN PADA ANAK KELAS 2 DAN 3 UNTUK

MEMBERIKAN BOOSTER VAKSIN DPT PD ANAK

USIA>7 TH DAN MELENGKAPI STATUS IMUNISASI

TT SAMPAI T5

KOTA TANGERANG

DT KELAS I

(17)

KELAS I = DT/Td (berdasarkan UMUR)

KELAS II = CAMPAK

KELAS III = Td

Pengganti TT

KELAS IV = Td

Pengganti TT

(18)

KAJIAN VAKSIN Td

DALAM KEGIATAN

BIAS

(19)

Latar Belakang

Kajian data Surveilans Difteri, rekomendasi SAGE-WHO

dan Policy Paper dari WHO untuk menanggulangi KLB

Difteri. Vaksin Td dapat digunakan di daerah Risti.

Rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional :

1. Dalam Program Imunisasi Nasional DPT booster ke1(usia

18 bulan) dan booster ke2 (usia 5 tahun) tidak

dilakukan,utk menggantikannya diberikan vaksin Td pd

usia >7 th menggantikan vaksin TT

2. Sdh cukup bukti (berdasarkan kajian Nasional dan

Internasional) bahwa vaksin Td harus diberikan

pd anak usia > 7 th bila belum mendapat booster 1 & 2

3. Pelaksanaan Vaksinasi Td menggantikan TT sdh siap

(20)

Latar Belakang…..(lanjutan)

4. Untuk menanggulangi KLB Difteri perlu dilakukan tindakan : a. Strategi Jangka Pendek : utk wilayah Risti dg ORI dg cara :

- Meningkatkan imunisasi Rutin utk bayi dengan vaksinasi DPT - Untuk anak usia 1-7 th dg vaksin TD

- Untuk anak usia >7 th dg vaksinasi Td

b. Suplementary Immunization Activity (SIA) dg melakukan Imunisasi tambahan pada murid SD kelas 4,5 dan 6

c. Strategi Jangka Panjang :

- Streghthening Imunisasi DPT pd bayi

- Program BIAS Imuniassi DT pd anak kls 1 dan Td pada anak kls 2 & 3 - Penyebaran karier/kontak dg kasus difteri diberi eritromicin sbg

pcegahan dg dosis 30-50 mg/kg BB selama 7 hari

d. Menguatkan Surveilans PD3I secara umum termasuk KIPI yg timbul 5. Dengan dilakukannya booster Vaksin difteri diharapkan KLB akan

(21)

Kebijakan

Untuk menanggulangi KLB Difteri vaksin Td

dapat digunakan di daerah risti, didasari surat

Direktur Imkar kepada Ketua Komite Penasehat

Imunisasi Nasional tgl 28 April 2010 nomor : IR.

01.03/II/3/801/2010

(22)

Hasil Pelatihan Imunisasi BIAS di Kota Tangerang :

Narasumber : dr. Toto (Depkes RI)

Diperoleh Rumusan :

Year

Gr.1

Gr.2

Gr.3

Gr.4

Gr.5

Gr.6

2001

DT

3

TT

4

TT

5

2002

DT

3

TT

4

TT

5

M

M

M

2003

M

TT

4

TT

5

2004

M

DT

3

TT

5

2005

M

DT

3

TT

4

2006

M

DT

3

TT

4

TT

5

2007

M

DT

3

TT

4

TT

5

TT

5

BIAS KOTA TANGERANG

(23)

2008 :

KELAS I = CAMPAK

KELAS 2 = DT

KELAS 3 = TT 4

KELAS 4 = TT 5

(24)

2009 :

KELAS I = DT

KELAS 2 = DT

KELAS 3 = TT 4

KELAS 4 = TT 5

2010 :

KELAS I = DT

KELAS 2 = CAMPAK

KELAS 3 = TT 4

KELAS 4 = TT 5

(25)

2011 - BERIKUTNYA:

KELAS I = DT/Td

KELAS 2 = CAMPAK

KELAS 3 = Td 4

(26)

RANGKAIAN KEGIATAN BIAS

(ANGGARAN APBD II)

PERSIAPAN :

-

Rapat Koordinasi Linsek

(P&K, Depag, Pemda, dll) -

19 sept 2013, di Dinkes

-

Rapat Persiapan BIAS Tk Kota

(Pem. Prog.Imunisasi+UKS)

17 Sept 2013, di Dinkes

-

Rapat Persiapan BIAS dan Konfirmasi

Data Bagi Guru

Bulan Sept, di PKM untuk 580

orang guru dan 32 Orang Pemegang Program Imunisasi

dan 32 Orang Pemegang Program UKS DAN 6 Org

(27)

Persiapan : (lanjutan …..)

Penyuluhan Pelaksanaan BIAS di SD/MI

oleh 1 Pet. Pkm + 1 Guru, di bulan

Oktober 

” pengganti Inform Concern”

(28)

PELAKSANAAN :

BIAS PADA BULAN NOVEMBER

 –

10

DESEMBER 2013

Dilaksanakan Oleh 3

Orang Petugas Puskesmas Dan 1 Orang

Guru Pendamping

(29)

PENYULUHAN :

4 Pesan utama : MITA (IMUNISASI KITA)

1. manfaat Imunisasi :

misal :

- TN adalah penyakit mematikan

- Pentingnya imunisasi Campak, DT dan TT untnak

sekolah

2. Interval Imunisasi : Jadwal dan tempat pelaksanaan

BIAS

3. Tanggal Imunisasi : kapan dilaksanakan BIAS

serentak

4. dampak/efek samping setelah imunisasi : KIPI

Tidak

perlu takut

mencegah

(30)
(31)
(32)

LAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN MURID SEBELUM

PENYUNTIKAN (MAKSUD

 –

TUJUAN

 –

MANFAAT-KELUHAN-SAKIT/TIDAK)

PENYULUHAN

SELEKSI ANAK YANG AKAN / TIDAK DISUNTIK

DIBANTU GURU PENDAMPING

SELEKSI STATUS

IMUNISASI DARI DATA KONFIRMASI YANG DIBUAT

OLEH GURU PENDAMPING

LIHAT KONDISI UMUM ANAK (PANAS/BATUK/PILEK

DLL)

LAKUKAN PENCATATAN

LAKUKAN PENYUNTIKAN

SAFETY INJECTION (

vaksin-alat suntik

 –

teknik penyuntikan-safety box)

(33)

PERAN SERTA GURU PADA PELAKSANAAN

BIAS DI KOTA TANGERANG:

Mensosialisasikan akan dilaksanakan

BIAS pada murid kelas I,2,3,4

 jenis

suntikan/imunisasi, manfaat serta resiko

kalau tidak diimunisasi

PADA

(34)

Melakukan pendampingan

pada saat hari H penyuntikan

Memisahkan anak yang akan

disuntik / tidak

berdasarkan Status / sedang

sakit / ada keluhan Tahun

sebelumnya

PERAN SERTA GURU PADA PELAKSANAAN

BIAS DI KOTA TANGERANG:

(35)

Pencatatan pada Register

BIAS

disimpan

Melaporkan Segera jika ada

keluhan dari murid yang

telah diimunisasi kepada

petugas puskesmas

Kontak Person

PERAN SERTA GURU PADA PELAKSANAAN

BIAS DI KOTA TANGERANG:

(36)

Pertemuan dengan

Guru UKS Sosialisasi BIAS Oleh Guru

Komunikasi antara Petugas Puskesmas Dan Murid

(37)

Petugas Pelaksana Puskesmas Petugas Monitoring dari Dinkes

(38)
(39)
(40)

Penyakit Berbahaya yang Dapat Dicegah

dengan IMMUNISASI BIAS DI SEKOLAH

PENYAKIT :

Campak / Morbilli

Difteri

Tetanus

IMUNISASI :

Campak / Morbilli

DT (Difteri Tetanus)

TT (Tetanus Toksoid)

(41)

Disebabkan virus

Ditandai timbulnya

demam dan bercak

bercak merah pada

kulit

(42)

Bila kekebalan

tubuh kuat =>

SEMBUH

Bila kekebalan

tubuh lemah =>

menimbulkan

berbagai

komplikasi radang

paru, radang otak

dll, dan dapat

(43)
(44)

Komplikasi Campak

M E A S L E S 10

Encephalitis

0,1%

(45)

Komplikasi Campak

M E A S L E S 8

Pnemonia 2-27%

CFR 56-86%

( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan

(46)

Komplikasi Campak

(47)

2010: 18060 kasus

Sebaran Kasus Campak Menurut Provinsi

Indonesia, 2010-2011

: 50 Measles cases

(48)

Case Based Measles Surveillance

Indonesia, 2011

: Measles : Rubella

: Measles & Rubella

: Negative (including equivocal)

Total: 1505 cases

(49)

Distribusi KLB Campak yang Dilaporkan dan Konfirmasi Laboratorium

Indonesia, 2010-2011

2010:Total= 182 KLB

: 1 Measles OB : 1 Rubella OB

: 1 Mix OB (Measles & Rubella)

: 1 Negative OB (Measles & Rubella) : 1 OB without sample

(50)

Penyakit

DIFTERI

•Infeksi pada permukaan selaput lendir

saluran napas bagian atas

•Menghasilkan banyak lendir dan kematian

 jaringan

•Terbentuk sebuah selaput putih yang

mudah berdarah

•Dapat menghambat pernapasan / tercekik 

bila selaput terlepas atau membengkak, dengan menutupi jalan napas

•Pada kasus ringan, selaput akan mencair

sesudah 7

 – 

10 hari dan sembuh sendiri

Selaput pada jalan napas penderita

(51)
(52)

Bahaya DIFTERI, dari tenggorokan turun ke

Bahaya DIFTERI, dari tenggorokan turun ke

JANTUNG

(53)

DIFTERI

DIFTERI

Gejala:

Gejala:

Radang tenggorokan,

Radang tenggorokan,

Hilang nafsu makan

Hilang nafsu makan

Demam ringan Dalam 2-3 hari timbul selaput

Demam ringan Dalam 2-3 hari timbul selaput

puti

puti

h keb

h keb

iru -

iru -

birua

birua

n pad

n pad

a teng

a teng

gorok

gorok

an da

an da

n

n

tonsil.

(54)
(55)
(56)
(57)

Nanah dan membran kuning pada dasar

tukak

(58)
(59)
(60)

Tanda Tanda DIFTERI

Pembengkakan kelenjar

kelenjar Leher

Masa Inkubasi 2

 – 

5 hari

Kasus berat disertai penurunan

kesadaran, gangguan jantung

Pengaruh radang pada otot /

katup jantung (Endocarditis)

dapat menyebabkan gangguan

Jantung menetap atau

Kematian

(61)

Bahaya DIFTERI, dari tenggorokan turun ke

JANTUNG

(62)

Bakteri tetanus masuk

dalam luka, menghasilkan

racun yang merangsang

syaraf otot otot sehingga

selalu dalam keadaan

kejang

Bila sampai pada otot

otot pernafasan, dapat

menyebabkan

(63)

TETANUS

 Disebabkan oleh Clostridium Tetani

 Gejala :

 Kaku otot pd rahang, disertai

kaku pd leher,

 Kesulitan menelan,  Kaku otot perut,

 Berkeringat dan demam

 Gejala berikutnya adalah kejang hebat dan tubuh menjadi kaku

(64)

Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I)

Tuberculosis

Polio

Tetanus

Difteri

Pertusis

Campak 

(65)

Wujudkan Cinta

Pada Anak dengan

Memberikan

Immunisasi

Agar Kebal Terhadap

Penyakit

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melakukan pengamatan peserta didik dapat: Menjelaskan suhu

Langkah selanjutnya adalah penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan mengacu kepada

Lima komponen Pengendalian Internal yang dibentuk oleh COSO dan diadopsi oleh pemerintah dalam PP No.60 Tahun 2008 adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

Terdapat tujuh variabel dari faktor pengetahuan, lima variabel dari faktor keterampilan, empat variabel dari faktor konsep diri, dua variabel dari karakteristik pribadi dan

Maka hal yang harus di lakukan adalah mencari informasi sebanyak mungkin mengenai profil perusahaan tersebut bisa melalui media search engine, yellowpages, forum atau referensi

[r]

Jumlah skor yang peneliti peroleh dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL adalah 26 dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.