• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN PEMBELAJARAN/LATIHAN FISIK BAGI ANAK USIA DINI/SEKOLAH DASAR (Guru/Pelatih sebagai Perancang Program) Oleh : Nuruddin Priya BS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENATALAKSANAAN PEMBELAJARAN/LATIHAN FISIK BAGI ANAK USIA DINI/SEKOLAH DASAR (Guru/Pelatih sebagai Perancang Program) Oleh : Nuruddin Priya BS."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 1 PENATALAKSANAAN PEMBELAJARAN/LATIHAN FISIK

BAGI ANAK USIA DINI/SEKOLAH DASAR (Guru/Pelatih sebagai Perancang Program)

Oleh : Nuruddin Priya BS.

A. PENDAHULUAN

Pemberlakuan UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menuntut cara pandang yang berbeda tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum yang kita kenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kita kenal dengan KTSP. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Hal ini yang mewarnai pendidikan di tanah air semakin dinamis dan beragam dalam mengimplementasikan kurikulum untuk menuju tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tulisan ini muncul karena dilatarbelakangi oleh pengamatan di lapangan bahwa sebagian besar para guru pendidikan jasmani di sekolah dasar masih sangat terpaku dengan materi yang tersaji dalam kurikulum. Padahal dalam kurikulum tersebut hanya menyajikan pokok-pokoknya dan ada beberapa materi yang sulit diterapkan yang antara lain disebabkan oleh terbatasnya fasilitas dan sarana yang ada. KTSP memberikan kesempatan kepada guru untuk merencanakan program pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada pada masing-masing sekolah.

Di samping itu, sebagian besar para guru/pelatih pada anak usia dini, memandang anak sebagai “orang dewasa kecil”, sehingga sering terjadi kecenderungan memaksakan aktivitas tanpa mempertimbangkan aspek metodik dan perkembangan anak.

Tulisan ini bertujuan memberikan alternative pembelajaran dan latihan fisik bagi anak yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.

(2)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 2 B. PENATALAKSANAAN PEMBELAJARAN/LATIHAN FISIK ANAK

Pendekatan yang digunakan adalah “Metode Guru Merancang dan Memprogram Sendiri”. Metode ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa salah satu fungsi guru/pelatih adalah guru sebagai perancang (designer), pembuat program (programmer), dan pengembang (developer) pelajaran/program latihan. Guru/pelatih diharapkan mampu merencanakan program pelajaran/latihan yang disesuaikan dengan kondisi siswa/atlet, sekolah, maupun kondisi lain yang dapat mempengaruhi pelajaran/latihan. Fungsi guru/pelatih tersebut masih dirasakan sangat lemah, karena guru/pelatih cenderung berfungsi sebagai pekerja (worker), bukan sebagai pembuat program/latihan.

Fungsi guru/pelatih sebagai pekerja cenderung kurang kreatif, kurang berkembang, dan bersifat statis, karena hanya mengandalkan apa yang ada. Sebaliknya, fungsi guru/pelatih sebagai perancang atau pembuat program cenderung lebih kreatif dan dinamis.

Dalam menyusun program pelajaran/latihan fisik harus mempertimbangkan komponen-komponen, yaitu (1) tujuan; (2) tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak (kemampuan gerak); (3) komponen fisik; dan (4) disesuaikan dengan dunia anak (metode). Secara diagramtis dapat dilihat gambar 1.

1. Menentukan tujuan

Menentukan tujuan yang dimaksud adalah menentukan hasil atau sasaran komponen fisik yang ingin dicapai atau ingin ditingkatkan. Misalnya ingin meningkatkan komponen fisik kecepatan, kekuatan, waktu reaksi, kelincahan dan lain-lain.

2. Program disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak (usia anak)

Dilihat dari sudut tingkat pertumbuhan dan perkembangan, anak usia antara 6 – 12 tahun memiliki tingkat kemampuan gerak dasar. Oleh karena itu, aktivitas fisik anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan tersebut. 3. Menganalisis dan memilih komponen kemampuan gerak yang sesuai

Kemampuan gerak dasar meliputi, kemampuan gerak lokomotor, stabilitas dan gerak manipulasi. Masing-masing kemampuan gerak ini memiliki unsur-unsur yang berbeda. Dari komponen kemampuan gerak tersebut,

(3)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 3 kemudian diidentifikasi, dianalisis, dan dipilih yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

4. Menganalisis dan memilih komponen fisik yang sesuai

Demikian juga untuk komponen fisik perlu diidentifikasi, dianalisis, dan dipilih yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Aspek fisik ini memiliki komponen-komponen seperti kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelenturan, kelincahan, dan lain-lain.

5. Menganalisis dan menghubungkan komponen kemampuan gerak dengan komponen fisik

Setelah komponen kemampuan gerak dan kemampuan fisik diidentifikasi, dianalisis, dan dipilih, maka langkah selanjutnya dikembangkan dalam bentuk program pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

6. Menyusun atau mengemas dalam bentuk program pembelajaran/latihan Langkah terakhir dalam menyusun program pelajaran adalah menyusun program pelajaran yang berisi beberapa komponen kemampuan gerak yang dikemas dengan menggunakan metode latihan blok dan random.

Tujuan PROGRAM PEMBELAJAR AN/LATIHAN Komponen Fisik Metode: - Lat. Blok - Lat. Random - Kombinasi Kemampuan Gerak

(4)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 4 C. KOMPONEN FISIK

Komponen fisik merupakan faktor yang penting dalam menentukan kualitas gerakan.

Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan gerakan yang efisien. Untuk mencari gerakan yang efisien dipengaruhi oleh banyak faktor. John N. Browatzky (1975) mengemukakan tiga komponen utama yang mendukung gerakan yang efisien, yaitu : kesegaran dan kemampuan gerak, kemampuan sensori dan proses-proses perpektual.

Ketiganya masing-masing mengandung beberapa unsur kemampuan. Gambaran mengenai komponen-komponen tersebut dan unsur-unsurnya, seperti pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. The Components of Efficient Movement (Modified from Barsch, 1968)

Perceptual Processes Strength Endurance Reaction time Coordination Balance Speed Agility Flexibility Body awareness Depth perception Constancy Motor planning Spatial awareness Information processing Temporal awareness Vision Kinesthesis Hearing Taste Smell Pain Touch Proprioception Sensory Abilities

(5)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 5 Pendapat yang lain mengenai faktor-faktor pendukung gerakan yang terampil atau efisien dikemukakan oleh Marien R. Boer dan Ronalg F. Zernicke (1979). Mereka mengemukakan perlunya tiga prasyarat untuk gerakan yang efisien yaitu komponen fisik, mental, dan emosional. Perincian tiga komponen tersebut adalah :

Fisik

Berdasarkan pendapat tersebut maka komponen fisik terdiri dari kecepatan, kekuatan, dan daya tahan, kelincahan, kelentukan, waktu reaksi, power, koordinasi dan lain-lain.

D. KOMPONEN KEMAMPUAN GERAK

1. Gerak Dasar

Gambar 3. Kemampuan Gerak Dasar Gerak Dasar Gerak Stabilitas  Membungkuk  Meregang  Memutar  Mengayun  Handstand  Memutar tubuh  Mendarat  Berhenti  Mengelak  Keseimbangan  dll Gerak Lokomotor  Berjalan  Berlari  Meloncat  Melayang  Meluncur  Berjingkrak  Memanjat  dll Gerak Manipulasi  Melempar  Menangkap  Menendang  Menjerat/menjebak  Menyerang  Voli  Melambung  Memelanting  Bergulir  Menggelinding  Menyepak

(6)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 6 2. Kemampuan Gerak Umum

Kemampuan gerak umum mirip dengan kemampuan gerak dasar, karena pada fase ini anak melakukan berbagai gerakan yang sama. Perbedaannya adalah terletak pada gerakannya lebih rumit dan didekati dengan ketrampilan olahraga yang diterapkan pada aktivitas “lead Up” untuk olahraga individual, ganda dan olahraga tim.

3. Kemampuan Gerak Khusus

Gerakan sama dengan kemampuan gerak umum, tetapi lebih menekankan pada bentuk ketrampilan, dan keakuratan dalam pelaksanaan “Lead Up Game” lanjut dan olahraga.

E. PENGARUH KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KONDISI FISIK 1. Analisis pengaruh gerak stabilitas terhadap kemampuan fisik

Tabel 1. Analisis pengaruh gerak stabilitas terhadap kemampuan fisik

Gerak Stabilitas Komponen Fisik

 Membungkuk  Kelenturan, kelincahan

 Meregang  Keletukan

 Memutar  Kelekukan kelincahan

 Mengayun  Kelekukan, kekuatan

 Handstand  Kekuatan

 Memutar tubuh  Kelentukan

 Mendarat  Koordinasi

 Berhenti  Kelincahan

 Mengelak  Kelincahan, kelentukan

(7)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 7 2. Analisis pengaruh gerak lokomotor terhadap kemampuan fisik

Tabel 2. Analisis pengaruh gerak lokomotor terhadap kemampuan fisik

Gerak Lokomotor Komponen Fisik

 Berjalan  Daya tahan

 Berlari  Daya tahan, kecepatan

 Meloncat  Power

 Melompat  Power

 Melayang  Power

 Meluncur  Kelincahan

 Berjingkrak  Power

 Memanjat  Kekuatan, koordinasi

3. Analisis pengaruh gerak manipulasi terhadap kemampuan fisik Table 3. Analisis pengaruh gerak manipulasi terhadap kemampuan fisik.

Gerak Manipulasi Komponen Fisik

 Melempar  Power, ketrampilan

 Menangkap  Koordinasi, ketrampilan

 Menendang  Power, ketrampilan

 Menjerat/menjebak  Kelincahan

 Menyerang  Kelincahan, kecepatan

 Voli  Koordinasi

 Melambung  Koordinasi

 Memelanting  Koordinasi

 Bergulir  Koordinasi, kelentukan

 Menggelinding  Koordinasi, kelentukan

 Menyepak  Power, ketrampilan

F. METODE MENGAJAR/MELATIH

Dalam merencanakan program pengajaran guru perlu mempersiapkan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar mengajar gerak adalah semua daya upaya dan

(8)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 8 siasat yang dilakukan oleh guru agar tujuan belajar gerak bisa dicapai secara maksimal. Siasat yang dilakukan oleh guru harus mempertimbangkan : 1.Urutan materi pengajaran, 2.Waktu latihan, 3. Lingkungan belajar, 4.Metode latihan

1. Pengaturan urutan materi belajar

Pertimbangan urutan materi belajar meliputi : a. Tingkat kesulitan gerakan

b. Tingkat kompleksitas gerakan

c. Kemungkinan menimbulkan transfer positif d. Intensitas penggunaan daya fisik

2. Pengaturan waktu latihan

Faktor pertimbangan pengaturan waktu latihan meliputi a. Tingkat perkembangan/usia anak

b. Tingkat latihan siswa

c. Tingkat Kesulitan gerak yang dipelajari d. Tingkat intensitas daya fisik yang digunakan 3. Pengaturan lingkungan belajar

Pertimbangan pengaturan lingkungan belajar meliputi : a. Kesesuaian dalam bentuk belajar

b. Keleluasaan melakukan kegiatan c. Keselamatan siswa

d. Daya tarik untuk melakukan kegiatan e. Kenyamanan dalam melakukan aktifitas 4. Metode mengajar/melatih

a. Metode latihan dengan system blok

b. Metode latihan dengan system random/acak c. Metode latihan dengan kombinasi

a. Metode latihan dengan system blok

Metode latihan dengan system blok adalah suatu urutan latihan dimana siswa melakukan tugas /latihan yang sama secara berulang-ulang. Pendekatan latihan tersebut dilaksanakan sampai menyelesaikan tugas pertama dan baru boleh

(9)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 9 melaksanakan tugas kedua. Begitu seterusnya bila tugas kedua belum selesai, tidak boleh melaksanakan tugas ketiga. Latihan blok biasanya terlihat dalam latihan dimana siswa melakukan satu tugas gerakan yang sama secara terus menerus (lihat gambar : 3.a). Jenis latihan ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam, memperbaiki dan bila perlu membetulkan gerakan yang sedang dilakukan sebelum memulai tugas berikutnya.

b. Metode latihan dengan system random / acak

Metode latihan dengan system random/acak adalah suatu urutan latihan dimana siswa melakukan sejumlah tugas/latihan yang berbeda dalam urutan yang tidak tertentu sehingga menghindari atau meminimalisasi pengulangan salah satu tugas secara berturut-turut. Pendekatan latihan tersebut dengan menampilkan berbagai macam tugas atau bervariasi dalam satu sesi latihan. Dalam latihan random ini pengaturan variasi latihan tidak secara berurutan/teratur dalam satu sesi latihan seperti terlihat (gambar : 3.b). Jenis latihan ini memberikan tugas bervariasi kepada siswa, namun mereka tidak pernah melakukan tugas yang sama sebanyak dua kali dalam satu baris.

c. Metode latihan kombinasi blok dan random

Selain dengan metode latihan blok dan metode latihan random/ acak, dapat pula dikombinasikan dari kedua metode tersebut. Seperti contoh dibawah ini :

Blok : Smes, smes, smes, smes, smes, smes.

: Blok, blok, blok, blok, blok, blok. : Pass, pass, pass, pass, pass, pass.

Kombinasi : Smes, smes, blok, blok, pass, pass.

: Blok, blok, smes, smes, pass, pass. : Smes, smes, pass, pass, blok, blok. Random/acak : Smes, pass, blok, pass, blok, smes. : Pass, blok, smes, blok, pass, smes. : Blok, pass, smes, pass, smes, blok.

(10)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 10 Daftar pustaka

Abdulkadir Ateng (1993). Pendidikan Jasmani Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Ilmu Keolahragaan Guna KRIDA Prakasa Jati.

_______(1992). Ace Tennis. Aussie Sport, Tennis Australia.

Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Methodology of Training. Dubuque, lowa: Kendalal/Hunt Publishing Company.

Bucher, Charles (1979). Fundations of Physical Education. London: The CV. Mosby Company

Chu, Donald A. (1992). Jumping into Plymoterics. Champaign, Illinois: Leisure Press.

Dauer, Victor P. (1979). Dynamic Physical Education For Elementary School Childrn, Minnesota: Burgess Publishing Company.

Gabbard, Carl, LeBlance, Elizabeth, and Lowy, Susan (1987) Physical Education For Children. New York: MacMillan Publishing Company.

Harre, Dietrich (Ed) (1982), Principles of Sports Training. Berlin: Sportverlag.

Hurlock, Elizabeth B (1990). Perkembangan Anak. Terjemahan Tjandrosa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kraemar, William J. dan Fleck, Steven J. (1993). Strength Training For Young Athletes. Champaign, Illinois: Human Kinetics Publishers.

M. Furqon. H (2002), Pembelajaran/Latihan Fisik Bagi Anak Usia Dini/Sekolah Dasar, Surakarta, Puslitbang OR UNS.

Pangrazi, Robert P. and Dauer, Victor P. (1981). Movement In Early Childhood and Primary Education. Minnesota: Burgess Publishing Company.

The ACC/NACS (1990). Beginning Coaching. Australian Coaching Council Incorporated.

Thomas, Jerry R, Lee, Amelia M. dan Thomas, Kahterine T. (1988). Physical Education for Children. Champaign, Illinois: Human Kinetics Books.

Schmidt.R.A.,Wrisberg.C.A(2004),”Motor Learning And Performance”,Champaign, Illinois: Human Kinetics Books

Wall, A. E. and Reig, Greg (1992). “Physical Activity In Childhood and Youth” dalam Claude Bouchard, Barry D. McPherson and Albert W. Taylor (Ed). Physical Activity Scinces (P. 139-165). Champaign, Illinois: Human Linetics Books.

(11)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 11 Biodata Penulis

Nama : Drs. Nuruddin Priya BS ,. M. Or

Pendidikan : S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta

S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta

Studi lanjut S3 UNNES Semarang

Pengalaman Pekerjaan : Guru Penjas SMP Harapan Jaya Cengkareng Jakbar 1989-1990

Guru Penjas SMP Muhammadiyah Ceper Klaten th 1990-1993

Guru Penjas SMA Muhammadiyah Ceper Klaten th 1990-1993

Dosen POK FKIP UTP Surakarta th 1991- Sekarang

Koordinator PPL FKIP UTP Ska th 1995-2003

Sekretaris Pusat Studi IOR FKIP UTP th 1999-2008

Ketua Jurusan POK FKIP UTP Ska th 1999 – 2003

Dekan FKIP UTP Surakarta th 2007 – Sekarang

Alamat Kantor : FKIP UTP Surakarta Jl. M. Walanda Maramis No.31 Cengklik

Surakarta Telp./Fac. : 0271854188

Alamat Rumah : Tempursari Rt: 16/ Rw: 6 Ngawen, Klaten Telp. 0272-330069

Gambar

Gambar 1. Skema Proses Penyusunan Program Pelajaran/Latihan
Gambar 2. The Components of Efficient Movement (Modified from Barsch, 1968)
Gambar 3. Kemampuan Gerak Dasar Gerak Dasar Gerak Stabilitas   Membungkuk   Meregang   Memutar   Mengayun   Handstand   Memutar tubuh   Mendarat   Berhenti   Mengelak   Keseimbangan   dll Gerak Lokomotor   Berjalan   Berlari   Meloncat   Mel
Tabel 1. Analisis pengaruh gerak stabilitas terhadap kemampuan fisik
+2

Referensi

Dokumen terkait

ƒ Pengendali PI akan efektif dalam sistem dimana perubahan beban muncul secara perlahan karena perubahan beban yang cepat dapat menimbulkan instabilitas sistem jika waktu

Sejalan dengan misi PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk R & D Center yang senantiasa menumbuh kembangkan kompetensi / profesionalisme dan produktivitas yang inovatif di

semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam masyarakat yang meliputi norma agama, etika, peraturan sekolah, keluarga dan sebagainya, itu

akomodas~ yang disediakan oleh pengelola obyek wisata Kalianda Resort antara lain cottages, ruang pertemuan, restoran yang melayani makan dan minum, sarana

: berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur

proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.Saat ini banyak sekali

Simpulan, implikasi dan rekomendasi yang diuraikan pada bab ini berdasarkan keseluruhan kegiatan penelitian mengenai “ Relevansi Muatan Kurikulum SMK Program

For both present operations and the prposed new operations, compute (a) the degree of operating leverage, (b) the bereak even point in dolar sales, and (c) the mergin of safety in