Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 1
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
TAHUN 2011 - 2016
KANTOR LATIHAN KERJA
KABUPATEN MANDAILING NATAL
Jalan willem iskandar no. 11
Dalan lidang – panyabungan
(komplek kantor bupati lama)
Telp. 0636 – 326155
Panyabungan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Kantor
Latihan Kerja telah menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor Latihan
Kerja Kabupaten Mandailing Natal.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja ini secara umum
diharapkan dapat menjadikan arah dan kebijakan tentang Rencana Program / pelaksanaan
kegiatan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Mandailing Natal 5 (lima) tahun kedepan, serta sebagai tolok ukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan terhadap program yang telah dilaksanakan Kantor Latihan Kerja
Kabupaten Mandailing Natal 5 (lima) tahun yang lalu dan dapat memberikan informasi data
dan dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi dan monitoring tentang kinerja
kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan, dan sebagai Dasar Perencanaan Kegiatan
Pelatihan pada tahun berikutnya.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan Rencana Strategis ini dengan segala
keterbatasannya masih jauh dari kesempurnaan dan kekurangan maupun kelemahan dalam
penyajiannya. Kami tetap mengupayakan perbaikan dari berbagai segi, termasuk kualitas
data dan informasi yang disajikan. Oleh karena itu, kritik, saran dari berbagai pihak sangat
dibutuhkan guna penyempurnaan lebih lanjut.
Akhirnya, diharapkan semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi pengguna
(user) dan kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu dan tenaganya
sehingga buku profil ini dapat diselesaikan.
Demikian kata pengantar ini kami sajikan, atas perhatian yang diberikan kami ucapkan
terimakasih.
Panyabungan, Januari 2012 KEPALA KANTOR LATIHAN KERJA KABUPATEN MANDAILING NATAL
RIZAL EFENDI NST,SH. NIP. 19642705 198611 1 001
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 3 -ii-
DAFTAR ISI
Daftar isi……….……… ………...……... Kata Pengantar….……….………... Bab I Pendahuluan………...………..………...….…... 1.1. Latar Belakang.……….………... 1.2. Landasan Hukum.……….…………... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Sistematika Penulisan...Bab II Gambaran Umum Pelayanan Kantor Latihan Kerja……….……...…...
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi...………...………... 2.2. Struktur Organisasi... 2.3. Kinerja Pelayanan Kantor Latihan Kerja... 2.4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Kantor Latihan Kerja...
Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi ...
3.1. Identifikasi Permasaalahan Berdsarkan Tupoksi Pelayanan Kantor Latihan Kerja... 3.2. Telaahan Visi dan Misi Program RPJMD... 3.3. Telaahan Renstra Kantor Latihan Kerja ... 3.4. Telaahan RT/RW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ...
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Kebijakan Kantor Latihan Kerja ...
4.1. Visi dan Misi Kantor Latihan Kerja Kab. Madina... 4.2. Tujuan dan Sasaran RPJM Latihan Kerja Kab. Madina..………... 4.3. Strategi dan Arah Kebijakan Kantor Latihan Kerja 2011-2016 ...………...
Bab V Rencana, program dan kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif...
Bab VI Indikator Kinerja Kantor Latihan Kerja ....……….……...
Bab VII Penutup ...
i ii 1 1 3 4 4 6 6 9 9 16 18 18 20 23 24 25 26 26 27 33 38 43 48
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 4 -i-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal adalah
Dokumen Perencanaan untuk periode tahun 2012-2016, dengan memperhatikan
potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul, Rencana Strategis
(Renstra) ini mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,strategi, cara mencapai tujuan
dan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan
mengantisipasi perkembagan masa depan.
Kerangka Pembangunan 5 (lima) tahun kedepan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat (prosperitiy), penguatan demokrasi (democracy), dan penegakan
keadilan (justice). Peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan perioritas utama yang
harus dilaksanakan melalui Pembangunan Ekonomi dengan berlandaskan keunggulan
daya saing, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Peningkatan Sumber Daya
Manusia(SDM), Ekonomi diupayakan tumbuh semakin tinggi
Sejak berdirinya Kabupaten Mandailing Natal hingga saat ini berusia 11 tahun,
banyak dirasakan perubahan serta pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Mandailing Natal seperti Pembangunan Infrastruktur dan
pembangunan-pembangunan fisik lainnya. Pembangunan tersebut tidak lain bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal dalam bidang ekonomi,
sosial dan budaya masyarakat Mandailing Natal.
Dari beberapa pembangunan yang telah disebutkan diatas, yang tidak kalah
pentingnya saat ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat
Mandailing Natal. Pengaruhnya Era Globalisasi yang gelombangnya semakin terasa
diseluruh wilayah Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi Nasional tidak akan dapat
membawa dampak yang positif bagi kesejahteraan rakyat apabila tidak didukung melalui
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 5
Berdasarkan data yang diperoleh dari (BPS) Kabupaten Mandailing Natal,
dijelaskan bahwa dari 23 Kecamatan yang ada, jumlah penduduk Kabupaten Mandailing
Natal tahun 2010 adalah sebesar 429.889 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 209.693
jiwa dan perempuan sebanyak 220.196 jiwa, dengan sex ratio yaitu 95,23. Struktur
penduduk Mandailing Natal menunjukkan bahwa usia produktif (15 - 64) tahun sangat
menonjol sebesar 54,78% dan usia ketergantungan terdiri dari usia (0 - 14) tahun
sebesar 42,34% dan lansia (65+) sebesar 2,86 %., laju pertumbuhan penduduk 1,46 %
per tahun.
Menjawab permasalahan diatas, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
pada tahun 2006 melalui Peraturan Daerah Nomor 07 tanggal 12 September 2006
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Mandailing Natal dibentuk suatu SKPD baru yang bernama Balai Latihan Kerja (BLK).
Kemudian pada tahun 2008 menggabungkan BLK dengan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi menjadi UPT Balai Latihan Kerja melalui Peraturan Daerah
Nomor 04 tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal. Selanjutnya pada tahun 2011
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 tahun 2011 tanggal 12
Januari 2011 resmi berubah status dan dibentuk menjadi Kantor Latihan Kerja (KLK).
Sesuai dengan Amanat Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 berbunyi
“ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan “, untuk mendukung hal tersebut Kantor Latihan Kerja Kabupaten
Mandailing Natal telah menyusun Program Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan dengan
memperluas Akses Pelatihan kepada masyarakat yang bertujuan untuk menghasilkan
lulusan kompeten yang dapat bekerja dan produktif, serta diarahkan untuk
meningkatkan relevansi, kualitas dan efisiensi Pelatihan Kerja. Pembinaan ini untuk
mendukung Program “ Three in one ” yaitu Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan dalam sebuah sistem pengelolaan yang terpadu yang diharapkan dapat mengentaskan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 6
Oleh karena itu, pembangunan perluasan kesempatan bekerja diarahkan
untuk memberikan kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja. Untuk itu perlu kiranya dilakukan upaya-upaya peningkatan
kompetensi pencari kerja yaitu :
1. Memperluas lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja dengan perlindungan dan
jaminan sosial yang memadai.
2. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan merata dalam
sektor-sektor pembangunan.
3. Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktifitas
4. Menciptakan kesempatan kerja melalui Program-program Pemerintah.
Oleh karena itu berbagai kebijakan ketenagakerjaan dijalankan sebagai
upaya untuk meningkatkan kompetensi dan produktifitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan peningkatan kesejahteraan dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. Seiiring
dengan hal tersebut, pembangunan perluasan lapangan pekerjaan masih diwarnai
permasalahan antara lain :
1. Rendahnya kompetensi dan produktifitas pencari kerja. 2. Terbatasnya lapangan kerja
3. Masih tingginya angka pengangguran
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan Penyusunan Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja (KLK) yaitu :
1. Undang-undang Nomor 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba
Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal pada tanggal 22 November 1998.
2. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Undang-undang Nomor 24 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan tatacara
penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 7
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan PP
Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 tahun 2011 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten Mandailing Natal.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang merupakan
Instrument pertanggungjawaban perencanaan Strategis merupakan langkah awal
untuk melaksanakan Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam upaya untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta mampu dan unggul dalam persaingan
yang semakin ketat dewasa ini, maka suatu Instansi Pemerintah harus terus menerus
melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Dan dilakukan secara konsisten dan
berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil yang lebih baik.
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja (KLK) merupakan integrasi antara
kompetensi (keahlian) Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya lainnya agar mampu
menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, Nasional dan Global serta
tetap dalam tatanan Sistem Manajemen Nasional.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal disusun
secara sistematika, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LATIHAN KERJA
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kantor Latihan Kerja 2.2. Sumber Daya Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal 2.3. Kinerja Pelayanan Kantor Latihan Kerja
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Latihan Kerja
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor Latihan Kerja
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program RPJMD 3.3. Telaahan Renstra Kantor Latihan Kerja
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu – isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Kantor Latihan Kerja
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kantor Latihan Kerja 4.3. Strategi dan Kebijakan Kantor Latihan Kerja
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA KANTOR LATIHAN KERJA
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LATIHAN KERJA KABUPATEN MANDAILING NATAL
2.1. TUGAS , FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LATIHAN KERJA
2.1.1. TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LATIHAN KERJA
Sesuai dengan Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 45 tahun 2011
tentang rincian Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kantor Latihan Kerja Kabupaten
Mandailing Natal adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan, menyusun pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Pelatihan kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelatihan kerja
b. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
Latihan Kerja
c. Pembinaan pelaksanana tugas dibidang Pelatihan kerja
d. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan Administrasi Ketata usahaan Kantor
e. Pembinaan Disiplin Pegawai Kantor Latihan Kerja
f. Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
g. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
Kantor Latihan Kerja dipimpin oleh Pejabat Esselon III.a membawahi :
2.1.2 Kasub Bagian Tata Usaha
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok pengkoordinasian dan
penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program kegiatan dibidang
Latihan Kerja, serta Pelaksanaan Urusan Administrasi Ketata Usahaan,
Kepegawaian, Keuangan, Rumah Tangga dan Perlengkapan, Perencanaan,
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 10
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada point (1), Sub
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program
kegiatan dibidang Pelatihan kerja.
b. Pelaksanaan urusan Administrasi ketata usahaan dan kearsipan serta
urusan rumah tangga, perlengkapan dan sarana dan prasarana.
c. Pelaksanaan Urusan administrasi kepegawaian.
d. Pelaksanaan urusan pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan.
e. Pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan Kantor Latihan
Kerja
f. Melakukan evaluasi dan Pelaporan atas pelaksanaan Program dan
kegiatan Kantor Latihan Kerja
g. Melaksanakan pengumpulan dan penyusunan Renja, RKPD, RENSTRA,
KUA/ PPAS, LAKIP, LPPD, LKPJ serta bentuk pelaporan lainnya.
h. Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
i. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada
atasan.
j. Pelaksanaan tugas lainnya yang di berikan oleh atasan.
2.1.3. Kepala Seksi Pelatihan Kerja
1. Seksi pelatihan Kerja mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan dan program serta penyelenggaraan urusan bidang pelatihan
kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada point (1), Seksi
Pelatihan Kerja menyelenggarakan Fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan Kebijakan dan program serta
petunjuk teknis dibidang pembinaan pelatihan kerja.
b. Pengumpulan, Pengolahan serta penyajian data untuk bahan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 11
c. Penyiapan Administrasi Pelatihan Kerja.
d. Penyelenggaraan Pelatihan Kerja sesuai Program dan standard
SKKNI.
e. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Pelatihan Kerja.
f. Penyediaan dan perawatan sarana dan prasarana Pelatihan kerja.
g. Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
h. Pelaporan dan pertantanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
kepada atasan.
i. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2.1.4. Kepala Seksi Pemasaran dan Kerjasama pihak ketiga
1. Seksi Pemasaran dan Kerjasama Pihak Ketiga mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan dan program serta penyelenggaraan urusan dibidang
pemasaran, Membangun Kemitraan dan kerja sama pihak ketiga.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada point (1), Seksi
Pemasaran dan Kerjasama Pihak Ketiga menyelenggarakan Fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan program serta petunjuk
teknis dibidang pemasaran, membangun kemitraan dan kerja sama
pihak ketiga
b. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data untuk bahan penyusunan
program, pemasaran, membangun kemitraan dan kerjasama dengan
pihak ketiga.
c. Penyelenggaraan kerjasama pelatihan kerja dengan pihak ketiga sesuai
dengan Standard SKKNI.
d. Penyelenggaraan kerjasama pendayagunaan fasilitas pelatihan kerja
dengan pihak ketiga.
e. Penyelenggaraan pemasaran lulusan pelatihan dan hasil pelatihan.
f. Penyelenggaraan kerjasama pemasaran lulusan pelatihan dengan pihak
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 12
g. Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
h. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada
atasan.
i. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan tugas oleh atasan.
2.1.5. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Kantor Latihan Kerja adalah sbb:
2. 2. SUMBER DAYA KANTOR LATIHAN KERJA a. POTENSI SDM
Dalam melaksanakan Tugas pokok dan fungsinya Kantor Latihan Kerja memiliki Sumber Daya Aparatur sebanyak 16 orang dengan rincian sebagai berikut:
Kepala Kantor : 1 orang
Kasubbag Tata Usaha : 1 orang
Kepala seksi : 2 orang
Instruktur : 6 orang Staf : 9 orang 19 orang K E P A L A KANTOR SEKSI PELATIHAN KERJA SEKSI PEMASARAN DAN KERJASAMA PIHAK KETIGA SUB BAGIAN
TATA USAHA
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 13
b. SARANA DAN PRASARANA
Sebagai pendukung terlaksananya Kegiatan Pelatihan, Kantor Latihan
Kerja Kabupaten Mandailing Natal telah menyediakan sarana dan prasarana
antara lain :
a. Luas Tanah keseluruhan 11.816 M²
b. Luas Bangunan 1.816 M² terdiri dari :
Ruang Kantor : ± 240 M²
6 ruang Workshoop : ± 956 M²
2 Ruang Kelas : ± 240 M²
Gedung Kantor : ± 240 M²
Tempat Olah Raga : 300 M²
Mobil Pelatihan Keliling : 2 Unit
c. Sarana Praktek Pelatihan/ Workshoop :
Workshoop Automotif Bidang Mobil Bensin dan Diesel
Workshoop Automotif Bidang Sepeda Motor
Workshoop Las Oxy – Asetelina dan Las Listrik
Workshoop Ketarampilan Meubel
Workshoop Ketarampilan Menjahit.
Workshoop Ketarampilan Elektronika.
Whorkshop Computer
Workshop Tata Rias
2.3. KINERJA PELAYANAN KANTOR LATIHAN KERJA
Selama periode Tahun 2006 s/d 2010, Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Mandailing Natal dalam Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja melalui
Balai Latihan Kerja (BLK) 2006-2007 / UPT- BLK 2008-2010 adalah melaksanakan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 14
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target
SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke -
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A
Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas
Tenaga Kerja 320 95%
Jumlah
Tenaga Kerja
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi 208
Kompoten
meningkat
a. Kejuruan Mekanik Alat Berat (MAB) (orang)
b. Kejuruan Mekanik Mobil Bensin 16 16 16 16
c. Kejuruan Mekanik Mobil Diesel/ Solar
d. Kejuruan Mekanik Sepeda Motor 80 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
e. Kejuruan Teknologi Mekanik Las 16 16 16 16
f. Kejuruan Tukang Kayu / Meubler 16 16 16 16
g. Kejuruan Tukang Batu / Bangunan
h. Kejuruan Teknisi Audio Vidio /Elektonika 48 16 16 16 16 16 16 16 16 16
i. Kejuruan Teknisi Komputer 16 16 16 16
j. Kejuruan Teknisi HP /Hand Phone 16 16 16 16
k. Kejuruan Teknisi Jaringan Listrik PLN
2. Pelatihan Kompetensi Berbasis Masyarakat 112 95%
Jumlah tenaga
kerja
a. Kejuruan Tata Busana / Menjahit 64
Kompeten
meningkat 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
b. Kejuruan Bordir (orang)
c. Kejuruan Tata Boga 16 16 16 16
d. Kejuruan Tata Rias / Salon 16 16 16 16
e. Kejuruan Prosesing / Pasca Panen 16 16 16 16
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3. Pelatihan Kewirausahaan dan Produktivitas 0 0%
Meningkatnya
Produk
a. Pelatihan Pembuatan Sabun Cream
tifitas tenaga
kerja
b. Pelatihan Pembuatan Tahu - Tempe
c. Pelatihan Pembuatan Makanan dan Minuman Kemasan
d. Pelatihan Anyaman
B Pelatihan Kerjasama Pihak Ketiga 0 0%
Meningkatnya
Kemitraan dan
a.Pelatihan Pemagangan Ke Perusahaan kerjasama
b.Pelatihan Penempatan Ke Perusahaan dengan Pihak
C Diklat Magang Instruktur dan Tenaga Kepelatihan 3 Ketiga
1. Diklat Instruktur dan magang Meningkatnya
a. Diklat Dasar Instruktur Mekanik Alat Berat ( MAB) Kompetensi
b. Diklat Dasar Instruktur Mekanik Automotif 1 90% Instruktur 1 1 1
c. Diklat Dasar Instruktur Mekanik Sepeda Motor
d. Diklat Dasar Instruktur Teknologi Mekanik / Las
e. Diklat Dasar Instruktur Tukang Kayu / Meubelier
f. Diklat Dasar Instruktur Tukang Batu / Bangunan
g. Diklat Dasar Instruktur audio Vidio / Elektronika
h. Diklat DasarInstruktur Teknisi Komputer i. Diklat Dasar Instruktur Teknisi Hand phone j. Diklat Dasar Instruktur Teknisi Jaringan PLN
k. Diklat Dasar Instruktur Tata Niaga 1 1 1 1
l. Diklat Dasar Instruktur Tata Busana m. Diklat Dasar Instruktur Tata Boga n. Diklat Dasar Instruktur Tata Rias
o. Diklat Up Grading Tata Niaga 1 1 1 1
2. Diklat Tenaga Kepelatihan 4 85% Meningkatnya
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 16
Tenaga
b.Diklat CBT (Competensi Basic Training) 2 Kepelatihan 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D Ketersedian Sarana dan Prasarana Pelatihan 100% Meningkat
1. Sarana Gedung Pelatihan
Dan
tersedianya
a.Sarana Ruang Kantor 1 Sarana dan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b.Sarana Ruang Teori 3 Pelatihan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
c.Sarana Ruang Praktek / Work Shoop 6 Kompetensi 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
d.Sarana Ruang Penyimpanan Bahan/ Gudang 1 Tenagakerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e.Sarana Ruang Perpustakaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
f.Sarana Ruang Asrama Peserta Pelatihan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
g.Sarana Ruang Aula Pertemuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
h.Sarana Ruang Garasi Mobil MTU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
i.Sarana Ruang Kamar Mandi (MCK) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
j.Sarana Olah Raga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
k.Sarana Ruang Makan dan Minum / Kantin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
l.Sarana Ruang Ibada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Prasarana Pelatihan 100%
Tersedianya
Prasarana
1. Prasarana Kenderaan Pelatihan
dan Peralatan
Mesin
a.Kenderaan Pelatihan Keliling (MTU) 2
Pelatihan
Kompetensi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
b. Mobil Pelatihan Institusi 3 Tenagakerja 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
c.Sepeda Motor Pelatihan Institusi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2.Prasarana Mesin Dan Peralatan Pelatihan
a.Mekanik Automotif 75% Tersedianya
1. Engine Stand 4 Prasarana Me 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 17
3. Dongkrak 5 ton 2 tan Pelatihan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Toolbox 2 Kejuruan Me 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Tun up tester 1 Kanik Otomo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. Alat Ukur / Measuring Tool 2 tif 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
b. Mekanik Sepeda Motor 75% Tersedianya
1. Engine Stand 4 Prasarana Me 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2. Kompresor 2 sin dan Perala 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. Hidrolic Stand 4 tan Pelatihan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4. Tun Up Taster Sepeda Motor 1 Kejuruan Me 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. Toolbox 2 kanik Sepe 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
da Motor
c. Teknologi Mekanik/ LAS 75% Tersedianya
1. Mesin Genset Listrik 2 Prasarana Me 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2. Mesin Las Listrik 2 sin dan Perala 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. LAS Oxy-Aceteline 1 tan Pelatihan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Trapo Las 2 Kejuruan Tek 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Las Karbit 1 nologi Meka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. Grenda 2 nik / Las 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7. Ragum 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
8. Toolbox 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9. Mesin Bor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d.Pertukangan Kayu/ Meubeuler 75% Tersedianya
1. Mesin Bubut Kayu 4 Prasarana Me 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2. Mesin Pahat 1 sin dan Perala 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Mesin Meja Gergaji Belah 1 tan Pelatihan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Mesin Roter Meja 1 Kejuruan Per 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. Mesin Gergaji Pemotong 1 Tukangan Ka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 18
7. Tool Box 1 ler 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e.Teknisi Audio Vidio / Elektronika 75% Tersedianya
1. Televisi berwarna 6 Prasarana Me 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
2. Dvd 2 sin dan Perala 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. Digital 2 tan Pelatihan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Toolbox dan Tool Kit 2 Kejuruan Elek 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Multi Tester 5 Tronika 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
f.Teknisi Komputer 75% Tersedianya
1. Komputer 6 Prasarana Me 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
2. Printer 2 sin dan Perala 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. CPU 6 tan Pelatihan 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
4. Tool Box dan Tool Kit 3 Kejuruan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5.Stabilizer 2 Komputer 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
g.Teknisi HP / Hand Phone 75% Tersedianya
1. HP / Hand Phone 8 Prasarana Me 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
2. Solder HP 2 sin dan Perala 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. Blouwer 2 tan Pelatihan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Tool Kit 8 Kejuruan HP 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
5. Muti terster 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
h.Tata Busana / Menjahit 75% Tersedianya
1. Mesin Jahit Biasa 16 Prasarana Me 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
2. Mesin Jahit Pinggir 3 sin dan Perala 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3. Mesin Jahit Obras 1 tan Pelatihan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Mesin Jahit Hight Speed 16 Kejuruan Men 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
5. Mesin Pelobang Kancing 1 jahit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 20
2.4. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Kantor Latihan Kerja Pendidikan tertinggi yang ditamatkan secara sederhana dapat dijadikan
indikator tingkat kecerdasan dan kondisi pendidikan penduduk. Kemampuan membaca
dan menulis penduduk tercermin dari angka melek huruf. Angka melek huruf di
Kabupaten Mandailing Natal telah mencapai 99,45% pada tahun 2008.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingginya angka pengangguran di Kabupaten Mandailing Natal.
Berdasarkan data Statistik, dari 23 (dua puluh tiga) Kecamatan yang ada, jumlah
penduduk Kabupaten Mandailing Natal tahun 2010 adalah sebesar 429.889 jiwa terdiri
dari laki-laki sebanyak 209.693 jiwa dan perempuan sebanyak 220.196 jiwa, dengan
sex ratio yaitu 95,23.
Struktur penduduk di Kabupaten Mandailing Natal menunjukkan bahwa usia
produktif (15-64) tahun sangat menonjol sebesar 54,78% dan usia ketergantungan
terdiri dari usia (0-14) tahun sebesar 42,34% dan Lansia (65+) sebesar 2,86 %, laju
pertumbuhan penduduk 1,46 % per tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009 Angkatan
Kerja (usia 15 tahun) keatas sebesar 200.852 orang dan bukan Angkatan Kerja 72.044
orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan ukuran yang
menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga kerja. TPAK
Mandailing Natal sekitar 73,60% Kecamatan yang paling tinggi TPAK adalah
Kecamatan Bukit Malintang (86,98%) .
Disisi lain, angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau biasa disebut
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2009 sebesar 5,64% yang
didominasi pekerja laki-laki yaitu 59,93 % dan perempuan 40,07%. Pekerjaan utama
penduduk Mandailing Natal didominasi sektor pertanian (71,40%), perdagangan
(12,94%), jasa (5%) dan lainya seperti Angkutan, Komunikasi, Bank, Listrik, Gas dan
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 21
Untuk mengatasi tingginya angka Pengangguran yang dihadapi saat ini
Pemerintah dan Swasta belum bisa berbuat banyak. Kondisi tersebut memerlukan
Program-program yang bertujuan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) melalui Program Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja
berbagai kejuruan. Diharapkan lulusan-lulusan yang telah dilatih pada Kantor latihan
Kerja (KLK) memiliki pengetahuan, skill (keahlian) dan sikap, diharapkan dapat
mengisi peluang pasar kerja yang ada di dalam dan di luar Kabupaten Mandailing
Natal, maupun keluar Negeri.
Sebagai kerangka dasar mengenai arah dan rancang bangun
program-program Kegiatan Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal. Adapun
tujuannya adalah :
a. Memperluas akses pelayanan pelatihan berbasis kompetensi, berbasis
masyarakat dan kewirausahaan serta produktivitas.
b. Meningkatkan mutu, relevansi, efisiensi dan efektifitas program dan hasil pelatihan kerja.
c. Meningkatkan kompetensi Tenaga Instruktur dan Tenaga Pelatihan.
d. Melengkapi sarana prasarana, Mesin dan pralatan pelatihan berbasis
kompetensi, berbasis masyarakat, kewirausahaan dan produktivitas, serta sertifikasi dan penempatan.
e. Membenahi transparansi dan akuntabilitas menejemen keuangan KLK.
f. Memperkuat kapasitas kelembagaan sesuai dengan strategi dan fungsinya
g. Memperkokoh kemitraan dan kerjasama pihakm ke tiga dengan institusi
pemeintah maupun swasta.
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi permasalahan
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan INTERNAL (KEWENANGAN) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN ) (1) (2) (4) (5) (6) Kurangnya Ketersediaan Instruktur 4 Org 2 PNS dan 2 Honorer Kecilnya kesejahteraan yang dialokasikan bagi para Instruktur Kurangnya minat PNS lain untuk berkarir sebagai Instruktur Di Kantor Latihan Kerja Terhambatnya proses pelaksanaan pelatihan
Kurangnya memamdainya Sarana dan Prasarana yang dimiliki
80% Peralatan pelatihan perlu dilakukan
pergantian karena kondisi yang sudah tidak memadai lagi dan perlu kiranya dilakukan pengadaan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Minimnya Alokasi Anggaran Keterbatasan Dana yang dialokasikan Minimnya Sarana alat praktek pelatihan yang dimiliki
Kurangnya minat pencari kerja
untuk mengikuti pelatihan Minimnya pencari kerja yang mendaftar setelah dibukanya Pendaftaran
Sedikitnya uang saku/transport bagi siswa yang mampu dianggarkan sebagai perangsang bagi siswa Masih rendahnya kesadaran Pencari Kerja akan pentingnya pealtihan Kurangnya minat pencari kerja
Dalam upaya Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja untuk Tahun Anggaran
2012 – 2016, permasalahan dan tantangan yang perlu mendapatkan perhatian
dijabarkan antara lain :
a. Ketersediaan Instruktur
Instruktur yang ada di Kantor Latihan kerja pada tahun 2010 hanya 2 (dua) orang yaitu instruktur otomotive jurusan mobil bensin / diesel dan Instruktur Tata Niaga. Sementara jumlah Instruktur yang dibutuhkan harus ada minimal 1 (satu) orang Instruktur PNS perkejuruan pelatihan kompetensi, Disamping itu dari segi kompetensi masih kurang, maka perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan tekhnologi pada saat ini.
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 23
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Guna mendukung dan membangun peningkatan Sumber Daya Manusia masyarakat Mandailing Natal khususnya bagi para pencari kerja melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Kantor Latihan Kerja, hal yang sangat urgent adalah pembenahan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan Kantor Latihan Kerja. Sebab sarana dan prasarana yang tersedia saat ini sangatlah tidak memadai mengingat perkembangan Tekhnologi yang semakin canggih saat ini, selain itu gedung Kantor Latihan Kerja, ruang teori dan praktek Pelatihan harus menjadi perhatian kita bersama untuk dilakukan pembenahan berupa renovasi ataupun penambahan ruangan baru berupa ruang teori dan praktek pelatihan, sebab gedung yang dipakai saat ini merupakan eks Kantor Dinas Pengairan Propinsi dengan kondisi lama dan baru satu kali dilakukan renovasi. Kondisi ruangan yang tersedia saat ini sebanyak 6 (enam) workshop/ bengkel, 1 gudang dan ruangan kantor. Diharapkan dalam upaya Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Tahun 2011-2016 perlu kiranya menjadi perhatian pembenahan ataupun penambahan ruangan antara lain :
1. Ruang Teori Workshop : 6 lokal
2. Ruang Perpustakaan : 1 Lokal
3. KM/WC : 6 pintu
4. Gudang/garasi Mobil MTU : 1 Ruangan
5. Asrama siswa : 4 Ruangan
6. Mesin peralatan bengkel : 23 Set
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat pencari kerja
Masih rendahnya tingkat pendidikan serta Kurangnya minat Pencari kerja
Untuk Bekerja di Perusahaan Swasta merupakan faktor utama yang mempengaruhi
semakin tingginya angka pengangguran. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pencari kerja
yang mendaftar pelatihan pada tahun 2010 hanya sebatas yang diperlukan yaitu 32
Orang untuk 2 Paket Latihan atau 100% di tahun 2011 sebanyak 97 Orang untuk 5
Paket atau 121,25 % dan dari data Pencari Kerja Yang Terdaftar di Dinas
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 24
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009 Angkatan
Kerja (usia 15 tahun) keatas sebesar 200.852 orang dan bukan Angkatan Kerja 72.044
orang. Struktur penduduk Mandailing Natal menunjukkan bahwa usia produktif (15-64)
tahun sangat menonjol sebesar 54,78% dan usia ketergantungan terdiri dari usia
(0-14) tahun sebesar 42,34% dan lansia (65+) sebesar 2,86 %, laju pertumbuhan
penduduk 1,46 % per tahun.Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan
ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga kerja.
TPAK Mandailing Natal sekitar 73,60% Kecamatan yang paling tinggi TPAK adalah
Kecamatan Bukit Malintang (86,98%) .
Disisi lain bagian angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau biasa
disebut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2009 sebesar 5,64% yang
didominasi pekerja laki-laki yaitu 59,93 % dan perempuan 40,07%. Pekerjaan utama
penduduk Mandailing Natal didominasi 24sektor pertanian (71,40%), perdagangan
(12,94%), jasa (5%) dan lainya seperti angkutan, Komunikasi, Bank, Listrik, Gas dan
Air sebesar (10,66%).
3.2. Telaahan Visi dan Misi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan berperan serta untuk mengupayakan perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. maka Renstra Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal harus menyatu dan tidak terlepas dari RPJMD Kabupaten Mandailing Natal yang pada intinya merupakan penjabaran dari Visi Misi Bupati Mandailing Natal
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 25
“ Terwujudnya masyarakat yang religius, mandiri, sehat dan
sejahtera melalui peningkatan perekonomian dan kwalitas
sumber daya manusia “
.
Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Mandailing Natal tersebut Kantor Latihan Kerja melalui Visi nya yaitu :
“ Terwujudnya tenaga kerja yang kompeten dan produktif yang
mampu mengisi pasar kerja maupun mandiri “
Makna dari Visi tersebut adalah berusaha turut berperan aktif melalui program-program peningkatan kompetensi dan produktivitas tenagakerja khusunya pencari kerja masyarakat Mandailing Natal, melalui kegiatan pelatihan dalam beberapa kejuruan. Untuk mewujudkan visi diatas, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal telah menjabarkannya kedalam 6 misi yang antara lain :
1. Misi 2 : Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi derajat
pendidikan, kesehatan dan pencapaian standar hidup layak bagi masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kearifan local.
2. Misi 6 : Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
dengan mengoptimalkan sumberdaya, perbaikan iklim Ketenaga Kerjaan dan kewirausahaan.
Dalam Mengimplementasi misi tersebut diatas telah disusun agenda dan sasaran yang akan dicapai antara lain pada agenda ke “5” Point (6) yaitu penurunan tingkat pengangguran terbuka 3,5 % tahun 2016 dimana tahun 2010 tingkat pengangguran terbuka adalah sebesar 5,57 % atau 11.322 Orang dan angka ini akan terus bertambah setiap tahun bila tidak dibarengi dengan perluasan lapangan kerja. Perluasan lapangan Kerja tanpa diikuti dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja tidak akan membawa dampak positif bagi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Sebaliknya tenaga kerja yang kompetensinya rendah juga sulit meningkatkan
kesejahteraan apalagi dapat mendorong kecemburuan sosial. Manakala kesempatan
kerja yang ada di Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh tenaga kerja asal
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 26
kerja khusus pada tingkat kompetensi semakin ketat. Salah satu usaha untuk
perluasan kesempatan kerja dan perbaikan mutu atau kompetensi tenaga kerja adalah
melalui Pelatihan Kerja.
Guna memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal serta untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Kantor Latihan Kerja yang dapat
mempengaruhi Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati yaitu :
Visi : Mewujudkan Kabupaten Mandailing Natal yang Agamais, Cerdas, Sehat dan Sejahtera NO MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN
WAKIL BUPATI PERMASALAHAN PELAYANAN KANTOR LATIHAN KERJA FAKTOR PENGHAMBAT PENDORONG (1) (2) (3) (4) (5)
1. Misi 1 :Meningkatkan Pembangunan manusia melalui akselerasi drajat pendidikan, kesehatan dan pencapaian hidup layak bagi masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal Kurangnya ketersediaan Instruktur yang kompeten serta Sarana dan Prasarana yang kurang memadai di Kantor Latihan Kerja
Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah untuk memenuhi kekurangan Isntruktur yang kompeten sesuai SKKNI serta Sarana dan Prasarana standar Program : Peningkatan Kompetisi dan
Produktifitas Tenaga Kerja berbasis Kompetensi
2. Misi 1 :Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya, perbaikan iklim
ketenagakerjaan dan kewirausahaan
Kurangnya ketersediaan Instruktur yang kompeten serta Sarana dan Prasarana yang kurang memadai di Kantor Latihan Kerja
Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah untuk memenuhi kekurangan Isntruktur yang kompeten sesuai SKKNI serta Sarana dan Prasarana standar Program : Peningkatan Kompetisi dan
Produktifitas Tenaga Kerja berbasis Kemasyarakatan
3.3. Telaahan Renstra
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 27
Natal sebagai perwujudan pandangan ideal dari hal-hal yang harus dicapai di masa
yang akan datang, diperlukan penguasaan informasi tentang masalah-masalah
ketenagakerjaan baik dalam lingkungan internal maupun external.
Untuk itu perlu dilakukan pencermatan dan evaluasi faktor internal dan
eksternal agar segera di ketahui dan di kuasai faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
internal organisasi dan faktor-faktor peluang dan ancaman/tantangan external
organisasi.
Guna memfokuskan strategi Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing
Natal dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efesien,
maka perlu ditetapkan terlebih dahulu faktor-faktor kunci keberhasilan (kritical
27faktor- faktor). Faktor-faktor kunci keberhasilan ini dapat diindentifikasikan dari:
1. Kekuatan dan kelemahan, sebagai lingkungan internal Kantor Latihan Kerja
Kabupaten Mandailing Natal.
2. Tantangan dan hambatan, kendala/ancaman, sebagai lingkungan eksternal
Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal.
Yang dilengkapi dengan sumber daya, sarana prasarana, peraturan
perundangan dan kebijaksanaan, serta harus didukung dana yang memadai. Salah
satu 27faktor27yang digunakan dalam menentukan 27faktor-faktor kunci keberhasilan
secara efektif dan efisien, penghambat dan pendorong keberhasilan Sasaran
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal yang dapat
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 28 NO SASARAN JANGKA MENENGAH PERMASALAHAN PELAYANAN FAKTOR PENGHAMBAT PENDORONG (1) (2) (3) (4) (5)
1. Terlatihnya tenagakerja yang kompeten
sekurang-kurangnya 95% dari seluruh siswa yang mendaftar
Kurangnya
ketersediaan Instruktur yang kompeten serta Sarana dan Prasarana yang kurang memadai di Kantor Latihan Kerja
Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah untuk memenuhi kekurangan Isntruktur yang kompeten sesuai SKKNI serta Sarana dan Prasarana standar 2. Terpenuhinya Sarana dan
Prasarana Pelatihan yang standart Kuarangnya Sarana dan parasarana pelatihan yang standart Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah untuk memenuhi kekurangan Isntruktur yang kompeten sesuai SKKNI serta Sarana dan Prasarana standar 3. Terpenuhinya Instruktur yang
kompeten dibidangnya Kurangnya Instruktur yang kompeten dibidangnya Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah untuk memenuhi Isntruktur yang kompeten dibidangnya 4. Terjalinnya kemitraan dan
kerjasama pihak ke tiga (perusahaan-perusahaan) yang ada dalam dan diluar Kabupaten Mandailing Natal
Kurangnya perhatian dan minat perusahaan untuk menempatkan lulusan pelatihan Minimnya Anggaran yang dialokasikan Adanya Komitmen Pemerintah Daerah dan Pihak ke tiga untuk menjalin kemitraan dan kerjasama menempatkan lulusan pelatihan
3.4. Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup starategis
Dalam pembangunan kompetensi tenaga kerja yang seutuhnya haruslah terlebih dahlu kita melihat darijumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal saat ini tahun 2011 adalah 427. 889m jiwa sedangkan angakatan kerja seluruhnya 200. 852 orang sedangkan angkatan kerja yang terinformasi (terdaftar) sebesar 72.004 orang, maka angaka pengangguran di Kabupaten Mandailing Natal sebesar 11. 322 oarng atau 5, 57 % dari angkatan kerja yang terdaftar.
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 29
Untuk itu perlu dilakukan pembangunan dan penambahan sarana dan prasarana kantor latihan kerja yang berwawasan lingkungan. Karena Kantor Latihan Kerja masih EX PU Provinsi, maka dimohonkan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk mengadakan lokasi dan pembangunan Kantor Latihan Kerja serta sarana dan prasarana pelatihan yang baru.
3.5. Penentuan isu-isu strategis
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu input utama yang
terpenting dalam kegiatan operasional yang menghasilkan barang maupun jasa. Oleh
karena itu diperlukan suatu strategi perencanaan dan pengembangan yang berkaitan
dengan Sumber Daya Manusia, sehingga dapat menentukan pelatihan kerja yang
disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi atau
kebutuhan pasar kerja didalam dan diluar negeri melalui pelatihan kerja.
Penciptaan kesempatan kerja yang layak terutama bagi daya saing kaum
muda pencari kerja menuju pasar kerja global saat ini. Melalui Program Pelatihan
Berbasis Kompetensi dan Bebasis Masyarakat yang dilaksanakan oleh Kantor Latihan
Kerja Kabupaten Mandailing Natal bertujuan untuk melatih para pencari kerja sesuai
dengan minat kaum muda sehingga memiliki Kompetensi diberbagai kejuruan,
sehingga diharapkan dapat mandiri, ataupun mampu membuka usaha sendiri sesuai
kejuruan yang telah diikutinya, dan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dipasar
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 30
BAB IV
VISI ,MISI,TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal
Amanat Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 berbunyi “ tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“, Dalam mewujudkan amanat UUD 1945 tersebut, Kantor Latihan Kerja
melalui Visi nya yaitu “ Terwujudnya tenaga kerja yang kompeten dan produktif
yang mampu mengisi pasar kerja maupun mandiri “
Tenaga Kerja yang mampu bersaing adalah dalam arti mampu bersaing untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia baik local, regional, nasional (dalam negeri) maupun luar negeri, sementera tenaga kerja yang mandiri adalah tenaga kerja yang dengan bekal kompetensi yang dimiliki mampu berusaha sendiri dan diharapkan berkembang sehingga berwirausaha dan dapat menampung tenaga kerja lainnya.
Untuk mencapai Misi Tahun 2011-2016 tersebut misi kantor Latihan Kerja di jabarkan lebih lanjut dalam misi :
NO PERWUJUDAN VISI POKOK-POKOK VISI PERNYATAAN VISI
1 2 3 4
1. Peningkatan kompetensi
dan produktivitas tenaga kerja
Menciptakan tenaga kerja yang
kompeten dan produktif setelah
mengikuti pelatihan berbasis
kompetensi dari Kantor Latihan Kerja
Meningkatkan kompetensi dan
produktifitas Tenaga Kerja melalui
Pelatihan berbasis Kompetensi,
berbasis masyrakat, berbasis
kewirausahaan dan produktifitas
2. Peningkatan kompetensi
instruktur dan tenaga kepelatihan.
Meningkatkan kompetensi Instruktur dan tenaga kepelatihan
Meningkatkan kualitas Instruktur dan tenaga kepelatihan melalui Diklat maupun Pemagangan
3. Meningkatkan kemitraan
dan kerja sama dengan
pihak ketiga dalam
perencanaan perluasan
pemagangan dan
penempatan lulusan /
pelatihan
Membangaun kemitraan dan hubungan kerjasama antara Kantor Latihan Kerja dengan Pihak ketiga
Meningkatkan kemitraan dan
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
dalam perencanaan program
pelatihan pemagangan dan
penempatan tenaga kerja
4. Memperluas layanan
pelatihan melalui pelatihan keliling (mobil training unit)
Melakukan Identifikasi tentang
kebutuhan pelatihan pada masyarakat
Memperbanyak paket pelatihan
melalui Mobil Tranning Unit (MTU)
5. Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana dan prasarana pelatihan.
Melengkapi sarana dan prasarana alat
pelatihan sesuai dengan standart
pelatihan (SKKNI).
Meningkatkan Sarana dan Prasarana pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan standart pelatihan (SKKNI)
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 32
4.2. 1. Tujuan dan Sasaran jangka menengah Kantor Latihan Kerja
Untuk merealisasikan visi dan misi Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal perlu dirumuskan tujuan dan sasaran, sasaran strategis tahun 2011-2016 yang lebih jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, dengan demikian tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dapat mendukung terwujudnya kondisi yang di harapkan pada akhir tahun 2010 seperti yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2016, yaitu :
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE -
2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Peningkatan Kompetensi dan Meningkatnya Kompetensi dan Program Peningkatan Kompetensi dan
Produktivitas Tenaga Kerja produktifitas tenaga kerja Produktivitas Tenaga Kerja
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi a. Kejuruan Mekanik Alat Berat (MAB)
b. Kejuruan Mekanik Mobil Bensin 16
c. Kejuruan Mekanik Mobil Diesel/ Solar
d. Kejuruan Mekanik Sepeda Motor 16 16 16 16 16
e. Kejuruan Teknologi Mekanik Las 16
f. Kejuruan Tukang Kayu / Meubler 16
g. Kejuruan Tukang Batu / Bangunan
h. Kejuruan Teknisi Audio Vidio /Elektonika 16 16 16
i. Kejuruan Teknisi Komputer 16
j. Kejuruan Teknisi HP /Hand Phone 16
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 33
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B Peningkatan Kompetensi Tenaga Meningkatnya Kompetensi Tenaga Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
Kerja berbasis mayarakat Kerja berbasis masyarakat Berbasis masyarakat.
2. Pelatihan Kompetensi berbasis masyrakat
a. Kejuruan Tata Busana / Menjahit 16 16 16 16
b. Kejuruan Bordir
c. Kejuruan Tata Boga 16
d. Kejuruan Tata Rias / Salon 16
e. Kejuruan Prosesing / Pasca Panen 16
C Peningkatan Kewirausahaan dan Meningkatnya Wirausaha dan Program peningkatan Kewirausahaan dan
Produktifitas Produktifitas Tenaga Kerja Produktifitas tenaga kerja
a. Pelatihan Pembuatan Sabun Cream
b. Pelatihan Pembuatan Tahu - Tempe
c. Pelatihan Pembuatan Makanan dan Minuman Kemasan
d. Pelatihan Anyaman
D Peningkatan Kemitraan dan Kerja Meningkatnya Kemitraan dan Program kemitraan dengan pihak ketiga
Sama dengan Pihak Ketiga kerjasama dengan pihak ketiga a. Pelatihan Pemagangan danpenempatan
bidang pelatihan, pemagangan, tenaga kerja keperusahaan
Dan penempatan b. Subsidi modal usaha dari pihak ketiga
E Peningkatan kompetensi instruktur Meningkatnya kompetensi 1. Program Peningkatan kompetensi instruktur
dan tenaga kepelatihan Instruktur dan tenaga kepelatihan pelatihan kerja
kerja Diklat dan Magang Instruktur Pelatihan
a. Diklat Dasar Instruktur Mekanik Alat Berat (MAB)
b. Diklat Dasar Instruktur Mekanik Automotif 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 34
1 2 3 4 5 6 7 8 9
d. Diklat Dasar Instruktur Teknologi Mekanik / Las
e. Diklat Dasar Instruktur Tukang Kayu /Meubeleur
f. Diklat Dasar Instruktur Tukang Batu / Bangunan
g. Diklat Dasar Instruktur Audio Vidio/ Elektronika i. Diklat Dasar Instruktur Teknisi Komputer j. Diklat Dasar Instruktur Teknisi Hand Phone k. Diklat Dasar Instruktur Teknisi Jaringan PLN
l. Diklat Dasar Instruktur Tata Niaga 1
m.Diklat Dasar Instruktur Tata Busana n. Diklat Dasar Instruktur Tata Boga
Diklat Up Grading Instruktur Tata Niaga 1
Meningkatnya kompetensi Kinerja Program peningkatan kompetensi tenaga pelatihan
tenaga kepelatihan Diklat dan Magang Tenaga Kepelatihan
a. Diklat SIMAK BMN 2
b. Diklat CBT (Competensi Basic Training) 2
F Peningkatan sarana dan prasarana Tersedianya sarana kompetensi Program peningkatan sarana pelatihan
pelatihan pelatihan tenaga kerja a. Sarana Ruang Kantor 1 1 1 1 1
b. Sarana Ruang Teori 3 3 3 3 3
c. Sarana Ruang Praktek 6 6 6 6 6
d. Sarana Ruang Penyimpanan Bahan/ Gudang 1 1 1 1 1
e. Sarana Ruang Perpustakaan 1 1 1 1 1
f. Sarana Ruang Asrama Peserta Pelatihan 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 35
h. Sarana Ruang Garasi Mobil MTU 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
i. Sarana Ruang Kamar Mandi (MCK) 2 2 2 2 2
j. Sarana Olah Raga 1 1 1 1 1
k. Sarana Ruang Makan dan Minum / Kantin 1 1 1 1 1
l.Sarana Ruang Ibadah 1 1 1 1 1
Peningkatan prasarana
kompetensi Tersedianya prasarana kompetensi Program peningkatan prasarana latihan
Pelatihan kerja pelatihan tenaga kerja Prasarana Kenderaan Pelatihan
1. Kenderaan Pelatihan Keliling (MTU) 2 2 2 2 2
2. Mobil Pelatihan Institusi 3 3 3 3 3
3. Sepeda Motor Pelatihan Institusi 4 4 4 4 4
Prasarana Mesin Dan Peralatan Pelatihan
Tersedianya prasarana mesin dan 1. Mekanik Automotif
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Engine Stand 4 4 4 4 4
Mekanik automotif 2. Kompresor 2 2 2 2 2
3. Dongkrak 5 ton 2 2 2 2 2
4. Toolbox 2 2 2 2 2
5. Tun up tester 1 1 1 1 1
6. Alat Ukur / Measuring Tools 2 2 2 2 2
Tersedianya prasarana mesin dan 2. Mekanik Sepeda Motor
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Engine Stand 4 4 4 4 4
Mekanik sepeda motor 2. Kompresor 2 2 2 2 2
3. Hidrolic Stand 4 4 4 4 4
4. Tun Up Taster Sepeda Motor 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 36
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya prasarana mesin dan 1. Teknologi Mekanik/ LAS
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Mesin Genset Listrik 2 2 2 2 2
Teknologi Mekanik / Las 2. Mesin Las Listrik 2 2 2 2 2
3. LAS Oxy-Aceteline 1 1 1 1 1 4. Trapo Las 2 2 2 2 2 5. Las Karbit 1 1 1 1 1 6. Grenda 2 2 2 2 2 7. Ragum 6 6 6 6 6 8. Toolbox 1 1 1 1 1 9. Mesin Bor 1 1 1 1 1
Tersedianya prasarana mesin dan 2. Pertukangan Kayu/ Meubeuler
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Mesin Bubut Kayu 4 4 4 4 4
Pertukangan Kayu / meubeler 2. Mesin Pahat 1 1 1 1 1
3. Mesin Meja Gergaji Belah 1 1 1 1 1
4. Mesin Roter Meja 1 1 1 1 1
5. Mesin Gergaji Pemotong 1 1 1 1 1
6. Mesin Gergaji Bunga Tangan 1 1 1 1 1
7. Tool Box 1 1 1 1 1
Tersedianya prasarana mesin dan 5 .Teknisi Audio Vidio / Elektronika
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Televisi berwarna 6 6 6 6 6
Teknisi Audio Vidio / Elektronika 2. Dvd 2 2 2 2 2
3. Digital 2 2 2 2 2
4. Toolbox dan Tool Kit 2 2 2 2 2
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 37
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya prasarana mesin dan Teknisi Komputer
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Komputer 6 6 6 6 6
Teknisi Komputer 2. Printer 2 2 2 2 2
3. CPU 6 6 6 6 6
4. Tool Box dan Tool Kit 3 3 3 3 3
5.Stabilizer 2 2 2 2 2
Tersedianya prasarana mesin dan Teknisi HP / Hand Phone
Peralatan pelatihan kejuruan 1. HP / Hand Phone 8 8 8 8 8
Teknisi Hand Phone 2. Solder HP 2 2 2 2 2
3. Blower 1 1 1 1 1
4. Tool Kit 8 8 8 8 8
5.Multi Tester 2 2 2 2 2
Tersedianya prasarana mesin dan Tata Busana / Menjahit
Peralatan pelatihan kejuruan 1. Mesin Jahit Biasa 16 16 16 16 16
Tata Busana / Menjahit 2. Mesin Jahit Pinggir 3 3 3 3 3
3. Mesin Jahit Obras 1 1 1 1 1
4. Mesin Jahit Hight Speed 16 16 16 16 16
5. Mesin Pelobang Kancing 1 1 1 1 1
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 38
Dilihat dari tabel diatas pada periode akhir tahun 2010 pada RPJMD Kabupaten Mandailing Natal dapat dianalisa yaitu :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
1 2 3 4
1. Tenaga kerja mendapatkan
pelatihan berbasis kompetensi
Terlatihnya minimum 75% dari siswa yang mendaftar
Penguatan infrastruktur pelatihankompetensi dan produktivitas;
2. Tenaga kerja mendapatkan
pelatihan berbasis masyarakat
Terlatihnya minimum 65% dari siswa yang mendaftar
Penguatan sistem pendanaan pelatihan dan produktivitas;
3. Tenaga kerja mendapatkan
pelatihan kewirausahaan
Terlatihnya minimum 80% dari siswa yang mendaftar
Penguatan pelatihan
kewirausahaan
4. Terpenuhinya kebutuhan
Instruktur PNS
Terpenuhinya 1 (satu) orang PNS
untuk masing-masing
Kejuruan/jurusan
Penguatan infrastruktur pelatihan dan produktivitas;
5. Terpenuhinya kebutuhan
sarana dan prasarana
pelatihan
75% Kebutuhan sarana dan
prasarana pelatihan untuk 6
kejuruan atau jurusan terpenuhi.
Penguatan infrastruktur pelatihan dan produktivitas;
4.3. Strategi dan Kebijakan Kantor Latihan Kerja 4.3.1. Strategis
Tujuan strategis Kantor Latihan Kerja Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2016 Dirumuskan berdasarkan kondisi sumber daya dan management yang diperlukan untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan. Dengan demikian tujuan strategis Kantor Latihan Kerja Tahun 2011-2016 adalah sebagai beruikut :
VISI :“ Terwujudnya tenaga kerja yang kompeten dan produktif yang mampu mengisi pasar kerja maupun mandiri “
Misi I : Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1. Meningkatkan
kompetensi dan
produktivitas tenaga kerja
Terlatihnya para pencari
kerja dalam berbagai
jurusan Tenaga kerja mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Mempasilitasi kebutuhan proses pelatihan siswa
2. Menigkatkan
Produktivitas tenaga
kerja
Terlatihnya para pencari
kerja dalam berbagai
jurusan Tenaga kerja mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Mempasilitasi kebutuhan proses pelatihan siswa
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 39
Misi II :Memperluas layanan pelatihan melalui pelatihan keliling (mobil training unit)
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan Pelatihan berbasis kompetensi, Pelatihan berbasis masyarakat, Pelatihan kewirausahaan dan Produktivitas Melaksanakan pelatihan yang sesuain dengan peluang pasar kerja dan mewujudkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif Meningkatkan pelayanan pelatihan dan berusaha melengkapi kebutuhan Instruktur yang ada. Memfasilitasi kebutuhan proses pelatihan siswa
2. Terselenggaranya
management pelatihan
yang handal dalam
menjamin terciptanya
tenaga kerja yang
kompeten dan
produktif.
Meningkatkan
kompetensi ( Mutu dan Kualitas) Instruktur yang rkompeten
Meningkatkan kompetensi (kualitas dan mutu) Instruktur
dan tenaga
kepelatihan melalui
Diklat maupun
Pemagangan
Mengrim Instruktur untuk
mengikuti Diklat dan
pemagangan untuk
memperdalam
pengetahuan, skill,
dansikap menjadi
instruktur yang kompeten
4.3.2 Sasaran Strategis
Tujuan strategis Kantor Latihan Kerja dijabarkan kedalam jumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahu 2011-2016. Sasaran Strategis tersebut adalah:
1. Sekurang- kurangnya 75% tenaga kerja mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi dari peserta yang mendaftar pelatihan berbasis kompetensi atau 640 Orang.
2. Sekurang - kurangnya 65% Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
masyarakat dari peserta yang mendaftar Pelatihan berbasis masyarakat 368 Orang Pelatihan.
3. Sekurang-kurangnya 80% Tenaga Kerja Yang Mendapatkan Pelatihan
Kewirausahaan dari peserta yang mendaftar Pelatihan Kewirausahaan atau 128 Orang.
4. Sekurang-kurangnya 6 Kejuruan atau Jurusan telah memiliki instruktur masing-masing 1 Orang PNS.
5. Sekurang-kurangnya 75% Kebutuhan sarana dan prasarana pelatihan terpenuhi
Rencana Strategis Kantor Latihan Kerja Kab. Madina Page 40
4.3.3. Strategi dan Arah Kebijakan Kantor Latihan Kerja Tahun 2011-2016.
Strategi dan arah kebijakan Kantor Latihan Kerja Tahun 2011-2016 dirumuskan berdasarkan misi, tujuan strategis untuk Tahun 2011-2016, serta mengacu pada RPJMD Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2016 dan evaluasi capaian pelatihan sampai tahun 2016.
Strategi dan arah kebijakan Kantor Latihan Kerja Tahun 2011 - 2016 disusun untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai upaya terintegrasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan strategis.
4.3.4. Strategi Kantor Latihan Kerja.
Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis tersebut. Tiap strategis menjelaskan komponen-komponen penyelenggaraan pelatihan dan pemasaran serta kerja sama pihak ketiga yang harus di laksanakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis. Yaitu :
4.3.4.a. Tujuan strategis Memberikan Pelatihan berbasis kompetensi minimal 75%
dari pendaftar dicapai dengan menggunakan strategis sebagai mberikut : 1. Instruktur yang kompeten dan bersertifikasi.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
3. Melaksanakan pelatihan yang sesuain dengan peluang pasar kerja.
4. Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam kerjasama pelatihan dan penempatan .
5. Menjadikan subsidi pembiayaan bagi siswa berprestasi dan berjiwa