• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERLAMBATNYA PENYELESAIAN PERUMAHAN GOLDEN ROYAL KARANG PULE OLEH PT. LOMBOK ROYAL PROPERTY (APLIKASI MODEL REGRESI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERLAMBATNYA PENYELESAIAN PERUMAHAN GOLDEN ROYAL KARANG PULE OLEH PT. LOMBOK ROYAL PROPERTY (APLIKASI MODEL REGRESI)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERLAMBATNYA

PENYELESAIAN PERUMAHAN GOLDEN ROYAL KARANG

PULE OLEH PT. LOMBOK ROYAL PROPERTY (APLIKASI

MODEL REGRESI)

Rustri Mulianti Srikandi, Nadjadji Anwar dan Aditya Sutantio Program Studi Magister Manajemen Teknologi – Manajemen Proyek,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia email: util2245@gmail.com

ABSTRAK

Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun PT. Lombok Royal Property sudah berhasil memproduksi unit-unit perumahan pada 5 (lima) lokasi strategis di kota Mataram propinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam pelaksanaannya, 1 lokasi unit perumahan yaitu Golden Royal Karang Pule mengalami keterlambatan waktu penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terlambatnya penyelesaian unit perumahan di lokasi Golden Royal Karang Pule dan bagaimana peringkat (ranking) dari faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian unit perumahan di lokasi Golden Royal Karang Pule dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peringkat penyebab keterlambatan proyek perumahan Golden Royal Karang Pule dari sisi pemilik adalah Pemilihan

Kontraktor yang tidak sesuai, Perencanaan yang kurang matang dan Material yang terlambat. Sementara dari sisi kontraktor faktor Pengalaman yang tidak memadai

merupakan faktor dominan penyebab terjadinya keterlambatan.

Kata kunci: Keterlambatan, Rangking Faktor, Faktor Keterlambatan, Regresi Berganda.

PENDAHULUAN

PT. Lombok Royal Property adalah salah satu perusahaanyang bergerak dibidang property dan real estate yang ada di Kota Mataram propinsi Nusa Tenggara Barat. Sejak didirikan mulai tahun 2011 sampai saat ini (tahun 2014) perusahaan ini sudah berpartisipasi dalam memproduksi unit perumahan yang berada pada 5 (lima) lokasi strategis. Diantara lima lokasi proyek pengadaan perumahan tersebut, perumahan Golden Royal Karang Pule mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Pelaksanaan proyek pembangunan perumahan Golden Royal Karang Pule sudah dimulai sejak bulan Pebruari tahun 2012. Tetapi dalam pelaksanaannya, proyek ini mengalami keterlambatan sehingga rencana awal penyerahan proyek ke tangan pemilik di bulan Januari tahun 2013 tidak bisa direalisasikan.

Beberapa penelitian terdahulu diberbagai negara yaitu di Hongkong (Lo Tommy Y, 2006), Arab (Aziz, R. F., 2013 dan Marzouk Mohamed M, 2014) dan Nigeria (Aibinu A. A. , 2006) menjelaskan bahwa keterlambatan terjadi dengan penyebab-penyebab yang berasal dari pemilik proyek, konsultan, kontraktor, material, tenaga kerja, peralatan, proyek, desain dan faktor luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terlambatnya penyelesaian unit

(2)

perumahan di lokasi Golden Royal Karang Pule dan bagaimana peringkat (ranking) dari faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian unit perumahan di lokasi Golden Royal Karang Pule dengan menggunakan model regresi berganda.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang dilakukan dalam sembilan tahapan yaitu identifikasi masalah dan tujuan penelitian, studi literatur, pengumpulan data melalui survey awal, penentuan variabel penelitian, penentuan disain kuesioner, survey terhadap partisipan proyek (pengguna dan kontraktor), penyaringan dan pengelompokan ulang variabel penelitian, analisa data dan kesimpulan. Data hasil survey akan di analisa menggunakan software statistic yaitu

Statistical Package for the Social Science (SPSS).

1.Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka diketahui bahwa penelitian ini mengambil permasalahan yang bersumber dari terjadinya keterlambatan penyelesaian unit-unit perumahan di komplek perumahan Golden Royal Karang Pule yang dilaksanakan oleh PT. Lombok Royal Properti, dengan tujuan untuk mendapatkan faktor-faktor penyebab keterlambatan dan meranking faktor-faktor penyebab keterlambatan.

2. Studi Literatur

Identifikasi awal faktor-faktor keterlambatan dilakukan dengan cara studi literature terhadap jurnal-jurnal penelitian terdahulu.

3. Penentuan Variabel Sementara

Pada tahap ini teridentifikasi variabel-variabel sementara faktor keterlambatan dari hasil studi literature peneliti-peneliti terdahulu. Dari hasil studi literatur yang dilakukan terhadap 5 jurnal peneliti terdahulu, terindentifikasi 110 variabel-variabel bebas yang diduga merupakan penyebab keterlambatan proyek konstruksi.

4. Pengumpulan Data Melalui Survey Awal

Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dengan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Survey dilakukan untuk menggali lebih dalam

tentang faktor penyebab keterlambatan penyelesaian unit-unit rumah di perumahan Golden Royal Karang Pule yang dilakukan oleh PT. Lombok Royal Property.

Penelitian ini menggunakan dua macam kuesioner dan pada tahap ini kuesioner yang dirancang berisi tentang variabel yang terdiri dari faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek yang didapat dari hasil studi literature yaitu sebanyak 110 variabel. Variabel-variabel ini akan diklarifikasi, diverifikasi dan divalidasi melalui penyebaran kuesioner ke 5 pakar ahli yang terdiri dari 3 orang pakar di PT. Lombok Royal Property (Direktur, Bag. Perencanaan dan Bag. Produksi), 1 konsultan perencanaan dan 1 dari kontraktor pelaksana proyek di perumahan Golden Royal Karang Pule. Responden diminta pendapatnya apakah setuju dengan variabel-variabel kegagalan proyek hasil identifikasi dari literature tersebut dan jika diperlukan responden bisa juga menambahkan atau bahkan mengurangi variabel-variabel tersebut.

5. Survey kepada Partisipan Proyek

Dari survey awal yang dilakukan kepada 5 pakar, didapat faktor-faktor aktual penyebab keterlambatan penyelesaian unit-unit rumah di perumahan Golden Royal

(3)

Karang Pule yang dilaksanakan oleh PT. Lombok Royal Property. Beberapa langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

Tahap 1. Penentuan Variabel Penelitian

Setelah hasil kuesioner didapat kemudian dilakukan tabulasi terhadap data dan diberikan nilai/skoring dengan mengadopsi pendekatan skala Guttman. Skala Guttman adalah skala yang dikembangkan oleh Louis Guttman dan merupakan skala yang biasa digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas, tegas dan konsisten. Misalnya : yakin-tidak yakin; ya – yakin-tidak; benar-salah; positif – negative; pernah-belum pernah; setuju – tidak setuju; dan sebagainya.

Panduan pemberian scoring adalah:

- Jumlah pilihan = 2 (setuju dan tidak setuju) - Jumlah responden pada tiap pertanyaan = 5

- Skoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah) - Skoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar)

- Jumlah skor terendah = skoring terendah x responden awal = 0 x 5 = 0 (0%) - Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x responden awal = 1 x 5 = 5 (100%)

Penentuan skoring pada kriteria objektif :

Rumus umum

Mengimplementasikan scoring Guttman pada penentuan variabel tahap II: Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)

Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 0 = 100%

Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel; yaitu katagori Cukup dan Rendah

Interval (I) = 100 / 2 = 50%

Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 50 = 50%, sehingga Cukup = jika skor >= 50%

Rendah = jika skor < 50%

Penelitian ini mengimplementasikan scoring Guttman pada penentuan variabel tahap I dengan memilih variabel yang memiliki kriteria “Cukup” saja yaitu apabila jumlah responden yang memilih satu variabel melebihi atau sama dengan 50%, yang dalam hal ini mencapai 3 orang atau lebih.

Data tabulasi dan analisa tahap I dilakukan dengan menggunakan Ms excel dan hasilnya adalah dari 110 variabel hasil studi literatur menjadi 29 variabel bebas hasil validasi 5 orang expert. Selanjutnya pada tahap ini, akan dilakukan perancangan desain kuesioner tahap II.

Tahap 2. Penentuan skor terhadap pernyataan pada kuesioner

Setelah menentukan variabel dan pernyataan-pernyataan di dalam kuesioner maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor/nilai terhadap setiap variabel/pernyataan dalam kuesioner.

Penentuan skoring atau pemberian nilai terhadap variabel-variabel yang sudah divalidasi oleh para expert, dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada partisipan proyek yang terlibat langsung dalam pembangunan perumahan di perumahan Golden Royal Karang Pule. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus slovin. Total jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah kurang lebih 14 orang. Model kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert dengan bentuk: SS (Sangat Setuju),

(4)

S (Setuju), AS (Agak Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju) dengan nilai jawaban 1 sampai dengan 5. Skor 1 menunjukkan responden yang sangat tidak setuju, skor 2 menunjukkan tidak setuju, skor 3 menunjukkan kenetralan responden dalam memilih jawaban, skor 4 menunjukkan bahwa responden setuju dan skor 5 menunnjukkan responden sangat setuju.

6. Pengelompokkan ulang Data hasil Penelitian

Setelah dilakukan kajian ulang terhadap variabel-variabel hasil validasi para expert, ditemukan ada beberapa variabel yang mengalami pengulangan/over lapping, satu variabel tidak eligible, dan beberapa kelompok faktor yang sebaran variabelnya tidak merata (di dalam 1 kelompok faktor hanya terdiri dari 1 variabel saja). Sehingga akhirnya ditentukan hanya 18 variabel yang telah dikelompokkan ke dalam 3 kelompok faktor saja yang akan dianalisis yaitu faktor keterlambatan oleh pemilik, faktor keterlambatan oleh konsultan dan faktor keterlambatan oleh kontraktor.

7. Analisa Data

Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.

Pada penelitian ini tahapan analisa data yang digunakan adalah: a. Analisa Validitas dan Reabilitas

b. Analisa Regresi berganda

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang sudah terkumpul, telah dilakukan pengolahan data dan analisis melalui beberapa tahapan yaitu: uji validitas, uji reliabilitas dan uji regresi linier berganda.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur korelasi antara variabel penelitian yang berjumlah 18 variabel independen dengan nilai/skor total seluruh variabel. Sedangkan kriteria yang digunakan untuk menyatakan valid tidaknya variabel/pertanyaan adalah dengan membandingkan nilai r hitung yang didapat dengan r tabel. Dinyatakan valid bila r hitung > r tabel (Kurniawan A, 2011).

Tabel 1. Hasil Uji Validitas terhadap 18 variabel

Sumber: Data olahan SPSS 19

Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa semua variabel yang ada yaitu sebanyak 18 variabel independen memenuhi syarat penelitian atau valid, yaitu r hitung pada semua

(5)

variabel penelitian lebih besar dari nilai r tabel dimana r tabel diperoleh dari nilai koefisien di tabel dengan jumlah responden sebesar 14 orang dan tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai 0.532.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian Reabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana keandalan atau kekonsistensian suatu alat ukur penelitian. Metode yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah dengan metode Cronbach’s Alpha (α) dan pada penelitian ini menggunakan perhitungan koefisien keandalan (α) sebesar α = 0.60.

Tabel 2. Hasil Uji Releabilitas terhadap 18 variabel

Seperti terlihat pada Tabel 2 di atas, nilai α di atas melebihi batas minimum α 0.6 yaitu 0.965, yang berarti bahwa alat ukur yang digunakan terbukti andal.

3. Uji Regresi Berganda

Pada analisa regresi linier berganda selain akan dilihat faktor-faktor mana saja dari faktor-faktor yang telah ditetapkan yang memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, juga akan dilihat variabel-variabel independen mana saja dalam masing-masing faktor yang memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan kemudian melakukan ranking berdasarkan persamaan regresi yang dihasilkan.

Analisa Pengaruh Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule

Langkah selanjutnya yang ditempuh dalam proses analisis ini adalah mencari model persamaan regresi berganda dari data hasil penelitian. Analisis dilakukan dengan bantuan software SPSS 19.

(6)

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka didapat model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 2.635 + 1.799F1 - 0.644F2 - 0.650F3

Dimana:

Y = Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP F1 = Faktor keterlambatan oleh pemilik/owner F2 = Faktor keterlambatan oleh konsultan F3 = Faktor keterlambatan oleh kontraktor

(+) = Menunjukkan hubungan yang searah antara Y dan F (-) = Menunjukkan hubungan yang tidak searah antara Y dan F

Analisa Pengaruh Faktor Keterlambatan oleh Pemilik (F1) yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule

Tabel 4. Analisis Berganda F1 terhadap Y

Y= 2.650 -0.90X1-0.191X2 -0.189X3+0.143X4+0.334X5+0.387X6

Dimana:

Y = Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP X1 = Durasi Kontrak yang tidak masuk akal X2 = Material yang terlambat

X3 = Representatif lapangan yang tidak capable X4 = Kurangnya komunikasi

X5 = Perencanaan yang kurang matang X6 = Pemilihan Kontraktor yang tidak sesuai

(+) = Menunjukkan hubungan yang searah antara Y dan X (-) = Menunjukkan hubungan yang tidak searah antara Y dan X

Analisa Pengaruh Faktor Keterlambatan oleh Konsultan (F2) yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule

(7)

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka didapat model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 2.654 -0.15X7+0.12X8 -0.264X9+0.223X10+0.108X11+0.342X12

Dimana:

Y = Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP

X7 = Kurangnya Pengalaman Dalam Bidang Konstruksi X8 = Ketidaksesuaian Dalam Dokumen Desain

X9 = Detail Gambar yang Tidak Cukup Jelas X10 = Kurangnya Supervisi Lapangan

X11 = Keterlambatan Informasi Desain

X12 = Konflik antara Konsultan dan Engineer Desain (+) = Menunjukkan hubungan yang searah antara Y dan X (-) = Menunjukkan hubungan yang tidak searah antara Y dan X

Analisa Pengaruh Faktor Keterlambatan oleh Kontraktor (F3) yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule

Tabel 6. Analisis Berganda F3 terhadap Y

Y= 2.403 +0.172X13+0.280X14 -0.97X15+0.372X16-0.107X17-0.129X18

Dimana:

Y = Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP X13 = Kesulitan Dalam Pembiayaan Proyek

X14 = Kelemahan Dalam Manajemen Lapangan dan Supervisi X15 = Penundaan Pekerjaan Subkon

X16 = Pengalaman Kontraktor yang Tidak Memadai X17 = Subkon yang Tidak Bisa Diandalkan

X18 = Investigasi Lapangan yang Tidak Sesuai

(+) = Menunjukkan hubungan yang searah antara Y dan X (-) = Menunjukkan hubungan yang tidak searah antara Y dan X

Analisis Hasil Pengolahan Data

Pengolahan data yang sudah dilakukan menunjukkan adanya pengaruh yang cukup signifikan antara variabel independen yaitu Pemilihan Kontraktor yang tidak

sesuai, Perencanaan yang kurang matang, Material yang terlambat, Konflik antara konsultan dan engineer desain dan Pengalaman Kontraktor yang tidak memadai

(8)

terhadap variabel dependen keterlambatan penyelesaian proyek perumahan Golden

Royal Karang Pule.

Pemilihan Kontraktor yang tidak sesuai memiliki pengaruh yang positif

terhadap keterlambatan proyek perumahan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chandra H. P. (2013) ketidaktepatan pada saat proses prakualifikasi dan evaluasi penawaran para peserta pelelangan proyek dapat berakibat terhadap pemilihan kontraktor yang tidak sesuai, karena dengan proses kualifikasi dapat membantu untuk mengetahui kompetensi, pengalaman dan kelayakan keuangan dari calon kontraktor.

Perencanaan yang kurang matang memberikan pengaruh yang positif terhadap

keterlambatan proyek. A huja dan Walls 1983 di dalam Ridwan A. , 2010 menyatakan bahwa kurangnya pengalaman dari manajer dalam pengaturan jadwal dan perencanaan dapat menyebabkan terjadinya masalah-masalah dalam pelaksanaan proyek.

Pengaruh yang positif terhadap keterlambatan proyek perumahan Golden Royal karang pule juga ditunjukkan oleh variabel Material yang terlambat. Hal ini selaras dengan apa yang dinyatakan oleh Harison 1981 serta Cristian dan Hackey 1995 di dalam Ridwan A., bahwa penundaan pekerjaan yang disebabkan oleh keterlambatan pengiriman material merupakan salah satu penyebab utama rendahnya produktifitas dan adanya waktu menganggur. Konflik antara konsultan dengan engineer desain menunjukkan pengaruh yang positif terhadap keterlambatan penyelesaian proyek perumahan. Hasil ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi, 2005 yang menyatakan bahwa adanya konflik antara engineer desain dari disiplin yang berbeda merupakan penyebab utama dalam keterlambatan.

Pengalaman kontraktor yang tidak memadai menunjukkan pengaruh yang positif

terhadap keterlambatan penyelesaian proyek perumahan. Abdul-Rahman H. , dkk, 2006 menyatakan bahwa penggunaan tenaga kerja yang berpengalaman dan pertemuan lapangan secara berkala dapat menghindari keterlambatan proyek pada fase konstruksi.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survey dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil survey tahap I teridentifikasi 18 variabel penyebab keterlambatan penyelesaian perumahan Golden Royal Karang Pule berdasarkan persepsi para expert yang terbagi dalam 3 kelompok faktor keterlambatan yaitu Faktor

Keterlambatan oleh pemilik/Owner, Faktor Keterlambatan oleh Konsultan dan Faktor Keterlambatan oleh Kontraktor.

2. Berdasarkan persamaan regresi berganda yang dihasilkan, maka ranking Faktor Keterlambatan oleh Pemilik (F1) yang mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule (Y) adalah Pemilihan Kontraktor yang

tidak sesuai (X6), Perencanaan yang kurang matang (X5), Material yang terlambat (X2), Representatif lapangan yang tidak capable (X3), Durasi Kontrak yang tidak masuk akal (X1) dan Kurangnya komunikasi (X4). Sementara hasil uji t parsial terhadap persamaan ini menyatakan bahwa hanya 3

variabel pada faktor ini yang memiliki pengaruh terhadap Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP (Y) yaitu X6 dan X5 pada tingkat signifikansi α = 5% dan X2 pada tingkat signifikansi α = 20%.

(9)

3. Berdasarkan persamaan regresi berganda yang dihasilkan, maka ranking Faktor Keterlambatan oleh Konsultan (F2) yang mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule (Y) adalah Konflik antara Konsultan dan

Engineer Desain (X12), Detail Gambar yang Tidak Cukup Jelas (X9), Kurangnya Supervisi Lapangan (X10), Keterlambatan Informasi Desain (X11), Kurangnya Pengalaman Dalam Bidang Konstruksi (X7 dan Ketidaksesuaian Dalam Dokumen Desain (X8). Sementara hasil uji t parsial terhadap persamaan

ini menyatakan bahwa satu-satunya pada faktor ini yang memiliki pengaruh terhadap Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP (Y) adalah X12 pada tingkat signifikansi α = 15% .

4. Berdasarkan persamaan regresi berganda yang dihasilkan, maka ranking Faktor Keterlambatan oleh Kontraktor (F3) yang mempengaruhi Keterlambatan Proyek Perumahan Golden Royal Karang Pule (Y) adalah Pengalaman Kontraktor yang

Tidak Memadai (X16), Kelemahan Dalam Manajemen Lapangan dan Supervisi (X14), Kesulitan Dalam Pembiayaan Proyek (X13), Investigasi Lapangan yang tidak sesuai (X18), Subkon yang Tidak Bisa Diandalkan (X17) dan Penundaan Pekerjaan Subkon (X15). Sementara hasil uji t parsial terhadap persamaan ini

menyatakan bahwa satu-satunya pada faktor ini yang memiliki pengaruh terhadap Keterlambatan Proyek Perumahan GRKP (Y) adalah X16 pada tingkat signifikansi α = 15% .

SARAN

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, sehingga perlu memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Melihat hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka perlu adanya penambahan sampel/responden pada penelitian ini, sehingga bisa didapatkan data dengan tingkat signifikansi α = 5% yang lebih banyak.

2. Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek perumahan Golden Royal Karang Pule, diharapkan PT. Lombok Royal Property sebagai dapat pemilik bisa mengantisipasi dan mengendalikan faktor-faktor keterlambatan tersebut yaitu dengan melakukan proses prakualifikasi dan evaluasi penawaran dengan benar dan teliti terhadap calon kontraktornya.

3. Bagi peneliti lain diharapkan bisa melakukan pembandingan terhadap penelitian ini dengan menggunakan metode analisis lain sehingga dapat digali lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor keterlamabatan penyelesaian proyek perumahan Golden Royal Karang Pule ini guna mendapatkan lebih banyak lagi faktor dengan pengaruh yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Rahman, H., Berawi, M. A., Mohamed, O., Othman, M., & Yahya, a. I. (2006). Delay Mitigation in the Malaysian Construction Industri. JCEM @ ASCE, 125-133.

Aibinu A. A, J. G. (2002). The Effects of Construction Delays on Project Delivery in Nigerian Construction Industry. Elsevier Science Ltd and IPMA, 593-599.

(10)

Aibinu, A. A., & and Agboola, O. H. (2006). Construction Delay and Their Causative Factors in Nigeria. JCEM @ ASCE, 667-677.

Andi. (2005). Faktor - Faktor Penyebab Rework Pada Pekerjaan Konstruksi. Civil

Engineering Dimension Vol 7 No.1, ISSN 1410-9530, 22-29.

Aziz, R. F. (2013). Ranking of Delay Factors in Construction Project After Egyptian Revolution. Elsevier B. V., 387-406.

Callahan, M. T. (1992). Construction Project Scheduling. New York: Mc. Graw-Hill. Chandra, H. P. (2013). Prakualifikasi dan Evaluasi Penawaran Dalam Pemilihan

Kontraktor terhadap Kinerja Proyek. ISAC, 1- 15.

Dharma, A. G. (2013). Analisis Sistem dan Pengadaan Bahan dan Peralatan Pada Proyek Konstruksi Jembatan Tukad Penet di Badung Bali. Jurnal Ilmiah

Elektronik Infrastrukture Teknik Sipil Vol 2 No. 2.

Kasmadi dan Sunariah, N. S. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, A. (2011). SPSS Serba-Serbi Analisis Statistikan Dengan Cepat dan

Mudah. Jasakom.

Lo Tommy Y., F. I. (2006). Construction Delays in Hongkong Civil Engineering Project. JCEM@ASCE, 636-649.

Marzouk Mohamed M., E. R. (2014). Analyzing Delay Cause in Egyptian Construction Project. Elsevier B.V., 49-55.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Validitas terhadap 18 variabel
Tabel 3. Analisis Berganda F terhadap Y
Tabel 4. Analisis Berganda F1 terhadap Y
Tabel 6. Analisis Berganda F3 terhadap Y

Referensi

Dokumen terkait

2 Pop Sunda Petingan Acara hiburan yang mengetengahkan music khas daerah Jawa Barat terpilih dengan genre Pop bertujuan mem-berikan hiburan sehat dan sarana

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Berdasarkan uraian di atas, penting kiranya membuat suatu model yang membahas tentang deskripsi kerja, kompensasi, dan prestasi kerja karyawan. Dalam pembahasan

Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam keterbatasan dalam

[r]

Kedua, mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan

Penulis tertarik untuk mengambil kasus tersebut untuk dijadikan asuhan keperawatan dalam tugas akhir program, yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S khususnya pada

[r]