• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasangan Baku Dalam Polinomial Monik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pasangan Baku Dalam Polinomial Monik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pasangan Baku Dalam Polinomial Monik

Zulfia Memi Mayasari

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Bengkulu [email protected]

Abstrak— Tulisan ini membahas karakteristik pasangan baku dalam polinomial monik. Polinomial matriks didefinisikan sebagai polinomial dari variabel-variabel kompleks dengan koefisien matriks. Polinomial matriks juga dikenal sebagai -matriks yang biasa ditulis dalam bentuk dengan adalah matriks-matriks berukuran yang entri-entrinya bilangan kompleks. Jika yaitu matriks identitas maka polinomial matriks dikatakan polinomial monik. Pada suatu polinomial monik dapat dibentuk pasangan matriks yang disebut pasangan baku untuk jika memenuhi dua kondisi berikut: (1). (2). Pemahaman akan pasangan baku ini merupakan dasar dalam memahami tripel baku yang memegang peranan penting dalam menentukan invers polinomial matriks dan teorema representasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan baku dapat terbentuk dari linierisasi polinomial monik atau setiap polinomial monik selalu mempunyai pasangan baku, pasangan baku untuk polinomial monik tidak tunggal dan setiap pasangan baku untuk similar dengan pasangan baku dengan merupakan matriks companion pertama.

Kata kunci: pasangan baku, polinomial matriks, polinomial monik.

I. PENDAHULUAN

Teori spektral polinomial matriks memegang peranan yang sangat penting dalam matematika karena banyak persoalan-persoalan dalam matematika yang berkaitan dengan dengan teori ini seperti persamaan differensial, analisa numerik, dan masalah nilai awal. Salah satu dasar dalam teori spektral polinomial matriks adalah masalah linierisasi [1]. Persoalan linierisasi polinomial matriks telah banyak dibahas dalam beberapa literatur diantaranya [1], [4] dan [5]. Linierisasi polinomial matriks dapat diungkapkan dalam bentuk pasangan matriks. Pasangan matriks ini dengan beberapa sifat yang harus dimilikinya disebut pasangan baku untuk polinomial matriks tersebut [1] dan [4]. Pemahaman akan pasangan baku merupakan dasar dalam memahami tripel baku yang memegang peranan penting dalam menentukan invers polinomial matriks dan teorema representasi.

Polinomial matriks didefinisikan sebagai polinomial dari variabel-variabel kompleks dengan koefisien matriks. Polinomial matriks juga dikenal sebagai -matriks yang biasa ditulis dalam bentuk

dengan adalah matriks-matriks berukuran yang entri-entrinya bilangan kompleks. Jika yaitu matriks nol maka polinomial matriks tersebut dikatakan berderajat dan jika yaitu matriks identitas maka polinomial matriks ini dikatakan monik (polinomial monik) [1], [4] dan [6]. Polinomial monik biasa ditulis dalam bentuk

, dengan berderajat dan berukuran [1] dan [3]. Pada suatu polinomial monik dapat dibentuk pasangan matriks yang disebut pasangan baku untuk jika memenuhi dua kondisi berikut: (1). (2). Dalam tulisan ini akan dibahas karakteristik pasangan baku dalam polinomial monik. Sebelum dibahas karakteristik pasangan baku dalam polinomial monik akan diuraikan terlebih dahulu beberapa konsep dasar yang mendukung dalam pembahasan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan diberikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang mendukung hasil dan pembahasan.

(2)

Suatu polinomial matriks linier berukuran disebut linierisasi polinomial monik jika ekuivalen dengan dan ditulis . Selanjutnya matriks ini disebut sebagai linierisasi untuk

Berdasarkan Definisi II.1, persoalan linierisasi matriks polinomial monik adalah mencari matriks polinomial linier yang ekuivalen dengan suatu matriks polinomial [5]. Hal ini dapat ditunjukkan dalam ilustrasi berikut:

Misalkan polinomial monik atas bilangan kompleks. Kemudian dibentuk matriks sehingga:

Selanjutnya dengan melakukan operasi baris elementer pada matriks sampai diperoleh matriks:

Maka , sehingga: det yang artinya merupakan linierisasi untuk

Definisi II.2. [1], [2], [3], [5] dan [6].

Diberikan polinomial monik

yang berukuran maka dapat dibentuk matriks

dengan berukuran dinamakan matriks companion pertama dari . Definisi II.3. [1], [5] dan[6].

Diberikan polinomial monik

yang berukuran maka dapat dibentuk matriks

dengan berukuran dinamakan matriks companion kedua dari .

(3)

Teorema II.4. [1], [4] dan [5].

(i) Jika dan adalah linierisasi dari polinomial monik maka similar dengan dan ditulis

(ii) Jika merupakan linierisasi dari dan maka juga merupakan linierisasi dari

Teorema II.5. [1],[4],[5] dan [6].

Diberikan dan berukuran maka jika dan hanya jika dan similar.

Definisi II.6. [1] dan [4].

Misalkan merupakan polinomial monik berderajat dan berukuran Pasangan matriks dengan berukuran dan berukuran disebut pasangan baku untuk jika memenuhi kondisi berikut:

1. 2.

Berdasarkan Definisi II.6, non singular sehingga transpose dari yaitu = juga non singular. Pada bagian 2 Definisi II.6, misalkan diambil pasangan baku untuk yaitu dan dengan dan sehingga dapat ditulis sebagai . Dari operasi pergandaan matriks untuk diperoleh: Sehingga

Berdasarkan uraian ini maka Definisi II.6 juga dapat dituliskan sebagai berikut:

Definisi II.7.[5].

Misalkan merupakan polinomial monik berderajat dan berukuran Pasangan matriks dengan berukuran dan berukuran disebut pasangan baku untuk jika memenuhi kondisi berikut:

1. 2.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diberikan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik pasangan baku dalam polinomial monik.

Teorema III.1.

Jika berukuran dan matriks companion pertama dari maka pasangan baku .

(4)

Bukti:

Untuk membuktikan pasangan baku harus dipenuhi dua kondisi berikut: 1. 2. - Untuk i = 0 - Untuk

dan seterusnya sampai

Dari pergandaan matriks diperoleh:

dan terletak pada kolom ke- serta Diperoleh ... (1)

Matriks I merupakan matriks non singular sehingga non singular. Jadi kondisi (1) untuk membuktikan pasangan baku dipenuhi.

Selanjutnya akan ditunjukkan kondisi (2) untuk membuktikan pasangan baku yaitu

dipenuhi. ... (2) Jadi kondisi (2) untuk membuktikan pasangan baku dipenuhi. Dari (1) dan (2) terbukti bahwa pasangan baku untuk .

(5)

Diberikan matriks

Dari matriks akan ditentukan pasangan baku untuk

Dari ini diperoleh

, sehingga matriks yang dihasilkan adalah:

dan matriks yang

dihasilkan adalah: Diperoleh pasangan baku untuk adalah:

dan Teorema III.2.

Diberikan pasangan baku untuk

Suatu pasangan matriks dengan berukuran dan berukuran merupakan pasangan baku untuk jika dan hanya jika similar dengan yaitu ada matriks invertibel berukuran yang terdefinisi secara tunggal sebagai berikut:

sehingga

Bukti:

Diberikan pasangan baku untuk yaitu dan Akan ditunjukkan bahwa dan similar.

Berdasarkan Teorema III.1, pasangan merupakan pasangan baku untuk sehingga

(6)

Diperoleh atau ... (1) Jadi similar dengan

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa similar dengan .

Diperoleh atau ... (2) Jadi similar dengan

Berdasarkan Teorema II.5, bahwa similar dengan jika dan hanya jika dan similar dengan jika dan hanya jika . Karena relasi ekuivalen diperoleh:

yang artinya similar dengan

Hal ini dapat ditunjukkan dengan substitusi (1) ke (2) sebagai berikut: ... (3) Didefinisikan matriks sehingga (3) menjadi

(7)

Selanjutnya atau Sehingga Jadi

Ketunggalan S dapat dilihat dari relasi:

sehingga Terbukti bahwa adalah similar.

Diketahui adalah pasangan baku dari Diberikan suatu pasangan matriks yang similar dengan yaitu memenuhi persamaan dan dengan adalah matriks invertibel.

Akan ditunjukkan bahwa adalah pasangan baku dari

Diketahui

Matriks invertibel sehingga adalah non singular.

Diketahui pasangan baku untuk Berdasarkan Teorema III.1 maka similar dengan yang artinya dapat ditulis sebagai

atau ... (4)

(8)

Terbukti bahwa adalah pasangan baku dari ■ Berdasarkan Teorema III.1 dan Teorema III.2 didapat:

Akibat III.3:

Diketahui pasangan baku untuk maka dengan dan matriks kompanion pertama similar dengan

Bukti:

Karena pasangan baku untuk dan berdasarkan Teorema III.1 merupakan pasangan baku untuk maka berdasarkan Teorema III.2 dapat disimpulkan bahwa similar dengan ■

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pasangan baku dapat terbentuk dari linierisasi polinomial monik Dengan kata lain setiap polinomial monik selalu mempunyai pasangan baku.

2. Pasangan baku untuk polinomial monik tidak tunggal.

3. Setiap pasangan baku untuk similar dengan pasangan baku dengan merupakan matriks companion pertama.

DAFTARPUSTAKA

[1] I. Gohberg, P. Lancester and L. Rodman, Matrix polynomials, New York: Academic Press, 1982, pp. 9-49.

[2] P. Lancaster, Linearization of regular matrix polynomials, Electronic Journal of Linear Algebra ISSN 1081-3810, Vol.17, pp.21-27, January 2008.

[3] S. Chen and C. Xia, Extending an almost complete pair of matrices to a complete triple, The Scientific World Journal , Vol.2014, Article ID 493606, April 2014.

[4] Setiadji, Matriks suku banyak, Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, 2000, pp. 29-58.

[5] Z.M. Mayasari, Analisis linierisasi matriks polynomial monik dan aplikasinya pada persamaan differensial, laporan penelitian PPD Heds, Jakarta, 2005.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambaran umum dan riset yang telah dilakukan di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi ini juga seperti terlihat pada hal segi fasilitas penunjang belajar akademik

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan adalah Kondisi optimum amobilisasi pektinase pada matriks OPP- kitosan dicapai pada lama pengocokan 3 jam dan

Hal lain yang menyebabkan pasien memilih rawat inap di Rumah Sakit Islam adalah beberapa jenis pekerjaan yang mempunyai asuransi kesehatan yang akan menanggung semua

Pengaruh penerapan pendekatan PMR lebih baik daripada pengaruh penerapan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi garis singgung

No. Berdasarkan data yang didapat seperti yang telah ditunjukkan di atas, menjelaskan bahwa secara mayoritas masyarakat dari total 150 masyarakat menjawab PDAM Cabang Selatan Kota

Waktu demi waktu teknologi ini semakin berkembang dan lebih variatif dalam pemanfaatannya, salah satunya adalah pemanfaatan SMS sebagai upaya dalam meningkatkan

Ekstraksi fitur pada proses pengujian, baik menggunakan metode 2D-PCA maupun 2D-LDA , dilakukan dengan mengambil hasil ekstraksi fitur pada proses pelatihan yang

Peradangan gingiva yang tidak disebabkan oleh faktor non-plak sangat relevan, penyebab lesi secara umum merupakan sample penting untuk memahami variasi dari reaksi