• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PEMILIHAN KUALITAS DEPOT AIR MINUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PEMILIHAN KUALITAS DEPOT AIR MINUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

40

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

(SAW) PEMILIHAN KUALITAS DEPOT AIR MINUM

Roy Nuary Singarimbun

Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Battuta Jl. Gajah Mada, Babura, Medan Baru No. 15 M

roy90singarimbun@gmail.com

ABSTRACT

Water is one of the important components of life. Many things depend on water, especially for daily needs. Water quality in general indicates the quality or condition of water associated with a particular activity or need. Meanwhile, quantity refers to the amount of water needed by humans in certain activities. However, in general, there is not much attention to the quality and standardization of the safety of refilled drinking water that is consumed and produced by the water depot. The proliferation of drinking water refill businesses led to the idea of researching which depots have good water quality and health. So a decision support system is needed that can analyze the water quality assessment criteria at the depots. By using the Simple Additive Weighted (SAW) method, it can be applied in selecting the quality of water depot based on the website. The data will be stored using the Mysql application.

Keywords : Decision Support System, Simple Additive Weighted (SAW), Water Depot Quality

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu komponen penting kehidupan. Banyak hal yang tergantung dengan air terutama untuk keperluan sehari-hari. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi dimana air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.

Banyaknya kualitas air minum dapat mengatasi masalah dalam kebutuhan di masyarakat luas. Akan tetapi ada fakta yang sangat mengejutkan yang perlu mendapatkan perhatian masyarakat. Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa banyak kualitas air minum yang di salurkan ke masyarakat tidak memiliki sertifikat uji layak sehat. Padahal seharusnya kualitas air minum harus melalui beberapa uji layak sehat untuk dapat di konsumsi oleh masyarakat. Sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam masalah ini, Dinas Kesehatan harus mendata seluruh sumber air minum yang ada. Selain itu, Dinas Kesehatan juga memberikan jalur sertifikasi layak sehat untuk mendapatkan sertifikat layak sehat operasi. Masalah yang timbul selanjutnya adalah sistem informasi untuk sertifikasi layak sehat ini masih bersifat manual dan dirasakan menyulitkan oleh pihak luar yang akan mengakses. Teknologi kini telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kemajuan

(2)

41

teknologi yang semakin pesat memberikan banyak kemudahan dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari. Pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukan secara manual oleh manusia sekarang ini telah banyak digantikan oleh mesin-mesin secara otomatis. Karena selama ini sistem informasi sarana dan prasarana di Dinas Kesehatan masih tersaji dalam bentuk manual dan dirasakan menyulitkan pihak luar yang akan menggunakan sarana-prasarana, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dan perancangan untuk mengembangkan aplikasi sistem informasi sarana parasarana berbasis web. Dengan adanya sistem ini diharapkan semua pihak dapat mendapatkan informasi yang berguna untuk masing-masing pihak. Menjamurnya usaha isi ulang air minum menimbulkan ide oleh penulis untuk meneliti depot mana yang memiliki kualitas air yang baik untuk kesehatan tubuh. Maka dibutuhkannya sistem pendukung keputusan yang dapat menganalisa kriteria penilaian kualitas air pada depot – depot tersebut.

Sistem Pendukung Keputusan

Peran DSS (Decision Support System) adalah untuk mendukung manajer individual bukan departemen organisasi (Arnott dan Pervan, 2005), dan mereka dipandang sebagai berhasil (Alter, 1980). Ide-ide yang diungkapkan secara luas sejalan dengan pandangan dari Turban dkk. (2007) - yaitu bahwa 'DSS' adalah istilah umum yang meliputi setiap sistem berbasis komputer yang mendukung pengambilan keputusan kegiatan. Dalam hal ini, data warehouse membantu sekelompok manajer dalam merancang strategi penjualan mereka adalah DSS, seperti sistem pakar membantu pasangan untuk memilih perawatan kesuburan yang sesuai. Sistem informasi manajemen yang mengotomatisasi proses bisnis seperti kompilasi laporan dan transaksi pengolahan tidak dapat diklasifikasikan sebagai DSS. Setiap sistem berbasis komputer yang menghasilkan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan kegiatan dapat digolongkan sebagai DSS menyediakan dukungan level 0. Pribadi DSS cenderung skala kecil sistem yang dirancang untuk digunakan oleh seorang manajer atau sejumlah terbatas manajer untuk keputusan yang signifikan kegiatan ini adalah jenis yang paling luas DSS, terutama spreadsheet berbasis sistem. Itu juga merupakan bentuk tertua dari DSS, diperkenalkan pada tahun 1960 untuk menggantikan Miss, dan itu adalah jenis hanya tersedia untuk sekitar dekade (Arnott, 2008). Arsitektur DSS pribadi terdiri dari database untuk mengakses data tentang masalah keputusan dan konteks, basis model (Dewi, 2012).

Metode Analytic Hiearachy Process (AHP)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula yang digunakan untuk melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Rij = Rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj :i=1,2,...,m dan

j = 1,2, ..., n

Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i

Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i

Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik

Menurut Dicky (2014), nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan rumus sebagi berikut:

(3)

42

Keterangan :

Vi = Rangking untuk setiap alternatif

Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap alternatif)

rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A ilebih terpilih

Kualitas Depot Air Minum

Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya adalah filtrasi (penyaringan) dan desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan selain untuk memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang berbentuk koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air, sedangkan desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses sebelumnya. Kebanyakan Usaha air minum isi ulang masih berskala kecil yang kadang-kadang dari segi pengetahuan dan saranaprasarana masih kurang jika dibandingkan dengan standar kesehatan sehingga dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan. Dengan demikian kualitasnya masih perlu diuji untuk pengamanan kualitas airnya.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, persyaratan kualitas air minum untuk seluruh penyelenggara air minum wajib memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimia dan radioaktif. Sejauh ini pengusaha depot air minum isi ulang masih ada yang masih belum memenuhi kualitas air minum secara mikrobiologis, kimia maupun secara fisik.

METODE PENELITIAN

Tahapan Penelitian

Secara Garis Besar, tahapan dari keseluruhan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan Permasalahan

Mendeskripsikan permasalahan secara jelas akan membantu dalam merancang dan membuat aplikasi pelayanan sewa mobil berbasis android yang akan diteliti harus dideskripsikan terlebih dahulu, karena tanpa mampu mendeskripsikan permasalahan, menentukan serta mendefenisikan batasan masalah yang akan diteliti, maka tidak akan pernah suatu solusi yang terbaik dari masalah tersebut. Jadi langkah ini adalah langkah awal yang terpenting dalam penelitian ini. 2. Analisis Permasalahan

Langkah analisis masalah adalah langkah untuk memahami masalah yang telah ditentukan ruang lingkup atau batasannya. Dengan menganalisa masalah yang telah ditentukan tersebut, maka diharapkan masalah tersebut dapat dipahami dengan baik.

3. Menentukan Tujuan

Berdasarkan pemahaman dari permasalahan dari permasalahan, maka ditentukan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Pada tujuan ini ditentukan target yang akan dicapai, terutama yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.

4. Mempelajari Literatur Yang Berkaitan Dengan Judul

Untuk mencapai tujuan, maka dipelajari beberapa literatur-literatur yang diperkirakan dapat digunakan. Kemudian literatur-literatur yang dipelajari tersebut diseleksi untuk dapat ditentukan literatur-literatur mana yang akan digunakan dalam penelitian ini.

5. Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan adalah data yang ada di perusahaan - perusahaan yang mana data nya di ambil adalah data manual.

(4)

43

Analisasistem sangat penting dilakukan,karena disini penulis dituntut untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem, hambatan, kendala dan kesempatan yang tidak mampu diraih oleh sistem yang ada sekarang guna dicarikan alternatif pemecahan masalahnya.

7. Perancangan Sistem

User akan malukukan dalam pengambilan keputusan kualitas depot air dengan menggunakan Simple Additive Weighting (SAW).

8. Struktur Program

Desain Struktur Program merupakan suatu desain yang menggambarkan hubungan antara suatu modul program dengan program yang lain.

9. Hasil Program

Pada implementasi sistem yang akan dijelaskan mengenai rancangan kualitas depot air dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW),

Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dengan analisa deskriptif. Menurut Selltiz et all (1976) Analisis hasil studi deskriptif, proses analisis meliputi: pengkodean wawancara menggantikan, observasi dan tabulasi data, yang artinya proses analisis deskriptif meliputimemberikan kode jawaban wawancara, observasi dan tabulasi data.

Analisa Metode Simple Additive Weighting (SAW) Kualitas Depot Air Minum

Dalam penentuan kelayakan depot air minum isi ulang berkualitas dengan menggunakan metode SAW diperlukan kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya dengan sehingga akan dapat alternatif yang terbaik untuk menentukan depot air minum isi ulang berkualitas yang layak. Dalam metode SAW terdapat kriteria yang dibutuhksn untuk menentukan depot air minum isi ulang berkualitas daerah sekitar medan marelan. Adapun kriterianya dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini :

Tabel 1. Kriteria

Kriteria Keterangan Nilai Bobot Kepentingan

C1 Bau 20% C2 Rasa 20% C3 Warna 20% C4 pH 20% C5 Bakteri 20% Jumlah 100%

Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya yaitu Rendah (R), Sedang(S) dan Tinggi(T)),dan Sangat Tinggi(ST). Dalam penentuan Rating kecocokan maka nilai dari masing-masing criteria di atas di masukkan ke dalam tabel rating kecocokan yang telah di sesuai kan dengan nilai dari tabel kriteria.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil dari langkah – langkah perhitungan Simple Additive Weitghted dalam

menentukan dumptruck bekas man yang masih bagus untuk dibeli, yaitu :

1.

Penentuan Alternatif.

Penentuan alternatif adalah jumlah pilihan yang akan dibandingkan. Dalam kasus adalah

jumlah dumptruck bekas yang akan dibandingkan nilai kualitas untuk dibeli, seperti

dijelaskan pada table 2 berikut :

(5)

44

No Alternatif Nama Alamat

1 2 3 A1 A2 A3 Depot 1 Depot 2 Depot 3 Medan Tembung Belawan

2.

Penentuan Nilai Kriteria Terhadap Semua Alternatif

Terhadap semua alternatif akan dibuat penilaian berdasarkan kriteria – kriteria, seperti dijelaskan pada tabel 3 berikut :

Table 3 Penilaian Kriteria dari Setiap Alternatif

ALTERNATIF

KRITERIA

Bau Rasa Warna pH Bakteri

A1 A2 A3 berbau Tidak Berbau Sangat Berbau Sedikit Sangat Tidak Jernih Jernih Berwarna Sedikit Sedikit Sedikit Tidak Ada Ada

3.

Penentuan Nilai Bobot terhadap semua kriteria dari setiap alternatif

Setelah penilaian kriteria terhadap semua alternatif, maka selanjutnya mentransformasikan nilai kriteria tersebut kedalam pembobotan nilai dan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Transformasi Penilaian Kriteria ke dalam Penilaian Bobot

ALTERNATIF KRITERIA C1 C2 C3 C4 C5 A1 A2 A3 0.5 0.75 0.25 0.75 0.5 1 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75 0.75 0.75 0.5 0.5

4.

Penentuan Nilai Maximum dari setiap Kriteria

Setelah mentransformasikan nilai kriteria ke dalam nilai bobot, selanjutnya adalah menentukan nilai maksimum terhadap setiap kriteria. Dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5 Penentuan Nilai Maksimum

ALTERNATIF KRITERIA C1 C2 C3 C4 C5 A1 A2 A3 0.5 0.75 0.25 0.75 0.5 1 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75 0.75 0.75 0.5 0.5 Maksimum 0.75 1 0.75 0.75 0.75

5.

Perhitungan Normalisasi Metode Simple Additive Weighted

Cara melakukan perhitungan Normalisasi dari Metode SAW adalah nilai bobot kriteria dibagi dengan nilai maksimum. Seperti dijelaskan pada table 6 berikut :

Tabel 6 Perhitungan Normalisasi

ALTERNATIF KRITERIA C1 C2 C3 C4 C5 A1 A2 A3 0.5 / 0.75 0.75 / 0.75 0.25 / 0.75 0.75 / 1 0.5 / 1 1 / 1 0.75 / 0.75 0.75 / 0.75 0.5 / 0.75 0.75 / 0.75 0.75 / 0.75 0.75 / 0.75 0.75 / 0.75 0.5 / 0.75 0.5 / 0.75

(6)

45

Setelah dilakukan pembagian antar bobot kriteria terhadap nilai maksimum, maka akan dihasilkan nilai Normalisasi. Seperti pada table 7 berikut ini.

Tabel 7 Hasil Perhitungan Normalisasi

6.

Penentuan nilai Vi dari metode Simple Additive Weighted

Untuk mendapatkan nilai Vi adalah melakukan perkalian matriks antara hasil

normalisasi dan bobot kepentingan

Vi = X

Maka nilai preferensi setiap alternetif.

V1 untuk Depot 1 = (0.667x0.20) + (0.75x0.20) + (1x0.20) + (1x0.20) + (1x0.020). V2 untuk Depot 2 = (1x0.20) + (0.5x0.20) + (1x0.20) + (1x0.20) + (0.667x0.20).

V3 untuk Depot 3 = (0.333x0.20) + (1x0.20) + (0.667x0.20) + (1x0.20) + (0.667x0.020).

7.

Hasil dan Kesimpulan.

Setelah melakukan perhitungan terhadap nilai Vi, maka di dapatlah nilai: V1 untuk Depot 1 = 0.8667

V2 untuk Depot 2 = 0.8733 => merupakan nilai tertinggi V3 untuk Depot 3 = 0.69

KESIMPULAN

Setelah melakukan analisa, Implementasi Metode Simple Additive Weighting (Saw) Pemilihan Kualitas Depot Air Minum dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah berhasil dibuat sebuah perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Depot Air Minum Terbaik Berbasis Android dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighted (SAW).

2. Sistem Pendukung Keputusan ini memberikan atau menjabarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli masyarakat dalam membeli air minum isi ulang.

3. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Depot Air Minum Terbaik Berbasis Android memiliki 5 kriteria yaitu: Harga, rasa, warna, pH dan Bakteri.

ALTERNATIF KRITERIA C1 C2 C3 C4 C5 A1 A2 A3 0.667 1 0.333 0.75 0.5 1 1 1 0.667 1 1 1 1 0.667 0.667

(7)

46

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, J. E. & Liang, T.-P. 2015. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 7th Edition. Prentice Hall: New Jersey.

Adriyendi. 2015. Multi-Attribute Decision Making Using Simple Additive Weighting and Weighted

Product in Food Choice. I.J. Information Engineering and Electronic Business. 6 : 8-14.

Balaji, N., Sambasivam, G., Murugaiyan, S.R., Basha, M.S.S., Vengattaraman, T. & Dhavachelvan, P. 2013. Appraisal and Analysis on Diversified Web Service Selection Techniques based on QoS Factors. International Journal of Engineering and Technology (IJET), 5(3): 3012 - 3019. Memariani, A. 2009. Sensitivity Analysis of Simple Additive Weighting Method (SAW): The Results of Change in the Weight of One Attribute on the Final Ranking of Alternatives.

Journal of Industrial Engineering. 4 :13 - 18.

Muhardi Saputra, (2020). Implementation of Profile Matching Method to Determine the Performance Evaluation of the Best Information Systems Lecturer at Prima Indonesia University. http://iocscience.org/ejournal/index.php/mantik/article/view/742

Purwa Hasan Putra, M. S. (2020). PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. Jurnal Teknovasi: Jurnal Teknik dan Inovasi, 1-7

Rahmawati, N.F, Wibawa, H.A. & Bahtiar, N. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Penerima Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus Di SMA N 1 Karanganyar Kebumen). Journal of Informatics and Technology 2(3): 59-65.

Suhendar, M. S. (2020). PENERAPAN APLIKASI PELAYANAN SEWA MOBIL DI KOTA SUBUSSALAM BERBASIS ANDROID. Jurnal Teknovasi: Jurnal Teknik dan Inovasi, 1-10. https://ejurnal.plm.ac.id/index.php/Teknovasi/article/view/473

Said, Nusa Idaman. 2009. Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan Proses Biofiltrasi,

Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis (RO) dengan Air Baku Air Sungai. Jurnal Air Indonesia

(JAI) 5 (2): 144-161.

Safaat Nazrudin, 2015 “Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Table PC berbasis Android”, Informatika

Turban, efraim, Jay Aranson, Ting Peng Liang, 2015. Decision Support Systems and Intellegent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan sistem cerdas), Andi publishers, Yogyakarta, Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. No.492/MENKES/PER/IV/2015.

Gambar

Tabel 1. Kriteria
Tabel 4 Transformasi Penilaian Kriteria ke dalam Penilaian Bobot  ALTERNATIF  KRITERIA  C1  C2  C3  C4  C5  A1  A2  A3  0.5  0.75 0.25  0.75 0.5 1  0.75 0.75 0.5  0.75 0.75 0.75  0.75 0.5 0.5  4
Tabel 7 Hasil Perhitungan Normalisasi

Referensi

Dokumen terkait

merupakan air panas bertipe bikarbonat-sulfat, walaupun keberadaannya di daerah immature water , diperkirakan berasal dari fluida panas bawah tanah yang langsung ke permukaan

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI

Berdasarkan nilai undulasi yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan titik referensi PPS02 Belawan dan TTG 540 diketahui bahwa perbedaan tinggi undulasi antar masing-masing

Masalah tersebut adalah salah satu masalah yang paling sering memunculkan komplain karena estimasi yang diberikan oleh pihak e- commerce menjadi tidak sesuai dengan

Berdasarkan hasil penelitian, salah satu yang menjadi penyebab atau kendala alumni KPI dalam mencari peluang kerja adalah tidak adanya wadah perkumpulan

Kendati kata demokrasi memiliki beragam arti, namun yang paling nampak penunjukan maknanya adalah dalam persoalan politik yang kerap digunakan dalam bahasa serta

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar pengaruh penerapan

Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud- Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi