• Tidak ada hasil yang ditemukan

06Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "06Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas Program Studi

Kewirausahaan, Etika

Profesi dan Hukum Bisnis

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

06

Pasca Magister Akuntansi

(2)

Ethics and Decision Making

Template Modul

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

(3)

Pemahaman tentang etika

• Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan akal.

• Etika merupakan refleksi dari ajaran moral

• Usaha sistematis dengan menggunakan rasio untuk

menafsirkan pengalaman moral individu dan moral sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia.

(4)

• Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan.

• Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang

• Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika

manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis.

(5)

KOMPONEN ETIKA

1. Komponen Sumber - kemauan individu

seseorang tidak suka KKN - konsensus sosial

ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan - nilai pribadi

seseorang memiliki pribadi jujur. 2. Komponen mekanik

usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasl negosiasi disepakati tidak boleh membanting harga

(6)

3. Produk

kesepakatan individu dalam masyarakat. misalnya :

- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan - kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat

tertentu 4. Aliran Etika

- Aliran DEANTOLOGI

kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif. misalnya: rasanya tak pantas kalau kita

(7)

- Aliran TEOLOGI

Menilai perbuatan orang dari tujuannya.

Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan lawan.

Kesimpulan:

a. Etika bisnis perlu dimiliki individu dan perusahaan b. Etika bisnis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan

masalah-masalah bisnis

c. Etika bisnis memiliki sanksi moral

(8)

KONSEP ETIKA BISNIS

Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).

Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor

Dasar pemikiran:

Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:

a. intern,misalnya masalah perburuhan

b. Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan c. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

(9)

pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:

1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.

2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda 3. Tidak lebih jelek dari yang lain

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:

-Visi -Misi -Tujuan

(10)

Budaya Organisasi

Pada budaya organisasi terdapat unsur

1. Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi

2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam 3. Mempunyai persepsi yang sama

4. Pemikiran yang sama 5. Perasaan yang sama

(11)

Fungsi dan Manfaat Budaya Perusahaan

1. Fungsi

menentukan maksud dan tujuan organisasi

dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat anggotanya. 2. Manfaat

a. mampu memecahkan masalah intern b. mampu memecahkan masalah ekstern c. mampu memiliki daya saing

(12)

Kunci Membangun Budaya Perusahaan

I. Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan 1. Alamiah

2. Konseptual

sumber budaya perusahaan adalah a. karakteristik pemimpin

b. jenis pekerjaan

(13)

II. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan. a. Nilai

b. Ideologi c. Norma

III. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan: 1. menemukan masalah dalam organisasi

2. menemukan opini yang berkembang 3. menganalisis opini dari:

- lingkup

- pemunculan - kompetensi - mutu

(14)

4. Menentukan strategi 5. Membuat program

6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah - opini negatif menjadi positif

- opini positif menjadi lebih positif 7. menciptakan opini baru yang positif

tercermin pada:

(1) individul image (2) unit image

(15)

IV. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi: a. Pertama : Produk

b. Kedua : Organisasi

- Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan) - Perhatian pada tata kerja

- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan kerja

(16)

INDIVIDUAL OPINION

NO. OPINI KEGIATA/UPAYA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pendapat orang saya harus ULET TELITI JUJUR TEGAS AHLI HUMAN RELATION TAQWA

Tunjukkan anda selalu sibuk tak suka diam

Menunjukkan anda memperhatikan hal yang kecil

Jangan suka bohong Jangan suka main uang

Cepat mengambil keputusan Tak pernah ragu

Menambah pengetahuan Sering diskusi

Kalau bicara menyenangkan Ibadahnya baik

(17)

OPINI BAGIAN

NO OPINI UPAYA 1. 2. 3. 4.

Pendapat orang tentang bagian kami KOMPAK

PELAYANAN CEPAT

PELAYANAN BAIK

TELITI

Tidak memperuncing masalah Tidak mengulur waktu

Memberikan jaminan waktu Memperhatikan kepentingan konsumen/pelanggan

Waspada terhadap kesalahan Zero Mistake

(18)

OPINI PERUSAHAAN

(Corporate Image)

No. OPINI UPAYA

A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PRODUK

ENAK DIBACA DAN PERLU MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH

CEPAT DAN TERPERCAYA FASILITAS SEMPURNA HARGA TERJANGKAU

CARA KERJA OBAT TUNTAS SELERA PEMBERANI

INI BARU BIR INI BIR BARU

MEMANG MAHAL TAPI BERMUTU MUTU SESUAI BERI KEMUDAHAN BUKTIKAN DENGAN NYATA BUKTIKAN

(19)

9. 10. 11. B. 1. 2. MURAH BERMUTU

MASAKAN SELALU BARU

PELAYANAN CEPAT, TERPERCAYA DAN RAMAH

ORGANISASI

KESEJAHTERAAN TERJAMIN KARYAWAN

-JUJUR DAN RELIGIUS

-ANTUSIAS

-KOMPAK

-BERWIBAWA

-TAK BISA DIAJAK BERBUAT

JAHAT

GAJI DAN INTENSIF MEMADAI

SEMUANYA DIJADIKAN KEBIASAAN

(20)

3.

4.

5.

6.

PANTANG TOLAK TUGAS PANTANG KERJA TAK

SELESAI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL TINGGI

MASA DEPAN CERAH

KARIR TERJAMIN BUKTIKAN SERING MEMBANTU PROGRAM PERUMAHAN, ASURANSI,DLL KENAIKAN PANGKAT/JABATAN OBJEKTIF

(21)

Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen

• Hak dan Kewajiban Konsumen - Hak Konsumen

1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa..

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.

(22)

5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. 7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif

8. hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi, dan/atau

penggantian jika barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya

(23)

- Kewajiban Konsumen

1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.

2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut

(24)

• Hak dan Kewajiban Produsen

- Hak Produsen (pelaku usaha/wirausahawan)

1. hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

2. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.

3. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen

4. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan

(25)

- Kewajiban produsen

1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya

2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan,

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang

diperdagangkan

6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian

(26)

Perbuatan yang dilarang bagi produsen

• Undang-undang no.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen telah mengatur larangan kepada produsen dalam menjalankan kegiatannya, sebagai berikut:

1. tidak memenuhi atau tidak sesuai standar yang disyaratkan dari ketentuan perundang-undangan.

2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih dan jumlah dalam hitungan sebagaimana dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.

3. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.

4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

(27)

5. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengelolaan, gaya, mode atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

6. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi barang dan/atau jasa tersebut.

7. tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan yang paling baik atas barang tertentu.

8. tidak mengikuti ketentuan produksi secara halal, sebagaimana dinyatakan halal yang dicantumkan dalam label.

9. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat bersih atau isi bersih, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, efek samping, nama dan alamat produsen, serta

keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat

(28)

10. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk

penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

11. memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi yang lengkap. 12. memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar, dan/atau tanpa memberikan informasi secara lengkap.

(29)

Fundamental Etika yang Berlaku Pada Semua Etnis.

Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) terdiri atas:

1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak mencuri.

2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.

3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri 4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak

menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan

5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen pada kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang sama terhadap setiap orang dan memiliki toleransi yang tinggi

(30)

6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi, ikut andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.

7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati hak-hak orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi), mempertimbangkan orang lain yang dianggap bermanfaat dan tidak

berprasangka buruk.

8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap terbuka dan menolong.

9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di segala kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk meningkatkan kompetensi dalam segala bidang.

10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan

(31)

Prinsip Etika

Prinsip etika adalah sebagai berikut:

1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau pengusaha.

2. Hal tersebut merupakan elemen penting buat suksesnya bisnis jangka panjang

3. Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan.

4. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-mana

5. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral

menyangkut tindakan yang benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja

(32)

Etika dan Tanggung Jawab Sosial

• Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari setiap perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.

• Pelanggaran etika akan mengakibatkan: 1. Masalah citra publik

2. Tuntutan hukum yang mahal

3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

• Pengambilan keputusan etis dapat menumbuhkan kepercayaan bagi hubungan antara para pelanggan, karyawan dan perusahaan lain

(33)

• Perilaku etis sangat penting bagi wirausahawan karena dapat memberikan efek positif sebagai berikut :

a. Staf akan meniru perilaku pimpinannya

b. Standar etis akan membentuk kerangka kerja yang positif

• Perilaku tidak etis dalam berwirausaha akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengganggu pengambilan keputusan usaha

b. Dapat dituntut dengan Undang-undang perlindungan konsumen

(34)

Perilaku Saling Menipu Para Wirausahawan

1. Pelaku bisnis dengan pelaku bisnis

a. mengirim barang dengan jumlah yang tidak sama (kurang) b. mempengaruhi pihak lain untuk saling menjatuhkan

c. salah satu dapat bangkrut bahkan kedua-duanya. 2. Pelaku bisnis dengan konsumen

a. pemakaian formalin untuk pengawetan makanan b. menutupi kualitas barang yang rusak

(35)

3. Konsumen dengan pelaku bisnis

a. membayar dengan menggunakan cek kosong

(36)

Keuntungan Menjaga Etika

1. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju 2. Timbulnya kepercayaan

3. Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga 4. Perolehan laba akan meningkat

(37)

Cara Pria dan Wanita dalam Penyelesaian Masalah Etika

PRIA WANITA

1. Lebih memperhatikan masalah hak 1. Lebih memperhatikan perasaan

2. Menanyakan siapa yang benar 2. Menanyakan siapa yang akan tersinggung

3. Membuat keputusan berdasarkan nilai 3. Menghindari keputusan

4. Keputusan bersifat tidak mendua 4. Memilih untuk berkompromi

5. Mencari solusi yang obyektif dan adil 5. Mencari solusi untuk meminimalkan yang tersinggung

6. Berpegang pada peraturan 6. Berpegang pada komunikasi 7. Dituntun oleh logika 7. Dituntun oleh emosi

(38)

Perbedaan Konsumerisme dengan Hedonisme

KONSUMERISME HEDONISME

1. Menghamburkan uang untuk membeli segala macam

barang

1. Suka membeli barang-barang yang mewah

2. Paham berhasrat konsumsi yang lebih tinggi

2. Paham untuk mencari kesenangan semata-mata

(39)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BIRO SARANA DAN

Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS menyelenggarakan Seminar Nasional MMT XXV dengan tema: Berbagi Pengetahuan Global

Dehidrasi yang dilakukan yaitu dengan cara adsorbsi menggunakan molecular sieve 3A, silica gel, dan kombinasi dari molecular sieve 3A + silica gel. Dari percobaan adsorbsi dari

Pengembangan model pemberdayaan pasca program yang diarahkan pada pengembangan jaringan usaha antara masyarakat sasaran dengan kelompok lain, LSM, swasta, serta

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Kran Putar Tetap

Umumnya pembuatan biogas dilakukan dalam alat yang disebut digester yang kedap udara, sehingga proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dapat

Nilai F hitung 66,471 > F tabel 2,68 yang artinya semua variabel independen (keputusan investasi, kebijakan deviden, kebjikan hutang dan profitabilitas) dalam

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema