• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan dan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatk.go.id

PERATURAN

KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NoMoR: PER- 11

I t.o2.I

IPPATKI 09

l2o1I

TENTANG

PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PBNGGUNA JASA BAGI

PENYELENGGARA POS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

Menimbang bahwa

untuk

melaksanakan ketentuan Pasal

26

ayat (3) Peraturan Presiden Nomor

50

Tahun

2OII

tentang Tata

Cara

Pelaksanaan Kewenangan

Pusat

Pelaporan

dan Analisis Transaksi Keuangan, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi Penyelenggara Pos;

1. Undang-Undang

Nomor

B Tahun

2OIO

tentang

Pencegahan

dan

Pemberantasan

Tindak

Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OIO Nomor

I22,

Tarnbahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 516a);

2.

Peraturan Presiden Nomor 5O Tahun

2oll

tentang Tata

Cara

Pelaksanaan Kewenangan

Pusat

Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;

(2)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +622t-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatk.go.id

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN

KEPALA PUSAT

PELAPORAN DAN

ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

TENTANG

PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA

BAGI PENYELENGGARA POS.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan

ini

yang dimaksud dengan:

1. Pusat

Pelaporan

dan

Analisis Transaksi

Keuangan

yang

selanjutnya

disingkat

PPATK

adalah

lembaga independen

yang dibentuk

daiam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang.

2.

Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur

tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.

3.

Pendanaan Terorisme adalah penggunaan harta kekayaan yang diketahui atau

patut

diduga akan digunakan danf atau digunakan secara langsung

atau tidak

langsung

untuk

kegiatan terorisme, organisasi

teroris,

dan

teroris

perseorangan sebagaimana

dimaksud

dalam

peraturan perundang-perundangan.

4.

Prinsip

Mengenali

Pengguna

Jasa

adalah

prinsip yang

diterapkan Penyelenggara Pos dalam rangka mengetahui

profil, karakteristik,

serta

pola

Transaksi

Pengguna

Jasa

dengan melakukan

kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Peraturan ini.

5. Pos adalah

layanan komunikasi

tertulis

dan/atau

surat

elektronik,

layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi

keuangan,

dan layanan keagenan pos

untuk

kepentingan umum.

(3)

PUSAT PE1APORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +622L-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : ranuw.ppatk.go.id

6.

Penyelenggara Pos adalah

suatu

badan usaha yang menyelenggarakan

Pos.

7.

Penyelenggaraan

Pos adalah

keseluruhan kegiatan

pengeiolaan dan penatausahaan layanan Pos.

8.

Pengguna

jasa

adalah

pihak

yang

menggunakan

atau

bermaksud

menggunakan layanan Giro dari Penyelenggara Pos.

9.

Giro adalah layanan Transaksi dana oleh Penyelenggara Pos yang dapat

digunakan

untuk

melakukan

penyetoran,

penarikan,

dan/atau

pemindahbukuan dana.

10.

Transaksi adalah seluruh

kegiatan

yang

menimbulkan

hak

dan/atau

kewajiban

atau

menyebabkan

timbulnya

hubungan

hukum

antara dua

pihak atau lebih.

ll.Transaksi

Keuangan adalah Transaksi

untuk

melakukan atau meneri.ma penempatan, penyetoran, penarikan, pemindahbukuan, pentransferan, pembayaran,

hibah,

sumbangan,

penitipan,

danf

atau

penukaran atas

sejumlah uang atau tindakan

dan/atau

kegiatan lain yang berhubungan dengan uang.

12.

Dokumen adalah

data,

rekaman,

atau

informasi

yang dapat

dilihat,

dibaca,

dan/atau

didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa

bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas atau benda fisik

apa pun selain kertas maupun yang terekam secara elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada :

a.

tulisan, suara, atau gambar;

b.

peta, rancangan, foto, atau sejenisnya;

c.

huruf,

tanda, angka, simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau

dapat

dipahami

oleh orang yang mampu

membaca

atau memahaminya.

13. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi,

(4)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : r,vvuw.ppatk.go.id

14.

Transaksi

Keuangan Mencurigakan

yang

selanjutnya disingkat

TKM

adalah:

a.

Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profii, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b.

Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan

dengan

tujuan

untuk

menghindari pelaporan Transaksi

yang

bersangkutan

yang

wajib

dilakukan oleh

Penyelenggara Pos sesuai

dengan ketentuan Undang-Undang;

c.

Transaksi

Keuangan

yang dilakukan

atau batal dilakukan

dengan

menggunakan

harta

kekayaan yang diduga berasal

dari hasil

tindak

pidana; atau

d.

Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK

untuk

dilaporkan oleh

Penyelenggara Pos karena melibatkan

harta

kekayaan

yang

diduga berasal dari hasil tindak pidana.

15.

Transaksi

Keuangan

Tunai yang

selanjutnya

disingkat TKT

adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas

dan/atau

uang logam.

16.

Beneficial

Owner

adalah setiap orang

yang

memiliki dana,

yang

mengendaiikan Transaksi Pengguna Jasa, yang memberikan kuasa atas

terjadinya suatu

Transaksi

dan/atau yang

melakukan

pengendalian melalui badan hukum atau perjanjian.

17. Walk

in

Customer adalalt Pengguna Jasa yang

tidak

memiliki

rekening

pada

Penyelenggara

Pos,

tidak

termasuk

pihak

yang

mendapatkan

perintah

atau

penugasan

dari

Pengguna

Jasa

untuk

melakukan Transaksi atas kepentingan Pengguna Jasa tersebut.

18. Undang-Undang adalah Undang-Undang Nomor

8

Tahun

2O1O tentang

(5)

PUSAT PEUTPORAN DAN ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id

Pasal 2

(1) Penyelenggara

Pos

yang

menyelenggarakan

layanan

Giro

wajib

menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa berdasarkan Peraturan ini.

(2)

Prinsip Mengenali Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a.

pengawasan

aktif

direksi atau

pengurus

dan

dewan komisaris atau dewan pengawas;

b.

kebijakan dan prosedur;

c.

pengendalianintern;

d.

sistem informasi dan pelaporan; dan

e.

sumber daya manusia dan pelatihan.

(3)

Dalam

hal

Penyelenggara Pos menyelenggarakan kegiatan

usaha

lain

yang

memenuhi

kriteria

Pihak Pelapor berdasarkan Pasal

17

ayat (1)

Undang-Undang,

maka

penerapan

Prinsip

Mengenali Pengguna Jasa

atas kegiatan tersebut

tunduk

kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengawas dan Pengatur terkait.

BAB II

PENGAWASAN AKTIF DIREKSI ATAU PFNGURUS DAN DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS

Pasal 3

Direksi atau pengurus Penyelenggara Pos wajib melaksanakan pengawasan aktif dengan:

a.

menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis Prinsip Mengenali Pengguna

Jasa berdasarkan persetujuan dewan komisaris atau dewan pengawas;

b.

memastikan penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa dilaksanakan

(6)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

f l. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : vrrww.ppatk.go.id

c.

memastikan pembentukan

unit

kerja khusus dan/atau

menunjuk

pejabat yang bertanggung jawab terhadap penerapan Prinsip Mengenali

Pengguna Jasa;

d.

memastikan bahwa

unit

kerja khusus yang melaksanakan kebijakan dan

prosedur

Prinsip

Mengenali Pengguna

Jasa

terpisah

dari

satuan kerja yang mengawasi penerapannya;

e.

memastikan

bahwa

setiap

jaringan

kantor

memiliki

pegawai yang

menjalankan

sebagian

fungsi

unit

kerja khusus

atau

pejabat

yang melaksanakan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa;

f.

memastikan bahwa seluruh pegawai, khususnya pegawai dari

unit

kerja

terkait dan

pegawai

baru, telah

mengikuti pelatihan

yang

berkaitan dengan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa secara berkala.

Pasal 4

Dewan

komisaris

atau

dewan

pengawas

Penyelenggara

Pos

wajib melaksanakan pengawasan aktif dengan:

a. menyetujui kebijakan

dan

prosedur

penerapan

Prinsip

Mengenali

Pengguna Jasa; dan

b.

memastikan pelaksanaan

tugas

dan

tanggung

jawab direksi

atau pengurus terhadap penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.

Pasal 5

(1) Penyelenggara

Pos

wajib

membentuk

unit

kerja

khusus

danf atau

menunjuk pejabat yang bertanggung jawab menangani penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.

(2)

Unit

kerja

khusus

danf atau pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) bertanggung jawab langsung kepada direksi atau pengurus.

(3)

Direksi

atau

pengurus

wajib

memastikan

bahwa

unit

kerja

khusus danf

atau

pejabat

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

memiliki

kewenangan

untuk

mengakses

seluruh

data Transaksi Pengguna Jasa dan informasi terkait lainnya.

(7)

PUSAT PEUTPORAN

DAN

ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 lndonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +622\-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id

Pasal 6

Unit

kerja khusus atau

pejabat yang bertanggung jawab dalam penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa wajib:

a. memantau pengkinian

profil

Pengguna

Jasa

dan

profil

Transaksi

Pengguna Jasa;

b.

melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan

Prinsip

Mengenali

Pengguna

Jasa

dengan

unit

kerja terkait

yang berhubungan dengan Pengguna Jasa;

c.

menganalisis

laporan Transaksi

Keuangan

yang

berindikasi mencurigakan (red flag) yang diterima dari

unit

kerja terkait;

d.

men)-usun laporan

TKM dan

TKT sebagaimana

diatur

dalam

Undang-Undang

untuk

disampaikan kepada PPATK berdasarkan persetujuan direksi atau pengurus;

e.

memantau, menganalisis, dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi pegawai Penyelenggara Pos.

BAB III

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 7

menuangkan

kebijakan

dan

prosedur

Prinsip

dalam pedoman pelaksanaan Prinsip Mengenali Penyelenggara

Pos

wajib

Mengenali Pengguna Jasa

Pengguna Jasa.

Pasal 8

(1) Dalam menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa, Penyelenggara Pos

(8)

PUSAT PEUTPORAN DAN ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622L-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : vvrnrw.ppatk.go.id

permintaan informasi dan Dokumen; Beneftcial Oune4

Watk in Customer;

verifikasi Dokumen;

e.

customer due diligenceyang lebih sederhana;

f.

enlLance due diligence;

g.

pemantauan Transaksi dan pengkinian data;

h.

pemutusan hubungan usaha;

i.

penatausahaan Dokumen.

(2)

Penyrrsunan

dan

perubahan

kebijakan

dan

prosedur

tertulis

sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1)

wajib

mempertimbangkan faktor

teknologi informasi

yang

berpotensi

disalahgunakan

oleh

pelaku Pencucian Uang atau Pendanaan Terorisme.

(3) Penyelenggara

Pos

wajib

menerapkan kebijakan

dan

prosedur tertulis

sebagaimana

dimaksud

pada ayat (1)

secara konsisten

dan berkesinambungan.

Pasal 9

(1) Penyelenggara Pos wajib mengeiompokkan Pengguna Jasa.

(2) Pengelompokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada:

a.

analisis terhadap

tingkat

risiko

terjadinya

tindak

pidana Pencucian

Uang atau Pendanaan Terorisme; dan

b.

jenis Pengguna Jasa.

Pasal 1O

(1) Pengelompokan Pengguna

Jasa

berdasarkan analisis terhadap tingkat

resiko

terjadinya

tindak

pidana

Pencucian

Uang

dan

pendanaan

terorisme

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

9

ayat

(2)

huruf

a

meliputi:

a.

identitas Pengguna Jasa;

b.

lokasi usaha Pengguna Jasa;

a. b.

c. d.

(9)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN

ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 jakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : r,rrr,rrw.ppatkgo.id

c.

profil Pengguna Jasa;

d. jumlah

Transaksi;

e.

kegiatan usaha Pengguna Jasa;

f.

penghasilan Pengguna Jasa;

g.

struktur

kepemilikan perusahaan yang menggunakan layanan Giro;

dan

h.

informasi lainnya yang dapat

digunakan

untuk

mengukur

tingkat risiko Pengguna Jasa.

(2) Berdasarkan hasil pengelompokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara Pos melakukan penggolongan Pengguna Jasa yang:

a.

berisiko rendah;

b.

berisiko menengah; dan

c.

berisiko tinggi.

Pasal 1 1

Penyeienggara

Pos

wajib

melakukan

Prinsip

Mengenali Pengguna Jasa terhadap existing customer apabila:

a.

terdapat peningkatan nilai Transaksi yattg signifikan;

b.

terdapat perubahan profil Pengguna Jasa yang bersifat signifikan;

c.

informasi pada

profil

Pengguna

Jasa

yang

tersedia dalam

sistem informasi belum dilengkapi dengan data dan informasi yang tercantum

dalam

Dokumen pendukung

dan/atau belum

terdapat

Dokumen pendukung; dan/atau

d.

diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen Palsu.

Pasal 12

Pengelompokan

Pengguna

Jasa

berdasarkan

jenis

Pengguna

Jasa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

9

ayat (2)

huruf

b

dilakukan

dengan

mengidentifikasi dan mengklasifikasikan Pengguna Jasa ke dalam kelompok perseorangan, Korporasi, atau Beneficial Owner.

(10)

PUSAT PEUTPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wrrwv.ppatkgo.id

Bagian Kedua

Permintaan Informasi dan Dokumen

Paragraf 1 Umum

Pasal 13

(1) Penyelenggara

Pos

wajib

meminta

informasi

dan

Dokumen

kepada

Pengguna Jasa.

(2) Sebelum melakukan permintaan informasi

dan

Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara Pos wajib memastikan Pengguna

Jasa bertindak

untuk diri

sendiri, mewaktli Beneficial Oune1 atau Walk

in Customer dalarn melakukan hubungan usaha. Pasai 14

Penyelenggara Pos wajib meminta informasi kepada Pengguna Jasa yang paling sedikit mencakup :

a.

identitas Pengguna Jasa;

b.

maksud dan

tujuan

Pengguna Jasa melakukan Transaksi;

c.

profil keuangan Pengguna Jasa;

d.

sumber dana;

e.

informasi

lain

yang memungkinkan Penyelenggara

Pos untuk

dapat

mengetahui Pengguna

Jasa

termasuk

hubungan usaha yang

telah

dimiliki

sebelumnya dengan Penyelenggara Pos; dan

f.

identitas

penerima

kuasa yang

bertindak

untuk

dan

atas

nama

Pengguna Jasa.

Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat dibuktikan

dengan Dokumen sebagai berikut:

a. untuk

Pengguna Jasa perseorangan paling sedikit mencakup:

f

.

identitas Pengguna Jasa yang memuat:

(l)

(2)

(11)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622!-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatk.go.id

a)

nama lengkap;

b)

tempat dan tanggal lahir;

c)

nomor identitas

kependudukan,

surat

izin

mengemudi atau paspor;

d)

alamat tempat tinggal sesuai

KTP/SlM/Paspor/kartu

identitas lainnya;

e)

alamat tempat tinggal terkini dan nomor telepon;

0

pekerjaan; dan

g)

kewarganegaraan;

2.

sumber dana dan tujuan Transaksi;

3.

rata-rata penghasilan; dan

4.

nama

dan

nomor

rekening Pengguna

Jasa dalam

hal

Pengguna

Jasa memiliki nomor rekening.

b.

untuk

Pengguna

Jasa yang berbentuk

Korporasi

paling

sedikit mencakup:

1.

Dokumen mengenai Korporasi:

a)

nama, alamat, dan nomor telepon Korporasi;

b)

akta pendirian atau anggaran dasar Korporasi;

c)

izin usaha atau izin iainnya dari instansi yang berwenang; dan

d)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

2.

surat kuasa untuk

melakukan

hubungan

usaha

dengan Penyelenggara Pos; dan

3.

sumber dana dan tujuan Transaksi bagi Pengguna Jasa.

Penyelenggara

Pos

wajib

meneliti

kebenaran Dokumen

identitas

Pengguna Jasa.

Penyelenggara

Pos

wajib

melakukan pertemuan langsung

atau

tatap

muka

pada awal melakukan hubungan usaha dalam rangka meyakini kebenaran identitas Pengguna Jasa.

(5) Dalam

hal

informasi

dan/atau

Dokumen

yang diberikan

sebagaimana (3)

()

(12)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826 Email : C ontact-us @ ppatk. go.id Website : wr,rrw.ppatk go.i d

dimaksud pada

ayat

(1)

dan ayat

(2)

tidak

lengkap, Penyelenggara Pos

wajib menolak Transaksi dengan Pengguna Jasa tersebut.

Paragraf 2

Beneficial Outner

Pasal 15

Dalam

hal

Pengguna

Jasa

mewakili Beneficial Otuner, Penyelenggara Pos wajib meminta informasi dan Dokumen mengenai Beneftcial Ouner sebagai berikut:

a.

untuk

Beneftcial Outner perseorangan paling sedikit mencakup:

f

.

identitas Beneficial Owneryang memuat:

a)

nama lengkap;

b)

tempat dan tanggal lahir;

c)

nomor identitas kependudukan, surat tzin rnengemudi atau paspor;

d) alamat tempat tinggal

sesuai KTP/SIM/Paspor/kartu

identitas lainnya;

e)

alamat tempat tinggal terkini dan nomor telepon;

0

pekerjaan; dan

g)

kewarganegaraan;

r ata- r ata pe n ghasilan ;

hubungan hukum antar Pengguna Jasa dengan Beneficial Owner yang

ditunjukkan

dengan surat kuasa atau bentuk lainnya; dan

pernyataan

dari

Beneficial Otuner mengenai kebenaran identitas dan sumber dana.

b.

untuk

Beneficial

Otuner

yang

berbentuk Korporasi

paling

sedikit mencakup:

f

.

identitas Korporasi yang memuat:

a)

nama, alamat, dan nomor telepon Korporasi;

2.

a J.

4.

(13)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN

ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : lvrrrrw.ppatkgo.id

b)

akta pendirian atau anggaran dasar Korporasi;

c)

izin usaha atau tzin lainnya dari instansi yang berwenang; dan

d)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

2.

hubungan hukum antar Pengguna Jasa dengan Beneficial Ouner yang

ditunjukkan

dengan surat kuasa atau bentuk lainnya; dan

3.

pernyataan

dari

Beneficial Owner mengenai kebenaran identitas dan sumber dana.

Pasal 16

Kewajiban penyampaian Dokumen

dan/atau

informasi identitas Beneficial Otuner sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 15

huruf

b

angka 1 tidak

berlaku bagi Beneficial Ou.tner berupa lembaga pemerintah.

Paragraf 3 Walkin Customer

Pasal 17

Dalam

hal

Pengguna Jasa merupakan WaIk

in

Customer, Peyelenggara Pos

wajib meminta informasi dan Dokumen sebagai berikut:

a. untuk

Walk in Customer perseorangan yang melakukan transaksi sebesar

Rp

1O0.00O.O0O,OO (seratus

juta

rupiah) atau lebih atau

yang nilainya

setara

baik

yang

dilakukan dalam 1

(satu)

kali

maupun

beberapa kaii transaksi dalam 1 (satu) hari kerja paling sedikit mencakup:

1)

identitas Pengguna Jasa;

2)

maksud dan tujuan Pengguna Jasa melakukan Transaksi;

3)

profil keuangan Pengguna Jasa;

4)

sumber dana;

5)

informasi

lain

yang memungkinkan Penyelenggara Pos

untuk

dapat

mengetahui Pengguna

Jasa

termasuk

hubungan usaha yang

telah

dimiliki

sebelumnya dengan Penyelenggara Pos; dan

(14)

PUSAT PEUTPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6?21.-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id

6) identitas

penerima

kuasa yang bertindak

untuk

dan

atas

nama

Pengguna Jasa.

b. untuk

Walk

in

Customer perorangan yang melakukan transaksi kurang

dari Rp

10O.00O.0OO,OO (seratus

juta

rupiah) atau

nilai

yang

setara paling sedikit mencakup:

1) nama lengkap;

2)

ternpat dan tanggal lahir;

3)

alamat tempat

tinggal

sesuai KTP/SlM/Paspor/kartu

identitas lainnya.

Pasal 18

(1)

Untuk

Pengguna Jasa berupa lembaga negara atau lembaga pemerintah, lembaga internasional, dan perwakilan negara asing, Penyelenggara Pos

wajib

meminta informasi

mengenai

nama

dan

alamat

kedudukan

lembaga atau perwakilan.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib

didukung dengan

Dokumen sebagai berikut:

a.

surat

penunjukan

bagi

pihak-pihak

yang

berwenang

mewakili lembaga atau perwakilan dalam meiakukan hubungan usaha dengan Penyelenggara Pos; dan

b.

spesimen tanda tangan.

Bagian Ketiga

Verifikasi Dokumen Pengguna Jasa

Pasal 19

Penyelenggara

Pos wajib

melakukan

verifikasi

Dokumen

serta

memastikan bahwa data dalam Dokumen tersebut adalah data terkini.

Penyeienggara Pos

dapat

meminta keterangan kepada Pengguna Jasa

untuk

meneliti

dan

meyakini

keabsahan

serta

kebenaran Dokumen

(1)

(2)

(15)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6221.-3856809 +622L-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : r,vruw.ppatkgo.id

(3)

(1)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dalam

hal

terdapat keraguan, Penyelenggara Pos wajib meminta kepada

Pengguna

Jasa untuk

memberikan Dokumen pendukung

yang

dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Pasal 20

Penyelenggara

Pos

wajib

menyelesaikan

proses verifikasi

identitas

Pengguna Jasa dan Beneficial Otuner sebeium membina hubungan usaha dengan Pengguna Jasa atau sebelum melakukan transaksi dengan WaIk

in Customer.

(2) Dalam

kondisi tertentu

Penyelenggara Pos dapat melakukan hubungan

usaha

sebelum proses

verifikasi

sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1)

selesai.

(3) Proses verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib diselesaikan paling lama:

a.

14

(empat belas)

hari kerja

setelah dilakukannya hubungan usaha

untuk

Pengguna Jasa perorangan; dan

b.

90 (sembilan puluh) hari kerja setelah dilakukannya hubungan usaha

untuk

Pengguna Jasa yang berbentuk Korporasi.

Bagian Keempat

Customer Due DiligenceYang Lebih Sederhana

Pasal 21

(1) Penyelenggara Pos dapat menerapkan customer due diligence yang lebih

sederhana

terhadap

Pengguna

Jasa yang memiliki tingkat

risiko

terjadinya

tindak

pidana

Pencucian Uang

atau

Pendanaan Terorisme tergolong rendah atau Pengguna Jasa yang melakukan Transaksi sebagai berikut:

a.

Transaksi yang dilakukan oleh dan atas nama instansi pemerintahan;

(16)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221,-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +6227-3856826 Email : Co ntact-us@ ppatk.go.i d Website : r,rrvuw.ppatk go.i d

b.

Transaksi yang dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama dengan misi kenegaraan atau sosial;

c.

Transaksi yang dilakukan dengan

tujuan

pembukaan rekening

untuk

pembayaran gaji;

d.

Transaksi

dengan Pengguna

Jasa

perusahaan

publik

yang tunduk

pada peraturan tentang kewajiban

untuk

mengungkapkan kinerjanya; dan

e.

Transaksi pencairan

cek yang dilakukan

oleh

Walk

in

Customer

Korporasi.

(2)

Dalam

penerapan

cttstomer

due

diligence

yang

lebih

sederhana,

Penyelenggara

Pos

wajib

meminta informasi

dan

Dokumen

kepada Pengguna Jasa sebagai berikut:

a. untuk

Pengguna Jasa orang perseorangan paling sedikit mencakup:

f

.

identitas Pengguna Jasa yang memuat:

a)

nama lengkap;

b) nomor identitas

kependudukan,

surat

rzin

mengemudi atau paspor;

c)

alamat tempat tinggal yang tercantum dalam

kartu

identitas;

d)

aiamat tempat tinggal

terkini

termasuk nomor telepon bila ada;

dan

e)

tempat dan tanggal lahir.

2.

sumber dana;

3.

tujuan Transaksi; dan

4.

pekerjaan danf

atar

penghasilan.

b.

untuk

Pengguna

Jasa

yang berbentuk

Korporasi

paling

sedikit mencakup:

f

.

identitas Pengguna Jasa yang memuat:

a)

nama korporasi;

b)

kegiatan usaha;

(17)

PUSAT PEUTPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ ppatk.go.id Website : wnrw.ppatk.go.id

(3)

(a)

(1)

(2)

c)

nomor akte pendirian; dan

d)

alamat korporasi dan nomor telepon;

2.

Dokumen pihak-pihak

yang

ditunjuk

mempunyai

wewenang bertindak

untuk

dan atas nama Korporasi.

3.

sumber dana; dan

4.

tujuan Transaksi.

Penyelenggara Pos wajib membuat dan menyimpan daftar Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dalam

hal

Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diduga

terkait

dengan

Transaksi

Pencucian

Uang

dan/atau

Pendanaan

Terorisme, Penyelenggara Pos menerapkan enhance due diligence.

Bagian Kelima

EnLtance Due Diligence

Pasal 22

Penyelenggara Pos wajib meneliti dan menerapkan enhance due diligence terhadap Pengguna

Jasa

atau

Beneficial Otuner

yang memiliki

tingkat

risiko

terjadinya

tindak

pidana

Pencucian

Uang

atau

Pendanaan

Terorisme tergolong tinggi.

Penetapan penggolongan Pengguna

Jasa atau

Beneficial Outner yang tergolong berisiko tinggi

dilakukan

dengan berpedoman pada Peraturan

Kepala PPATK

yang

mengatur mengenai pedoman

identifikasi

produk, nasabah, usaha, dan negara berisiko tinggi bagi penyedia jasa keuangan

dan

pedoman mengenai

identifikasi transaksi

keuangan mencurigakan

terkait pendanaan terorisme bagi penyedia jasa keuangan. Penerapan enhance due diligence dilakukan dengan:

a.

pemantauan secara berkala

dan

melakukan

analisis

terhadap

informasi

mengenai

profil

Pengguna

Jasa, tujuan

Transaksi,

dan

(3)

(18)

PUSAT PEUTPORAN DAN

ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +622I-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wvuw.ppatkgo.id

hubungan usaha dengan pihak-pihak terkait; dan

b.

pemantauan

yang lebih

mendalam

terhadap

Pengguna

Jasa

atau Beneficial Outner.

(4) Pengguna

Jasa

dan Beneficial

Ouner

yarrg memenuhi

kriteria

berisiko tinggi dibuat dalam daftar tersendiri.

Pasal 23

(1) Dalam

hal

Penyelenggara Pos akan melakukan hubungan usaha dengan

Pengguna Jasa yang tergolong berisiko

tinggi,

Penyelenggara Pos wajib

menunjuk pejabat yang

bertanggung

jawab atas

hubungan

usaha dengan Pengguna Jasa tersebut.

(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk:

a.

memberikan persetujuan

atau

penolakan

terhadap

Pengguna Jasa atau Beneficial Owneryang tergolong berisiko tinggi; dan

b.

memutuskan

untuk

meneruskan

atau

menghentikan

hubungan

usaha

dengan Pengguna

Jasa

atau Beneficial Owner yang tergolong berisiko tinggi.

Bagian Keenam

Pemantauan Transaksi dan Pengkinian Data Pengguna Jasa

(1) Penyelenggara

Pasal24

Pos wajib melakukan

pemantauan

secara

berkesinambungan terhadap Transaksi Pengguna Jasa.

Pemantauan sebagaimana

dimaksud

pada ayat (1) dilakukan

untuk

memastikan

kesesuaian

antara

Transaksi

Pengguna

Jasa

dengan

identitas, usaha, profil risiko, atau sumber dana Pengguna Jasa. Pasal 25

Penyelenggara Pos wajib melakukan analisis terhadap seluruh Transaksi

dalam

jumlah

besar,

memiliki pola

Transaksi

yang

tidak

biasa, tidak

(2)

(1)

(19)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANATISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622L-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : r,vww.ppatkgo.id

sesuai dengan

profil, karakteristik,

dan pola Transaksi Pengguna Jasa,

atau tidak

memiliki

alasan ekonomis yang

jelas dan

tidak

ada tujuan

yang sah.

(2) Penyelenggara Pos dapat meminta informasi tentang

latar

belakang dan

tujuan

Transaksi terhadap Transaksi yang

tidak

sesuai dengan profil,

karakteri.stik,

dan

kebiasaan

pola Transaksi

Pengguna

Jasa,

dengan memperhatikan

ketentuan

anti

tipping-off sebagaimana

diatur

dalam Undang-Undang.

Pasal 26

Penyelenggara Pos

wajib

melakukan pengkinian

data

terhadap informasi dan Dokumen seluruh Pengguna Jasa atau Beneficial Ounen

Pasal 27

(1) Penyelenggara Pos wajib memelihara database daftar teroris berdasarkan data yang dipublikasikan oleh pemerintah atau organisasi internasional.

(2) Penyelenggara

Pos

wajib

memastikan secara berkala

nama-nama

Pengguna

Jasa

Penyelenggara

Pos

yang

memiliki

kesamaan

atau

kemiripan dengan nama yang tercantum dalam database daftar teroris.

(3) Dalam

hal

terdapat kemiripan nama Pengguna Jasa dengan nama yang

tercantum

dalam

database

daftar teroris,

Penyelenggara

Pos

wajib memastikan kesesuaian identitas Pengguna Jasa.

(4)

Dalam

hal

terdapat

kesamaan

nama

Pengguna

Jasa dan

kesamaan

informasi

lainnya

dengan nama yang tercantum dalam database daftar

teroris,

Penyelenggara Pos

wajib

melaporkan Pengguna

Jasa

tersebut dalam laporan TKM.

(20)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN

ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : ranvw.ppatkgo.id

Bagian Ketujuh Penatausahaan Dokumen

Pasal 28

(1) Penyelenggara Pos

wajib

menatausahakan Dokumen

seluruh

Pengguna

Jasa

dan Beneficial Outner dalam

jangka waktu paling sedikit

5

(iima)

tahun

sejak

Penyelenggara Pos

mengakhiri hubungan usaha

dengan Pengguna Jasa.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1)

paling

sedikit meliputi

identitas

Pengguna

Jasa

atau Beneflcial Otuner

dan formulir

hubungan usaha termasuk Dokumen korespondensi dengan Pengguna Jasa.

Bagian Kedelapan

Pemutusan Hubungan Usaha

Pasal 29

Penyelenggara

Pos

wajib

memutuskan hubungan

usaha

dengan

Pengguna Jasa

jika:

a.

Pengguna Jasa menolak

untuk

mematuhi Prinsip Mengenali Pengguna

Jasa; atau

b.

Penyelenggara Pos meragukan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Pengguna Jasa.

Penyelenggara

Pos

wajib

mendokumentasikan Pengguna

Jasa

yang memenuhi

kriteria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Dalam

hal

terjadi tindakan pemutusan hubungan usaha yang dilakukan

oleh

Penyelenggara

Pos

terhadap

Pengguna

Jasa,

wajib

dilaporkan kepada PPATK sebagai TKM.

(1)

(2)

(3)

(21)

PUSAT PEUTPORAN DAN

ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : r,rnrrw.ppatkgo.id

(1)

(2)

BAB V

PENGENDALIAN INTERN

Pasal 30

Penyelenggara Pos wajib memiliki sistem pengendalian intern yang efektif dalam penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.

Pelaksanaan sistem pengendalian

intern

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat (1) dibuktikan dengan:

a.

adanya batasan wewenang dan tanggung

jawab

satuan kerja terkait

dengan penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa;

b.

dilakukan

pemeriksaan

terhadap

unit

kerja atau

pejabat

yang

ditunjuk

untuk

mengetahui efektifitas

Prinsip

Mengenali Pengguna Jasa

dan

pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh satuan

kerja

audit

intern.

BAB VI

SISTEM INFORMASI DAN PELAPORAN

Pasal 31

Penyelenggara

Pos

wajib

memiliki sistem

informasi

yang

dapat

mengidentifikasi, menganalisis, memantau,

dan

menyediakan laporan

secara

efektif

mengenai

karakteristik

Transaksi

yang dilakukan

oleh Pengguna Jasa.

Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara manual maupun dengan sistem komputerisasi.

(1)

(2)

(22)

PUSAT

PEUIPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wwwppatkgo.id

BAB VII

SUMBER DAYA MANUSIA DAN PELATIHAN

Pasal 32

Penyelenggara Pos

wajib memiliki

sumber daya manusia yang

memiliki

kompetensi dalam

jumlah

yang mencukupi kebutuhan Penyelenggaran Pos

dalam penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa. Pasal 33

(1) Penyelenggara Pos

wajib

menyelenggarakan

pelatihan

dan

sosialisasi

secara berkala kepada pegawai terkait mengenai:

a.

implementasi

peraturan

perundang-undangan

yang terkait

dengan

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme;

informasi tentang

teknik,

metode,

dan tren

TPPU

dan

pendanaan teroris yang terbaru;

kebijakan dan prosedur penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa;

dan

d.

peran

dan

tanggung

jawab

pegawai

dalam

pencegahan

dan

pemberantasan Pencucian Uang dan Pendar'aar' Terorisme.

(2) Seluruh pegawai

dari

unit

kerja terkait wajib

mengikuti pelatihan yang

berkaitan dengan program

anti

pencucian

uang

dan

pendanaan terorisme secara berkala.

BAB VII

PENGAWASAN OLEH PPATK

Pasal 34

PPATK

melakukan

Pengawasan

Kepatuhan

atas

penerapan

Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh Penyelenggara Pos.

b.

(23)

PUSAT

PEIAPORAN

DAN ANALISIS

TRANSAKSI

KEUANGAN

fl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622t-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id

Pasal 35

(1) Penyelenggara

Pos wajib

menJrusun

ketentuan

internal

tentang pelaksanaan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa dengan mengacu kepada

Peraturan ini.

(2) Dalam menyusun ketentuan

internal

sebagaimana dimaksud pada ayat

(1),

Penyelenggara

Pos

dapat

meminta

PPATK

untuk

memberikan masukan.

Pasal 36

Ketentuan

internal yang

telah

disusun

oleh

Penyelenggara

Pos,

wajib

disampaikan kepada

PPATK

paling

lambat 1

(satu)

tahun

sejak

diberlakukannya Peraturan ini.

Pasal 37

(1) Dalam

hal

Penyelenggara Pos melakukan perubahan ketentuan internal tentang penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa, Penyelenggara Pos

wajib menyampaikan setiap perubahan yang dilakukan kepada PPATK.

(2) Perubahan ketentuan internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada PPATK paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak

perubahan tersebut ditetapkan.

BAB IX

KETBNTUAN PENUTUP

Pasal 38

Peraturan

ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(24)

PUSAT PE1APORAN DAN

ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Jl. Ir. H. Djuanda No.35 f akarta 10120 Indonesia

Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6221-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

ini

dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia

Ditetapkan di Jakarta

pada

tanggal

19

September

2OIL

KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,'{}

Diundangkan di Jakarta

pada

tanggal

28

Desember

2OII

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN

2OTL

NOMOR 9I9

YUNUS HUSEIN

AMIR SYAMSUDDIN

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana korupsi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga

Dari hasil rerata dan persentase menunjukkan bahwa pelatihan lari amplop lebih baik daripada lari zig- zag dalam meningkatkan kelincahan siswa putra peserta ekstra

Mengacu pada pengertian-pengertian korban tersebut dapat dilihat bahwa korban pada dasarnya tidak hanya orang perorangan atau kelompok yang secara langsung

• Syed Naquib al-Attas menyatakan bahawa kedatangan Islam ke alam Melayu adalah dibawa oleh orang Arab sama ada melalui perdagangan atau dakwah yang dibawa oleh para ahli sufi

Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok

merekamnya, jika dibandingkan dengan iklan pada media cetak audien tidak dapat melihat kembali siaran iklan untuk mengetahui atau mencek kembali informasi yang terdapat pada

Setiap Dokumen Penawaran Sayembara yang diterima oleh Panitia Pengadaan setelah batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran Sayembara akan ditolak dan

Berdasarkan hasil survei terhadap 18 res- ponden dapat diketahui nilai atau besaran rata- rata pada variabel yang terkait dengan analisis peluang laba pada