STRUKTUR WACANA SOAL CERITA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR
Sumarwati
FKIP Universitas Sebelas Maret A. Pendahuluan
Jika d i Beland a d iterap kan p end ekatan RME (Realistics M athematics Education) d alam p em belajaran m atem atika p ad a sisw a sekolah d asar, d i Ind onesia d iterap kan p end ekatan PMRI (Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia), yaitu peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa d engan m enyajikan m ateri yang d ekat d engan kehid u p an sehari-hari (Dep artem en Pend id ikan N asional, 2007: 3). H al itu d irealisasikan d alam bentu k soal cerita karena m enu ru t sejarahnya, w acana soal cerita d iad akan d engan tu ju an m enghu bu ngkan ilm u m atem atika d engan d u nia nyata, d an cerita sebagai jem batannya (Thom as & Gerofsky, 2007: 22). Ad ap u n konstru ksi soal cerita d ibangu n oleh tiga kom p onen, yaitu kom p onen p em bu ka, kom p onen p eristiw a atau isi, dan komponen pertanyaan.
Ema membawa 8 balon (komponen pembuka)
Ada 3 balon lepas dari pegangannya (komponen peristiwa) Berapa balon yang masih dipegang Ema? (komponen pertanyaan)
Untuk mengukur relevansi konteks soal dengan kehidupan nyata siswa dapat dikaitkan d engan u nsu r-u nsu r cerita yang d igu nakan, yaitu tem a, aktor, d an setting-nya (tem p at d an waktu). Optimalisasi pemanfaatan unsur-unsur tersebut direalisasikan pada komponen pembuka d alam soal cerita. H al itu d ap at d ikaitkan d engan tem u an Row land (2008) d an Gerofsky (1996) bahw a kom p onen p em bu ka (bagian p em bu ka p ad a soal) m em iliki fu ngsi p enting d alam u p aya menghubungkan dunia nyata dengan ilmu matematika sehingga penggunaan aktor, tempat, dan w aktu p ad a kom p onen itu m enjad i m ed ia u ntu k tu ju an tersebu t. Dengan d em ikian, kom p onen pembuka berfungsi sebagai pembangun konteks sehingga keberadaan komponen tersebut sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami soal. Hal tersebut disebabkan jika konteks soal d isesu aikan d engan p engalam an nyata sisw a, akan m em u d ahkan m ereka d alam m engontru ksi soal. Akan tetapi, dalam buku teks Matematika, terdapat struktur wacana soal cerita yang cukup bervariasi, sep erti halnya yang term u at p ad a Bu ku Teks Matem atika u ntu k sisw a kelas rend ah (kelas 1, 2, d an 3) yang d igu nakan d i Su rakarta. Berkaitan d engan hal tersebu t, p ad a m akalah ini akan d ibahas tip e stru ktu r w acana soal cerita d itinjau d ari kelengkap an kom p onennya d an ad a tidaknya penggabungan antarkomponen.
B. Pembahasan
1. Tipe Struktur Wacana Soal Cerita
p ola stru ktu r soal cerita yang terd ap at d alam sem bilan bu ku teks Matem atika kelas 1, 2, d an 3. Aktivitas tersebu t d ilaku kan d engan p rosed u r sebagai beriku t: (1) m em isahkan soal cerita berdasarkan jumlah komponennya, yaitu tiga dan dua komponen, (2) memisahkan soal cerita antara tiga dan dua komponen berdasarkan ada tidaknya penggabungan komponen, (3) memisahlan soal cerita dengan tiga komponen yang memuat penggabungan komponen berdasarkan kata hubung berd asarkan ad a tid aknya p enggabu ngan kom p onennya. Melalu i langkah-langkah tersebu t, d ari tipe struktur wacana seperti berikut ini.
Tipe Karakteristik
TIPE 1 Ada 3 komponen terpisah dengan urutan linier, yaitu komponen situasi awal, peristiwa, dan pertanyaan
atau tanda koma
TIPE 3 Ada 3 komponen dengan penggabungan komponen peristiwa dan pertanyaan yang menggunakan kata hubung jika, apabila, atau tanda koma
TIPE 4 Ada 2 komponen terpisah mencakup komponen peristiwa dan pertanyaan dengan urutan linier
a. TIPE I : Soal cerita dengan tiga komponen secara terpisah
Soal cerita yang d ikategorikan p ad a TIPE I ad alah yang m em iliki kom p onen p em bu ka, p eristiw a, d an p ertanyaan. Selain ad anya kom p onen yang lengkap , p osisi ketiga kom p onen tersebut berurutan atau linier, yaitu komponen pembuka berada pada awal soal, diikuti komponen peristiwa, dan komponen pertanyaan, contohnya:
(1)
(Buku kelas 1)
Soal cerita nom or (1) yang d iam bil d ari bu ku teks Matem atika kelas 1 terd iri atas em p at bu ah kalim at. Dilihat d ari fu ngsinya d alam m em bentu k w acana soal cerita, bagian soal yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah Yang m enjad i kom p onen
peristiwa adalah . Adapun yang
m enjad i kom p onen p ertanyaan ad alah Dengan d em ikian, p ad a soal cerita nom or (1) kom p onen p em bu ka d an p ertanyaan, m asing-m asing terd iri atas sebu ah kalim at, sed angkan kom p onen p eristiw a m em u at 2 bu ah kalim at. Ditinjau d ari fu ngsinya d alam m em bentu k p ersam aan m atem atika, p ad a kom p onen p em bu ka m em u at sebu ah ku antitas, yaitu . Pada komponen peristiwa termuat dua kuantitas, yaitu sebagai kuantitas p ertam a d an sebagai ku antitas ked u a Ad ap u n ku antitas ketiga terd ap at d alam kom p onen p ertanyaan, yaitu Dengan d em ikian, soal nom or (1) d i atas memuat dua operasi hitung.
(2)
(Buku kelas 1)
Soal cerita nom or (2) terd iri atas em p at bu ah kalim at. Dilihat d ari fu ngsinya d alam membentuk wacana soal cerita, kalimat pertama merupakan bagian soal yang menjadi komponen p em bu ka ad alah Yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah kalimat kedua dan ketiga Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah kalimat keempat. Pad a kom p onen p em bu ka term u at ku antitas p ertam a, yaitu . Pad a kom p onen p eristiw a term u at d u a ku antitas, yaitu dan Ad ap u n d alam kom p onen p ertanyaan tid ak memuat sebuah kuantitas. Dengan demikian, soal nomor (2) di atas memuat dua operasi hitung.
(3)
(Buku kelas 2)
Soal cerita nom or (3) terd iri atas lim a kalim at. Dilihat d ari fu ngsinya d alam m em bentu k wacana soal cerita, yang menjadi komponen pembuka adalah kalimat pertama Pada komponen ini tidak termuat kuantitas, tetapi memberikan informasi tentang nama aktor, yaitu Roni dan kebiasaan yang terjadi, yaitu diberi uang jajan bulanan. Bagian soal yang menjadi komponen peristiwa adalah kalim at ked u a sam p ai d engan keem p at Kalim at ked u a m enjad i bagian kom p onen p eristiw a karena di dalamnya termuat informasi yang menyebabkan berubahnya kuantitas pertama dalam kom p onen p em bu ka, yaitu Selain itu , term u at ku antitas ked u a p ad a kalim at keempat Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah kalimat keempat dan kelima.
(Buku kelas 3)
Pad a soal cerita nom or (4) terd ap at em p at kalim at. Bagian soal yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah kalim at p ertam a Pad a kom p onen ini m em u at ku antitas bagian p ertam a, yaitu d an m enyam p aikan latar w aktu yaitu hari Senin, tetap i tid ak m enyam p aikan inform asi tentang nam a aktor, kecu ali hanya p rofesinya, yaitu Ad ap u n yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah kalim at ked u a d an ketiga. Pad a kom p onen p eristiw a ini term u at d u a ku antitas, yaitu pada kalimat kedua dan pada kalimat ketiga Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah kalimat keempat.
Berd asarkan contoh d i atas d ap at d inyatakan bahw a m eskip u n sam a-sam a terd iri atas tiga komponen, soal u ntu k sisw a kelas 1 rata-rata terd iri atas tiga atau em p at kalim at, begitu ju ga u ntu k kelas 2 d an 3. Akan tetap i, u ntu k kelas 1, kom p onen p em bu ka d isajikan d alam sebu ah kalim at yang m em u at aktor sekaligu s ku antitas bagian p ertam a. Ad ap u n p ad a kelas 2 d an 3, kom p onen p em bu ka u m u m nya tid ak m em u at ku antitas, tetap i m em berikan inform asi tentang aktor, setting atau latar tempat dan atau waktu terjadinya peristiwa, sedangkan kalimat kedua dan berikutnya memuat kuantitas bagian pertama dan kuantitas yang lain.
b. TIPE II: Soal cerita dengan tiga komponen, tetapi ada pengabungan antara komponen pembuka dan komponen peristiwa
Soal cerita yang d ikategorikan p ad a TIPE II ad alah yang m em iliki kom p onen p em bu ka, p eristiw a, d an p ertanyaan. Selain ad anya kom p onen yang lengkap , p osisi ketiga kom p onen tersebut berurutan atau linier, yaitu komponen pembuka berada pada awal soal, diikuti komponen peristiwa, dan komponen pertanyaan. Akan tetapi, komponen pembuka dan komponen peristiwa digabungkan.
(1)
Berapa banyak permen rara sekarang (Buku kelas 1)
Soal cerita nom or (1) terd iri atas tiga bu ah kalim at. Dilihat d ari fu ngsinya d alam m em bentu k w acana soal cerita, yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah bagian d ari kalim at pertama
Ini m enu nju kkan bahw a ad a sebu ah ku antitas d alam kom p onen p em bu ka, yaitu
buku. Yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah (
Disertakannya bagian kalimat pertama sebagai komponen peristiwa, yaitu karena p ad a bagian ini term u at ku antitas ked u a, yaitu
permen Dengan demikian ada penggabungan antara komponen pembuka dan sebagian komponen
peristiwa dengan kata hubung kemudian sehingga kalimat pertama merupakan kalimat majemuk koordinatif. Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah kalimat ketiga
(2)
(Buku kelas 2)
Soal cerita nom or (2) terd iri atas d u a kalim at. Yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah bagian d ari kalim at p ertam a
Ini m enu nju kkan bahw a ad a sebu ah ku antitas d alam kom p onen p em bu ka, yaitu . Yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah
Dengan demikian, komponen perstiwa adalah bagian kalimat pertama karena di dalamnya term u at ku antitas ked u a, yaitu yang d alam p ersam an m atem atika ku antitas ini m enjad i p enyebab terjad inya p eru bahan p ad a ku antitas p ertam a. H al tersebu t m enu nju kkan ad a p enggabu ngan antara kom p onen p em bu ka d an kom p onen p eristiw a d engan kata hu bu ng
dan sehingga kalim at p ertam a m eru p akan kalim at m ajem u k koord inatif. Ad ap u n yang m enjad i
kom p onen p ertanyaan ad alah kalim at ked u a yang berfu ngsi m enanyakan hasil p eru bahan kuantitas pertama oleh kuantitas lainnya.
(3)
(Buku kelas 3)
Soal cerita nom or (3) terd iri atas d u a kalim at. Yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah bagian dari kalimat pertama sehingga di dalamnya terdapat dua buah kuantitas, yaitu dan
kom p onen p eristiw a d i d alam nya term u at d u a ku antitas ju ga, yaitu dan
tiap buku tulis yang d alam p ersam an m atem atika ku antitas ini m enjad i p enyebab terjad inya
p eru bahan p ad a ku antitas p ertam a d an ked u a. H al tersebu t m enu nju kkan ad a p enggabu ngan antara komponen pembuka dan komponen peristiwa dengan tanda koma sehingga kalimat pertama m eru p akan kalim at m ajem u k koord inatif. Ad ap u n yang m enjad i kom p onen p ertanyaan ad alah kalim at ked u a. Kom p onen p ertanyaan ini berfu ngsi m enanyakan hasil p eru bahan ku antitas pertama oleh kuantitas lainnya.
Wacana soal cerita d i atas m asing-m asing m em iliki tiga kom p onen d engan d u a atau tiga kalimat. Pada kalimat pertama terdapat dua komponen, yaitu komponen pembuka yang memuat kuantitas pertama dan peristiwa yang memuat kuantitas kedua. Penggabungan kedua komponen m enghasilkan kalim at m ajem u k koord inatif yang d itand ai d engan p em akaian kata hu bu ng
kemudian, sedangkan dan dan.
c. TIPE III: Soal cerita dengan tiga komponen, tetapi ada penggabungan antara komponen peristiwa dan pertanyaan
Soal cerita yang d ikategorikan p ad a TIPE III ad alah yang m em iliki kom p onen p em bu ka, p eristiw a, d an p ertanyaan. Selain ad anya kom p onen yang lengkap , p osisi ketiga kom p onen tersebut berurutan atau linier, yaitu komponen pembuka berada pada awal soal, diikuti komponen peristiwa, dan komponen pertanyaan. Akan tetapi, komponen peristiwa dan komponen pertanyaan digabungkan. Adapun contoh soal cerita dengan tipe tersebut adalah sebagai berikut ini.
(1) Sekarang pukul 11
Sudah waktunya andi pulang sekolah
Soal cerita nom or (1) terd iri atas tiga kalim at. Yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah kalim at p ertam a, yaitu Sekarang pukul 11 yang m enu nju kkan d i d alam nya terd ap at sebu ah ku antitas, yaitu
Yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah Sudah waktunya andi pulang
sekolah. yang bagian terakhir merupakan bagian dari kalimat ketiga. ked u a, yaitu yang d alam p ersam an m atem atika ku antitas ini m enjad i p enyebab terjad inya perubahan pada kuantitas pertama. Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah bagian d ari kalim at ketiga. Kom p onen p ertanyaan ini berfu ngsi m enanyakan hasil p eru bahan ku antitas pertama oleh kuantitas lainnya. Hal tersebut menunjukkan ada penggabungan antara komponen p eristiw a d an kom p onen p ertanyaan m elalu i sebu ah kalim at m ajem u k d engan m enggu nakan kata hu bu ng jika sehingga kalim at ked u a m eru p akan kalim at m ajem u k su bord inatif (hu bu ngan kondisional).
(2)
(Buku kelas 2) Soal cerita nom or (2) terd iri atas d u a kalim at. Yang m enjad i kom p onen p em bu ka ad alah kalim at p ertam a. Pad a kom p onen ini terd ap at sebu ah ku antitas p ertam a, yaitu
Yang m enjad i kom p onen p eristiw a ad alah kalim at ked u a d an bagian d ari kalim at ketiga. Bagian ini ketiga, yaitu dan yang dalam persaman matematika kuantitas ini menjadi p enyebab terjad inya p eru bahan p ad a ku antitas p ertam a. Ad ap u n yang m enjad i kom p onen p ertanyaan ad alah bagian d ari kalim at ked u a. Kom p onen p ertanyaan ini berfu ngsi m enanyakan hasil p eru bahan ku antitas p ertam a oleh ku antitas lainnya. H al tersebu t m enu nju kkan ad a p enggabu ngan antara kom p onen p eristiw a d an kom p onen p ertanyaan m elalu i sebu ah kalim at majemuk dengan menggunakan kata hubung apabila sehingga kalimat kedua merupakan kalimat majemuk subordinatif (hubungan kondisional).
(3)
(Buku kelas 3)
Dalam soal cerita nom or (3) terd ap at atas d u a kalim at. Ditinjau d ari fu ngsinya d alam m em bentu k w acana soal cerita, kalim at p ertam a berfu ngsi sebagai kom p onen p em bu ka ad alah kalim at p ertam a. Pad a kom p onen ini terd ap at sebu ah ku antitas, yaitu . Yang m enjad i
komponen peristiwa adalah bagian dari kalimat kedua, yaitu
km
ked u a, yaitu yang d alam p ersam an m atem atika ku antitas ini m enjad i p enyebab terjad inya perubahan pada kuantitas pertama. Adapun yang menjadi komponen pertanyaan adalah bagian d ari kalim at ked u a, yaitu Kom p onen p ertanyaan ini berfu ngsi menanyakan hasil perubahan kuantitas pertama oleh kuantitas lainnya. Hal tersebut menunjukkan ad a p enggabu ngan antara kom p onen p eristiw a d an kom p onen p ertanyaan m elalu i sebu ah kalim at m ajem u k d engan m enggu nakan kata hu bu ng bila sehingga kalim at ked u a m eru p akan kalimat majemuk subordinatif (hubungan kondisional).
Berdasarkan tiga contoh soal cerita dan analisis struktur wacana di atas dapat disimpulkan bahwa semua soal tersebut terdiri atas dua atau tiga kalimat yang memuat tiga komponen secara lengkap . Akan tetap i, ad a p enggabu ngan kom p onen p eristiw a d an kom p onen p ertanyaan p ad a kalim at ked u a atau ketiga. Jika soal cerita terd iri atas d u a kalim at, bagian d ari kalim at p ertam a berfu ngsi sebagai kom p onen p em bu ka yang m em u at ku antitas p ertam a. Jika soal cerita terd iri atas tiga kalim at, kalim at p ertam a berfu ngsi sebagai kom p onen p em bu ka, nam u n d i d alam nya tid ak term u at ku antitas p ertam a. Berd asarkan analisis d i atas d ap at d inyatakan p enggabu ngan kom p onen p eristiw a d an p ertanyaan d engan p osisi kom p onen p eristiw a d i d ep an kom p onen p ertanyaan m enggu nakan kata hu bu ng jika atau sejenisnya, yaitu jika atau jikalau. Kata hu bu ng tersebu t haru s d item p atkan d i d ep an sehingga m em bentu k keterangan syarat sebagai anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
d. TIPE IV : Soal cerita dengan dua komponen terpisah
Soal cerita yang d ikategorikan p ad a TIPE IV ad alah yang secara eksp lisit m em iliki d u a kom p onen, yaitu kom p onen p eristiw a d an p ertanyaan. Selain hanya m em iliki d u a kom p onen, p osisi kom p onen tersebu t beru ru tan atau linier sehingga ad a kom p onen p eristiw a yang d iiku ti komponen pertanyaan. Adapun contoh soal cerita dengan TIPE IV tersebut adalah sebagai berikut ini.
(1)
(Buku kelas 2) Dalam soal cerita nom or (2) terd iri atas d u a kalim at. Ditinjau d ari fu ngsinya sebagai pembangun wacana soal cerita, kalimat pertama menduduki fungsi sebagai komponen peristiwa, soal cerita, komponen peristiwa selalu memuat sebuah kuantitas, sedangkan komponen pembuka tid ak selalu m em u at sebu ah ku antitas. Ad ap u n kalim at ked u a p ad a soal nom or (2) berfu ngsi sebagai kom p onen p ertanyaan. Meskip u n secara eksp lisit soal tersebu t hanya m em u at sebu ah ku antitas, yaitu tetap i secara im p lisit, kom p onen p ertanyaan m em iliki sebu ah ku antitas, yaitu 6 bulan. Ini d isebabkan ad anya p em akaian frasa bulan Januari sampai Juni m enu nju kkan foku s p ertanyaan p ad a ju m lah hari d alam satu an beberapa bulan. Oleh karena itu , pada komponen pertanyaan termuat kuantitas berupa ekuivalen nilai tertentu, yaitu bulan Januari
, sehingga kuantitas kedua adalah . (2)
(Bu ku kelas 2)
Soal cerita nomor (3) terdiri atas dua kalimat. Ditinjau dari fungsinya sebagai pembangun w acana soal cerita, kalim at p ertam a m end u d u ki fu ngsi sebagai kom p onen p eristiw a, bu kan cerita, kom p onen p eristiw a selalu m em u at sebu ah ku antitas, sed angkan kom p onen p em bu ka tid ak selalu m em u at sebu ah ku antitas. Ad ap u n kalim at ked u a p ad a soal nom or (3) ini berfu ngsi sebagai kom p onen p ertanyaan. Meskip u n secara eksp lisit soal tersebu t hanya m em u at sebu ah ku antitas, yaitu tetap i secara im p lisit, kom p onen p ertanyaan m em iliki sebu ah ku antitas. Ini d isebabkan ad anya p em akaian frasa jumlah pakaian semuanya m enu nju kkan foku s p ertanyaan p ad a satu an buah, bu kan lusin. Oleh karen itu , p ad a kom p onen p ertanyaan term u at kuantitas berupa ekuivalen nilai dalam satuan lusin , sehingga kuantitas kedua adalah
(3)
Dalam soal cerita nom or (6) terd ap at d u a kalim at. Jika d itinjau d ari fu ngsinya sebagai pembangun wacana soal cerita, kalimat pertama menduduki fungsi sebagai komponen peristiwa, bu kan kom p onen p em bu ka. Ad ap u n kalim at ked u a p ad a soal nom or (6) berfu ngsi sebagai kom p onen p ertanyaan. Meskip u n secara eksp lisit soal tersebu t hanya m em u at sebu ah ku antitas, yaitu tetapi secara implisit, komponen pertanyaan memiliki sebuah kuantitas. Ini disebabkan ad anya p em akaian frasa Berapa dm m enu nju kkan foku s p ertanyaan p ad a satu an d , bukan cm. Oleh karena itu, pada komponen pertanyaan termuat kuantitas berupa ekuivalen nilai dalam satuan 1 cm sehingga kuantitas kedua adalah .
C. Simpulan
Beberap a w acana soal cerita d i atas hanya m em iliki d u a kom p onen, yaitu kom p onen p eristiw a d an p ertanyaan, yang m asing-m asing d isajikan d alam sebu ah kalim at sehingga tid ak ad a kom p onen p em bu ka. Berd asarkan analisis m u atan ku antitasnya, secara eksp lisit soal-soal tersebu t hanya m em iliki satu bagian ku antitas yang term u at d alam kom p onen p eristiw a. Akan tetapi, secara implisit komponen tersebut memuat dua bagian kuantitas. Misalnya, pada soal nomor (3), kuantitas bagian pertama adalah sedangkan kuantitas bagian kedua adalah lusin yang merupakan satuan ukuran untuk bilangan . Pada soal nomor (5), kuantitas bagian pertama adalah , sedangkan kuantitas bagian kedua adalah yang menunjuk pada satuan ukuran untuk bilangan 10. Adapun penunjuk relasi hitung untuk persamaan matematika terdapat dalam komponen pertanyaan yang pada umumnya hanya memiliki satu alternatif, yaitu relasi perkalian. Misalnya p ad a soal nom or (3), u ntu k ju m lah ad alah … Dengan d em ikian, inform asi yang d itanyakan p ad a kom p onen p ertanyaan ad alah kelip atan ku antitas p ertam a oleh kuantitas bagian kedua yang sama-sama terdapat pada komponen peristiwa.
D. Daftar Pustaka
And erson, Ann & And erson, Jim . 2004. Mathem atical d iscou rse in shared storybook read ing, Dalam Journal for Research in Mathematics Education, Vol. 35 (1), Hal. 15 – 33.
Chatman, Seymor. 1980. . London: Cornell University Press.
Gerofsky, Su san. 1996. A lingu istics and narrative view of w ord p roblem in m athem atics education”, Dalam For the Learning of Mathematics Journal, Vol. 16(2), 36-45.
Koed inger, K.R. & N athan, M. J. 2004. The real w orld behind story p roblem s: Effects of
The Journal of the Learning Sciences,
Vol. 13 (2), Hal. 129-164 .
Ku rt, Reu sser. 1990. Und erstand ing w ord aritm atic p roblem : Lingu istic and situ ational factors. Dalam Nagao, M. (Ed). . North Holland: Elsevier. Mosckovich, J. 2007. Exam ining m athem atical d iscou rse p ractices. Dalam For the Learning of
Mathematics, Vol. 27 (1), Hal. 24-30.
Mosvold , Reid ar. 2008. Real-life connections in Jap an and the N etherland s: N ational teaching p atterns and cu ltu ral beliefs, alam International Journal for M athematics Teaching and
Leraning, Vol. 3 (7), Hal. 266-279.
O’Halloran, Kay L. 2008. . New York:
Continum International Publishing Group.
Olku n, Sinan & Tolu k, Zu lbiye. 2002. Textbook, w ord p roblem , and stu d ent su ccess on ad d ition and su bstraction, Dalam International Journal for M athematics Teaching and Learning, Vol. 18. 162-167
Peter-Koop, Andrea. 2005. Fermi problems in primary mathematics classrooms: fostering children’s m athem atical m od elling p rocesses, Dalam , Vol. 3, Hal. 454-461.
International
May 16, 2008, Rochester, New York.
Su m arw ati & Pu rw ad i. 2007. Kajian Kekomunikatifan Bahasa pada Soal Cerita dalam Buku Teks . Laporan Penelitian (Tidak Dipublikasikan). Surakarta: LPPM UNS.
Thom as, Roger & Gerofsky, Su san. 2007. An exchange abou t w ord p roblem s, Dalam For the