38 | P a g e
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEPUTUSAN
INVESTASI, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Rista Tri Anggita
1,
2Risal Rinofah,
3Pristin Prima Sari
1,2,3Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
rstaanggita@gmail.com1, 2risal.rinofah@ustjogja.ac.id, 3pristin.primas@ustjogja.ac.id
Received: 14 Januari 2021; Accepted: 08 Februari 2021; Published: 25 Februari 2021
Abstract (Indonesia)
Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur subsektor food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Nilai Perusahaan yang tinggi merupakan salah satu tujuan dari perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor mengenai tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi tolak ukur bagi kemakmuran para pemegang saham. Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Data diperoleh dari laporan tahunan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, diperoleh jumlah sampel sebanyak 11 sampel. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemilikan institusional (INST) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), kebijakan hutang (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi (PER) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV), dan profitabilitas (ROE) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV). Penelitian ini mampu diimplementasikan oleh para calon investor sebagai indikator sebelum melakukan investasi.
Kata kunci: Kepemilikan Institusional; Kebijakan Hutang; Keputusan Investasi; Profitabilitas; Nilai Perusahaan
Abstract (English)
The purpose of this study is to discuss the effect of institutional ownership, debt policy, investment decisions on the value of the food and beverage sub-sector manufacturing companies on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2015-2019 period. High corporate value is one of the goals of the company. Firm value is the investor's perception of the company's trust level that believes in stock prices. High corporate value becomes a measure for the prosperity of shareholders. The study used purposive sampling method for sampling. Data obtained from the annual reports contained in the Indonesia Stock Exchange, the number of samples is 11 samples. The results of the analysis show that institutional ownership (INST) has a significant positive effect on firm value (PBV), debt policy (DER) has a significant negative effect on firm value, investment decisions (PER) have a positive effect on firm value (PBV), and profitability (ROE) positive effect on firm value (PBV). This research can be implemented by potential investors as an indicator before making an investment.
39 | P a g e LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini menyebabkan banyak perusahaan yang berlomba-lomba meningkatkan kualitas perusahaannya agar mampu bersaing dalam pasar dan menarik hati konsumen. Berbagai cara dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Keberhasilan suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, salah satu caranya yaitu meningkatkan nilai perusahaan, kemakmuran pemilik perusahaan dan harga pasar sahamnya. Dengan demikian, perusahaan harus memiliki perencanaan strategis mengenai aspek keuangannya (Yuliati, 2011).
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan menggambarkan keadaan atau kondisi dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi merupakan keinginan investor karena menggambarkan bahwa kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam penelitian ini ada 4 faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu : kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi, dan profitabilitas.
Terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan institusional dan nilai perusahaan (Sukirni, 2012). Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Listiadi, 2014) dan Pracihara (2016). Hasil temuan penelitian bahwa keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (Abdillah, 2012). Hasil temuan penelitian bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (Abdillah, 2012) dan (Ulya, 2014).
TINJAUAN PUSTAKA Teori Agensi
Teori Agency dari Jensen dan Meckling pada tahun 1976, yang menyatakan bahwa manajemen merupakan agen dari pemegang saham, pemilik perusahaan, para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga dapat mendelegasikan wewenang kepada agen untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberi insentif dan pengawasan yang memadai (Ustiani, 2015). Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham.
Trade Off Theory
Teori ini menyatakan bahwa suatu perusahaan memiliki tingkat hutang yang optimal dan berusaha untuk menyesuaikan tingkat utang aktualnya ke arah titik normal, ketika perusahaan tersebut berada pada tingkat
hutang yang terlalu tinggi (overlevered) atau terlalu rendah (underlevered). Namun semakin tinggi perusahaan
melakukan pendanaan menggunakan hutang maka semakin besar pula resiko mereka mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi debtholders setiap tahunnya dengan kondisi
40 | P a g e Kebijakan Hutang
Hutang merupakan sumber pendanaan eksternal yang diperoleh perusahaan untuk menjalankan operasionalnya. Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan yang akan mendanai perusahaan dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang. Kebijakan hutang yaitu kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber daya pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan (Pakekong et al., 2019).
Keputusan Investasi
Keputusan Investasi berkaitan dengan keputusan menanamkan modal kepada perusahaan. Keputusan investasi berdampak pada nilai perusahaan (Abdillah, 2012). Semakin tinggi investasi maka semakin tinggi investor percaya pada perusahaan sehingga harga saham meningkat dan mendorong nilai perusahaan.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi akan menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Tujuan manajemen keuangan adalah nilai perusahaan dimana menghasilkan laba investasi bagi pemilik bisnis (Sari dan Putra, 2020). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan tercermin pada harga pasar dari saham.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif inferensial yaitu menguji pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Data yang diteliti berupa data sekunder, artinya data tersebut diperoleh dari laporan-laporan yang memuat berbagai informasi tentang masalah yang diteliti, serta studi pustaka yang dengan cara membaca dan mendalami berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder tersebut diperoleh dari perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia yaitu berupa laporan keuangan yang telah dipublikasikan di BEI. Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahaan Manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2015-2019 dan
diperoleh 11 sampel perusahaan, yang diseleksi melalui puposive sampling.
Definisi Variabel Penelitian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar ekuitas, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran bagi pemegang saham secara maksimal, apabila saham perusahaan meningkat.
41 | P a g e
“PBV merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya”(Nofrita, 2013). Rasio ini dihitung dengan rumus :
PBV = x 100%
Rumus untuk mencari BVS adalah :
BVS =
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (Sartono, 2010, p. 485) . Semakin besar kepemilikan institusi maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan dari institusi tersebut untuk mengawasi manajemen. Hal tersebut akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat.
Kepemilikan Institusional dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus :
INST = x 100%
Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal (Haryanto, 2012). Sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa lebih aman daripada menerbitkan saham baru. Semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Kebijakan hutang dalam penelitian ini dihitung dengan rumus : DER =
Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, dalam hal ini pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar (Hidayat, 2010). Keputusan investasi menyangkut harapan pada hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus :
42 | P a g e PER =
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran evektifitas pengelolaan manajemen perusahaan (Kusumajaya, 2011). Profitabilitas yaitu hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan (Brigham & Houston, 2011). Semakin tinggi profitabilitas dapat menunjukan efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan rumus: :
ROE =
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas
Tabel 1.Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.44553252
Most Extreme Differences Absolute .157
Positive .157
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z 1.166
Asymp. Sig. (2-tailed) .132
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Hasil pengujian menggunakan uji normalitas Kolomogrov-Smirnov seperti yang ditampilkan pada Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai signifikansi yaitu
43 | P a g e Uji Multikolinearitas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.475 1.178 -1.252 .216 Kepemilikan Institusional 3.847 1.364 .271 2.820 .007 .958 1.044 DER -2.158 .674 -.347 -3.202 .002 .753 1.328 PER .098 .027 .354 3.647 .001 .941 1.062 ROE 6.071 2.380 .279 2.551 .014 .742 1.348 a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk variabel kepemilikan institusional 0,958 >0,10, variabel kebijakan hutang 0,753 >0,10, variabel keputusan investasi 0,941 >0,10, variabel profitabilitas 0,742 >0,10 , dengan nilai VIF masing-masing variabel <10 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tidak saling berkorelasi secara signifikan atau tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3.Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) .510 .742 .688 .495 Kepemilikan Institusional .286 .859 .044 .333 .740 DER -.683 .425 -.238 -1.610 .114 PER .016 .017 .128 .971 .336 ROE 2.084 1.499 .207 1.390 .171
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi variabel kepemilikan institusional sebesar 0,740, varibel kebijakan hutang sebesar 0,114, variabel keputusan investasi sebesar 0,336, dan variabel profitabilitas sebesar 0,171. Dari keempat variabel diatas mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang ada bebas dari heteroskedastisitas.
44 | P a g e Uji Autokorelasi
Tabel 4.Hasil Uji Autokorelasi
b.Dependent Variablel: PBV
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4 nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1.992. Nilai akan dibandingkan dengan tabel DW dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 dan jumlah variabel bebasnya adalah 4(k=4), maka di tabel DW akan dapat dilihat dU= 1.724 dan dL= . pengambilan keputusan didasarkan perhitungan sebagai berikut :
dU = 1.724 Dw = 1.992
4-dU = 4-1.724 = 2.276
Sesuai dengan tabel Durbin-Watson diatas, maka keputusan perhitungan sebagai berikut dU<dW<4-dU (1.724<1.992<2.276) sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 5. Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.475 1.178 -1.252 .216 INST 3.847 1.364 .271 2.820 .007 DER -2.158 .674 -.347 -3.202 .002 PER .098 .027 .354 3.647 .001 ROE 6.071 2.380 .279 2.551 .014 a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square The Estimate Std. Error of Durbin-Watson
1 .746a .557 .522 1.5022415 1.992
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang.
45 | P a g e
𝑷𝑩𝑽 = α + β1INST - β2DER + β3PER + β4ROE + e
= -1,475 + 3,847INST -2,158DER + 0,098PER + 6,071ROE + e
Berdasarkan persamaan regresi diatas diketahui bahwa standart eror dari penelitian ini adalah 1,178. Hal ini berarti tingkat kesalahan dari penelitian ini adalah 1,178.
Uji Hipotesis
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficient B Sig Keterangan
Constant -1,475 ,216
INST 3,847 ,007 Terbukti
DER -2,158 ,002 Terbukti
PER 0,098 ,001 Terbukti
ROE 6,071 ,014 Terbukti
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Uji Statistik t
Tabel 7. Hasil Uji t
Model Unstandardized Coefficient
B t Sig Constant -1,475 -1,252 ,216 INST 3,847 2,820 ,007 DER -2,158 -3,202 ,002 PER 0,098 3,647 ,001 ROE 6,071 2,551 ,014 a.Dependent Variabel : PBV
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai signifikan variabel kepemilikan institusional sebesar 0,007 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi α=5%, sedangkan nilai t hitung >t tabel (2,820 > 1,6759). Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh poitif signifikan terhadap nilai perusahaan diterima.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukirni (2012) yang menunjukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional yang tinggi akan menyebabkan semakin kuatnya tingkat pengendalian yang dilakukan pihak
46 | P a g e
pemegang saham atas perilaku manajer yang ditunjukan untuk mengurangi agency cost dan meningkatkan
nilai perusahaan.
2) Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai sigifikan variabel kebijakan hutang yang diukur dengan Debt to Equity Ratio yaitu sebesar 0,002 lebih
kecil dari tingkat signifikansi α=5% dan nilai t hitung >t tabel (-3,202> 1,6759). Hal ini berarti Debtto Equity
Ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian H2 yang menyatakan bahwa
kebijakan hutang berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan diterima.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Listiadi, 2014) dan (Pracihara, 2016) yang menunjukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini tidak mendukung teori trade off. Dimana berdasarkan teori trade off, dengan asumsi titik
target struktur modal optimal tercapai maka penggunaan hutang menurunkan nilai perusahaan. Apabila suatu perusahaan penggunaan hutangnya tinggi maka akan menyebabkan kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin tinggi dan lain-lain.
3) Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai signifikan variabel keputusan investasi yang diukur dengan Price Earning Ratio sebesar 0,001 lebih
kecil dari tingkat signifikansi α=5%, sedangkan nilai t hitung >t tabel (3,647 > 1,6759). Hal ini berarti bahwa variabel keputusan investasi yang diukur menggunakan PER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian H3 yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan diterima.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdillah (2012) yang menunjukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
sesuai dengan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif
tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga nantinya akan meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.
4) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai signifikansi variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity sebesar 0,014 lebih kecil dari
tingkat signifikansi α=5%, sedangkan nilai t hitung >t tabel (2,551 > 1,6759). Dengan demikian H4 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan diterima.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdillah ( 2012) dan Ulya (2014) yang menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan hal positif bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas maka semakin efisien pula perputaran aset suatu perusahaan yang akan berdampak pada nilai perusahaan.
47 | P a g e Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 8. Hasil Uji F
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa uji statistik memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0.,05 (0,000<0,05) sedangkan F hitung sebesar 15,732 lebih besar dari F tabel yaitu 2,56. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independent kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi, dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Sumber : Data Sekunder Diolah (2020)
Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat hasil perhitungan analisis regresi diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,522. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi, dan profitabilitas sebesar 52,2% sedangkan sisanya yaitu 47,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
1. Variabel kepemilikan institusional menunjukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Variabel kebijakan hutang menunjukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 142.008 4 35.502 15.732 .000b
Residual 112.836 50 2.257
Total 254.844 54
a. Dependent Variable: Y_Nilai Perusahaan PBV)
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of The Estimate
48 | P a g e
3. Variabel keputusan investasi menunjukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
4. Variabel profitabilitas menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5. Variabel kepemilikan institusional, kebijakan hutang, keputusan investasi, dan profitabilitas secara simultan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Saran
1. Bagi investor yang ingin melakukan investasi, maka sebelum berinvestasi sebaiknya meneliti terlebih dahulu
mengenai informasi yang telah dipublikasikan oleh perusahaan yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan investasi. Misalnya yaitu melihat kinerja perusahaan dari perkembangan profitabilitas dari tahun ke tahun sehingga dapat diperoleh keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek kedepan yang lebih baik dan layak sebagai tempat untuk berinvestasi.
2. Bagi perusahaan dapat diguakan untuk lebih memperhatikan kinerja perusahaan sehingga nantinya dapat
meningkatkan nilai perusahaan, dan juga menarik para investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan menambah periode penelitian, mengganti objek penelitian pada sektor tertentu dan menambang variabel lain dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, A. (2012). Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2009-2012. TrAC - Trends in Analytical
Chemistry, 15(7), 251–256. https://doi.org/10.1016/0165-9936(96)00040-4
Brigham, E. F., & Houston, F. J. (2011). Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Erlangga.
Haryanto, R. dan. (2012). Analisis faktor kebijakan hutang yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Hidayat, R. (2010). Keputusan Investasi dan Financial Constraints: Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia. 1,
457–479.
Kusumajaya, D. K. O. (2011). Pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia. 1–132.
Listiadi, A. (2014). Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai
49 | P a g e
Mardiyati, U. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Terdaftar Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010.
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 3(1), 1–17.
Nofrita, R. (2013). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi, 1(1), 1–23.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/86
Pakekong, M. I., Murni, S., & Rate, P. V. (2019). the Effect of Ownership Structure, Dividend Policy and Debt
Policy on Firm Value in Incurance Companies Listed on Idx in the Period of 2012-2016. 611 Jurnal EMBA,
7(1), 611–620.
Pracihara, S. M. (2016). Pengaruh Kebijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei Periode
2011-2014). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 4(2).
Sari, Pristin Prima. (2018). Do Foreign Ownership, Financial Leverage, Inflation And Firm Size Influence To Firm
Value ? Evidence In Indonesia Stock Exchange. Jurnal Manajemen Dewantara Vol 2 No 1.
Sari, Pristin Prima & Putra, Ardian Prima. (2020). Manajemen Keuangan Bisnis. Yogyakarta : CV.Samudra Biru
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (keempat). BPFE.
Sukirni, D. (2012). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden Dan Kebijakan Hutang
Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. Accounting Analysis Journal, 1(2).
https://doi.org/10.15294/aaj.v1i2.703
Ulya, H. (2014). Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan dan
Keptusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011.
Ustiani, N. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Keputusan Pendanaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Keuangan
dan Perbankan Di BEI Tahun 2009-2013). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran
Semarang, 1–20.
Wahyudi, U., & Pawestri, H. P. (2006). Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan : Dengan
Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening, 23–26.
Yuliati, S. (2011). Pengujian Pecking Order Theory : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal